MATEMATIKA
KELAS XI MIPA 6
KELOMPOK II
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas modul Kelompok 2 Matematika wajib dan
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini di buat sebagai
kewajiban untuk me menuhi tugas kelompok pelajaran Matematika wajib.
Modul ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
beibagai pihak sehingga memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari teman-teman dan
ibu guru mata pelajaran tersebut.
Akhir kata kami berharap semoga isi dari makalah in dapat memberikan
manfaat dan inspirasi bagi siapa saja yang membacanya, terutama teman-
teman.
Depok, Agustus
ii
Kelompok II
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL....................................................................................iv
PROGRAM LINEAR..............................................................................................................2
1.1 Dasar Program Linear.............................................................................................2
1.2 Pertidaksamaan Dua Variable................................................................................2
1.3 Program Linear.......................................................................................................3
1.4 Menentukan Nilai Optimum Dengan Garis Selidik.................................................3
UJI KOMPETENSI................................................................................................................4
MATRIKS...........................................................................................................................15
2.1 Membangun Konsep Matriks.................................................................................15
2.2 Jenis-Jenis Matriks..................................................................................................16
2.3 Kesamaan Dua Matriks...........................................................................................18
2.4Operasi Pada Matriks..............................................................................................18
2.5 Determinan dan Invers Matriks..............................................................................20
UJI KOMPETENSI..............................................................................................................22
TRANSFORMASI...............................................................................................................28
3.1 Menentukan Konsep Translasi ( Pergeseran ).......................................................28
3.2 Menemukan Konsep Refleksi ( Pencerminan )......................................................29
3.3 Menemukan Konsep Rotasi ( Perputaran )...........................................................30
3.4 Menemukan Konsep Dilatasi ( Perkalian ).............................................................31
3.5 Komposisi Transformasi........................................................................................31
BARISAN...........................................................................................................................38
4.1 Menemukan Pola Biarisan…..…………………………………………………………………………..…38
UJI KOMPETENSI…………………………………………………………………………………………………………..42
DAFTAR PUSTAKA.………………………………………………………………………………………………………..47
iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Modul ini dirancang untuk menyelesaikan tugas semester 1 dalam
melakukan kegiatan belajar selama ini. Untuk menguasai materi ini
dengan baik, ikutilah petunjuk penggunaan modul berikut.
1. Berdoalah sebelum mempelajari modul ini.
2. Pelajari uraian materi yang disediakan pada setiap kegiatan
pembelajaran secara berurutan.
3. Perhatikan contoh-contoh soal yang disediakan dan kalau
memungkinkan cobalah untuk mengerjakannya kembali.
4. Kerjakan latihan soal yang disediakan, kemudian cocokkan
hasil pekerjaan kalian dengan kunci jawaban dan pembahasan
pada modul ini.
5. Jika kalian menemukan kendala dalam menyelesaikan latihan
soal, cobalah untuk melihat kembali uraian materi dan contoh
soal yang ada.
6. Setelah mengerjakan latihan soal, lakukan penilaian diri
sebagai bentuk refleksi dari penguasaan kalian terhadap materi
pada kegiatan pembelajaran.
7. Cocokkan hasil pengerjaan kalian dengan kunci jawaban yang
tersedia.
8. Ingatlah, keberhasilan proses pembelajaran pada modul ini
tergantung pada kesungguhan kalian untuk memahami isi
modul dan berlatih secara mandiri.
iv
BAB
1 PROGRAM LINEAR
MATERI PEMBELAJARAN
v
Konsep persamaan dan sistem persamaan linear dua variabel sudah kamu
pelajari. Dalam pertidaksamaan, prinsip yang ada pada persamaan juga kita
gunakan dalam menyelesaikan pertidaksamaan atau sistem pertidaksamaan
linear dua variabel. Prinsip yang dimaksud adalah menentukan nilai variabel
yang memenuhi pertidaksamaan atau sistem pertidaksamaan linear tersebut.
vi
UJI KOMPETENSI
1. Sebuah toko bunga cantik menjual 2 macam rangkaian bunga. Rangkaian bunga 1
memerlukan 10 tangkai bunga mawar dan 15 tangkai bunga Anyelir sedangkan
rangkaian bunga 2 memerlukan 20 tangkai bunga mawar dan 5 tangkai bunga
Anyelir. Persediaan bunga mawar dan bunga Anyelir masing-masing 200 tangkai
dan 100 tangkai jika para Jika rangkaian bunga 1 dijual seharga Rp 200.000 dan
rangkaian bunga 2 dijual seharga Rp 100.000 per orang kafir maka penghasilan
maksimum dapat diperoleh toko bunga adalah?
2. Pemilik toko sepatu ingin mengisi tokonya dengan sepatu laki-laki paling sedikit
100 pasang dan sepatu wanita paling sedikit 150 pasang. Toko tersebut hanya
dapat menampung 400 pasang sepatu. Diketahui keuntungan masing-masing
pasang sepatu laki-laki toko adalah Rp 10.000,00 dan keuntungan setiap pasang
sepatu wanita adalah Rp 5.000,00. Jika banyaknya sepatu laki-laki tidak boleh
melebihi 150 pasang, maka tentukanlah keuntungan terbesar yang dapat diperoleh
oleh pemilik toko?
4. Pak Sukri ingin mengirim 1200 kursi dan 400 meja kepada pelanggannya, untuk
keperluan tersebut Pak Sukri akan menyewa truk dan colt. Sebuah truk dapat
mengangkut 30 kursi dan 20 meja, sedangkan sebuah colt dapat mengangkut 40
vii
kursi dan 10 meja. Ongkos sewa sebuah truk Rp.300.000 sedangkan ongkos sewa
sebuah colt Rp.200.000. Tentukan jumlah truk dan colt yang harus disewa Pak
Sukri agar ongkos pengirimannya minimum!
5. Seorang pengusaha mebel akan memproduksi meja dan kursi yang menggunakan
bahan dari papan-papan kayu dengan ukuran tertentu. Satu meja memerlukan
bahan 10 potong dan satu kursi memerlukan 5 potong papan. Papan yang tersedia
ada 500 potong. Biaya pembuatan satu meja Rp100.000,00 dan biaya pembuatan
satu kursi Rp40.000,00. Anggaran yang tersedia Rp1.000.000,00. Model
matematika dari persoalan tersebut adalah
7. Pada tanah seluas 24.000 m2 akan dibangun perumahan dengan dua tipe. Tipe A
dengan luas 150 m2 dan tipe B dengan luas 100 m 2. Jumlah rumah yang dibangun
tidak lebih dari 200 unit. Jika laba untuk setiap rumah tipe A Rp.4.000.000,00 dan
tiap tipe B Rp.3.000.000,00, maka laba minimum yang dapat diperoleh adalah...
viii
9. Luas daerah parkir 360 m2. Luas rata-rata sebuah mobil 6 m2 dan luas rata – rata
bus 24 m2. Daerah parkir tersebut dapat memuat paling banyak 30 kendaraan roda
empat (mobil dan bus). Jika tarif parkir mobil Rp2.000,00 dan tarif parkir bus
Rp5.000,00 maka pendapatan terbesar yang dapat diperoleh adalah...
10. Sebuah toko bangunan akan mengirim sekurang-kurangnya 2.400 batang besi dan
1.200 sak semen. Sebuah truk kecil dapat mengangkut 150 batang besi dan 100
sak semen dengan ongkos sekali angkut RP.80.000 truk besar dapat mengangkut
300 batang besi dan 100 sak semen dengan ongkos sekali jalan Rp.110.000
Tentukan biaya minimum yang harus dikeluarkan oleh toko bangunan tersebut!
ix
1. a . 10 x+20 y =200
x +2 y =20
b . 15 x+5 y =100
3 x+ y=20
x+ 2 y=20∨×1
3 x + y =20∨× 2
−¿
−5 x=−20
x =4
4 x+2 y=20
2 y=20−4
2 y=16
y=8
Penghasilan maksimum
4 ( 200.000 ) +8 ( 100.00 )=800.000+ 800.00=1.600 .000
1.
F ( x , y ) =10.000 x +5.000 y
Sepatu laki laki = x
Sepatu Perempuan = y
x + y ≤ 400
100 x ≥ x ≤ 150
150 ≥ y ≤ 250
x
Karena maksimum sepatu laki laki hanya 150 pasang, maka maksimum
seoatu perempuan = 140 – 150 = 250
F ( x , y ) =10.000 x +500 y
F ( 150,250 ) =10.000 x +500 y
10.000 ( 150 ) × 250 ( 5.000 )=2.750 .000
Jadi keuntungan sebesar 2,750.000.
3. 2 x+ y =160
x +2 y =110
x +3 y=150
2 x + y=160|× 1
x+2 y=110|× 2
−¿
−3 y=−60
y =20
3 0 x+ 4 0 y ≥12 0 0
3 x+ 4 y ≥ 120
20 x+ 10 y ≥ 400
2 x+ y ≥ 40
x≥0
2 x+ y =160
2 x=160−20
2 x=140
140
x=
2
x=70
x+ 2 y=110|× 1
x+3 y =150|×1
−¿
− y=−40
y=40
xi
x +2 y =110
x=110−2(40)
x=110−80
x=30
30.000 x+50.000 y =2.900.000
xii
4. Kita dapat titik A ( 40,0 ) B ( 8,24 ) dan C ( 0,40 )
. Titik B dapat diperoleh dengan
menggunakan eliminasi dan subtitusi.
||
3 x + 4 y=120 1 3 x +4 y =120
2 x + y =40 4 8 x +4 y=160
−¿
−5 x=−40
x=8
Jadi, agar bisa mengirim barang dengan biaya termurah Pak Sukri harus
menyewa 8 truk dan 24 colt, karena biaya kirimnya hanya Rp.7.200.000.
5. Bahan papan
karena x dan y mewakili jumlah meja dan kursi, maka tidak mungkin bernilai
negative
6. x + y ≥ 60
0 ≤ 60
50 x+ 20 y ≥ 1500
xiii
0 ≤ 1500
x≥0
y ≥0
z=200.000 x +100.000 y
x + y=60|× 20
50 x +20 y=1500|× 1
−¿
−30 x=−300
y =10
x + y=60
10+ x=60
y=50
7. 15 x +100 y ≤ 24.000
3 x+2 y ≤ 60
x + y ≥ 200
x≥0
y ≥0
F ( x , y ) =4.000 .000 x+3.000 .000 y
xiv
| |
x+ y =200 ×3 3 x +3 y=600
3 x +2 y=480 ×1 3 x+ 2 y =480
−¿
y =120
x + y=200
x +120=200
z=200−120
x=8 0
F ( 0,0 )=4. 00.000 ( 0 ) +3. 00.000=0
F ( 160 , 0 )=4. 00.000 (160 )+3. 00.000 ( 0 ) ¿ 640.000 .00
8.
subtitusi :
xv
kemudian :
Dari gambar tersebut didapatkan titik A(0,15), O(0,0), dan C(30,0). Untuk
titik B dapat diperoleh dengan menggunakan eliminasi dan subtitusi.
x + y=30
x+ 4 y =60
−¿
−3 y=−30
−30
y= =10
−3
xvi
Jadi, pendapatan terbesar yang diperoleh adalah Rp.90.000
x 0 16
y 8 0
x 0 12
y 12 0
xvii
x ≥ 0, y ≥ 0
z = 80.000x + 110.000y
didapatkan titik A(0,12), B(8,4), dan C(16,0). Untuk titik B dapat diperoleh
dengan menggunakan eliminasi dan subtitusi.
x+2 y=16
x+ y =12
y=4
BAB MATRIKS
II
xviii
Menjelaskan dan menyelesaikan
Pembaca dapat berpikir kreatif dan
matriks yang meliputi operasi
kritis dalam menyesaikan soal
pengurangan, penjumlahan,
Mnegamati aturan susunan objek
perkalian, skalar, dan transpose
MATERI PEMBELAJARAN
[ ]
a 11 a 12a 13
A(3×3) = a 21 a 22a 23
a 31 a 32a 33
xix
2.2 Jenis-Jenis Matriks
a) Matriks Baris
Matriks yang terdiri dari satu baris saja. Yang ordo nya 1 × n
[]
17
[]
35 35
T3×1 = 23 , T5×1 = 23
19 39
42
[ ]
15 46
[
46 4327
]
T2×3 = 12 20 15 berordo 2× 3, T3×2 = 43 27 berordo 3 × 2
12 20
d) Matriks Persegi
[ ]
12 32
T2×2 = 24 45 berordo 2× 2
e) Matriks Segitiga
[ ]
1 4 7 18
I = 0 212 3 Segitiga atas
0 023 5
0 0 0 28
xx
[ ]
22 00 0
J= 123 0 0 Segitiga bawah
13 95 0
25 8 23
f) Matriks Diagonal
Matriks ini kombinasi dari pola matriks segitiga pada suatu matriks
persegi.
