Anda di halaman 1dari 10

Pandangan

Filsafat Pendidikan Islam


Tentang Alam Semesta
Disusun oleh:

Jajang Miptah Maulana (2103003847)

Wida Ningsih (2103003096)


Hakikat Alam
Dari berbagai ayat alqur`an dan berbagai penafsiran para ahli, dalam bukunya,
Maragustam berpendapat dalam masalah hakikat alam dalam pandangan Islam:

a. Seluruh alam ini adalah makhluk Allah dan diciptakan dengan


punya tujuan tertentu yakni semua menghadap Tuhan.

Alam ini diciptakan dengan penuh keteraturan dan alam tunduk kepada sunnatullah
b.
(hukum keteraturan) tersebut sesuai ukuran yang telah ditentukannya. Tuhanlah
sebagai akhir dari sebab penggerak dan menjalankan sunnatullah itu.

Kehidupan manusia tunduk kepada sunnatullah kemasyarakatan, Allah telah


c. mengatur sunnah ini bagi kehidupan manusia. Atas dasar ini, maka Allah mengutus
para rasul, menyiksa umat, membinasakan sebagian mereka, mengatur ajal dan
mengubah keadaan mereka.
Seluruh alam ini tunduk kepada Allah, baik pengaturan,
d.
perintah dan kehendaknya.

Alam ini merupakan nikmat Allah bagi manusia salah satunya yang membedakan
e. Islam dengan yang lainnya adalah bahwa ia menjadikan manusia mampu
mempergunakan berbagai daya alam sekitarnya, namun demikian diingatkannya,
bahwa manusia mampu menundukkan alam itu dengan izin Allah dan bahwa Allah
memang telah menundukkannya baginya.
Kedudukan Alam
a. Dalam perspektif filsafat pendidikan islam, alam adalah guru manusia, kita
semua wajib belajar dari sikap alam semesta yang tunduk mutlak pada
hukum-hukum yang telah ditetapkan Alloh SWT. Tidak terbayangkan oleh
kita semua manakala alam berprilaku diluar hukum-hukum Alloh SWT.
Alam melanggar sunnahnya. Gunung meletus menyemburkan api, matahari
terbit dan turun ke bumi, bintang-bintang berjatuhan, pohon-pohon tumbang,
lautan meluap, ombak menghantam, terjadi badai, dan bumi berputar.

b. Selain sebagai bukti kekuasaan Allah alam semesta diciptakan juga bertujuan
untuk sebagai sarana bagi manusia untuk mengambil pelajaran. Dalam hal ini
boleh dikatakan alam semesta bagaikan guru bagi manusia. Namun pelajaran
apakah yang dimaksudkan untuk dapat diambil dan direnungi dari alam
semesta? Tidak lain adalah pelajaran bagaimana alam semesta tunduk dan
konsisten pada hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah Swt.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pendidikan Islam
Tentang Alam
Dalam kaitannya dengan alam, menurut Al-Syaibany terdapat beberapa
prinsip Filsafat Pendidikan Islam tentang alam, antara lain yakni:

a. Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa pendidikan Islam sebagai proses


pembentukan pengalaman dan perubahan tingkah laku, baik individu
maupun masyarakat hanya akan berhasil apabila terjadi interaksi antara
peserta didik dengan lingkungan alam sekitarnya tempat mereka hidup.

Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa alam semesta atau universe, baik yang
b. materi maupun bukan, memiliki hukumnya sendiri-sendiri. Hal ini harus diteliti
dan dipelajari dalam pendidikan Islam agar peserta didik mampu mengenali
hukum-hukum yang mengendalikan alam semesta ini sehingga memiliki
keteraturan dan keharmonisan dalam kehidupan.

Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa alam semesta yang terbagi dalam dua
c. kategori (alam materi dan alam ruh), harus dipandang sebagai satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
d. Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa pendidikan Islam sebagai proses
pembentukan pengalaman dan perubahan tingkah laku, baik individu
maupun masyarakat hanya akan berhasil apabila terjadi interaksi antara
peserta didik dengan lingkungan alam sekitarnya tempat mereka hidup.

e. Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa alam semesta ini bukanlah musuh bagi
manusia, dan bukan penghalang bagi kemajuan peradaban manusia, melainkan
alam merupakan teman dan alat bagi kemajuan manusia.

f. Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa alam semesta dan seisinya ini bersifat
baru (tidak kekal).
Alam dan Lingkungan Pendidikan
Kata alam berasal dari bahasa Arab 'a-l-m, satu akar kata dengan 'ilm
a.
(pengetahuan) dan alamat (pertanda). Disebut demikian karena jagad raya ini
adalah pertanda (dapat sebagai pertanda) adanya Sang Maha Pencipta, yaitu
Tuhan Yang Maha Esa.

b. Selain sebagai bukti kekuasaan Allah alam semesta diciptakan juga bertujuan
untuk sebagai sarana bagi manusia untuk mengambil pelajaran. Dalam hal ini
boleh dikatakan alam semesta bagaikan guru bagi manusia. Namun pelajaran
apakah yang dimaksudkan untuk dapat diambil dan direnungi dari alam
semesta? Tidak lain adalah pelajaran bagaimana alam semesta tunduk dan
konsisten pada hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah Swt.
c. Lingkungan dalam bahasan ini tidak dimaksudkan dalam arti kelembagaan,
sebagaimana lazimnya dalam pembicaraan lingkungan pendidikan (Keluarga,
Sekolah dan Masyarakat). Tetapi adalah dalam arti yang berkaitan dengan alam,
sesuai judul tulisan ini, yakni lingkungan dalam arti environment dan ekologi.
Environment di artikan sebagai keadaan kesekitaran, kondisi lingkungan yang
dapat memberikan pengaruh bagi makhluk hidup, termasuk sumber daya alam,
iklim, dan kondisi sosial. Sedangkan ekology adalah membicarakan tentang
struktur dan model hubungan antara berbagai makhluk hidup dengan keadaan
sekitarnya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai