Anda di halaman 1dari 35

MODUL

BAHASA INDONESIA

Kelas XI Semester 1

PANTUN

Oleh :

Sumiyati, S.Pd.

SMA NEGERI 5 SURAKARTA

JLN. LETJEN SUTOYO NO. 18 SURAKARTA

2023
1
PENGESAHAN

Modul Pantun telah digunakan Siswa SMA Negeri 5 Surakarta

Kepala Sekolah SMA Negeri 5

Surakarta

Drs. Harmani, M.Hum

Buku Penuntun Telah Didokumentasikan

Di Perpustakaan SMA Negeri 5 Surakarta

Pustakawan

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penyusunan modul Pantun untuk peserta didik kelas XI IPA/IPS
semester 1 SMA Negeri 5 Surakarta dapat diselesaikan. Modul ini disusun mengacu pada
Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikuum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Modul ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik sebagai sumber
belajar, dengan demikian peserta didik dapat mecapai kompetensi yang telah ditentukan
dalam upaya meningkatkan SDM (sumber daya manusia) peserta didik.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian modul ini dan kepada pembaca atau penguna modul ini
diharapkan memberi masukan, kritik, dan saran guna menyempurnakan modul ini.

Surakarta, Agustus 2016

Penulis

3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Tujuan.................................................................................. 1
B. Manfaat ............................................................................... 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul .............................................. 2
BAB II Pantun......................................................................................... 4
A. Pengertian Pantun................................................................ 4
B. Ciri-ciri Pantun .................................................................... 5
C. Struktur Pantun ................................................................... 6
D. Jenis-jenis Pantun................................................................. 6
E. Prosedur Penyusunan Teks Pantun ..................................... 10
ULANGAN HARIAN ................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

Modul Cerita Pendek merupakan modul yang dipersiapkan untuk memperlancar


penguasaan tentang memahami dan mengevaluasi cerita pendek oleh para pengajar dan
peserta didik. Dalam perkembangan teknologi materi ini sudah banyak dibaca pada buku atau
internet. Modul ini terdiri atas pengertian cerita pendek, jenis cerita pendek, struktur teks
cerita pendek dan analisis teks cerita pendek. Pada akhir modul ini peserta didik dapat
mempelajari tentang cerita pendek sehingga dapat menambah pengetahuan tentang cerita
pendek.

A. Tujuan
Modul cerita pendek terdiri dari satu kompetensi dasar yaitu Memahami wacana sastra
melalui kegiatan membaca cerpen.
Standar Kompetensi :
Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari.

B. Manfaat
Setiap kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan belajar yang memuat uraian materi
latihan, tugas dan soal-soal ujian kompetensi untuk ulangan harian.
Untuk mencapai penguasaan modul diharapkan siswa :
1. Memahami penguasaan konsep tentang cerita pendek secara keseluruhan
2. Melaksanakan semua kegiatan pembelajaran
3. Mengerjakan tugas kegiatan pembelajaran
4. Mengerjakan tugas dan soal secara mandiri
5. Cara penilaian menggunakan ketentuan yang telah disediakan
Siswa dinyatakan tuntas, bila mencapai skor 70 (KKM)

1
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. PETUNJUK UNTUK GURU
Peranan guru dalam modul ini sebagai fasilitator dengan memberikan motivasi dan
pengarahan, sehingga peserta didik lebih mudah memahami cerita pendek maka guru
harus :
1) Menguasai pengertian cerita pendek dengan membaca literatur dari buku atau
internet.
2) Memahami tujuan pembelajaran
3) Mampu mengembangkan variasi model dan metode pembelajaran
4) Menjelaskan tentang cara menggunakan modul dan cara mengerjakan tugas
5) Terbuka kreatif agar peserta didik mempunyai sikap mandiri dan aktif di setiap
kegiatan pembelajaran
6) Membahas tugas dan member penguatan setiap konsep dan tugas yang terdapat
pada modul imunitas.

2. PETUNJUK UNTUK SISWA


Petunjuk penggunaan modul :
1) Perhatikan setiap penjelasan dari fasilitatoir dan bacalah modul ini secara
keseluruhan.
2) Setelah anda membaca, tanyakan segala sesuatu yang ingin anda ketahui berkaitan
dengan materi dan tugas yang harus anda kerjakan
3) Kerjakan semua tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda
berkembang sesuai standar
4) Buatlah rencana belajar Anda dengan menggunakan format seperti yang ada
dalam modul, konsultasikan dengan guru.
5) Laksanakan kegiatan untuk mendapatkjan kompetensi sesuai rencana kegiatan
belajar yang telah anda susun dan disetujui oleh guru
6) Dalam mempelajari satu kompetensi, anda harus mulai menguasai pengetahuan
pendukung, melaksanakan tugas dan mengerjakan lembar kegiatan.

Saat menyelesaikan tugas-tugas dalam modul ini, kalian dapat memanfaatkan


fasilitas maupun referensi yang dimiliki sekolah, seperti data-data pendukung,

2
perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lain yang bisa membantu dan mendukung
keberhasilan kerja kalian.
Demikian petunjuk singkat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang terdapat
pada modul ini, selamat belajar dan bekerja semoga kesuksesan menyertai kita semua.

3. NORMA PENILAIAN
Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang terhadap pada bagian belakang.
Hitunglah nilai dengan penggunakan rumus :

Jumlah jawaban yang benar


Tingkat penguasaan = -------------------------------------- x 100% = 70%
70

Arti tingkat penguasan yang anda capai :


1) 95% - 100% = Baik sekli dan selamat untuk anda
2) 85% - 94% = Baik dan anda harus tetap bersemangat lagi mempelajari
modul ini
3) 70% - 84% = Sedang dan anda harus tetap bnersemangat lagi mempelajari
modul ini dan ulangi konsep yang belum jelas
4) < 70% = Kurang dan anda harus lebih giat membaca modul ini.
5) Kalau tingkat penguasaan materi anda 70% ke atas, lanjutkan membaca modul
berikutnya. Tetapi bila penguasaan materi anda di bawa 70%, anda harus
mengulang materi pembelajaran terutama yang belum anda kuasai benar.

3
BAB II

MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Pantun
Pantun pada mulanya merupakan karya sastra lisan. Pantun diucapkan dari
mulut ke mulut. Pantun bersifat anonim. Maksudnya, penulis pantun tidak diketahui.
Pantun sering digunakan secara berbalasan. Pantun diciptakan untuk menyampaikan
pikiran dan perasaan terhadap seseorang. Pantun juga dapat digunakan untuk
menceritakan suatu perkara. Bahkan, pantun dapat digunakan untuk menyindir,
bersenda gurau, memberi nasihat, dan bersenang-senang.
Ada banyak pendapat para ahli tentang pantun, khususnya berkaitan dengan
struktur sampiran dan isi. Mereka mengemukakan pendapat antara hubungan
sampiran dan isi. H.C. Klinkert seorang ahli yang meneliti sekaligus penulis De
Pantoens of Minnezagen derMaieiers (Pantun Lagu Cinta Orang-Orang Melayu) pada
tahun 1868, menyatakan bahwa antara sampiran dan isi ada hubungan makna.
Pendapat ini ditegaskan oleh Pijnappel, seorang peneliti pantun pada tahun 1883,
menyatakan bahwa ada hubungan bunyi dan arti antara sampiran dan isi. Dalam buku
Puisi Lama, Sutan Takdir Alisjahbana, seorang sastrawan Indonesia, menyatakan
bahwa hubungan antara sampiran dan isi hendaknya dipandang dalam kaitannya
dengan cara manusia mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Secara umum,
manusia selalu mengucapkan apa-apa yang dia pikirkan dan rasakan dengan sebaik-
baiknya menurut ukuran dia.
Seorang peneliti pantun bernama Hooykas lebih bersifat netral dalam
memandang apakah antara sampiran dan isi maknanya sating berhubungan atau tidak.
Menurut Hooykas, pada pantun yang balk ada hubungan makna tersembunyi dalam
sampiran dan isi, sedangkan pada pantun biasa atau kurang baik, hubungan tersebut
semata-mata hanya untuk keperluan persamaan bunyi.
Dalam Kamus BesarBahasa Indonesia, pantun berarti bentuk puisi Indonesia
(Melayu), tiap bait (kuplet) terdiri atas empat baris bersajak (a-b-a-b), tiap larik terdiri
atas empat kata, baris pertama dan baris kedua untuk tumpuan (sampiran) saja dan
baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Pantun memiliki peran penting. Pantun juga dijadikan alat pemelihara bahasa.
Pantun juga berperan sebagai penjaga fungsi kata. Dengan pantun pula orang mampu

4
menjaga alur berpikir. Pantun melatih seseorang berpikir makna kata sebelum berujar.
Pantun melatih orang berpikir secara teratur untuk menggunakan kata berirama.
Dengan kata lain, pantun membuat orang memiliki kemampuan menggunakan kata
dan kalimat dengan baik. Selain itu, pantun membuat orang menjadi bijaksana.
Mereka akan lebih banyak berpikir terlebih dahulu sebelum berkata-kata.

B. Ciri-Ciri Teks Pantun


Tidak semua puisi lama yang mempunyai empat larik disebut pantun. Puisi yang
dapat disebut pantun harus memenuhi ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri pantun tersebut pada
akhirnya menjadi syarat-syarat pantun.
Coba perhatikan contoh pantun berikut!
Kalau mengail di lubuk dangkal,
dapat ikan penuh seraga.
Kalau kail panjang sejengkal,
jangan lautan hendak diduga.
Pantun tersebut mempunyai empat larik. Larik pertama dan ketiga pantun
mempunyai bunyi akhir kal dari kata dangkal dan sejengkal. Larik kedua dan keempat
mempunyai bunyi akhir ga dari kata seraga dan diduga.
Larik pertama pantun tersebut terdiri atas sepuluh suku kata. Larik kedua terdiri
atas sembilan sukukata. Larik ketiga terdiri atas sembilan suku kata. Larik keempat
terdiri atas sepuluh suku kata. Berdasarkan contoh pantun tersebut dapat ditarik
simpulan tentang ciri-ciri pantun. Setiap pantun memiliki ciri-ciri yang ditetapkan.
Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut :.
1. Tiap bait (kumpulan larik dalam pantun) terdiri atas empat larik (baris atau deret).
2. Tiap larik terdiri atas empat sampai enam kata.
3. Tiap larik terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
4. Larik pertama dan kedua merupakan sampiran.
5. Larik ketiga dan keempat merupakan isi.
6. Rima (persamaan bunyi atau persajakan) akhir larik bersajak a-b-a-b.
7. Bunyi akhir larik pertama dan ketiga harus sama. Bunyi akhir larik kedua dan
keempat juga harus sama. Perlu diketahui bunyi akhir larik pertama dan ketiga
tidak sama dengan larik kedua dan keempat.
8. Isi pantun mengungkapkan perasaan.

5
Perlu Anda ketahui, ada beberapa jenis puisi lama yang bentuknya mirip dengan
pantun, seperti karmina, pantun terkait, seloka, dan talibun. Ketiga jenis puisi lama
tersebut juga mempunyai sampiran dan isi. Bedanya, puisi-puisi tersebut mempunyai
jumlah larik berbeda dengan pantun.

C. Struktur Teks Pantun


Pada kegiatan belajar kali ini Anda akan mempelajari struktur teks pantun.
Struktur teks merupakan gambaran cara teks tersebut disusun.Teks pantun terdiri atas
dua struktur. Struktur tersebut sebagai berikut:
1. Sampiran
Sampiran merupakan pengantar agar pembaca mau membaca larik ketiga dan
keempat pantun.
2. Isi
Isi merupakan maksud atau tujuan pantun. Isi pantun biasanya berupa pikiran,
perasaan, nasihat, kebenaran, pertanyaan, atau teka-teki. Isi pantun juga
mengandung pesan yang disampaikan pemantun kepada orang lain.

Perhatikan contoh struktur teks pantun di bawah ini!


Pisang emas dibawa berlayar,
Sampiran
masak sebiji di atas peti.
Hutang emas boleh dibayar,
Isi
hutang budi dibawa mati.

Rumah kecil tiang seribu,


Sampiran
rumah besar tiang sebatang.
Kecil-kecil ditimang ibu,
Isi
sudah besar ditimang gelombang.

D. Jenis-Jenis Pantun
Berdasarkan maksud, isi, atau temanya pantun dibagi menjadi lima kelompok,
yaitu pantun anak-anak, pantun remaja atau dewasa, pantun orang tua, pantun jenaka,
dan pantun teka-teki. Setiap kelompok menunjukkan kekhasan tema sesuai dengan
perilaku pemiliknya.

6
1. Pantun Anak-Anak
Pantun anak-anak menggambarkan dunia anak-anak yang biasanya
men,gungkapkan perasaan senang dan sedih. Pantun anak-anak sering dipakai
saat bermain atau digumamkan saat sedih. Oleh karena itu, jenis pantun anak
dibagi dua, yaitu pantun bersukacita dan pantun berdukacita. Agar lebih jelas,
perhatikan contoh dari kedua jenis pantun anak-anak berikut.
a) Pantun bersukacita
Elok rupanya kumbang jati,
dibawa itik pulang petang.
Tidak terkata besar hati,
melihat ibu sudah datang.
b) Pantun berdukacita
Besar buahnya pisang batu,
jatuh melayang selaranya.
Saya ini anak piatu,
sanak saudara tidak punya.

2. Pantun Remaja atau Dewasa


Pantun remaja atau dewasa berisi kehidupan remaja atau dewasa. Tema cinta
paling dominan dalam pantun remaja atau dewasa. Pantun remaja atau dewasa
sering digunakan untuk bersilat lidah dalam memadu cinta kasih. Oleh karena itu,
H.C. Klinkert menyebut pantun sebagai lagu cinta kasih. Pantun remaja atau
dewasa dibagi beberapa jenis, yaitu pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan
(percintaan), dan pantun perceraian atau perpisahan. Perhatikan contoh pantun
dari jenis pantun remaja atau dewasa berikut:
a) Pantun perkenalan
Kota Batu dekat ke Kota Malang,
kotanya sejuk indah pemandangan.
Hanya begitu tekad abang,
bisanya merayu untuk berkenalan.
b) Pantun berkasih-kasihan (percintaan)
Anak kera di atas bukit,
dipanah oleh Indera Sakti.
Dipandang muka senyum sedikit,

7
karena sama menaruh hati.
c) Pantun perceraian atau perpisahan
Jauh berdagang di tengah kota,
menjual dagangan berbagai benda.
Abang pergi mencari harta,
buat meminang diri adinda.
3. Pantun Orang Tua
Pantun orang tua berisi pendidikan dan acara agama. Pantun jenis ini dibagi menjadi
beberapa macam, di antaranya pantun nasihat, pantun adat, pantun agama, pantun
budi pekerti, pantun kepahlawanan, pantun kias, dan pantun peribahasa. Perhatikan
Contoh pantun dari jenis pantun orang tua berikut:
a) Pantun nasihat
Parang ditetak ke batang sena,
belah buluh taruhlah temu.
Barang dikerja takkan sempurna,
bila tak penuh menaruh ilmu.
b) Pantun adat
Menanam kelapa di Pulau Bukum,
tinggi sedepa sudah berbuah.
Adat bermula dengan hukum,
hukum bersandar di Kitabullah.
c) Pantun agama
Kemumu di dalam semak,
jatuh melayang selaranya.
Meski ilmu setinggi tegak,
tidak sembahyang apa gunanya.
d) Pantun budi pekerti
Anak angsa mati lemas,
Mati lemas di air masin.
Hilang bahasa karena emas,
hilang budi karena miskin.
e) Pantun kepahlawanan
Redup bintang hari pun subuh,
subuh tiba bintang tak tampak.

8
Hidup pantang mencari musuh,
musuh tiba pantang ditolak.
f) Pantun kias
Ayam sabung jangan dipaut,
jika ditambat kalah laganya.
Asam di gunung ikan di laut,
dalam belanga bertemu juga.
g) Pantun peribahasa
Berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian.
4. Pantun Jenaka
Pantun jenaka menghadirkan suasana gelak tawa untuk menghibur seseorang yang
sedang berduka. Kata-kata dalam pantun jenaka terkadang dapat membuat orang
tertawa terpingkal-pingkal. Berikut contoh pantun jenaka :
Buat apa panen kelapa,
kalau belum tumbuh tunas.
Buat apa membeli vespa,
cicilan kompor saja belum lunas.
5. PantunTeka-teki
Pantun teka-teki membutuhkan jawaban. Pantun teka-teki'sering membuat orang
penasaran untuk mengetahui jawabannya. Berikut contoh pantun teka-teki:
Burung nuri burung dara,
terbang ke sisi taman kayangan.
Cobalah terka wahai saudara,
semakin diisi semakin ringan? (balon gas)

Latihan tugas
1. Apakah yang dimaksud dengan pantun ?
2. Apa peran penting dari pantun ?
3. Sebutkan citi-ciri pantun ?
4. Apa yang kamu ketahui tentang struktur sampiran dan isi pantun ?
5. Sebutkan jenis pantun berdasarkan kelompoknya !

9
E. Prosedur Penyusunan Teks Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang masih populer sampai saat ini. Banyak orang ingin
belajar membuat pantun. Anda bisa membuat pantun dengan dua cara. Pertama, Anda
membuat pantun sendiri. Kedua, Anda membuat pantun dengan mengubah lirik puisi
atau lirik lagu kesukaan Anda.

1. Membuat Pantun Sendiri


Membuat pantun tidaklah sulit. Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
a) Menentukan dahulu topik atau tema pantun
Tema pantun bebas, apa saja dapat menjadi tema pantun.Tema dapat berasal
dari pengalaman pribadi, perasaan hati, peristiwa yang dilihat atau didengar.
Anda dapat mengambil contoh tema tentang transportasi, cinta, budi pekerti,
atau pekerjaan.
b) Memilih jenis pantun yang akan Anda buat
Pilihlah jenis pantun sesuai dengan tema yang Anda pilih. Anda dapat memilih
pantun sukacita, dukacita, perkenalan, atau berkasih-kasihan. Anda juga dapat
memilih pantun nasihat atau pantun budi pekerti. Tema-tema tersebut
kemudian Anda terapkan dalam jenis pantun yang telah Anda pilih, misalnya
untuk tema kebaikan Anda dapat memilih jenis pantun budi pekerti.Tema
transportasi Anda dapat memilih pantun sukacita. Tema cinta Anda dapat
memilih pantun berkasih-kasihan.
c) Menulis dahulu isi pantun, yaitu larik ketiga dan keempat
Tulislah isi pantun sesuai dengan tema yang telah Anda pilih. Isi pantun harus
mencerminkan tema. Isi pantun yang Anda tulis dapat digunakan untuk
menasihati, menghibur, atau menjelaskan sesuatu. Isi pantun juga merupakan
ungkapan perasaan hati Anda.
Contoh:
Tema budi pekerti:
Jangan lupakan budi baik teman,
budi baik dibawa mati.

Tema transportasi:
Lihat kawan sepeda baruku,
mengantarku ke mana-mana.

10
Tema cinta:
Sungguh senang bersamamu,
bagai dunia milik berdua.
d) Membuat kalimat lank sampiran
Anda tentu ingat, bunyi akhir larik pertama sama dengan bunyi akhir larik
ketiga. Bunyi akhir larik kedua sama dengan bunyi akhir larik keempat. Jadi,
membuat sampiran harus memperhatikan bunyi akhir isi pantun yang telah
Anda buat. Kalimat sampiran yang Anda buat tidak harus berhubungan
dengan isi pantun yang Anda buat. Anda boleh menuliskan kalimat apa saja,
yang penting kedua larik sampiran harus berhubungan. Selain itu, bunyi akhir
sampiran harus saina dengan bunyi akhir kalimat isi. Usahakan membuat
sampiran dengan menggunakan kalimat menarik agar orang tertarik untuk
memahami isi pantun.
Contoh:
Tema budi pekerti:
Sungguh indah negeri kayangan,
peri menari di atas peti.
Tema transportasi:
Banyak uang simpan di saku, untuk beli baju dan celana.
Tema cinta:
Lihatlah lihat ada tamu, tamu datang berdua-dua.
e) Menggabungkan isi dan sampiran pantun yang sudah Anda buat
Letakkan sampiran di atas isi. Setelah itu, koreksilah pantun buatan Anda.
Apakah satu larik sudah terdiri atas 8-12 suku kata? Apakah pantun itu sudah
sesuai dengan syarat-syarat pantun. Apakah bunyi akhiran sudah a-b-a-b?
Ingat, larik pertama dan kedua pantun saling berhubungan. Begitu pula dengan
larik ketiga dan keempat. Maka dari itu, larik pertama dan ketiga diawali
dengan huruf kapital dan diakhiri tanda koma. Larik kedua dan keempat
diawali huruf kecil dan diakhiri tanda titik.
Tema budi pekerti:
Sungguh indah negeri kayangan,
peri menari di atas peti.
Jangan lupakan budi baik teman,
budi baik dibawa mati.

11
Tema transportasi:
Banyak uang simpan di saku,
untuk beli baju dan celana.
Lihat kawan sepeda baruku,
mengantarku ke mana-mana.
Tema cinta:
Lihatlah lihat ada tamu,
tamu datang berdua-dua.
Sungguh senang bersamamu,
bagai dunia milik berdua.
2. Mengubah Lirik Puisi atau Lirik Lagu Menjadi Pantun
Anda dapat membuat pantun dengan mengubah lirik puisi atau lirik lagu kesukaan
Anda. Ikuti langkah-langkah berikut:
a. Menentukan lirik puisi atau lirik lagu yang akan Anda ubah
Jika Anda menyukai puisi "Menyesal" karya Ali Hasjmi atau lagu "Ketahuan"
dari band Matta, Anda dapat mengubah larik puisi dan larik lagu tersebut
menjadi sebuah pantun.
Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi.
Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta.
Akh, apa gunanya kusesalkan,
menyesal tua tiada berguna,
hanya menambah luka sukma.
Kepada yang muda kuharapkan,
Atur barisan di hari pagi,
Menuju ke arah padang bakti.

12
Ketahuan
Dari awal aku tak pernah
percaya kata-katamu
karena kuhanya melihat
semua dari parasmu.
Terakhir kau bilang padaku
kau tak kan pernah ...
tetapi ternyata dirimu
bermain di belakangku.

b. Mengambil dua larik puisi atau lirik lagu yang Anda sukai sebagai isi pantun
Dua larik puisi atau lirik lagu tersebut akan menjadi isi pantun.
Ingat, larik puisi atau lirik lagu yang Anda ambil harus sesuai.syarat pantun.
Syarat pantun yang harus dipenuhi ialah setiap larik terdiri atas 8-12 suku kata
dan bersajak a-b.
Anda boleh mengubah larik puisi atau larik lagu yang sudah Anda pilih.
Dengan catatan, Anda tidak boleh mengubah maksud dan bunyi larik puisi
atau lirik lagu yang Anda pilih.
Larik puisi
Pagiku hilang sudah melayang,
hari mudaku sudah pergi.
Kini hidup meracun hati,
miskin ilmu, miskin harta.
Larik lagu
Dari awal aku tak pernah,
percaya kata-katamu.
diganti
Dari awal memang aku tak pernah,
mempercayai kata-katamu.

Karena kuhanya melihat,


melihat semua dari parasmu.
diganti
Selama ini aku hanya melihat,

13
semua dari parasmu.
c. Membuat sampiran
Sampiran yang Anda buat harus mempunyai bunyi akhir sama dengan larik
puisi atau link lagu yang Anda pilih sebagai isi pantun, misalnya larik puisi
atau lirik lagu yang Anda pilih mempunyai bunyi akhiran ngdan gi, maka
Anda harus membuat sampiran yang mempunyai bunyi akhir ng dan gi.

Sampiran untuk larik puisi


Burung pungguk terbang melayang,
melayang jauh di langit tinggi.
Ayam jago ayam bertaji,
berkeliaran di jalan rata.

Sampiran untuk lirik lagu


Bunga mawar di luar rumah,
akan kupetik untuk dirimu.
Membuatjambangan dari tanah
Hat, jambangan jadi kuberikan padamu.
d. Menggabungkan sampiran yang Anda buat dengan larik puisi atau link lagu
yang telah Anda pilih
Dari larik puisi
Burung pungguk terbang melayang,
melayang jauh di langit tinggi.
Pagiku hilang sudah melayang,
hari mudaku sudah pergi.
Ayam jago ayam bertaji,
berkeliaran di jalan rata.
Kini hidup meracun hati,
miskin ilmu, miskin harta.

14
Dari lirik lagu
Bunga mawar di luar rumah,
akan kupetik untuk dirimu.
Dari awal memang aku tak pernah,
mempercayai kata-katamu.
Membuat jambangan dari tanah liat,
jambangan jadi kuberikan padamu.
Selama ini aku hanya melihat,
melihat semua dari parasmu.

15
ULANGAN HARIAN
1. Berikut merupakan syarat pantun, kecuali.. .
A. Tiap larik terdiri atas empat sampai enam kata.
B. Tiap bait terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
C. Larik pertama dan kedua merupakan sampiran.
D. Rima atau persajakan akhir larik bersajak a-b-a-b.
E. Bunyi akhir larik pertama dan ketiga harus sama.

Jawaban: b
2. Pengantar agar pembaca mau membaca larik ketiga dan keempat pantun
merupakan pengertian salah satu struktur teks pantun yaitu ....
A. sampiran
B. isi
C. bait
D. larik
E. rima

3. Perhatikan langkah-langkah acak membuat teks pantun berikut!


1) Menggabungkan isi sampiran pantun yang sudah Anda buat.
2) Menulis dahulu isi pantun, yaitu larik ketiga dan keempat.
3) Menentukan dahulu topik atau tema pantun.
4) Memilih jenis pantun yang akan Anda buat.
5) Membuat kalimat sampirannya.
Urutan tepat langkah-langkah membuat pantun sendiri adalah ....
A. 1)-3)-2)-5)-4)
B. 2)-3)-1)-4)-5)
C. 3)--4)-2)-1)-5)
D. 3)-4)-2)-5)-1)
E. 4)-3)-1)-2)-5)

16
4. Perhatikan teks pantun berikut!
Pohon mangga berjumlah dua, 1)
mangga masam dibelah-belah. 2)
Dari muda sampai ke tua, 3)
ajaran baik jangan diubah. 4)
Struktur isi teks pantun tersebut terdapat pada nomor ....
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)

5. Perhatikan kedua teks pantun berikut!


Teks Pantun 1
Anak rusa masuk ke taman,
puas sudah orang memburu.
Kalau muda jadikan teman,
kalau tua jadikan guru.
Teks Pantun 2
Kayu cendana di atas batu,
sudah diikat dibawa pulang.
Adat dunia memang begitu,
benda yang buruk memang terbuang.

Perbedaan kedua jenis teks pantun tersebut adalah


A. Teks Pantun 1 berupa pantun agama. Teks Pantun 2 berupa pantun nasihat.
B. Teks Pantun 1 berupa pantun nasihat. Teks Pantun 2 berupa pantun adat.
C. Teks Pantun 1 berupa pantun agama. Teks Pantun 2 berupa pantun nasihat
D. Teks Pantun 1 berupa pantun kepahlawanan. Teks Pantun 2 berupa pantun
adat.
E. Teks Pantun 1 berupa pantun jenaka. Teks Pantun 2 berupa pantun agama.

17
6. Perhatikan teks pantun berikut!
Pergi mendaki Gunung Daik, 1)
hendak menjerat kancil dan rusa. 2)
Bergotong royong amalan yang baik, 3)
elok diamalkan setiap masa. 4)
Larik struktur sampiran dalam teks pantun tersebut adalah nomor ....
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) clan 3)
D. 2) clan 4)
E. 3) dan 4)

7. Perhatikan teks pantun berikut!


sungguh indah si Pulau Bali.
disebut orang Pulau Dewata.
Kalau pandangan tak lagi jeli,
sudah saatnya berkacamata.
Isi teks pantun tersebut membahas ...
A. Keindahan mempesona Pulau Bali.
B. Nama lain Pulau Bali.
C. Pulau Dewata terletak di Pulau Bali.
D. Mengenakan kacamata saat pandangan sudah tidak jeli
E. Membeli kacamata agar pandangan menjadi jeli.

8. Perhatikan teks pantun berikut!


Kalau pergi ke kota Palu
Singgah sebentar di Donggala
Kalaulah diri masih punya malu
Janganlah pernah berkata dusta
Perbaikan penulisan ejaan pada teks pantun tersebut adalah ...
A. Kalau pergi ke kota Palu.
Singgah sebentar di Donggala.
Kalaulah diri masih punya malu.
Janganlah pernah berkata dusta.

18
B. Kalau pergi ke kota Palu,
Singgah sebentar di Donggala,
Kalaulah diri masih punya malu,
Janganlah pernah berkata dusta.
C. Kalau pergi ke kota Palu,
Singgah sebentar di Donggala.
Kalaulah diri masih punya malu,
Janganlah pernah berkata dusta.
D. Kalau pergi ke kota Palu.
Singgah sebentar di Donggala,
Kalaulah diri masih punya malu.
Janganlah pernah berkata dusta,
E. Kalau pergi ke kota Palu,
singgah sebentar di Donggala.
Kalaulah diri masih punya malu,
janganlah pernah berkata dusta.

9. Perhatikan teks pantun berikut!


Bunga mawar bunga melati,
kala dicium harum baunya.
Banyak cara sembuhkan hati,
baca Quran pahami maknanya.
A. jenaka
B. adat
C. agama
D. anak-anak
E. remaja

10. Perhatikan puisi berikut!


Cintaku Jauh di Pulau
Cintaku jauh di pulau,
Gadis manis, sekarang iseng sendiri,
perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.

19
Angin membantu, laut terang,
tapi terasa aku tidak'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu


di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja."

Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!


Perahu yang bersama `kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?

Manisku jauh di pulau,


kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
Karya : Chairil Anwar

Pantun tepat sesuai larik puisi tersebut adalah ...


A. Jalan kelam disangka terang,
hati kelam disangka suci.
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri.
B. Anak ayam turun delapan,
mati satu tinggal lah tujuh.
Mengapa ajal memanggil dulu,
sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?
C. Ilmu boleh sedikit ketinggalan,
tapi jangan sampai putus harapan.
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
perahu yang bersama'kan merapuh.
D. Warna kelabu kulit kerbau,
kulit kerbau tebal sekali.
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri.

20
E. Sebelum bermalam di tebing,
lebih baik membuat tenda.
Angin membantu, I,aut terang,
tapi terasa aku tidak'kan sampai padanya.
11. Dalam membuat pantun dari puisi, larik puisi digunakan sebagai ....
A. sampiran
B. isi
C. penentu rima
D. penentu bait
E. syarat mutlak

12. .... 1)
puteri duyung ingin bertemu.
Muda-muda jangan sering berpesta, ...
.... 2)
Larik yang sesuai untuk melengkapi pantun tersebut adalah ...
A. 1) Berenang di laut mencari gurita,
2) lebih berguna mencari ilmu.
B. 1) Palembang terkenal buah duku,
2) lebih berguna mencari ilmu.
C. 1) Membuat arang kayu dibelah,
2) rajin-rajinlah membaca buku.
D. 1) Berenang di laut mencari gurita,
2) agar tidak ketinggalan zaman.
E. 1) Arang dibakar memanggang gurita,
2) agar tidak ketinggalan zaman.

13. Perhatikan pantun-pantun berikut!


Jangan sungkan menerima tamu, 1)
jika tamunya seorang sahabat. 2)
Jangan bosan menimba ilmu, 3)
karena ilmu sarat manfaat. 4)
Daging dipotong berkerat-kerat, 5)
dicuri seekor kucing manja. 6)

21
Tekun belajar memang berat, 7)
tapi kelak terasa manfaatnya. 8)
Struktur sampiran teks pantun tersebut terdapat pada nomor ....
A. 1), 2), 4), dan 8)
B. 1), 2), 5), dan 6)
C. 3), 4), 5), dan 8)
D. 3), 4), 7), dan 8)
E. 4), 5), 7), dan 8)

14. Penggalan lank pantun berikut yang menunjukkan struktur isi teks pantun
adalah ...
A.
B. marah karena hati kesal.
C. kelak kita akan menyesal.
D. Anak ayam turun delapan,
E. mati satu tinggallah tujuh.

