Anda di halaman 1dari 12

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

FendriPrananta
NIM. 1502011008
Kata leader berasal dari ”Lead” yang artinya
memimpin. Memimpin dalam konteks ini adalah
mempengaruhi bawahan untuk bisa bekerjasama dalam
sebuah lembaga sekolah/madrasah. Keahlian
manajerial dengan kepemimpinan (leadership)
merupakan dua peran yang berbeda seorang
manajer yang baik adalah seorang yang mampu
menangani kompleksitas organisasi, dia adalah
ahli perencanaan strategik dan operasional yang
jujur, mampu mengorganisasikan aktivitas
organisasi secara terkoordinasi dan mampu
mengevaluasi secara reliable dan valid. Sedangkan
seorang pemimpin yang efektif mampu membangun
motivasi staf, menentukan arah, menangani perubahan
secara benar dan menjadi katalisator yang mampu
mewarnai sikap dan perilaku staf.
KEPEMIMPINAN DAN KAPASITAS PRIBADI
Potensi kontribusi dari pendekatan intra individu terhadap
kepemimpinan sangatlah terbatas, karena tidak mencakup
sebagian besar teori yang dianggap merupakan proses
penting dari kepemimpinan, yaitu pengaruh atas orang lain.
Dalam studi tentang ciri kepemimpinan yang tidak
membahas perilaku pemimpin dan proses pengaruh, sulit
menentukan mengapa beberapa ciri atau keterampilan itu
berhubungan dengan efektivitas atau kemajuan
kepemimpinan.
Menurut teori ini seorang pemimpin dalam melakukan
kepemimpinannya harus pandai melakukan hubungan–
hubungan antar manusia yaitu dapat memelihara
keseimbangan antara kepentingan-kepentingan
perseorangan dan kepentingan umum organisasi dan
dapat memenuhi berbagai harapan dan kebutuhan
orang–perorangan, tanpa merugikan kepentingan
organisasi.
ROBBINS, STEPHEN P. 1994. TEORI
ORGANISASI: STRUKTUR, DESAIN, DAN
APLIKASI.
“The human being is by nature a motivated
organism. The organization is by nature
structure and controlled.” Yaitu : manusia
karena sifatnya adalah organisme yang dimotivasi,
sedangkan organisasi karena sifatnya adalah
tersusun dan terkendali. Oleh karena itu fungsi
kepemimpinan adalah membuat organisasi
sedemikian rupa sehingga memberikan
kebebasan kepada individu untuk mewujudkan
motivasinya sendiri yang potensial guna
memenuhi kebutuhan–kebutuhannya dan pada
saat yang bersamaan memberikan sumbangan
bagi pencapaian tujuan organisasi
KEPEMIMPINAN DAN PERUBAHAN
ORGANISASI
Menurut Winardi (2005:2) menyatakan, bahwa
perubahan organisasi adalah tindakan beralihnya
sesuatu organisasi dari kondisi yang berlaku kini
menuju ke kondisi masa yang akan datang menurut
yang di inginkan guna meningkatkan efektivitasnya.
Setidaknya ada 3 pelaku perubahan yang berperan
dalam setiap proses perubahan, diantaranya adalah
 para pelaku perubahan dengan kekuatan resmi

 para pendorong dan penganjur timbulnya perubahan

 para fasilitator perubahan


Dari 3 pelaku perubahan tersebut, ada hal yang harus
dilakukan oleh pemimpin agar para pelaku, pendorong,
dan fasilitator ini dapat menjadi sebuah alat yang
digunakan untuk mengelola perubahan bagi organisasi,
apabila perubahan yang dilakukan pemimpin telah
dilaksanakan, masalah yang kemungkinan muncul
adalah penolakan terhadap perubahan
Menurut (Robbins : 2003) Ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk menyelesaikan perubahan, yaitu:
 komunikasi

