Dosen Pengampu:
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.
Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Implementasi Model, Prinsip, Sistem Sosial, dan Dampak Model Pembelajaran”
dapat kami selesaikan dengan baik. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karunia kepada kami sehingga makalah ini dapat kami
susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Apdoludin,
S.Pd.I., M.Pd.I sebagai dosen pengampu mata kuliah Model dan Metode
Pembelajaran yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................. 19
B. Saran ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dunia pendidikan, terjadi proses belajar dan pembelajaran. Belajar dan
pembelajaran merupakan aktivitas yang melibatkan guru dan peserta didik yang
terjadi pada lingkungan belajar dan membutuhkan komponen-komponen
pembelajaran. Menurut Fanani (2010:68), dalam proses pembelajaran ada
komponen pembelajaran, guru mengajar dan siswa belajar. Komponen tersebut
berupa pesan, yakni materi pembelajaran. Menurut Siagian (2015:123),
keberhasilan dalam proses belajar mengajar bisa dilihat dari hasil belajar yang
diperoleh peserta didik.
Salah satu komponen pada proses belajar dan pembelajaran yaitu model
pembelajaran. Menurut Titu (2015:176), model pembelajaran adalah salah satu
faktor penentu bagi keberhasilan proses pembelajaran. Model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang
menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi, dampak pembelajaran dan
sistem pendukung. Menurut Fuad, Mahanal dan Zubaidah (2017), terdapat 5
unsur dalam model pembelajaran yaitu sintaks, prinsip aksi reaksi, sistem sosial,
dampak instruksional dan sistem pendukung. Menurut Titu (2015:176), dengan
menguasai beberapa model pembelajaran, maka seorang guru akan merasakan
adanya kemudahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, sehingga
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran dapat
tercapai dan tuntas sesuai yang diharapkan.
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran diperlukan model pembelajaran
yang menjadikan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
efektif sehingga dapat meningkatkan sikap sosial yang dimiliki oleh peserta
didik.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa
masalah penting dalam makalah tentang Implementasi Model, Prinsip, Sistem
Sosial, dan Dampak Model Pembelajaran sebagai berikut:
1. Apa konsep implementasi model, prinsip reaksi, sistem sosial, dan dampak
model pembelajaran?
2. Apa konsepsi dari pembelajaran?
3. Apa saja ciri-ciri pembelajaran menggunakan model dan metode?
4. Apa saja komponen model pembelajaran?
5. Bagaimana kemampuan guru dalam pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Implementasi Model,
Prinsip, Sistem Sosial, dan Dampak Model Pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui konsep implementasi model, prinsip reaksi, sistem sosial,
dan dampak model pembelajaran
2. Untuk mengetahui konsepsi pembelajaran
3. Untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran menggunakan model dan metode
4. Untuk mengetahui komponen model pembelajaran
5. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
3. Prinsip Reaksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, ada pola kegiatan yang
menggambarkan cara guru dalam melihat dan memperlakukan para siswanya,
termasuk cara guru memberikan respon terhadap siswanya. Pola kegiatan
guru dalam memperlakukan atau memberikan respon pada pada siswanya
tersebut disebut prinsip reaksi (Indrawati, 2011).
Prinsip reaksi adalah pola kegiatan dalam proses pembelajaran yang
menggambarkan cara guru dalam melihat dan memperlakukan para siswanya,
termasuk cara guru dalam memberikan respon terhadap siswanya. Prinsip
reaksi merupakan bagian dari model pembelajaran, prinsip reaksi ini memberi
petunjuk bagaimana seharusnya guru menggunakan aturan permainan yang
berlaku pada setiap model pembelajaran.
Seorang guru dalam menerapkan atau menggunakan model pembelajaran
tertentu, harus mempunyai kemampuan tentang cara memberikan respon
pada siswa sesuai dengan pola atau prinsip reaksi yang berlaku dalam model
pembelajaran yang diterapkan. Misalnya dalam model pembelajaran
pencapaian konsep, prinsip reaksi yang perlu dilakukan adalah: Guru perlu
memberi dukungan dari diskusi-diskusi yang berlangsung, memberi bantuan
6
4. Sistem Sosial
Sistem sosial adalah suatu sistem yang terdiri atas elemen-elemen sosial.
Elemen-elemen sosial itu terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan
individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem
sosial terdapat individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi
sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Situasi atau suasana dan norma
yang berlaku dalam suatu model pembelajaran disebut sistem sosial
(Indrawati, 2011).
Sistem Sosial menggambarkan interaksi antara siswa dan guru karena
setiap model dipandang seolah-olah merupakan masyarakat mini. Karena
setiap model pengajaran berbeda, setiap model akan memiliki sistem sosial
dan aturan keterlibatannya sendiri. Bagian ini menyangkut peran interaktif
dan hubungan antara guru dan siswa, norma yang diharapkan, dan perilaku
siswa mana yang harus dihargai.
Untuk itu, ketika menerapkan model pembelajaran tertentu kita harus
mempertimbangkan kemungkinan sistem sosial model yang ditetapkan cocok
dengan situasi atau suasana di kelas atau lingkungan belajar yang kita miliki
(Indrawati, 2011).
Bergantung pada orientasi filosofis model, pada beberapa model peran
guru dominan, sementara pada peran lain perannya pasif. Pada beberapa
model peran berpusat pada guru, dan pada konsentrasi yang lain ada pada
siswa. Masih ada model lain yang memerlukan peran bersama dimana guru
7
dan siswa berbagi peran secara setara. Di segmen ini, baik strategi motivasi
maupun taktik untuk melibatkan siswa dapat didiskusikan juga.
Suatu sistem sosial tidak hanya berupa kumpulan individu. Sistem sosial
juga berupa hubungan-hubungan sosial dan sosialisasi yang membentuk
nilai-nilai dan adat-istiadat sehingga terjalin kesatuan hidup bersama yang
teratur dan berkesinambungan.
B. Konsepsi Pembelajaran
Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction. Menurut
Gagne, Briggs, dan Vager (1992), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan
yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, pembelajaran menekankan pada proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran dapat
diartikan juga sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa
(Dimyati dan Mudjiono, 1999). Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah
usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar
terjadi proses belajar dalam diri siswa (Arief. S. Sadiman, dkk., 1990).
Iskandar, dkk. (1995) mengartikan pembelajaran sebagai upaya untuk
membelajarkan siswa. Pembelajaran menurut Winkel (1991) merupakan
seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta
didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan
terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam
peserta didik. Degeng (1993) mengartikan pembelajaran sebagai upaya untuk
membelajarkan pebelajar. Menurut Gagne dan kawan-kawan dalam Benny
(2011), pembelajaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian sumber belajar
dan prosedur yang digunakan untuk memfasilitasi berlangsungnya proses
belajar.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar
pada diri peserta didik. Secara implisit di dalam pembelajaran, ada kegiatan
memilih, menetapkan dan mengembangkan metode atau model untuk mencapai
hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-
cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara
mengorganisasikan isi pembelajaran, menyampaikan isi pembelajaran, dan
mengelola pembelajaran.
10
a. Interaksi Berpusat pada guru: dalam hal ini guru lebih dominan sebagai
pusat pembelajaran.
b. Interaksi Berpusat pada siswa: dalam interaksi ini siswa lebih banyak
berperan dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya berperan
sebagai fasilitator.
c. Interaksi seimbang antara guru dengan siswa: terjadi keseimbangan
interaksi, guru dan siswa masing masing tidak mendominasi.
3. Prinsip Reaksi
Merupakan perilaku guru dalam memperlakukan siswa pada kegiatan
pembelajaran. Indrawati (2011) mengemukakan bahwa prinsip reaksi
merupakan pola kegiatan guru dalam memberikan respon terhadap perilaku
siswa dalam pembelajaran. Setiap model pembelajaran memberikan aturan
bagaimana cara memberikan respon terhadap perilaku perilaku siswa.
Dengan kata lain setiap model pembelajaran memiliki penekanan atau
fokus pada kegiatan kegiatan tertentu yang memerlukan respon yang lebih
dari guru atau hal apa saja yang berkaitan dengan perilaku siswa dalam
pembelajaran yang harus diberikan dorongan dan bimbingan agar dapat
berjalan secara maksimal. Misalnya dalam Model Pencapaian Konsep,
berikan dukungan dengan menitikberatkan pada sifat hipotesis dari diskusi-
diskusi yang berlangsung, berikan bantuan kepada para pebelajar dalam
mempertimbangkan hipotesis yang satu dari yang lainnya, pusatkan perhatian
para pebelajar terhadap contoh-contoh yang spesifik, dan berikan bantuan
kepada para pebelajar dalam mendiskusikan dan menilai strategi berpikir
yang mereka gunakan.
4. Sistem Pendukung
Sistem pendukung merupakan segala sumber daya yang diperlukan
untuk mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model yang dipilih. Dalam hal ini sistem pendukung tidak
hanya mencakup material material fisik yang dibutuhkan tetapi termasuk juga
non fisik. Sistem pendukung non fisik berupa kemampuan yang dimiliki oleh
guru untuk menunjang kegiatan pembelajaran, misalnya kemampuan
13
1. Kompetensi Pedagogik
Secara etimologis, kata pedagogi berasal dari kata bahasa Yunani, paedos
dan agogos (paedos = anak dan agoge = mengantar dan membimbing). Dalam
Standar Nasional Guruan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan
bahwa kompetensi kompetensi pedagogic adalah kemampuan mengelola
pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dalam
RPP tentang Guru dikemukakan bahwa: Kompetensi pedagogic merupakan
kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran siswa meliputi hal-hal
(Mulyasa, 2007):
a. Pemahaman wawasan atau landasan keguruan
b. Pemahaman terhadap siswa
c. Pengembangan kurikulum/ silabus
d. Perancangan pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f. Pemanfataan teknologi pembelajaran
g. Evaluasi hasil belajar (EHB)
h. Pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian
Menjadi seorang guru harus memiliki kompetensi kepribadian, yang
berkaitan dengan kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa; menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia; serta
berbagai kompetensi kepribadian lainnya yang melekat pada diri tenaga guru.
Berikut kompetensi kepribadian yang harus dimiliki olah guru (Gunawan,
2012):
16
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Guruan terkait
penguasaan terhadap struktur keilmuan dari mata pelajaran yang diasuh
secara luas dan mendalam, sehingga dapat membantu guru membimbing
siswa untuk menguasai pengetahuan atau keterampilan secara optimal. Secara
lebih spesifik menurut Permendiknas No. 16/ 2007, standar kompetensi ini
dijabarkan ke dalam lima kompetensi inti yakni (Payong, 2011):
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
b. Menguasai standar kompetensi, dan kompetensi dasar mata pelajaran atau
bidang pengembangan yang diampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
17
4. Kompetensi Sosial
Dalam Standar Nasional Guruan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi social adalah
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan siswa, dan masyarakat sekitar. Dimana
kompetensi ini meliputi:
a. berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan/atau secara isyarat.
b. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
c. bergaul secara efektif dengan siswa, sesama guru, tenaga keguruan, orang
tua/ wali siswa.
d. bergaul secara santun dengan masyarakat di sekitar tempat kerja dan di
lingkungan tempat tinggalnya.
Guru adalah makhluk social yang dalam kehidupannya tidak bisa terlepas
dari kehidupan social masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru
18
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran adalah langkah atau prosedur sistematis yang
merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang mencangkup strategi,
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran dan dijadikan pedoman seorang
pengajar agar bisa memberikan pengalaman belajar siswa dan dapat mencapai
tujuan awal pembelajaran.
Implementasi pembelajaran merupakan suatu cara pemrosesan informasi
melalui suatu tindakan yang terjadi antara guru dan siswa baik secara langsung
maupun tidak langsung salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran
berupa aplikasi yang terhubung melalui jaringan internet.
Prinsip reaksi adalah pola kegiatan dalam proses pembelajaran yang
menggambarkan cara guru dalam melihat dan memperlakukan para siswanya,
termasuk cara guru dalam memberikan respon terhadap siswanya.
Situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam suatu model
pembelajaran disebut sistem sosial. Sistem Sosial menggambarkan interaksi
antara siswa dan guru karena setiap model dipandang seolah-olah merupakan
masyarakat mini.
Dampak dari model pembelajaran:
1. Model pembelajaran langsung (Instruksional)
Dampak Positif, seperti Guru memiliki wewenang penuh terhadap isi materi
yang sudah disiapkannya sehingga lebih mudah dalam mempertahankan
fokus siswa. Dampak Negatif, seperti Sulit dalam mengatasi perbedaan
kemampuan, ketertarikan, dan gaya belajar siswa.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pengiring)
Dampak positif, seperti Mendorong kemampuan siswa dalam penyelesaian
masalah. Dampak Negatif, seperti Membutuhkan waktu lebih lama dari
periode pembelajaran yang sudah ditetapkan.
19
20
Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi
proses belajar pada diri peserta didik. Secara implisit di dalam pembelajaran, ada
kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode atau model untuk
mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Pembelajaran yang menggunakan metode dan model memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: (1) Struktur Pembelajaran. (2) Sumber Belajar. (3) Aktivitas
Siswa. (4) Evaluasi dan Umpan Balik. (5) Tujuan Pembelajaran.
Komponen yang harus ada dalam model pembelajaran adalah sintaks,
sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dan dampak (efek) model.
Dalam pembelajaran, guru harus memiliki kemampuan atau keterampilan
yaitu Keterampilan membuka Pelajaran, Keterampilan menutup pelajaran,
Keterampilan menjelaskan, Keterampilan mengelola kelas, Keterampilan
bertanya, Keterampilan memberi penguatan, dan Keterampilan memberi variasi
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8,
kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang akan didapatkan jika
mengikuti pendidikan profesi.
B. Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para
pembaca, dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang hal yang
mencakup materi Implementasi Model, Prinsip, Sistem Sosial, dan Dampak
Model Pembelajaran. Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain
sebagainya.
Untuk itu saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami
harapkan agar dapat terciptanya makalah yang baik yang dapat memberi
pengetahuan yang benar kepada pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Fanani. (2010). “Ice Breaking Dalam Proses Belajar Mengajar.” Jurnal
Buana Pendidikan 6, No. 11.
Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Anwar, Choirul. (2017). Teori-teori Pendidikan: Klasik hingga kontemporer.
Yogyakarta: IRCiSoD.
Arif S. Sadiman, dkk. (1990). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali.
Degeng. S. I. N. (1993). Terapan Teori Kognitif dalam Desain Pembelajaran.
Jakarta: Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama antar Universitas,
Dirjen Dikti Depdikbud.
Dimiati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Gagne, Robert M., Briggs, Leslie J., Wager, Walter W. (1992). Principles of
Instructional Design. Toronto: Harcourt Brace Jovenich Colege Publishers.
Gunawan, C. R. (2012). Pengembangan Kompetensi Kepribadian Guru: Menjadi
Guru yang Dicintai dan Diteladani oleh Siswa. Bandung: Penerbit Nuansa
Cendekia.
Hendracita, Nana. (2021). Model-model Pembelajaran SD. Bandung: Multikreasi
Press.
Indrawati. (2011). Model-model Pembelajaran. Jember: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Universitas Jember Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
Iskandar, et al. (1995). Belajar dan Pembelajaran, Buku I. Surabaya: University
Press IKIP Surabaya.
Joyce, B. & Weil, M. (2000). Models of Teaching. Sixth edition. Boston:
Allyn and Bacon.
21
22
Zubaidah, Siti, Fuad, N. M., Mahanal, S., & Suarsini, E. (2017). Improving creative
thinking skills of students through Differentiated Science Inquiry integrated
with mind map. Journal of Turkish Science Education, 14(4), 77–91