100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
294 tayangan14 halaman
1. Alam semesta dan lingkungan merupakan media pendidikan yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan saling membutuhkan.
2. Manusia memanfaatkan alam secara aktif namun harus memperhatikan keseimbangan ekologi dan kelestarian lingkungan.
3. Pendidikan lingkungan perlu dilakukan sejak dini di keluarga hingga perguruan tinggi untuk membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan.
Deskripsi Asli:
Manusia terhadap ligkungannya sangatlah dominan selaku subjek penentu, yang dapat menentukan apakah lingkungan itu dapat bermanfaat atau tidak. Namun manusia tentulah sangat mengiginkan kehidupannya selalu bermanfaat. Pemanfaatan alam sebesar-besarnya bagi kehidupan dan kesejahteraannya harus di sertai upayamenjaga keseimbangan ekologi dan mempertahankan kelestariannya. Seharusnya sikap manusia terhadap lingkungan bersifat akti memanfaatkannya seperti tanah, air dan udara.
Judul Asli
Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Tentang Alam Dan Lingkungan
1. Alam semesta dan lingkungan merupakan media pendidikan yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan saling membutuhkan.
2. Manusia memanfaatkan alam secara aktif namun harus memperhatikan keseimbangan ekologi dan kelestarian lingkungan.
3. Pendidikan lingkungan perlu dilakukan sejak dini di keluarga hingga perguruan tinggi untuk membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan.
1. Alam semesta dan lingkungan merupakan media pendidikan yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan saling membutuhkan.
2. Manusia memanfaatkan alam secara aktif namun harus memperhatikan keseimbangan ekologi dan kelestarian lingkungan.
3. Pendidikan lingkungan perlu dilakukan sejak dini di keluarga hingga perguruan tinggi untuk membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan.
Doktrin dan Peradaban) Kata alam berasal dari bahasa Arab 'a-l-m, satu akar kata dengan 'ilm (pengetahuan) dan alamat (pertanda). Disebut demikian karena jagad raya ini adalah pertanda (dapat sebagai pertanda) adanya Sang Maha Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Dalam bahasa Yunani alam jagad raya ini disebut cosmos yang berarti serasi, harmom's Dalam sisi pandang yang lain alam ini adalah cakrawala langit, bumi, bintang, gunung dan daratan, sungai dan lembah, tumbuh-tumbuhan, binatang, insan dan segala benda-benda dengan seluruh sifat-sifatnya.
Menurut Al-Jurjani, sebagaimana dikutip Toto
Suharto menyatakan bahwa alam adalah segala hal yang menjadi tanda bagi suatu perkara sehingga dapat dikenali. Sedangkan secara terminolgi berarti segala sesuatu yang ada (maujud) selain Allah, yang dengan ini Allah dapat dikenali baik nama maupun sifat-sifat-Nya Segala sesuatu selain Allah itulah alam dalam pengertian yang sederhana. Secara alamiah, manusia tumbuh berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula kejadian alam kejadian alam semesta ini diciptakan Tuhan melalui proses setingkat demi setingkat.
Secara alamiah, manusia tumbuh berkembang sejak
dalam kandungan sampai meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula kejadian alam kejadian alam semesta ini diciptakan Tuhan melalui proses setingkat demi setingkat. Pola perkembangan manusia dan kejadian alam semesta yang berproses demikian berlangsung diatas hukum alam yang ditetapkan oleh Allah sebagai sunnatullah. Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia aspek rohaniah dan jasmaniah, juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena itu, suatu kematangan yang bertitik akhir pada optimilisasi perkembangan/ pertumbuhannya, baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi proses ke arah tujuan akhir perkembangan/pertumbuhannya.
Tidak ada satupun makhluk ciptaan Tuhan diatas
bumi yang dapat mencapai kesempurnaan/kematangan hidup tanpa berlangsung melalui suatu proses. Berpegang pada dalil-dalil Al-Quran yang ada, maka alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan adalah untuk kepentingan manusia agar manusia dapat menjalankan fungsi dan kedudukannya sebaagai manusia di muka bumisalah satunya adalah. Firman Allah dalam Al-Quran :
)20: (... Artinya : Tidak kamu lihat, bahwa Allah telah memudahkan untukmu apa-apa yang ada di langit dan apa-apa di bumi dan Ia telah sempurnakan atas kamu nikmat-nikmat-Nya, baik yang lahir maupun yang batin...(QS : Luqman : 20) PERSPEKTIF FISAFAT PENDIDKAN ISLAM TENTANG ALAM
Alam semesta adalah media pendidikan sekaligus
sebagai sarana yang digunakan oleh menusia untuk melangsungkan proses pendidikan. Didalam alam semesta ini manusia tidak dapat hidup dan mandiri dengan sesungguhnya. Karena antara manusia dan alam semesta saling membutuhkan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dimana alam semesta ini butuh manusia untuk merawat dan memeliharanya sedangkan manusia butuh alam semesta sebagai sarana berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam perpsktif Filsafat Pendidikan Islam bahwa alam semesta diciptakan oleh Sang Maha Pencipta sesuai sunnah-Nya, yang sebagiannya sudah dapat dipahami manusia melalui penemuanpenemuan rasionya. Alam ini merupakan kenyataan yang sebenarnya, bukan sesuatu yang maya yang hampa. Karenanya dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai fasilitas dan perangkat untuk memenuhi kebutuhannya sebagai ciptaan yang terbaik. Sekaligus dalam menunaikan tugas tanggung jawabnya sebagai khalifah di bumi ini serta sebagai hamba yang berkewajiban mengabdi kepada Allah. Seakan merumuskan pandangannya tentang alam berdasarkan al-Qur'an, Fazlur Rahman menyatakan bahwa "ajaran fundamental al-Qur'an tentang alam semesta adalah (a)bahwa ia merupakan sebuah kosmos, sebuah tatanan; (b)bahwa ia merupakan suatu tatanan yang berkembang, yang dinamis; (c)bahwa ia bukanlah suatu permainan yang sia-sia tetapi harus ditanggapi secara serius. Lingkungan Istilah lingkungan, lingkungan hidup dan lingkungan hidup manusia, dalam Undang-Undang No. 4 Tahuan 1982 tentang Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup, mengacu pada pengertian yang sama yaitu "kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia beserta makhluk hidup lainnya". Lingkungan terkategori kepada lingkungan alam yang mencakup lingkungan yang sudah tersedia secara alamiah dan lingkungan sosial dimana manusia melakukan interaksi dalam bentuk pengelolaan hubungan dengan aIam dan muatannya melalui pengembangan perangkat nilai, ideologi, sosial dan budaya sehingga dapat menentukan arah pembangunan lingkungan yang selaras dan sesuai dengan daya dukung lingkungan yang sering disebut etika lingkungan, yakni tanggung jawab dan kesadaran memperhatikan kepentingan sekarang dan masa depan. Kesadaran tentang etika lingkungan baru muncul belakangan ini, setelah lingkungan mulai menunjukkan gejala krisisnya. Selama ini pembicaraan tentang lingkungan seringkali lebih menekankan faktor dan analisa ekonomi politik, dan demografi, sementara aspek etik tidak banyak dibicarakan, meskipun disadari penting. Ilmu tentang lingkungan yang juga disebut ekologi dari bahasa Inggris ecology yang diambil dari bahasa Yunani kuno oikos yang berarti rumah, lingkungan paling dekat bagi manusia. Istilah ini pada awalnya diangkat oleh biolog Jerman Erast Haekel, karenanya ekologi pada awalnya dikenal sebagai cabang dari Biologi yang berdampak epistemologis, dimana ekologi dilihat dari realitas fisikal semata, yang kemudian dikenal sebagai ekologi dangkal Pendidikan mengenai lingkungan, pada dasarnya dapat dilakukan secara dini di dalam keluarga. Umpamanya dengan membiasakan setiap anggota keluarga bersikap positif terhadap apa saja di sekitarnya, cinta pada lingkungan dan bukan merusak. Di sekolah-sekolah, sampai Perguruan Tinggi diupayakan agar ada bidang studi tentang Lingkungan Hidup, paling tidak, bidang studi yang memiliki keterkaitan, diusahakan secara sungguh-sungguh untuk memaparkannya secara terbuka bagi subyek belajar/peserta didik. Hal ini memang tidak mudah, menuntut kesiapan pihak pendidik. Dan, nampaknya di sini terlihat keharusan. PERSPEKTIF FISAFAT PENDIDKAN ISLAM TENTANG LINGKUNGAN
Alam semesta khususnya lingkungan adalah media
pendidikan sekaligus sebagai sarana yang digunakan oleh menusia untuk melangsungkan proses pendidikan. Didalam alam semesta ini manusia tidak dapat hidup dan mandiri dengan sesungguhnya. Karena antara manusia dan alam semesta saling membutuhkan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dimana alam semesta ini butuh manusia untuk merawat dan memeliharanya sedangkan manusia butuh alam semesta sebagai sarana berinteraksi dengan manusia lainnya. Manusia terhadap ligkungannya sangatlah dominan selaku subjek penentu, yang dapat menentukan apakah lingkungan itu dapat bermanfaat atau tidak. Namun manusia tentulah sangat mengiginkan kehidupannya selalu bermanfaat. Pemanfaatan alam sebesar-besarnya bagi kehidupan dan kesejahteraannya harus di sertai upayamenjaga keseimbangan ekologi dan mempertahankan kelestariannya. Seharusnya sikap manusia terhadap lingkungan bersifat akti memanfaatkannya seperti tanah, air dan udara. SEKIAN