[ ]
70000
[ ]
20 0 03 0 0 0
20
[ ]
• A= 0 3 , • B= 05 0 ,
003
• C= 00900
0 0 02 0
00 0 0 5
Maka matriks persegi dengan pola “semua entrinya bernilai nol kecuali
etre diagonal utama tidak semua nol” disebut matriks diagonal.
g) Matriks Identitas
[ ]
10 0
[ ]
10
• I2×2 = 0 1 , • I3×3 = 0 10
001
Pola susunan angka 1 dan 0 terdapat suatu matriks persegi yaitu, semua
entry diagonal utama semua bernilai 1 disebut matriks identitas yang
didonasikan dengan I berordo n×n.
h) Matriks Nol
Entry suatu matriks semuanya bernilai nol, seperti berikut.
xxi
[]
00
• 01×3 =[ 0 0 0 ] ,
00
[ ]
• 02×2 = 0 0 , • 03×2 = 0 0
00
Maka disebut dengan matriks nol.
( ac db ) + ( eg hf ) = ( a+e
c+ g
b+f
d +h )
Ordo2×2 Ordo2×2
Contoh soal :
xxii
a. Matriks A = 8 3 (2 6) Matriks B = (92 64 ) Maka, matriks A+B
(28 63 ) (92 64 ) = (2+
+
9 6+ 6
8+ 2 3+ 4 ) =( 10 7 )
11 12
( ) ( )
8 1 3 1 2 3
b. Matriks P = 8 4 1 Matriks Q = 9 8 7 Maka, matriks
2 9 6 4 5 6
P+Q
( ) ( ) ( )
8 1 3 1 2 3 9 3 6
8 4 1 + 9 8 7 = 17 12 8
2 9 6 4 5 6 6 14 12
a. Pengurangan Matriks
Sama halnya dengan pengurangan matriks, dua matriks hanya dapat
dikurangkan jika memiliki ordo yang sama.
Contoh soal :
( a b) (k . a
k c d = k .c k .d
k.b
)
Contoh soal :
(1 2 )
a. Jika J = 3 4 , maka 3.J
3 = (3 4 ) = (3.3 ) ( )
1 2 3.1 3.2 3 6
3.4 = 9 12
xxiii
c. Perkalian Dua Matriks
Perkalian dua matriks dapat dilakukan pada matriks berordo m× ndengan
ordo n × p yang akan menghasilkan m× p.
( ac db ) .( eg hf ) =( ac ..ee++bd .. gg a . f +b . h
c.f +d.h )
2 ×2 2 ×2 = 2 ×2
( ac db ) .(eh f g
i j
=¿ ) ( ac ..ee++bd .. hh a . f + b .i a . g+b . j
c . f +d .i c . g+d . j )
2 ×2 2 ×3 = 2 ×3
Contoh soal :
( )( )
4 5 7 1 6 8
a. 2 1 0 . 9 0 7
6 8 3 2 1 5
( )
4.1+ 5.9+7.2 4.6+5.0+7.1 4.8+5.7+7.5
= 2.1+1.9+ 0.2 2.6+ 1.0+0.1 2.8+1.7 +0.5
6.1+ 8.9+ 3.2 6.6+ 8.0+3.1 6.8+ 8.7+3.5
( )
63 31 102
= 11 12 23
84 39 119
xxiv
2) Jika salah sau baris atau kolom matriks dikali dengan k, maka
determinannya menjadi :
det A baru = k. | A|
3) Jika seluruh elemen matriks dikali dengan k, maka determinannya menjadi :
det An × n baru = kn. | A|
4) Jika dua buah baris atau dua buah kolom saling bertukar posisi dalam
matriks, maka determinannya menjadi :
det A baru = −| A|
Determinan matriks menurut aturan Sarrus :
| |
a b ca b
Ordo 3 ×3 | A| = d e f d e
g h i g h
Ordo 2 ×2
1
(d
A-1 = A . −c
−b
a )
Ordo 3 ×3
( )
| | | | | |
t
e f d f d e
+ − +
h i g i g h
1 b
A-1 = A . − h | | | | | |
c
i
+a
g
c
i
−a
g
b
h
+
b
e | | | | | |
c
f
−
a
d
c
f
+
a
d
b
e
2. Adjoin Matriks
xxv
Adjoin (adj A) adalah transpose matriks dari kofaktor suatu matriks persegi.
( ) ( )
t
d −c d −b
Rumus adjoin ordo 2 ×2 −b a
= −c a
( )
| | | | | |
t
e f d f d e
+ − +
h i g i g h
UJI KOMPETENSI
.
CD =
CD =
CD =
xxvi
=
AB =
AB =
K(D) = + - +
- + -
+ - +
K(D) =
xxvii
K(D) =
K(D)t =
D-1 = =
2A = 2
2A =
2A-B = -
2A-B =
2A-B =
D= +
D=
D=
xxviii
=
xxix
Determinan A
Determinan B
xxx
10. Diketahui matriks dan Jika determinan
BAB TRANSFORMASI
II
xxxi
KOMPETENSI DASAR PENGALAMAN BELAJAR
MATERI PEMBELAJARAN
A ( x , y ) ditulis dengan
' ' '
a ' '
A( x , y)T ( ) A ' ( x , y )
b
→
xxxii
( xy '' )=(ab)+( xy)
3.2 Menemukan Konsep Refleksi ( Pencerminan )
Refieksi atau Wencerminan pada Transformasi juga melibatkan bentuk
"matriks transformasi geometri". Hanya saja, bentuk matriksnya cukup banyak
tergantuk dari jenis pencerminannya misalkan terhadap sumbu x , sumbu y , garis
y = a dan garis y = -2. Untuk penghitungannya, kita juga menggunakan rums mum
transformasi geometri yaitu bayangan = Matriks × awalnya. Untuk memudahkan
mempelajari materi refieksi atau pencerminan. sebaiknya teman-teman menguasai
mater operas hitung pada matriks terlebih dahulu.
( xy '' )=(−10 )( )
0 x
−1 y
( xy '' )=(10 0 x
−1 y)( )
Titik A ( x , y )dicerminkan terhadap sumbu y menghasilkan bayangan
( )(
x ' = −1 0 x
y' 0 1 y )( )
xxxiii
Titik A ( x , y )dicerminkan terhadap garis y=x menghasilkan bayangan
A ( x , y ) ditulis dengan,
' ' '
' '
A ( x , y ) C y=−x A ' ( x , y )
→
( xy '' )=(−10 )( )
−1 x
0 y
( xy '' )=(cos
sinα
α
)( ) ( )
−sinα x− p p
cosα y−q q
+
xxxiv
3.4 Menemukan Konsep Dilatasi ( Perkalian )
Proses perubahan ukuran benda dari kecil menjadi lebih besar (diperbesar) atau
sebaliknya yaitu dari besar menjadi lebih kecil (diperkecil) inilah yang disebut
dengan dilatasi. Dilatasi pada transformasi geometri mengakibatkan ukuran benda
berubah. Faktor yang menyebabkan diperbesar tau diperkecilnya suatu bangun ini
disebut faktor dilatasi atau faktor skala tau faktor pengali. Faktor skala in biasanya
disimbolkan dengan k. Perbesaran tau pengecilan suatu bangun ole dilatasi
membutuhkan suatu titik acuan yang biasa kita sebut sebagai titik pusat. Artinya
ada acuan jelas bagi kita sehingga bisa diperoleh ukuran yang lebi besar atau lebih
kecil. Titik pusat tersebut kita simbolkan sebagai titik P(a, b). Titik pusat pada
dilatasi dibagi meniadi dua yaitu titik pusat P(0, 0) dan titik pusat bukan (0, 0)
yaitu P(a, b).
( xy '' )=k ( x−
y−q ) ( q )
p + p
Jika matriks T 1 adalah (ba) dan matriks T 2 adalah (dc ) maka matriks komposisi
translasi T 1 ∙T 2 atau T 2 ∙T 1 dituliskan
M T 1 ∙T 2=M T 1 + M T 2= a + c
b d ()()
M T 1 ∙T 2=M T 1 + M T 2= d + a
c b ()()
xxxv
UJI KOMPETENSI
T1.T2 adalah
= . =
= T1.T2 = .
= = .
xxxvi
4. Diketahui Transformasi T1 = , T2 = = T2.T1 , hasil Transformasi
titik (2,-1)
= =
= = + =
x’+ y’ = 8 + (-5) = 3
. C’ = T=
= +
= +
- =
xxxvii
7. Bayangan garis y = 3x-2 oleh translasi (-3,2) adalah ....
y = 3x-2 T=
= +
x’+ 3 = x y’-2 =y
Substitusi persamaan
y = 3x-2 à y = 3(x’+3)-2
à y= 3x’+9-2 à y = 3x’+7
= + à x’ = 2+ x x=x′−2
y= x2
y′−1=(x′−2) 2y′−1
=(x′) 2−4x′+4y′
=(x′)2−4x′+4+1y′
=(x′)2−4x′+5
xxxviii
= +
= +
=
10. Bayangan titik D (7, 3) oleh dilatasi pusat (0,0) dengan faktor skala -4
adalah ....
= -4
=
11. Segitiga ABC dengan koordinat titik susut A(2, -1), B (6, -2) dan C (5,2)
dirotasi
sejauh 180o dengan pusat (3,1). Bayangan koordinat titik sudut segitiga ABC ‘
adalah ....
= +
= +
= + = +
= = = =
xxxix
= +
= =
= à = à =
4y – 8 = 2x
2y –x -4 =0
13. Titik (2a, -a) diputar 90o berlawanan arah jarum jam dengan pusat
perputaran titik (1,1). Jika hasil rotasi adalah (2+a, -2), maka a adalah ....
T1 = = +
= = +
= = +
= = + à= =
xl
-2 = 2a
=a
14. Jika titik F (1, 3) dirotasikan sejauh 90 o dengan perputaran di titik O (0,0),
maka akan terbentuk bayangan di titik ....
= à =
= -2 + = + =
BAB BARISAN
II
xli
KOMPETENSI DASAR PENGALAMAN BELAJAR
MATERI PEMBELAJARAN
( 6 12
a) 3,6,12 … . r= = =2
3 6 )
(
b) 1000 , 100 ,1 0 … . r =
100
=
10
=
1000 100 10
1
)
4.2 Menemukan Konsep Aritmatika
barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang memiliki selisih yang sama di
antara suku-sukunya yang saling berdekatan. Selisih ini bisa kita sebut dengan
beda, simbolnya b, ya. Kalau deret aritmetika adalah jumlah suku ke-n
pertama pada barisan aritmatika. Misalnya, di suatu barisan memiliki suku
xlii
pertama, yaitu 1. Suku pertama barisan aritmetika disimbolkan dengan U1 atau a.
Lalu, di suku kedua (U2), yaitu 4. Suku ketiga (U3), yaitu 7, suku keempat (U4),
yaitu 10, dan seterusnya. Berarti, barisan ini memiliki beda, yaitu 3 pada setiap
sukunya.
U2 U3
r= =
U1 U2
Rasio
Aritmatika
Un=a+ ( n−1 ) b
Jumlah suku ke−n
n n
Sn= ¿ atau Sn= (a+un)
2 2
Jumlah suku ke−n
Un=a ∙ r n−1
Jumlah suku ke−n
a(r ¿¿ n−1)
Sn= ¿
r−1
r >1 Jumlah suku ke−n
Geometri
n
a(1−r )
Sn=
1−r
r <1 Jumlah suku ke−n
a
S ∞=
r−1
Deret geometri tak hingga S ∞
a
PL=2( )
1−r
Bola dilemparkan ke atas
xliii
PL=2 ( 1−ra )−a
Bola dijatuhkan ke bawah
Bunga tunggal adalah bunga yang perhitungannya hanya berdasarkan pada jumlah
modal awal selama periode waktu tertentu dan persen bunganya selalu tetap.
Mn=Mo(1+ nb)
Mn = Modal akhir
xliv
Mo = Modal awal
n = Periode pinjaman
b = bunga
d) Bunga Majemuk
Bunga majemuk yaitu bunga yang besarannya akan muncul di setiap akhir
suatu periode, dan mempengaruhi besar modal serta bunga pada setiap waktu.
Besar modal dan bunga akan bertambah pada setiap akhir periodenya, itulah
mengapa bunga majemuk disebut juga “bunga berbunga”.
Mn=Mo ¿
Mn = Modal akhir
Mo = Modal awal
n = Periode pinjaman
b = bunga
e) Anuitas
Anuitas adalah suatu cicilan pembayaran ataupun penerimaan yang nilainya tetap yang
bila dibayar ataupun diterima dalam kurun waktu tertentu. Anuitas ditujukan untuk
mempermudah nasabah dalam membayar jumlah angsuran tiap periode karena besar
pembayarannya tetap. Umumnya anuitas dimanfaatkan dalam perhitungan bunga atas
pinjaman dan bunga atas investasi jangka panjang.
I
Mn=A 1−¿ ¿ atau A=Mn
1−¿ ¿
Mn = Modal/total pinjaman
A = Besar anuitas
i = Tingkat suku bunga
n = banyaknya anuitas
Bn=¿
an=¿
xlv
Besar angsuran pada akhir ke−n
B = Nominal
A= Anuitas
b= Persen
a= Angsuran
UJI KOMPETENSI
xlvi
4. Hitunglah jumlah 7 suku pertama yang terdapat pada deret geometri
berikut ini
Sehingga mendapatkan hasil akhir bahwa jumlah 7 suku pertama dalam deret
adalah 4.372.
5. Hitunglah berapa suku bilangan ke 11 dari deret berikut ini 1, 2, 4, 8, 16
….
xlvii
6. Silahkan hitung jumlah dari deret geometri berikut
xlviii
Sehingga dapat disimpulkan bahwa usia Rika adalah 2 tahun.
8. Suku kedua dari suatu deret aritmatika adalah 5. Jika jumlah suku ke-4
dan ke-6 sama dengan 28, suku ke-9 deret aritmatika adalah..
xlix
10. . Suatu jenis bakteri, setiap detik akan membelah diri menjadi dua. Jika
pada saat permulaan ada 5 bakteri, berapa waktu yang diperlukan bakteri
supaya menjadi 320 bakteri ?`
DAFTAR PUSAKA
Admin, E. (2020). Edumatik. Retrieved from Soal Cerita Program Linear:
https://edumatik.net/soal-cerita-program-linear-beserta-jawabannya/
Afifah, N. (2022). Portalkudus. Retrieved from Soal Cerita Program Linear:
https://portalkudus.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-795307431/kump
l
ulan-contoh-soal-cerita-program-linear-dan-pembahasannya-kelas-11-
sma-terbaru-2022?page=2
Anang, R. (2022). Mamikos. Retrieved from Contoh Soal Deret Aritmatika:
https://mamikos.com/info/contoh-soal-deret-aritmatika-beserta-
pembahasannya-pljr/
Faudiah, F. (2021). Wirahadie. Retrieved from Materi Matematika Kelas 11:
https://mamikos.com/info/contoh-soal-deret-aritmatika-beserta-
pembahasannya-pljr/
Hidayani, N. (2022). Belajar Bunga Tunggal & Majemuk. Retrieved from
Pastiguna: https://pastiguna.com/bunga-tunggal-majemuk-anuitas/
Ji, T. L. (2022). Contoh Soal Determinan Matriks. Retrieved from Jagostat:
https://jagostat.com/bahas-soal-matematika/contoh-soal-dan-
pembahasan-determinan-matriks
Lailla. (2022). Mamikos. Retrieved from Contoh Soal Bunga Majemuk & Tunggal:
https://mamikos.com/info/contoh-soal-bunga-tunggal-dan-majemuk-
pljr/?hl=in_ID
sereliciouz. (2022). Quipper. Retrieved from Barisan Dan Deret:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/barisan-dan-
deret-matematika-kelas-11/
Sukardi. (2022). mathcyber1997. Retrieved from Materi Pertumbuhan &
Peluruhan: https://mathcyber1997.com/pertumbuhan-dan-peluruhan/
Suwarno, M. (2022). Materimatematika. Retrieved from Aplikasi Barisan &
Deret: https://mamikos.com/info/contoh-soal-deret-aritmatika-beserta-
pembahasannya-pljr/
li