Anda di halaman 1dari 52

MODUL

MATEMATIKA

Modul ini disusun untuk memenuhi tugas Matematika

KELAS XI MIPA 6
KELOMPOK II

Arindra Nur Intan 0064735981


Raditya Maulana 0067079843
Hanifa Nur Alifa 0067599253
Fawwaz Nur Alifah 0063948433
Rezka Muda Fauzan 0069966839
M Dzakwan Pratama 0053596392
Sharikha Hanuun Anjaya 0068399609
Ifti Tahara Yusma 0062495926

SMA NEGERI 3 DEPOK


Jl. Raden Saleh No. 45 Sukmajaya, Depok, Jawa Barat 16412
Telp. (021) 7700310, Email: info@sman3depok.sch.id
2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas modul Kelompok 2 Matematika wajib dan
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini di buat sebagai
kewajiban untuk me menuhi tugas kelompok pelajaran Matematika wajib.

Modul ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
beibagai pihak sehingga memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari teman-teman dan
ibu guru mata pelajaran tersebut.

Akhir kata kami berharap semoga isi dari makalah in dapat memberikan
manfaat dan inspirasi bagi siapa saja yang membacanya, terutama teman-
teman.

Depok, Agustus

ii
Kelompok II

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL....................................................................................iv
PROGRAM LINEAR..............................................................................................................2
1.1 Dasar Program Linear.............................................................................................2
1.2 Pertidaksamaan Dua Variable................................................................................2
1.3 Program Linear.......................................................................................................3
1.4 Menentukan Nilai Optimum Dengan Garis Selidik.................................................3
UJI KOMPETENSI................................................................................................................4
MATRIKS...........................................................................................................................15
2.1 Membangun Konsep Matriks.................................................................................15
2.2 Jenis-Jenis Matriks..................................................................................................16
2.3 Kesamaan Dua Matriks...........................................................................................18
2.4Operasi Pada Matriks..............................................................................................18
2.5 Determinan dan Invers Matriks..............................................................................20
UJI KOMPETENSI..............................................................................................................22
TRANSFORMASI...............................................................................................................28
3.1 Menentukan Konsep Translasi ( Pergeseran ).......................................................28
3.2 Menemukan Konsep Refleksi ( Pencerminan )......................................................29
3.3 Menemukan Konsep Rotasi ( Perputaran )...........................................................30
3.4 Menemukan Konsep Dilatasi ( Perkalian ).............................................................31
3.5 Komposisi Transformasi........................................................................................31
BARISAN...........................................................................................................................38
4.1 Menemukan Pola Biarisan…..…………………………………………………………………………..…38

4.1 Menemukan Konsep Aritmatika………………….…………………………………………………..….39

4.1 Menemukan Konsep Geometri……………………………………………………………………………39

4.1 Aplikasi Barisan……………………………………………………………………………………………………40

UJI KOMPETENSI…………………………………………………………………………………………………………..42

DAFTAR PUSTAKA.………………………………………………………………………………………………………..47

iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Modul ini dirancang untuk menyelesaikan tugas semester 1 dalam
melakukan kegiatan belajar selama ini. Untuk menguasai materi ini
dengan baik, ikutilah petunjuk penggunaan modul berikut.
1. Berdoalah sebelum mempelajari modul ini.
2. Pelajari uraian materi yang disediakan pada setiap kegiatan
pembelajaran secara berurutan.
3. Perhatikan contoh-contoh soal yang disediakan dan kalau
memungkinkan cobalah untuk mengerjakannya kembali.
4. Kerjakan latihan soal yang disediakan, kemudian cocokkan
hasil pekerjaan kalian dengan kunci jawaban dan pembahasan
pada modul ini.
5. Jika kalian menemukan kendala dalam menyelesaikan latihan
soal, cobalah untuk melihat kembali uraian materi dan contoh
soal yang ada.
6. Setelah mengerjakan latihan soal, lakukan penilaian diri
sebagai bentuk refleksi dari penguasaan kalian terhadap materi
pada kegiatan pembelajaran.
7. Cocokkan hasil pengerjaan kalian dengan kunci jawaban yang
tersedia.
8. Ingatlah, keberhasilan proses pembelajaran pada modul ini
tergantung pada kesungguhan kalian untuk memahami isi
modul dan berlatih secara mandiri.

iv
BAB
1 PROGRAM LINEAR

KOMPETENSI DASAR PENGALAMAN BELAJAR

 Pembaca dapat berpikir kreatif dan


kritis dalam menyesaikan soal
Menjelaskan dan menyelesaikan
 Menganalisis masalah dengan
persoalan program linear dengan
konsisten
cara yang konsektual
 Menunjukan kemampuan dan
memaksimalkan waktu dengan baik

MATERI PEMBELAJARAN

1.1 Dasar Program Linear


Program linear merupakan suatu metode matemtika yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan optimasi linear (nilai
maksimum dan nilai minimum). Permasalahan yang berhubungan dengan
program linear selalu berhubungan dengan fungsi objektif (fungsi tujuan)
berdasarkan kondisi-kondisi yang membatasinya.

1.2 Pertidaksamaan Dua Variable

v
Konsep persamaan dan sistem persamaan linear dua variabel sudah kamu
pelajari. Dalam pertidaksamaan, prinsip yang ada pada persamaan juga kita
gunakan dalam menyelesaikan pertidaksamaan atau sistem pertidaksamaan
linear dua variabel. Prinsip yang dimaksud adalah menentukan nilai variabel
yang memenuhi pertidaksamaan atau sistem pertidaksamaan linear tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita jumpai kasus yang melibatkan


pembatasan suatu hal. Contohnya, lowongan kerja mensyaratkan pelamar
dengan batas usia tertentu, batas nilai cukup seorang pelajar agar dinyatakan
lulus dari ujian, dan batas berat bersth suatu kendaraan yang diperbolehkan
oleh dinas perhubungan. Perhatikan beberapa masalah pertidaksamaan berikut.

