BAHASA INDONESIA
Kelas XI Semester 1
PANTUN
Oleh :
Sumiyati, S.Pd.
2023
1
PENGESAHAN
Surakarta
Pustakawan
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penyusunan modul Pantun untuk peserta didik kelas XI IPA/IPS
semester 1 SMA Negeri 5 Surakarta dapat diselesaikan. Modul ini disusun mengacu pada
Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikuum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Modul ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik sebagai sumber
belajar, dengan demikian peserta didik dapat mecapai kompetensi yang telah ditentukan
dalam upaya meningkatkan SDM (sumber daya manusia) peserta didik.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian modul ini dan kepada pembaca atau penguna modul ini
diharapkan memberi masukan, kritik, dan saran guna menyempurnakan modul ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Tujuan.................................................................................. 1
B. Manfaat ............................................................................... 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul .............................................. 2
BAB II Pantun......................................................................................... 4
A. Pengertian Pantun................................................................ 4
B. Ciri-ciri Pantun .................................................................... 5
C. Struktur Pantun ................................................................... 6
D. Jenis-jenis Pantun................................................................. 6
E. Prosedur Penyusunan Teks Pantun ..................................... 10
ULANGAN HARIAN ................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Modul cerita pendek terdiri dari satu kompetensi dasar yaitu Memahami wacana sastra
melalui kegiatan membaca cerpen.
Standar Kompetensi :
Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari.
B. Manfaat
Setiap kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan belajar yang memuat uraian materi
latihan, tugas dan soal-soal ujian kompetensi untuk ulangan harian.
Untuk mencapai penguasaan modul diharapkan siswa :
1. Memahami penguasaan konsep tentang cerita pendek secara keseluruhan
2. Melaksanakan semua kegiatan pembelajaran
3. Mengerjakan tugas kegiatan pembelajaran
4. Mengerjakan tugas dan soal secara mandiri
5. Cara penilaian menggunakan ketentuan yang telah disediakan
Siswa dinyatakan tuntas, bila mencapai skor 70 (KKM)
1
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. PETUNJUK UNTUK GURU
Peranan guru dalam modul ini sebagai fasilitator dengan memberikan motivasi dan
pengarahan, sehingga peserta didik lebih mudah memahami cerita pendek maka guru
harus :
1) Menguasai pengertian cerita pendek dengan membaca literatur dari buku atau
internet.
2) Memahami tujuan pembelajaran
3) Mampu mengembangkan variasi model dan metode pembelajaran
4) Menjelaskan tentang cara menggunakan modul dan cara mengerjakan tugas
5) Terbuka kreatif agar peserta didik mempunyai sikap mandiri dan aktif di setiap
kegiatan pembelajaran
6) Membahas tugas dan member penguatan setiap konsep dan tugas yang terdapat
pada modul imunitas.
2
perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lain yang bisa membantu dan mendukung
keberhasilan kerja kalian.
Demikian petunjuk singkat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang terdapat
pada modul ini, selamat belajar dan bekerja semoga kesuksesan menyertai kita semua.
3. NORMA PENILAIAN
Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang terhadap pada bagian belakang.
Hitunglah nilai dengan penggunakan rumus :
3
BAB II
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Pantun
Pantun pada mulanya merupakan karya sastra lisan. Pantun diucapkan dari
mulut ke mulut. Pantun bersifat anonim. Maksudnya, penulis pantun tidak diketahui.
Pantun sering digunakan secara berbalasan. Pantun diciptakan untuk menyampaikan
pikiran dan perasaan terhadap seseorang. Pantun juga dapat digunakan untuk
menceritakan suatu perkara. Bahkan, pantun dapat digunakan untuk menyindir,
bersenda gurau, memberi nasihat, dan bersenang-senang.
Ada banyak pendapat para ahli tentang pantun, khususnya berkaitan dengan
struktur sampiran dan isi. Mereka mengemukakan pendapat antara hubungan
sampiran dan isi. H.C. Klinkert seorang ahli yang meneliti sekaligus penulis De
Pantoens of Minnezagen derMaieiers (Pantun Lagu Cinta Orang-Orang Melayu) pada
tahun 1868, menyatakan bahwa antara sampiran dan isi ada hubungan makna.
Pendapat ini ditegaskan oleh Pijnappel, seorang peneliti pantun pada tahun 1883,
menyatakan bahwa ada hubungan bunyi dan arti antara sampiran dan isi. Dalam buku
Puisi Lama, Sutan Takdir Alisjahbana, seorang sastrawan Indonesia, menyatakan
bahwa hubungan antara sampiran dan isi hendaknya dipandang dalam kaitannya
dengan cara manusia mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Secara umum,
manusia selalu mengucapkan apa-apa yang dia pikirkan dan rasakan dengan sebaik-
baiknya menurut ukuran dia.
Seorang peneliti pantun bernama Hooykas lebih bersifat netral dalam
memandang apakah antara sampiran dan isi maknanya sating berhubungan atau tidak.
Menurut Hooykas, pada pantun yang balk ada hubungan makna tersembunyi dalam
sampiran dan isi, sedangkan pada pantun biasa atau kurang baik, hubungan tersebut
semata-mata hanya untuk keperluan persamaan bunyi.
Dalam Kamus BesarBahasa Indonesia, pantun berarti bentuk puisi Indonesia
(Melayu), tiap bait (kuplet) terdiri atas empat baris bersajak (a-b-a-b), tiap larik terdiri
atas empat kata, baris pertama dan baris kedua untuk tumpuan (sampiran) saja dan
baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Pantun memiliki peran penting. Pantun juga dijadikan alat pemelihara bahasa.
Pantun juga berperan sebagai penjaga fungsi kata. Dengan pantun pula orang mampu
4
menjaga alur berpikir. Pantun melatih seseorang berpikir makna kata sebelum berujar.
Pantun melatih orang berpikir secara teratur untuk menggunakan kata berirama.
Dengan kata lain, pantun membuat orang memiliki kemampuan menggunakan kata
dan kalimat dengan baik. Selain itu, pantun membuat orang menjadi bijaksana.
Mereka akan lebih banyak berpikir terlebih dahulu sebelum berkata-kata.
5
Perlu Anda ketahui, ada beberapa jenis puisi lama yang bentuknya mirip dengan
pantun, seperti karmina, pantun terkait, seloka, dan talibun. Ketiga jenis puisi lama
tersebut juga mempunyai sampiran dan isi. Bedanya, puisi-puisi tersebut mempunyai
jumlah larik berbeda dengan pantun.
D. Jenis-Jenis Pantun
Berdasarkan maksud, isi, atau temanya pantun dibagi menjadi lima kelompok,
yaitu pantun anak-anak, pantun remaja atau dewasa, pantun orang tua, pantun jenaka,
dan pantun teka-teki. Setiap kelompok menunjukkan kekhasan tema sesuai dengan
perilaku pemiliknya.
6
1. Pantun Anak-Anak
Pantun anak-anak menggambarkan dunia anak-anak yang biasanya
men,gungkapkan perasaan senang dan sedih. Pantun anak-anak sering dipakai
saat bermain atau digumamkan saat sedih. Oleh karena itu, jenis pantun anak
dibagi dua, yaitu pantun bersukacita dan pantun berdukacita. Agar lebih jelas,
perhatikan contoh dari kedua jenis pantun anak-anak berikut.
a) Pantun bersukacita
Elok rupanya kumbang jati,
dibawa itik pulang petang.
Tidak terkata besar hati,
melihat ibu sudah datang.
b) Pantun berdukacita
Besar buahnya pisang batu,
jatuh melayang selaranya.
Saya ini anak piatu,
sanak saudara tidak punya.
7
karena sama menaruh hati.
c) Pantun perceraian atau perpisahan
Jauh berdagang di tengah kota,
menjual dagangan berbagai benda.
Abang pergi mencari harta,
buat meminang diri adinda.
3. Pantun Orang Tua
Pantun orang tua berisi pendidikan dan acara agama. Pantun jenis ini dibagi menjadi
beberapa macam, di antaranya pantun nasihat, pantun adat, pantun agama, pantun
budi pekerti, pantun kepahlawanan, pantun kias, dan pantun peribahasa. Perhatikan
Contoh pantun dari jenis pantun orang tua berikut:
a) Pantun nasihat
Parang ditetak ke batang sena,
belah buluh taruhlah temu.
Barang dikerja takkan sempurna,
bila tak penuh menaruh ilmu.
b) Pantun adat
Menanam kelapa di Pulau Bukum,
tinggi sedepa sudah berbuah.
Adat bermula dengan hukum,
hukum bersandar di Kitabullah.
c) Pantun agama
Kemumu di dalam semak,
jatuh melayang selaranya.
Meski ilmu setinggi tegak,
tidak sembahyang apa gunanya.
d) Pantun budi pekerti
Anak angsa mati lemas,
Mati lemas di air masin.
Hilang bahasa karena emas,
hilang budi karena miskin.
e) Pantun kepahlawanan
Redup bintang hari pun subuh,
subuh tiba bintang tak tampak.
8
Hidup pantang mencari musuh,
musuh tiba pantang ditolak.
f) Pantun kias
Ayam sabung jangan dipaut,
jika ditambat kalah laganya.
Asam di gunung ikan di laut,
dalam belanga bertemu juga.
g) Pantun peribahasa
Berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian.
4. Pantun Jenaka
Pantun jenaka menghadirkan suasana gelak tawa untuk menghibur seseorang yang
sedang berduka. Kata-kata dalam pantun jenaka terkadang dapat membuat orang
tertawa terpingkal-pingkal. Berikut contoh pantun jenaka :
Buat apa panen kelapa,
kalau belum tumbuh tunas.
Buat apa membeli vespa,
cicilan kompor saja belum lunas.
5. PantunTeka-teki
Pantun teka-teki membutuhkan jawaban. Pantun teka-teki'sering membuat orang
penasaran untuk mengetahui jawabannya. Berikut contoh pantun teka-teki:
Burung nuri burung dara,
terbang ke sisi taman kayangan.
Cobalah terka wahai saudara,
semakin diisi semakin ringan? (balon gas)
Latihan tugas
1. Apakah yang dimaksud dengan pantun ?
2. Apa peran penting dari pantun ?
3. Sebutkan citi-ciri pantun ?
4. Apa yang kamu ketahui tentang struktur sampiran dan isi pantun ?
5. Sebutkan jenis pantun berdasarkan kelompoknya !
9
E. Prosedur Penyusunan Teks Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang masih populer sampai saat ini. Banyak orang ingin
belajar membuat pantun. Anda bisa membuat pantun dengan dua cara. Pertama, Anda
membuat pantun sendiri. Kedua, Anda membuat pantun dengan mengubah lirik puisi
atau lirik lagu kesukaan Anda.
Tema transportasi:
Lihat kawan sepeda baruku,
mengantarku ke mana-mana.
10
Tema cinta:
Sungguh senang bersamamu,
bagai dunia milik berdua.
d) Membuat kalimat lank sampiran
Anda tentu ingat, bunyi akhir larik pertama sama dengan bunyi akhir larik
ketiga. Bunyi akhir larik kedua sama dengan bunyi akhir larik keempat. Jadi,
membuat sampiran harus memperhatikan bunyi akhir isi pantun yang telah
Anda buat. Kalimat sampiran yang Anda buat tidak harus berhubungan
dengan isi pantun yang Anda buat. Anda boleh menuliskan kalimat apa saja,
yang penting kedua larik sampiran harus berhubungan. Selain itu, bunyi akhir
sampiran harus saina dengan bunyi akhir kalimat isi. Usahakan membuat
sampiran dengan menggunakan kalimat menarik agar orang tertarik untuk
memahami isi pantun.
Contoh:
Tema budi pekerti:
Sungguh indah negeri kayangan,
peri menari di atas peti.
Tema transportasi:
Banyak uang simpan di saku, untuk beli baju dan celana.
Tema cinta:
Lihatlah lihat ada tamu, tamu datang berdua-dua.
e) Menggabungkan isi dan sampiran pantun yang sudah Anda buat
Letakkan sampiran di atas isi. Setelah itu, koreksilah pantun buatan Anda.
Apakah satu larik sudah terdiri atas 8-12 suku kata? Apakah pantun itu sudah
sesuai dengan syarat-syarat pantun. Apakah bunyi akhiran sudah a-b-a-b?
Ingat, larik pertama dan kedua pantun saling berhubungan. Begitu pula dengan
larik ketiga dan keempat. Maka dari itu, larik pertama dan ketiga diawali
dengan huruf kapital dan diakhiri tanda koma. Larik kedua dan keempat
diawali huruf kecil dan diakhiri tanda titik.
Tema budi pekerti:
Sungguh indah negeri kayangan,
peri menari di atas peti.
Jangan lupakan budi baik teman,
budi baik dibawa mati.
11
Tema transportasi:
Banyak uang simpan di saku,
untuk beli baju dan celana.
Lihat kawan sepeda baruku,
mengantarku ke mana-mana.
Tema cinta:
Lihatlah lihat ada tamu,
tamu datang berdua-dua.
Sungguh senang bersamamu,
bagai dunia milik berdua.
2. Mengubah Lirik Puisi atau Lirik Lagu Menjadi Pantun
Anda dapat membuat pantun dengan mengubah lirik puisi atau lirik lagu kesukaan
Anda. Ikuti langkah-langkah berikut:
a. Menentukan lirik puisi atau lirik lagu yang akan Anda ubah
Jika Anda menyukai puisi "Menyesal" karya Ali Hasjmi atau lagu "Ketahuan"
dari band Matta, Anda dapat mengubah larik puisi dan larik lagu tersebut
menjadi sebuah pantun.
Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi.
Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta.
Akh, apa gunanya kusesalkan,
menyesal tua tiada berguna,
hanya menambah luka sukma.
Kepada yang muda kuharapkan,
Atur barisan di hari pagi,
Menuju ke arah padang bakti.
12
Ketahuan
Dari awal aku tak pernah
percaya kata-katamu
karena kuhanya melihat
semua dari parasmu.
Terakhir kau bilang padaku
kau tak kan pernah ...
tetapi ternyata dirimu
bermain di belakangku.
b. Mengambil dua larik puisi atau lirik lagu yang Anda sukai sebagai isi pantun
Dua larik puisi atau lirik lagu tersebut akan menjadi isi pantun.
Ingat, larik puisi atau lirik lagu yang Anda ambil harus sesuai.syarat pantun.
Syarat pantun yang harus dipenuhi ialah setiap larik terdiri atas 8-12 suku kata
dan bersajak a-b.
Anda boleh mengubah larik puisi atau larik lagu yang sudah Anda pilih.
Dengan catatan, Anda tidak boleh mengubah maksud dan bunyi larik puisi
atau lirik lagu yang Anda pilih.
Larik puisi
Pagiku hilang sudah melayang,
hari mudaku sudah pergi.
Kini hidup meracun hati,
miskin ilmu, miskin harta.
Larik lagu
Dari awal aku tak pernah,
percaya kata-katamu.
diganti
Dari awal memang aku tak pernah,
mempercayai kata-katamu.
13
semua dari parasmu.
c. Membuat sampiran
Sampiran yang Anda buat harus mempunyai bunyi akhir sama dengan larik
puisi atau link lagu yang Anda pilih sebagai isi pantun, misalnya larik puisi
atau lirik lagu yang Anda pilih mempunyai bunyi akhiran ngdan gi, maka
Anda harus membuat sampiran yang mempunyai bunyi akhir ng dan gi.
14
Dari lirik lagu
Bunga mawar di luar rumah,
akan kupetik untuk dirimu.
Dari awal memang aku tak pernah,
mempercayai kata-katamu.
Membuat jambangan dari tanah liat,
jambangan jadi kuberikan padamu.
Selama ini aku hanya melihat,
melihat semua dari parasmu.