15. Perhatikan teks pantun berikut!


Teks Pantun 1
Senangis letak di timbangan,
pemulut kumbang pagi-pagi.
Menangis katak di kubangan,
melihat belut terbang tinggi.
Teks Pantun 2
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak.
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak.

Perbandingan yang sesuai dengan kedua teks pantun tersebut adalah ...
A. Teks Pantun 1 merupakan jenis pantun jenaka, sedangkan Teks Pantun 2
merupakan jenis pantun adat.
B. Larik keempat Teks Pantun 1 terdiri atas sembilan suku kata, sedangkan larik
keempat Teks Pantun 2 terdiri atas sepuluh suku kata.

22
C. Teks Pantun 1 terdiri atas empat larik, sedangkan Teks Pantun 2 terdiri atas
lima larik.
D. Teks Pantun 1 bersajak akhir a-b-a-b, sedangkan Teks Pantun 2 bersajak akhir
a-a-b-b.
E. Teks Pantun 1 berisi lelucon, sedangkan Teks Pantun 2 berisi nasihat.

16. Perhatikan teks pantun acak berikut!


1) ambil galah tolong jolokkan.
2) Saya budak baru belajar,
3) Buah cempedak di luar pagar,
4) kalau salah tolong tunjukkan.
Urutan tepat agar menjadi teks pantun sesuai syarat pantun adalah ....
A. 1)-2)-3)-4)
B. 1)-3)-2)-4)
C. 2)-l)-3)-4)
D. 2)-3)-1)-4)
E. 3)-l)-2)-4)

17. Teks pantun berikut yang menggunakan ungkapan adalah ...


A. Anak ayam turun ke bumi,
induk ayam naik ke langit.
Anak ayam nyari ke bumi,
induk ayam nyungsep ke langit.
B. Jalan-jalan ke Kota Sumedang,
ada kambing makan rumput.
Anak-anak pada senang,
melihat kakak bergoyang dangdut.
C. Bunga mawar tangkai berduri,
laris manis pedagang cendol.
Aku tersenyum malu sekali,
ingat dulu suka mengompol.
D. Biduk buluh bermuat tulang,
anak siam pulang berbaris.
Duduk mengeluh panglima helang,

23
melihat ayam bercengkang keris.
E. Ketika perang di negeri Belanda,
ramai askarnya mati mengamuk.
Rasa hati ingin tertawa,
melihat cacing bertenaga badak.

18. Teks pantun berikut yang menggunakan arti ungkapan beruratberakaradalah ...
A. Jual batik dengan kandil, kandil buatan orang Inggris. Melihat buaya
menyandang bedil, lembu clan kerbau tegak berbaris.
B. Orang menganyam sambil duduk, kalau sudah bawa ke balai. Melihat ayam
memakai tanduk, datang musang meminta damai.
C. Hilir lorong mudik lorong, bertongkat batang temberau. Bukan saya berkata
bohong, katak memikul paha kerbau.
D. Tanam bayam jauh ke seberang, tanam pinang di atas kubur. Jangan ragukan
sayang abang, sayang abang mendalam benar.
E. Di kedai Yahya berjual surat, di kedai kami berjual sisir.
Sang buaya melompat ke darat, melihat kambing terjun ke air.

19. Perhatikan teks pantun berikut!


Mari malam gelap-gelita,
pasang lilin jalan ke taman.
Sangat sedih hati Mustofa,
saat gagal jadi bintang lapangan.
Arti ungkapan bintang lapangan dalam teks pantun tersebut adalah ....
A. artis film
B. pemain terbaik
C. pemain senior
D. pemenang
E. orang yang disalahkan

24
20. Perhatikan teks pantun berikut!
Jangan pergi mandi di lombong,
emak dan kakak sedang mencuci.
Jadilah orang suka menolong,
semua kawan akan menyayangi.
Arti ungkapan yang terdapat dalam teks pantun tersebut adalah ....
A. mandi di lobong
B. sedang mencuci
C. suka menolong
D. semua kawan
E. membenci

21. Perhatikan pantun berikut !


Anak orang silang tinggi
Dibubut cara diemaskan
Harapkan burung terbang tinggi
Punai ditangan dilepaskan
Isi pantun diatas adalah…
A. mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin
B. mengharapkan sesuatu yang belum ada
C. Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin, sesuatu yang ada disia- siakan
D. mengharapkan sesuatu yang tidak ada, yang ada saja disia- siakan
E. mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi/ada, yang ada ditangan
tidak dimanfaatkan/disia-siakan

22. Berburu ke padang datar


Mendapat rusa belang kaki
Berguru ke palang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi
Dari pantun di atas pernyataan yang paling benar adalah…
A. baris 1 dan 2 merupakan isi
B. baris 3 dan 4 merupakan sampiran
C. pola persajakan a-a-a-a
D. jawaban a, b dan c benar semua

25
E. jawaban A, B, dan C salah semua

23. Berikut termasuk jenis pantun agama adalah ....


A. Pukul gendang kulit kerbau,
dalam majelis tari-menari.
Kami ini dagang merantau,
mengharap belas orang di sini.
B. Meski hanya buah jambu,
tapi bisa diramu.
Meski kita jarang ketemu,
cintaku hanya untukmu.
C. Anak bebek mandi di kali,
anak angsa makannya roti.
Biar cinta kita cuma sekali,
tapi akan kubawa sampai mati.
D. Tanam pinang rapat-rapat,
biar senang puyuh berlari.
Kupinang-pinang tak dapat-dapat,
kubujuk-bujuk kubawa lari.
E. Bila todak melanda Singapura,
habis dikerat dicincang lumat.
Bila khianat pada manusia,
dunia akhirat takkan selamat.

24. Perhatikan pantun berikut!


Cari lebah bersarang besar,
jangan tersengat racun berbisa.
Janji Allah adalah benar,
[... I
Larik yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang tersebut adalah ...
A. tanpa luka dan air mata.
B. taat mutlak kepada Allah.
C. semua perintah harus dipatuhi.
D. jangan tertipu kehidupan dunia.

26
E. janji sudah tidak dapat ditukar.

25. Perhatikan pantun rumpang berikut!


Jika kamu ingin membeli tenun,
beli saja di Kota Makassar.
....
....
Isian yang tepat untuk melengkapi bagian isi pantun tersebut adalah ...
A. Jika kamu rajin dan tekun,
pastilah menjadi pintar.
B. Wahai teman jangan takabur,
karena takabur dilarang agama.
C. Kalau sudah bersatu padu,
pasti tak akan terpelah pula.
D. Banyak-banyak lakukan doa,
supaya hati tenang dan damai.
E. Beras ditanak jadi nasi,
sedap dimakan waktu hangat. Jawaban: a

26. Perhatikan pantun berikut!\


Melambai-lambai nyiur di pantai,
berbisik-bisik raja kelana.
Memuja pulau nan indah permai, tanah airku Indonesia.
Maksud pantun tersebut adalah ...
A. Berjuang keras untuk Indonesia Raya.
B. Bangga memiliki tanah air subur dan kaya.
C. Jangan sia-siakan kekayaan alam yang ada.
D. Pengabdian kepada tanah air tercinta.
E. Tanah air Indonesia sedang berduka.

27
27. Perhatikan ilustrasi berikut!
Alma memiliki seorang adik. Saat ibunya pergi, Alma diminta menjaga
adiknya. Alma menemani adiknya bermain agar sang adik tidak menangis. Jika
adik menangis, tentu Alma akan mendapat teguran dari ibunya.
Pantun sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah
A. Anak burung sedang dididik,
dididik untuk dapat terbang.
Jadilah orang yang baik,
agar teman tambah sayang.
B. Anak ayam turun delapan,
mati satu tinggal tujuh.
Perbuatan orang tua jadi teladan,
agar anak semakin patuh.
C. Ada orang makan buah manggis,
sambil memakai baju abu-abu.
Menjaga adikjangan sampai menangis,
agar tidak ditegur ibu.
D. Badannya kekar sang Mahapatih,
tampan rupawan Baginda Raja.
Ketika lapar perut pun perih,
segera makan dan jangan ditunda.
E. Kalau kedelai sudah ditanam,
jangan lagi meminta talas.
Kalau budi sudah ditanam,
jangan lagi meminta balas.

28. Perhatikan pantun rumpang berikut!


Bunga itu terlanjur layu,
tidak bisa segar lagi.
...
....
Isi yang tepat untuk melengkapi pantun di atas adalah ....
A. Dari mana datangnya cinta,
dari mata turun ke hati.

28
B. Kalau budi sudah ditanam,
jangan lagi minta balas.
C. Kalau ada salah kata,
jangan simpan dalam hati.
D. Kalau kamu jadi guru,
jangan lupa bagi rezeki.
E. Siramlah air sehingga segar,
maka akan tumbuh lagi.

29. Perhatikan ilustrasi berikut!


Kalau kamu pergi ke pasar,
....
Kalau kamu rajin belajar,
cita-citamu pasti tercapai.
Larik sampiran tersebut dapat dilengkapi dengan ....
A. ajaklah ibu ikut serta.
B. naiklah becak roda tiga.
C. siapkan keranjang besar.
D. jangan lupa membawa uang.
E. jangan lupa membeli cabai.

30. Perhatikan pantun rumpang berikut!


Pergi berlibur ke Pantai Losari,
pulangnya naik odong-odong.
Jadilah anak yang baik hati,
....
Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah ...
A. jangan selalu tolong-menolong.
B. perangai baik dan tidak sombong.
C. punya teman suka menolong.
D. jangan bicara omong kosong.
E. punya otakjanganlah bolong.

29
KUNCI JAWABAN
1. B 11. B 21. E
2. A 12. A 22. E
3. D 13. B 23. E
4. E 14. C 24. D
5. B 15. B 25. A
6. A 16. E 26. B
7. D 17. E 27. C
8. E 18. D 28. D
9. C 19. B 29. E
10. B 20. C 30. B

30
DAFTAR PUSTAKA

Irsyadi Shalima, Ika Setiyaningsih, Uti Dadrmawati. 2014. Pegangan Guru Bahasa
Indonesia Kelas XI. Surakarta : Intan Pariwara
Kosasih Engkos. 2008. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta
: Erlangga
Mafrukhi, Wahono, dkk. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas
XI. Jakarta : Erlangga

31

Anda mungkin juga menyukai