1.3 Program Linear


Setiap orang yang hendak mencapai tujuan, pasti memiliki kendala-
kendala yang berkaitan dengan tujuan tersebut. Misalnya, seorang petani
ingin memanen padinya sebanyak-banyak, tetapi kendala cuaca dan hama
terkadang tidak dengan mudah dapat diatasi. Seorang pedagang ingin
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya tetapi terkendala dengan biaya
produksi atau biaya pengangkutan atau biaya perawatan yang besar. Masalah-
masalah kontekstual ini, akan menjadi bahan kajian kita selanjutnya.

1.4 Menentukan Nilai Optimum Dengan Garis Selidik


Nilai Optimum dengan Garis Selidik Jika bentuk umum fungsi tujuan
dinotasikan dengan z=f ( x , y )=ax +by maka bentuk umum garis selidik
dinotasikan denganax +by =k , dengan k ∈ R dimana k sembarang bilangan
yang kita pilih. Garis selidik ax +by =k (k ∈ R) merupakan himpunan garis-
garis yang sejajar. Dua buah garis dikatakan sejajar jika memiliki gradien
yang sama.

vi
UJI KOMPETENSI
1. Sebuah toko bunga cantik menjual 2 macam rangkaian bunga. Rangkaian bunga 1
memerlukan 10 tangkai bunga mawar dan 15 tangkai bunga Anyelir sedangkan
rangkaian bunga 2 memerlukan 20 tangkai bunga mawar dan 5 tangkai bunga
Anyelir. Persediaan bunga mawar dan bunga Anyelir masing-masing 200 tangkai
dan 100 tangkai jika para Jika rangkaian bunga 1 dijual seharga Rp 200.000 dan
rangkaian bunga 2 dijual seharga Rp 100.000 per orang kafir maka penghasilan
maksimum dapat diperoleh toko bunga adalah?

2. Pemilik toko sepatu ingin mengisi tokonya dengan sepatu laki-laki paling sedikit
100 pasang dan sepatu wanita paling sedikit 150 pasang. Toko tersebut hanya
dapat menampung 400 pasang sepatu. Diketahui keuntungan masing-masing
pasang sepatu laki-laki toko adalah Rp 10.000,00 dan keuntungan setiap pasang
sepatu wanita adalah Rp 5.000,00. Jika banyaknya sepatu laki-laki tidak boleh
melebihi 150 pasang, maka tentukanlah keuntungan terbesar yang dapat diperoleh
oleh pemilik toko?

3. Seorang penjual jajanan memiliki bahan x, y, dan z. Masing-masing jumlahnya


ada 160 kg, 110 kg, dan 150 kg. Untuk membuat jajan A, penjual ini
membutuhkan 2 kg bahan x dan bahan y z masing-masing 1 kg. Sedangkan untuk
membuat jajanan B, penjual jajan ini butuh 1kg bahan x, 2 kg bahan y, dan 3 kg
bahan z. Di pasar, jajan A dijual dengan harga Rp 30.000 dan jajan B dijual
seharga Rp 50.000. Pertanyaannya, penjual jajan ini bisa mendapatkan penjualan
maksimum berapa dalam sehari?

4. Pak Sukri ingin mengirim 1200 kursi dan 400 meja kepada pelanggannya, untuk
keperluan tersebut Pak Sukri akan menyewa truk dan colt. Sebuah truk dapat
mengangkut 30 kursi dan 20 meja, sedangkan sebuah colt dapat mengangkut 40

vii
kursi dan 10 meja. Ongkos sewa sebuah truk Rp.300.000 sedangkan ongkos sewa
sebuah colt Rp.200.000. Tentukan jumlah truk dan colt yang harus disewa Pak
Sukri agar ongkos pengirimannya minimum!

5. Seorang pengusaha mebel akan memproduksi meja dan kursi yang menggunakan
bahan dari papan-papan kayu dengan ukuran tertentu. Satu meja memerlukan
bahan 10 potong dan satu kursi memerlukan 5 potong papan. Papan yang tersedia
ada 500 potong. Biaya pembuatan satu meja Rp100.000,00 dan biaya pembuatan
satu kursi Rp40.000,00. Anggaran yang tersedia Rp1.000.000,00. Model
matematika dari persoalan tersebut adalah

6. Suatu pesawat udara mempunyai 60 tempat duduk. Setiap penumpang kelas


utama boleh membawa barang hingga 50kg, sedangkan untuk setiap penumpang
kelas ekonomi diperkenankan paling banyak membawa 20kg barang. Bagasi
pesawat itu hanya mampu menampung 1.500kg barang. Jika harga tiket kelas
utama Rp.500.000,00 dan untuk kelas ekonomi Rp.300.000,00, pendapatan
maksimum untuk sekali penerbangan adalah...

7. Pada tanah seluas 24.000 m2 akan dibangun perumahan dengan dua tipe. Tipe A
dengan luas 150 m2 dan tipe B dengan luas 100 m 2. Jumlah rumah yang dibangun
tidak lebih dari 200 unit. Jika laba untuk setiap rumah tipe A Rp.4.000.000,00 dan
tiap tipe B Rp.3.000.000,00, maka laba minimum yang dapat diperoleh adalah...

8. Seorang penjual jajanan memiliki bahan x, y, dan z. Masing-masing jumlahnya ada


160 kg, 110 kg, dan 150 kg. Untuk membuat jajan A, penjual ini membutuhkan 2
kg bahan x dan bahan y z masing-masing 1 kg. Sedangkan untuk membuat jajanan
B, penjual jajan ini butuh 1kg bahan x, 2 kg bahan y, dan 3 kg bahan z. Di pasar,
jajan A dijual dengan harga Rp 30.000 dan jajan B dijual seharga Rp 50.000.
Pertanyaannya, penjual jajan ini bisa mendapatkan penjualan maksimum berapa
dalam sehari

viii
9. Luas daerah parkir 360 m2. Luas rata-rata sebuah mobil 6 m2 dan luas rata – rata
bus 24 m2. Daerah parkir tersebut dapat memuat paling banyak 30 kendaraan roda
empat (mobil dan bus). Jika tarif parkir mobil Rp2.000,00 dan tarif parkir bus
Rp5.000,00 maka pendapatan terbesar yang dapat diperoleh adalah...

10. Sebuah toko bangunan akan mengirim sekurang-kurangnya 2.400 batang besi dan
1.200 sak semen. Sebuah truk kecil dapat mengangkut 150 batang besi dan 100
sak semen dengan ongkos sekali angkut RP.80.000 truk besar dapat mengangkut
300 batang besi dan 100 sak semen dengan ongkos sekali jalan Rp.110.000
Tentukan biaya minimum yang harus dikeluarkan oleh toko bangunan tersebut!

ix
1. a . 10 x+20 y =200

x +2 y =20

b . 15 x+5 y =100

3 x+ y=20

x+ 2 y=20∨×1
3 x + y =20∨× 2
−¿
−5 x=−20
x =4

4 x+2 y=20
2 y=20−4
2 y=16
y=8
Penghasilan maksimum
4 ( 200.000 ) +8 ( 100.00 )=800.000+ 800.00=1.600 .000

1.
F ( x , y ) =10.000 x +5.000 y
Sepatu laki laki = x
Sepatu Perempuan = y

x + y ≤ 400
100 x ≥ x ≤ 150
150 ≥ y ≤ 250

x
Karena maksimum sepatu laki laki hanya 150 pasang, maka maksimum
seoatu perempuan = 140 – 150 = 250
F ( x , y ) =10.000 x +500 y
F ( 150,250 ) =10.000 x +500 y
10.000 ( 150 ) × 250 ( 5.000 )=2.750 .000
Jadi keuntungan sebesar 2,750.000.

3. 2 x+ y =160
x +2 y =110
x +3 y=150

2 x + y=160|× 1
x+2 y=110|× 2
−¿
−3 y=−60
y =20

3 0 x+ 4 0 y ≥12 0 0
3 x+ 4 y ≥ 120
20 x+ 10 y ≥ 400
2 x+ y ≥ 40
x≥0

2 x+ y =160
2 x=160−20
2 x=140
140
x=
2
x=70

x+ 2 y=110|× 1
x+3 y =150|×1
−¿
− y=−40
y=40

xi
x +2 y =110
x=110−2(40)
x=110−80
x=30
30.000 x+50.000 y =2.900.000

xii
4. Kita dapat titik A ( 40,0 ) B ( 8,24 ) dan C ( 0,40 )
. Titik B dapat diperoleh dengan
menggunakan eliminasi dan subtitusi.

||
3 x + 4 y=120 1 3 x +4 y =120
2 x + y =40 4 8 x +4 y=160
−¿
−5 x=−40
x=8

F ( 40,0 )=300.000 ( 40 )+200.000 ( 0 )=12.000


F ( 8 , 24 )=300.000 ( 8 ) +200.000 ( 24 ) ¿ 7.200 .00
F ( 0 , 4 0 )=300.000 ( 0 )+200.000 ( 4 0 ) ¿ 8 .000 .000
F ( x , y ) =300.000 x +200.00 y

Jadi, agar bisa mengirim barang dengan biaya termurah Pak Sukri harus
menyewa 8 truk dan 24 colt, karena biaya kirimnya hanya Rp.7.200.000.

5. Bahan papan

karena x dan y mewakili jumlah meja dan kursi, maka tidak mungkin bernilai
negative

jadi, model matematikanya adalah

6. x + y ≥ 60
0 ≤ 60
50 x+ 20 y ≥ 1500

xiii
0 ≤ 1500

x≥0
y ≥0
z=200.000 x +100.000 y

x + y=60|× 20
50 x +20 y=1500|× 1
−¿
−30 x=−300
y =10

x + y=60
10+ x=60
y=50

z (30,0 )=200.000 ( 30 ) +100.000 ( 0 )=6 .000 .000


z ( 0 ,60 )=200.000 ( 0 ) +10 0.000 ( 60 ) ¿ 6.000 .00
z (10,5 0 )=2 00.000 ( 1 0 ) +1 00.000 ( 5 0 )=7.000 .000

Jadi pendapatan maksimum 7.000.000

7. 15 x +100 y ≤ 24.000
3 x+2 y ≤ 60
x + y ≥ 200
x≥0
y ≥0
F ( x , y ) =4.000 .000 x+3.000 .000 y

xiv
| |
x+ y =200 ×3 3 x +3 y=600
3 x +2 y=480 ×1 3 x+ 2 y =480
−¿
y =120

x + y=200
x +120=200
z=200−120
x=8 0
F ( 0,0 )=4. 00.000 ( 0 ) +3. 00.000=0
F ( 160 , 0 )=4. 00.000 (160 )+3. 00.000 ( 0 ) ¿ 640.000 .00

F ( 80,120 )=4.00 .000 ( 80 ) +3.00 .000 ( 120 )=680.000 .000

8.

subtitusi :

xv
kemudian :

Ditanyakan nilai maksimum 30.000 x + 50.000 y maka hasilnya adalah


2.900.000

9. Misal x = mobil, dan y = bus

Jenis kendaraan Luas lahan Jumlah


Mobil (x) 6 1
Bus (y) 24 1
Persediaan 360 30
Model matematika 6x + 24y ≤ 360 x + y ≤ 30
x ≥ 0, y ≥ 0

Dari gambar tersebut didapatkan titik A(0,15), O(0,0), dan C(30,0). Untuk
titik B dapat diperoleh dengan menggunakan eliminasi dan subtitusi.
x + y=30
x+ 4 y =60
−¿
−3 y=−30
−30
y= =10
−3

xvi
Jadi, pendapatan terbesar yang diperoleh adalah Rp.90.000

10. Misal x = truk kecil, dan y = truk besar

Batang besi Sak semen Ongkos


Truk kecil (x) 150 100 80.000
Truk besar 300 100 110.000
(y)
total 2400 1200

150x + 300y ≥ 2400 menjadi x + 2y ≥ 16

x 0 16
y 8 0

100x + 100y ≥ 1200 menjadi x + y ≥ 12

x 0 12
y 12 0

xvii
x ≥ 0, y ≥ 0

z = 80.000x + 110.000y

didapatkan titik A(0,12), B(8,4), dan C(16,0). Untuk titik B dapat diperoleh
dengan menggunakan eliminasi dan subtitusi.

x+2 y=16
x+ y =12
y=4

BAB MATRIKS
II

KOMPETENSI DASAR PENGALAMAN BELAJAR

xviii
Menjelaskan dan menyelesaikan
 Pembaca dapat berpikir kreatif dan
matriks yang meliputi operasi
kritis dalam menyesaikan soal
pengurangan, penjumlahan,
 Mnegamati aturan susunan objek
perkalian, skalar, dan transpose

MATERI PEMBELAJARAN

2.1 Membangun Konsep Matriks


Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang disusun secara baris dan
kolom (membentuk pola persegi dan persegi panjang) yang diletakkan di
dalam kurung biasa atau kurung siku bilangan-bilangan pembentuk
matriks disebut dengan elemen-elemen matriks.Berikut entry matriks:

[ ]
a 11 a 12a 13
A(3×3) = a 21 a 22a 23
a 31 a 32a 33

 a11 a12 a13 : Baris ke-1


 a21 a22 a23 : Baris ke-2
 a31 a32 a33 : Baris ke-3
 a11 a21 a31 : Kolom ke-1
 a12 a22 a32 : Kolom ke-2
 a13 a23 a33 : Kolom ke-3

xix
2.2 Jenis-Jenis Matriks
a) Matriks Baris
Matriks yang terdiri dari satu baris saja. Yang ordo nya 1 × n

T1×2 = [ 1223 ], T2×2 = [ 2214 2512 ]


b) Matriks Kolom
Matriks yang terdiri atas satu kolom saja. Yang berordo m × 1

[]
17

[]
35 35
T3×1 = 23 , T5×1 = 23
19 39
42

c) Matriks Persegi panjang


Matriks yang banyak barisnya tidak sama dengan banyak kolom nya. Ordo
m×n

[ ]
15 46
[
46 4327
]
T2×3 = 12 20 15 berordo 2× 3, T3×2 = 43 27 berordo 3 × 2
12 20

d) Matriks Persegi

Matriks yang mempunyai banyak baris dan kolom sama


memiliki ordo n×n.

[ ]
12 32
T2×2 = 24 45 berordo 2× 2

e) Matriks Segitiga

Matriks I berada 4× 4 terdapat pola susunan dari matriks persegii

[ ]
1 4 7 18
I = 0 212 3 Segitiga atas
0 023 5
0 0 0 28

Atau pola nya seperti dibawah ini.

xx
[ ]
22 00 0
J= 123 0 0 Segitiga bawah
13 95 0
25 8 23

Matriks persegi yang berpola seperti matriks I dan J disebut matriks


segitiga. Jadi, matriks segitiga merupakan suatu matriks persegi berordo
n×n dengan entri entri matriks di bawah atau di atas diagonal utama
semuanya bernilai nol.

f) Matriks Diagonal

Matriks ini kombinasi dari pola matriks segitiga pada suatu matriks
persegi.

[ ]
70000

[ ]
20 0 03 0 0 0
20
[ ]
• A= 0 3 , • B= 05 0 ,
003
• C= 00900
0 0 02 0
00 0 0 5

Maka matriks persegi dengan pola “semua entrinya bernilai nol kecuali
etre diagonal utama tidak semua nol” disebut matriks diagonal.

g) Matriks Identitas

Matriks persegi dengan pola berikut.

[ ]
10 0
[ ]
10
• I2×2 = 0 1 , • I3×3 = 0 10
001

Pola susunan angka 1 dan 0 terdapat suatu matriks persegi yaitu, semua
entry diagonal utama semua bernilai 1 disebut matriks identitas yang
didonasikan dengan I berordo n×n.

h) Matriks Nol
Entry suatu matriks semuanya bernilai nol, seperti berikut.

xxi
[]
00
• 01×3 =[ 0 0 0 ] ,
00
[ ]
• 02×2 = 0 0 , • 03×2 = 0 0
00
Maka disebut dengan matriks nol.

2.3 Kesamaan Dua Matriks


Persamaan pada dua matriks dapat terjadi memenuhi syarat dua buah
matriks dinyatakan sama yaitu meliputi:

 Memiliki ordo yang sama.


 Memiliki persamaan pada komponen yang seletak.

Untuk itu contoh soal kesamaan dua matriks dapat diselesaikan


menggunakan metode pengeluaran dan penyamaan komponen seletak
dalam matriks. Kemudian bentuk aljabarnya diselesaikan. Perhatikan
matriks di bawah ini:

(ca db) = (mk ln)


a = k, b = l, c = m, dan d = n
Pada umumnya materi kesamaan dua matriks ini berkaitan dengan
operasi matriks. Dalam hal ini pengoperasiannya berawal dari sebelah
kiri ke kanan matriks.

2.4 Operasi Pada Matriks


a. Penjumlahan Matriks
Dua matriks dapat dijumlahkan hanya jika memiliki ordo yang sama dan
ordo matriks hasil penjumlahan dua matriks adalah sama dengan ordo
matriks yang dijumlahkan. Sifat penjumlahan matriks adalah komutatif
A+B = B+A

( ac db ) + ( eg hf ) = ( a+e
c+ g
b+f
d +h )
Ordo2×2 Ordo2×2

Contoh soal :

xxii
a. Matriks A = 8 3 (2 6) Matriks B = (92 64 ) Maka, matriks A+B
(28 63 ) (92 64 ) = (2+
+
9 6+ 6
8+ 2 3+ 4 ) =( 10 7 )
11 12

( ) ( )
8 1 3 1 2 3
b. Matriks P = 8 4 1 Matriks Q = 9 8 7 Maka, matriks
2 9 6 4 5 6

P+Q

( ) ( ) ( )
8 1 3 1 2 3 9 3 6
8 4 1 + 9 8 7 = 17 12 8
2 9 6 4 5 6 6 14 12

a. Pengurangan Matriks
Sama halnya dengan pengurangan matriks, dua matriks hanya dapat
dikurangkan jika memiliki ordo yang sama.
Contoh soal :

a. Jika A = 7(10 117 ), B = (72 138 ) maka, A-B adalah


(107 117 ) −¿ (72 138 ) = (35 −63 )
b. Perkalian Skalar Matriks
Dalam aljabar matriks, bilangan real k sering disebut dengan skalar.
Oleh
karena itu perkalian real terhadap matriks juga disebut sebagai perkalian
skalar
dengan matriks.

( a b) (k . a
k c d = k .c k .d
k.b
)
Contoh soal :

(1 2 )
a. Jika J = 3 4 , maka 3.J

3 = (3 4 ) = (3.3 ) ( )
1 2 3.1 3.2 3 6
3.4 = 9 12

xxiii
c. Perkalian Dua Matriks
Perkalian dua matriks dapat dilakukan pada matriks berordo m× ndengan
ordo n × p yang akan menghasilkan m× p.

( ac db ) .( eg hf ) =( ac ..ee++bd .. gg a . f +b . h
c.f +d.h )
2 ×2 2 ×2 = 2 ×2

( ac db ) .(eh f g
i j
=¿ ) ( ac ..ee++bd .. hh a . f + b .i a . g+b . j
c . f +d .i c . g+d . j )
2 ×2 2 ×3 = 2 ×3
Contoh soal :

( )( )
4 5 7 1 6 8
a. 2 1 0 . 9 0 7
6 8 3 2 1 5

( )
4.1+ 5.9+7.2 4.6+5.0+7.1 4.8+5.7+7.5
= 2.1+1.9+ 0.2 2.6+ 1.0+0.1 2.8+1.7 +0.5
6.1+ 8.9+ 3.2 6.6+ 8.0+3.1 6.8+ 8.7+3.5

( )
63 31 102
= 11 12 23
84 39 119

2.5 Determinan dan Invers Matriks


Determinan matriks | A| adalah hasil penjumlahan elemen matriks yang
dikalikan dengan kofaktornya. Determinan matriks hanya berlaku pada
matriks persegi dan ditulis dalam tanda mutlak.

Berdasarkan determinan matriks, matriks persegi dibagi menjadi :


1) Matriks Singular, determinannya bernilai nol dan tidak mempunyai invers.
2) Matriks Non-singular, determinannya bernilai bukan nol dan mempunyai
invers.
Sifat-sifat Determinan Matriks :
1) Determinan A sama dengan determinan A’
| A| = | A '|

xxiv
2) Jika salah sau baris atau kolom matriks dikali dengan k, maka
determinannya menjadi :
det A baru = k. | A|
3) Jika seluruh elemen matriks dikali dengan k, maka determinannya menjadi :
det An × n baru = kn. | A|
4) Jika dua buah baris atau dua buah kolom saling bertukar posisi dalam
matriks, maka determinannya menjadi :
det A baru = −| A|
Determinan matriks menurut aturan Sarrus :

Ordo2 ×2 | A| = c d |a b| | A|=a . d−b . c

| |
a b ca b
Ordo 3 ×3 | A| = d e f d e
g h i g h

| A|=( aei +bfg +cdh )−( ceg+ afh+bdi)


1. Invers Matriks
Invers matriks (A-1) adalah kebalikan dari suatu matriks persegi.
Rumus umum :
1
A-1 = A . adj A

Ordo 2 ×2
1
(d
A-1 = A . −c
−b
a )
Ordo 3 ×3

( )
| | | | | |
t
e f d f d e
+ − +
h i g i g h
1 b
A-1 = A . − h | | | | | |
c
i
+a
g
c
i
−a
g
b
h
+
b
e | | | | | |
c
f

a
d
c
f
+
a
d
b
e

2. Adjoin Matriks

xxv
Adjoin (adj A) adalah transpose matriks dari kofaktor suatu matriks persegi.

( ) ( )
t
d −c d −b
Rumus adjoin ordo 2 ×2 −b a
= −c a

( )
| | | | | |
t
e f d f d e
+ − +
h i g i g h

Rumus adjoin ordo 3 ×3 −b


h | | | | | |
c
i
+a c
g i
−a
g
b
h
+
b
e | | | | | |
c
f

a c
d f
+
a
d
b
e

UJI KOMPETENSI
.

1. Tentukan invers matriks B =

2. Diketahui dua matriks C = , Dan D = . Invers dari


matriks CD adalah (CD)-1

CD =

CD =

CD =

xxvi
=

3. Diketahui matriks A = , Dan B = . Jika matriks C =


AB, Invers C adalah C-1

AB =

AB =

4. Diketahui D-1= . adj (D) , D = maka hasilnya adalah

K(D) = + - +

- + -

+ - +

K(D) =

xxvii
K(D) =

K(D)t =

Det(D) = = 2+(-2)+0-(-2)-0-4 = 2-4 = -2

D-1 = =

5. Diketahui matriks A = ,B= ,C= Dan D = 2A-B=C.


Invers matriks D adalah

2A = 2

2A =

2A-B = -

2A-B =

2A-B =

D= +

D=

D=

xxviii
=

6. Diketahui Matriks dan . Jika A’ adalah


transpose matriks A dam maka determinan Matriks x
adalah...
 Berdasarkan sifat Determinan

7. Hitunglah dan tentukan berapa nilai determinan dari matriks berikut...

8. Diketahui matriks A dan B seperti di bawah ini. Jika determinan matriks A


= -8, maka determinan matriks B adalah…

xxix
Determinan A

Determinan B

9. Tentukan nilai Determinan dari matriks ordo berikut:

xxx
10. Diketahui matriks dan Jika determinan

adalah , maka =...

BAB TRANSFORMASI
II

xxxi
KOMPETENSI DASAR PENGALAMAN BELAJAR

Menjelaskan dan menyelesaikan


 Pembaca dapat berpikir kreatif dan
formasi dan komposisi
kritis dalam menyesaikan soal
transformasi dengan
 Mnegamati aturan susunan objek
menggunakan matriks

MATERI PEMBELAJARAN

3.1 Menentukan Konsep Translasi ( Pergeseran )


Translasi pada transformasi geometri adalah perpindahan dengan cara
menggeser suatu benda (biasanya berupa titik, kurva, bangun datar,
dan lainnya) menurut jarak dan arah tertentu. Misalkan, kita ingin

memindahkan suatu titik dari posisi A ke posisi B, terjadi pergeseran


sejauh a satuan arah horizontal dan sejauh b satuan arah vertical.

Titik A ( x , y ) di translasi oleh T ( a ,b )menghasilkan bayangan

A ( x , y ) ditulis dengan
' ' '

a ' '
A( x , y)T ( ) A ' ( x , y )
b

xxxii
( xy '' )=(ab)+( xy)
3.2 Menemukan Konsep Refleksi ( Pencerminan )
Refieksi atau Wencerminan pada Transformasi juga melibatkan bentuk
"matriks transformasi geometri". Hanya saja, bentuk matriksnya cukup banyak
tergantuk dari jenis pencerminannya misalkan terhadap sumbu x , sumbu y , garis
y = a dan garis y = -2. Untuk penghitungannya, kita juga menggunakan rums mum
transformasi geometri yaitu bayangan = Matriks × awalnya. Untuk memudahkan
mempelajari materi refieksi atau pencerminan. sebaiknya teman-teman menguasai
mater operas hitung pada matriks terlebih dahulu.

Titik A(x , y)dicerminkan terhadap titik 0(0,0)menghasilkan bayangan

A' ( x' , y ' ) ditulis dengan,

A( x , y)C 0( 0,0) A ' (x ' , y ' )


( xy '' )=(−10 )( )
0 x
−1 y

Titik A ( x , y )dicerminkan terhadap sumbu x menghasilkan bayangan

A' ( x' , y ' ) ditulis dengan,

A ( x , y ) C sumbu x A ' (x ' , y ' )


( xy '' )=(10 0 x
−1 y)( )
Titik A ( x , y )dicerminkan terhadap sumbu y menghasilkan bayangan

A' ( x' , y ' ) ditulis dengan,

A ( x , y ) C sumbu y A ' (x ' , y ' )


( )(
x ' = −1 0 x
y' 0 1 y )( )
xxxiii
Titik A ( x , y )dicerminkan terhadap garis y=x menghasilkan bayangan

A ( x , y ) ditulis dengan,
' ' '

A ( x , y ) C y=x A '(x ' , y ' )


( xy '' )=(01 10)( xy)


Titik A ( x , y )dicerminkan terhadap garis y=-x menghasilkan bayangan

A' ( x' , y ' ) ditulis dengan,

' '
A ( x , y ) C y=−x A ' ( x , y )

( xy '' )=(−10 )( )
−1 x
0 y

3.3 Menemukan Konsep Rotasi ( Perputaran )


Rotasi pada Transformasi Geometri memiliki putaran sebesar sudut tertentu
misalkan sebesar 0 dengan arah perputaran ada dua jenis yaitu rotasi searah jarum
jam dan rotasi berlawanan arah jarum jam. Yang membedakan adalah besar
sudutnya dimana searah jarum jam sudut bernilai negatif dan rotasi berlawanan
arah jarum jam sudut bernilai positif. Rotasi pada transformasi geometri juga
membutuhkan titik acuan tau disebut titik pusat yang merupakan sebagai sumbu
putarnya. Titik pusat rotasi dibagi menjadi dua yaitu titik pusat (0.0) dan titik
pusat P (a, b) dengan a atau b keduanya tidak nol.

Titik A ( x , y )diputar dengan pusat P (p,q ) dan sudut α menghasilkan


bayangan A' ( x' , y ' ) ditulis dengan,
' '
A ( x , y ) R( p ( p , q ) α ) A ' (x , y )

( xy '' )=(cos
sinα
α
)( ) ( )
−sinα x− p p
cosα y−q q
+

xxxiv
3.4 Menemukan Konsep Dilatasi ( Perkalian )
Proses perubahan ukuran benda dari kecil menjadi lebih besar (diperbesar) atau
sebaliknya yaitu dari besar menjadi lebih kecil (diperkecil) inilah yang disebut
dengan dilatasi. Dilatasi pada transformasi geometri mengakibatkan ukuran benda
berubah. Faktor yang menyebabkan diperbesar tau diperkecilnya suatu bangun ini
disebut faktor dilatasi atau faktor skala tau faktor pengali. Faktor skala in biasanya
disimbolkan dengan k. Perbesaran tau pengecilan suatu bangun ole dilatasi
membutuhkan suatu titik acuan yang biasa kita sebut sebagai titik pusat. Artinya
ada acuan jelas bagi kita sehingga bisa diperoleh ukuran yang lebi besar atau lebih
kecil. Titik pusat tersebut kita simbolkan sebagai titik P(a, b). Titik pusat pada
dilatasi dibagi meniadi dua yaitu titik pusat P(0, 0) dan titik pusat bukan (0, 0)
yaitu P(a, b).

A ( x , y ) D( p ( p , q ) k) A ' (x ' , y ' )


( xy '' )=k ( x−
y−q ) ( q )
p + p

3.5 Komposisi Transformasi


Jika T 1 T 2 adalah suatu transformasi yang memetakan obyek  A ( x , y ) A ( x , y )
ke obyek lain  A' A ' . kemudian dilanjutkan oleh T 1 T 2 Transformasi  obyek
' ' } (x , y ) { A} ^ {
A A   dipetakan ke obyek  A (x ,y ) secara umum dapat dituliskan
sebagai berikut:

Jika matriks T 1 adalah (ba) dan matriks T 2 adalah (dc ) maka matriks komposisi
translasi T 1 ∙T 2 atau T 2 ∙T 1 dituliskan

M T 1 ∙T 2=M T 1 + M T 2= a + c
b d ()()
M T 1 ∙T 2=M T 1 + M T 2= d + a
c b ()()

xxxv
UJI KOMPETENSI

1. Diketahui matriks dari T1 = dan matriks T2 = , Maka hasil dari

T1.T2 adalah

= . =

2. Transformasi tunggal yang diperoleh dari komposisi transformasi oleh matriks

T1 = , kemudian dilanjutkan oleh T2 = adalah

= T1.T2 = .

