Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran.

Dosen Pengampu: Ratri Nuryani Qudwatullathifah, M.Pd

Disusun Oleh:

Rizka Dwiyana (14320015)

Topik Sopian (14320025)

Trisna Novianti (14320027)

PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) INVADA CIREBON
Jl. Brigjend Dharsono No.20, Kertawinangun, Kedawung, Cirebon,

Jawa Barat 45153

1
KATA PENGANTAR

              Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan berbagai karunia dan nikmat yang tiada tara kepada
seluruh mahlukNya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW yang merupakan panutan kita semua
sampai akhir zaman. Dengan keyakinan itu penulis dapat menyelesaikan
kewajiban akademik dalam mata kuliah Strategi Pembelajaran.
             Salah satu persyaratan akademik yang dilaksanakan oleh STKIP
INVADA untuk mewujudkan guru profesional, dalam mata kuliah Strategi
Pembelajaran, diwajibkan untuk membuat tugas dengan judul “Model
Pembelajaran”.
             Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat banyak
kekurangan, untuk itu dengan senang hati penulis mengharapkan saran dan kritik
untuk membangun demi kesempurnaan laporan ini di kemudian hari.
              Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat menjadi masukan yang
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga segala
jerih payah kita bernilai ibadah disisi Allah SWT, amin.

Cirebon, 23 November 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
MAKALAH.............................................................................................................1
MODEL PEMBELAJARAN...................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan penulisan..............................................................................................5
D. Manfaat penulisan...........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Tematik Pengertian Model Pembelajaran.....................................................6
B. Dasar Pertimbangan Pemilihan Model pembelajaran......................................6
C. Ciri-ciri Model Pembelajaran..........................................................................8
D. Macam –macam model pembelajaran.............................................................8
BAB III..................................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................19
A.KESIMPULAN..............................................................................................19
B. SARAN..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model-model pembelajaran tematik MI/SD sangat penting pada saat ini.


Model pembelajaran sangat penting pada pemberlangsungan proses ajar
mengajar. Model pembelajaran merupakan salah satu komponen penting yang
menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran
yang tepat, akan berdampak pada keberhasilan belajar siswa serta tercapainya
tujuan pembelajaran. Model pembelajaran merupakan suatu desain pembelajaran
yang dirancang untuk memperlancar proses pembelajaran. Model pembelajaran
diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh guru di sekolah, tidak terkecuali
pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar.

Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh guru


di sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar.
Guru harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan
diguanakan dalam proses pembelajaran. Karena dengan menguasai model
pembelajaran, guru akan merasakan adanya kemudahan dalam pentransferan ilmu
berupa sikap, pengetahauan, dan keterampilan sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik dan tepat. Banyak model pembelajaran yang
menekankan pada keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran, diantaranya
adalah Discovery learning merupakan cara untuk menemukan sesuatu yang
bermakna dalam bembelajaran.
Model pembelajaran PBL merupakan cara yang dilakukan guru untuk
mengajak peserta didik dalam menelusuri suatu permasalahan yang diperoleh dari
dunia nyata ataupun duniaa maya berdasarkan maateri yang sedang dibahas.
Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model
pembelajaran. Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa tidak ada model

4
pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu,
dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi

siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu
sendiri.
Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip
atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Biasanya mempelajari
model-model pembelajaran didasarkan pada teori belajar yang dikelompokan
menjadi empat model pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum
prilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang
diharapkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengetian model-model pembelajaran?
2. Apa saja dasar pertimbangan pemilihan model pembelajaran?
3. Ciri-ciri Model Pembelajaran?
4. Macam –macam model pembelajaran?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model-model pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja dasar pertimbangan pemilihan model
pembelajaran
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri model pembelajaran
4. Untuk mengetahui apa saja macam-macam model pembelajaran

D. Manfaat penulisan
1. Bagi Siswa
Agar siswa lebih mudah memahami setiap kegiatan pembelajaran
2. Bagi Guru
Agar guru lebih mudah melakukan proses belajar mengajar dikelas

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tematik Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah acuan pembelajaran yang dilaksanakan


berdasarkan pola-pola pembelajaran secara sistematis. Model pembejaran tersusun
atas beberapa komponen, yaitu fokus, sintaks, sistem sosial, dan sistem pendukung.
Model pembelajaran memilki sejumlah karakteristik sebagai berikut: pertama,
berdasarkan teori pendidkan dan teori belajar dari para ahli tertentu; kedua, memilki
misi atau tujuan pendidkan tertentu; ketiga, dapat dijadikan pedoaman untuk
perbaikan proses belajar mengajar di kelas, keempat, memilki bagain-bagian model
yang dinamakan urutan langakah-langkah pembelajaran (syntax), adanya prinsip-
prinsip reaksi, sistem sosial dan sistem pendukung; kelima, memilki dampak
sebagai akibat penenrapan penerapan pembelajaran dan keenam, membuat
persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran
yang dipilihnya.

Model pembelajaran juga merupakan cara yang dilakukan guru


dalam melaksanakan suatu pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat
dipahami oleh peserta didik. Cara yang ditempuh guru dan peserta didik dalam
pencapaian tujuan pembelajaran tematik SD/MI dilihat dari sudut proses
pembelajaran. Guru harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang
akan diguanakan dalam proses pembelajaran. Karena dengan menguasai model
pembelajaran, guru akan merasakan adanya kemudahan dalam pentransferan ilmu
berupa sikap, pengetahauan, dan keterampilan sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik dan tepat.2 Begitu juga dengan siswa, siswa juga akan lebih
mudah memahami materi-materi yang diberikan oleh pendidik ataupun guru.

B. Dasar Pertimbangan Pemilihan Model pembelajaran


Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam
memilihnya, yaitu:

6
1. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai . pertanyaan-
pertanyaan yang dapat diajukan adalah:
a. Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan
kompetensi akademik, kepribadian, sosial, dan kompetensi vokasional atau
yang dulu diistilahkan dengan domain kognitif, afektif, dan psikomotor?

b. Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

c. Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademik?

2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi


pembelajaran:
a. Apakah materi pembelajaran itu merupakan fakta, konsep, hukum atau
teori tertentu?

b. Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan


persyaratan atau tidak?

c. Apakah tersedia bahan atau sumber-sumber yang relevan untuk


mempelajari materi itu?

3. Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa


a. Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan
peserta didik?

b. Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan


kondisi peserta didik?

c. Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar peserta


didik?

4. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis


a. Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu model saja?

b. Apakah model pembelajaran yang kita tetapkan dianggap satu-satunya


model yang dapat digunakan?

c. Apakah model pembelajaran itu memilki nilai efektifitas atau


efisiensi?

7
C. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Model pembelajaran memilki ciri ciri sebagai berikut:

1. Berdasarkan teori pendidkan dan teori belajar dari para ahli


tertentu.

2. Mempunyai misi atau tujuan pendidkan tertentu, misalnya model berpikir


induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.

3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di


kelas, misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas
dalam pelajaran mengarang.

4. Memilki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah-


langkah pembelajaran (syntax); (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) sistem
sosial; dan (4) sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan
pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.

5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak


tersebut meliputi: (1) dampak pembeklajaran, yaitu hasil belajar yang dapat
diukur; (2) dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.

6. Membuat persiapan mengajar (desain instuksional) dengan pedoman


model pembelajaran yang dipilihnya.

D. Macam –macam model pembelajaran


Adapun berbagai model-model pembelajaran yang sangat popular dalam
kurikulum 2013 sehingga mampu diterapkan pada pembelajaran tematik di SD/
MI dengan tujuan menuntun peserta didik bisa berpikir tingkat tinggi/HOTS
sebagai berikut:

1. Model pembelajaran Discovery Learning (DL)


a. Defenisi model pembelajaran DL

Discovery learning merupakan cara untuk menemukan sesuatu yang


bermakna dalam bembelajaran. Sedangkan menurut Seafuddin.

8
model pembelajaran DL adalah sebuah proses pembelajaran yang terjadi bila
peserta didik tidak disajikan dengan bentuk finalnya, tetapi melalui proses
menemukan. Peserta didik diharapkan mengorganisasi sendiri pengalaman
belajarnya. Bruner berpendapat bahwa hendaklah guru memberikan kesempatan
kepada siswanya untuk menjadi seorang csientist, historin, atau ahli matematika.

Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran DL


merupakan cara yang dapat membantu peserta didik untuk belajar mandiri dengan
melakukan penemuan di daerah sekitar.

b. Langkah-langkah model pembelajaran DL


1) Stimulatian (Pemberian Rangsangan)

2) Problem statement (Identifikasi Masalah)

3) Data collection (Pengumulan Data)

4) Data processing (Pengolahan Data)

5) Verification (Pembuktian)

6) Generalization (Menarik Kesimpulan)

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran DL


Menurut Saefuddin kelebihan model DL, yaitu:

1) Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan


keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif,

2) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh
karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer,

3) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa


menyelidiki dan berhasil,

4) Model ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan


sesuai dengan kecepatannya sendiri,

9
5) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajar sendiri dengan
melibatkan akalnya dan motivasinya sendiri,

Sedangkan kekurangannya, menurut Hosnan menguraikan beberapa kekurangan


dari model DL, yaitu:

1) Menyita banyak waktu karena guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar


yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan
pembimbing,
2) Kemampuan berpikir rasional peserta didik ada yang masih terbatas, dan
3) Tidak semua peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.

2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)


a. Defenisi model pembelajaran PBL Levin mengutarakan bahwa BPL
merupakan model pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menerapkan
pemikiran kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan pengetahuan konten
untuk masalah dunia nyata dan isu-isu. Menurut Barrows, PBL adalah kurikulum
dan proses. Rancangan kurikulum menuntut peserta didik mendapatkaan
pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam menyelesaikan masalah.
Sedangkan Tan menyatakan bahwa PBL merupakan inovasi dalam pembelajaaran,
karena dalam BPL kemampuan berpikir peserta didik betul-betul dioptimalisasikan
melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis. Dari beberapa pendapat
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajran PBL merupakan cara
yang dilakukan guru untuk mengajak peserta didik dalam menelusuri suatu
permasalahan yang diperoleh dari dunia nyata ataupun duniaa maya berdasarkan
maateri yang sedang dibahas.

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran PBL

1) Mengorientasikan siswa terhadap masalah

2) Mengorganisasi siswa untuk belajar

3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

10
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran PBL

Adapun kelebihan dari model pembelajaran PBL, yaitu:

1) PBL merupakan teknik yang bagus untuk lebih memahami pelajaran.

2) PBL dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan


untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik.

3) Meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.

4) Membantu peserta didik begaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk


memahami masalah dalam kehidupan nyata.

Adapun kekurangan dari model pebelajaran PBL, yaitu:

1) Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka enggan untuk
mencoba.

2) Keberhasilan PBL memerlukan waktu untuk persiapan, dan

3) Tahap pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah


yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yaang mereka ingin
pelajari.

3. Model Pembelajaran Inquiry Based Lerning (IBL)


a. Defenisi Model Pembelajaran IBL

Menurut Shoimin Model Pembelajaran IBL merupakan salah satu model


yang dapat mendorong peserta didik untuk aktf kuliah dalam pembelajaran.
Sedangkan menurut Gunawan model pembelajaran IBL merupakan kegiatan
pembelajaran berbasis penyelidikan dimana peserta didik mencari sendiri
jawaban dari masalah yang dihadapi.

Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran


IBL merupakan cara yang dapat digunakan guru untuk merangsang rasa ingin

11
tahu peserta didik dalam menjelajahi sumber saampai ke akar-akar yang dapat
dijadikan penambah wawasan sebagai jawaban dari suatu masalah dengan
mengajak peserta didik terjun langsung ke lokasi.

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran IBL

1) Stimulation

2) Problem statement

3) Data collection

4) Data processing

5) Verification

6) Generalization

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran IBL

Adapun kelebihan dari IBL, yaitu:

1) Menekankan pada pengembangan aspek kognitif secara progresif

2) Peserta didik lebih aktif dalam mencari dan mengolah informasi sampai
menemukan jawaban atas pertanyaan secara mandiri.

3) Peserta didik memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide dengan baik.

4) Memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka masing-masing.

5) Peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata tidak akan terhambat
oleh peserta didik yang lambat dalam belajar.

Sedangkan Kekurangan dari Model Pembelajaran IBL, yaitu:

1) Jika guru kurang spesifik merumuskaan teka-teki atau pertanyaan kepada


peserta didik dengan baik untuk memecahkan masalah secara sistematis.

12
2) Sering kali guru mengalami kesulitan dalam merencanakan pembelajaran
karena terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.

3) Pada saat mengimplementasinya, strategi pembelajaran inquiry memerlukan


waktu yang lama.

4) Pada sistem pembelajaran klasikal dengan jumlah peserta didik yang relatif
banyak, penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sukar untuk dikembangkan
dengan baik.

5) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan peserta didik


dalam menguasai materi, maka pembelajaran inquiry sulit diimplementasikan.

4. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


a. Definisi Model Pembelajaran PjBL

Model pembelaajaran PjBL merupakan cara yang digunakan guru


dalam menuntun peserta didik ntuk melahirkan karya dari hasil pemahaman
materi pelajaran khususnya tematik di SD/MI dan mengeksplorasinya sehingga
menjadi karya yang monumental. Tahapantahapan kegiatan dalam proyek,
mulai dari proyek penentuan masalah, perencanaan, implementasi, monitoring
dan evaluasi, serta identifikasi hasil-hasil yang dicapai dan rekomendasi untuk
kegiatan proyek berikutnya.7

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran PjBL

1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential)

2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan For the Project)

3) Munyusun Jadwal (Create a Schedule)

4) Memonitor Siswa dan Kemajuan Proyek (Monitor the Students and the
Progress of the Project)

5) Menguji Hasil (Asses the Outcome)

6) Mengevaluasi Pengalaman ( Evaluate the Experience)

13
c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran PjBL

Adapun Model Pembelajaran PjBL, yaitu:

1) Model ini bersifat terpadu dengan kurikulum sehingga tidak


memerlukan tambahan apapun dalam pelaksanaannya.

2) Peserta didik bekerja terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan


mempraktikan strategi otentik secara disiplin.

3) Peserta didik bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah yang


penting baginya.

4) Teknologi terintegrasi sebagai alat untuk penemuan, kolaborasi, dan


komunikasi dalam mencapai tujuan pembelajaran penting dalam cara-cara
baru.

5) Meningkatkan kerja sama guru dalam merancang dan


mengimplementasikan proyek-proyek yang melintasi batas-batas geografis.

Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran PjBL, yaitu:

1) Membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan


menghasilkan produk.

2) Membutuhkan biaya yang cukup.

3) Membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar.

4) Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan yang memadai.

5) Tidak sesuai dengan peserta didik yang mudah menyerah dan tidak
memiliki pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan.

6) Kesulitan melibatkan semua peserta didik dalam kerja kelompok. 5

5. Model Pembelajaran Cooperative integrated reading and Composition


(CIRC)
a. Defenisi Model Pembelajaran CIRC Model pembelajaran CIRC atau
pembelajaran tematik/terpadu merupakan model pembelajaran yang

14
mengharuskan peserta didik bertanggung jawab terhadap tugas kelompok.
Model pembelajaran CIRC juga mendidik peserta didik mampu berinteraksi
sosial dengan lingkungan.

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran CIRC

1) Membentuk kelompok heterogen beranggota empat orang

2) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran

3) Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide


pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana atau kliping dan ditulis
pada lembar kertas

4) Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok

5) Guru dan peserta didik membuat kesimpulan

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC

1) Model ini amat tepat untuk meningkatkan pemahamn peserta didik


terhadap materi pelajaran.

2) Peserta didik memiliki ketelitian terhadap hasil belajar karena bekerja


dalam kelompok

3) Peserta didik dapat memahami makna soal dan saling memeriksa


pekerjaaan.

4) Meningkatkan hasil belajar, khususnya dalam menyelesaikan soal.

5) Peserta didik dapat memberikan tanggapan secara bebas, dilatih untuk


dapat bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain.

Sedangkan kekurangnnya ialah pada saat presentasi, hanya siswa


yang aktif, yang tampil memerlukan waktu yang relatif lama, adanya
kegiatan-kegiatan kelompok yang tidak bisa berjalan seperti apa yang
diharapkan. Akan tetapi, penggunaan model CICR menimbulkan masalah,
yakni apabila guru sedang membimbing satu kelompok yang lain juga

15
perlu. Hal ini yang bisa menjadi permasalahan karena bisa jadi waktu
habis dan kondisi kelas tidak beraturan

6. Model Pembelajaran Mind Mapping


a. Definisi Model Pembelajaran Mind Mapping Model pembelajaran Mind
Mapping merupakan cara yang digunakan guru dalam membimbing peserta
didik dengan menggambarkan peta konsep materi pelajaran karya kreatif
sehingga terlihat berseni agar materi yang ditulis dibuku catatan terlihat indah.
Model ini bertujuan.

untuk meningkatkan day imajinasi peserta didik dalam menulis dari hasil
pemahaman materi yang diperolehnnya. Gambar yang bisa dijadikan peta
konsep pikiran jejaring laba-laba, gurita, pohon, dan lain-lain. Maka dari itu
cocok diterapkan dalam pembelajaran tematik di MI/SD karena mampu
membentuk peserta didik menjadi kreatif.

b. Langkah-langkah Model pembelajaran Mind mapping

1) Mulai dari bagian tengah permukaan sebuah kertas kosong dengan


dengan sisi terpanjang diletakan mendatar.

2) Memilih gambar yang bisa dijadikan peta konsep pikiran

3) Gunakan warna pada seluruh gambar, agar terlihat indah

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan


cabang-cabang pada tingkat pertama, kedua, dan seterusnya.

5) Cabang-cabang mind map berbentuk melengkung.

6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang

7) Gunakan gambar seluruh mind map sebagai pendukung daya ingat

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mapping

1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas

2) Catatan menjadi singkat, mudah dipahami, dan mudah diingat.

16
3) Catatan menjadi unik dan enak dilihat.

Sedangkan kekurangannya, yaitu :

1) Membutuhkan pensil warna yang banyak

2) Membutuhkan biaya banyak

3) Menghabiskan lembaran buku.

7. Model Pembelajaran Quantum


a. Definisi Model pembelajaran Quantum model pembelajaran quantum
merupakan cara yang dilakukan guru untuk menggabungkan berbagai unsur
dalam diri peserta didik dengan lingkungan belajarnya sehingga mampu
menciptakan kesuksesan dan menjadikan belajar sebagai suatu kebahagiaan.
Jadi, model pembelajaran quantum sangat cocok diterapkan dalam
pembelajaran tematik SD/MI.

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran quantum Kegiatan Guru:


Memberikan salam, mengajak peserta didik berdoa, mengajak peserta didik
bernyanyi, melakukan aperespsi, menyampaikan tujuan pembelajaran,
memotivasi peserta didik agar semangat. Kegiatan Siswa: Menjawab salam,
berdoa bersama,bernyanyi bersama, mendengarkan guru, mendengarkan tujuan
pembelajaran, mendengarkan motivasi yang diberi guru.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran quantum

Adapun kelebihan model pembelajaran Quantum

1) Dapat membuat peserta didik merasa nyaman dan gembira dala belajar

2) Penggunaan model quantum dalam proses pembelajaran dapat


memberikan motivasi kepada peserta didik

3) Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang
dipelajari

Sedangkan kekurangannya, yaitu:

17
1) Terlalu menuntut profesionalisme yang tinggi dari seorang guru

2) Banyaknya media dan fasilitas yang digunakan sehingga dinilai kurang


ekonomis

3) Kesulitan yang dihadapi dalam menggunakan model ini akan terjadi


dalam situasi dan kondisi belajar yang kurang kondusif sehingga menuntut
penguasaan kelas yang baik.

18
BAB III

PENUTUP
A.KESIMPULAN
Model pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam
melaksanakan suatu pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat dipahami
oleh peserta didik. Cara yang ditempuh guru dan peserta didik dalam pencapaian
tujuan pembelajaran tematik SD/MI dilihat dari sudut proses pembelajaran. Guru
harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan diguanakan
dalam proses pembelajaran. Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu: Pertimbangan terhadap tujuan
yang hendak dicapai, pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran, pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa, pertimbangan
lainnya yang bersifat nonteknis. Adapun macam-macam model pembelajaran
ialah:
1. Model pembelajaran Discovery Learning (DL)
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
3. Model Pembelajaran Inquiry Based Lerning (IBL )
4. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
5. Model Pembelajaran Cooperative integrated reading and Composition
(CIRC)
6. Model Pembelajaran Mind Mapping
7. Model Pembelajaran Quantum.

B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun , semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca. Dalam penulisan makalah ini kami meyadari masih banyak
kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan kekurangan makalah kami ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Prastowo, Andi, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik


Terpadu, Jakarta: Kencana, 2017
Lubis, Maulana Arafat dan Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI,
Yogyakarta: Samudra Biru, 2019
Rusman, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Mengembangkan
Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2014
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 Di SD/MI,
Yogyakarta: Samudra Biru, 2018

20

Anda mungkin juga menyukai