Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEOSCRIBE DALAM LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL METODE PROBLEM BASED LEARNING


UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA SMK
MUHAMMADIYAH 2 BANTUL

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad


dahlan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna memperoleh Gelas Sarjana
Pendidikan

Disusun oleh:
Yesi Triyaningtias 1900001228

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSIAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Deskripsikan dlu Lembaga sekolah dengan peraturannya
Ketaatan dan kedisplinan secara umum dan baru scr khusus
merujuk ke kedisplinan belajar.
Kedisiplinan sudah sangat sering kita dengar dan bahkan kita
lakukan dalam kegiatan sehari-hari. Disiplin merupakan suatu kesadaran
diri yang muncul dari batin untuk mengikuti dan mentaati peraturan dan
hukum yang berlaku dalam satu lingkungan tertentu. Kesadaran tersebut
apabila dirinya berdisiplin baik maka akan memberi dampak yang baik
bagi keberhasilan dirinya pada masa depannya. Disiplin menjadi sarana
pendidikan. Dalam mendidik, disiplin berperan memperngaruhi,
mendorong, mengendalikan, mengubah, membina dan membentuk
perilaku tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan, diajarkan dan
diteladankan. Karena itu, perubahan perilaku seseorang termasuk
prestasinya merupakan hasil dari suatu proses pendidikan dan
pembelajaran yang terencana, informal atau otodidak. Orang yang disiplin
selalu membuka diri untuk mempelajari banyak hal. Sebaliknya, orang
yang terbuka untuk belajar selalu membuka diri untuk belajar berdisiplin
dan mendisiplinkan
Disiplin berperan mempengaruhi, mendorong dan membentuk
mengendalkan mengubah, membina dan membentuk perilaku tertentu
dengan nilai yang di ajarkan. perubahan perilaku seorang termasuk
presasinya yang merupakan hasil dari suatu proses pendidikan dan
pembelajaran yang dapat terencana orang yang disiplin akan selalu
membuka diri untuk mempelajari banyak hal, sehinga dirinya dapat
mendisilinkan dirinya sendiri.(Badariah, n.d.)
Menurut Rumia (Dalam Sugiarto et al., 2019) Anak-anak yang
disiplin dalam belajar mempunyai tingkat kompetensi lebih tinggi
dibandingkan dengan anak-anak yang tidak disiplin. Pengaruh disiplin
terhadap prestasi belajar peserta didik menjadi faktor paling utama dalam
keberhasilan penguasaan pelajaran di sekolah. Penerapan disiplin ini tidak
hanya dilihat dari disiplin dalam hal waktu mulai belajar, tapi disiplin
dalam segala hal, seperti mengerjakan pekerjaan rumah, mengerjakan
tugas tepat waktu, mengerjakan soal latihan ujian dengan aturan yang
berlaku sampai membagi waktu antara kegiatan belajar di kelas dan
kegiatan ektstra di luar kelas. (Utari & Ulfah, n.d.) mengatakan bahwa
disiplin belajar tidak dapat muncul dengan tiba tiba tidak dapat muncul
secara sendirinya melainkan membutuhkan waktu untuk berlatih dan
pembiasaan yang akan menimbulkan kesadaran diri dalam disiplin dan
perlu membutuhkan faktor yang mampu membina dan menegakan
termasuk dari orang terdekat maupun orang sering di jumapai, denga
adanya sikap disiplin siswa maka akan terciptanya lingkungan yang
kondusif membangun kepribadian yang kuat. (Wati, 2019) disiplin belajar
merupakan penunjang terhadap keberhasilan belajar siswa bahwa agar
siswa lebih maju, siswa harus disiplin dalam belajar baik di sekolah
maupun di rumah.

