PROPOSAL
Ditulis Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Syarat Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam
Oleh :
Steovanie Angel
NIM.1830101112
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................................5
C. Batasan Masalah.............................................................................................................5
D. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
E. Tujuan Penelitian...........................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian.........................................................................................................6
G. Definisi Operasional.......................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................9
KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................................9
A. Landasan Teoritis...........................................................................................................9
1. Tinjauan tentang Prestasi Belajar............................................................................9
a. Pengertian Prestasi Belajar...................................................................................9
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar..........................................10
2. Tinjauan Tingkat Ekonomi....................................................................................13
a. Pengertian Status Ekonomi......................................................................................13
b. Pengertian Tingkat Ekonomi....................................................................................15
3. Kajian antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa. 18
B. Penelitian yang Relevan...............................................................................................20
C. Kerangka Berfikir.........................................................................................................21
D. Hipotesis.......................................................................................................................22
BAB III.....................................................................................................................................23
METODE PENELITIAN.........................................................................................................23
A. Jenis penelitian.............................................................................................................23
B. Tempa dan Waktu Penelitian.......................................................................................23
C. Populasi dan Sampel....................................................................................................23
1. Populasi..................................................................................................................23
i
ii
2. Sampel...................................................................................................................24
D. Pengembangan Instrumen............................................................................................24
E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................26
F. Teknik Analisis Data....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
kegiatan belajar ialah orang tua itu sendiri. Dengan kata lain, orang tua
mempunyai peran besar terhadap keberhasilan yang dicapai anak di
sekolah termasuk dalam hal belajar. Melalui orang tua anak belajar
toleransi, suku, budaya dan sebagainya baik di lingkungan keluarga
maupun masyarakat.
Keragaman kondisi sosial ekonomi Orangtua siswa SMPN 2 Kota
Solok sangat bermacam macam. Ada yang sangat baik perhatiannya
karena Orangtua itu sudah menyadari arti penting pendidikan untuk masa
depan anaknya dan ada juga yang sangat acuh terhadap anaknya. Pada
dasarnya Orangtua tidak mencari nafkah saja tetapi juga memberikan
perhatian khusus pada perkembangan anaknya.
Berpijak dari pemikiran diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua
yang memiliki status sosial yang tinggi akan lebih mampu melahirkan
anak-anak yang berprestasi. Hal itu terjadi dikarenakan fasilitas atau
sarana belajar anak akan terpenuhi. Berdasarkan observasi penulis di
lingkungan madrasah, pemikiran tersebut benar adanya. Pada pengamatan
awal peneliti menemukan beberapa hal terkait dengan status sosial
ekonomi di SMPN 2 Kota Solok. Seperti telat dalam pembayaran sekolah
dan buku-buku paket. Selain itu ada beberapa siswa yang tidak memiliki
perlengkapan belajar dengan lengkap, dan harus meminjam kepada teman
lainnya saat proses belajar mengajar berlangsung terkhusus peneliti
mengamati pada mata pelajaran PAI. Anak-anak dengan pola asuh orang
tua yang memiliki latar belakang status sosial ekonomi menengah
kebawah akan pesimis terhadap masa depannya. Mereka acuh terhadap
prestasi belajarnya, dan merekapun tidak menginginkan pendidikan yang
lebih tinggi dikarenakan keadaan ekonomi orang tua.
Berdasarkan hasil obsevasi awal yang dilakukan di SMPN 2 Kota
Solok tahun ajaran 2021/2022 menunjukkan sebagian besar orang tua
siswa memiliki penghasilan dibawah UMR (penghasilan minimum
regional) Kota Solok yang dapat dilihat dari pekerjaan dari orang tua
siswa, sebahagian dari mereka ada yang tukang ojek, petani, dan
6
B. Identifikasi Masalah
Penjelasan uraian dari latar belakang diatas, penulis ingin
mengidentifikasi masalah penelitian agar dapat terfokuskan mengenai
pengaruh sosial ekonomi baik berupa pendapatan, kekayaan, jabatan, atau
kedudukan orang tua dimasyarakat.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yaang telah di jelaskan, maka perlu
di adakan pembatasan masalah agar peneliti lebih mengarah dalam
meneliti permasalahan yang ada. Penelitian ini dibatasi pada masalah
pengaruh status ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam Siswa SMP N 2 Kota Solok Tahun Pelajaran 2021/2022
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya
adalah apakah terdapat pengaruh status ekonomi orang tua terhadap
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SMP N 2 Kota Solok
Tahun Pelajaran 2021/2022?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian yang ingin
dicapai sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui status ekonomi orang tua Siswa SMP N 2
Kota Solok Tahun Pelajaran 2021/2022.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
Siswa SMP N 2 Kota Solok Tahun Pelajaran 2021/2022.
3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan status sosial
ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama
Islam Siswa SMP N 2 Kota Solok Tahun Pelajaran 2021/2022.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
4. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran berupa teori-teori terhadap dunia pendidikan,
khususnya tentang seberapa pentingnya tingkat pendidikan
orang tua dan status ekonomi terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam siswa. Selain itu informasi yang
didapatkan dari penelitian ini dapat memperluas informasi
mengenai pengaruh jenjang pendidikan dan status ekonomi
orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
siswa. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan acuan
untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
5. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
8
b. Bagi sekolah
c. Bagi guru
G. Definisi Operasional
Agar mencegahnya kesalh pahaman dalam memahami judul skripsi
maka penulis menjelaskan beberapa istilah yang harus diketahui yaitu:
Status Ekonomi Orang Tua menurut Surbakti (2004:144)
menyatakan, “Yang dimaksud status ekonomi ialah kedudukan seseorang
di dalam pelapisan masyarakat berdasrkan pemilikan kekayaan”. Dari
ungkapan mengenai status ekonomi masyarakat diatas dapat diketahui
bahwa kepemilikan kekayaan di dalam masyarakat sebagai dasar di dalam
menentukan tinggi rendahnya status ekonomi individu di dalam
masyarakat. Unsur-unsur yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam
melihat pemilikan kekayaan seseorang individu di dalam masyarakat,
walaupun berkait dengan konsep status sosial lainnya, dapat dijadikan
indikator di dalam melihat status ekonomi seseorang di dalam masyarakat.
Prestasi belajar siswa menurut Sutartinah Tirtonegoro (2001:43)
mengemukakan “Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
periode tertentu”. Ketercapaian peserta didik dalam hitungan angka dan
huruf merupakan kumpulan sebuah penilaian panjang dalam proses belajar
9
A. Landasan Teoritis
10
11
memberikan dampak perilaku dan prestasi yang baik pula. Faktor keluarga
yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya meliputi:
(a) Orang Tua
Dalam belajar anak membutuhkan adanya dukungan dan
perhatian dari orang tua, adanya dukungan dan perhatian dari orang
tua tentu sangat berpengaruh terhadap perilaku dan prestasi anak.
Salah satu dukungan dan perhatian orang tua terhadap anak adalah
dengan memperhatikan dan mengingatkan anak untuk belajar dengan
rajin, hal ini merupakan bukti bahwa orang tua peduli terhadap tugas
anak yaitu belajar untuk mencapai hasil yang optimal.
(b) Suasana Rumah
Suasana rumah yang dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-
kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada
dan belajar. Suasana rumah yang tenang dan hubungan yang harmonis
antar sesama anggota keluarga akan senantiasa membuat anak merasa
betah untuk belajar di rumah. Dan sudah pasti hal ini akan
memberikan pengaruh yang baik untuk prestasi belajar anak, akan
tetapi sebaliknya apabila suasana rumah terlalu ramai, sering terjadi
ketegangan dan pertengkaran tidak mungkin anak akan dapat belajar
dengan baik karena konsentrasinya terganggu dan akibatnya prestasi
belajar menurun.
(c) Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga sangat erat hubungannya dengan
kegiatan belajar anak. Keadaan ekonomi orang tua siswa yang serba
kekurangan dan pas-pasan akan menghambat kemajuan seorang anak
dalam belajar, karena banyak kebutuhan belajar yang tidak terpenuhi.
Keadaan semacam ini akan senantiasa membuat anak menjadi kurang
semangat dalam belajar, sehingga berpengaruh terhadap prestasi
belajarnya.
3. Kajian antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Siswa
Prestasi belajar belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh beberapa
faktor-faktor. Ngalim Purwanto mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
belajar dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor
individual. Faktor dari dalam meliputi: faktor kematangan, pertumbuhan,
kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
b. Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang
termasuk faktor dari luar adalah faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan
cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial. Hal senada juga
diungkapkan Nana Sudjana yang mengatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh
siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor intern) yang berasal dari
dalam diri siswa dan faktor ektern (yang berasal dari luar diri siswa atau faktor
lingkungan). Faktor yang dimiliki siswa besar sekali hubungannya dengan hasil
atau prestasi belajar yang dicapai. Prestasi atau hasil belajar siswa di sekolah
70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa sedangkan 30% dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Selain faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain,
seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis yang turut menentukan prestasi
belajar siswa itu sendiri.
20
kedua variabel ini memiliki koherensi yang kuat, artinya status sosial ekonomi
orang tua siswa akan dapat menentukan prestasi belajar. Jadi dapat dikatakan,
semakin baik status ekonomi orang tua, maka akan semakin baik pula prestasi
belajar yangakan diterima siswa.
tua dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa memberikan kontribusi
sebesar 47,4% sedangkan 52,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Restih (2006) dengan judul pengaruh status
sosial orang tua terhadap prestasi belajar geografi siswa kelas X Sekolah
Menengah Pertama Negeri 20 Konsel, hasil penelitiannya adalah: Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 20 Konsel yang berjumlah
102 orang. Dari populasi yang ada, diambil ampel penelitian secara keseluruhan yaitu
50 orang siswa. Teknik Kerangka Berfikir pengumpulan data adalah menggunakan
angket untuk memperoleh data kondisi sosial ekonomi orang tua dan dokumentasi
untuk memperoleh data prestasi belajar siswa tahun ajaran 2014/2015 kelas X SMA
Negeri 20 Konsel. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif
untuk menggambarkan karakteristik distribusi dari masing-masing kelompok
responden dan statistik inferensial untuk menguji hipotesis apakah ada pengaruh
status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa X SMA Negeri 20
Konsel. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi
linear sederhana diperoleh nilai Ý= 56,916 + 0,52X. Hal ini menunjukan pengaruh
yang sangat kuat antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar.
Selanjutnya hasil signifikasi dengan menggunakan statistik uji-f diperoleh bahwa f
hitung = 24,899 > ftabel = 4,04, (pada α= 0,05 ) dan fhitung = 24,899 > ftabel = 7,19,
(pada α= 0,01) yang ditunjukan dengan pengaruh sebesar 18,8%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara status sosial ekonomi
orang tua terhadap prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 20 Konsel.
C. Kerangka Berfikir
Dengan demikian keluarga adalah wadah pertama untuk bertanggung jawab bagi
pendidikan anak-anaknya. Keluarga mempunyai banyak fungsi, salah satunya fungsi
ekonomi. Dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh anak-anaknya adalah
pemenuhan kebutuhan sekolah. Karena tanpa dana yang mencukupi maka berbagai
alat atau biaya administrasi tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu potensi atau
kemampuan yang dimiliki anak tidak dapat tersalurkan dengan baik, sehingga dapat
menghambat cita-cita anak.
Tingkat ekonomi orang tua sangatlah berpengaruh pada proses belajar atau
pendidikan anak. Dalam belajar anak membutuhkan sarana prasarana atau media
belajar yang memadai, seperti buku pakaian dan dain-lain. Siswa yang dengan latar
23
belakang dari keluarga yang mapan tentu kebutuhannya akan lebih mudah di penuhi
dibandingkan dengan siswa yang dari keluarga berpenghasilan pas-pasan. Pemberian
perhatian pengawasan dan motivasi yang tinggi serta pemenuhan sarana dan prasarana
pembelajaran tentu akan sangat menunjang proses pembelajarannya.
D. Hipotesis
Dari penjelasan di atas maka dapat di ambil hipotesis dari masalah yang penulis
angkat adalah:
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Status ekonomi orang tua
dengan prestasi belajar PAI pada siswa di SMP N 2 Kota Solok.
Hi : Terdapat hubungan yang signifikan antara Status ekonomi orang tua dengan
prestasi belajar PAI pada siswa di SMP N 2 Kota Solok.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian asosiasi karena mencari
hubungan antara dua variabel atau lebih, jenis penelitian ini terkait. Menurut Sudijono
(2005), relevansi sering diterjemahkan sebagai “hubungan”, “hubungan” atau “timbal
balik”. Dalam statistika, korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih.
Sukardi (2003) mengatakan bahwa studi korelasi adalah studi yang melibatkan
pengumpulan data untuk menentukan apakah ada hubungan antara dua variabel atau
lebih dan derajat hubungan tersebut. Penelitian korelasi adalah jenis penelitian
deskriptif atau penelitian dimana peneliti tidak hanya menggambarkan variabel, tetapi
juga meneliti sifat hubungan antara variabel kuantitatif tersebut (Setyosari, 2010)”
Menurut penjelasan sebelumnya, dapat dipahami bahwa survei korelasi adalah
survei yang digunakan untuk memeriksa apakah ada hubungan antara variabel yang
diteliti. Tujuan penelitian terkait adalah menggunakan teknik terkait untuk
menentukan hubungan prediktif (Emzir, 2008). Dalam penelitian ini, tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengaruh status ekonomi orang
tua terhadap prestasi belajar pendidikan agama islam siswa.
1. Populasi
Sugiyono (2013:80) menjelaskan bahwa populasi adalah “suatu wilayah umum
yang dibentuk oleh objek/subyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu, yang
peneliti terapkan untuk melakukan penelitian dan kemudian menarik kesimpulan”.
Menurut Hanafi (2015: 88), “populasi adalah jumlah semua nilai yang diperoleh
secara kualitas dan kuantitas pada karakteristik tertentu. Sedangkan menurut Nazir
(dalam Hanafi 2015:51), “populasi adalah sekelompok individu dengan kualitas dan
karakteristik bawaan”.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 11 yang ingin peneliti teliti yaitu
seluruh siswa yang belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 2 Kota
Solok. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 11.
24
25
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi, dari sampel tersebut nantinya akan
diambil suatu objek atau sasaran yang akan mampu mewakili populasi yang
digunakan. Menurut Sugiyono (2013: 81), sampel adalah “sebagian dari jumlah dan
sifat-sifat populasi”. Dari penjelasan sebelumnya dapat dipahami bahwa sampel
adalah bagian dari populasi yang mewakili objek yang diteliti. Dalam penelitian ini
akan digunakan teknik total sampling.
Menurut Arikunto (2006: 120), “Total sampling mengacu pada sampel yang sama
dengan populasi yang ada. Alasan diambilnya teknik total sampling adalah karena
jumlah sampel dalam penelitian kurang dari 100 sampel, sehingga digunakan total
sampling.
Berdasarkan penjelasan para ahli diatas dapat dipahami bahwa sampel itu sendiri
bagian dari populasi. Pada sampel ini penulis mengambil sampelnya secara jelas dari
remaja yang ingin diteliti. Penelitian ini dikarenakan jumlah populasi yang besar serta
keterbatasan waktu dan tenaga peneliti. Maka sampel dalam penelitian ini yaitunya
siswa kelas 11 IPA 1 di SMP N 2 Kota Solok.
D. Pengembangan Instrumen
Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk memperoleh instrumen
yang valid dan reliable adalah peneliti harus menempuh langkah-langkah dalam
penyusunan instrumen. Menurut Nurkancana langkah-langkahnya yaitu: “1)
Menetapkan jenis atau pola instrument, 2) Menetapkan isi instrumen, 3) Menyusun
kisi-kisi, 4) Menulis item-item, 5) Uji coba instrumen” (1993: 219),
Berdasarkan kutipan di atas adapun Langkah-langkah pengembangan instrument
yang peneliti maksud dalam penelitian ini yaitu:
1. Menetapkan jenis atau pola instrumen
Instrumen yang peneliti gunakan untuk mendapatkan data yang akurat
sebagai alat ungkap dalam penelitian ini yaitu skala Likert. Skala Likert
menurut Alma (2005: 87) adalah “digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala
26
mengerjakan item tersebut. Para siswa harus tau dengan pasti, apa yang
harus dilakukan (memilih atau mengisi), bagaimana melakukannya (mengisi
tanda silang, tanda chenk, lingkaran, atau yang lainnya) dan dimana dilakukan
pada lembar jawaban khusus atau langsung pada lembar instrument). Dalam
petunjuk tersebut sebaiknya pula dilengkapi dengan contoh tentang cara
mengerjakan instrumen tersebut. Dalam penulisan item-item ini perlu
ditetapkan kunci jawaban yang akan digunakan serta cara pemberian skornya.
5. Uji coba
Seorang peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan
untuk penelitian. Menurut Sugiyono, (2015: 149), titik tolak dari penyusunan
adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari
variabel-variabel tersebut diberikan defenisi operasionalnya dan selanjutnya
ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan
menjadi butit-butir pertanyaan atau pernyataan. Setelah instrumen penelitian
dibuat perlu dilakukan pengujian secara validitas maupun realibilitas.
Validitas dan reliabelitas instrumen merupakan hal yang sangat penting
dalam melakukan sebuah penelitian. Instrumen penilaian yang digunakan
untuk mengukur objek yang akan dinilai baik tes maupun non tes harus
memiliki bukti validitas dan reliabelitas. Dari sinilah peneliti dapat mengetahui
apakah data yang didapatkan bisa dipercaya atau tidak.
tua) dan variabel Y (prestasi belajar pendidikan agama islam siswa). Untuk
melakukan analisis, peneliti membutuhkan skala pengukuran. Sugiyono (2014:133)
mengemukakan bahwa “skala adalah suatu protokol yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval pada suatu alat ukur, sehingga alat
ukur tersebut akan menghasilkan data kuantitatif pada saat digunakan untuk
pengukuran”. Selain itu, Sugiyono (2014:134) juga menyatakan bahwa “Dengan skala
ini, nilai variabel yang diukur oleh instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk
digital, sehingga lebih akurat, lebih efisien, dan lebih mudah untuk dikomunikasikan.”
Berdasarkan visi tersebut dapat dipahami bahwa skala likert dapat mengukur sikap,
pendapat dan pendapat seseorang atau suatu kelompok.
Jawaban pada setiap instrument yaitu ada yang berbentuk positif dan ada yang
berbentuk negatif. Adapun alternatif jawabannya yaitu “Selalu (SL), Sering (SR),
Kadang- Kadang (K), Jarang (J) dan Tidak Pernah (TP)”.
Keterangan:
1) Kolom 1: subyek
6) Kolom 6: hasil perkalian antara skor X dan Y tiap pasangan (XY) lalu
dijumlahkan ((∑XY)
b) Menghitung korelasi dan mendapatkan angka indeks korelasi (rxy).
d) Menentukan taraf signifikansi tertentu, yang lazim ditentukan yaitu 1%. Semakin
kecil taraf signifikan yang ditentukan, semakin besar taraf kepercayaan atau
tuntutan ketelitian dari hasil penelitian yang dianalisis. Nilai tabel pada db yang
sama tetapi taraf signifikansi yang berbeda akan menunjukkan nilai tabel korelasi
yang berbeda. Kriteria nilai tabel korelasi (rtabel) lebih besar pada taraf signifikansi
yang semakin kecil.
e) Memberikan interpretasi dengan membandingkan besarnya hasil perhitungan
korelasi (rxy) dengan nilai tabel korelasi (rtabel) dan menarik kesimpulan.
f) Sugiyono mengungkapkan uji signifikansi korelasi product moment secara praktis,
yang tidak perlu dihitung, tetapi langsung dikonsultasikan pada tabel r product
moment, ketentuannya bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung
< rtabel), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar
dari rtabel (rhitung > rtabel), maka Ha diterima.
1) Jika rhitung > rtabel, maka Ha diterima atau disetujui atau terbukti
kebenarannya dan H0 ditolak
30
2) Jika rhitung < rtabel, maka H0 diterima atau disetujui atau terbukti
kebenarannya dan Ha ditolak
g). Menganalisis hasil interpretasi dengan teori-teori Bimbingan-Konseling.
Untuk mengetahui tingkat hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat
digunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi
31
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu & Supriyono, Widodo. Psikologi Belajar. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Anwar, Faizal. 2016, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orangtua Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Di SD Negeri 10 Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu. Vol. 1 No. 1.
Hal. 263-265
Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Darsono.2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. IV; Jakarta: Balai Pustaka.
Ellis Ormrod, Jeanne.2008. Psikologi Pendiidikan, Jakarta: Erlangga.
Fajri Nurul, Anwar Yoesoef, Muhammad Nur. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Talking Stick Dengan Strategi Joyful Learning Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Mtsn Meuraxa Banda Aceh. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol. 1, No. 1. Hal. 98-109
Hadi Sadikin. 1975. Tata Laksana Rumah Tangga. Jakarta: IKIP
M. T. Ritonga. 2002. Pelajaran Akutansi untuk SMU. Jakarta: Erlangga
Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009.
Ng. Philipus dan Nurul Aini, Sosiologi dan Politik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004.
Ramlan Surbakti. 2004. Memahami Politik. Jakarta: Grasindo
Rosyidi. 2009. Mikro Ekonomi Teori Permintaan. Jakarta: Erlangga
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet. V; Jakarta: Rineka Cipta,
2010
Soejono Sukanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grapindo Persada
Soekanto, Soerdjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Sutratinah Tirtonegoro. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikanya. Jakarta: Bina
Aksara
Sudijono, A. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. PT. Rajagragindo Persada. Jakarta.
Sugiyono, (2013). Metode penelitian kuantitatif R&D. Bandung: Alfabeta
Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Grasindo.
Wahyu Indianti, Eva Septiana, dkk. 2008. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh
dan Berkembang.
32
Wening Patmi Rahayu, Analisis Intensitas Pendidikan oleh Orang Tua dalam Kegiatan
Belajar Anak, Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar dan
Prestasi Belajar Siswa, Vol.18 No.1 (2011)
Whiterington. 1991.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.