3. Hasil Transformasi titik A (3,2) terhadap matriks Transformasi adalah

= = .

xxxvi
4. Diketahui Transformasi T1 = , T2 = = T2.T1 , hasil Transformasi

titik (2,-1)

terhadap T1 dilanjutkan T2 adalah

= =

5. Diketahui koordinat bayangan titik P (5,-4) oleh translasi adalah P’ (x’,y’).

Nilai x’+ y’ adalah

= = + =

x’+ y’ = 8 + (-5) = 3

6. Jika bayangan C’ (-2, 1) merupakan hasil translasi pada pergeseran T (4, -


6 ), maka

koordinat titik C adalah ....

. C’ = T=

= +

= +

- =

xxxvii
7. Bayangan garis y = 3x-2 oleh translasi (-3,2) adalah ....

y = 3x-2 T=

= +

= + à x’ = -3+x y’= 2+y

x’+ 3 = x y’-2 =y

Substitusi persamaan

y = 3x-2 à y = 3(x’+3)-2

à y= 3x’+9-2 à y = 3x’+7

8. Jika setiap titik pada parabola y = x2 ditranslasikan menurut vektor (2,1)


maka

parabola yang dihasilkan adalah...

= + à x’ = 2+ x x=x′−2

y’= -1+y y=y′−1


substitusi persamaan

y= x2

y′−1=(x′−2) 2y′−1

=(x′) 2−4x′+4y′

=(x′)2−4x′+4+1y′

=(x′)2−4x′+5

9. Titik A(-3, -4) ditranslasi oleh T (5,7)

xxxviii
= +

= +

=
10. Bayangan titik D (7, 3) oleh dilatasi pusat (0,0) dengan faktor skala -4
adalah ....

= -4

=
11. Segitiga ABC dengan koordinat titik susut A(2, -1), B (6, -2) dan C (5,2)
dirotasi

sejauh 180o dengan pusat (3,1). Bayangan koordinat titik sudut segitiga ABC ‘

adalah ....

= +

= +

Bayangan titik A (2,-1) Bayangan titik B (6, -2)

= + = +

= = = =

Bayangan titik C (5,2)

xxxix
= +

= =

12. Persamaan garis hasil transformasi R [0, 180 o] dilanjutkan dengan


pencerminan y =

-x terhadap garis AB adalah ....

= à = à =

4y – 8 = 2x

2y –x -4 =0
13. Titik (2a, -a) diputar 90o berlawanan arah jarum jam dengan pusat
perputaran titik (1,1). Jika hasil rotasi adalah (2+a, -2), maka a adalah ....

T1 = = +

= = +

= = +

= = + à= =

xl
 -2 = 2a

 =a

14. Jika titik F (1, 3) dirotasikan sejauh 90 o dengan perputaran di titik O (0,0),
maka akan terbentuk bayangan di titik ....

F (1,3) à R 90O O(0,0)

= à =

15. Titik B ( -1, 3) di dilatasi (1,1) dengan k -2 maka hasil bayanganya


adalah ....

= -2 + = + =

BAB BARISAN
II

xli
KOMPETENSI DASAR PENGALAMAN BELAJAR

Menggenarilisasi pola bilangan  Pembaca dapat berpikir kreatif dan


dan jumlah pada barisan kritis dalam menyesaikan soal
Aritmatika dan Geometri  Mnegamati aturan susunan objek

MATERI PEMBELAJARAN

4.1 Menemukan Pola Barisan


Barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang hasil bagi dua suku yang
berurutan selalu tetap (sama).
Hasil bagi dua suku yang berurutan disebut rasio (r )

( 6 12
a) 3,6,12 … . r= = =2
3 6 )
(
b) 1000 , 100 ,1 0 … . r =
100
=
10
=
1000 100 10
1
)
4.2 Menemukan Konsep Aritmatika
barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang memiliki selisih yang sama di
antara suku-sukunya yang saling berdekatan. Selisih ini bisa kita sebut dengan
beda, simbolnya b, ya. Kalau deret aritmetika adalah jumlah suku ke-n
pertama pada barisan aritmatika. Misalnya, di suatu barisan memiliki suku

xlii
pertama, yaitu 1. Suku pertama barisan aritmetika disimbolkan dengan U1 atau a.
Lalu, di suku kedua (U2), yaitu 4. Suku ketiga (U3), yaitu 7, suku keempat (U4),
yaitu 10, dan seterusnya. Berarti, barisan ini memiliki beda, yaitu 3 pada setiap
sukunya.

U2 U3
r= =
U1 U2
Rasio
Aritmatika
Un=a+ ( n−1 ) b
Jumlah suku ke−n

n n
Sn= ¿ atau Sn= (a+un)
2 2
Jumlah suku ke−n

4.3 Menemukan Konsep Barisan Geometri

Un=a ∙ r n−1
Jumlah suku ke−n

a(r ¿¿ n−1)
Sn= ¿
r−1
r >1 Jumlah suku ke−n
Geometri
n
a(1−r )
Sn=
1−r
r <1 Jumlah suku ke−n

a
S ∞=
r−1
Deret geometri tak hingga S ∞

Penerapan Deret Geometri Tak Hingga


Salah satu penerapan deret tak hingga yaitu untuk menghitung Panjang lintasan
bola yang jatuh. Selain itu, aplikasi deret tak hingga dapat pula digunakan untuk
menghitung pertumbuhan sebuah bakteri tertentu.

a
PL=2( )
1−r
Bola dilemparkan ke atas

xliii
PL=2 ( 1−ra )−a
Bola dijatuhkan ke bawah

4.4 Aplikasi Barisan


a) Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan kenaikan atau pertambahan nilai suatu besaran
terhadap besaran sebelumnya. Peristiwa yang termasuk dalam
pertumbuhan adalah pertambahan penduduk dan perhitungan bunga
majemuk di bank. Terdapat dua jenis pertumbuhan, yaitu pertumbuhan
eksponensial dan pertumbuhan linier.
Pn=Po ¿
Pn = Nilai periode ke-n
Po = Nilai periode awal
b = Tingkat pertumbuhan
n = Banyaknya periode pertumbuhan
b) Peluruhan
Peluruhan merupakan penurunan atau pengurangan nilai suatu besaran
terhadap nilai besaran sebelumnya. Peristiwa yang termasuk dalam
peluruhan (penyusutan) di antaranya adalah peluruhan zat radioaktif dan
penurunan harga barang.
Pn=Po ¿
Pn = Nilai periode ke-n
Po = Nilai periode awal
b = Tingkat pertumbuhan
n = Banyaknya periode pertumbuhan
c) Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah bunga yang perhitungannya hanya berdasarkan pada jumlah
modal awal selama periode waktu tertentu dan persen bunganya selalu tetap.

