Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
Puji dan rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Atas ridha-Nya saya dapat
menyelesaikan tulisan ini mengenai ”Model-model Pembelajaran”.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Untuk itu, saya
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Disamping itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karenanya saya terbuka untuk menerima segala saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini memberikan manfaat untuk masyarakat
bahkan dapat menginspirasi para pembaca.

Kuningan, 28 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................2
A. Pengertian Model Pembelajaran ....................................................................................2
B. Ciri-ciri Model Pembelajaran ........................................................................................3
C. Fungsi Pembelajaran .....................................................................................................3
D. Macam-macam Model Pembelajaran .............................................................................4
BAB III ......................................................................................................................................9
PENUTUP .................................................................................................................................9
A. Kesimpulan ...................................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini pembelajaran merupakan aktivitas inti pada masa belajar di sekolah.
Ada banyak tipe atau model – model pembelajaran yang dapat diterapkan pada aktivitas
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dalam pelaksanaanya.

Namun kebanyakan guru atau pendidik dalam penerapan kegiatan pembelajaran


masih terpaku pada sistem atau model pembalajaran yang begitu – begitu saja. Sehingga
menimbulkan kejenuhan mengikuti pembelajaran bagi siswa.

Berangkat dari permasalahan tersebut, pada makalah ini, saya mencoba untuk
membahas terkait model – model pembelaran yang dapat diaplikasikan dalam
pelaksanaan kegiatan belajar guna mendukung tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran?
2. Bagimana ciri – ciri model pembelajaran?
3. Apa fungsi model pembelajaran?
4. Apa saja model – model pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui model pembelajaran.
2. Untuk mengetahui ciri – ciri model pembelajaran.
3. Untuk memahami fungsi model pembelajaran.
4. Untuk mengetahui macam – macam model pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran


Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas (Trianto dan Pd, 2007).
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dijadikan pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di dalam kelas (Ngalimun, 2014). Model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran,
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan/kompetensi, dan sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran karena berisi langkah-langkah (sintak)
pembelajaran yang sistematis. Model pembelajaran lazimnya berkait erat dengan media
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai sarana untuk menyalurkan pesan dan informasi materi pembelajaran sehingga
terjadi proses belajar (Mawardi, 2018).

Menurut Sundari (2015) setiap model pembelajaran memiliki ciri-ciri, sebagai


berikut:

1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3) Dapat dijadikan pedoman perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas.
4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (a) urutan
langkahlangkah pembelajaran (syntax), (b) prinsip-prinsip reaksi, (c)
sistem sosial, dan (d) sistem pendukung.
5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran, meliputi:
dampak pembelajaran berupa hasil belajar yang terukur dan dampak
pengiring berupa hasil belajar jangka panjang.
6) Adanya desain instruksional atau persiapan mengajar dengan berpedoman
pada model pembelajaran yang dipilih.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan


seperangkat strategi yang berdasarkan landasan teori dan penelitian tertentu yang
meliputi latar belakang, prosedur pembelajaran, sistem pendukung dan evaluasi
pembelajaran yang ditujukan bagi guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu yang dapat diukur.

2
B. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Rusman (2012) mengemukakan bahwa model pembelajaran memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :

1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen
dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih
partisipasi dalam kelompok secara demokratis.
2) Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir
induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di
kelas, misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas
dalam pembelajaran mengarang.
4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah -
langkah pembelajaran (syntax); (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3)
sistem sosial; (4) sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan
pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.
5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak
tersebut meliputi: (1) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat
diukur; (2) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
6) Membuat persiapan mengajar (desain instrusional) dengan pedoman
model pembelajaran yang dipilihnya.

Berikut diberikan lima contoh model pembelajaran yang memiliki kecenderungan


berlandaskan paradigma konstruktivistik, yaitu: model reasoning and problem solving,
model inquiry training, modelproblem-based instruction, model pembelajaran perubahan
konseptual, dan model group investigation.

C. Fungsi Pembelajaran
Menurut Joyce & Weil dalam buku Suprihatiningrum (2013) model-model
mengajar (pembelajaran) terbagi menjadi empat kategori sebagai berikut.

Information Processing Model (Model Pemrosesan Informasi)

Model ini menekankan pada pengolahan informasi dalam otak sebagai


aktivitas mental siswa. Model ini akan mengoptimalkan daya nalar dan daya pikir
siswa melalui pemberian masalah yang disajikan oleh guru. Tugas siswa adalah
memecahkan masalah-masalah tersebut. Model ini menerapkan teori belajar
behavioristik dan kognitivistik.

3
Ada tujuh model yang termasuk dalam rumpun ini, yakni :

1) Inductive thinking model (model berpikir induktif) yang dikembangkan


oleh Hilda Taba;
2) Inquiry training model (model pelatihan
inkuiri/penyingkapan/penyelidikan) yang dikembangkan oleh Richard
suchman;
3) Scientific inquiry (penyelidikan ilmiah) yang dikembangkan oleh Joseph
J. Schwab;
4) Concept attainment (pencapaian konsep) oleh Jerome Bruner;
5) Cognitive growth (pertumbuhan kognitif) dikembangkan oleh Jean Piaget;
6) Advance organizer model (model pengatur/penyelenggaraan tingkat
lanjut) oleh David Ausubel;
7) Memory (daya ingat) oleh Harry Lorayne).

Personal Model (Model Pribadi)

Sesuai dengan namanya, model mengajar dalam rumpun ini berorientasi


kepada perkembangan diri individu. Implikasi model ini dalam pembelajaran
adalah guru harus menyediakan pembelajaran sesuai dengan minat, pengalaman,
dan perkembangan mental siswa. Model-model mengajar dalam rumpun ini sesuai
dengan paradigma student centered atau pembelajaran yang berpusat pada
siswa/peserta didik.

Social Interaction Model (Model Interaksi Sosial)

Rumpun model mengajar social interaction model menitikberatkan pada


proses interaksi antar individu yang terjadi dalam kelompok. Model-model
mengajar disetting dalam pembelajaran berkelompok. Model ini mengutamakan
pengembangan kecakapan individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Behavioral Model (Model Perilaku) Rumpun model ini sesuai dengan teori
belajar behavioristik. Pembelajaran harus memberikan perubahan pada perilaku si
pembelajar ke arah yang sejalan dengan tujuan pembelajaran. Kemudian,
perubahan yang terjadi harus dapat diamati. Sehingga, guru dapat menguraikan
langkah-langkah pembelajaran yang konkret dan dapat diamati dalam upaya
evaluasi perkembangan peserta didiknya.

D. Macam-macam Model Pembelajaran


Menurut Hamdayama (2016) macam-macam model pembelajaran adalah sebagai
berikut:

4
Model Pembelajaran Inquiry

Model inquiry (inkuiri) menggunakan rangkaian kegiatan pembelajaran


yang menekankan proses berpikir secara kritis serta analitis kepada peserta didik
agar mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan secara mandiri melalui penyelidikan ilmiah.

Model Pembelajaran Kontekstual

Merupakan model dengan konsep belajar yang membuat guru untuk


mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Prinsip
pembelajaran kontekstual adalah aktivitas peserta didik, peserta didik melakukan
dan mengalami, tidak hanya monoton dan mencatat. Model mengajar ini juga
dapat mengembangkan kemampuan sosial peserta didik karena dihadapkan pada
situasi dunia nyata. Ada tujuh komponen utama dari pembelajaran kontekstual
yang membuatnya khas jika dibandingkan dengan model yang lain, yakni: 1.
Kontruktivisme, mendorong peserta didik agar bisa mengkonstruksi
pengetahuannya melalui pengamatan dan pengalaman; 2. Inquiry, didasarkan
pada penyingkapan, penyelidikan atau pencarian dan penelusuran; 3. Bertanya,
sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu; 4. Learning community,
dilakukan dengan membuat kelompok belajar; 5. Modeling, dengan
memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh peserta didik; 6.
Refleksi, proses pengkajian pengalaman yang telah dipelajari; 7. Penilaian nyata,
proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang
perkembangan belajar peserta didik.

Model Pembelajaran Ekspositori

Ekspositori adalah pembelajaran yang menekankan pada proses


penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada kelompok peserta
didik supaya peserta didik dapat menguasai materi secara optimal. Dalam model
pengajaran ekspositori seorang pendidik harus memberikan penjelasan atau
menerangkan kepada peserta didik dengan cara berceramah. Sehingga
menyebabkan arah pembelajarannya monoton karena sangat ditentukan oleh
kepiawaian ceramah guru.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Nama lainnya dalam bahasa inggris adalah Problem based learning yang
dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan para
proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pemecahan masalah
menjadi langkah utama dalam model ini.

5
Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah kerangka konseptual rangkaian kegiatan


belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kelompokkelompok
tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran
PAIKEM Merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
Menyenangkan. Pembelajaran ini dirancang agar membuat anak lebih aktif
mengembangkan kreativitas sehingga pembelajaran bisa berlangsung secara
efektif, optimal, dan pada akhirnya terasa lebih menyenangkan.

Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)

Kerangka perencanaan dalam pembelajaran kuantum adalah TANDUR


(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan).

Komponen utama pembelajaran kuantum dapat berupa:

1) Peta konsep sebagai teknik belajar efektif;


2) Teknik memori, adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak
sesuai dengan cara kerja otak;
3) Sistem pasak lokasi;
4) Teknik akrostik, teknik menghafal dengan cara mengambil huruf depan
dari materi yang ingin diingat kemudian menggabungkannya.

Intinya metode pembelajaran ini menggunakan berbagai cara untuk


membuat pembelajaran menerap dan dipahami dengan mudah oleh peserta didik.
Caranya bisa sangat interaktif dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan
langsung untuk mendemonstrasikan materi diiringi perayaan seperti yel motivasi.

Model Pembelajaran Terpadu

Merupakan model yang dapat melibatkan beberapa mata pelajaran sekaligus


agar memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna pada peserta didik.
Pembelajaran terpadu terbagi menjadi sepuluh jenis, yakni:

1) Model penggalan;
2) Model keterhubungan;
3) Model sarang;
4) Model urutan;
5) Model bagian;
6) Model jaring laba-laba;
7) Model galur;
8) Model keterpaduan;

6
9) Model celupan;
10) Model jaringan.

Model pembelajaran kelas rangkap

Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal utama, yakni


penggabungan kelas secara integrative dan pembelajaran terpusat pada peserta
didik, sehingga Guru tidak harus mengulang kembali untuk mengajar pada dua
kelas yang berbeda dengan program yang berbeda pula. Efisiensi adalah kunci
dari model pembelajaran ini. Merangkapkan beberapa rombongan belajar dapat
meningkan efisiensi pembelajaran.

Macam-macam model pembelajaran kelas rangkap atau biasa disingkat PKR


meliputi:

1) Model PKR 221: dua kelas, dua mata pelajaran, datu ruangan;
2) Model PKR 222 : berarti memiliki dua kelas dan dua mata pelajaran, pada
dua ruangan;
3) Model PKR 333 : tiga kelas, tiga mata pelajaran, tiga ruangan.

Model Pembelajaran Tugas Terstruktur

Pembelajaran ini menekankan pada penyusunan tugas terstruktur yang


wajib diselesaikan oleh peserta didik guna mendalami dan memperluas
penguasaan materi yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sudah dikaji.
Bentuk tugas terstruktur meliputi laporan ilmiah, portofolio (produk ciptaan
peserta didik), makalah individu, makalah kelompok, dan sebagainya.

Model pembelajaran portofolio

Pembelajaran portofolio menitikberatkan pada pengumpulan karya terpilih


dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat
kebijakan untuk memecahkan masalah. Prinsip dasar model pembelajaran
portofolio, yaitu prinsip belajar peserta didik aktif dan kelompok belajar
kooperatif untuk menghasilkan produk portofolio secara bersama.

Model pembelajaran tematik

Merupakan pembelajaran dengan suatu kegiatan pembelajaran yang sikan


materi beberapa pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan sesuai dengan
kebutuhan lingkungan peserta didik yang akan menjadi lahan dunia nyata bagi
dirinya.

7
Pembelajaran tematik mempunyai beberapa prinsip dasar, yaitu:

1) Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan;


2) Bentuk belajar dirancang agar peserta didik menemukan tema;
3) Efisiensi (terdiri dari beberapa pelajaran sekaligus).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran merupakan seperangkat strategi yang berdasarkan landasan
teori dan penelitian tertentu yang meliputi latar belakang, prosedur pembelajaran, sistem
pendukung dan evaluasi pembelajaran yang ditujukan bagi guru dan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang dapat diukur.
Ciri model pembelajaran yakni; Berdasarkan teori para ahli, Memiliki tujuan
pendidikan tertentu, Menjadi landasan perbaikan kegiatan pembelajaran, Memiliki
struktur kegiatan pembelajara, Memiliki dampak sebagai akibat terapan model
pembelajaran, Membuat persiapan mengajar (desain instrusional) dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.
Fungsi model pembelajaran sebagai berikut; 1) Pengolahan informasi, 2) Alat
pengembangan individu, 3) Pengembangan aspek sosial.
Macam-macam model pembelajaran adalah sebagai berikut: Model pembelajaran
inquiry, Model pembelajaran kontekstual, Model pembelajaran ekspositori, Model
pembelajaran berbasis masalah, Model pembelajaran kooperatif, Model pembelajaran
kuantum, Model pembelajaran terpadu, Model pembelajaran kelas rangkap, Model
pembelajaran tugas terstruktur, Model pembelajaran portofolio, Model pembelajaran
tematik.

B. Saran
Demikian makalah yang telah saya buat ini, semoga bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran serta kritik yang akan disampaikan. Saya terbuka unuk itu.

9
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Pd, M., Wardani, O. P., Pd, S., Pd, M., & Press, U. (2013). Model dan metode
pembelajaran.

Mawardi, M. (2018) “Merancang Model dan Media Pembelajaran,” Scholaria: Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, 8(1), hal. 26–40.

Sundari, H. (2015) “Model-model pembelajaran dan pemerolehan bahasa kedua/asing,” Jurnal


Pujangga, 1(2), hal. 106–117.

Trianto, S. P. dan Pd, M. (2007) “Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek,”
Jakarta: Prestasi Pustaka.

10

Anda mungkin juga menyukai