(Suhendri M. Pd., 2016) Banyak siswa masih ditemukan berbagai


macam tingkah laku yang dilakukan khususnya di sekolah yaitu sering
terlambat masuk sekolah, sering terlambat masuk kelas pada saat jam
pelajaran berlangsung, sering keluar masuk kelas pada saat jam pelajaran
berlangsung, sering lompat pagar, sering tidak masuk sekolah tanpa
keterangan yang jelas (alpa), sering meninggalkan ruang kelas tanpa
keterangan yang jelas pada saat jam pelajaran sedang berlangsung (bolos),
cara berpakaian tidak rapi sesuia tat tertib sekolah, sering mengganggu
teman pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, tidak menggunakan
seragam olah raga pada saat jam olah raga, tidak mencatat pada saat
disuruh oleh guru, yang menjadikan siswa sulit dalam melakukan disiplin
belajar.
Maka disiplin belajar sangat penting karna sikap disiplin bertujuan
agar dapat menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal yang dalat
menganggu proses pembelajaran.disiplin dapat melatih siswa melakukan
tindakan yang baik serta belajar mengajar. Didalam pembelajaran disiplin
sangat di butuhkan. Disiplin akan mendapatkan proses pembelajaran yang
lancar maka siswa akan berlatih mentaati peraturan sekolah, mengerjakan
PR, disiplin dalam mengertjakan tugas disiplin dalam belajar di rumah
sampai disiplin dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marijani
(2015:9) sejumlah 34 siswa, telah didapatkan hasil 3 siswa (9%) memiliki
kedisiplinan tata tertib tinggi, 11 siswa (32%) memiliki kedisiplinan tata
tertib sedang dan 20 siswa (59%) memiliki kedisiplinan tata tertib kurang.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas
IX TulungAgung Jawa Timur memiliki kedisiplinan tata tertib rendah.
…..
Peran guru Bimbingan dan Konseling di dalam sekolah dapat
membantu tugas bersama pendidik dalam mencapai amanat pendidikan
nasional. Berbagai fenomena yang ditimbulkan oleh siswa kurangnya
motivasi belajar.Berbagai fenomena yang timbul ini memerlukan
penanganan khusus oleh guru bimbingan dan konseling melalui
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Salah satu peran
guru bimbingan dan konseling di sekolah ialah melaksanakan layanan,
pelaksanaan yang seusia ini agar siswa dapat mandiri.
Menyikapi hal tersebut, peneliti memberikan penawaran untuk
menggunakan media pembelajaran berbasis videoscribe dalam
mengembangkan kreativitas siswa. Menurut (Wati, 2019) videoscribe
adalah salah satu bentuk media video dengan konsep papan tulis yang
menggunakan gambar tangan dan seolah-olah sedang menggambar atau
menulis di papan tulis. Videoscribe memiliki karakteristik yaitu dapat
menyajikan gambar, suara, animasi, teks (materi pelajaran) serta desain
yang menarik sehingga membantu siswa dalam memahami materi
pembelajaran yang akan diajarkan. Melalui penerapan videoscribe
diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka
dalam pembelajaran dengan adanya rangsangan berupa gambar dan
catatan atau konsep yang ditampilkan pada videoscribe.
Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa media
pembelajaran videoscribe lebih efektif dan menarik digunakan karena
memberikan hasil yang baik dalam implementasinya dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. (Rahmatika & Ratnasari 2018) dalam
penelitianya disimpulkan bahwa media pembelajaran matematika bilingual
berbasis videoscribe, menarik dan efektif digunakan dalam pembelajaran
matematika. Selanjutnya (Istanti, Nur Widya 2017) dalam penelitiannya
disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran videoscribe.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang di kemukakan melalui
penelitian dapat di dfinisikan
1. Perilaku siswa yang membuat tidak disiplin dalam belajar
2. Kurangnya pemahaman siswa mengenai disiplin
3. Permasalahan Keluarga berakibat membuat peserta didik tidak
displin belajar
4. Pengaruh teman/lingkungan yang membuat siswa tidak disiplin
dalam belajar
5. Kurangnya kemampuan guru BK dalam memanfaatkan informasi
yang ada seputar bidang BK
6. Kurangnya kemampuan dalam mengoperasikan peralatan dan
fasilitas yang mendukung kegiatan BK
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka batasan masalah
dalam penelitian ini adalah penggunaan media berbasis videoscribe
terhadap kedisiplinan belajar siswa
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kondisi objektif mengenai ketidak disiplinan
belajar?
2. Bagaimana uji validasi pengembangan media Video Scribe dalam
Layanan Bimbingan Klasikal?
3. Bagaimana uji validasi pengembangan ahli media VideoScribe
dalam Layanan Bimbingan Klasikal?
4. Bagaimana uji validasi pengembangan media VideoScribe Guru
Bimbingan dan konseling?
5. Bagaimana tingkat pengembangan layanan bimbingan klasikal
dengan teknik Focus Grub Discussion dengan media VideoScribe
dalam layanan ?

E. Tujuan
1. Untuk mengetahui Kondisi Objektif ketidak disiplinan belajar
siswa
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari uji validasi dalam
Layanan Bimbingan Klasikal dengan media VideoScribe oleh
Guru BK
3. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari uji validasi
pengembangan ahli media VideoScribe dalam Layanan
Bimbingan Klasikal
4. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari uji validasi
pengembangan media VideoScribe Guru Bimbingan dan
konseling
5. Untuk mengetahui bagaimana tingkat pengembangan layanan
bimbingan klasikal dengan teknik Focus Grub Discussion dengan
media VideoScribe dalam layanan
F. Manfaat
1. Diharapkan dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi siswa
sehingga lebih termotivasi dan tertarik dalam mengikuti proses
kegiatan belajar.
2. di harapkan lebih mengembangkan fleksibilitas belajar siswa
secara optimal
3. Pengembangan VideoScribe diharapkan mampu memberikan
inovasi bagi guru BK dalam melaksanakan layanan yang lebih
menarik.
G. Spesifikasi Produk yang di Kembangkan
Spesifikasi produk yang akan di kembangkan dalam penelitian ini
yaitu
1. VideoScribe yang di kembangkan sesuai materi mengenai
kedisiplinan belajar siswa
2. VideoScribe dirancang untuk di gunakan sumber belajar
3. Tampilan Video scribe lebih menarik dengan materi yang mudah
di pahami yang dapat mendorong siswa ermotivasi dalam
kedisiplinn belajar.
4. VideoScribe dilengkapi dengan gambar-gambar dan video yang
sesuai dengan materi yang di kembangkan.
5. Sasaran Produknya pada siswa SMK Muhammadiyah 2 Bantul

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan


Asumsi dan keterbatasan pengembangan dalam penelitian
pengembangan ini adalah
1. Asumsi Pengembangan
a. Sekolah sudah memiliki fasilitas berupa cokputer yang memadai
dan di dukung dengan adanya wifi.
b. Sebagian guru BK memiliki kemudahan dalam mengakses
internet dan memiliki perlengkapan yang di perlukan
c. Sebagian guru Bk dapat mengoprasikan computer dan dapat
mengakses internet.
2. Keterbatasan Pengembangan
a. Keterbatasan Waktu yang di miliki guru BK sehingga materi
dalam pengembangan minat belajar siswa hanya terbatas.
b. Kemampuan Guru BK dalam pembuatan VideoScribe yang belum
di pahami
c. Kurangnya kemampuan dalam mengoperasikan VideoScribe

Anda mungkin juga menyukai