Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Serambi PTK Volume IX, No, 1 Februari 2022 ISSN : 2355 -9535

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar PAI Materi Beriman Kepada Hari Akhir Di
Kelas IX.1 SMP Negeri 1 Blangkejeren
Siti Zahrah

Guru SMP Negeri 1 Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Indonesia


Email: sitizahra567231@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI pada materi beriman
kepada hari akhir melalui penererapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
di kelas XI.1 SMP Negeri 1 Blangkeejeren Tahun Pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini dilakukan di tempat peneliti bertugas yaitu di SMP Negeri 1
Blangkejeren pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 yang dilaksanakan
kurang lebih selama 3 bulan mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan
Oktober pada tahun 2019. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX.1 SMP
Negeri 1 Blangkejeren. Jumlah subjek penelitian ini adalah sebanyak 28 siswa
pada tahun pelajaran 2019/2020, yang terdiri dari 15 orang perempuan dan 13
orang laki-laki. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian tindakan
kelas selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang dalam penelitian ini yaitu
tes siklus dan observasi aktivitas guru dan siswa. teknik analisis data dalam
penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
presentase hasil belajar siswa pada siklus I yang telah mencapai KKM sebesar
67,86%, pada siklus II yang telah mencapai KKM sebesar 89,29% dan
mengalami peningkatan sebesar 21,42%. Aktivitas peneliti dalam melaksana-
kan pembelajaran juga mengalami peningkatan, pada siklus I berada pada
kategori cukup baik dengan rata-rata sebesar 3,43 dan, sedangkan pada siklus II
berada pada kategori sangat baik memiliki rata-rata sebesar 4,5 dan mengalami
peningkatan sebesar 1,07. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada
siklus I berada pada kategori cukup dengan rata-rata sebesar 68,75%, sedangkan
pada siklus II berada pada kategori baik sekali dengan rata-rata 89,25% dengan
peningkatan 20,5%. Sehingga dapat disimpulkan penererapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada
materi beriman kepada hari akhir di kelas IX.1 SMP Negeri 1 Blangkejeren tahun
pelajaran 2019/202.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Hasil Belajar PAI,
Beriman Kepada Hari Akhir

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Hal
ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
Bab ke II Pasal 3 yang dikutip dalam buku Wina Sanjaya (2008:273) yang berbunyi
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

38
Jurnal Serambi PTK Volume IX, No, 1 Februari 2022 ISSN : 2355 -9535

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri,
dan menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab”.
Untuk membentuk manusia yang sesuai dengan pasal di atas bukanlah tugas mudah.
Mereka perlu belajar dengan konstan dan waktu yang tidak sebentar, mulai dari PAUD,
TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi. Dalyono (2007: 49) belajar adalah suatu
usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang,
mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
sebagainya. Belajar dapat dilakukan oleh setiap manusia, baik orang dewasa, remaja, anak-
anak maupun orang tua, dan belajar akan berlangsung seumur hidup. Perubahan itu
diperoleh melalui pengalaman (latihan) bukan dengan sendirinya berubah karena
kematangan atau keadaan sementara (Suprahatiningrum, 2014:14-15).
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
dikuasai oleh siswa, terutama yang beragama Islam, karena Pendidikan Agama Islam
adalah penata individual sosial yang dapat menyebabkan seseorang tunduk dan taat pada
agama Islam serta menerapkannya secara sempurna di dalama kehidupan individu dan
masyarakat (Tohirin, 2006:9). Pendidikan dan pengajaran perlu diupayakan sedemikian
rupa agar kognitif (penalaran/berpikir) siswa dapat berfungsi dan secara positif dan
bertanggung jawab (Syah, 2010:82). Agar kemampuan berpikir siswa dapat tercapai dan
berfungsi, maka diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan
kognitif siswa. Pentingnya model pembelajaran dalam proses pembelajaran yaitu untuk
mengembangkan kreatifitas siswa agar dapat lebih mudah memahami materi yang
disampaikan pendidik, lebih aktif di dalam kelas dan lebih berpasrtisipasi dalam mengikuti
pembelajaran. Model pembelajaran menjadi suatu pendekatan yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran (Anwar, 2017: 356). Pelaksanaan model pembelajaran ini memang
memandang keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh oleh guru,
melainkan juga dari siswa yang terlibat dalam proses belajar melalui kelompok-kelompok
kecil maupun dari individu itu sendiri. (Fiteriani, 2016)
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa guru harus mampu menerapkan
metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pembelajaran, metode yang menarik
dan inovatif serta tidak membosankan yang dapat mengembangkan daya pikir kreatif
siswa, membuat siswa berani untuk berpendapat dan mengungkapkan ide atau gagasan
sesuai dengan topic yang dibahas dan mengembangkan keterampilan proses yang
diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa.
Pengalaman peneliti sebagai guru yang bertugas mengajar di kelas IX SMP Negeri 1
Blangkejeren dalam pembelajaran PAI, khususnya kelas IX.1 khusunya materi iman
kepada hari akhir, peneliti masih menggunakan metode ceramah, sehingga siswa tidak
terlibat langsung dalam pembelajaran, siswa bicara masing-masing dan tidak fokus dalam
mengikuti pembelajaran dan kebanyakan tidak membaca kembali materi yang telah
dijelaskan peneliti dan hasilnya siswa tidak memahami materi yang diajarkan. Selain
metode ceramah peneliti juga kadang menggunakan sistem kerja kelompok sebagai variasi
metode pembelajaran, tetapi tidak banyak perubahan yang terjadi. Hanya siswa yang rajin
saja yang saling berdiskusi sedangkan yang malas hanya diam dan mendengarkan bahkan
ada yang bicara dengan teman dari kelompok lain dan hasilnya adalah hanya siswa yang
rajin saja yang memahami materi pembelajaran, dan mengakibatkan masih banyak siswa
yang belum mencapai KKM (KKM = 82).
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti ingin melakukan tindakan dengan inovasi
model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan rangkaian kegiatan
belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai

39
Siti Zahrah

tujuan yang telah ditentukan. Kooperatif menuntut siswa untuk berprestasi secara individu
dan anggota kelompok dituntut untuk berbagi pengetahuan kepada anggota lain. Sehingga
individu dalam kelompok tersebut termotivasi untuk belajar dengan baik (Sutirman, 2013:
29). Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah tipe jigsaw.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif dengan cara mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok
kecil secara heterogen. Menurut Arends (dalam Amri dan Ahmadi, 2010:94) pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa
anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi
belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kelompok yang
terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Anggota kelompok yang terdiri atas
beberapa siswa dengan tingkat heterogenitas yang tinggi. Siswa yang memiliki topik sama
bertemu pada kelompok ahli, kelompok ahli mempelajari satu topik setelah topik tersebut
tuntas dibahas, maka siswa dari kelompok ahli kembali pada kelompok asal dan berbagi
pengetahuan dengan teman-teman pada kelompok asal. Masing-masing anggota kelompok
siswa dalam tipe Jigsaw memperoleh sub pokok bahasan yang berbeda, kemudian siswa
yang mendapat pokok bahasan sama berkelompok dalam kelompok ahli untuk membahas
permasalahan setelah memperoleh jawaban kelompok ahi kembali kepada kelompok asal.
Tipe Jigsaw termasuk pembelajaran kooperatif dengan sintaks berikut ini.
Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS)
yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok. Tiap
anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, bahan belajar tiap kelompok adalah
sama. Buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerjasama
dan diskusi. Kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial pada kelompok asal oleh
anggota kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan
kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian
dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam
proses sehingga hasil belajar pun menjadi lebih baik. (Bahri, 2012: 8). Penelitian ini
dilakukan sebanyak dua siklus, siklus terdiri dari empat langkah yaitu: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.
Penelitian ini dilakukan di tempat peneliti bertugas yaitu di SMP Negeri 1 Blangkejeren
pada semester ganjil, yang dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan mulai dari bulan
Agustus sampai dengan bulan Oktober pada tahun 2019. Penelitian ini dilakukan terhadap
siswa kelas IX.1 SMP Negeri 1 Blangkejeren. Jumlah subjek penelitian ini adalah
sebanyak 28 siswa pada tahun pelajaran 2019/2020, yang terdiri dari 15 orang perempuan
dan 13 orang laki-laki. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes siklus
siswa dan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti sebagai guru yang mengajar dan siswa
dalam mengikuti pembelajaran. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
diskriptif kualitatif dengan persentase.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru yang bertugas mengajar di kelas IX
SMP Negeri 1 Blangkejeren dalam pembelajaran PAI, khususnya kelas IX.1 khusunya
materi iman kepada hari akhir, peneliti masih menggunakan metode ceramah, sehingga

40
Jurnal Serambi PTK Volume IX, No, 1 Februari 2022 ISSN : 2355 -9535

siswa tidak terlibat langsung dalam pembelajaran, siswa bicara masing-masing dan tidak
fokus dalam mengikuti pembelajaran dan kebanyakan tidak membaca kembali materi yang
telah dijelaskan peneliti dan hasilnya siswa tidak memahami materi yang diajarkan. Selain
metode ceramah peneliti juga kadang menggunakan sistem kerja kelompok sebagai variasi
metode pembelajaran, tetapi tidak banyak perubahan yang terjadi. Hanya siswa yang rajin
saja yang saling berdiskusi sedangkan yang malas hanya diam dan mendengarkan bahkan
ada yang bicara dengan teman dari kelompok lain dan hasilnya adalah hanya siswa yang
rajin saja yang memahami materi pembelajaran, dan mengakibatkan masih banyak siswa
yang belum mencapai KKM (KKM = 82).
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin melakukan tindakan dengan
inovasi model pembelajaran yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah salah satu model pembelajaran
kelompok yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Masing-masing anggota
kelompok siswa dalam tipe Jigsaw memperoleh sub pokok bahasan yang berbeda,
kemudian siswa yang mendapat pokok bahasan sama berkelompok dalam kelompok ahli
untuk membahas permasalahan setelah memperoleh jawaban kelompok ahli kembali
kepada kelompok asal. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diterapkan dalam
pelaksanaan pembelajaran setiap siklus. Untuk mengetahui keberhasilan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dilakukan tes siklus untuk mengetahui hasil belajar
siswa. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PAI materi beriman kepada hari akhir di
kelas IX.1 di SMP Negeri 1 Blangkejeren.

Deskripsi Hasil Penelitian


Siklus I
a. Tahap Perencanaaan
Tahap perencanaan, peneliti merencanakan pelaksanaan pembelajaran yang akan
dilakukan. Adapun perencanaan yang dipersiapkan peneliti yaitu menyusun RPP dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan silabus.
Selanjutnya peneliti membuat LKS dan lembar observasi siswa serta guru (peneliti)
melaksanakan proses pembelajaran. lembar observasi diperlukan untuk mengetahu
aktivitas peneliti dan siswa dalam pembelajaran. Peneliti juga membuat soal tes siklus I
berupa soal essay sebanyak 8 soal untuk mengetahui hasil belajar PAI siswa.

b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti bertindak sebagai guru yang mengajar di kelas
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Peneliti mengaplik-
asikan RPP yang telah disusun sesuai silabus dalam pembelajaran. Tahap pelaksanaan
tindakan dilakukan selama tiga kali pertemuan. Dua pertemuan melaksanakan
pembelajaran dan satu pertemuan untuk melaksanakan tes siklus. Pada pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2019. Pada pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 5 September 2019. Pada saat proses pembelajaran
berlangsung, peneliti sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
diterapakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hanya saja
pada saat pendidikan kelompok asal siswa masih tidak teratur. Pada diskusi dikelompok
ahli belum semua siswa berdikusi dengan serius masih ada yang terlihat santai. Sehingga
ketika kembali pada kekelompok asal dan membahas hasil diskusinya dikelompok ahi
kurang maksimal. Sehingga ketika mereka tampil mempresentasikan hasil diskusi
kelompok asal di depan kelas masih jauh dari yang diharapkan. Siswa juga masih ragu

41
Siti Zahrah

untuk mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan juga menjawab pertanyaan selama


diskusi berlangsung. Keadaaan keas yang kurang kondusif juga terjadi pada pertemuan
pertama. Meskipun pada pertemuan kedua sudah mengalami kemajuan, atau dengan kata
lain sudah ada perubahan perbaikan, namun masih kurang optimal, sehingga masih
diperlukan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Pertemuan ketiga dilakukan
pada hari Kamis tanggal 12 September 2019. Pada pertemuan ini akan dilakukan tes siklus
I. Hasil tes siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Kode Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Siswa 1 85 Tuntas
2 Siswa 2 70 Tidak Tuntas
3 Siswa 3 85 Tuntas
4 Siswa 4 60 Tidak Tuntas
5 Siswa 5 70 Tidak Tuntas
6 Siswa 6 85 Tuntas
7 Siswa 7 85 Tuntas
8 Siswa 8 95 Tuntas
9 Siswa 9 80 Tidak Tuntas
10 Siswa 10 85 Tuntas
11 Siswa 11 90 Tuntas
12 Siswa 12 85 Tuntas
13 Siswa 13 85 Tuntas
14 Siswa 14 60 Tidak Tuntas
15 Siswa 15 90 Tuntas
16 Siswa 16 85 Tuntas
17 Siswa 17 85 Tuntas
18 Siswa 18 85 Tuntas
19 Siswa 19 82 85 Tuntas
20 Siswa 20 60 Tidak Tuntas
21 Siswa 21 80 Tidak Tuntas
22 Siswa 22 85 Tuntas
23 Siswa 23 90 Tuntas
24 Siswa 24 60 Tidak Tuntas
25 Siswa 25 85 Tuntas
26 Siswa 26 85 Tuntas
27 Siswa 27 85 Tuntas
28 Siswa 28 75 Tidak Tuntas
Jumlah nilai 2255
Nilai rata-rata 80,53
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 60
Jumlah Siswa yang tuntas 19 orang 67,86%
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 9 orang 32,14%

Berdasarkan tabel di atas diketahui siswa yang telah mencapai nilai KKM adalah
sebanyak 19 siswa atau 67,86% dan siswa yang belum adalah sebanyak 9 siswa atau
32,14%, dengan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 80,53. Berdasarkan persentase siswa
yang telah mencapai KKM diketahui bahwa hasil belajar siswa belum mencapai indikator
keberhasilan penelitian.
c. Tahap Observasi
Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas peneliti dan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran. Hasil observasi ini sebagai masukan dan evaluasi untuk perbaikan pada
pertemuan berikutnya.
1) Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi dapat terhadap aktivitas guru mengajar dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

42
Jurnal Serambi PTK Volume IX, No, 1 Februari 2022 ISSN : 2355 -9535

Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I


No Aspek Pengamatan Skor
Per I Per II Rata-rata
Membuka Pelajaran
1 Mengkondisikan siswa 3 4 3,5
2 Melakukan apersepsi 3 4 3,5
3 Memotivasi atau membangkitkan minat siswa 3 4 3,5
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 5 4,5
5 Menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran 3 4 3,5
Kegiatan Pembelajaran
1 Kemampuam menyampaikan materi singkat 4 4 4
2 Membagi kolompok asal 3 4 3,5
3 Mengintruksikan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok ahli 3 3 3
4 Mengawasi jalannya diskusi kelompok 3 3 3
5 Mengintruksikan siswa untuk kembali ke kelompok asal 3 4 3,5
6 Mengintruksikan siswa berbagi pengetahuan dalam kelompok asal 3 3 3
7 Memberi penguatan terhadap presentasi siswa di depan kelas 3 4 3,5
Penutup Pembelajaran
1 Memberi penghargaan kepada kelompok terbaik 4 4 4
2 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3 4 3,5
3 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 3 4 3,5
4 Memberi informasi pembelajaran selanjutnya/tugas 4 4 4
Jumlah 48 63 55
Rata-rata 3 3,94 3,43

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwasanya aktivitas peneliti (guru) dalam


melaksanakan pembelajaran berada pada kriteria cukup. Jumlah nilai yang diperoleh
sebesar 55, dengan nilai rata-rata keseluruhan yang diperoleh sebesar 3,43. Terdapat
beberapa aktivitas peneliti dalam melaksanakan pembelajaran yang masih kurang.
Diantaranya pada aspek pengamatan membuka pembelajaran, aktivitas peneliti dalam
mengkondisikan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dan menyampaikan langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran masih belum sempurna. Pada kegiatan pembelajaran,
aktivitas peneliti dalam memberi penguatan terhadap presentasi siswa di depan kelas juga
masih kurang. Sedangkan pada kegiatan penutup, aktivitas peneliti dalam melakukan
refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa dan menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa juga belum dilakukan peneliti dengan sempurna.
2) Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Skor
No Aktivitas yang Diamati
Pert I Pert II Rata- rata
A. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi/menjawab salam dan berdoa 3 4 3,5
b. Mendengarkan arahan guru 2 3 2,5
c. Mendengarkan apersepsi dan motivasi guru 2 3 2,5
d. Menyiapkan bahan untuk belajar 2 3 2,5
e. Kesiapan untuk mengikuti proses belajar 2 3 2,5
Rata-rata 2,7
B. Kegiatan Inti
a. Mendengar dan mengamati penjelasan dari guru 3 3 3
b. Bertanya/menanggapi setiap permasalahan 2 3 2,5
c. Siswa duduk dalam kelompok asal 2 3 2,5
d. Mendengar petunjuk guru untuk mengerjakan LKS 2 3 2,5
e. Berinteraksi dalam berdiskusi di kelompok ahli 2 3 2,5
f. Siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusi 2 3 2,5
dikelompok ahli
g. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 2 3 2,5

43
Siti Zahrah

h. Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas 2 3 2,5

Rata-rata 2,56
C. Kegiatan Penutup
a. Menanggapi umpan balik yang diberikan 2 3 2,5
b. Merangkum pembelajaran 3 3 3
c. Menjawab salam di akhir pertemuan 3 4 3,5
Rata-rata 3,00
Rata-rata Keseluruhan 2,75
Rata-rata (%) 68,75%
Kategori Cukup

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa, aktivitas siswa pada siklus I berada pada
kriteria cukup. Diketahui pada kegiatan pendahulu rata-rata yang diperoleh 2,7, sedangkan
pada kegiatan inti 2,56 dan pada kegiatan penutup 3. Rata-rata keseluruhan yang diperoleh
adalah sebesar 2,75 (68,75%). Pada kegiatan pendahulu, aktivitas mendengarkan apersepsi
dan motivasi siswa hanya pasif mendengarkan apa yang disampaikan guru, dan pada
aktivitas menyiapkan bahan untuk belajar serta kesiapan untuk mengikuti proses belajar
juga masih kurang sempurna. Hal ini terlihat saat guru memulai pembelajaran masih ada
siswa yang masih sibuk sendiri. Sementara aktivitas menjawab salam dan berdoa serta
mendengarkan arahan guru sudah lancar. Pada kegiatan inti, hampir semua aktivitas
belajar tercapai hanya saja aktivitas menanggapi setiap permasalahan dan mendengarkan
petunjuk dari guru untuk mengerjakan LKS siswa masih mendapatkan nilai rata-ratanya
2,5. Pada kegiatan penutup, aktivitas merangkum pembelajaran siswa sudah lancar,
sementara aktivitas memberikan umpan balik masih belum sempurna.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan yang telah dilakukan, diketahui hasil belajar siswa belum
mencapai indikator keberhasilan penelitian. kemudian dilihat dari hasil observassi terhadap
aktivitas pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran, masih terdapat beberapa
kelemahan. Dari hasil observasi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran diketahui
bahwa aktivitas siswa belum aktif. Peneliti menyimpulkan perlu dilakukan perbaikan
untuk siklus berikutnya. Perbaikan yang harus dilakukan peneliti yaitu:
1) Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti harus mengkondisikan siswa terlebih
dahulu, agar siswa siap dalam mengikuti pembelajaran.
2) Langkah-langkah pembelajaran harus dijelaskan dengan baik, sehingga siswa
terorganisir dalam pelaksanaan pembelajaran.
3) Pengawasan yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran harus lebih baik sehingga
proses pembelajaran akan lebih maksimal dan tidak ada lagi aktivitas siswa diluar
kegiatan pembelajaran.
4) Peneliti harus menjadi fasilitator yang baik dalam kegiatan diskusi kelompok, baik
dalam diskusi kelompok ahli maupun kelompok asal serta dalam presentasi di depan
kelas.
5) Peneliti harus melakukan refleksi dan merangkum materi pembelajaran lebih baik
lagi.

44
Jurnal Serambi PTK Volume IX, No, 1 Februari 2022 ISSN : 2355 -9535

Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II ini, peneliti merencanakan perbaikan-perbaikan
yang harus dilakukan peneliti berdasarkan hasil refleksi siklus I. Selanjutnya peneliti
menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai
dengan silabus dan membuat LKS. Peneliti juga membuat lembar observasi siswa dan guru
(peneliti) melaksanakan proses pembelajaran serta membuat soal tes siklus II berupa soal
essay sebanyak 5 butir.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dilakukan peneliti yaitu mengaliokasikan perencanaan yang
telah direncanakan yaitu peneliti bertindak sebagai guru yang mengajar di kelas dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe. Peneliti menerapkan RPP yang telah
disusun dan perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan peneliti. Tahap pelaksanaan
tindakan dilakukan selama dua kali pertemuan untuk merefleksikan kelemahan yang
terjadi pada pelaksanaan siklus I. Satu pertemuan melaksanakan pembelajaran dan satu
pertemuan untuk melaksanakan tes siklus. Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Kamis tangga 19 September 2019. Pada pertemuan pembelajaran di siklus II ini peneliti
telah memperbaiki rpses pembelajaran, dan telah menerapkan pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah dirancang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. Keadaan siswa sudah termotivasi di awal kegiatan pembelajaran. siswa juga sangat
antusias selama mengikuti pembelajaran. pembagian kelompok asal juga sudah tertip.
Siswa diskusi dengan baik di kelompok ahli dan terlihat setiap anggota kelompok ikut
membahas persoalan yang sudah menjadi tanggung jawab mereka. Pada saat kembali
kekelompok asal, siswa juga sudah dengan baik memaparkan hasil diskusi mereka
dikelompok ahli. Sehingga ketika peneliti meminta mereka tampil mempresentasikan hasil
diskusi di kelompok asal sudah berjalan lancar. Siswa sudah berani mengajukan
pertanyaan, memberikan tanggapan dan memberikan pertanyaan selama proses
pembelajaran berlangsung. Sebelum mengakhiri pembelajaran, peneliti memberi informasi
untuk pertemuan selanjutnya akan diadakan tes siklus. Pertemuan kedua dilaksanakan pada
hari Kamis tanggal 26 September 2019. Pertemuan ini merupakan pelaksanaan tes siklus.
Hasil tes siklus II siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Kode Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Siswa 1 90 Tuntas
2 Siswa 2 85 Tidak Tuntas
3 Siswa 3 90 Tuntas
4 Siswa 4 80 Tidak Tuntas
5 Siswa 5 85 Tidak Tuntas
6 Siswa 6 90 Tuntas
7 Siswa 7 95 Tuntas
8 Siswa 8 100 Tuntas
9 Siswa 9 85 Tidak Tuntas
10 Siswa 10 90 Tuntas
11 Siswa 11 100 Tuntas
12 Siswa 12 90 Tuntas
13 Siswa 13 95 Tuntas
14 Siswa 14 80 Tidak Tuntas
15 Siswa 15 100 Tuntas
16 Siswa 16 95 Tuntas
17 Siswa 17 82 90 Tuntas
18 Siswa 18 100 Tuntas
19 Siswa 19 95 Tuntas
20 Siswa 20 70 Tidak Tuntas
21 Siswa 21 90 Tidak Tuntas
22 Siswa 22 90 Tuntas
23 Siswa 23 100 Tuntas

