DI SUSUN OLEH :
UPBJJ- UT MEDAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
MODUL 2.........................................................................................................................1
KEGIATAN BELAJAR I................................................................................................1
A. RENCANA DAN PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS.............1
B. MELAKSANAKAN PTK..........................................................................................4
KESIMPULAN................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8
i
MODUL 2
KEGIATAN BELAJAR I
1. Mengidentifikasi Masalah
Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau
disadari oleh guru. Untuk merencanakan perbaikan terlebih dahulu perlu
dilakukan identifikasi masalah serta analisis dan perumusan masalah.
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri
sendiri tentang pembelajaran yang dikelola. Untuk mengidentifikasi masalah,
guru dapat mengajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri:
1
a. Apa yang terjadi dikelas saya?
b. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
c. Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
d. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?
e. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut
atau memperbaiki situasi yang ada?
2
catatan harian kita tentang respons siswa dalam pembelajaran, dan yang tak
kalah pentingnya melakukan refleksi, sehingga kita mendapat gambaran yang
jelas tentang perilaku mengajar kita. Untuk memperjelas langkah analisis ini,
coba kaji ilustrasi berikut.
Jika Anda yang menjadi Ibu Tuti, bagaimana cara Anda mengatasi
masalah tersebut? Tindakan pertama yang perlu Anda lakukan adalah
menganalisis masalah yang telah diidentifikasi oleh Ibu Tuti, yaitu rendahnya
motivasi para siswa untuk belajar bahasa Indonesia. Untuk menganalisis
masalah ini, Ibu Tuti perlu melakukan hal-hal berikut.
a. Menganalisis daftar hadir siswa, kemudian menyimpulkan berapa %
rata-rata kehadiran siswa dalam satu bulan. Di samping itu, perlu pula
dianalisis, apakah yang absen hanya siswa tertentu ataukah hampir semua
pernah absen, dan apa alasannya.
b. Menganalisis daftar nilai siswa, kemudian mengaitkan frekuensi
ketidakhadiran siswa dengan nilainya.
c. Menganalisis tugas-tugas yang diberikan kepada siswa beserta bahan
pelajaran yang dipakai, apakah tugas dan bahan pelajaran tersebut cukup
menantang atau membosankan.
d. Menganalisis balikan (feedback) yang diberikan guru terhadap
pekerjaan siswa. Apakah balikan tersebut membuat siswa frustrasi atau
mendorong siswa untuk memperbaiki pekerjaannya.
e. Melakukan refleksi terhadap perilaku mengajar Ibu Tuti. Seyogianya
Ibu Tuti secara jujur merenungkan kembali kebiasaannya di dalam kelas.
Apakah dia sering marah-marah, bersikap tidak simpatik, atau sebaliknya.
Dari hasil analisis di atas, Ibu Tuti dapat mempertajam masalah yang
dihadapi serta menetapkan masalah mana yang paling mendesak untuk
dibenahi. Misalnya, dari hasil analisis tersebut Ibu Tuti menemukan bahwa
hanya siswa tertentu (sekitar 20 orang dari 35 siswa) yang sering absen, dan
memang temyata siswa yang sering tidak hadir nilainya rendah. Dari analisis
tugas, bahan pelajaran, dan balikan, lbu Tuti menemukan bahwa tugas yang
diberikan yang diambil dari buku paket memang membosankan karena hanya
menuntut siswa untuk menghapal, tanpa pernah meminta siswa untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara bebas dalam bahasa tulis.
Balikan yang diberikan oleh Ibu Tuti pada tugas-tugas tersebut, ternyata hanya
dua kata yaitu cukup dan kurang. Dari refleksi yang dilakukan, Ibu Tuti
merasa bersikap biasa-biasa saja, hanya dia merasa jarang memberikan
penguatan. Ia lebih banyak menegur siswa yang kurang berhasil daripada
memuji siswa yang berhasil.
Dari uraian di atas dapat Anda simak bahwa begitu banyak masalah yang
ditemukan Ibu Tuti yang dianggapnya menyebabkan rendahnya motivasi
siswa dalam belajar bahasa Indonesia. Di samping masalah yang sudah
dianalisis, Ibu Tuti juga memperkirakan bahwa Ebtanas Bahasa Indonesia juga
tidak mendorong siswa untuk belajar lebih baik. Namun, in kemudian
berkesimpulan bahwa ia harus memilih masalah yang dapat ia atasi sendiri. Ia
3
kemudian memutuskan bahwa ia akan memfokuskan usahanya pada perbaikan
tugas dan bahan ajar yang ia gunakan.
3. Merencanakan perbaikan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana
tindakan atau yang sering disebut rencana perbaikan. Langkah-langkah
dalam menyusun rencana adalah sebagai berikut:
a. Rumusan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk
hipotesis tindakan. Hipotesis adalah dugaan guru tentang cara
yang baik untuk mengatasi masalah.
b. Analisis kelayakan hipotesis tindakan
Setelah menerapkan alternatif hipotesis yang terbaik. Hipotesis ini
masih perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan
kemungkinan pelaksanaannya.
Selain faktor-faktor diatas guru juga harus menganalisa sekali lagi
hasil yang diperkirakan akan diperoleh dari tindakan tersebut.
B. Melaksanakan PTK
Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah
cukup layak, kini guru perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan
perbaikan. Langkah ini kita sebut sebagai persiapan pelaksanaan, yang
sebenarnya dapat merupakan bagian dari perencanaan, tetapi dapat pula kita
tempatkan sebagai bagian awal dari pelaksanaan.
1. Menyiapkan pelaksanaan
Ada beberapa langkah yang perlu kita siapkan sebelum merealisasikan
rencana tidakan kita yaitu:
a. Membuat rencana pembelajaran beserta tindakan yang akan
dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan tindakan atau
perbaikan.
b. Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan.
c. Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan
dengan proses dan hasil perbaikan.
2. Melaksanakan tindakan
Setelah persiapan selesai, kini tiba saatnya guru melaksanakan tindakan
dalam kelas yang sebenarnya. Agar pelaksanaan ini terarah, guru perlu
memperhatikan beberapa prinsip:
a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Penelitian yang
berlangsung tidak boleh mengganggu komitmen guru.
b. Cara mengumpulkan data jangan sampai terlalu menyita waktu
guru.
4
KEGIATAN BEALAJAR II
b. Tujuan/sasaran observasi
Secara umum, observasi bertujuan untuk mengumpulkan data
yang diperlukan untuk
menjawab masalah tertentu. Dalam penelitien formal, observasi bertujuan
untuk mengumpulkan data yang valid dan realibel ( sahih dan handal ).
5
c. Prosedur observasi
Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah observasi terdiri
dari tiga tahap, yaitu :
pertemuan pendahuluan, observasi, dan diskusi balikan.
1. Analisis data
Analisis data pada tahap ini agak berbeda interpetasi yang dilakukan
pada tahap observasi.jika interpetasi dilakukan pada setiap saat observasi
dan pada pertemuan /diskusi atau balikan ,maka analisis data dilakukan
setelah satu paket perbaikan selesai diimplementasikan secara
keseluruhan.
2. Refleksi
Refleksi dilakukan melalui analisis dan sistesis,serta induksi dan
deduksi.analisis dilakukan dengan merenungkan kembali secara intensif
kejadian-kejadian atau peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu
yang diharapkan atau tidak diharapkan.
6
KESIMPULAN
Langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari:
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk
meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.
Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak yang terlibat (guru) mencoba
dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan
masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan bermakna yang
diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan
kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat
keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-
kaidah penelitian tindakan.
7
DAFTAR PUSTAKA