 partisipasi

 kemudahan dan dukunga

 perundingan

 manipulasi dan kooptasi

 pemaksaan
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA
ORGANISASI
Harvey (1996:333-334) mengemukakan, budaya organisasi
mencakup: nilai-nilai, kepercayaan, bentuk perilaku dari
anggotanya pada suatu organisasi tertentu. Budaya
organisasi mengarah pada suatu sistem nilai bersama yang
dipegang oleh anggotanya yang membedakan suatu
organisasi dengan organisasi yang lainnya. Karakteristik
yang menggambarkan suatu budaya organisasi adalah: -
otonomi individu: persetujuan akan tanggung jawab,
kebebasan, dan kesempatan untuk berinisiatif bagi
anggota organisasi; - struktur: persetujuan akan aturan,
perubahan peraturan, kuantitas penggunaan langsung
suvervisi untuk mengontrol perilaku anggota; - pemberian
insentif: persetujuan dalam pemberian insentif (misalnya
kenaikan gaji, promosi) didasarkan atas prestasi anggota; -
perilaku yang merugikan: persetujuan untuk anggota
didorong untuk agresif, inovatif dan pencarian yang penuh
resiko. Kombinasi dari setiap karakteristik tersebut
merupakan gambaran dari budaya organisasi yang
dibentuk oleh organisasi tersebut
KECERDASAN DALAM KEPEMIMPINAN
UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI

 Kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang


menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani,
dan pengaktifan manusia untuk berinteraksi
secara fungsional dengan yang lain. Kecerdasan
ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan
orang tersebut kemampuan untuk berhitung,
beranalogi, berimajinasi dan memiliki daya
kreasi serta inovasi. Salah satu ciri kematangan
intelektual pemimpin adalah kemampuannya
mentoleransi ketidak pastian, menahan
persetujuan, kemampuan untuk kontradiksi,
serta mengakui manfaat atas konsep dan
pendapat yang berlawanan tanpa skeptisme dan
rivalitas.
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan Berbasis
Madrasah, Kecerdasan emosional adalah kemampuan-
kemampuan seperti kemampuan-kemampuan
memotivasi diri sendiri dan bertahan dalam
menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati
dan tidak berlebih-lebihan, mengatur suasana hati dan
menjaga agar hati tetap berfikir jernih dan berempati
dan optimis.
Ada beberapa hal yang akan terjadi, apabila pemimpin
memiliki kecerdasan emosional, antara lain:
 Penyingkapan diri

 Wawasan

 Tanggung jawab pribadi

 Ekpresi

 Pemegang saham
Aribowo Suprajidno Adhi mengatakan Kecerdasan wirausaha
(Entrepreneurial Intelegence) adalah sebuah pola pikir dan pola tindak
yang menghasilkan kreatifitas dan inovasi yang bertujuan untuk
senantiasa memberikan nilai tambah dari setiap sumber daya yang kita
miliki. kecerdasan wirausaha (Entrepreneurial Intelegence) adalah
kreatifitas dan inovasi yang ada dalam diri kita masing-masing yang
dianugerahkan Tuhan kepada setiap manusia untuk mengelola,
mengembangkan, dan menciptakan nilai tambah atas setiap sumber daya
(termasuk bakat, hobi, keterampuilan, keahlian, jejaring/network, modal,
asset, teknologi, dan sebagainya) yang kita miliki betapapun kecilnya.
Seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan entrepreneurakan
memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang merupakan unsure-unsur
kecerdasan kewirausahaan ternyata lebih banyak berbicara mengenai
kemampuan manajemen diri dan keterampuilan berhubungan dengan
orang lain (komunikasi, relasi, dan kepemimpinan) dibandingkan dengan
keterampiulan mengelola bisnis semata yang selama ini diajarkan dalam
pendidikan kewirausahaan.
Apabila pemimpin memiliki kecerdasan ketahanan,
maka akan terjadilah beberapa hal berikut:
 menjelajahi lingkungan dan sasaran melalui
sentuhan dan gerakan tanpa mengingat keletihan dia
bekerja
 Menikmati secara konkrit dalam mempelajari
pengalaman-pengalaman.
 Menunjukkan keterampilan atau
mendemonstrasikan keahlian dalam bidangnya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai