Anda di halaman 1dari 16

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

HEWAN DAN MAKANANNYA

MELALUI PENERAPAN METODE MAKE A MATCH DI KELAS IV

SDN 2 SIBOWI KECAMATAN TANAMBULAVA KABUPATEN SIGI”

MARNI

PROPOSAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa

berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk

penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek

kehidupan sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap,

pengetahuan, kecakapan dasar dan perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

Hasil belajar dapat diperoleh dari Tes dan pengamatan. Hasil belajar identik dengan

kata tuntas atau tidak tuntas. Dikatakan tuntas apabila siswa mencapai standar ketuntasan

yang ditentukan. Dan tidak tuntas adalah apabila siswa belum mencapai standar ketuntasan

yang ditentukan.

Hal tersebut ditunjukkan oleh siswa pada SDN 2 SIBOWI, pada Materi Hewan dan

Makanannya, dari 13 Siswa, tuntas 5 orang yaitu, Wardani dengan nilai 70, Razak dengan

nilai 72, Sigit dengan nilai 78, Radit dengan nilai 80 dan Virgi Juniardi memperoleh nilai

ketuntasan 82. Sedangkan 8 orang lainnya memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan

yang ditentukan yaitu di bawah nilai 70.

Melalui pembelajaran pada SDN 2 SIBOWI kelas IV, ditemukan keadaan di mana

siswa lebih cenderung bermain dan mengganggu temannya. Selain itu ketertarikan mereka

dalam mengikuti pelajaran dapat diketahui dengan seringnya mereka meminta izin keluar

sehingga pembelajaran tidak maksimal dan apabila dibiarkan maka sangat berpengarh pada

hasil belajar bukan hanya pada satu mata pelajaran namun pada pelajaran lainnya. Sehingga

dianggap sangat perlu untuk diperbaiki.


Melalui refleksi guru dan unsur sekolah lainnya, hal tersebut terjadi mungkin

dikarenakan beberapa hal dianataranya, kemampuan guru terhadap materi pelajaran, dan

kemampuan guru mengolah kelas dengan menggunakan beberapa model atau metode

pelajaran. Oleh karena itu, dipilih salah satu model pembelajaran Kooperatif tipe Make a

Match yang dianggap dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam kelas sehingga berpengaruh

baik pada hasil belajar. Pada model pembelajaran ini, siswa terlibat aktif karena guru akan

membuatkan kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban. Sehingga setiap kelompok akan

bekerja sama untuk mencocokkan pertanyaan dengan jawaban yang ada di kartu. Dalam

aktifitas ini, siswa berperan aktif sehingga tidak ada siswa yang dapat keluar tanpa alasan

yang tidak jelas. Sehingga pada penelitian kali ini di pilih judul “ Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa pada Materi Hewan dan Makanannya melalui Penerapan Model Make a Match di

Kelas IV SDN 2 SIBOWI”

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah penerapan model Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi hewan dan makanannya di kelas IV SDN 2 Sibowi Kecamatan

Tanambulava Kabupaten Sigi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menggambarkan penerapan model pembelajaran Make A Match sehingga

dapat Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Hewan dan Makanannya di kelas IV

SDN 2 Sibowi Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis : Dengan menggunakan Model Make A Match dapat meningkatkan

hasil belajar siswa


Manfaat Praktis :

Bagi siswa :

1. Meningkatkan hasil belajar siswa

2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir kritis, dan berinteraksi

sosial

Bagi Guru 1. Guru dapat menyajikan pelajaran dengan baik secara sistematis melalui

sintak model pembelajaran Make a Match.

2. Guru dapat mengetahui lebih dari satu model pembelajaran

3. Guru akan lebih kreatif dalam mengajar.

Bagi Sekolah : Semua guru dapat menerapkan pembelajaran yang kreatif dan

menyenangkan sehingga dapat menjadi contoh bagi sekolah lain.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

2.1 Penelitian yang relevan

2.1.1 Epri Nuraini Pusminawati, 2017 dengan judul “ Penerapan Model Make a match

dalam upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa”. Diperoleh hasil belajar siswa

kelas 4 SDN Kadirejo 02 dengan kutuntasan 90% dari jumlah siswa. Sehingga

penggunaan model tersebut dianggap mampu meningkatkan hasil belajar pada

Sekolah Kadirejo 02.

2.1.2 Sarah, Siti (2018) dengan judul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Melalu Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match pada Mata Pelajaran

Matematika dengan Materi Mengenal Lambang Bilangan Romawi di Kelas IV

SDN IT AL-Hidayah Kecamatan Medan Tembung Tahun Ajaran 2017/2018.

Diperoleh hasil bahwa sebelum diterapkan model Make A Match hasilnya yaitu

55,88% kemudian diterapkan Model Make A Match diperoleh hasil 78,52%

berarti disimpulkan bahwa hasil belajar meningkat dengan diterapkannya Model

Make A Match.

2.1.3 Norkhamid (2015) dengan judul “Penerapan Model Make A Match untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Lingkaran Kelas XI IPA 1. Diperoleh

hasil belajar meningkat dari nilai rata-rata 76,61% pada Siklus 1 menjadi 79,97%

pada siklus II.

2.1.4 Wahyu Indrastuti, dkk (2017) dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match. Diperoleh

hasil penelitian menunjukkan adanya peninglkatan aktivitas siswa dari 76,10%

meningkat menjadi 92,24%.


Pada penelitian yang relevan, telah diperoleh bahwa hasil belajar IPA, dan

Matematika dapat meningkat dengan diterapkannnya Model Pembelajaran Make A Match.

Sehingga mengacu pada hal tersebut saya memilih model Make A Match untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi IPA yaitu Hewan dan Makanannya.

2.2 Kajian Teoritis

2.2.1 Hasil Belajar Siswa

2.2.1.1 Pengertian hasil Belajar siswa

Hasil Belajar Merupakan Bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana

Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian

yang lebih luas mencakup bidang kognitif, efektif dan psikomotorik.

2.2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Tinggi dan rendahnya hasil belajar yang dilakukan oleh siswa yang

akan berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa berkaitan

dengan faktor yang mempengaruhinya. Pada umumnya hasil belajar

siswa yang rendah bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya :

(1) semangat siswa yang kurang, (2) sarana belajar kurang, (3)

Penggunaan metode mengajar yang tidak efektif, dan (4) guru kurang

semangat dalam mengajar.

2.2.2 Model Pembelajaran Make A Match

2.2.2.1 Pengertian Model Pebelajaran

Model Pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar

yang meliputi segala aspek sebelum, sedang, dan sesudah pembelajaran

pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait


yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses

belajar mengajar.

2.2.2.2 Pengertian Model Make A Match

Model Pembelajaran Make A Match adalah sistem pembelajaran yang

mengutamakan penanaman kemampuan sosial terutama kemampuan

bekerja sama, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan berpikir

cepat melalaui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu.

(Wahab, 2007: 59).

2.2.2.3 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Make A Match

Berdasarkan Santoso dalam novia (2015: 24), Kelebihan model Make A Match adalah

sebagai berikut :

1. Mampu menciptakan suasana aktif dan menyenangkan

2. Materi pembelajaran yang disampikan lebih menarik perhatian siswa

3. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar.

4. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran

5. Kerja sama antara siswa terwud dengan dinamis

6. Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.

Berdasarkan Santoso dalam novia (2015: 24), Kelemahan model Make A Match

adalah sebagai berikut :

1. Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan

2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak

bermain-main dalam proses pembelajaran

3. Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai


4. Pada kelas yang jumlah muridnya banyak jika kurang bijaksana maka

menimbulkan keributan.

5. Dalam mengembangkan dan melaksanakan model Make A Match, guru

selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam berbagai kesempatan

agar tidak terjadi keributan di dalam kelas. Memotivasi siswa menjadi bagian

penting untuk menumbuhkan kesadaran pada diri siswa terhadap keseriusan

dalam proses belajar mengajar.

2.2.2.4 Sintak Model Make A Match

Adapun langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran make a match menurut

Aqib zainal (2013 : 23 ) adalah sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok

untuk sesi review (satu sisi berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu

jawaban)

2. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang

dipegang

3. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu

soal atau kartu jawaban).

4. Siswa yang dapat mencocokan kartu nya sebelum batas waktu diberi poin

5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda

dari sebelumnya, demikian seterusnya

6. Kesimpulan
2.2.2.5 Penerapan Model Make A Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dalam penerapan model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan

hasil belajar siswa karena pada model tersebut siswa terlibat aktif dalam

mencari jawaban atas pertanyaan yang dibuat pada kartu pertanyaan.

Sehingga dengan demikian siswa dapat mengingat pelajarannya lebih lama.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Dalam pembelajaran seringkali kita menemui masalah dalam pembelajaran,

diantaranya masalah hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan . hal

tersebut bila dikaitkan dengan penelitian sebelumnya yang membahas tentang meningkatkan

hasil belajar siswa, maka dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar menjadi masalah utama

yang perlu diatasi. Pada hasil belajar seringkali dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

cara guru mengajar yang masih aktif dalam ceramah, dan kurangnya penerapan model

pembelajaran pada proses pembelajaran. Dengan demikian hasil belajar siswa dapat

meningkat apabila guru dapat mengaplikasikan model pembelajaran dengan tepat. Maka dari

itu, pada pembelajaran ini, dipilih model Make a Match untuk meningkatkan hasil belajar

siswa Kelas IV SDN 2 SIBOWI pada materi Hewan dan Makanannya.

2.4 HIPOTESIS

Bagaimana Penerapan Model Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi hewan dan makanannya di kelas IV SDN 2 SIBOWI Kecamatan. Tanambulava

Kabupaten Sigi ?
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau

praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau

meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian

masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan

masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi

nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.

PTK merupakan salah satu publikasi ilmiah dalam konteks pengembangan profesi

guru secara berkelanjutan yang ditujukan untuk perbaikan dan peningkatan mutu proses dan

hasil pembelajaran atau mutu pendidikan pada umumnya.

3.2 Desain Penelitian

  Penelitian ini dilakukan berdasarkan alur siklus Kemmis dan Mc. Taggart (Wardani,

2007) yang mana peneliti pada tahap awal melakukan perencanaan, lalu melaksanakan

perencanaan yang telah dibuat, kemudian mengobservasi pelaksanaan. Dengan data yang

diperoleh dari observasi tersebut maka dilakukan refleksi terhadap pembelajaran sehingga

direncanakan kembali tindakan yang lebih baik pada siklus berikutnya.

Adapun alur pelaksanaan tindakan yang dimaksud seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.1 Alur Desain Kemmis dan Mc. Taggart

3.3 Seting Penelitian

3.3.1 Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN 2 Sibowi

Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 13

orang yang terdiri dari 10 orang siswa perempuan dan 3 orang siswa laki-laki.

3.3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Adapun tempat dan waktu penelitian yang dilaksanakan, yaitu bertempat di SDN 2

Sibowi Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi. Dengan waktu yang diberikan selama 1

bulan terhitung dari tanggal 25 September 2019.

3.3.3 Prtisipan

Adapun yang terlibat dalam penelitian ini yaitu :

1. Guru kelas V dalam hal ini bertindak sebagai pengamat dalam pembelajaran

2. Kepala sekolah dalam hal ini bertindak sebagai observer dalam pembelajaran.
3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Pra Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

1. Menganalisis permasalahan yang terjadi di dalam kelas

2. Merencakan pembelajaran

3. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan dilakukan

3.4.2 Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan dilaksanakan pada tahap ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh

kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat tahap yaitu :

1) Perencanaan

(1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada

pembelajaran Hewan dan makanannya dengan menggunakan model Pembelajaran

Make A Match. (2) menetapkan observer, (3) Menyiapkan materi, (4) Menyiapkan

Lembar Penilaian hasil belajar siswa, (5) Menyiapkan lembar observasi aktivitas

guru dan siswa selama proses pembelajaran, (6) Menyiapkan fasilitas/media

pendukung yang diperlukan selama pembelajaran. (7) Mengkordinasikan program

pelaksanaan tindakan kelas dengan kepala Sekolah dan guru lainnya.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP dan

skenario pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match pada

materi Hewan dan Makanannya pada siswa kelas IV SDN 2 Sibowi Kecamatan

Tanambulava Kabupaten Sigi.


3) Observasi

Pada kegiatan observasi ini, yang dilakukan yaitu mengamati aktifitas siswa dalam

proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match. Selain

aktivitas siswa, dilakukan pula observasi pada aktivitas guru antara lain berupa cara

guru menyajikan materi, penguasaan kelas, dan penerapan model pembelajaran make

a match dalam pembelajaran.

4) Refleksi

Kegiatan pada tahap ini, peneliti menganalisis data yang diperoleh berdasarkan hasil

pengamatan/observasi, hasil tes, dan hasil wawancara. Berdasarkan analisis data maka

dengan hasil yang diperoleh dilakukan refleksi dengan tujuan mengamati kekurangan

dn kelebihan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Sehingga hasil dari refleksi

tersebut digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan tindakan perbaikan

proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada materi hean dan makanannya pada

siklus berikutnya.

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka atau dengan kata lain data

yang berbentu kalimat yang diperoleh dari hasil observasi. Data Kuantitatif berupa data hasil

belajar siswa yang ditujukan melalui hasil tes yang diberikan kepada siswa setiap akhir

tindakan pembelajaran.

3.5.2 Sumber Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu bersumber dari guru dan siswa kelas IV

SDN 2 Sibowi Kecamatan Tanambulava kabupaten Sigi.


3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pemberian Tes

Pemberian tes bertujuan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam

pembelajaran Hewan dan makanannya.

2. Observasi

Observasi pada penelitian ini dilakukan oleh guru kelas IV SDN 2 Sibowi Kecamatan

Tanambulava Kabupaten Sigi dan teman sejawat dengan menggunakan lembar

observasi yang disediakan.kegiatan observasi dilakukan selama proses pelaksanaan

tindakan. Tujuan dari observasi yaitu untuk mengamati aktivitas guru dan siswa yang

perlu diperbaiki dala kelas selama pelajaran berlangsung.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentangd ata hasil belajar siswa

dan untuk menelusuri pemahaman dan kesulitan siswa dalam pembelajaran.

3.7 Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data atau informasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu

lembar kerja siswa dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil data hasil

observasi aktivitas guru dan siswa yang meliputi diantaranya pengelolaan kelas yang efektif

oleh guru, Penggunaan Model pembelajaran yang relevan, dan aktifitas siswa dalam

pembelajaran.
3.8.2 Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang

diperoleh dari hasil belajar siswa untuk menentukan ketentusan belajar siswa. Kriteria yang

digunakan yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Ketuntasan Individu

Setiap siswa dalam pembelajaran dikatakan tuntas atau paham secara individu

terhadap materi pelajaran yang disajikan apabila siswa mampu memperoleh nilai lebih

besar atau sama dengan 70%.

2. Ketuntasan Klasikal

Penelitian ini dianggap berhasil jika aktivitas guru dan siswa berada dalam kategori

baik dan persentase ketuntasan klasikal minimal 75%.

3.9 Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator keberhasilan tindakan ini dapat dilihat dari meningkatkan aktivitas guru dan

siswa dari kategori baik ke kategori sangat baik. Serta meningkatnya hasil belajar siswa

pada materi hewan dan makanannya yang diukur melalui hasil tes pada setiap akhir

tindakan dengan daya serap individu minimal 70% dan ketuntasan klasikal minimal 75%

maka penelitian ini dinyatakan berhasil.


DAFTAR PUSTAKA

Sarah, Siti (2018) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran


Kooperatif Tipe Make A Match Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Materi
Mengenal Lambang Bilangan Romawi Di Kelas IV SD IT Al-Hidayah Kecamatan
Medan Tembung Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri
Sumatea Utara Medan.(http://repository.uinsu.ac.id/4122/diakses 24 September
2019).
Epri Nuraini Rusminawati dan Nani Mediatat, 2017 Penerapan Model Make A Match dalam
Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa (Online), Vol.1 No.2 tahun 2017
(https://www.researchgate.net/publication/325291905 diakses 24 September 2019).
Norkhamid, 2017. Penerapan Model Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Materi Lingkaran Kelas XI IPA 1.(Online), Vol. 3 No.1 tahun 2017
(https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpk/article/view/10671 diakses 24/09/2019).
Andrisoesilo, 2014. Beberapa Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Siswa di Sekolah
(https://andrisoesilo.blogspot.com/2014/10/diakses 24 September 2019).
Fatkhan Amirul Huda, 2017. Pengertian dan Langkah-langkah Model Pembelajaran Make A
Match. (http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-langkah-model-pembelajaran-
make-match/kelebihannyadiakses24 September 2019).
Imam Santoso. 2017. Jenis Data, Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
(http://oldata.blogspot.com/2017/06/jenis-data-sumber-data-dan-
metode.htmldiakses24September 2019).

Anda mungkin juga menyukai