PROPOSAL
OLEH
JUANTARA SAPUTRA
(200804084)
2022/2023
STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
PROPOSAL
OLEH
JUANTARA SAPUTRA
(200804084)
2022/2023
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian...................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 34
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Kerangka Berpikir........................................................................ 23
2. Peta Lokasi SDN 1 Bunut Baok.................................................. 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adapun menurut Sardiman (2001:25) tujuan dari belajar ada tiga yaitu
untuk mendapatkan pengetahuan, untuk menanamkan konsep dan keterampilan
dan untuk pembentukan sikap. Di dalam melaksanakan pendidikan tentulah tidak
terlepas dari proses yang ada di dalamnya yaitu proses pembelajaran. Menurut
Daryanto (2010:2) mengemukakan belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran dapat berperan aktif membuat siswa mengerti
dan memahami ilmu yang disampaikan. Dan tentu faktor yang sangat
mempengaruhi proses pembelajaran tidak lain dan tidak bukan adalah guru atau
tenaga pendidik.
1
proses pembelajaran untuk mencegah kesulitan belajar bagi para peserta didik,
khususnya yang dibawah standar atau yang berkemampuan rendah.
1. Faktor internal, yaitu faktor yang menyangkut seluruh diri pribadi yang
bersifat biologis atau fisik dan psikologis atau psikis.
a. Faktor biologis yaitu yang terdiri dari kesehatan badan dan cacat tubuh.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang bersumber dari luar individu, yang terdiri
dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
2
mampu mengikuti program belajar mengajar. Hal ini akan mudah dikenali jika
pengajar dalam menyusun tes selaras dengan bahan belajar yang diwajibkan dan
dipelajari dan yang telah dibahas bersama-sama.
Kesulitan yang dihadapi siswa di SDN 1 Bunut Baok bukan hanya terkait
dengan masalah penguasaan materi pelajaran, tetapi juga berkaitan dengan
masalah psikologis seperti kurang motivasi (O’Shea et al. 2017), malas (Hill and
Jones 2018), perasaan tidak senang, dan sebagainya. Ketika siswa sedang
memiliki masalah psikologis maka proses pendidikan pun akan terganggu.
Masalah psikologis ini muncul selama proses pembelajaran. Ini menegaskan
bahwa bahwa faktor psikologis menjadi salah salah satu pengaruh terhadap upaya
menghilangkan kesulitan belajar siswa (Abdul karim, K. A., & Suud, F. M. 2020).
Guru di SDN Bunut Baok itu perlu memiliki strategi yang tepat dalam
proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Seperti yang
dikemukakan oleh Roestiyah N.K bahwa"... guru harus memiliki strategi
mengajar agar anak didik belajar efektif, efisien, dan tercapai tujuan yang
diharapkan.
Seperti diketahui, motivasi belajar pada siswa tidak sama kuatnya, ada
siswa yang motivasinya bersifat intrinsik dimana kemauan belajarnya lebih kuat
dan tidak tergantung pada faktor di luar dirinya. Sebaliknya dengan siswa yang
motivasi belajar-nya bersifat ekstrinsik, kemauan untuk belajar sangat tergantung
pada kondisi di luar dirinya. Namun demikian, di dalam kenyataan motivasi
ekstrinsik inilah yang banyak terjadi, terutama pada anak-anak dan remaja dalam
proses belajar. (Jurnal: Siti Suprihatin: 2015: hal 74)
3
Motivasi memiliki kedudukan yang penting dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Munculnya motivasi tidak semata-mata dari
diri siswa sendiri tetapi guru harus melibatkan diri untuk memotivasi belajar
siswa. Adanya motivasi akan memberikan semangat sehingga siswa akan
mengetahui arah belajar-nya. Motivasi belajar yang kurang pada siswa akan
berpengaruh pada menurunnya semangat belajar dan hasil belajar-nya. Hal
tersebut bisa diamati dari aktivitas belajar individu ketika sedang melaksanakan
pembelajaran di sekolah. Kondisi pendidikan saat ini, memunculkan semakin
banyak tantangan- tantangan yang harus dihadapi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
4
1. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa berkemampuan rendah dalam
proses belajar mengajar di kelas
3. Untuk mengetahui strategi seperti apa yang guru terapkan bagi siswa
berkemampuan rendah tersebut
D. Manfaat Penelitian
Oleh karena itu peranan dan fungsi strategi mengajar cukup memegang
dan menentukan keberhasilan suatu pendidikan yang dilaksanakan oleh seorang
guru.Dalam kaitannya, penelitian itu diharapkan juga dapat menghasilkan
temuan-temuan mengenai strategi pembelajaran yang kemudian dapat bermanfaat:
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang atau
panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni
merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur atau
siasat berperang, angkatan darat atau laut. Strategi dapat pula diartikan sebagai
suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau peristiwa. Secara umum sering
dikemukakan bahwa strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam bidang administrasi, strategi dapat diartikan upaya
yang bersifat makro, menyeluruh jangka panjang dan didasarkan atas keputusan
hasil penalaran. Strategi dimaknai pula sebagai tugas pokok lapisan sistem tingkat
atas. Pada perkembangannya kata strategi digunakan hampir semua disiplin ilmu,
termasuk pula dalam ranah kebudayaan dan kebahasaan.
Strategi menurut Nana Sudjana dalam Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi
yaitu taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, agar
dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan instruksional secara lebihefektif dan
efisien. ( Abu Ahmadi, 2004 : hal 33 )
6
perspectif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan, strategi sebagai
pola kegiatan, dan strategi sebagai penipuan. Adapun cakupan strategi yaitu:
7
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis - garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola pola
umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
2. Guru
8
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Slameto (2010: hal 97) bahwa
tugas guru secara lebih terperinci berpusat pada :
Dilihat dari tugas guru, maka dapat disimpulkan bahwa guru tidak hanya
bertugas sebagai pentransferan ilmu saja, tetapi guru harus mampu membina
perilaku anak didik-nya agar menjadi manusia yang berakhlak karimah.
Guru menerima hakikat bahwa nilai-nilai moral sudah tertanam dalam diri
siswa. Guru bersedia untuk mengajar dengan mengambil pengetahuan dan
pembelajaran moral yang ada. Guru dikehendaki mengembangkan pengetahuan
moral murid-murid ini dan membimbing mereka semasa pengajaran dilaksanakan.
9
3. Motivasi
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin movere yang bermakna bergerak,
istilah ini bermakna mendorong, mengarahkan tingkah laku manusia. Pada
dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan,
mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu.(Iskandar: 2009: hal180)
Seperti diketahui, motivasi belajar pada siswa tidak sama kuatnya, ada
siswa yang motivasinya bersifat intrinsik dimana kemauan belajar nya lebih kuat
dan tidak tergantung pada faktor di luar dirinya. Sebaliknya dengan siswa yang
motivasi belajar nya bersifat ekstrinsik, kemauan untuk belajar sangat tergantung
pada kondisi di luar dirinya. Namun demikian, di dalam kenyataan motivasi
ekstrinsik inilah yang banyak terjadi, terutama pada anak-anak danremaja dalam
proses belajar.(Jurnal: Siti Suprihatin : 2015: hal 74)
10
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi
belajar, yaitu daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan
belajaruntuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman.
Motivasi ini tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami
sesuatu dan mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga
sungguh-sungguh untuk belajar dan ter motivasi untuk mencapai prestasi.
Motivasi belajar bisa timbul karena faktor intrinsik atau faktor dari dalam
diri manusia yang disebabkan oleh dorongan atau keinginan akan kebutuhan
belajar, harapan dan cita-cita. Faktor ekstrinsik juga mempengaruhi dalam
motivasi belajar berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang
menyenangkan dan kegiatan belajar yang menarik. (Iskandar: 2009: hal 181)
11
Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, 7)
Tingkat kualifikasi prestasi, 8) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan. (Jurnal:
Ghullam Hamdu, Lisa Agustina : 2011: hal 83)
1. Fungsi Motivasi
12
2. Jenis-jenis motivasi
a) Motivasi Ekstrinsik
13
(e) Belajar demi mendapatkan pujian dari orang yang pentingseperti
orang tua dan guru
(f) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi
memenuhi persyaratan kenaikan pangkat atau golongan
administratif.
Bukan berarti motivasi intrinsik dapat berdiri sendiri tanpa sokongan dari
luar seperti peran guru, orang tua dalam menyadari anak didik-nya untuk belajar.
Pada intinya motivasi intrinsik adalah dorongan untuk mencapai suatu tujuan yang
dapat dilalui dengan satu-satu jalan adalah belajar, dorongan belajar itu tumbuh
dari dalam diri subjek belajar. (Martinis Yamin, 2003, hal 86).
14
1). Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
15
kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita. Keinginan berlangsung saat
atau dalam jangka waktu singkat, sedangkan kemauan dapat berlangsung dalam
waktu yang lama. Kemauan telah disertai dengan perhitungan akal sehat. Cita-cita
dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, Bahkan sepanjang hayat. Cita-cita
siswa untuk menjadi ”menjadi seseorang. . .”(gambaran ideal seperti pemain bulu
tangkis dunia,misalnya) akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan
perilaku belajar. Misalnya siswa tersebut akan rajin berolah raga, melatih napas,
berlari, meloncat, disamping tekun berlatih bulu tangkis.
16
c). Kondisi Siswa
17
e). Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
4. Belajar
18
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalambelajar, siswa mengalami sendiri proses
dari tidak tahu menjadi tahu.
Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Oleh karena itubelajar
berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk
perbuatan untuk mencapai suatu tujuan (Soemanto, 1990:99). Individu dikatakan
belajar atau tidak sangat tergantung kepada kebutuhan dan motivasinya.
Kebutuhan dan motivasi individu atau seseorang menjadi tujuanindividu atau
seseorang dalam belajar. Sedangkan motivasi akan timbul jika individu memiliki
minat yang besar. (Jurnal: Keke T. Aritonang: 2008: hal 13)
19
berbunyi; “belajar sewaktu kecil ibarat melukis di atas batu”. Neisser (1976)
menyebutnya bahwa anak-anak membutuh pengetahuan awal dan memiliki
keyakinan, kepercayaan yang masih semu, di samping itu anak-anak memiliki
banyak pengharapan akan sesuatu, pada masa itu anak-anak membutuh banyak
belajar dan memungkinkan memberi pengetahuan kepadanya.
5. Berkemampuan Rendah
20
6. Strategi Guru Dalam Memotivasi belajar
b. Memberikan nilai ulangan sebagai pemacu siswa untuk belajar lebih giat.
21
B. Kerangka Berpikir
Peran guru itu untuk meningkatkan motivasi siswa terutama bagi mereka
yang motivasinya rendah. Faktor-faktor apa saja? Guru harus tau dan mencari
inisiatif untuk bagaimana menyelesaikan masalah itu agar siswa bisa punya
motivasi tinggi untuk belajar lebih baik dan meningkatkan prestasi belajar-nya
Inilah yang penting.
22
Guru
Siswa berkemampuan
rendah
Setrategi
Motivasi
Semangat Belajar
23
BAB III
METODE PENELITIAN
24
B. Desain Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam proposal ini nantinya akan menggunakan
jenis data primer dan sekunder, Sumber data primer atau sumber data utama akan
mengambil dari hasil wawancara di lapangan dan data sekunder atau data
pendukung akan diambil dari hasil observasi dan hasil dokumentasi berupa
foto-foto atau gambar.
25
D. Teknik Pengambilan Sampel
a. Observasi
b. Teknik wawancara
26
biasanya akan menghendaki penjelasan serta pendapat dari narasumber
yang diwawancarai. (fungsi.co.id)
c. Teknik Dokumentasi
1. Uji Kredibilitas
27
a. Triangulasi
28
c. Mengadakan Member Check
2. Uji Tranferabelitas
Oleh karena itu, agar orang lain dapat memahami hasilpenelitian kualitatif
ini sehingga ada kemungkinan untukmenerapkan hasil penelitian tersebut, maka
dalam menyusunlaporan ini peneliti memberikan uraian yang rinci, jelas,
sistematis,dan dapat dipercaya. Dengan demikian, maka pembaca menjadijelas
atas hasil penelitian ini, sehingga dapat memutuskan dapatatau tidaknya untuk
diaplikasikan hasil penelitian ini di tempatlain.
29
Apabila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaranyang
sedemikian jelasnya, seperti apa suatu hasil penelitian dapatdberlakukan
(transferability), maka laporan ini memenuhi standartransferabilitas.
3. Uji Dependabilitas
4. Uji Konfirmabilitas
30
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda
(Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini
selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk
memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna
untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi
bersifat reflektif. Denzin (dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam
triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
penyidik danteori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut,
peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber.
Sementara itu, dalam catatan Tedi Cahyono dilengkapi bahwa dalam riset
kualitatif triangulasi merupakan proses yang harus dilalui oleh seorang peneliti
disamping proses lainnya, dimana proses ini menentukan aspek validitas
informasi yang diperoleh untuk kemudian disusun dalam suatu penelitian. teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagaipembanding terhadap data itu. Teknik
31
triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lain.
Model triangulasi diajukanuntuk menghilangkan dikotomi antara pendekatan
kualitatif dan kuantitatif sehingga benar-benar ditemukan teori yang tepat.
Penyajian data yang sering digunakan untuk data kualitatif pada masa
yang lalu adalah dalam bentuk teks naratif dalam puluhan, ratusan, atau
bahkanribuan halaman. Akan tetapi, teks naratif dalam jumlah yang besar
melebihi beban kemampuan manusia dalam memproses informasi. Manusia
tidakcukup mampu memproses informasi yang besar jumlahnya; kecenderungan
kognitifnya adalah menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam kesatuan
bentuk yang disederhanakan dan selektif atau konfigurasi yangmudah dipahami.
Penyajian data dalam kualitatif sekarang ini juga dapat dilakukan dalam
berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang untuk
menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu padan
dan mudah diraih. Jadi, penyajian data merupakan bagian dari analisis.
H. Prosedur Penelitian
32
Pada tahap pra-lapangan ini, peneliti memulai dari prosespengajuan judul
kepada ketua Jurusan Tasawuf & Psikoterapi,kemudian peneliti membuat
proposal penelitian yang judulnya sudah disetujui oleh Ketua Jurusan. Sebelum
memasuki lokasi penelitian, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan surat-surat
dan jugakebutuhan lainnya (ada dalam lampiran). Selain itu, penelitimemantau
perkembangan yang terjadi dilokasi penelitian. Penelitijuga menyiapkan
perlengkapan yang diperlukan dalam prosespenelitian, perlengkapan itu adalah
ketas, buku saku, alat tulismenulis, kamera, perekam suara, dan lain-lain.
3. Tahap Penyelesaian
33
DAFTAR PUSTAKA
Eva Pratiwi Handayani, T. (2018). Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Mengatasi Kenakalan Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Permata Hati Bangko (Doctoral dissertation, UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi).
Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar IPA di sekolah dasar. Jurnal penelitian pendidikan, 12(1),
90-96.
34