Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 3 KAB. TEBO

PROPOSAL

MAHDIPA
NIM. 201190250

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah............................................................................1
B.Fokus Penelitian.......................................................................................5
C.Rumusan Masalah.....................................................................................5
D.Tujuan Penelitian......................................................................................5
E.Kegunaan Penelitian.................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7
A.Kajian Teori..............................................................................................7
B.Study Relevan.........................................................................................12
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................13
A.Pendekatan dan Desain Penelitian..........................................................13
B.Setting dan Subyek Penelitian.................................................................14
C.Jenis dan Sumber Data............................................................................15
D.Teknik Pengumpulan Data......................................................................16
E.Teknik Analisis Data...............................................................................18
F.Uji Keterpercayaan Data..........................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena
pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan SDM bagi pembangunan bangsa dan
negara. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan
dan pertumbuhan kearah yang lebih kompleks. Hal ini menimbulkan masalah-masalah
sosial dan tuntutan-tuntutan baru yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, sehingga
pendidikan selalu menghadapi masalah karena adanya kesenjangan antara yang
diharapkan dengan hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan. (Adi kristianto,
2012)

Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran untuk memahami tingkat


keberhasilan seseorang siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar yang
diikutinya disekolah. Dengan demikian, pretasi belajar seorang siswa dapat
ditandai dari hasil belajar dalam batas rangking tertentu. Batasan rangking
tersebut, dapat dijadikan ukuran penentuan keberhasilan siswa setelah mengikuti
proses pendidikan disekolah. Misalnya naik kelas atau kelulusan siswa dapat
ditentukan dari hasil belajarnya. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, kata
prestasi diartikan sebagai, “hasil yang dicapai”. Prestasi belajar mempunyai
peranan yang sagat penting dalam pendidikan bahkan kualitas pendidikan
dicerminkan antaralain oleh siswa pada masa pelajaran yang telah dipelajari di
sekolah. Oleh karena itu, prestasi belajar penekanannya pada hasil yang dicapai
dari suatu kegiatan atau aktifitas. Prestasi belajar sebagas suatu hasil pendidikan
yang diperoleh siswa setelah melewati proses pendidikan dalam jangka waktu
tertentu.

Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari spiritual, pengetahuan, sikap


dan keterampilan. Semua ini dapat dicapai melalui proses belajar mengajar yang
efektif, efisien, bermakna dan menyenangkan. guru merupakan kunci pokok
terciptanya kegiatan belajar mengajar yang efektif, efisien dan bermakna sehingga

9
dapat mencapai keberhasilan belajar yang diharapkan. Keberhasilan belajar
sendiri dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa yang optimal. Pada
umumnya, keberhasilan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Terdiri dari dua macam faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor
internal dan eksternal. Selain faktor-faktor tersebut juga terdapat faktor lain yang
mempunyai peranan tidak kalah pentingnya dalam kegiatan belajar yaitu
kedisiplinan (siti khafifah, 2017)

Disiplin dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) bermakna tata


tertib; ketaatan, (kepatuhan) kepada peraturan. Disiplin dapat disimpulkan
kepatuhan individu untuk melaksanakan aturan-aturan yang berlaku dalam
kelompok sosial mengendalikan dan mengarahkan diri dalam bertingkah laku
dengan penuh kesadaran. Disiplin siswa di sekolah, dapat diartikan dengan
ketaatan dan kepatuhan siswa melaksanakan aturan-aturan yang berlaku dalam
lingkungan sekolah secara konsisten dengan bersungguh-sungguh guna
kelancaran proses belajar mengajar. Disiplin diharapkan dapat mendidik anak
untuk berperilaku sesuai norma-norma dan peraturan yang ditetapkan oleh
kelompok sosial. Kedisiplinan berkaitan dengan pengendalian diri. Kedisiplinan
yang sudah terbentuk kedalam pribadian anak, diharapkan dapat meringankan
beban orangtua untuk mengontrol perilaku yang negatif dan lingkungan di
lingkungan sekolah, disiplin dapat mengarahkan dan mengendalikan aktivitas
anak dan proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar meningkat dan
berpengaruh baik kepada prestasi anak tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal l7 juli 2022 dengan ketua


jurusan smk n.3 tebo mengatakan bahwa Smk n.3 tebo merupakan sekolah yang
memiliki kurang lebih…….. siswa, smk Negeri 3 Tebo berada dibawah naungan
kementerian pendidikan dan kebudayaan. Smk Negeri 3 Tebo mempunyai 3
jurusan, tehnik gambar bangunan, multi media dan administrasi perkantoran. Smk
n.3 tebo memiliki tata tertip sekolah, baik dari kedisiplinan dalam belajar, maupun
cara berpakaian rapi, jika ada siswa yang melanggar peraturan sekolah, maka guru
smk n.3 tebo akan memberi hukuman, sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan

8
siswa tersebut, Demi menghasilkan siswa yang disiplin dan berdampak baik
terhadap siswa tersebut. namun ada saja siswa yang tidak menjalankan tata tertib
dengan baik seperti terlambat datang kesekolah, terlambat masuk kelas, bolos
sekolah, malas mengerjakan tugas, tetapi dalam proses belajar mengajar siswa
dapat mengerjakan dengan baik dan mendapatkan prestasi dikelasnya. maka
menjadi ketertarikan sendiri bagi peneliti untuk mencoba melakukan penelitian ini
dengan mengangkat sebuah judul: Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Prestasi
Siwa Smk N.3 Kabupaten Tebo.

B. Pembatasan Masalah
Mengingat Luasnya Ruang Lingkup Pembahasan Ini, maka peneliti
membatasi masalah pada penelitian ini pada hal-hal yang hanya berkenaan dengan
kedisiplinan dan prestasi siswa di Smk N.3 Tebo, karena banyaknya permasalahan
tentang prestasi penelitian ini membatasi ada tidaknya pengaruh kedisiplinan
terhadap prestasi saja.

C. Rumusa Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, agar lebih praktis dan sistematis
maka permasalahan yang peneliti rumuskan adalah apakah kedisiplinan
berpengaruh terhadap prestasi siswa di Smk N.3 Tebo ?

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, didapat bahwa tujuan penelitian adalah


untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kedisiplinan terhadap
prestasi siswa dan kegunaan penelitian yang memuat mamfaat penelitian
baik untuk pengembangan ilmu maupun untuk tujuan praktis bagi pihak
terkait.

9
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Disiplin
Menurut djamarah(2008) disiplin adalah sustu tata tertib yang
mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. Kedisiplinan
mempunyai peranan penting dalam menciptakan tujuan pendidikan.
Berkualitas atau tidaknya belajar peserta didik, sangat dipengaruhi oleh
faktor yang sangat pokok yaitu kedisiplinan disamping faktor
lingkungan baik keluarga, sekolah dan kedisiplinan, serta bakat.Suradi
(2004) disiplin adalah kondisi yang menunjukan ketaatan, kepatuhan,
keteraturan, ketertiban, yang tercipta melalui binaan keluarga,
pendidikan disekolah dan pengalaman individu. Menurut
arikunto(2009) disiplin adalah sesuatu yang berkenaan dengan
pengendali diri seseorang terhadap bentuk bentuk aturan, dimana
aturan tersebut diterapkan oleh orang yang bersangkutan maupun
berasal dari luar.
a. Bentuk-bentuk disiplin belajar
Menurut slameto beberapa bentuk disiplin belajar antara
lain: disiplin peserta didik masuk sekolah, disiplin peserta didik
dalam mengerjakan tugas disiplin peserta didik dalam mengikuti
pelajaran disekola dan disiplin peserta didik dalam menaati
tatatertib disekolah.
b. Fungsi disiplin belajar
Fungsi utama disiplin belajar adalah belajar mengendalikan
diri dengan mudah, menghormati dan menaati peraturan.
Berkaitan dengan fungsi disiplin belajar.

10
c. Tujuan disiplin belajar
Tujuan disiplin belajar yang dikemukakan oleh kartono(2007)
adalah untuk menolong peserta didik memperoleh
keseimbangan antara kebutuhannya untuk berdikari dan
penghargaan terhadap orang lain.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar
Pembentukan sikap disiplin belajar bukan merupakan sesuatu
yang terjadi secara otomatis atau spontan pada diri peserta didik,
melainkan sikap tersebut berbentuk atas dasar beberapa faktor
yang mempengaruhinya peran dalam pembentukan ini melalui
beberapa proses secara bertahap.
e. Aspek-aspek kedisiplinan belajar
Menurut ahmadi(2009) ada dua aspek kedisiplinan b elajar
yaitu:
a. Ketertiban terhadap peraturan, yaitu adanya
ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan-
peraturan secara tertulis maupun tidak
tertulis.
b. Tanggung jawab, yaitu munculnya disiplin
yang berkaitan dengan sikap jujur dan penuh
rasa tanggung jawab atas semua perbuatan
dan berani menanggung risikonya.
E. Hal-hal yang penting dalam menerapkan kedisiplinan belajar
Ada beberapa hal yang penting dalam menerapkan kedisiplinan pada
peserta didik. Menurut subrata(2006)
a. Peraturan
b. Konsisten
c. Hadiah
d. Hukuman. Faiqotul& ehksan(2018)
1. Prestasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Prestasi diartikan sebagai

hasil usaha yang di capai dari apa yang dikerjakan atau yang diusahakan.

11
Seseorang dianggap berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu hasil dari apa yang

diusahakannya, baik karena hasil belajar, bekerja atau berlatih keterampilan dalam

bidang tertentu. Prestasi merupakan hasil nyata dari puncak pengembangan

potensi diri. Apabila seorang siswa ranking satu, itu berarti proses pembelajaran

yang selama ini dijalani sukses besar. Paramita& rieneke (14: 2021)

Dalam setiap perbuatan manusia untuk mencapai tujuan, selalu diikuti

oleh pengukuran dan penilain terhadap proses belajar anak, dapat diketahui hasil

atau prestasi anaknya. Dan dengan mengetahui prestasi belajar anak tersebut

termasuk dalam kelompok anak pandai. Sedang atau kurang. Prestasi belajar ini

biasa dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau simbol, dan pada setiap catur

wulan atau semester, hasil prestasi anak tersebut dinyatakan dalam bentuk lapor.

Yang dimaksud dengan prestasi adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang

dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau simbol yang dapat mencerminkan

hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar anak

ini, adakalanya normal, ada yang dibawah potensi dan ada pula yang di atas

potensi. Anak dikatakan berprestasi normal apabila berhasil mencapai atau

melaksanakan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya sepertiyang

telah ditetapkan oleh tes intelegensi. Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar Kegiatan belajar dilakukan oleh setiap anak, karena melalui belajar mereka
12
memperoleh pengalaman dari situasi yang dihadapinya. Dengan demikian belajar

berhubungan dengan perubahan dalam individu sebagai prestasi pengalamannya

dilingkungan. Adapun faktor- faktor yang bisa menimbulkan kesulitan didalam

belajar diantaranya faktor yang bersumber dari dalam diri, faktor yang bersumber

dari lingkungan, dan faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat.

Muslim(2021: 32).

B. Kerangka pikir
Gambar II.1
Kerangka Pikir

KEDISIPLINAN
HASIL BELAJAR SISWA

Berdasarkan grafik di atas, maka terdapat dua variabel, satu variabel


independen dan satu variabel dependen. Yaitu, Kedesiplinan sebagai variabel
independen, sedangkan hasil belajar siswa merupakan variabel dependen.

peneliti akan mencari tau apakah terdapat pengaruh signifikan kedisiplinan


terhadap hasil belajar siswa smk negeri 3 kabupaten tebo. Dari uraian tersebut,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari pembuatan kerangka pikir diatas
ialah agar peneliti lebih mudah dalam penelitiannya. Selain itu kerangka pikir
diatas menjelaskan alur atau langkah langkah yang akan dilakukan peneliti dalam
meneliti.

13
C. Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. (Sugiono, 2018: 63).
Apabila ditinjau secara etimologi, hipotesis adalah perpaduan kata, hypo
dan thesis. Hypo berarti kurang dari; thesis adalah pendapat atau tesis. Oleh
karena itu, secara harfiah hipotensis dapat diartikan sebagai sesuatu
pernyataan yang belum merupakan suatu tesis, suatu kesimpulan sementara,
suatu pendapat yang belum final, karena masi harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis adalah suatu dugaan sementara suatu tesis sementara yang harus
dibuktikan kebenarannya melalui penyelidikan ilmuah. (muri yusuf,
2014:130)
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ho : kedisiplinan tidak berpengaruh secara fositip dan signifikan terhadap
prestasi belajar siswa smk negeri3 kabupaten tebo.
Ha : kedisiplinan berpengaruh secara fositip dan signifikan terhadap prestasi
belajar siswa smk negeri3 kabupaten tebo.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Di dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
kuantitatif deskriptif, kuantitatif yaitu peneliti yang menggunakan analisis
data yang berbentuk numerik/angka.Suryani (2016:170) Metode Deskriptif
adalah metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif
memusatkan perhatian kepada masalah- masalah aktual sebagaimana adanya
pada saat penelitian berlangsung. haidir&Salim (2019:49) Pendekatan
kuantitatif deskriptif yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara menjelaskan
dan menyandingkan data dalam bentuk angka berdasarkan fenomena yang
terjadi.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di smk n.3 tebo, lokasi smk n.3 tebo berada
di Jalan Padang Lamo,Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir , Kabupaten
Tebo, Propinsi Jambi, Jambi 37259, No Hp: 08127460037, waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan juli 2022 sampai september 2022, peneliti memilih
tempat ini karena dekat dengan pemukiman dan aksesnya dapat dicapai
dengan cepat, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan lancar.

C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi

Populasi adalah salah satu hal yang esensial dan perlu mendapat

perhatian dengan seksama apabila peneliti ingin menyimpulkan suatu

hasil yang dapat di percaya dan tepat guna untuk daerah atau objek

penelitiannya. Yusup&Muri(2017: 145) populasi dalam penelitian ini

18
adalah semua siswa Smk N.3 Tebo dari kelas 1 sampai kelas 3 yang

berjumlah……… orang.

2. Teknik pengambilan sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan

mewakili populasi tersebut. untuk menentukan besaran sampel peneliti

menggunakan teknik simple random sampling yaitu pengambilan

anggota sampel dan populasi dilakukan secara acak tanpa

memperlihatkan strata yang ada dalam populasi itu.

Nurdin&hartati(20l9:l52) Sebanyak 100 responden. Jumlah sampel

yang diambil menggunakan rumus slovin dengan besaran 10% adalah

sebagai berikut:

N
n=
1+ Ne ²

keterangan

n= jumlah sampel

N= jumlah populasi

E= error ( tingkat kesalahan ditentukan 10%)

D. Instrumen penelitian
1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner (Angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan


dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
kepada orang lain yang dijadikan responden untuk di jawabnya.
Melalui kuesioner tersebut, maka peneliti langsung mengetahui
jawaban-jawaban dari seperangkat pernyataan yang telah disebar
kepada siswa smk negeri 3 tebo.
2. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal kata nya dokumen, yang artinya

barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode

dokumentasi, peneliti menggunakan benda-benda tertulis seperti

buku-buku, majalah, dokumen, catatan harian, dan sebagai sumber

penelitiannya.

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara

pengumpulan data maupun peneliti terhadap narasumber atau

sumber data. Melalui kegiatan tersebut, maka peneliti

mengadakan dialog langsung kepada siswa smk negeri 3. Dialog

langsung yang telah dilakukan bersama siswa smk negeri 3 antara

lain tentang disiplin, dan prestasi siswa smk negeri 3.

B. Skala Likert Instrumen Angket

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara

spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel

penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item


instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dan

sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara

lain:

Tabel 3.
Nilai skala likert

Pilihan 5 4 3 2 1
Interpretasi Sangat Setuju (S) Kurang Tidak Sangat
Setuju Setuju Setuju Tidak
(SS) (KS) (TS) Setuju
(STS)

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen oeneliti. Pengujian validilitas

itu mengacu pada sejauh mana suatu instrumen dalam menjalankan

fungsi. Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Untuk melihat

validilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor kontruks atau variabel, untuk

validitas ini berpedoman pada nilai r tabel dan r hitung, untuk nilai r

tabel dapat diketahui dengan nilai degree of freedom (df) dimana df =

n-2 (n = jumlah data responden). Untuk nilai r hitung dapat

diketahui dari corrected item total correlation . untuk pengambilan

keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut:

a. Apabila r hitung ≥ r tabel dan bernilai positif maka indikator

tersebut dinyatakan valid.


b. Apabila r hitung < r tabel dan bernilai negatif maka indikator

tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Realibilitas

Reabilitas menunjukan bahwa instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat peengumpulan data karena

instrumen sudah baik. Reabilitas menunjukan sejauh mana suatu

instrumen dapat memberi hasil. Pengukuran yang konsisten apabila

pengukuran dilakukan berulang-ulang terhadap gejala yang sama

dengan alat pengukuran yang sama. Uji reabilitas ini hanya dilakukan

pada data yang dinyatakan valid. Untuk menguji reablitas digunakan

teknik croanbach alpha > 0.60. jika nilai croanbach alpha > 0.60 maka

pertanyaan reliabel, jika nilai croanbach alpha <0.60 maka pertanyaan

tidak reliabel.

C. Uji Asumsi Klasik Penelitian


1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berditribusi normal atau tidak. uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

berdistribusi normal. Cara menentukan uji normalitas dapat digunakan

dengan dua cara dalam SPSS yaitu menggunakan PP-Plot dan uji K-S

(Kolmogorov-Smirnov). Prinsip uji normalitas menggunakan grafik

PP-Plot dapat dilihat jika data menyebar disekitar garis diagonal atau

grafik histogramnya menunjukkan pola histogram normal, maka


model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dan sebaliknya jika data

menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Dalam uji K-S (Kolmogorov-Smirnov) data dikatakan berdistribusi

normal apabila nilai (Sig.)>0,05 maka data residual berdistribusi

normal. Sebaliknya, jika nilai (Sig.) < 0,5 maka data residual tidak

berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedesitas

Heteroskedesitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu

periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Dan adanya

ketidak samaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada

model regresi. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedesitas pada

suatu model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, cara

melihatnya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengidentifikasi telah terjadi

heteroskedastisitas. Dan sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta

titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas.


D. Uji Hipotesis Penelitian
1. Uji t (Uji Parsial)

Uji t (parsial) menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

independen penjelas secara individual dalam menerangkan variabel

dependen.

Untuk menguji signifikansi atau tidaknya pengaruh kepuasan

konsumen terhadap pembelian ulang, maka digunakan uji-t dengan

menggunakan α = 5% atau 0,05. Adapun kriiteria pengujiannya adalah:

a. Ha diterima, jika: thitung>ttabel atau Sig <α (terdapat pengaruh yang

signifikan).

b. Ho ditolak, jika thitung<ttabel atau Sig > α ( tidak terdapat pengaruh

yang signifikan).

A. Untuk menarik kesimpulan dari hipotesis dan untuk memperkuat


didalam menganalisis data, peneliti menggunakan uji hipotesis
dengan menggunakan program software SPSS. Data hasil Uji t
bersumber pada output tabel One-Sample Test, kemudian pengujian
dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dan t tabel.
Teknik Analisis Hasil Penelitian
1. Regresi linier sederhana (Arah Pengaruh)

Analisis regresi (Regresi Analysis) merupakan suatu teknik

untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan

tersebut untuk membuat perkiraan( prediction). Dalam penelitian

ini analisis menggunakan bantuan program SPSS, persamaan

umum dari regresi linier sederhana adalah: Y=a+b.X+e

Keterangan
Y = Variabel dependen (Minat beli ulang)

X = Variabel independen( kepuasan konsumen)

a = konstanta/intercept, merupakan nilai rata-rata pada variabel Y

apabila nilai pada variabel X bernilai 0.

b = Koefisien/slope, merupakan suatu nilai yang menunjukkan

seberapa besar kontribusi (sumbangan ) yang diberikan

variabel X terhadap Y.

(+) = menunjukkan hubungan satu arah (searah) bahwa jika

variabel kepuasan konsumen meningkat maka minat beli

ulang juga meningkat.

e = eror merupakan selisih antara nilai duga dan nilai pengamatan

yang sebenarnya.

2. Koefisien Determinasi / R2

Koefisien determinasi pada regresi sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan

varian dari variabel terikatnya. Secara sederhana koefisien determinasi

dihitung dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi. Uji R2 atau uji

determinasi merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi,

karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang

terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut dapat mengukur

seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data

sesungguhnya. Untuk nilai koefisien determinasi menggunakan rumus

sebagai berikut:
KD =
r²x100
%
Ketera
ngan:
KD = Nilai koefisien
Determinasi r =
Nilai koefisien Korelasi83

G. Operasionalisasi variabel

Ada dua (2) variabel yang menjadi pokus penelitian ini, ke dua

variabel tersebut dioperasionalkan dengan batasan-batasan sebagaimana

yang tertera pada tabel berikut:

Tabel 4
Operasionalisasi
Variabel

No Variabel Depenisi Operasional Indikator Skala


Pengukuran
1 kedisiplinan( 1.Harapan Interval 86
X) 2.Perbandingan
3.Kinerja
4.Pengalama
5.Konfirmasi
dan
diskonfirmasi.
85

2 Prestasi Interval
siswa (Y)
Untuk penelitian yang menggunakan angket sebagai alat

pengumpulan data utamanya hasil datanya ada yang ordinal dan ada yang

interval, disini peneliti menetapkan datanya skala interval karena data

interval lebih baik dari data ordinal. Skala ordinal merupakan hasil

pengelompokan data dalam bentuk urutan rangking. Skala interval adalah

skala yang mempunyai jarak yang sama antara

satu data dengan data lain. Data pengukuran yang diperoleh melalui skala

interval adalah data interval yaitu data yang diidentikkan dengan

bilangan rill. Data pada penelitian ini layak diberi skala interval karena

respondennya benar-benar siswa smk negeri3.

E. Uji Keterpercayaan Data


1. Triangulasi Data

Triangulasi adalah teknik yang digunakan dalam penelitian untuk


menguji keterpercayaan atau keabsahan data. Triangulasi dalam pengujian
kredibelitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiono, 2016:273).

Dalam pengujian keabsahan data ini, maka digunakan triangulasi data


dengan memanfaatkan penggunaan sumber. Patton dalam Lexy (2017:330)
menyatakan bahwa triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda.

Triangulasi dengan sumber ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa
yang dikatakan orang secara pribadi
3) Membandingkan apa yang dikatakan orang- orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu
4) Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan
menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan
5) Meembandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan (Lexy J. Moloeng, 2017:331).

Triangulasi data ini digunakan peneliti sebagai alat untuk menguji


kembali tentang keabsahan data yang peneliti peroleh dari lapangan, dengan
teknik Triangulasi peneliti dapat membandingkan hasil wawancara dengan data
hasil observasi yang berkenaan dengan Analisis Pembelajaran Dalam Kesulitan
Membaca Al-Qur’an Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs N 5 TEBO yang
dianggap perlu.
Daftar Pustaka

Kementerian Agama RI,2012, Al-Qur’an dan Terjemahnya,Jakarta: Lutfi Agency


Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ananda, Santoso dan S. Priyanto,1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya
Ali, Muhammad. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Arif, Arifudin. 2008. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kultura. Asmuni,
M. Yusran. 1997. Dirasah Islamiah I (Pengantar Studi Alquran Hadits Fiqh dan
Pranata Sosial). Jakarta:
Nasution, S. 1992. Penelitian Naturalisti-kualitatif. Bandung: Tarsito
Media. Basrowi, Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Daradjat, Zakiah.2006. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Jakarta: Balai
Pustaka.Daradjat,
Zakiah. 2014. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik,
Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hanifah.
2011. Peran Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-
Qur‟an Siswa di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan
dalam Skripsi. Jakarta.
Slamet Subagja, 2019. Peran Guru Al-Qur’an Hadits Dalam Mneningkatkan
Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas III Di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi dalam Skripsi. Jambi
Samrin, (2015), Pendidikan Agama Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di
Indonesia. Jurnal Al-Ta’dib vol. 8, 107.
Alfabeta. Ma‟mur Asmani, Jamal. 2013. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif,
Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press. Moleong, Lexy J. 2006.
Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya; Edisi Revisi. Moleong,
Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya. Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam. Jakarta:
Sugiono. 2008. Metodologi Pendelitian Pendidikan, Bandung: Alfa Beta
Nizar, Samsul & Al Rasyidin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai