Nella Haiprilisya
1
KATA PENGANTAR
Nella Haiprilisya
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2
MENGENAL GELANGGANG......................................................................... 3
Pengertian dan Contoh Gelanggang ...................................................... 4
Sifat dan Karakteristik Gelanggang ...................................................... 5
Latihan Soal............................................................................................... 9
PENDAHULUAN
Modul ini merupakan bahan ajar berseri yang dirancang untuk
digunakan dalam belajar. Modul ini akan membantu dan memberikan
pengalaman belajar yang bermakna untuk mencapai kompetensi yang dituju
secara mandiri.
Sebagai bahan ajar, unsur-unsur pokok modul ini terdiri atas (1)
tujuan pembelajaran, (2) aktivitas pembelajaran, dan (3) evaluasi. Tujuan
pembelajaran menjadi sasaran pengguasaan kompetensi yang dituju dalam
belajar. Aktivitas pembelajaran berupa aktivitas-aktivitas yang akan
dilakukan agar didapat pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi merupakan proses
penentuan kesesuaian antara proses dan hasil belajar dengan tujuan
pembelajaran. Dalam hal ini, evaluasi bertujuan untuk memberikan latihan
sekaligus mengukur tingkat ketercapaian kompetensi yang diperoleh sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada bagian awal modul.
Modul ini menggunakan pendekatan belajar tuntas. Dalam hal ini,
pencapaian tingkat ketuntasan kompetensi tertentu harus dicapai untuk
melanjutkan pata tahap pencapaian kompetensi selanjutnya.
Belajar mandiri merupakan proses belajar aktif yang dilakukan
dengan menggunakan modul ini. Dalam proses belajar aktif tersebut
dibutuhkan dorongan niat dan motif untuk menguasai kompetensi yang
telah ditetapkan pada bagian awal modul. Sasaran utama dalam belajar
mandiri tersebut merupakan pembaca yang mendapatkan kompetensi yang
telah ditetapkan serta memperoleh kemandirian dalam belajar.
Aktifitas pembelajaran dalam modul ini berpusat pada pembaca.
Artinya, pembaca merupakan subjek aktif dalam pembelajaran dan
pemahaman pembaca sendiri sesuai dengan kecepatan belajar pembaca.
Strategi pembelajaran dalam modul ini memfasilitasi pengalaman
belajar bermakna. Selain memperoleh kompetensi utama, yaitu kompetensi
yang ditetapkan pada tujuan pembelajaran, pembaca juga akan
memeperoleh pengalaman belajar terkait dengan pengembangan karakter,
literasi, berpikir kritis, kolaborasi, pemecahan masalah, dam komunikasi
efektif.
4
Pemetaan Kompetensi
Capaian Pembelajaran-MK
Indikator Pencapaian Pembelajaran
CPMK/Sub-CP-MK
Peta Kompetensi
PEMBELAJARAN - 1
Mengenal
Gelanggang
KOMPETENSI DASAR
PEMBELAJARAN 1
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peranan Dosen
Pada setiap aktivitas belajar, Teman-teman akan mendapatkan
bimbingan secara tidak langsung dari Bapak/Ibu Dosen melalui
pertanyaan yang diberikan. Dalam kondisi tertentu, Teman-teman dapat
menghubungi Bapak/Ibu Dosen menggunakan sarana komunikasi yang
sudah disepakati, baik itu saat pembelajaran berlangsung maupun
dengan chatting melalui aplikasi yang juga telah disepakati.
• Peranan Mahasiswa
Untuk melengkapi keperluan bahan pembelajaran, alangkah
baiknya Teman-teman dapat menyediakan kelengkapan bahan,
informasi, maupun reverensi pendukung pembelajaran. Usahakan
11
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Apa yang membedakan aljabar yang dulu kita pelajari dengan teori
gelanggang yang saat ini kita akan pelajari? Hal inilah yang ada dibenak
Teman-teman saat akan mempelajari teori gelanggang ini. Teori gelanggang
merupakan salah satu cabang ilmu dari aljabar itu sendiri, sehingga pada
pembelajaran kali ini kita akan lebih mendalami aljabar khususnya aljabar
abstrak.
Oleh karena itu sebelum kita mempelajari lebih lanjut prihal gelanggang, kita
akan terlebih dahulu mengingat hal dasar dalam pembelajaran matematika
yaitu aljabar, seperti struktur bilangan. Perhatikan gambar struktur
bilangan berikut!
ℕ
ℤ
ℚ
ℝ
Gambar. Struktur Bilangan
Apa masalah yang akan dipelajari saat kita akan mengenal gelanggang?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada pembelajaran 1 ini kita akan
dimempelajari dan mendalami definisi mengenai hukum distributif terlebih
dahulu yang dilanjutkan dengan definisi-definisi gelanggang itu sendiri
beserta sifat-sifatnya.
Selanjutnya mari kita mulai dengan mengenal definisi berikut!
Ket.
𝑅 : Struktur Bilangan
CATATAN
Contoh 1.1
Sifat 1.1
Sifat 1.2
Contoh 1.2
Bukti:
Ambil unsur 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 maka kita peroleh
(𝑎 + 𝑏)2 = (𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑏) Definisi 1.4
= 𝑎(𝑎 + 𝑏) + 𝑏(𝑎 + 𝑏) Hukum Distributif
= 𝑎2 + 𝑎𝑏 + 𝑏𝑎 + 𝑏 2 Hukum Distributif
Definisi 1.5
Suatu gelanggang R disebut komutatif jika untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 berlaku
𝑎𝑏 = 𝑏𝑎
Contoh 1.3
Contoh 1.4
Bukti:
Ambil unsur 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 maka kita peroleh
(𝑎 + 𝑏)(𝑎 − 𝑏) = (𝑎 + 𝑏)(𝑎 + (−𝑏))
= 𝑎(𝑎 + (−𝑏)) + 𝑏(𝑎 + (−𝑏)) Hukum Distributif
20
Contoh 1.5
Perhatikan!
Untuk menunjukan suatu gelanggang R bersifat komutatif cukup dengan
menunjukan 𝑎𝑏 = 𝑏𝑎 untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅
Bukti:
Ambil 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅
(𝑎 + 𝑏)2 = 𝑎 + 𝑏 dari sifat 𝑥 2 = 𝑥
𝑎2 + 𝑎𝑏 + 𝑏𝑎 + 𝑏 2 = 𝑎 + 𝑏 lihat Contoh 1.2
𝑎 + 𝑎𝑏 + 𝑏𝑎 + 𝑏 = 𝑎 + 𝑏 dari sifat 𝑥 2 = 𝑥
𝑎𝑏 + 𝑏𝑎 = 0 Hukum Pembatalan
∴ 𝑎𝑏 = −(𝑏𝑎) … … … … (𝑖)
Selanjutnya, kita tunjukan bahwa −(𝑏𝑎) = 𝑏𝑎 untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅
(𝑏𝑎 + 𝑏𝑎)2 = 𝑏𝑎 + 𝑏𝑎 dari sifat 𝑥 2 = 𝑥
(𝑏𝑎)2 + (𝑏𝑎)2 + (𝑏𝑎)2 + (𝑏𝑎)2 = 𝑏𝑎 + 𝑏𝑎 lihat Contoh 1.2
𝑏𝑎 + 𝑏𝑎 + 𝑏𝑎 + 𝑏𝑎 = 𝑏𝑎 + 𝑏𝑎 dari sifat 𝑥 2 = 𝑥
𝑏𝑎 + 𝑏𝑎 = 0 Hukum Pembatalan
∴ 𝑏𝑎 = −𝑏𝑎 … … … … (𝑖𝑖)
21
Contoh 1.6
Ambil 0 ≠ 𝑎 ∈ ℤ
Tidak aka nada 0 ≠ 𝑏 ∈ ℤ yang mengakibatkan 𝑎𝑏 = 0
Hanya 𝑏 = 0 yang mengakibatkan 𝑎𝑏 = 0
Definisi 1.6
Misalkan R suatu gelanggang. Unsur 0 ≠ 𝑎 ∈ 𝑅 dikatakan pembagi nol jika
terdapat 0 ≠ 𝑏 ∈ ℤ sehingga
𝑎𝑏 = 𝑏𝑎 = 0
Definisi 1.7
Bilangan bulat positif terkecil 𝑛 disebut karakteristik gelanggang R juka
memenuhi persamaan
𝑛 × 𝑎 = 0𝑅 untuk setiap 𝑎 ∈ 𝑅
CATATAN:
Jika tidak ada bilangan bulat positif 𝑛 yang memenuhi persamaan tersebut
di atas, kita katakan bahwa gelanggang R mempunyai karakteristik 0.
Contoh 1.7
Sifat 1.3
𝑛 × 𝑎 = 𝑎 + 𝑎 + ⋯+ 𝑎
= 𝑎 (1𝑅 + 1𝑅 + ⋯ + 1𝑅 )
= 𝑎 (𝑛 × 1𝑅 )
= 𝑎 × 0𝑅
= 0𝑅
24
RANGKUMAN 1
LATIHAN 1
Pemetaan Kompetensi
Capaian Pembelajaran-MK
Indikator Pencapaian Pembelajaran
CPMK/Sub-CP-MK
Peta Kompetensi
Daerah
Lapangan
Integral
PEMBELAJARAN - 2
Klasifikasi
Gelanggang
KOMPETENSI DASAR
PEMBELAJARAN 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peranan Dosen
Pada setiap aktivitas belajar, Teman-teman akan mendapatkan
bimbingan secara tidak langsung dari Bapak/Ibu Dosen melalui
pertanyaan yang diberikan. Dalam kondisi tertentu, Teman-teman dapat
menghubungi Bapak/Ibu Dosen menggunakan sarana komunikasi yang
sudah disepakati, baik itu saat pembelajaran berlangsung maupun
dengan chatting melalui aplikasi yang juga telah disepakati.
33
• Peranan Mahasiswa
Untuk melengkapi keperluan bahan pembelajaran, alangkah
baiknya Teman-teman dapat menyediakan kelengkapan bahan,
informasi, maupun reverensi pendukung pembelajaran. Usahakan
Teman-teman mengambil kelengkapan pembelajaran yang sekiranya
dianggap paling sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan.
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
“Apa masalah yang akan kita bahas dalam dalam pembelajaran 2 kali ini?”
Daerah Integral
Definisi 2.1
Contoh 2.1
CATATAN:
Sebelum kita belajar lebih lanjut lebih lanjut, mari kita coba untuk
memahami tabel perkalian di ℤ5 dan ℤ6 berikut ini!
37
× 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ × 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅
0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅
1̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 1̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅
2̅ 0̅ 2̅ 4̅ 1̅ 3̅ 2̅ 0̅ 2̅ 4̅ 0̅ 2̅ 4̅
3̅ 0̅ 3̅ 1̅ 4̅ 2̅ 3̅ 0̅ 3̅ 0̅ 3̅ 0̅ 3̅
4̅ 0̅ 4̅ 3̅ 2̅ 1̅ 4̅ 0̅ 4̅ 2̅ 0̅ 4̅ 2̅
5̅ 0̅ 5̅ 4̅ 3̅ 2̅ 1̅
Sifat 2.1
Suatu gelanggang komutatif adalah daerah integral jika dan hanya jika
memenuhi hukum pembatalan.
Bukti (⟹)
Ambil 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅 dengan 𝑎 ≠ 0 dan 𝑎𝑏 = 𝑎𝑐
Tambahkan ruas kiri dan kanan dengan – 𝑎𝑐
sehingga diperoleh 𝑎𝑏 − 𝑎𝑐 = 0
Berdasarkan Hukum Distributif diperoleh 𝑎(𝑏 − 𝑐) = 0
Mengingat 𝑎 ≠ 0 dan 𝑅 tidak memuat pembagi nol maka 𝑏 − 𝑐 = 0 dan
dengan demikian 𝑏 = 𝑐
Sementara itu, jika 𝑏𝑎 = 𝑐𝑎, dengan cara yang sama diperoleh 𝑏 = 𝑐.
Dengan demikian, memenuhi hokum pembatalan.
38
Definisi 2.2
CATATAN
Contoh 2.2
Sifat 2.2
Definisi 2.3
Catatan:
Contoh 2.3
Definisi 2.4
Contoh 2.4
Sifat 2.3
Andaikan 𝑛 tidak prima maka ada 1 < 𝑟 < 𝑛 dan 1 < 𝑠 < 𝑛 sehingga
𝑛 = 𝑟𝑠.
(𝑟 × 𝑠) × 1𝑅 = 0𝑅
(𝑟 × 1𝑅 )(𝑠 × 1𝑅 ) = 0𝑅
(𝑟 × 1𝑅 ) = 0𝑅 atau (𝑠 × 1𝑅 ) = 0𝑅 .
Lapangan
Definisi 3.1
Keterangan Definisi
Contoh 3.1
Sifat 3.1
Jawab:
Mengingat gelanggang 𝑅 adalah suatu lapangan, berdasarkan definisi 3.1, 𝑅
adalah gelanggang komutatif. Untuk itu, agar 𝑅 membentuk daerah
integral, cukup dengan menunjukan bahwa 𝑅 memenuhi hukum
pembatalan.
43
Bukti:
Ambil 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅 dan 𝑎 ≠ 0 yang memenuhi 𝑎𝑏 = 𝑎𝑐.
𝑎𝑏 = 𝑎𝑐
Lapangan
Contoh 3.2
Sifat 3.2
Jawab:
Mengingat 𝑅 adalah suatu daerah integral, gelanggang 𝑅 bersifat komutatif.
Oleh karena itu, untuk menunjukan 𝑅 suatu lapangan, tinggal menunjukan
bahwa setiap unsur tak nol di 𝑅 mempunyai balikan.
Bukti:
Ambil 0 ≠ 𝑎 ∈ 𝑅. kemudian bentuk pemetaan berikut.
𝜆𝑎 : 𝑅 → 𝑅
𝑥 ⟼ 𝑎𝑥
Jika kita dapat menunjukan bahwa 𝜆𝑎 suatu pemetaan pada, maka 1 ∈ 𝑅 ada
𝑥𝑎 ∈ 𝑅 yang memenuhi
1 = 𝜆𝑎 (𝑥𝑎 ) = 𝑎𝑥𝑎
1 = 𝑎𝑥𝑎 = 𝑥𝑎 𝑎
45
𝜆𝑎 (𝑥) = 𝜆𝑎 (𝑦)
Selanjutnya substitusikan 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 tersebut pada pemetaan 𝜆𝑎 (𝑥) = 𝑎𝑥
sehingga kita diperoleh
𝑎𝑥 = 𝑎𝑦
Misalkan 𝐷 adalah suatu daerah integral, 𝑆 = 𝐷 ∖ {0} dan (𝑎, 𝑏), (𝑐, 𝑑) ∈
𝐷 × 𝑆.
𝐷𝑆 −1 = {[𝑎, 𝑏] | (𝑎, 𝑏) ∈ 𝐷 × 𝑆}
Definisi 4.1
Contoh:
Definisi 5.1
𝑝(𝑥 ) = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥 𝑛
Tanda Sigma
𝑝(𝑥) = ∑ 𝑎𝑖 𝑥 𝑖
𝑖=0
48
Definisi 5.2
Definisi 5.3
Suatu suku banyak tak nol dikatakan monik jika koefisien pemukanya adalah
unsur kesatuan pada lapangan 𝐹.
Contoh 5.1
2
Misal diberikan suku banyak 𝑝(𝑥) = 0,5𝑥 + 𝑥 6 , maka:
3
𝑞(𝑥) = 𝑏0 + 𝑏1 𝑥 + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑥 𝑛
𝑎0 = 𝑏0 , 𝑎1 = 𝑏1 , … , 𝑎𝑛 = 𝑏𝑛
Definisi 5.4
Misal diberikan dua buah suku banyak 𝑝(𝑥), 𝑞(𝑥) ∈ 𝐹[𝑥] dengan
50
𝑛 𝑚
𝑝(𝑥) = ∑ 𝑎𝑖 𝑥 𝑖 ; 𝑞(𝑥) = ∑ 𝑏𝑗 𝑥 𝑗
𝑖=0 𝑗=0
Sifat 5.1
Misalkan 𝑝(𝑥), 𝑞(𝑥) ∈ 𝐹[𝑥]adalah dua buah suku banyak tak nol, maka:
Sifat 5.2
Sifat 5.3
Misalkan 𝐹 adalah suatu lapangan. Daerah suku banyak 𝐹[𝑥] adalah suatu
daerah Euclid dengan pengertian derajat sebagai fungsi penilaian Euclid.
Sifat 5.4
Misalkan 𝑝(𝑥) ∈ 𝐹[𝑥] adalah suku banyak tak nol dan 𝑐 ∈ 𝐹. Suku banyak
𝑞(𝑥) = 𝑥 − 𝑐 membagi 𝑝(𝑥) jika dan hanya jika 𝑝(𝑐) = 0.
52
RANGKUMAN 2
Lapangan Hasil Bagi dapat dikatakan Lapangan Hasil Bagi atas suatu
daerah integral jika misalkan diberikan Lapangan 𝐷𝑆 −1 dengan
operasi jumlah dan kali, secara berurutan, yaitu:
[𝑎, 𝑏] + [𝑐, 𝑑] = [𝑎𝑑 + 𝑐𝑏, 𝑏𝑑]
[𝑎, 𝑏][𝑐, 𝑑] = [𝑎𝑐, 𝑏𝑑]
Maka Lapangan 𝐷𝑆 −1 disebut dengan lapangan hasil bagi atas daerah
integral 𝐷.
53
Jumlah Dua Kali, dinyatakan demikian jika misal diberikan dua buah
suku banyak 𝑝(𝑥), 𝑞(𝑥) ∈ 𝐹[𝑥] dengan
𝑛 𝑚
𝑝(𝑥) = ∑ 𝑎𝑖 𝑥 𝑖 ; 𝑞(𝑥) = ∑ 𝑏𝑗 𝑥 𝑗
𝑖=0 𝑗=0
54
LATIHAN 2
13. Apakah tabel yang diperoleh juga sama jika 𝑅 merupakan daerah
integral!
18
19
Pemetaan Kompetensi
Peta Kompetensi
Bandingan gelanggang
Konsep homomorfisma
Struktur gelanggang
PEMBELAJARAN - 3
Membandingkan
Gelanggang
KOMPETENSI DASAR
PEMBELAJARAN 3
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peranan Dosen
Pada setiap aktivitas belajar, Teman-teman akan mendapatkan
bimbingan secara tidak langsung dari Bapak/Ibu Dosen melalui
pertanyaan yang diberikan. Dalam kondisi tertentu, Teman-teman dapat
menghubungi Bapak/Ibu Dosen menggunakan sarana komunikasi yang
sudah disepakati, baik itu saat pembelajaran berlangsung maupun
dengan chatting melalui aplikasi yang juga telah disepakati.
24
• Peranan Mahasiswa
Untuk melengkapi keperluan bahan pembelajaran, alangkah
baiknya Teman-teman dapat menyediakan kelengkapan bahan,
informasi, maupun reverensi pendukung pembelajaran. Usahakan
Teman-teman mengambil kelengkapan pembelajaran yang sekiranya
dianggap paling sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan.
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Sebelum itu, “apa permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut dalam
pembelajaran bab 3 kali ini?”, “apa yang membedakan bab-bab sebelumnya
dengan pembelajaran pada bab kali ini?” pertanyaan-pertanyaan berikut
merupakan beberapa pertanyaan yang berkecamuk dibenak Teman-teman.
Guna menjawab pertanyaan pembahasan yang akan dibahas pada bab ini, Teman-
teman akan ditunjukan terkait aspek pemahaman Teman-teman yang
disampaikan definisi-definisi serta sifat-sifat yang akan ditunjukan pada
pembahasan di bawah ini. Sedangkan guna menjawab petanyaan pembeda
pembelajaran kali ini dengan pembelajaran sebelumnya akan ditunjukan pada
pembahasan aspek koneksi yang disampaikan pada catatan-catatan yang tertulis
pada pembahasan di bawah ini.
26
Definisi 6.1
CATATAN
Operasi jumlah dan kali di sebelah kiri persamaan 1 dan 2 pada definisi
homomorfisma gelanggang tersebut adalah operasi di 𝑅1
Operasi jumlah dan kali di sebelah kanan persamaan 1 dan 2 pada
definisi homomorfisma gelanggang tersebut adalah operasi di 𝑅2
Operasi pada 𝑅1 dan 𝑅2 tidak harus sama
27
Bukti
Ambil 𝑘, 𝑙 ∈ ℤ maka
̅̅̅̅̅̅
𝜃1 (𝑘 + 𝑙) = 𝑘 +𝑙 dari definisi pemetaan 𝜃1
= 𝑘̅ + 𝑙 ̅ dari definisi penjumlahan di ℤ𝑛
= 𝜃1 (𝑘) + 𝜃1 (𝑙) dari definisi pemetaan 𝜃1
̅
𝜃1 (𝑘𝑙) = 𝑘𝑙 dari definisi pemetaan 𝜃1
= 𝑘̅ 𝑙 ̅ dari definisi perkalian di ℤ𝑛
= 𝜃1 (𝑘) 𝜃1 (𝑙) dari definisi pemetaan 𝜃1
Bukti
= |1 + 3𝑖| + |2 + 𝑖| substitusi 𝑧1 , 𝑧2
= √10 + √5
=5
≠ 𝜃2 (𝑧1 ) + 𝜃2 (𝑧2 )
29
𝑦 = 𝜃(𝑥)
= 𝜃(1𝑅1 × 𝑥)
= 𝜃(1𝑅1 )𝑦 … … … … (∗)
30
𝑦 = 𝜃(𝑥)
= 𝜃(𝑥 × 1𝑅1 )
= 𝑦 𝜃(1𝑅1 ) … … … … (∗∗)
𝑦 = 𝜃(1𝑅1 ) × 𝑦 = 𝑦 × 𝜃(1𝑅1 )
𝜃(1𝑅1 ) = 1𝑅2
Istilah Inti biasa disebut juga dengan Kernel dan ditandai dengan 𝐾𝑒𝑟(𝜃).
31
Bukti sifat (i) dan (ii) diperoleh sebagai akibat dari 𝜃 merupakan
homomorfisma grup, dalam hal ini adalah akibat dari teorema 1.
Sekarang kita buktikan sifat (iii). Ambil 𝑎 ∈ 𝑅1 dan 𝑏 ∈ 𝐼𝑛𝑡𝑖(𝜃). Akan kita
tunjukan bahwa 𝑏𝑎 ∈ 𝐼𝑛𝑡𝑖(𝜃). Dengan kata lain akan kita tunjukan 𝜃(𝑎𝑏) =
0𝑅2
Perhatikan contoh 1,
𝑘̅ = 0̅ ∈ ℤ𝑛 ⇔ 𝑛 | (𝑘 − 0) = 𝑘
⇔ 𝑘 = 𝑚𝑛 untuk suatu 𝑚 ∈ ℤ
𝑎 + 𝑏𝑖 ⟼ 𝑎 − 𝑏𝑖
Merupakan isomorfisma gelanggang.
Bukti (i)
= (𝑎1 + 𝑎2 ) − (𝑏1 + 𝑏2 )𝑖
= 𝑎1 + 𝑎2 − 𝑏1 𝑖 − 𝑏2 𝑖
= (𝑎1 − 𝑏1 𝑖) + (𝑎2 − 𝑏2 𝑖)
= 𝜃(𝑎1 + 𝑏1 𝑖) + 𝜃(𝑎2 + 𝑏2 𝑖)
= (𝑎1 𝑎2 − 𝑏1 𝑏2 ) − (𝑎1 𝑏2 + 𝑏1 𝑎2 )𝑖
= 𝑎1 𝑎2 − 𝑏1 𝑏2 − 𝑎1 𝑏2 𝑖 − 𝑏1 𝑎2 𝑖
= 𝑎1 𝑎2 − 𝑎1 𝑏2 𝑖 − 𝑏1 𝑏2 − 𝑏1 𝑎2 𝑖
= 𝑎1 (𝑎2 − 𝑏2 𝑖) − 𝑏1 𝑖(−𝑏2 𝑖 + 𝑎2 )
= (𝑎1 − 𝑏1 𝑖)(𝑎2 − 𝑏2 𝑖)
= 𝜃(𝑎1 + 𝑏1 𝑖) 𝜃(𝑎2 + 𝑏2 𝑖)
Bukti (ii)
Sehingga diperoleh
𝑎1 − 𝑏1 𝑖 = 𝑎2 − 𝑏2 𝑖
(𝑎1 − 𝑎2 ) + (𝑏2 − 𝑏1 )𝑖 = 0
34
dengan demikian
𝑎1 − 𝑎2 = 0 dan 𝑏2 − 𝑏1 = 0
Bukti (iii)
Ambil 𝑧 = 𝑎 + 𝑏𝑖 ∈ ℤ[𝑖]
Pilih 𝑧0 = 𝑎 − 𝑏𝑖 ∈ ℤ[𝑖] sehingga
= 𝑎 − (−𝑏)𝑖
= 𝑎 + 𝑏𝑖
=𝑧
CATATAN
CATATAN
Bukti
𝜃: ℤ6 → ℤ2 × ℤ3 ]
𝑎̅ ⟼ (𝑎̅, 𝑎̅)
Selanjutnya perlu ditunjukan:
pemetaan yang terdefinisi dengan baik
homomorfisma gelanggang
satu-satu
pada
Contoh 7.4
CATATAN
RANGKUMAN 3
Istilah Inti biasa disebut juga dengan Kernel dan ditandai dengan
𝐾𝑒𝑟(𝜃).
LATIHAN 3
Pemetaan Kompetensi
Capaian Pembelajaran-MK
Indikator Pencapaian Pembelajaran
CPMK/Sub-CP-MK
Peta Kompetensi
Gelanggang Faktor
Sifat Contoh
PEMBELAJARAN - 4
Membentuk
Gelanggang
Baru
KOMPETENSI DASAR
PEMBELAJARAN 4
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peranan Dosen
Pada setiap aktivitas belajar, Teman-teman akan mendapatkan
bimbingan secara tidak langsung dari Bapak/Ibu Dosen melalui
pertanyaan yang diberikan. Dalam kondisi tertentu, Teman-teman dapat
menghubungi Bapak/Ibu Dosen menggunakan sarana komunikasi yang
sudah disepakati, baik itu saat pembelajaran berlangsung maupun
dengan chatting melalui aplikasi yang juga telah disepakati.
32
• Peranan Mahasiswa
Untuk melengkapi keperluan bahan pembelajaran, alangkah
baiknya Teman-teman dapat menyediakan kelengkapan bahan,
informasi, maupun reverensi pendukung pembelajaran. Usahakan
Teman-teman mengambil kelengkapan pembelajaran yang sekiranya
dianggap paling sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan.
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Pahami dan simak baik-baik terkait definisi-definisi serta sifat-sifat yang tersaji
dibawah ini, guna menjawab pertanyaan tersebut!
35
= (𝑎2 + 𝑏2 ) + (𝑖2 + 𝑖2 )
i. 𝑎1 + 𝐼 = 𝑎2 + 𝐼 dan
ii. 𝑏1 + 𝐼 = 𝑏2 + 𝐼
(𝑎1 × 𝑏1 ) + 𝐼 = (𝑎2 × 𝑏2 ) + 𝐼.
iii. 𝑎1 − 𝑎2 = 𝑖1 ∈ 𝐼 dan
iv. 𝑏1 − 𝑏2 = 𝑖2 ∈ 𝐼.
𝑎1 × 𝑏1 = (𝑎2 + 𝑖1 ) × (𝑏2 + 𝑖2 )
= 𝑎2 × 𝑏2 + 𝑎2 × 𝑖2 + 𝑖1 × (𝑏2 + 𝑖2 )
∈ 𝐼 karena 𝑎2 × 𝑖2 + 𝑖1 × (𝑏2 + 𝑖2 ) ∈ 𝐼
Jadi terbukti bahwa operasi kali terdefinisi dengan baik pada 𝑅/𝐼.
37
𝑅/𝐼 = ℤ/〈𝑛〉
= {𝑘 + 〈𝑛〉 | 𝑘 ∈ ℤ}
= ℤ𝑛
Jadi ℤ𝑛 merupakan gelanggang faktor dari gelanggang ℤ oleh ideal 〈𝑛〉 untuk
suatu 𝑛 ∈ ℤ
Misalkan 𝑅 suatu gelanggang, 𝐼 ideal dari 𝑅 dan 𝑅/𝐼 gelanggang faktor dari 𝑅
oleh 𝐼.
Maka pengaitan
𝜋: 𝑅 → 𝑅/𝐼
𝑎 ⟼𝑎+𝐼
Sifat 8.2
Definisi 8.3
Sifat 8.3
RANGKUMAN 4
LATIHAN 4
DAFTAR PUSTAKA