15
ULANGAN HARIAN
1. Berikut merupakan syarat pantun, kecuali.. .
A. Tiap larik terdiri atas empat sampai enam kata.
B. Tiap bait terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
C. Larik pertama dan kedua merupakan sampiran.
D. Rima atau persajakan akhir larik bersajak a-b-a-b.
E. Bunyi akhir larik pertama dan ketiga harus sama.
Jawaban: b
2. Pengantar agar pembaca mau membaca larik ketiga dan keempat pantun
merupakan pengertian salah satu struktur teks pantun yaitu ....
A. sampiran
B. isi
C. bait
D. larik
E. rima
16
4. Perhatikan teks pantun berikut!
Pohon mangga berjumlah dua, 1)
mangga masam dibelah-belah. 2)
Dari muda sampai ke tua, 3)
ajaran baik jangan diubah. 4)
Struktur isi teks pantun tersebut terdapat pada nomor ....
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
17
6. Perhatikan teks pantun berikut!
Pergi mendaki Gunung Daik, 1)
hendak menjerat kancil dan rusa. 2)
Bergotong royong amalan yang baik, 3)
elok diamalkan setiap masa. 4)
Larik struktur sampiran dalam teks pantun tersebut adalah nomor ....
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) clan 3)
D. 2) clan 4)
E. 3) dan 4)
18
B. Kalau pergi ke kota Palu,
Singgah sebentar di Donggala,
Kalaulah diri masih punya malu,
Janganlah pernah berkata dusta.
C. Kalau pergi ke kota Palu,
Singgah sebentar di Donggala.
Kalaulah diri masih punya malu,
Janganlah pernah berkata dusta.
D. Kalau pergi ke kota Palu.
Singgah sebentar di Donggala,
Kalaulah diri masih punya malu.
Janganlah pernah berkata dusta,
E. Kalau pergi ke kota Palu,
singgah sebentar di Donggala.
Kalaulah diri masih punya malu,
janganlah pernah berkata dusta.
19
Angin membantu, laut terang,
tapi terasa aku tidak'kan sampai padanya.
20
E. Sebelum bermalam di tebing,
lebih baik membuat tenda.
Angin membantu, I,aut terang,
tapi terasa aku tidak'kan sampai padanya.
11. Dalam membuat pantun dari puisi, larik puisi digunakan sebagai ....
A. sampiran
B. isi
C. penentu rima
D. penentu bait
E. syarat mutlak
12. .... 1)
puteri duyung ingin bertemu.
Muda-muda jangan sering berpesta, ...
.... 2)
Larik yang sesuai untuk melengkapi pantun tersebut adalah ...
A. 1) Berenang di laut mencari gurita,
2) lebih berguna mencari ilmu.
B. 1) Palembang terkenal buah duku,
2) lebih berguna mencari ilmu.
C. 1) Membuat arang kayu dibelah,
2) rajin-rajinlah membaca buku.
D. 1) Berenang di laut mencari gurita,
2) agar tidak ketinggalan zaman.
E. 1) Arang dibakar memanggang gurita,
2) agar tidak ketinggalan zaman.
21
Tekun belajar memang berat, 7)
tapi kelak terasa manfaatnya. 8)
Struktur sampiran teks pantun tersebut terdapat pada nomor ....
A. 1), 2), 4), dan 8)
B. 1), 2), 5), dan 6)
C. 3), 4), 5), dan 8)
D. 3), 4), 7), dan 8)
E. 4), 5), 7), dan 8)
14. Penggalan lank pantun berikut yang menunjukkan struktur isi teks pantun
adalah ...
A.
B. marah karena hati kesal.
C. kelak kita akan menyesal.
D. Anak ayam turun delapan,
E. mati satu tinggallah tujuh.
Perbandingan yang sesuai dengan kedua teks pantun tersebut adalah ...
A. Teks Pantun 1 merupakan jenis pantun jenaka, sedangkan Teks Pantun 2
merupakan jenis pantun adat.
B. Larik keempat Teks Pantun 1 terdiri atas sembilan suku kata, sedangkan larik
keempat Teks Pantun 2 terdiri atas sepuluh suku kata.
22
C. Teks Pantun 1 terdiri atas empat larik, sedangkan Teks Pantun 2 terdiri atas
lima larik.
D. Teks Pantun 1 bersajak akhir a-b-a-b, sedangkan Teks Pantun 2 bersajak akhir
a-a-b-b.
E. Teks Pantun 1 berisi lelucon, sedangkan Teks Pantun 2 berisi nasihat.
23
melihat ayam bercengkang keris.
E. Ketika perang di negeri Belanda,
ramai askarnya mati mengamuk.
Rasa hati ingin tertawa,
melihat cacing bertenaga badak.
18. Teks pantun berikut yang menggunakan arti ungkapan beruratberakaradalah ...
A. Jual batik dengan kandil, kandil buatan orang Inggris. Melihat buaya
menyandang bedil, lembu clan kerbau tegak berbaris.
B. Orang menganyam sambil duduk, kalau sudah bawa ke balai. Melihat ayam
memakai tanduk, datang musang meminta damai.
C. Hilir lorong mudik lorong, bertongkat batang temberau. Bukan saya berkata
bohong, katak memikul paha kerbau.
D. Tanam bayam jauh ke seberang, tanam pinang di atas kubur. Jangan ragukan
sayang abang, sayang abang mendalam benar.
E. Di kedai Yahya berjual surat, di kedai kami berjual sisir.
Sang buaya melompat ke darat, melihat kambing terjun ke air.
24
20. Perhatikan teks pantun berikut!
Jangan pergi mandi di lombong,
emak dan kakak sedang mencuci.
Jadilah orang suka menolong,
semua kawan akan menyayangi.
Arti ungkapan yang terdapat dalam teks pantun tersebut adalah ....
A. mandi di lobong
B. sedang mencuci
C. suka menolong
D. semua kawan
E. membenci
25
E. jawaban A, B, dan C salah semua
26
E. janji sudah tidak dapat ditukar.
27
27. Perhatikan ilustrasi berikut!
Alma memiliki seorang adik. Saat ibunya pergi, Alma diminta menjaga
adiknya. Alma menemani adiknya bermain agar sang adik tidak menangis. Jika
adik menangis, tentu Alma akan mendapat teguran dari ibunya.
Pantun sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah
A. Anak burung sedang dididik,
dididik untuk dapat terbang.
Jadilah orang yang baik,
agar teman tambah sayang.
B. Anak ayam turun delapan,
mati satu tinggal tujuh.
Perbuatan orang tua jadi teladan,
agar anak semakin patuh.
C. Ada orang makan buah manggis,
sambil memakai baju abu-abu.
Menjaga adikjangan sampai menangis,
agar tidak ditegur ibu.
D. Badannya kekar sang Mahapatih,
tampan rupawan Baginda Raja.
Ketika lapar perut pun perih,
segera makan dan jangan ditunda.
E. Kalau kedelai sudah ditanam,
jangan lagi meminta talas.
Kalau budi sudah ditanam,
jangan lagi meminta balas.
28
B. Kalau budi sudah ditanam,
jangan lagi minta balas.
C. Kalau ada salah kata,
jangan simpan dalam hati.
D. Kalau kamu jadi guru,
jangan lupa bagi rezeki.
E. Siramlah air sehingga segar,
maka akan tumbuh lagi.
29
KUNCI JAWABAN
1. B 11. B 21. E
2. A 12. A 22. E
3. D 13. B 23. E
4. E 14. C 24. D
5. B 15. B 25. A
6. A 16. E 26. B
7. D 17. E 27. C
8. E 18. D 28. D
9. C 19. B 29. E
10. B 20. C 30. B
30
DAFTAR PUSTAKA
Irsyadi Shalima, Ika Setiyaningsih, Uti Dadrmawati. 2014. Pegangan Guru Bahasa
Indonesia Kelas XI. Surakarta : Intan Pariwara
Kosasih Engkos. 2008. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta
: Erlangga
Mafrukhi, Wahono, dkk. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas
XI. Jakarta : Erlangga
31