Mn=Mo(1+ nb)
Mn = Modal akhir

xliv
Mo = Modal awal
n = Periode pinjaman
b = bunga
d) Bunga Majemuk

Bunga majemuk yaitu bunga yang besarannya akan muncul di setiap akhir
suatu periode, dan mempengaruhi besar modal serta bunga pada setiap waktu.
Besar modal dan bunga akan bertambah pada setiap akhir periodenya, itulah
mengapa bunga majemuk disebut juga “bunga berbunga”.

Mn=Mo ¿
Mn = Modal akhir
Mo = Modal awal
n = Periode pinjaman
b = bunga
e) Anuitas
Anuitas adalah suatu cicilan pembayaran ataupun penerimaan yang nilainya tetap yang
bila dibayar ataupun diterima dalam kurun waktu tertentu. Anuitas ditujukan untuk
mempermudah nasabah dalam membayar jumlah angsuran tiap periode karena besar
pembayarannya tetap. Umumnya anuitas dimanfaatkan dalam perhitungan bunga atas
pinjaman dan bunga atas investasi jangka panjang.

I
Mn=A 1−¿ ¿ atau A=Mn
1−¿ ¿
Mn = Modal/total pinjaman
A = Besar anuitas
i = Tingkat suku bunga
n = banyaknya anuitas
Bn=¿

Besar bunga pada akhir ke−n

an=¿

xlv
Besar angsuran pada akhir ke−n

B = Nominal
A= Anuitas
b= Persen
a= Angsuran

UJI KOMPETENSI

1. Berapakah besar dari deret barisan ini

2. Carilah suku tengah dari deret ini

3. Hitung jumlah 7 suku pertama yang ada di deret geometri

xlvi
4. Hitunglah jumlah 7 suku pertama yang terdapat pada deret geometri

berikut ini

Sehingga mendapatkan hasil akhir bahwa jumlah 7 suku pertama dalam deret
adalah 4.372.
5. Hitunglah berapa suku bilangan ke 11 dari deret berikut ini 1, 2, 4, 8, 16

….

xlvii
6. Silahkan hitung jumlah dari deret geometri berikut

Jadi jumlah deret geometri tersebut adalah .


7. Umur Rika, Amir dan Ina dibentuk dalam deret barisan geometri. Jumlah
usia ketiganya adalah 14 tahun. Sedangkan perbandingan umur Ina dan
Amir adalah Rika memiliki umur yang paling muda. Berapakah
umurnya?

xlviii
Sehingga dapat disimpulkan bahwa usia Rika adalah 2 tahun.

8. Suku kedua dari suatu deret aritmatika adalah 5. Jika jumlah suku ke-4
dan ke-6 sama dengan 28, suku ke-9 deret aritmatika adalah..

9. Carilah jumlah tujuh suku pertama pada deret geometri 4 + 12 + 36 + 108


+…

xlix
10. . Suatu jenis bakteri, setiap detik akan membelah diri menjadi dua. Jika
pada saat permulaan ada 5 bakteri, berapa waktu yang diperlukan bakteri
supaya menjadi 320 bakteri ?`

DAFTAR PUSAKA
Admin, E. (2020). Edumatik. Retrieved from Soal Cerita Program Linear:
https://edumatik.net/soal-cerita-program-linear-beserta-jawabannya/
Afifah, N. (2022). Portalkudus. Retrieved from Soal Cerita Program Linear:
https://portalkudus.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-795307431/kump

l
ulan-contoh-soal-cerita-program-linear-dan-pembahasannya-kelas-11-
sma-terbaru-2022?page=2
Anang, R. (2022). Mamikos. Retrieved from Contoh Soal Deret Aritmatika:
https://mamikos.com/info/contoh-soal-deret-aritmatika-beserta-
pembahasannya-pljr/
Faudiah, F. (2021). Wirahadie. Retrieved from Materi Matematika Kelas 11:
https://mamikos.com/info/contoh-soal-deret-aritmatika-beserta-
pembahasannya-pljr/
Hidayani, N. (2022). Belajar Bunga Tunggal & Majemuk. Retrieved from
Pastiguna: https://pastiguna.com/bunga-tunggal-majemuk-anuitas/
Ji, T. L. (2022). Contoh Soal Determinan Matriks. Retrieved from Jagostat:
https://jagostat.com/bahas-soal-matematika/contoh-soal-dan-
pembahasan-determinan-matriks
Lailla. (2022). Mamikos. Retrieved from Contoh Soal Bunga Majemuk & Tunggal:
https://mamikos.com/info/contoh-soal-bunga-tunggal-dan-majemuk-
pljr/?hl=in_ID
sereliciouz. (2022). Quipper. Retrieved from Barisan Dan Deret:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/barisan-dan-
deret-matematika-kelas-11/
Sukardi. (2022). mathcyber1997. Retrieved from Materi Pertumbuhan &
Peluruhan: https://mathcyber1997.com/pertumbuhan-dan-peluruhan/
Suwarno, M. (2022). Materimatematika. Retrieved from Aplikasi Barisan &
Deret: https://mamikos.com/info/contoh-soal-deret-aritmatika-beserta-
pembahasannya-pljr/

li

Anda mungkin juga menyukai