Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PENGUATAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

TIPE JIGSAW TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR DAN


HASIL BELAJAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN
SISWA SEKOLAH DASAR
Maya Yudia Putri

Universitas PGRI Madiun

mayanabilaocha@gmail.com

Abstrak : ……..

Pendahuluan

Pendidikan adalah pekerjaan sadar dan dirancang untuk menciptakan suasana belajar
dan belajar secara berurutan siswa berkembang secara aktif potensinya untuk mencapai
kekuasaan spiritualitas agama, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang diperlukan diri sendiri, masyarakat, bangsa dan Negara (Handayani et al.,
2022). Pembelajaran pada sekolah dasar mengalami berbagai inovasi baik dari media yang
digunakan pada pembelajaran maupun metode yang digunakan pada saat melakukan proses
pembelajaran. Selain hal tersebut inovasi yang digunakan guru dalam melakukan proses
mengajar terjadi pada model pembelajaran. Inovasi merupakan hal yang harus dilakukan daalm
dunia pendidikan untuk meningkatkan mutu lulusan kedepannya. Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan cara perbaikan proses pembelajaran. Proses
pembelajaran yang baik dan tepat juga dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Oleh karena
itu, guru dituntut untuk memiliki kemampuan pengetahuan yang kreatif dan inovatif dalam
proses pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran yang kreatif dan inovatif, diharapkan mampu
menjadikan siswa lebih aktif dalam proses kegiatan pembelajaran dan menjadikan proses
kegiatan pembelajaran lebih optimal. (Susilo, 2008).

Keterampilan komunikasi siswa dapat ditingkatkan dan dikembangkan melalui kegiatan


pembelajaran yang diarahkan oleh guru dengan menggunakan model dan metode pembelajaran.
Model dan Model adalah metode pengajaran yang melatih kemampuan komunikasi siswa
pembelajaran kooperatif teka-teki (Vanalita, Mila, 2014). Peningkatan kualitas pendidikan dapat
dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat meningkat apabila siswa
dapat berhasil dalam belajar. Interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan
secara sadar, terencana baik didalam maupun di luar ruangan untuk meningkat kan kemampuan
peserta didik ditentukan oleh hasil belajar (Hamalik, 2009)
Hasil belajar tingkah laku sebagai hasil belajar dirumuskan dalam bentuk kemampuan
dan kompetensi yang dapat diukur atau dapat ditampilkan melalui performance siswa. Istilah-
istilah tingkah laku dapat diukur sehingga menggambarkan indikator hasil belajar adalah
mengidentifikasi (identify), menyebutkan (name), menyusun (construct), menjelaskan (describe),
mengatur (order), dan membedakan (different) (Sanjaya, 2010). Keberhasilan belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diri siswa atau lingkungan siswa. Belajar perlu didukung
oleh motivasi yang kuat dan konstan. Peran guru sebagai motivator adalah memberi motivasi
kepada siswa agar melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri sesuai dengan tujuan
belajar yang telah ditetapkan kurikulum. Peran guru sebagai fasilitator adalah memfasilitasi
siswa agar dapat belajar dengan mendayagunakan potensi yang dimiliki. Cara yang dapat
dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi siswa (Simaremare, 2019)

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan


interaksi aktif antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru maupun siswa dengan lingkungan
belajar. Siswa belajar bersama-sama dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah
benar – benar menguasai materi yang sedang dipelajari. Beberapa keuntungan yang bisa
diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif yaitu siswa dapat mencapai hasil belajar yang
bagus. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Siswa juga dapat menerima dengan senang
hati pembelajaran yang digunakan karena adanya kontak fisik antar siswa, serta dapat
mengembangkan kemampuan sosial siswa (Sholihah et al., 2016)

Cooperative learning merupakan satu pendekatan yang menekankan kerja sama dalam
kelompok .pembelajaran kooperatif adalah stategi pemebelajaran yang melibatkan partisipasi
siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteriaksi (Fadhly, 2014) Metode atau tipe
Jigsaw merupakan metode belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil
yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen. Siswa bekerja sama saling
ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. Dalam pembelajaran ini, siswa
juga memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan dapat meningkatkan
keterampilan berkomunikasi. Anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan
kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan kepada
kelompoknya (Aris Shoimin, n.d., 2014)

Metode cooperatif learning memiliki beberapa tipe dalam pelaksanaanya, salah satunya
tipe jigsaw. Pembelajaran jigsaw merupakan salah satu tipe yang mendorong siswa untuk aktif
dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang
optimal (Sanjaya, 2016). Jigsaw mampu meningkatkan keterampilan komunikasi siswa melalui
diskusi kelompok ahli dan kelompok asal yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi (Nurhaeni, 2011). Tujuan dari metode pembelajaran jigsaw ialah untuk melatih peserta
didik berdiskusi dan bertanggung jawab secara pribadi untuk membantu temannya memahami
sesuatu tentang bahan ajar (Handayani et al., 2022)
Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif yaitu
siswa dapat mencapai hasil belajar yang bagus. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Siswa juga dapat menerima dengan senang hati pembelajaran yang digunakan karena adanya
kontak fisik antar siswa, serta dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa (Simaremare,
2019).

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur yang dalam proses
penyelesaian karya tulis ini penulis mengumpulkan tulisan dan jurnal yang terkait dengan topik
pembahasan. Metode ini merupakan studi literatur dari berbagai artikel berbasis empiris maupun
penelitian dan literatur lainnya yang berhubungan dengan topik pembahasan. Literature yang
digunakan dalam karya tulis ini berjumlah…literatur. Dengan menggunakaan metode tersebut
peneliti berusaha menelaah literature dengan menganalisis, mengklasifikasi, merinci dan
mengkritisi literatur tersebut. Informasi pada analisis studi ini didapat dari teori yang relevan
dengan topik pembahasan.

Hasil dan pembahasan

Dari uraian di atas dapat dikemukaan bahwa melalui model pembelajaran model
pembelajaran metode jigsaw pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Selain itu bagi peserta didik dapat merubah sikap kemandirian belajar
Matematika. Peningkatan kemandirian peserta didik belajar Matematika ini kemungkinan peserta
didik ada faktor ketertarikan peserta didik dengan model pembelajaran metode jigsaw pada
kegiatan belajar mengajar Matematika. Pada metode jigsaw ditetapakan diskusi kelompok yang
membuat peserta didik dapat menyampaiakn ide-ide selama kegiatan pembelajaran, peserta didik
juga dapat sharing dengan teman yang lain apalagi menemui permasalahan pemahaman. Materi
pembelajaran Matematika melalui metode jigsaw peserta didik lebih aktif dan tercapai dalam
kegiatan belajar mengajar.

Pada penelitian (Suprihatin, 2017) Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas


Muhammadiyah Metro adapun populasi dalam penelitian ini yaitu program studi pendidikan
semester II terjadi peningkatan hasil belajar studi masyarakat indonesia mahasiswa dengan
pembelajaran model jigsaw sebesar 0,74, sedangkan peningkatan hasil belajaran studi
masyarakat indonesia mahasiswa pada kelas kontrol sebesar 0,34. Sehingga jelas terlihat bahwa
hasil pembelajaran studi masyarakat indonesia yang dalam proses pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran jigsaw lebih besar dari pembelajaran yang menggunakan
kooperatif yang artinya terdapat pengaruh model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar
studi masyarakat Indonesia.

Pada penelitian (Handayani et al., 2022) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Dalam Pebelajaran IPA kelas 4 di SDN SUKOHARJO 1 Dalam pembelajaran dengan
model jigsaw, aktivitas belajar peserta didik lebih aktif, karena peserta didik menemukan sendiri
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan topik pada masing-masing kategori dan Dalam suatu
mata pelajaran dimana peserta didik diajarkan oleh guru bahan ajar pembelajaran melalui
ceramah, kegiatan dalam ceramah didasarkan pada pembicara dan komunikasi yang tercipta dari
guru kepada hadirin, Peserta didik belajar setelah lulus tes di kelas jigsaw (eksperimen).

Berdasarkan hasil pretest dan posttest pada dua kelompok terdapat perubahan skor yang
terjadi. Pada kelompok eksperimen, sebelum diberikan perlakuan, seluruh anggota berada pada
kategori rendah. Eksperimen yang dilakukan dalam 8 sesi pertemuan sesuai dengan materi
pembelajaran. Dua pertemuan untuk prestes dan postes, enam pertemuan untuk pembelajaran.
Persiapan pelaksanaan dimulai dari pemberian pretest, pembelajaran, dan Postest dan dapat
diketahui bahwa pencapaian perubahan perilaku sikap kemandirian peserta didik dalam belajar
matematika melalui model pembelajaran metode jigsaw mengalami peningkatan. Peningkatan
kemandirian belajar peserta didik dalam belajar Matematika dengan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw terlihat pada perubahan peningkatan pada kelas eksperimen (Wiwin Yuliani, 2019).

Pada penelitian (Widyaningrum & Harjono, 2019) yang meneliti pengaruh kooperatif
learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS terhadap prestasi belajar siswa kelas III dan data
menyatakan bahwa model pembelajaran cooperatif learning tipe jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar IPS. Peningkatan hasil belajar dari mulai yang terendah 9,89%. sampai yang
tertinggi 85,56% dengan rata-rata sebesar 46,09%. Hasil belajar rata-rata sebelum menggunakan
model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dan sesudah menggunakan model
pembelajaran cooperatif learning tipe jigsaw mengalami peningkatan yang signifikan yaitu
sebesar 46,09%. Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat kita lihat bahwa penggunaan model
pembelajaran cooperatif learning tipe jigsaw dari masing-masing penelitian dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh M. Misbakhur Romadhani (2016) Tentang Penerapan


Metode Belajar Kooperatif Jigsaw Berbasis Karakter Untuk Meningkatkan Kompetensi
Memahami Sistem Rem Konvensional Siswa Kelas XI TSM Di SMK Siang Surabaya.
Menunjukan bahwa Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meingkatkan aktivitas
belajar siswa. Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak
11siswa dengan tingat presentase 39%, Siklus II siswa yang tuntas sebanyak 23 siswa dengan
tingkat presentase 82% (Romadhani, 2016).

DAFTAR PUSTAKA
Aris Shoimin. (n.d.). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. 166.
Aris Shoimin. (2014). Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. 166.
https://doi.org/AR-Ruzz Media
Fadhly. (2014). Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw. Indonesian Journal of History
Education, 1(2), 11–24.
Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar.
Handayani, V., Fatimah, S., Maulidiana, F., Nasution, A. N. P., & Anjarwati, A. (2022). Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta
Didik. Jurnal Sosial Humaniora Sigli, 5(2), 125–130. https://doi.org/10.47647/jsh.v5i2.929
Nurhaeni, Y. (2011). Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Konsep Listrik melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IX SMPN 43 Bandung. Bandung.
Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), 69–80.
Romadhani, M. M. (2016). Penulisan karya ilmiah. Penerapan Metode Belajar Kooperatif
Jigsaw Berbasis Karakter Untuk Meningkatkan Kompetensi Memahami Sistem Rem
Konvensional Siswa Kelas Xi Tsm Di Smk Siang Surabaya.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan.
Sanjaya, W. (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Sholihah, H. A., Koeswardani, N. F., & Fitriana, V. K. (2016). Metode Pembelajaran Jigsaw
Dalam Meningkatkan Ketrampilan Komunikasi Siswa SMP. Prosiding Konferensi
Pendidikan Nasional, 160–167.
Simaremare, J. A. (2019). PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIF
LEARNING TIPE ZIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI SD RK NOMOR 3 SIBOLGA PADA SUB TEMA TUMBUHAN
SAHABATKU. 4.
Suprihatin, S. (2017). -Issn 2337-4721. Pendidikan Ekonomi UM Metro, 5(1), 37–46.
Susilo, J. M. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Vanalita, Mila, J. T. dan M. (2014). Pengaruh Pembelajaran Jigsaw terhadap Kemampuan
Komunikasi Lisan dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Bioterdidik, 2, 9.
Widyaningrum, M. D., & Harjono, N. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap
Hasil Belajar Ips Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar. JPPGuseda | Jurnal Pendidikan &
Pengajaran Guru Sekolah Dasar, 2(2), 57–60.
https://doi.org/10.33751/jppguseda.v2i2.1446
Wiwin Yuliani. (2019). PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TIPE JIGSAW
TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VI SDN TUNAS BAKTI
SUBANG. 3(2). https://doi.org/10.22460/q.v2i1p21-30.642

Anda mungkin juga menyukai