Anda di halaman 1dari 21

MODEL, STRATEGI, PENDEKATAN DAN METODE

PEMBELAJARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Lilis Nurteti, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun oleh :
Elan Suherlan (2103003903)
Revani Rahmawati Putri (2103003882)
Wafa Zakia (2103003899)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


2A
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID) CIAMIS
JAWA BARAT
2021

Jln. Kyai Haji Ahmad Fadlil 1 Cijeungjing Dewasari Kec.Ciamis Kab. Ciamis Jawa Barat
46271
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sugesti
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
kepada Ibu Lilis Nurteti, S.Pd.I., M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Teori Belajar dan
Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita, dan kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Ciamis, April 2022

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Model Pembelajaran......................................................................................................2
B. Konsep Strategi Pembelajaran....................................................................................................3
C. Pengertian Pendekatan Pembelajaran.........................................................................................5
D. Pengertian Metode Pembelajaran...............................................................................................6
E. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran dan Penerapannya.................................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...............................................................................................................................15
B. Saran.........................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang
terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa, guru, dll. Semua unsur atau
komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi
dengan berorientasi pada tujuan. Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah
mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau
kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang
berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih
dan menentukan model dan strategi pembelajaran. Model dan strategi belajar mengajar
menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Kemudian, sebagai seorang
pendidik, kita harus mengetahui pendekatan-pendekatan yang bisa digunakan dalam
pembelajaran. Selain itu metode mengajar juga sangat diperlukan dalam kegiatan belajar
mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam
mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar anak, metode mengajar guru yang
kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Model Pembelajaran?
2. Apa Konsep Strategi Pembelajaran?
3. Apa Pengertian Pendekatan Pembelajaran?
4. Apa Pengertian Metode Pembelajaran?
5. Apa saja Jenis Metode Pembelajaran dan Bagaimana Penerapannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep model pembelajaran
2. Untuk mengetahui konsep strategi pembelajaran
3. Untuk mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran
4. Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran
5. Untuk mengetahui jenis-jenis metode pembelajaran dan penerapannya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Model Pembelajaran


Secara umum istilah "model" diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga
diartikan sebarang barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya. Dalam istilah
selanjutnya, istilah model digunakan untuk menunjukkan pengertian yang pertama sebagai
kerangka konseptual. Atas dasar pemikiran adalah kerangka konseptual dan prosedur yang
sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran, serta para guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan demikaian, aktivitas
belajar mengajar benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tersusun secara
sistematis (Haudi, 2021: 6-7).
Model pembelajaran merupakan kerangka dasar pembelajaran yang dapat di isi oleh
beragam muatan mata pelajaran, sesuai dengan karakteristik kerangka dasarnya. Model
pembelajaran dapat muncul dalam beragam bentuk dan variasinya sesuai dengan landasan
filosofis dan pedagogis yang melatar belakanginya. Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas, atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-
perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan
lain-lain. (Haudi, 2021: 7)
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur
sistematik (teratur) dalam pengorganisasian kegiatan (pengalaman) belajar untuk
mencapai tujuan belajar (kompetensi belajar). Dengan kata lain, model pembelajaran
adalah rancangan kegiatan belajar agar pelaksanaan KBM dapat berjalan dengan baik,
menarik, mudah dipahami dan sesuai dengan urutan yang jelas. Model pembelajaran ini
sangat efektif dalam upaya peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar, karena pada
kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran serta
diharapkan menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, mengasah kekompakan dan
kerja sama dalam sebuah tim/kelompok (Zein, 2020: 13).
Menurut Udin model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu. Sedangkan menurut Joyce, Weil, dan Calhoun, model

2
pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk perilaku
guru menerapkan dalam pembelajaran. Model pembelajaran banyak kegunaannya mulai
dari perencanaan pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai perancangan bahan-
bahan pembelajaran, termasuk program-program multimedia (Zein, 2020: 13).
Trianto menjelaskan bahwa fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman
bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan
beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan
pengalaman/kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi
sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan
melaksanakan proses belajar mengajar. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah
rancangan kegiatan belajar agar pelaksanaan KBM dapat berjalan dengan baik, menarik,
mudah dipahami dan sesuai dengan urutan yang jelas (Darmadi, 2017: 42).
Konsep model pembelajaran sangat erat sekali kaitannya dengan gaya belajar peserta
didik dalam meningkatkan prestasi belajar. Menurut Kardi dan Nur dalam Trianto istilah
model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi dan metode.
Oleh karena itu, konsep model pembelajaran harus memiliki makna yang lebih luas yang
mencakup:
1. Rasional teoritis yang logis disusun oleh para pencipta atau pengembangnya dalam
model pembelajaran.
2. Mempunyai landasan tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar dan mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan.
3. Mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan, sehingga apa yang menjadi cita-
cita menagajar selama ini berhasil dalam pelaksanaannya
4. Perlunya melibatkan lingkungan sebagai sumber belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan (Safitri, 2021:10 ; Darmadi, 2017: 42-43)
B. Konsep Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha agar
mencapai kemenangan pada suatu pertempuran. Strategi mulanya digunakan pada
lingkungan militer, namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki
esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal
dalam istilah strategi pembelajaran (Haudi, 2021: 1).
Slameto menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana pendayagunaan dan
penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

3
pengajaran. Sedangkan menurut Sanjaya, strategi diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan
gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai
tujuan secara efektif (Panggabean, 2021: 3)
Menurut Kemp strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang
wajib dilakukan pendidik dan peserta didik agar tujuan dari pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efesien. Menurut J. R David strategi pembelajaran merupakan suatu
rencana yang berisi tentang rangkaian-rangkaian kegiatan yang dibuat guna mencapai
tujuan pendidikan. Menurut Dick and Carey, strategi pembelajaran merupakan suatu
kelompok materi dan langkah atau tahapan pembelajaran yang digunakan bersama-sama
untuk menimbulkan hasil belajar peserta didik. Pendapat dari Moedjiono, strategi
pembelajaran merupakan kegiatan pendidik untuk memikirkan dan mengupayakan
terjadinya konsistensi antara aspek aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran,
dimana untuk itu pendidik menggunakan langkah tertentu (Haudi, 2021: 1-2).
Merujuk dari beberapa pendapat di atas strategi pembelajaran dapat dimaknai secara
sempit dan luas. Secara sempit strategi mempunyai kesamaan dengan metode yang berarti
cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditentuksn. Secara luas strategi dapat
diartikan sebagai suatu cara menetapkan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
pembelajaran (Haudi, 2021: 2).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, ada benang merah dan menjadi fokus
perhatian kita, yaitu strategi pembelajaran adalah sebuah aktivitas pembelajaran yang
dilakukan bersama guru-siswa dengan prosedur tertentu dan mengorganisasikan
komponen pelaksana pembelajaran dengan baik, untuk efektivitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran (Panggabean, 2021: 5). Strategi pembelajaran juga merupakan suatu rencana
yang dilaksanakan pendidik untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan (Haudi,
2021: 4).
Menurut Mansur ada empat konsep dasar strategi pembelajaran: (Haudi, 2021: 4-5).
1. Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak didik
sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.

4
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai
sasaran yang akurat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan
kegiatan mengajar.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan evaluasi
hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk
penyempurnaan sistem intruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
C. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan memilih
pendekatan belajar yang tepat. Istilah pendekatan berasal dari bahasa inggris "approach"
yang memiliki beberapa arti, diantaranya diartikan dengan "pendekatan" (Haudi, 2021: 8).
Pendekatan pembelajaran adalah salah satu cara yang dilakukan oleh guru dalam
pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan siswa. Atau
pendekatan pembelajaran adalah berbagai cara atau strategi yang ingin digunakan siswa
untuk menunjukkan keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu.
Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian
rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi
yang dipilih oleh seorang guru melibatkan pendekatan, metode dan teknik yang lazim
digunakan dalam pembelajaran. (Rahim, 2021: 2)
Pendekatan pembelajaran berarti aturan pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan
pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Selain itu, pendekatan pembelajaran adalah arah
suatu kebijaksanaan yang dilakukan guru atau siswa dalam mencapai tujuan pengajaran
dilihat dari bagaimana materi disajikan. Pengertian lain dari pendekatan pembelajaran
adalah suatu jalan atau cara yang digunakan oleh guru atau pengajar untuk memungkinkan
siswa belajar (Rahim, 2021: 3).
Pendekatan pembelajaran dan strategi atau kiat melaksanakan pendekatan serta metode
belajar dalam proses pembelajaran termasuk faktor-faktor yang menentukan keberhasilan
belajar siswa. Pendekatan tersebut bertitik tolak pada aspek psikologi dilihat dari
pertumbuhan dan perkembangan siswa, kemampuan intelektual serta kemampuan lainnya
yang mendukung kemampuan belajar. Menurut Komalasari (2013) pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

5
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu (Rahim, 2021: 3).
Menurut Suherman pendekatan pembelajaran adalah sebuah konsep atau prosedur
yang digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang pelaksanaannya membutuhkan satu atau lebih metode pembelajaran.
Ada dua jenis pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendekatan yang bersifat metodologi
dan pendekatan yang bersifat materi. Pendekatan metodologi berkaitan dengan cara siswa
mengadaptasi konsep yang disajikan ke dalam struktur kognitifnya, yang sejalan dengan
cara guru menyajikan bahan tersebut. Pendekatan metodologi di antaranya adalah
pendekatan intuitif, analitik, sintetik, spiral, induktif, deduktif, tematik, realistik, heuristik.
Sedangkan pendekatan material yaitu suatu pendekatan pembelajaran dimana dalam
menyajikan suatu konsep melalui konsep yang lain yang telah dimiliki oleh siswa.
Misalnya untuk menyajikan penjumlahan bilangan menggunakan pendekatan garis
bilangan atau himpunan, untuk menyajikan konsep titik pada bilangan dengan
menggunakan pendekatan vektor atau diagram cartesius, untuk menyajikan konsep
penjumlahan bilangan pecahan yang tidak sejenis digunakan gambar atau model (Rahim,
2021: 2).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah
sudut pandang atau cara yang digunakan oleh seorang guru dalam menyajikan suatu
materi pembelajaran kepada siswa (terjadinya kegiatan belajar) sehingga tujuan belajar
dapat tercapai. Penggunaan pendekatan belajar yang tepat dan sesuai dalam proses
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan tingkat keberhasilan
siswa dalam belajar (tujuan belajar tercapai) (Rahim, 2021: 4)
D. Pengertian Metode Pembelajaran
Untuk melaksanakan suatu strategi, digunakan seperangkat pengajaran tertentu. Dalam
pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu unsure dalam strategi
pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan
pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik
secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki
pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah
menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode
mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran (Ahmad,2005:52).

6
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi
metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode
mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar
sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.
Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan
aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta
didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar
berjalan denganbaik dalam arti tujuan pengajaran tercapai (Zuhairini, 1983).
Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang
lain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan
kelemahan masing-masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok
bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi
yanglain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan
yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh
guru lain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam
menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian
pengajaran menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu
uraian dengan metode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan
dan diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif
berbicara, melainkan siswa pun terdorong untuk berpartisipasi (Zuhairini, 1983).
Metode menurut Djamaludin dan Abdullah Aly dalam kapita selekta Pendidikan Islam,
(1999:144) berasal dari kata meta melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah jalan yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut depag RI dalam buku
metodologi pendidikan agama islam (2001:19) metode berarti cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditntukan.
Menurut WJS. Poerwadarminta dalam kamus besar bahasa indonesia, (1999:767) metode
adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.
Dapat disimpulkan metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang
guru untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa, atau metode pembelajaran juga di
definisikan sebagai cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah
lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam

7
melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan
pengajaran tercapai (Ismail, 2013)

E. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran dan Penerapannya


Metode pembelajaran sangat beraneka ragam. Setiap metode pembelajaran tentunta
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan mempertimbangkan
apakah metode tersebut cocok atau tidak untuk mengajarkan materi pembelajaran tersebut,
guru dapat memilih metode pembelajaran yang efektif untuk mengantarkan siswa
mencapai tujuan. Secara umum penerapan pembelajaran meliputi empat hal kegiatan
utama, yaitu kegiatan awal yang bersifat orientasi, kegiatan inti dalam proses
pembelajaran, penguatan dan umpan balik serta penilaian (Sumiat dan Asra, 2009: 96-97).
Metode pembelajaran lebih menekankan pada proses belajar siswa secara aktif
dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Metode pembelajaran yang dipilih
tentunya menghindari upaya penuangan ide kepada siswa sebagaimana terjadi dalam
pembelajaran dengan pendekatan imposisi. Metode pembelajaran yang dipilih sepatutnya
disesuaikan dengan bentuk belajar atau hasil belajar yang diharapkan diperoleh siswa
(Sumiat dan Asra, 2009: 96).
Beberapa contoh metode pembelajaran di bawah ini adalah metode-metode yang biasanya
digunakan oleh para guru selama ini. Diantaranya:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah dapat dipandang sebagai suatu cara penyampaian pelajaran
dengan melalui penuturan. Metode ceramah ini termasuk klasik. Namun
penggunaannya sangat populer. Banyak guru memanfaatkan metode ceramah dalam
mengajar. Oleh karena pelaksanaannya sangat sederhana, tidak memerlukan
pengorganisasian yang rumit (Sumiat dan Asra, 2009: 98).
Sebagai suatu sistem penyampaian metode ceramah seringkali dilakukan tidak
berdiri sendiri. Ceramah yang baik harus divariasikan dengan metode-metode
pembelajaran lain. Dalam menggunakan metode ceramah ini janganlah semata-mata
ceramah melulu, tetapi gunakanlah alat bantu atau media, seperti media gambar atau
potret, media model atau tiruan, media asli, OHP, Slide, film dan sebagainya. Alat
bantu yang digunakan tidak hanya berfungsi menarik minat siswa saja, melainkan juga
meningkatkan konsentrasi seorang siswa sehingga siswa lebih faham dengan materi
pembelajaran yang disampaikan. Dalam metode ceramah ini yang sangat penting

8
adalah ucapan guru yang jelas dengan kalimat-kalimat yang mudah dipahami peserta
didik sewaktu menyajikan materi peserta didikan. (Lufri, 2020: 48)
a. Kelebihan metode ceramah
 Guru mudah menguasai kelas
 Dapat menghemat waktu
 Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar
b. Kekurangan metode ceramah
 Membosankan bagi peserta didik bila terlalu lama
 Menyebabkan peserta didik pasif
 Sukar mendeteksi atau mengontrol sejauh mana pemahaman peserta didik
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan peserta didikan melalui
bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh peserta didik. Di samping itu, guru juga
memberi peluang untuk bertanya kepada peserta didik, kemudian peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan temannya. Apabila tidak ada peserta
didik yang dapat menjawab maka guru dapat mengarahkan atau memberikan jawaban.
Salah satu persyaratan untuk metode tanya jawab ini adalah peserta didik harus sudah
punya bekal awal tentang topik yang akan dipeserta didiki. Artinya, peserta didik harus
belajar lebih dahulu sebelum materi dibahas di kelas. Bila peserta didik tidak punya
bekal awal tentang materi yang akan dibahas maka kondisi belajar atau kelas tidak akan
aktif, dengan kata lain metode tanya jawab tidak dapat berjalan dengan baik. Peran guru
sangat penting dalam merancang pertanyaan yang tepat atau sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan indikator yang disusun dan kemudian mengarahkan jawaban peserta
didik terhadap pertanyaan yang berkembang (Lufri, 2020: 50)
Bila persyaratan pembelajaran terpenuhi, maka dengan metode ini dapat
dikembangkan kemampuan atau keterampilan berpikir kreatif dan kritis, termasuk
berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Peserta
didik yang suka berpikir biasanya sangat termotivasi dengan metode tanya jawab ini.
Sebaliknya. peserta didik yang malas berpikir kurang menyukai metode tanya jawab ini
(Lufri, 2020: 50) Metode tanya jawab ini merupakan cara mengajar dimana seorang
guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran
yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses
berfikir diantara peserta didik.

9
Guru mengharapkan dari peserta didik jawaban yang tepat dan berdasarkan fakta.
a. Kelebihan metode tanya jawab
 Dapat mengaktifkan berpikir peserta didik
 Dapat memotivasi peserta didik untuk aktif membaca materi sebelumnya
 Dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik dalam belajar
b. Kekurangan metode tanya jawab
 Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah
dipahami siswa
 Dapat memojokkan kekurangan peserta didik bila mereka tidak bisa menjawab
 Pembelajaran tidak bisa berjalan dengan baik bila peserta didik tidak membaca
lebih dahulu
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode yang bertujuan untuk memecahkan atau
menemukan solusi masalah yang ditemukan dalam mempeserta didiki materi
pembelajaran. Masalah adalah kesenjangan atau perbedaan antara yang diinginkan
dengan kenyataan yang terjadi. Masalah dapat berupa sebuah pertanyaan apa, kenapa,
bagaimana, dimana dan kapan. Melalui metode diskusi dapat menemukan jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Salah satu syarat untuk metode diskusi adalah
sebagian besar peserta diskusi harus mempunyai pengetahuan dan wawasan tentang
topik atau masalah yang didiskusikan. Bila peserta diskusi tidak menguasai masalah
atau materi yang akan didiskusikan maka diskusi tidak akan berjalan dengan baik,
pemecahan masalah atau solusi tidak akan ditemukan secara tepat (Lufri, 2020: 52)
Pemimpin diskusi sangat berperan dalam mengatur jalannya diskusi. Oleh karena
itu, peminpin diskusi haruslah seorang peserta didik yang terampil memimpin diskusi.
Peran guru juga tidak bisa diabaikan dalam pelaksanaan metode diskusi. Guru harus
mengikuti jalannya diskusi dan melakukan arahan dan bimbingan bila jalannya diskusi
melenceng dari apa yang direncpeserta didikan. Guru juga harus memberikan
penegasan terhadap pemecahan atau solusi masalah yang dirumuskan dalam diskusi.
Jangan sampai tidak ada hasil yang dicapai dalam diskusi, walaupun hasilnya belum
sempurna. Perlu dicatat bahwa persoalan yang didiskusikan harus dikuasai secara
mendalam. Diskusi akan terasa kaku atau stagnansi bila persoalan yang akan
didiskusikan tidak dikuasai. (Lufri, 2020: 52)

10
Diskusi sebagai metode pembelajaran adalah proses pelibatan dua orang peserta
atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan
pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.
alam berdiskusi, seringkali siswa saling menanggapi jawaban temannya atau
berkomentar terhadap jawaban yang diajukan siswa lain. Dalam penentuan pimpinan
diskusi, anggota kelompok dapat menetapkan pemimpin diskusi mereka sendiri.
Sehingga melalui metode diskusi, keaktifan siswa sangat tinggi.
a. Kelebihan metode diskusi
 Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipcahkan dengan berbagai jalan.
 Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
 Membiasakan anak didik mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda
dengan pendapatnya dan membiasakan sikap toleransi.
b. Kekurangan metode diskusi
 Tidak dapat digunakan dalam kelompok yang besar
 Tidak menjamin ditemukannya pemecahan masalah atau solusi yang tepat
 Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara
4. Metode Demonstrasi
Yang dimaksud dengan metode demontrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik
secra langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Definisi yang mirip menyatakan
bahwa metode demontrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan
sesuatu yang proses atau cara suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Singkatnya demontrasi berarti pertunjukkan atau peragaan. Sebagai contoh
pelaksanaan metode demonstrasi adalah guru memperagakan suatu proses atau cara
kerja suatu alat, misalnya bagaimana menggunakan menggunakan mikroskop,
respirometer, cara kerja jantung, penggunaan alat bedah, cara membedah hewan
percobaan, dan sebagainya (Lufri, 2020: 55). Contoh pelaksanaan metode demonstrasi
lain misalnya seorang guru akan mengajarkan bagaimanaproes bekerjanya sebuah bel
listrik. Seluruh komponen bel listrik disiapkan. Kemudian pertujukkanlah kepada siswa
cara membuatnya dan proses bekerjanya (Sumiat dan Asra, 2009: 96).
a. Kelebihan metode demonstrasi

11
 Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja
suatu benda
 Memudahkan berbagai jenis penjelasan
 Dapat memudahkan berbagai jenis penjelasan, karena sering penggunaan bahasa
lisan bersifat terbatas
b. Kekurangan metode demonstrasi
 Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan
 Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
 Sukar dimengerti bila didemonstrasikan leh guruh yang kurang menguasai apa
yang didemonstrasikan
5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode yang memberi kesempatan kepada peserta
didik baik secara perorangan atau kelompok untuk melakukan suatu percobaan di
laboratorium atau di lapangan, guna membuktikan teori atau menemukan sendiri suatu
pengetahuan baru. Metode eksperimen sering dilakukan pada saat kegiatan praktikum.
Dalam melakukan eksperimen, peserta didik bisanya dipandu dengan lembaran kerja
atau dikenal juga dengan penuntun praktikum. Dengan metode ini peserta didik dilatih
menggunakan metode ilmiah, yaitu: melakukan pengamatan, merumuskan masalah atau
pertanyaan, menyusun hipotesis, menguji hipotesis atau melakukan percobaan, menarik
kesimpulan (Lufri, 2020: 55-56).
Dengan metode eksperimen diharapkan peserta didik tidak menelan begitu saja
sejumlah teori atau informasi yang diperoleh dalam pembelajaran, karena mereka
sendiri yang mengamati, mengumpulkan data untuk menguji hipotesis melalui
eksperimen (Lufri, 2020: 56). Contoh pelaksanaan metode eksperimen misalnya seperti
memberikan tugas kepada anak didik untuk mencoba membuat bel listrik, atau
mencoba mencapurkan antara satu zat dengan zat yang lainnya serta amati perubahan
yang akan terjadi.
a. Kelebihan Metode Eksperimen
 Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa melalui
eksperimen yang dilakukannya sendiri secara langsung.
 Mengembangkan sikap terbuka bagi siswa.
 Melibatkan aktifitas dan kreatifitas siswa secara langsung dalam pengajaran.
b. Kekurangan Metode Eksperimen

12
 Metode ini memakan waktu yang banayak
 Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi
 Metode ini memerlkan alat dan fasilitas yang lengkap
6. Metode sosiodrama
Metode sosiodrama adalah cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran terutama yang terdapat
dalam kehidupan masyarakat (kehidupan sosial). Seperti metode bermain peran, dalam
metode sosiodrama peserta didik dibina agar tampil mendramatisasikan atau
mengekspresikan sesuatu yang dihayati. Ketika sosiodrama berlangsung, penggunaan
lembar pengamatan perlu diperhatikan untuk mengetahui pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan (Lufri, 2020: 66).
Sebelum metode Sosiodrama digunakan, terlebih dahulu harus diawali dengan
penjelasan dari guru tentang situasi sosial yang akan didramatisasikan oleh para
pemain/pelaku. Tanpa diberikan penjelasan, anak didik tidak akan dapat melakuan
peranannya dngan baik. Sosiodrama adalah sandiwara tanpa naskah (skrip) dan tanpa
latihan, sehingga dilakukan secara spontan. Masalah yang didramatisasikan adalah
mengenai situasi sisoal. Sosiodrama akan menarik bila pada situasi yang sedang
memuncak, kemudian dihentikn.
a. Kelebihan Metode Sosiodrama
 Dapat melatih inisiatif dan kreativitas peserta didik
 Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang
akan didramakan
 Dapat melatih bahasa lisan peserta didik menjadi bahasa yang baik agar mudah
dipahami orang lain.
b. Kekurangan metode sosiodrama
 Kelas lain sering terganggu oleh suara para pemain dan penonton yang terkadang
bertepuk tangan dan berprilaku lainnya
 Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi
bahan pelajaran maupun pada pelaksnaan pertunjukan
 Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang
bebas
7. Metode Tugas atau Resitasi

13
Metode pemberian tugas (resitasi) merupakan metode yang menugaskan kepada
peserta didik untuk mengerjakan sesutu dengan tujuan memantapkan, mendalami, dan
memperkaya materi yang sudah dipeserta didiki atau menemukan suatu pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang relevan atau sesuai sesuai dengan kompetensi yang
ditetapkan. Tugas ini dapat dilakukan seperti guru menyuruh peserta didik membaca,
membuat makalah, membuat kliping, membuat ringkasan, membuat tugas presentasi,
tugas observasi, dan sebagainya. Jangan sampai peserta didik merasakan beban berat
atau merasa terpaksa melakukan tugas, apalagi mereka tidak tahu manfaat tugas
yangdilakukan. Oleh karena itu, guru harus merancang tugas sebaik mungkin sehingga
mereka merasakan manfaat yang besar dari tugas yang dilakukannya. Setiap tugas yang
dibuat peserta didik harus dihargai oleh guru, diberikan umpan balik, misalnya
dikoreksi, dikomentari, dan dinilai. Di samping itu, tugas yang diberikan kepada setiap
peserta didik harus jelas dan petunjuk-petunjuk yang diberikan harus terarah (Lufri,
2020: 57-58)
a. Kelebihan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
 Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat
diingat lebih lama
 Peserta didik dapat menemukan hal-hal baru yang mungkin guru juga belum
mengetahui
 Dengan metode tugas ini dapat mengoptimalkan peserta didik
b. Kekurangan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
 Seringkali peserta didik melakukan penipuan dimana peserta didik hanya meniru
atau mengopi hasil pekerjaan orang lain. tanpa mau bersusah payah mengerjakan
sendiri
 Sulit dikontrol, terkadang tugas itu dikerjakan orang lain. sering terjadi kesulitan
peserta didik menemukan referensi.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran adalah rancangan kegiatan belajar agar pelaksanaan KBM
dapat berjalan dengan baik, menarik, mudah dipahami dan sesuai dengan urutan yang
jelas. Konsep model pembelajaran harus memiliki makna yang lebih luas yang mencakup
rasional teoritis, mempunyai landasan tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar,
mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan, dan melibatkan lingkungan sebagai
sumber belajar. Sementara strategi pembelajaran, strategi pembelajaran adalah suatu
rencana yang dilaksanakan pendidik untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar
siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan.
Menurut Mansur ada empat konsep dasar strategi pembelajaran, yaitu mengidentifikasikan
dan menetapkan tingkah laku kepribadian anak didik, mempertimbangkan dan memilih
sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat, memilih dan
menetapkan prosedur, metode dan teknik belaajr mengajar yang dianggap paling tepat dan
efektif, dan menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan anak didik.
Kemudian dalam kegiatan belajar mengajar ada pula yang dinamakan dengan
pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran. Pendekatan pembelajaran adalah
sudut pandang atau cara yang digunakan oleh seorang guru dalam menyajikan suatu
materi pembelajaran kepada siswa (terjadinya kegiatan belajar) sehingga tujuan belajar
dapat tercapai. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan oleh
seorang guru untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa.

15
Metode pembelajaran sangat beraneka ragam. Setiap metode pembelajaran tentunta
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan mempertimbangkan
apakah metode tersebut cocok atau tidak untuk mengajarkan materi pembelajaran tersebut,
guru dapat memilih metode pembelajaran yang efektif untuk mengantarkan siswa
mencapai tujuan. Beberapa contoh metode pembelajaran biasanya digunakan oleh para
guru selama ini, diantaranya ada metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi,
metode demonstrasi, metode eksperimen, metode sosiodrama, dan metode tugas atau
resitasi.

B. Saran
Demikianlah isi makalah ini yang kami susun, dengan penuh kesadaran kami yang
hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan lupa, mohon maaf jika ada kekeliruan
dari segi ketikan tulisan dan argumen diatas. Dan yang paling penting adalah kami
berpengharapan besar kepada Ibu pengampu mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran
untuk terus mengakawal kami, memberi tinjauan pada makalah kami, dan selanjutnya
kepada sahabat-sahabat pembaca yang budiman kami mengaharap kritikan dan saran
sahabat-sahabat sekalian pada makalah kami ini yang tentunya akan menambah dan
meningkatkan wawasan berpikir kami kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Zein, Ali Hasan. 2020. Model-Model Pembelajaran, Yogyakarta: PENERBIT DEEPUBLISH

Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa,
Yogyakarta: CV BUDI UTAMA

Safitri, Meilani. 2021. Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, Indramayu: CV. Adanu Abimata

Haudi. 2021. Strategi Pembelajaran, Sumatra Barat: CV INSAN CENDEKIA MANDIRI

Panggabean, Suvriadi dkk. 2021. Konsep dan Strategi Pembelajaran, Yayasan Kita Menulis

Rahim, Rani dkk. 2021. Pendekatan Pembelajaran guru, Yayasan Kita Menulis

Zuhairini, dkk. 1983. Metodik Khusus Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional

Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta: Quantum teaching

Sukaedi, Ismail. 2013. Model-model Pembelajaran Modern, Jogjakarta: Tunas Gemilang Press

Sumiat dan Astra. 20009. Metode Pembelajaran, Bandung: CV WACANA PRIMA

Lufri, dkk. 2020. Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran,
Purwokwrto: CV IRDH

https://akusyaifularifin.blogspot.com/2017/06/metode-diskusi-dan-penerapannya-dalam.html?m=1

http://ptkguruku.blogspot.com/2014/08/penerapan-metode-tanya-jawab-dalam.html?m=1

17
18

Anda mungkin juga menyukai