45
Siti Zahrah

24 Siswa 24 85 Tidak Tuntas


25 Siswa 25 90 Tuntas
26 Siswa 26 100 Tuntas
27 Siswa 27 90 Tuntas
28 Siswa 28 85 Tidak Tuntas
Jumlah nilai 2535
Nilai rata-rata 90,54
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 80
Jumlah Siswa yang tuntas 25 orang 89,29%
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 3 orang 10,71%

Berdasarkan tabel diketahui bahwa siswa yang telah mencapai nilai KKM adalah
sebanyak 25 siswa atau 89,29%% dan siswa yang belum adalah sebanyak 3 siswa atau
10,71%, dengan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 90,54. Hasil belajar siswa ini
mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya sebesar 21,43%. Hal ini
membuktikan bahwa siswa telah lebih baik dalam memahami materi yang diberikan jika
dibandingkan pada siklus I. Berdasarkan persentase ketuntasan klasikal yang diperoleh,
maka hasil belajar peserta didik telah mencapai indikator keberhasilan penelitian.
c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan terhadap aktivitas peneliti sebagai guru yang mengajar dan
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. berikut ini hasil hasil pengamatan yang
dilakukan observer.
1) Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi terhadap aktivitas peneliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II
No Aspek Pengamatan Skor
Membuka Pelajaran
1 Mengkondisikan siswa 4
2 Melakukan apersepsi 4
3 Memotivasi atau membangkitkan minat siswa 4
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 5
5 Menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran 5
Kegiatan Pembelajaran
1 Kemampuam menyampaikan materi singkat 5
2 Membagi kolompok asal 5
3 Mengintruksikan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok ahli 4
4 Mengawasi jalannya diskusi kelompok 4
5 Mengintruksikan siswa untuk kembali ke kelompok asal 5
6 Mengintruksikan siswa berbagi pengetahuan dalam kelompok asal 4
7 Memberi penguatan terhadap presentasi siswa di depan kelas 5
Penutup Pembelajaran
1 Memberi penghargaan kepada kelompok terbaik 5
2 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 4
3 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 4
4 Memberi informasi pembelajaran selanjutnya/tugas 5
Jumlah 72
Rata-rata 4,5
Berdasarkan tabel diketahui aktivitas pembelajaran yang dilakukan peneliti telah
mengalami peningkatan. seluruh aspek pengamatan yang menjadi kelemahan pada siklus
sebelumnya telah dapat diperbaiki oleh peneliti. Jumlah nilai yang diperoleh sebesar 72
dengan rata-rata sebesar 4,5, nilai yang diperoleh berada pada kriteria sangat baik.
Mengalami peningkatan sebesar 1,07, dan telah mencapai indikator keberhasilan
penelitian.
2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

46
Jurnal Serambi PTK Volume IX, No, 1 Februari 2022 ISSN : 2355 -9535

Tabel 6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II


No Aktivitas yang Diamati Skor
A. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi/menjawab salam dan berdoa 4
b. Mendengarkan arahan guru 4
c. Mendengarkan apersepsi dan motivasi guru 4
d. Menyiapkan bahan untuk belajar 4
e. Kesiapan untuk mengikuti proses belajar 3
Rata-rata 3,8
B. Kegiatan Inti
a. Mendengar dan mengamati penjelasan dari guru 3
b. Bertanya/menanggapi setiap permasalahan 3
c. Siswa duduk dalam kelompok asal 3
d. Mendengar petunjuk guru untuk mengerjakan LKS 4
e. Berinteraksi dalam berdiskusi di kelompok ahli 3
f. Siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusi dikelompok ahli 3
g. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 3
h. Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas 4
Rata-rata 3,25
C. Kegiatan Penutup
a. Menanggapi umpan balik yang diberikan 3
b. Merangkum pembelajaran 4
c. Menjawab salam di akhir pertemuan 4
Rata-rata 3,67
Rata-rata Keseluruhan 3,57
Rata-rata (%) 89,25%
Kategori Sangat Baik

Berdasarkan tabel diketahui bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran


telah meningkat dari siklus I. Hal ini terlihat dari kegiatan awal diperoleh nilai rata-rata
yaitu 3,8 dalam katagori baik sekali. Pada tahap apersepsi, siswa sudah mendengarkan
dengan baik sekali. Pada kegiatan inti diperoleh nilai rata-rata yaitu 3,25 dalam katagori
baik. Siswa dapat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dengan baik. Sebagian
siswa sudah aktif dalam bertanya jawab dengan guru. Sedangkan pada kegiatan akhir
diperoleh nilai rata-rata 3,67 tergolong dalam kriteria baik. Jika dihitung nilai rata-rata
keseluruhan aktivitas, maka diperoleh hasil yaitu 3,57 (89,25%) katagori sangat baik.
Mengalami peningkatan sebesar 20,5% dan telah mencapai indikator keberhasilan
penelitian.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil belajar siswa dan hasil observasi aktivitas peneliti serta aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung, diketahui semuanya telah mengalami
peningkatan dan telah mencapai indikator keberhasilan penelitian. Kemudian kelemahan
yang terdapat pada siklus sebelumnya juga telah dapat diperbaiki oleh peneliti dengan
baik. Sehingga peneliti, menyimpulkan penelitian yang dilakukan ini adalah telah berhasil.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui hasil belajar PAI pada
materi beriman kepada hari akhir di kelas IX.1 SMP Negeri 1 Blangkejeren mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya. Presentase hasil belajar siswa pada siklus I yang telah
mencapai KKM sebesar 67,86%, pada siklus II yang telah mencapai KKM sebesar
89,29% dan mengalami peningkatan sebesar 21,42%. Aktivitas peneliti dalam
melaksanakan pembelajaran juga mengalami peningkatan, pada siklus I berada pada
kategori cukup baik dengan rata-rata sebesar 3,43 dan, sedangkan pada siklus II berada
pada kategori sangat baik memiliki rata-rata sebesar 4,5 dan mengalami peningkatan

47
Siti Zahrah

sebesar 1,07. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I berada pada
kategori cukup dengan rata-rata sebesar 68,75%, sedangkan pada siklus II berada pada
kategori baik sekali dengan rata-rata 89,25% dengan peningkatan 20,5%. Sehingga dapat
disimpulkan penererapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar PAI pada materi beriman kepada hari akhir di kelas IX.1 SMP Negeri 1
Blangkejeren tahun pelajaran 2019/2020.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Amri, S. dan Ahmadi K. I. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Dalam Kelas.
Jakarta : Prestasi Pustaka Raya.
Anwar, Chairul. 2017. Teori-teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta:
IRCisoD.
Bahri, Aliem. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Makassar: Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Fiteriani, Ida. 2016. Model Pembelajaran Kooperatife dan Implikasinya Pada Pemahan
Belajar Sains di SD/MI, TERAMPIL Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar
Volume 3 Nomor 2 Desember 2016.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Suprahatiningrum, Jamil. 2014. Strategi Pembelajaran: Teori Dan Aplikasi. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Sutirman. 2013. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syah Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Tohirin. 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

48

Anda mungkin juga menyukai