Anda di halaman 1dari 118

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi tersebut,

pendidik atau guru bertindak mendidik peserta didik. Tindak mendidik tersebut

tertuju pada perkembangan siswa menjadi mandiri. Untuk dapat berkembang

menjadi mandiri, siswa harus belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2002:5).

Menurut S. Nasution (1982:8) mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisir

lingkungan sebaik-baiknya dan hubungannya dengan anak sehingga terjadi proses

belajar.

Sedangkan belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:10) adalah

seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati

pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Agar kegiatan ini dapat diterima

oleh para siswa, guru perlu berusaha membangkitkan kemauan siswa untuk belajar.

Kemauan siswa dalam belajar dapat dibangkitkan melalui proses belajar mengajar

yang efektif, yaitu keadaan belajar mengajar dimana siswa dapat berperan aktif dan

dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru. Kemampuan siswa dalam

memahami dan menyerap materi yang diberikan kepada guru biasanya ditunjukan

dengan kemampuan menjawab pertanyaan dari guru. Pertanyaan yang diberikan

oleh guru dan jawaban dari siswa dapat dipakai untuk mengetahui sejauh mana

materi yang diberikan dapat diterima siswa.

Langkah guru dalam menetapkan model penbelajaran yang tepat untuk

menyampaikan materi pelajaran di kelas merupakan salah satu penentu

keberhasilan, sehingga peningkatan hasil belajar siswa dapat dicapai. Pemilihan


1
model pembelajaran sangat menentukan kualitas pengajaran dalam proses belajar

mengajar. Untuk mencapai tujuan pengajaran diperlukan penggunaan model

pembelajaran yang optimal.

Pembelajaran kooperatif yang digunakan peneliti adalah tipe TAI ( Team

Assisted Individualization). Metode TAI merupakan model pengajaran secara

kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai

asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu

dalam suatu kelompok. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan

mediator dalam proses belajar mengajar. Pendidik cukup menciptakan kondisi

lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Pada pengajaran TAI akan

memotivasi siswa saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta

semangat dalam sistem kompetensi.

PAI (Pendidikan Agama Islam), dapat melatih keterampilan berpikir religius,

dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan

memecahkan masalah baru mengenai metode ilmiah dan sebagainya. Proses

pembelajaran PAI di SD Negeri 2 Montallat II belum memperoleh hasil yang

memuaskan, yaitu nilai siswa masih dibawah KKM (=70). Hal tersebut perlu

ditingkatkan melalui implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI.

Permasalahan dalam penelitian adalah nilai Pendidikan Agama Islam

kelas V SD Negeri 2 Montallat II Kabupten Barito Utara tahun ajaran 2018/2019

belum mencapai nilai KKM (70). Peneliti mengadakan penelitian untuk mengetahui

apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri 2 Montallat II Kabupaten Barito Utara tahun ajaran

2018/2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui pembelajaran

2
kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2

Montallat II Kabupaten Barito Utara Tahun Ajaran 2018/2019.

Menurut Robert E. Slavin (2009:1) keberadaan metode-metode pembelajaran

kooperatif yang efektif kini sebenarnya akan hadir untuk berbagai keperluan

pengajaran yang ada. Banyaknya pengaruh pembelajaran kooperatif yang efektif,

khususnya untuk mencapai prestasi. Kini menjadi mungkin bagi para guru memilih

metode yang sesuai dari sekian banyak metode kooperatif untuk diterapkan pada

keperluan yang berbeda, dan untuk menggunakan pembelajaran kooperatif sebagai

skema pengorganisasian utama dalam pengajaran di kelas, dan bukan hanya untuk

kegiatan-kegiatan tertentu.

Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki jalur

utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah berdasar penelitian dasar yang

mendukung penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian

prestasi dan kemandirian para siswa, dan juga akibat-akibat positif.

3
yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap

teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa

harga diri. Alasan lain adalah tumbuhnya kedasaran bahwa para siswa perlu

belajar.

Manusia tumbuh dan berkembang dari bayi yang tak berdaya dan dalam

segala kebutuhannya bergantung pada orang lain menjadi manusia yang dapat

menyesuaikan diri dengan berbagai corak ragam dari masyarakat, dari yang

sedehana sampai yang modern dan kompleks. Untuk menjelaskan bagaimana

proses belajar itu berlangsung, timbul berbagai teori. Menurut Nasution:1982

ada teori belajar yang didasarkan atas sosiasi, ada pula atas insight, dan

prinsip yang satu tak dapat diadukan yang lain.

Robert M. Gagne membedakan 8 type belajar yakni: signal learning

(belajar isyarat), stimulus-response (belajar stimulus respon), chaining

(rantai), verbal association (diskriminasi), concept (konsep), rule learning

(belajar aturan), problem solving (memecahkan masalah).

Alasan peneliti mengangkat masalah tersebut untuk memperbaiki nilai

siswa dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan guru belum menunjukkan

hasil yang maksimal yaitu masih terdapat 10 siswa yang belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM=70). Sedangkan yang sudah mencapai

hasil yang maksimal ada 8 siswa. Selain itu, alasan dijadikan Penelitian

Tindakan Kelas, yakni : 1) Menggunakan metode ceramah kurang mampu

membangkitkan semangat siswa dalam belajar; 2) Jika disajikan dengan

model TAI, akan lebih menarik dan mampu melatih kemampuan motorik

4
siswa; 3) Model TAI melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan

memberikan komentar terhadap suatu masalah; 4) Siswa yang kurang mampu

dalam akademik dapat diterima di dalam kelompok.

Selain itu kegiatan guru sebagai usaha perbaikan pembelajaran melalui

penggunaan model TAI, diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar dalam

mata pelajaran PAI. Sehingga pada proses pembelajaran siswa antusias dan

fokus pada materi yang diajarkan guru. Maka berdasarkan analisa di atas,

penulis dalam melakukan penelitian akan mengangkat judul yaitu

”PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION) KELAS V SD NEGERI 2 MONTALLAT II

KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2018

B. RUMUSAN MASALAH

Merujuk pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana

pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat

meningkatkan prestasi hasil belajar PAI pada siswa kelas V SD Negeri 2

Montallat II Kabupaten Barito Utara Tahun Ajaran 2018/2019?

5
C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa PAI pada siswa kelas V SD Negeri 2 Montallat II

Kabupaten Barito Utara Tahun Ajaran 2018/2019.

D. HIPOTESIS

Menurut Arikunto (1982:63) hipotesis adalah suatu jawaban sementara

terhadap permasalahan yang dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu

pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat

meningkatkan prestasi hasil belajar PAI pada siswa kelas V SD Negeri 2

Montallat II Kabupaten Barito Utara Tahun Ajaran 2018/2019.

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian dapat dijadikan suatu tambahan ilmu pengetahuan

dalam dunia pendidikan.

b. Membangkitkan motivasi dan kemandirian belajar siswa guna

meningkatkan hasil belajar saiwa.

c. Sebagai masukan dalam perbaikan mutu pendidikan.

6
2. Manfaat Praktis

Sebagai variasi dalam belajar siswa dan untuk melatih siswa

bekerjasama guna meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Supaya tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama

penulisan dalam penggunaan kata pada judul, maka akan dijelaskan dalam

definisi operasional sebagai berikut:

1. Prestasi Belajar

Menurut Abu Ahmadi (1988:21) prestasi belajar adalah hasil

belajar yang telah dicapai dalam suatu usaha dalam kegiatan belajar dan

perwujudan prestasinya dapat dilihat dari nilai yang setiap mengikuti tes.

2. Pendidikan Agama Islam.

Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan

pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan

ajaran islam (Zuhairani, 1983:27).

3. Pembelajaran kooperatif tipe TAI

Model pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang

mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui

ketrampilan proses (Henny, 2003:20). Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TAI merupakan model pembelajaran yang membentuk kelompok

kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda

7
untuk saling membantu terhadap siswa yanh mebutuhkan bantuan

(Suyitno, 2002:9)

G. METODOLOGI PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang diterapkan dalam penelitian tindakan

kelas. Istilah penelitian tindakan kelas diartikan sebagai bentuk penelitian

yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan

tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa

meningkat (Arikunto, 2006:91). Dalam penelitian tindakan kelas, tiap

siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi. Siklus tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki

prestasi belajar siswa.

2. Subyek, Lokasi, dan Waktu Penelitian

a. Subyek Penelitian

Subyek yang diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Montallat

II Kabupaten Barito Utara Tahun Ajaran 2018/2019. Yang berjumlah

18 siswa. Dasar pertimbangan pemilihan subyek yaitu kelas V

dianggap sudah mampu untuk berfikir secara alamiah dibandingkan

dengan kelas bawah.

8
b. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri 2 Montallat II

Kabupaten Barito Utara dengan pertimbangan bahwa selain karena

permasalahan yang ada, lokasi tersebut belum pernah untuk penelitian.

c. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan kurang lebih selama kurang lebih 3 minggu, dari

tanggal 17 September 2018 sampai dengan tanggal 4 Oktober 2018.

3. Siklus penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus untuk

melihat peningkatan hasil belajar PAI. Masing-masing siklus terdiri dari:

1) Perencanaan

a) Peneliti menetapkan penggunaan pembelajaran kooparatif tipe


TAI

b) Peneliti membuat skenario pembelajaran yang dapat

meningkatkan prestasi belajar dengan meminta masukan dari

guru

c) Menyiapkan alat pelajaran

d) Membuat lembar observasi guru tentang pelaksanaan

pembelajaran

2) Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah

dirancang.

9
3) Observasi

Pengamatan dilakukan bersama dengan tindakan, keduanya

berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk

memperoleh dan menggali data yang akurat bagi perbaikan siklus

berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa.

Pengamatan yang dilakukan guru adalah mengamati kegiatan peserta

didik ketika proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang

diamati yaitu keaktifan siswa dalam menemukan konsep yang

terkandung dalam materi pembelajaran, membangun hubungan

antara konsep dengam materi lain sehingga siswa menemukan makna

yang terkandung di dalam materi yang dipelajari.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kegagalan atau

keberhasilan tiap siklus. Kemudian direfleksikan hasil analisis yang

telah dikerjakan.

a) Apakah terjadi peningkatan kualitas belajar setelah diterapkan

model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted

Individualization)?

b) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted

Individualization) diterapkan berjalan efektif ?

c) Berapakah jumlah siswa yang mengalami peningkatan prestasi

belajar?

10
d) Sudahkah mencapai target yang diinginkan sesuai dengan yang

diharapkan guru?

e) Sudahkah guru mengadakan pendekaan pada siswa dengan baik

dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI

(Team Assisted Individualy) sesuai dengan yang diharapkan?

4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suyadi (2010:84) teknik pengumpulan data adalah metode

yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang

dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti adalah:

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses

belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku

guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa

dalam mengikuti pelajaran.

b. Tes

Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini

mengukur penguasan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru

atau dipelajari oleh siswa. Tes diujikan setelah siswa memperoleh

sejumlah materi sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk

mengetahui penguasaan siswa atas materi tersebut. Tes yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah dengan cara mengadakan tes tertulis

11
berbentuk pilihan ganda untuk mengetahui kemampuan dan

keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran tipe TAI.

c. Dokumentasi

Dokumentasi diperoleh data siswa dan foto selama kegiatan

berlangsung.

5. Instrumen Penelitian

a. Pedoman Pengamatan

Menurut Mulyasa (2000:68) penelitian tindakan kelas selalu

berhubungan dengan data kualitatif dan kuantitatif, baik yang

menyangkut aktivitas dan kreativitas peserta didik, maupun kinerja

guru dalam pembelajaran. Penelitian tidakan kelas merupakan suatu

rangkaian langkah-langkah yang membentuk spiral. Setiap langkah

terdiri dari empat tahap. Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini

merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari tiga siklus dan masing-

masing siklus memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (planing),

tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

b. Tes

Peneliti menggunakan instrumen soal yang berkaitan dengan materi

yang dipilih peneliti guna untuk mengetahui hasil belajar siswa.

12
c. Studi Dokumentasi

Peneliti menggunakan instrumen studi dokumentasi untuk

mengumpulkan data yang bersifat dokumen atau kejadian-kejadian

yang telah berlangsung

6. Analisis data

Setelah data terkumpul guna mengetahui keberhasilan belajar siswa

maka peneliti menganalisis data dengan menggunakan data kuantitatif dan

data kualitatif dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Data Kuantitatif

Data yang diperoleh dengan menggunakan deskriftif prosentase nilai

siswa yang kemudian di rata-rata untuk mengetahui keberhasilan

siswa.

b. Data Kualitatif

Data yang berbentuk kata-kata atau penyataan-pernyataan yang

diperoleh dari observasi atau pengamatan digunakan sebagai dasar

untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan kegiatan pembelajaran.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam pembuatan PTK penulis memulai dengan halaman sampul,

lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak,

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, selanjutnya dimulai

dengan bab-bab.

13
BAB I berisi pendahuluan terdiri dari latar belakang Masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi

operasional, metodologi penelitian, sistematika penulisan.

BAB II berisi kajian pustaka mencakup: hasil belajar,

pembelajaran kooperatif meliputi pengertian pembelajaran kooperatif, tujuan

pembelajaran kooperatif , unsur-unsur pembelajarn kooperatif, ciri-ciri

pembelajaran kooperatif, kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif,

TAI (Team Assisted Individualyization) meliputi Pengertian TAI (Team

Assisted Individualyization), unsur-unsur TAI (Team Assisted

Individualyization), kelebihan dan kelemahan TAI (Team Assisted

Individualyization), pedidikan agama islam.

BAB III berisi pelaksanaan penelitian, meliputi subyek penelitian,

meliputi gambaran sekolah, waktu penelitian, keadaan siswa dan guru, dePTK

pelaksanaan persiklus mencakup, siklus I meliputi perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi, siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi,

dan refleksi dan siklus III meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.

BAB IV berisi hasil penelitian yang akan memamparkan tentang PTK

persiklus, dan hasil rekapitulasi.

BAB V tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Bagian akhir memuat: daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup

penulis.

14
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

Menurut Purwanto (2010) hasil belajar merupakan pencapaian

tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar.

Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga

hasil belajar yang diukur sangat tergantung pada tujuannya.

Surayin (2007) Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu

kemampuan yang berupa keterampilan dan prilaku baru sebagai akibat

dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan

Briggs mengidentifikasi hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh

seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010: 33).

Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan

pertimbangan atau nilai berdasarkan penilaian tertentu. Proses belajar dan

mengajar adalah proses yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam

rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah

menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil yang diperoleh dari

penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu tindakan

atau kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar. (Sudjana,2010)

Taksonomi bloom (Hasan, dkk, 1991) membagi hasil belajar atas

tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif

berhubungan dengan kemampuan berpikir, ranah efektif dengan


15
kemampuan perasaan, sikap, dan kepribadian, sedangkan ranah

psikomotor berhubungan dengan persoalan ketrampilan motorik yang

dikendalikan oleh kematangan psikologis.

Berdasarkan penjelasan beberapa tokoh mengenai hasil belajar,

penulis mengambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah bukti dari

keberhasilan seseorang dalam belajar. Hasil belajar ini biasanya

diwujudkan dalam bentuk angka, nilai, maupun huruf. Semakin tinggi

hasil belajar yang dipeoleh siswa, maka berhasillah tujuan belajar yang

dilakukan siswa tersebut. Dalam penelitian ini penulis memberikan

pembatasan hasil belajar pada aspek kognitif saja, hasil belajar tersebut

dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.

1. Jenis-jenis Belajar

Menurut (Slameto, 1995: 5) dalam bukunya mengatakan jenis-

jenis belajar ada 11 macam, yaitu:

a. Belajar bagian (Part Learning, Fractioned Learning)

Umumnya belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila ia

dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif,

misalnya mempelajari sajak ataupun gerakan-gerakan motoris

seperti bermain silat. Dalam hal ini individu memecah seluruh

materi pelajaran menjadi bagian-bagian satu sama lain berdiri

sendiri.

16
b. Belajar dengan wawasan (Learning By Insight)

Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang

tokoh Psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1971. Sebagai suatu

konsep, wawasan (insight) ini merupakan pokok utama dalam

pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir. Meskipun W.

Kohler sendiri dalam menerangkan wawasan berorientasi pada data

yang bersifat tingkah laku (perkembangan yang lembut dalam

menyelesaikan suatu persoalan dan kemudian secara tiba-tiba

terjadi reorganisasi tingkah laku) namun tidak urung wawasan ini

merupakan konsep yang secara prinsipil ditentang oleh penganut

aliran neo-behaviorisme.

c. Belajar diskriminatif (Discriminative Learning)

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk

memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian

menjadikanya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Dengan

pengertian ini maka dalam eksperimen, subjek diminta untuk

berespon secara berbeda-beda terhadap stimulus yang berlainan.

d. Belajar global/keseluruhan (Global Whole Learning)

Di sini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhaan

berulang sampai pelajar menguasainya, lawan dari belajar bagian.

Metode belajar ini sering juga disebut metode Gestalt.

17
e. Belajar incidental (Incidental Learning)

Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar

itu selalu berarah-tujuan (intensional). Sebab dalam belajar

incidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak untuk

belajar. Atas dasar ini maka untuk kepentingan penelitian, disusun

perumusan operasional sebagai berikut: belajar disebut incidental

bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu

mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak.

f. Belajar instrumental (Instrumental Learning)

Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa

yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada

apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil

atau gagal. Oleh karena itu capat atau lambatnya seseorang belajar

dapat diatur dengan jalan memberikan penguat (reinforcement)

atas dasar tingkat-tingkat kebutuhan.

g. Belajar intensional (Intensional Learning)

Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar

incidental, yang akan dibahas lebih luas pada bagian berikut.

h. Belajar laten (Laten Learning)

Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku

yang terlihat tidak terjadi secara segera, oleh karena itu disebut

laten.

18
i. Belajar mental (Mental Learning)

Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi di sini

tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses

kognitif karena ada bahan yang dipelajari. Ada tidaknya belajar

mental ini sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya

motoris.

j. Belajar produktif

R. Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif

sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Belajar adalah

mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari

satu situasi ke situasi yang lain. Belajar disebut produktif bila

individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoalan

dalam satu situasi ke situasi lain.

k. Belajar verbal (Verbal Learning)

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal

dengan melalui latihan dan ingatan. Dasar dari belajar verbal

diperlihatkan dalam eksperimen klasik dari Ebbinghaus.

2.Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Menurut uraian H.C. Witherington dan lee J. Cronbach Bapemsi,

faktor-faktor serta kondisi-kondisi yang mendorong perbuatan belajar bisa

diringkas (Mustaqim, 2004: 69-70) sebagai berikut:

19
1. Situasi belajar (kesehatan jasmani, keadaan psikis, pengalaman

dasar).

2. Penguasaan alat-alat intelektual.

3. Latihan-latihan yang terpancar.

4. Penggunaan unit-unit yang berarti.

5. Latihan yang aktif.

6. Kebaikan bentuk dan system.

7. Efek penghargaan (reward) dan hukuman.

8. Tindakan-tindakan pedagogis.

9. Kapasitas dasar.

Dari poin diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Situasi belajar

a. Kesehatan jasmani

Kekurangan gizi biasanya mempunyai pengaruh terhadap

keadaan jasmani, mudah mengantuk, lekas lelah, lesu dan

sejenisnya terutama bagi anak-anak yang usianya masih

muda, pengaruh ini sangat menonjol.

b. Keadaan psikis

Bila menengok kembali kepada perubahan jenis-jenis

belajar, nampak dengan jelas belajar lebih banyak

berhubungan dengan aktivitas jiwa, dengan kata lain faktor-

faktor psikis memang memiliki peran yang sangat

menentukan di dalam belajar.

20
Faktor psikis antara lain:

1) Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada

suatu objek atau banyak sdikitnya kesadaran yang

menyertai aktivitas yang dilakukan.

2) Kognitif

a. Pengamatan

Secara umum manusia mengenal dunia nyata

melalui pengamatan yaitu dengan melihat,

membau, mencecap, dan meraba.

b. Tanggapan dan fantasi

Tanggapan adalah bayangan yang tinggal dalam

ingatan setelah melakukan pengamatan. Sedangkan

daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru

berdasarkan tanggapan-tanggapan yang sudah ada

dinamakan fantasi.

c. Ingatan

Batasan ingatan yang terbanyak diutarakan ahli

jiwa adalah mencamkan kesan-kesan, menyimpan

dan memprokdusikan.

d. Berfikir

Berfikir adalah aktivitas jiwa dengan arah yang

ditentukan oleh masalah yang dihadapi.


21
3) Faktor afektif

Afektif meliputi perasaan, emosi dan suasana hati.

Misalnya takut, marah, bingung, putus asa atau sangat

gembira. Secara garis besar bisa dibedakan menjadi

suasana perasaan riang dan suasana peraan murung.

4) Faktor motivasi

Keadaan jiwa individu yang mendorong untuk

melakukan suatu perbuatan guna mencapai suatu

tujuan.

2. Penguasaan alat-alat intelektual

Menurut HC. Witherington adalah pengertian kwantitatif

tingkat tinggi, mengarang bahasa asing dan logika. Alat-alat ini

sangat membantu dalam belajar.

3. Latihan-latihan yang terpancar

Belajar akan lebih efektif apabila periode latihan disusun

terpancar, belajar 6 jam sehari akan lebih baik dipendekkan

menjadi 3 hari, tiap hari 2 jam.

4. Penggunaan unit-unit yang berarti

Dalam belajar dikendaki adanya pola sambutan, pola ini harus

mengandung arti dan dapat pula berarti dalam kehidupan

sehari-hari.

22
5. Latihan yang aktif

Faktor pembantu untuk mempertinggi efesiensi belajar aktif

adalah peta gambar, globe, alat-alat visuallainya yang sejenis.

6. Kebaikan bentuk dan system

Misalnya setiap individu sangat merasakan enaknya

mempelajari suatu buku yang disusun secara sistematis, bab I

disusul bab II dengan isi yang tidak terbalik.

7. Efek penghargaan (reward) dan hukuman

Penghargaan atau hukuman perlu dipilih oleh pendidik

meskipun hanya merupakan motif yang kurang murni. Rahasia

yang diketahui oleh semua pendidik dalam hal penghargaan

dan hukuman adalah mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan

keinginan-keinginan mereka.

8. Tindakan-tindakan pedagogis

Hal-hal yang dianggap bisa menghambat antara lain, merusak

motif belajar yang sudah ada dengan merubah rencana si anak

yang memang sesuai dengan minat dan bakatnya.

9. Kapasitas dasar

Dengan kapasitas dasar yang berbeda, mereka berjalan dengan

kecepatanyamasing-masing dan mereka menangkap fakta-fakta

dengan luas dan sempitnya daerah yang mereka miliki.

23
B. Pembelajaran Kooperatif

1. Pembelajaran kooperatif

a. Pengertian pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk

pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran

kooperatif berasal dari kata “kooperatif” yang artinya mengerjakan

sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama

lainnya sebagai satu kelompok atau tim.

Secara sederhana kata kooperatif berarti mengerjakan

sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama

lainnya sebagai satu tim. Jadi, pembelajaran kooperatif dapat

diartikan belajar bersama-sama, saling membantu antara satu

dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap

orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah

ditentukan sebelumnya (Isjoni, 2010)

Pembelajaran kooperatif pertama kali muncul dari para

filosofis di awal abad Masehi yang mengemukakan bahwa dalam

belajar seseorang harus memiliki pasangan atau teman sehingga

teman tersebut dapat diajak untuk memecahkan suatu masalah.

Menurut Anita Lie (2004), model pembelajaran kooperatif atau

disebut juga dengan pembelajaran gotong-royong merupakan

sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik

24
untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang terstruktur.

Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam

dunia pendidikan. Pembelajaran kooperatif pertama kali muncul

dari para filosofis di awal abad Masehi yang mengemukakan

bahwa dalam belajar seseorang harus memiliki pasangan atau

teman sehingga teman tersebut dapat diajak untuk memecahkan

suatu masalah.

Menurut Slavin (1985), pembelajaran kooperatif adalah

suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok – kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4 -

6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan Sunal

dan Hans (2000) mengemukakan pembelajaran kooperatif

merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaiaan strategi yang

khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik

agar bekerjasama selama proses pembelajaran. Selanjutnya Stahl

(1994) menyatakan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan

belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong

dalam perilaku sosial ( Isjoni 2010).

Jonhson & Johnson (1994) mengatakan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam

kelas kedalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama

25
dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan

mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut (Isjoni, 2010)

Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan membagi

siswa ke dalam kelompok kecil yang tingkat kemampuannya

berbeda-beda dengan tujuan setiap siswa anggota kelompok harus

saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami

materi pelajaran dan menyelesaikan tugas kelompoknya. Oleh

sebab itu, pembelajaran kooperatif sangat baik untuk dilaksanakan

karena siswa dapat bekerja sama dan saling tolong menolong

mengatasi tugas yang dihadapi.

Belajar dengan model kooperatif dapat diterapkan untuk

memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai

pendapat teman, dan saling memberikan pendapat. Selain itu dalam

belajar biasanya siswa dihadapkan pada latihan soal-soal atau

pemecahan masalah. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif

sangat baik untuk dilaksanakan karena siswa dapat bekerja sama

dan saling tolong menolong mengatasi tugas yang dihadapinya.

Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif

memasuki jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah

berdasarkan penelitian dasar yang mendukung penggunaan

pembelajaran kooparatif untuk meningkatkan prestasi para siswa,

dan juga akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan

hubunngan antar kelompok, Penerimaan terhadap teman sekelas

26
yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga

diri (slavin, 2009:8).

Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran

kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk

mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Hasil belajar

individual dibawa kekelompok untuk didiskusikan dan saling

dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok

bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung

jawab bersama.

Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan

membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda-beda dengan tujuan setiap siswa anggota

kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk

memahami materi pelajaran dan menyelesaikan tugas

kelompoknya. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif sangat baik

untuk dilaksanakan.

b. Tujuan pembelajaran kooperatif

Menurut Muslimin Ibrahim, (Isjoni, 2010) terdapat tiga

tujuan instruksional penting yang dapat dicapai dengan

pembelajaran kooperatif yaitu hasil belajar akademik, penerimaan

terhadap keragaman, pengembangan keterampilan sosial.

27
1) Hasil belajar akademik

Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam

tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas

akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa

model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-

konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan

bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat

meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan

norma yang berhubungan dengan hasil belajar pembelajaran

kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa

kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama

menyelesaikan tugas-tugas Akademik.

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah

penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda

berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan

ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang

bagi siswa dari bebagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja

dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan

melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling

menghargai satu sama lain.

28
3) Pengembangan
keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran koperatif adalah

mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan

kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki oleh

siswa, karena kenyataan yang dihadapi bangsa ini dalam

mengatasi masalah – masalah sosial yang semakin kompleks,

serta tantangan bagi peserta didik supaya mampu dalam

menghadapi persaingan global.

c. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif

Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif menurut Stahl

(Isjoni,2010)adalah; (1) belajar bersama dengan teman, (2) selama

proses belajar terjadi tatap muka antar teman, (3) saling

mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok, (4) belajar

dari teman sendiri dalam kelompok, (5) belajar dalam kelompok

kecil, (6) produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat,

(7) keputusan tergantung pada siswa sendiri, (8) siswa aktif.

Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif menurut Isjoni

(2010) adalah;

(a) setiap anggota memeiliki peran, (b) terjadi hubungan


interaksi langsung diantara siswa, (c) setiap anggota
kelompok bertanggungjawab atas belajarnya dan juga
teman-teman sekelompoknya, (d) guru membantu
mengembangkan ketrampilan- ketrampilan interpersonal
kelompok, dan (e) guru hanya berinteraksi dengan
kelompok saat diperlukan.

29
d. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Unsur–unsur dalam pembelajaran kooperatif menurut

Lungdren (Isjoni 2010) sebagai berikut:

1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam

atau berenang bersama”.

2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau

peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab,

terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki

tujuan yang sama.

4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara

para anggota kelompok.

5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan

ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka

memperoleh ketrampilan bekerja sama selama belajar.

7) Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Thompson, etal (Isjoni, 2010) mengemukakan,

pembelajaran kooperatif turut menambah unsur – unsur interaksi

sosial pada pembelajaran. Pembelajaran kooperatif siswa belajar

bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu

satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4-6
30
orang dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok

heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis

kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa

menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar

belakangnya. Pembelajaran koopertif yang diajarkan adalah

keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan

baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik,

siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas

yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas

anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan.

e. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Isjoni (2010) mengungkapkan tentang kelebihan dan

kelemahan pembelajaran kooperatif. Kelebihan dari pembelajaran

kooperatif antara lain : a) saling ketergantungan positif, b) adanya

pengakuan dalam merespon perbedaan individu, c) siswa

dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, d) suasana

kelas yang rileks dan menyenangkan, e) terjalinnya hubungan yang

hangat dan bersahabat antara siswa dengan gurunya, dan f)

memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman

emosi yang menyenangkan.

Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua

faktor, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar

(ekstern). Faktor dari dalam yaitu sebagai berikut: 1) Guru harus

31
mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu

memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu. 2) agar

proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan

dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai. 3) selama

kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik

permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang

tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan 4) saat

diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini

mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

Berdasarkan kelemahan dalam pembelajaran kooperatif,

sebelum pembelajaran berlangsung sebaiknya guru mempersiapkan

pembelajaran secara matang seperti alat peraga atau yang lainnya,

agar pada saat proses belajar mengajar berlangsung tidak ada

hambatan. Pada waktu pembelajaran kooperatif berlangsung guru

sebaiknya membatasi masalah yang dibahas, agar waktu yang telah

ditentukan tidak melebihi batas.

Ketika pembelajaran kooperatif berlangsung guru harus

berusaha menanamkan dan membina sikap berdemokrasi diantara

para siswa. Maksudnya suasana sekolah kelas harus diwujudkan

sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan kepribadian siswa

yang demokratis dan dapat diharapkan suasana yang terbuka

dengan kebiasaan-kebiasaan kerjasama, terutama dalam

memecahkan kesulitan-kesulitan.

32
Seorang siswa haruslah dapat menerima pendapat siswa

lainnya, seperti siswa satu mengemukakan pendapatnya lalu siswa

yang lainnya mendengarkan dimana letak kesalahan, kekurangan

atau kelebihan, kalau ada kekurangannya maka perlu ditambah.

Penembahan ini harus disetujui oleh semua anggota dan harus

saling menghormati pendapat orang lain.

Pembelajaran kooperatif dapat membuat kemajuan besar

para siswa kearah pengembangan sikap, nilai, dan tingkah laku

yang memungkinkan mereka dapat berpartisipasi dalam komunitas

mereka dengan cara-cara yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Hal ini dapat tercapai karena tujuan utama pembelajaran kooperatif

adalah untuk memperoleh pengetahuan dari sesama temannya.

Pengetahuan itu tidak lagi diperoleh dari gurunya. Seorang teman

haruslah memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk

mengemukakan pendapatnya dengan cara menghargai pendapat

orang lain, saling mengoreksi kesalahan, dan saling membetulkan

sama lainnya.

Melalui teknik saling menghargai pendapat orang lain dan

saling membetulkan kesalahan secara bersama mencari jawaban

yang tepat dan baik, dengan cara mencari sumber-sumber

informasi dari mana saja seperti buku paket, buku-buku yang ada

diperpustakaan, dan buku-buku penunjang lainnya, dijadikan

pembantu dalam mencari jawaban yang baik dan benar serta

33
memperoleh pengetahuan tentang pemahaman terhadap materi

pelajaran yang diajarkan semakain luas dan semakin baik.

2. TAI (Team Assisted Individualyization)

a. Pengertian TAI (Team Assisted Individualyization)

TAI (Team Assisted Individualization) adalah metode

pembelajaran kooperatif yang dapat diartikan sebagai kelompok

yang dibantu secara individual. Model ini mengkombinasikan

keunggulan kooperatif dan program pengajaran individual dan

disusun untuk memecahkan masalah dalam program pengajaran,

misalnya dalam hal kesulitan belajar siswa secara individual.

Pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan model pembelajaran

yang berbentuk kelompok kecil yang hiterogen dengan latar

belakang cara berfikir berbeda untuk saling membantu terhadap

siswa lain yang menbtuhkan bantuan (Suyitno, 2002:9).

Menurut Slavin (2009:190) TAI dirancang untuk

memuaskan kriteria berikut ini untuk menyelesaikan masalah-

masalah teoritis dan praktis dari sistem pengajaran individual:

1) Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan

pengelolaan rutin.

2) Guru setidaknya akan menghabiskan separuh dari waktu untuk

mengajar kelompok-kelompok kecil.

34
3) Operasional program tersebut akan sedemikian sederhananya

para siswa di kelas dapat melakukannya.

4) Para siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi-materi

yang diberikan dengan cepat dan akurat, dan tidak akan bisa

berbuat curang atau menemukan jalan pintas.

5) Tersedianya banyak cara pengecekan penguasaan supaya para

siswa jarang menghabiskan waktu mempelajari kembali materi

yang sudah mereka kuasai atau menghadapi kesulitan serius

yang membutuhkan bantuan guru.

6) Para siswa akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain,

sekalipun bila siswa yang mengecek kemampuannya ada di

bawah siswa yang dicek dalam rangkaian pengajaran, dan

prosedur pengecekan akan cukup sederhana dan tidak

menganggu si pengecek.

7) Progamnya mudah dipelajari baik oleh guru maupun siswa,

tidak mahal, fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tanabahan

ataupun tim guru.

8) Dengan membuat para siswa bekerrja dalam kelompok-

kelompok kooperatif, dengan status sejajar. Program ini akan

membangun kondisi untuk terbentuknya sikap-sikap posistif

terhadap siswa-siswa mainstream yang cacat secara akademik

dan di anatara para siswa dari latar belakang ras atau etnik

berbeda.

35
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki delapan

komponen yaitu :

1) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri

atas 4 sampai 6 siswa.

2) Placement test, yakni pemberian pre-tes kepada siswa atau

melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui

kelemahan siswa dalam bidang tertentu.

3) Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok

dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu

ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.

4) Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus

dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan

secara individual kepada siswa yang membutuhkannya.

5) Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor

terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria

penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara

cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil

dalam menyelesaikan tugas.

6) Teaching Group, yakni pemberian materi secara singkat dari

guru menjelang pemberian tugas kelompok.

7) Facts Test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta

yang diperoleh siswa.

36
8) Whole Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali

di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan

masalah.

b. Unsur-unsur TAI (Team Assisted Individualyization)

Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam TAI, menurut

Robert E. Slavin (2010) adalah sebagai berikut.

a. Team (kelompok) Peserta didik dikelompokkan dalam

kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang peserta

didik dengan kemampuan yang berbeda.

b. Tes Penempatan Peserta didik diberi tes di awal pertemuan,

kemudian peserta didik ditempatkan sesuai dengan nilai yang

didapatkan dalam tes, sehingga didapatkan anggota yang

heterogen (memiliki kemampuan berbeda) dalam kelompok.

c. Langkah-langkah pembelajaran

Menurut Slavin langkah-langkah dalam model

pembelajaran TAI (Saminanto, 2010) adalah sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan

diselesaikan oleh kelompok siswa.

2) Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat

rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui

kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi

komponen Placement Test).

37
3) Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi

komponen Teaching Group).

4) Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi

harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap

kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams).

5) Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa

LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru

memberikan bantuan secara individual bagi yang

memerlukannya. Siswa terlebih dahulu diberikan

kesempatan untuk mengerjakan LKS secara individu,

baru setelah itu berdiskusi dengan kelompoknya.

(Mengadopsi komponen Team Study).

6) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya

dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk

diberi ulangan oleh guru.

7) Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara

individu.

8) Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok

yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil

koreksi. (Mengadopsi komponen Team Score and Team

Recognition).

9) Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi

yang ditentukan.

38
c. Kelemahan dan Kelebihan TAI ( Team

Assisted Individualyization)

Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai

berikut:

1) S iswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan

masalah.

2) Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu

kelompok.

3) Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan

ketarmpilannya.

4) Adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok dalam

menyelesaikan masalah.

Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah

sebagai berikut:

1) Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan

menggantungkan pada siswa yang pandai.

2) Tidak ada persaingan antar kelompok

C. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam berarti usaha-usaha secara sistematis dan

pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan

ajaran Islam (Zuhairani, 1983:27). Pengertian Pembelajaran Pendidikan

39
Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta

didik untuk mengenal, memahami, mengayati, hingga mengimani ajaran

agama Islam, dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain

dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga

terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Kegiatan PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,

pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap peserta didik, untuk

membentuk kesalehan atau kualitas pribadi dan juga membentuk kesalehan

sosial.

Menurut Zakiyah Darajdat (1989:87) yang dikutip oleh Abdul

Majid dan Dian Andayani (2004:130), “Pendidikan agama Islam adalah

suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa

dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, lalu menghayati tujuan,

yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai

pandangan hidup”.

Sedangkan Tayar Yusuf (1986:35) mengartikan pendidikan agama

Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman,

pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar

menjadi manusia bertakwa kepada Allah.

Dari pengertian dapat diketahui bahwasannya dalam penyampaian

PAI maupun menerima PAI adalah dua hal yang dilakukan secara sadar

dan terencana oleh peserta didik dan guru untuk untuk meyakini akan

adanya suatu ajaran kemudian ajaran tersebut difahami, dihayati dan

40
setelah itu diamalkan atau diaplikasikan, akan tetapi disitu juga dituntut

untuk menghormati agama lain.

Sedangkan dalam buku “Ilmu pendidikan Islam” yang ditulis H.M.

Arifin (1991:13) dikatakan Pendidikan agama Islam adalah sistem

pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk

memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai

Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.

Pengertian pendidikan agama Islam dengan sendirinya adalah suatu

sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang

dibutuhkan oleh hambah Allah. Pendidikan Islam pada khususnya yang

bersumberkan nilai-nilai tersebut juga mengembangkan kemampuan

berilmu pengetahuan. Sejalan dengan nilai-nilai Islam yang melandasinya

adalah merupakan proses ikhtiariah yang secara pedagogis kematangan

yang mengutungkan.

D. Iman kepada kitab-kitab Allah

1. Nama-nama kitab Allah SWT dan Rasul-rasul yang menerimanya.

Kitab juga bias diartikan sebagai perintah atau ketentuan-

ketentuan. Jadi, yang disebut dengan Kitabullah adalah ketentuan-

ketentuan Allah SWT. Kitab-kitab yang telah Allah turunkan, yaitu

Taurat, Zabur, Injil, dan Al-qur’an. Beriman kepada Allah termasuk

rukun iman. Orang islam harus beriman kepada kitab-kitab Allah.


Artinya, orang islam harus percaya Allah telah menurunkan kitab-kitab

kepada para rasul-Nya.

Kitab suci Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS. Kitab

Zabur diturnkan kepada Nabi Daud AS. Kitab suci Injil diturunkan

kepada Nabi Isa AS. Kitab suci Al-qur’an diturunkan kepada Nabi

MUHAMMAD SAW.

Tujuan Allah menurunkan 3 kitab suci sebelum Al-qur’an

sebagai pedoman hidup bagi umat manusia di zaman itu. Sedangkan

kitab suci Al-qur’an diturunkan sebagai kitab suci terakhir untuk

menyempurnakan kitab-kitab Allah sebelumnya. Waktu turunnya

kitab-kitab suci tersebut, berikut penjelasannya:

 Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS pada malam

keenam bulan Ramadan.

 Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS pada malam

kedua belas di bulan Ramadan berselang 482 tahun setelah

turunnya kitab Taurat.

 Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS pada malam

delapan belas di bulan Ramadan setelah turunnya kitab Zabur

berselang 1050 tahun.

Ketiga kitab suci Allah SWT tersebut diturunkan sekaligus

kepada nabi-nabi yang menerimanya. Berbeda dengan al-qur’an. Al-

qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-

angsur.
2. Al-qur’an sebagai Kitab Suci Terakhir

Al-qur’an menurut bahasa artinya bacaan. Al-qur’anul karim

berarti bacaan yang mulia. Al-qur’an menurut istilah adalah

firman/kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW melalui Jibril sebagai mukjizat. Al-qur’an dijaga keasliannya

oleh Allah SWT, sehingga pada saat ini kita masih dapat menyaksikan

Al-qur’an.membaca Al-qur’an termasuk ibadah dan mendapat pahala.

Membaca Al-qur’an setiap hurufnya memdapat pahala sepuluh

kebaikan. Al-qur’an kitab suci Allah SWT yang terpelihara keasliannya

sampi akhir zaman.

Kitab suci Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Sebagian

surah Al-qur’an diturunkan di Mekah dan sebagian diturunkan di

Madinah. Wahyu pertama turun pada 17 Ramadan 610 M surah al-

alaq 1-5. Wahyu terakhir turun pada tanggal 9zulhijah 10 H/632 M

Surah Al-maidah ayat 3. Tanggal 17 Ramadan diperingati sebagai

peristiwa Nuzulul Qur’an, artinya turunya Al-qur’an pertama kali.

Surah Al-qur’an yang diturunkan di Mekah disebut surah Makkiyah,

sedangkan surah yang diturunkan di Madinah disebut surah

Madaniyah.

Setiap kali wahyu Al-Qur’an turun kepada Nabi Muhammad

Saw, beliau menyuruh para sahabat dan umatnya agar menghafal

wahyu yang baru turun itu. Beliau juga menyuruh untuk menulisnya
pada pelepah kurma, batu-batuan, dan tulang belulang. Tulisan itu

kemudian disimpan menurut petunjuk beliau. Oleh karena itu, para

sahabat pada zamam Nabi Muhammad SAW banyak yang mengahafal

Al-qur’an. Adapun urutan ayat-ayat dalam kitab Al-qur’an yang

sekarang kita saksikan petunjuk Nabi Muhammad SAW.

Kandungan kitab suci Al-qur’an, yaitu meliputi:

a. Akidah (keyakinan, kepercayaan atau keimanan).

b. Ibadah (hubungan manusia dengan Allah).

c. Syariah (ajaran dan peraturan)

d. Muamalah (hubungan manusia dengan sesamanya).

e. Kisah-kisah (cerita nabi dan sejarah umat terdahulu).

Pada hakikatnya, semua kitab suci Allah mengajarkan

tentang keesaan Tuhan dan merupakan pedoman hidup manusia.

Pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah,

hubungan dengan sesame manusia, maupun hubungan dengan alam

semesta. Kitab suci terakhir (Al-qur’an) diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Al-qur’an berlaku bagi semua umat sepanjang

zaman.
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

1. Gambaran Sekolah

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 montallat II,

Kecamatan Montallat, kabupaten Barito Utara dengan subyek penelitian

siswa kelas V sebanyak 18 siswa. Dilihat dari letak geografisnya SD ini

terletak jauh dari ibukota Kabupaten Barito Utara dan terletak di

lingkungan pedesaan yang strategis untuk pembelajaran di lingkungan

desa Montallat II karena letaknya termasuk didesa, jauh dari kebisingan

kendaraan maka sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran,

disamping itu hal ini menjadikan anak lebih aman dalam perjalanan

berangkat, istirahat, maupun pulang sekolah. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan September-Oktober, dan terdiri dari tiga siklus.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu. Siklus I dilaksanakan

pada hari Senin tanggal 17 September 2018, siklus II dilaksanakan pada

hari Senin tanggal 24 September 2018, siklus III dilaksanakan pada hari

Senin 01 Oktober 2018.


3. Keadaan siswa dan guru

Dalam penelitian ini, yang dijadikan subjek penelitian adalah

semua siswa kelas V SD Negeri 2 Montallat II, yang berjumlah 18 siswa,

terdiri dari laki-laki 6 anak dan 12 anak perempuan. Adapun nama-nama

siswa atau subyek penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 2 Montallat II,


Kecamatan
Montallat, Kabupaten
Barito Utara

Tahun Ajaran 2018/2019

Nomor Nama Siswa Jenis


Urut Induk Kelamin
1 892 Any Marsela P
2 895 Dian Ayu Retno W. P
3 896 Dian Putri Amilia P
4 897 Diki Lorensyah L
5 898 Eli Novita Sari P
6 899 Erwana P
7 900 Gini P
8 901 Giyono L
9 902 Nita Lestari P
10 903 Novi Elasari P
11 904 Nurcholis Masjid L
12 905 Rengga Setyawan S. L
13 907 Ronal Candra A. L
14 908 Rosa Ananta R.P. P
15 909 Sulasih P
16 910 Widiya Kurniasih P
17 911 Yuliana P
18 912 Zaenal Abidin L

Keadaan guru SD Negeri 2 Montallat II Kecamatan Montallat

Kabupaten Barito Utara sangat baik. Dalam sebuah lembaga pendidikan

guna memiliki peranan yang sangat vital bagi kemajuan dan kualitas
Di lembaga tersebut, mereka memiliki kualifikasi yang bagus, ditambah

pengalaman mengajar yang cukup.

Secara lengkap guru di SD Negeri 2 Montallat II Kecamtan

Montallat Kabupaten Barito Utara dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.2
Daftar nama guru SDN 2 Montallat II, Kecamatan Montallat,
Kabupaten Barito Utara
Tahun ajaran 2018/2019

No Nama NIP Jabatan Pendidikan

1. Lambarman, S.Pd.SD 19690315 199309 1 002 Kep. Sekolah S1

2. Pahriadi, S.Pd 19671213 198712 1 002 Guru Kelas S1

3. Siti Jubaidah, S.Pd 19800813 200701 2 009 Guru Kelas S1

4. Nurhikmah, S.Pd 19800813 200701 2 010 Guru Kelas S1

Guru Mapel
5. Musarapah,Spd.I 19850404 201101 2 042 Pend Agama S1
Islam
6. Ermini Purnamayati, 19760810 200701 2 026 Guru Kelas S1
S.pd
7. Asep Mulyono, S.Pd 19830605 201403 1 002 Guru Mapel S1
JPOK
8. Nila Susanti, S.Pd Guru Kelas S.1
9 Armidah, S.Pd Guru Mapel S.1
Keterampilan
10 Herlinawati, S.Pd Guru Mapel S.1
Seni Budaya
11. Libralman, S.Pd Guru Kelas S.1

12 Penjaga
Hormat SMA
sekolah
B. Pelaksanaan Siklus PTK

1. Siklus I

Tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester I, hari Senin

tanggal 17 September 2018, selama 3 jam pelajaran (3x 35 menit).

Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 (empat)

tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan

(acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflecting),

secara garis besar pelaksanaan dapat didiPTKkan sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan/ planning, pada tahap perencanaan langkah-

langkah yang dilakukan adalah:

1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan.

2) Menyiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam

kegiatan belajar mengajar.

3) Menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang

diperlukan.

4) Menyiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa.

5) Menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru mengertahui

perubahan dan pengembangan.

b. Tahap implementasi tindakan/ acting.

Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain:


1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain:

Apersepsi

a. Guru mengucap salam.

b. Guru melakukan presensi siswa.

c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum

pelajaran dimulai.

d. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.

e. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang

berkaitan dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan

sehari-hari.

2) Kegiatan inti (80 menit), antara lain:

Eksplorasi

a. Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab

yang siswa ketahui.

b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan

nama-nama kitab Allah yang siswa ketahui.

Elaborasi

a. Guru menulis topik dipapan tulis

b. Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat

c. Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi

harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap

kelompok 4-5 siswa. (Siswa yang pandai menjadi ketua dan

beranggotakan siswa yang sedang dan kurang).


d. Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama

kitab Allah.

e. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama

proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan

pendapat dan diskusi.

f. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya

kedepan kelas secara bergiliran.

Konfirmasi

a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman

atau simpulan pembelajaran.

b. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah

disimpulkan

3) Kegiatan akhir (15 menit), antara lain:

a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa

b. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.

c. Guru mengucapkan salam.

c. Tahap Pengamatan/Observasing

Pada tahap ini, dilakukan observasi/pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:

1) Guru mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan

pembelajaran.
2) Dengan menggunakan lembar observasi guru kolaborator untuk

mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran

selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi/Reflecting.

Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan menganalisis

hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Ternyata dari 18 siswa

banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang telah

sampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1) Teknik pembelajaran kooperatif tipe TAI terlalu baru untuk siswa.

2) Siswa kurang fokus pada materi yang diajarkan.

Pada siklus I masih menganggap proses pembelajaran sama yang

dilakukan oleh guru kelas V (lima) yang hanya menggunakan metode

lama yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Disini guru harus

bisa menggunakan teknik pembelajaran yang baru agar siswa

memperhatikan dan fokus dalam pembelajaran serta hasil belajar

meningkat.

2. Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada semester I,

hari Senin tanggal 24 September 2018, selama kurang lebih 3 jam

pelajaran (3x 35 menit).

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 (empat)

tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan


(acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting),

secara garis besar pelaksanaan dapat didiPTKkan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan/Planning, pada tahap perencanaan langkah-

langkah yang dilakukan adalah

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan

ulang yang meliputi :

1) Identifikasi masalah

Masalah siklus I yang belum berhasil pada pokok bahasan

menyebutkan nama-nama kitab Allah kemudian dianalisis dan

melanjutkan pada pokok bahasan menyebutkan nama-nama Rasul

yang menerima kitab Allah.

2) Rencana tindakan

Menyusun strategi belajar mengajar mengajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan penekanan yang lebih

baik lagi terutama keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

3) Menyusun RPP, media, dan alat evaluasi akhir siklus.

b. Tahap implementasi tindakan/ acting

Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain:

1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain:

Apersepsi

a. Guru mengucap salam.


b. Guru melakukan presensi siswa.

c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama

sebelum pelajaran dimulai.

d. Guru menata duduk siswa dengan baik.

e. Guru menanyakan keadaan siswa.

f. Guru mereview pelajaran yang disampaikan sebelumnya.

2) Kegiatan inti (80 menit), antara lain:

Eksplorasi

a. Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian rasul

yang siswa ketahui.

b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan

nama-nama rasul yang siswa ketahui.

Elaborasi

a. Guru menulis topik dipapan tulis

b. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas

c. Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi

harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap

kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan

beranggotakan siswa yang sedang dan kurang).

d. Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama

Rasul yang menerima kitab Allah.


e. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama

proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan

pendapat dan diskusi.

f. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya

ke depan kelas secara bergiliran.

Konfirmasi

a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman

atau simpulan pembelajaran.

b. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah

disimpulkan

3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:

a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa

b. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.

c. Guru mengucapkan salam.

c. Tahap Pengamatan/observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:

1. Guru mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan

pembelajaran.

2. Guru kolaborator mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola

pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.


3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan

metode pembelajaran kooperatif tipe TAI yang sedang berlangsung.

d. Tahap Refleksi

Peneliti menganalisis semua tindakan pada siklus I dan siklus II,

kemudian melakukan refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam

tindakan kelas dan diharapkan siswa mengalami peningkatan prestasi

belajar. Adapun hasil refleksi pada pada siklus II adalah:

1. Guru sudah menggunakan teknik pembelajaran kooperatif tipe

TAI dengan baik.

2. Siswa sudah tidak asing lagi dengan model pembelajaran

kooperatif tipe TAI sehingga siswa ada peningkatan hasil tes

fotmatif.

3. Siklus III

Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada semester I,

hari Senin 01 Oktober 2018, selama kurang lebih 3 jam pelajaran (3 x 35

menit).

Pelaksanaan tindakan siklus III ini dilakukan dalam 4 (empat)

tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan

(action), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting),

secara garis besar pelaksanaan dapat diPTKkan sebagai berikut:


a. Tahap Perencanaan/planning

1) Identifikasi Masalah dan klarifikasi perencanaan belajar kelompok

oleh siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Menyusun RPP, media dan evaluasi akhir siklus.

b. Tahap Implementasi Tindakan/action

Sesuai dengan apa yang diinginkan guru, maka rencana

penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang

dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan/tindakan siklus III sesuai

dengan perencanaan yang diprogramkan, yaitu:

1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain:

Apersepsi

a. Guru mengucap salam.

b. Guru melakukan presensi siswa.

c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum

pelajaran dimulai.

d. Guru menata duduk siswa dengan baik.

e. Guru menanyakan keadaan siswa.

f. Guru mereview pelajaran yang disampaikan sebelumnya.

2) Kegiatan inti (80 menit), antara lain:

Eksplorasi

a. Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian Al-qur’an

yan siswa ketahui.


b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan fungsi

Al-qur’an yang siswa ketahui.

Elaborasi

a. Guru menulis topik dipapan tulis

b. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas

c. Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis

berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5

siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan beranggotakan

siswa yang sedang dan kurang).

d. Guru membagikan materi diskusi Al-qur’an sebagai kitab suci

terakhir.

e. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama

proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan

pendapat dan diskusi.

f. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya ke

depan kelas secara bergiliran.

Konfirmasi

a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau

simpulan pembelajaran.

b. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan

3) Kegiatan akhir (15 menit), antara lain:

a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa

b. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.


c. Guru mengucapkan salam.

c. Tahap pengamatan/observasing

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan

terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:

1. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah

kegiatan siswa dengan lembar pengamatan siswa.

2. Melakukan pengamatan terhadap peneliti yang dilakuakan oleh

guru kolaborator.

3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat

penerapan pembelajaran kooperstif tipe TAI yang sedang

berlangsung.

d.Tahap refleksi/ reflecting.

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III.

Pada siklus III ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin

banyak dibanding siklus II, hal ini karena perlengkapan dan cara

pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dikulakan oleh guru sudah

baik, sehingga siswa dapat memperhatikan pelajaran secara

maksimal serta hasil belajar siswa pun menjadi lebih baik dari siklus

II.

Adapun refleksi yang dilakukan yaitu melakukan diskusi

dengan guru untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan

yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan DePTK Penelitian

Dalam penelitian ini setiap pembelajaran di gunakan lembar soal

formatif untuk mengukur sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif tipe TAI. Secara rinci, hasil penelitian akan

diuraikan sebagai berikut.

1. Siklus I

Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini, didapatkan hasil

sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1
Hasil tes formatif pada siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Any Marsela 70 30 Tidak Tuntas

2 Dian Ayu Retno W. 70 80 Tuntas

3 Dian Putri Amelia 70 70 Tuntas

4 Diki Lorensyah 70 70 Tuntas

5 Eli Novita Sari 70 50 Tidak Tuntas

6 Erwana 70 70 Tuntas

7 Gini 70 50 Tidak Tuntas

8 Giyono 70 50 Tidak Tuntas


9 Nita Lestari 70 30 Tidak Tuntas

10 Novi Elasari 70 30 Tidak Tuntas

11 Nurcholis Masjid 70 50 Tidak Tuntas

12 Rengga Setyawan S. 70 60 Tidak Tuntas

13 Rosa Ananta R. P. 70 40 Tidak Tuntas

14 Ronal Candra A. 70 30 Tidak Tuntas

15 Sulasih 70 50 Tidak Tuntas

16 Widiya Kurniasih 70 20 Tidak Tuntas

17 Yuliana 70 60 Tidak Tuntas

18 Zaenal Abidin 70 70 Tuntas

Rata-rata 50,56

Keterangan :

Siswa yang tuntas : 5 Siswa (27,78 %)

Siswa yang tidak tuntas : 13 Siswa (72,22 %)


Tabel 2.2
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Guru : MUSARAPAH, S.PD.I

Nama SD : SD Negeri 2 MONTALLAT II

Kelas :V

Materi : Menyebutkan nama-nama Kitab Allah SWT

Hari/Tanggal : Senin, 17 September 2018

Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan

yang sesuai dengan indikator pengamatan.

Tingkat Kemampuan
No Aspek yang dinilai Jumlah
1 2 3 4

1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 2

2 Melakukan apersepsi √ 2

Membimbing siswa merumuskan √ 3


3
masalah

Membimbing siswa dalam √ 3


4
pembelajaran

5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 2

Membimbing siswa dalam √ 2


6
melaporkan hasil diskusi

Melaksanakan model pembelajaran √ 2


7
kooperatif tipe TAI

Menggunakan media dan alat peraga √ 2


8
secara efektif dan efisien.

9 Mengelola waktu secara efisien √ 2

10 Melakukan refleksi √ 2
Jumlah skor = 22 , kategori: B

Kriteria Penilaian :

31-40 = A

21-30 = B

11-20 = C

1-10 = D

Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, dari 18

siswa ternyata banyak siswa belum tuntas, hal ini disebabkan selain teknik

pembelajaran yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang tidak bersungguh

- sungguh belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI, banyak yang bermain

sendiri. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada

siklius I dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Dari guru, sosialisasi teknik ini belum dapat diterima oleh siswa

sehingga siswa kebingungan dalam mengikuti pelajaran.

b. Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan

standar ketuntasan, hal ini dikarenakan karena teknik pembelajaran

yang baru.

Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil

belajar siswa belum mencapai rata - rata 70. Hal ini harus dijadikan suatu yang

harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus II.


2. Siklus II

Adapun dari hasil tes formatif pada siklus II ini, didapatkan hasil

sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3
Hasil tes formatif pada siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Any Marsela 70 50 Tidak Tuntas

2 Dian Ayu Retno W. 70 90 Tuntas

3 Dian Putri Amelia 70 80 Tuntas

4 Diki Lorensyah 70 80 Tuntas

5 Eli Novita Sari 70 90 Tuntas

6 Erwana 70 80 Tuntas

7 Gini 70 40 Tidak Tuntas

8 Giyono 70 40 Tidak Tuntas

9 Nita Lestari 70 80 Tuntas

10 Novi Elasari 70 70 Tuntas

11 Nurcholis Masjid 70 70 Tuntas

12 Rengga Setyawan S. 70 90 Tuntas

13 Rosa Ananta R. P. 70 60 Tidak Tuntas

14 Ronal Candra A. 70 60 Tidak Tuntas

15 Sulasih 70 80 Tuntas
16 Widiya Kurniasih 70 90 Tuntas

17 Yuliana 70 80 Tuntas

18 Zaenal Abidin 70 80 Tuntas

Rata-rata 72,78

Keterangan:

Siswa yang tuntas : 13 Siswa (72,78%)

Siswa yang tidak tuntas : 5 Siswa (27,78%)


Tabel 2.4
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Guru : MUSARAPAH, S.PD.I
Nama SD : SD Negeri 2 MONTALLAT II
Kelas :V
Materi : Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab
Allah.
Hari/Tanggal : Senin, 24 September 2018
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan
yang sesuai dengan indikator pengamatan.

Tingkat Kemampuan
No Aspek yang dinilai Jumlah
1 2 3 4

1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 3

2 Melakukan apersepsi √ 2

Membimbing siswa merumuskan √ 2


3
masalah

Membimbing siswa dalam √ 3


4
pembelajaran

5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 2

Membimbing siswa dalam √ 3


6
melaporkan hasil diskusi

Melaksanakan model pembelajaran √ 2


7
kooperatif tipe TAI

Menggunakan media dan alat peraga √ 2


8
secara efektif dan efisien.

9 Mengelola waktu secara efisien √ 2

10 Melakukan refleksi √ 2
Jumlah skor = 23 , kategori: B

Kriteria Penilaian :

31-40 = A

21-30 = B

11-20 = C

1-10 = D

Pada siklus II siswa sudah mulai mengerti apa yang di intruksikan

guru dibandingkan pada siklus I, hal ini dikarenakan guru mengadakan

sosialisasi terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai. Dari hasil

belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal, terbukti dari 18 siswa 13 siswa (72,78%) tuntas dan 5 siswa (27,78%)

tidak tuntas. berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam hasil belajar

siswa.

Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus II

didapatkan hasil sebagai berikut:

a. Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran menggunakan

metode pembelajaran kooperatif tipe TAI, hal ini dikarenakan guru

melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap siswa.

b. Siswa sudah fokus terhadap apa yang diperintahkan oleh guru.

c. Sudah 50% lebih siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes

formatif.
d. Dari guru, tidak ada lagi kendala dalam mempersiapkan

pembelajaran tersebut karena belajar dari pengalaman pelaksanaan

siklus I.

Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan baik. Dari

hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa 13 siswa (72,22%) tuntas dan 5

siswa (27,78,%) tidak tuntas. Berati ada peningkatan kemampuan siswa

dalam hasil belajar siswa. Meskipun sudah 50 % lebih siswa yang tuntas

dalam mengikuti tes formatif pada Siklus II akan tetapi nilai yang

diperoleh belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan Siklus III.

3. Siklus III

Adapun dari hasil tes formatif pada siklus III ini, didapatkan hasil

sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.5
Hasil tes formatif pada siklus III
No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Any Marsela 70 70 Tuntas

2 Dian Ayu Retno W. 70 90 Tuntas

3 Dian Putri Amelia 70 80 Tuntas

4 Diki Lorensyah 70 90 Tuntas

5 Eli Novita Sari 70 80 Tuntas

6 Erwana 70 100 Tuntas


7 Gini 70 60 Tidak Tuntas

8 Giyono 70 70 Tuntas

9 Nita Lestari 70 80 Tuntas

10 Novi Elasari 70 80 Tuntas

11 Nurcholis Masjid 70 80 Tuntas

12 Rengga Setyawan S. 70 80 Tuntas

13 Rosa Ananta R. P. 70 70 Tuntas

14 Ronal Candra A. 70 70 Tuntas

15 Sulasih 70 90 Tuntas

16 Widiya Kurniasih 70 90 Tuntas

17 Yuliana 70 90 Tuntas

18 Zaenal Abidin 70 90 Tuntas

Rata-rata 81,67

Keterangan:

Siswa yang tuntas : 17 Siswa (94,44%)

Siswa yang tidak tuntas : 1 Siswa ( 5,56%)


Tabel 2.6
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS III
Nama Guru : MUSARAPAH, S.PD.I
Nama SD : SD Negeri 2 MONTALLAT II
Kelas :V
Materi : Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir.
Hari/Tanggal : Senin, 01 Oktober 2018
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan
yang sesuai dengan indikator pengamatan.

Tingkat Kemampuan
No Aspek yang dinilai Jumlah
1 2 3 4

1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 3

2 Melakukan apersepsi √ 3

Membimbing siswa merumuskan √ 3


3
masalah

Membimbing siswa dalam √ 3


4
pembelajaran

5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 4

Membimbing siswa dalam √ 3


6
melaporkan hasil diskusi

Melaksanakan model pembelajaran √ 3


7
kooperatif tipe TAI

Menggunakan media dan alat peraga √ 2


8
secara efektif dan efisien.

9 Mengelola waktu secara efisien √ 3

10 Melakukan refleksi √ 3
Jumlah skor = 31 , kategori: A

Kriteria Penilaian :

31-40 = A

21-30 = B

11-20 = C

1-10 = D

Pada siklus III hampir semua siswa fokus dan memperhatikan

materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru

mempersiapkan pembelajaran kooperatif tipe TAI secara maksimal. Selain

itu pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dilaksanakan pada siklus III

sudah tidak asing lagi bagi siswa. Dari hasil belajar siswa terjadi

peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 18

siswa 17 siswa (94,44%) tuntas dan 1 siswa (5,56%) tidak tuntas. Berarti

ada peningkatan yang signifikan kemampuan siswa terhadap hasil belajar

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pembelajaran kooperatif

tipe TAI.

Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus III

didapatkan hasil sebagai berikut:

a. Siswa sudah terbiasa dengan belajar melalui pembelajaran

kooperatif tipe TAI


b. Sebagian besar siswa sudah fokus mengikuti instruksi yang

disampaikan guru.

c. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes

formatif.

d. Guru tidak lagi menjelasakan mengenai pembelajaran kooperatif

tipe TAI kepada siswa sehingga hanya fokus terhadap materi yang

akan diberikan kepada siswa.

Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik. Dari

hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa 17 siswa (94,44%) tuntas dan 1

siswa (5,56%) tidak tuntas. berati ada peningkatan yang signifikan

kemampuan siswa dalam hasil belajar Pendidikan Agama Islam melalui

pembelajaran kooperatif tipe TAI. Pada siklus III ini sudah dikatakan

berhasil baik dilihat dari segi perhatian siswa maupun dari tingkat

pemahaman siswa.
B. Hasil Rekapitulasi

Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi

berikut ini:

Hasil rekapitulasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam melalui

pembelajaran kooperatif tipe TAI.

Tabel 2.7

Hasil rekapitulasi tentang hasil belajar siswa

Pelaksanaan Siklus I Siklus II Siklus III


Ketuntasan
5 siswa (27,78%) 13 siswa (72,22% ) 17 siswa (94,44% )
Tuntas
Tidak tuntas 13 siswa (72,22%) 5 siswa (27,78%) 1 siswa ( 5,56% )
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tindakan yang dilakukan pada siklus I, II, III dan juga

dilihat dari hasil tindakan dan hasil belajar yang diperoleh dapat diambil

simpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat

meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas V SD Negeri 2

Montallat II Kecamatan Montallat Kabupaten Barito Utara.

Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Montallat II Kecamatan

Montallat Kabupaten Barito Utara meningkat signifikan, itu terlihat dari

nilai hasil tes formatif dari siklus I, siklus ke II dan siklus III. Peningkatan

ini ditunjukkan pada siklus I dengan rata-rata nilai 50,56, pada siklus II

rata- rata menjadi 72,78, dan siklus III peningkatan rata-rata menjadi

81,67.

Selain peningkatan pada hasil belajar siswa, peningkatan juga

diperoleh pada proses pembelajaran. Selama menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI siswa menjadi lebih antusias dan

bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Dalam pembelajaran, siswa juga

lebih memperhatikan dan lebih aktif dalam bertanya maupun dalam

menjawab pertanyaan dari guru.

Dari kegiatan itu perlu tindakan untuk mempertahankan dan

meningkatkan sehingga tercapai hasil siswa yang sangat memuaskan. Hal

itu tidak lepas dari peran guru untuk memotivasi dan mempunyai
kemampuan untuk memberikan variasi pembelajaran salah satunya

melalui sarana dan prasarana yang mendukung pelajaran.

A. Saran

Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah :

1. Dengan dilaksanakannya penelitian ini guru bisa menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization)

dengan baik.

2. Untuk melihat efek dari pembelajaran kooperatif tipe TAI (team

assisted individualization) tidak hanya cukup dengan satu atau

beberapa pertemuan saja, namun siswa perlu dibiasakan dengan model

tersebut sehingga pembelajaran yang terjadi dapat optimal.

3. Guru dapat menggunakan sarana pendukung seperti media agar

pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan bagi

siswa.

4. Perlu diadakan penelitian lanjutan sebagai pengembangan dari

penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.M. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi

Aksara

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hartiny Sam’s, Rosma. 2010 Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).


Yogyakarta: Teras.

http://tarynugrohotappuy.blogspot.com/2018/04/model -pembelajaran-
kooperatif- tipe-tai.html

Huda, Miftahul. 2011. Cooperatife Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo.

Majid, Abdul dan Andayani, Dian. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2000. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.


Bandung: Bumi Aksara.
Pretami verena, natania , 2012 upaya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe tai (team
assisted
individualization) menggunakan alat peraga pada mata pelajaran ipa
kelas iv sd negeri rapah 03 banyubiru semester 2 tahun 2011/2012.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Ceria

Savin, Robert E. 2009.Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media

Sayuti, dkk. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Erlangga

Slavin, RE. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa
Media.

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

http://tarynugrohotappuy.blogspot.com/2018/04/model -pembelajaran-kooperatif-
tipe-tai.html. Diakses pada Tanggal 1 September 2018.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 MONTALLAT II

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : V/ I

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Mengenal kitab-kitab Allah SWT
B. Kompetensi Dasar
Menyebutkan nama-nama kitab Allah WT
C. Indikator
 Menjelaskan definisi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
 Menyebutkan nama-nama kitab Allah swt
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
 Siswa dapat menjelaskan pengertian beriman kepada ktab-kitab Allah
SWT
 Siwa dapat menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT dengan benar.
E. Materi Pelajaran
Beriman kepada kitab Allah SWT
 Pengertian kitab dan suhuf
Kitab yaitu kumpulan ahyu Allah yang disampakan para rasul
u ntuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
Sufuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi
masih berupa lembaran yang terpisah.
 Perbedaan suhuf dengan kitab
- Isi kitab lebih lengkap daripada suhuf
- Kitab didukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.
 Fungsi kitab-kitab Allah untuuk menuntun manusia meyakini Allah
SWT dan apa yang telah diturunkan kepada Rasul-Rasulnya.
F. Karakteristik Siswa
1. Religius
2. Bekerja sama
3. Tanggung jawab
4. Menghargai pendapat orang lain
G. Metode pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Tanya jawab
3. Kooperatif tipe TAI
H. Kegiatan pembelaran
1. Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
 Apersepsi
 Guru mengucap salam.
 Guru melakukan presensi siswa.
 Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
 Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
 Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan
dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan inti (80 menit), antara lain:
c. Eksplorasi
 Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab
yang siswa ketahui.
 Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan
nama-nama kitab Allah yang siswa ketahui.
d. Elaborasi
 Guru menulis topik dipapan tulis
 Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat
 Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap
kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan
beranggotakan siswa yang sedang dan kurang).
 Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama
kitab Allah.
 Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan
pendapat dan diskusi.
 Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya
kedepan kelas secara bergiliran.
e. Konfirmasi
 Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman
atau simpulan pembelajaran.
 Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah
disimpulkan
3. Kegiatan akhir (15 menit), antara lain:
 Guru memberikan evaluasi kepada siswa
 Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
 Guru mengucapkan salam.
I. Alat/sumber belajar
 Tulisan nama-nama kitab Allah SWT di karton
 Buku paket pendidikan agama islam penerbit erlangga
 Lks SMART
J. EVALUASI
Post test : tertulis
Bentuk test : pilihan ganda
Alat test : soal-soal
Penilaian : B X 10 = 100

Contoh soal:

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!

1. Arti kitab menurut bahasa arab adalah ….


a. Ketentuan atau perintah
b. Suci
c. Bacaan
d. Tulisan
2. Ketentuan-ketentuan Allah juga disebut ….
a. Larangan
b. Kitabullah
c. Perintah
d. Taurat
3. Nama-nama kitab suci Allah SWT, kecuali ….
a. Zabur
b. Taurat
c. Al-qur’an
d. Kamus
4. Kitab Injil dalam bahasa arabnya berarti Al-Bisyarah artinya ….
a. Sujud
b. Ruku
c. Cinta rasul
d. Kabar gembira
5. Kitab suci umat islam adalah ….
a. Zabur
b. Taurat
c. Injil
d. Al-qur’an
6. Kitab Injil diturunkan menggunakan bahasa ibrani dan ditujukan kepada
kaum ….
a. Bani israil
b. Bani usman
c. Nabi musa as
d. madinah
7. Semua kitab suci Allah SWT diturunkan pada bulan
a. Syawal
b. Rajab
c. Ramadan
d. Hari raya idul adha
8. Kitab taurat ditulis dalam bahasa ….
a. Qibti
b. Arab
c. Mandarin
d. Ibrani
9. Percaya pada kitab-kitab Allah termasuk rukun ….
a. Imam
b. Iman
c. Ihsan
d. Salat
10. Kitab taurat diturunkan kepada nabi musa as pada malam ….
a. Minggu
b. Senin
c. Dua belas Ramadan
d. Keenam dibulan Ramadan
Kunci jawaban
1. C 6. A
2. B 7. C
3. D 8. A
4. D 9. B
5. D 10. C

Mengetahui MONTALLAT II, 17 September 2018


Kepala sekolah Peneliti

Lambarman, S.Pd.SD Musarapah, S.PD.I


NIP:19690315 199309 1 002 NIP 19850404 201101 2 042
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 MONTALLAT II

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : V/ I

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Mengenal kitab-kitab Allah SWT
B. Kompetensi Dasar
Menyebutkan nama-nama rasul yang menerima kitab-kitab Allah SWT
C. Indikator
 Menjelaskan definisi nabi dan rasul
 Menyebutkan nama-nama Raasul yang menerima kita-kitab Allah swt
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
 Siswa dapat menyebutkan nama rasul yang menerima ktab-kitab Allah
SWT
 Siswa dapat mengetahui usaha para rasul yang menerima kitab-kitab
Allah SWT
E. Materi Pelajaran
Beriman kepada kitab Allah SWT
.Nama-nama Rasul yang menerima kitab Allah
a. Kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS.
Taurat berasal dari bahasa Ibrani, berisi syariat hukum dan kepercayaan
yang benar. Isi pokok Taurat adalah 10 firman Allah unruk bangsa Israel,
selain itu Taurat berisikan tentang sejarah nabi-nabi tershulu hingga Musa
As.
b. Kitab zabur diturunkan kepada Nabi Daud As.
Zabur berisi tentang Mazmur (nyanyian dan pujian untuk Allah).
Berbahasa Qibti. Kitab ini tidak mengandung syariat, karena Daud
diperintahkan untuk meneruskan syariat yang dibawa oleh Musa.
c. Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa AS.
Injil ditulis menggunakan bahasa suryani sebagai pelengkap ajaran Musa.
Injil berasal dari bahasa yunani yaitu euangelion, Inji banyak membahas
hal kerajaan surya.
d. Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berbasa Arab
Al-Qur’an merupakan firman Allah sebagi pedoman hidup seluruh umat
muslim. Kitab yang tidak ada keraguan didalamnya, selalu terjaga dari
kesalahan, dan merupakan tuntutan kitab-kitab lainnya adalah penjagaan
Allah terhadapnya.
F. Karakteristik Siswa
1. religius
2. Bekerja sama
3. Tanggung jawab
4. Menghargai pendapat orang lain

G. Metode pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Tanya jawab
3. Kooperatif tipe TAI
H. Kegiatan pembelaran
1. Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
 Apersepsi
 Guru mengucap salam.
 Guru melakukan presensi siswa.
 Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
 Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
 Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan
dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan inti (80 menit), antara lain:
a. Eksplorasi
 Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab
yang siswa ketahui.
 Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan
nama-nama kitab Allah yang siswa ketahui.
b. Elaborasi
 Guru menulis topik dipapan tulis
 Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat
 Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap
kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan
beranggotakan siswa yang sedang dan kurang).
 Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama
kitab Allah.
 Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan
pendapat dan diskusi.
 Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya
kedepan kelas secara bergiliran.
c. Konfirmasi
 Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman
atau simpulan pembelajaran.
 Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah
disimpulkan
3. Kegiatan akhir (15 menit), antara lain:
 Guru memberikan evaluasi kepada siswa
 Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
 Guru mengucapkan salam.
I. Alat/sumber belajar
 Tulisan nama-nama Rasul yang menerima kitab Allah SWT di karton
 Buku paket pendidikan agama islam penerbit erlangga
 Lks SMART
J. EVALUASI
Post test : tertulis
Bentuk test : pilihan ganda
Alat test : soal-soal
Penilaian : B X 10 = 100

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!

1. Kitab suci taurat diturunkan kepada nabi ….


a. Muhammad SAW
b. Daud AS
c. Isa AS
d. Musa AS
2. Nabi daud menerima kitab suci ….
a. Al-qur’an
b. Zabur
c. Injil
d. Taurat
3. Kitab zabur berisi tentang ….
a. Doa dan zikir
b. Pengajaran dan pendidikan yang benar
c. Hikmah
d. Semua jawaban benar
4. Semua kitab Allah SWT mengajarkan tentang ….
a. Salat
b. Puasa
c. Keesaan tuhan
d. Semua jawaban benar
5. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara ….
a. Sekaligus
b. Semua
c. Berangsur-angsur
d. Dua kali
6. Kitab zabur diturunkan kepada nabi daud AS pada malam kedua belas di
bulan Ramadan berselang … tahun setelah turunnya kitab taurat.
a. 482 tahun
b. 1050 tahun
c. 1000 tahun
d. 100 tahun
7. Kitab injil diturunkan kepada nabi ….
a. Isa AS
b. Musa AS
c. Muhammad SAW
d. Daud AS
8. Surat pertama dalam al-qur’an diturunkan di ….
a. Jabal tursina
b. Hajar aswad
c. Haji wada
d. Gua hira’
9. Segala sesuatu kehidupan manusia dan seluruh isi alam diatur ….
a. Dalam hadist
b. Dalam fiqih
c. Dalam al-qur’an
d. Dalam mujarabat
10. Kitab suci al-qur’an diturunkan kepada nabi ….
a. Muhammad SAW
b. Daud AS
c. Isa AS
d. Musa AS

Mengetahui MONTALLAT II, 24 September 2018


Kepala sekolah Peneliti

Lambarman, S.Pd.SD Musarapah, S.PD.I


NIP:19690315 199309 1 002 NIP 19850404 201101 2 042
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SIKLUS III

Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 MONTALLAT II

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : V/ I

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Mengenal kitab-kitab Allah SWT
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan Al-qur’an sebagai kitab suci terakhir
C. Indikator
 Menjelaskan pengertian kitab suci Al-Qur’an
 Menjelaskan nama-nama lain Al-Qur’an
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
 Siswa dapat menjelaskan pengertian kitab al-qur’an
 Siswa dapat menjelaskan nama-nama lain al-qur’an.
E. Materi Pelajaran
Beriman kepada kitab Allah SWT
Al-qur’an sebagai Kitab Suci Terakhir

Al-qur’an menurut bahasa artinya bacaan. Al-qur’anul karim

berarti bacaan yang mulia. Al-qur’an menurut istilah adalah

firman/kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW melalui Jibril sebagai mukjizat. Al-qur’an dijaga keasliannya


oleh Allah SWT, sehingga pada saat ini kita masih dapat menyaksikan

Al-qur’an.membaca Al-qur’an termasuk ibadah dan mendapat pahala.

Membaca Al-qur’an setiap hurufnya memdapat pahala sepuluh

kebaikan. Al-qur’an kitab suci Allah SWT yang terpelihara

keasliannya sampi akhir zaman.

Kitab suci Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Sebagian surah Al-qur’an diturunkan di Mekah dan sebagian

diturunkan di Madinah. Wahyu pertama turun pada 17 Ramadan 610

M surah al-alaq 1-5. Wahyu terakhir turun pada tanggal 9zulhijah 10

H/632 M Surah Al-maidah ayat 3. Tanggal 17 Ramadan diperingati

sebagai peristiwa Nuzulul Qur’an, artinya turunya Al-qur’an pertama

kali. Surah Al-qur’an yang diturunkan di Mekah disebut surah

Makkiyah, sedangkan surah yang diturunkan di Madinah disebut surah

Madaniyah.

Setiap kali wahyu al-qur’an turun kepada Nabi Muhammad

Saw, beliau menyuruh para sahabat dan umatnya agar menghafal

wahyu yang baru turun itu. Beliau juga menyuruh untuk menulisnya

pada pelepah kurma, batu-batuan, dan tulang belulang. Tulisan itu

kemudian disimpan menurut petunjuk beliau. Oleh karena itu, para

sahabat pada zamam Nabi Muhammad SAW banyak yang mengahafal

Al-qur’an. Adapun urutan ayat-ayat dalam kitab Al-qur’an yang

sekarang kita saksikan petunjuk Nabi Muhammad SAW.


Kandungan kitab suci Al-qur’an, yaitu meliputi:

a. Akidah (keyakinan, kepercayaan atau keimanan).

b. Ibadah (hubungan manusia dengan Allah).

c. Syariah (ajaran dan peraturan)

d. Muamalah (hubungan manusia dengan sesamanya).

e. Kisah-kisah (cerita nabi dan sejarah umat

terdahulu).

Pada hakikatnyaa, semua kitab suci Allah mengajarkn

tentang keesaan Tuhan dan merupakan pedoman hidup manusia.

Pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah,

hubungan dengan sesame manusia, maupun hubungan dengan alam

semesta. Kitab suci terakhir (Al-qur’an) diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Al-qur’an berlaku bagi semua umat sepanjang

zaman.

F. Karakteristik Siswa
1. religius
2. Bekerja sama
3. Tanggung jawab
4. Menghargai pendapat orang lain
G. Metode pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Tanya jawab
3. Kooperatif tipe TAI
H. Kegiatan pembelaran
1. Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
 Apersepsi
 Guru mengucap salam.
 Guru melakukan presensi siswa.
 Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
 Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
 Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan
dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan inti (80 menit), antara lain:
a. Eksplorasi
 Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab
yang siswa ketahui.
 Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan
nama-nama kitab Allah yang siswa ketahui.
b. Elaborasi
 Guru menulis topik dipapan tulis
 Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat
 Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap
kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan
beranggotakan siswa yang sedang dan kurang).
 Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama
kitab Allah.
 Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan
pendapat dan diskusi.
 Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya
kedepan kelas secara bergiliran.
c. Konfirmasi
 Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman
atau simpulan pembelajaran.
 Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah
disimpulkan
3. Kegiatan akhir (15 menit), antara lain:
 Guru memberikan evaluasi kepada siswa
 Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
 Guru mengucapkan salam.
I. Alat/sumber belajar
 Tulisan nama-nama Rasul yang menerima kitab Allah SWT di karton
 Buku paket Pendidikan Agama Islam penerbit Erlangga
 LKS SMART

J. EVALUASI
Post test : tertulis
Bentuk test : pilihan ganda
Alat test : soal-soal
Penilaian : B X 10 = 100

Contoh soal:

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!
1. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat ….
a. Munkar
b. Nakir
c. Jibril
d. Mikail
2. Dalam al-qur’an berisi berita gembira bagi orang-orang yang ….
a. Rajin belajar
b. Rajin bekerja
c. Ingkar terhadap Allah SWT
d. Taat pada ajaran Allah SWT
3. Al-qur’an diturunkan oleh Allah SWT di dua tempat yaitu ….
a. Mekah dan madinah
b. Madinah dan arafah
c. Mekah dn jedah
d. Jedah dan mesir
4. Wahyu al-qur’an yang pertama turun adalah surat al-alaq ayat ….
a. 1 s/d 5
b. 1 s/d 6
c. 1 s/d 7
d. 1 s/d 8
5. Nama lain al-qur’an adalah al-huda yang berarti ....
a. Cahaya
b. Petunjuk
c. Penawar
d. Penjelas
6. Perbedaan antara yang hak dengan yang batil adalah salah satu nama
lain al-qur’an ….
a. Al-huda
b. Al-furqon
c. Az-zikr
d. Al-kitab
7. Al-qur’an terdiri atas … ayat.
a. 6.666
b. 666
c. 66
d. 6
8. Kitab suci al-qur’an disebut suci karena ….
a. Tulisannya
b. Keasliannya
c. Bahasanya
d. Keuntungannya
9. Nama lain al-qur’an yaitu al-mau’izah artinya ….
a. Ajaran/tuntutan
b. Cahaya
c. Petunjuk
d. Penjelas
10. Al-qur’an diturunka kepada nabi Muhammad saw pada tanggal 17
ramadan saat berusia ….
a. 50 tahun
b. 45 tahun
c. 40 tahun
d. 60 tahun

Mengetahui MONTALLAT II, 01 Oktober 2018


Kepala sekolah Peneliti

Lambarman, S.Pd.SD Musarapah, S.PD.I


NIP:19690315 199309 1 002 NIP 19850404 201101 2 042
Lampiran 4

Nama :

Nomor absen :

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!

1. Arti kitab menurut bahasa arab adalah ….


a. Ketentuan atau perintah
b. Suci
c. Bacaan
d. Tulisan
2. Ketentuan-ketentuan Allah juga disebut ….
a. Larangan
b. Kitabullah
c. Perintah
d. Taurat
3. Nama-nama kitab suci Allah SWT, kecuali ….
a. Zabur
b. Taurat
c. Al-qur’an
d. Kamus
4. Kitab Injil dalam bahasa arabnya berarti Al-Bisyarah artinya ….
a. Sujud
b. Ruku
c. Cinta rasul
d. Kabar gembira
5. Kitab suci umat islam adalah ….
a. Zabur
b. Taurat
c. Injil
d. Al-qur’an
6. Kitab Injil diturunkan menggunakan bahasa ibrani dan ditujukan kepada
kaum ….
a. Bani israil
b. Bani usman
c. Nabi musa as
d. madinah
7. Semua kitab suci Allah SWT diturunkan pada bulan
a. Syawal
b. Rajab
c. Ramadan
d. Hari raya idul adha
8. Kitab taurat ditulis dalam bahasa ….
a. Qibti
b. Arab
c. Mandarin
d. Ibrani
9. Percaya pada kitab-kitab Allah termasuk rukun ….
a. Imam
b. Iman
c. Ihsan
d. Salat
10. Kitab taurat diturunkan kepada nabi musa as pada malam ….
a. Minggu
b. Senin
c. Dua belas Ramadan
d. Keenam dibulan Ramada
Lampiran 5

Nama :

Nomor absen :

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!

1. Kitab suci taurat diturunkan kepada nabi ….


a. Muhammad SAW
b. Daud AS
c. Isa AS
d. Musa AS

2. Nabi daud menerima kitab suci ….


a. Al-qur’an
b. Zabur
c. Injil
d. Taurat

3. Kitab zabur berisi tentang ….


a. Doa dan zikir
b. Pengajaran dan pendidikan yang benar
c. Hikmah
d. Semua jawaban benar

4. Semua kitab Allah SWT mengajarkan tentang ….


a. Salat
b. Puasa
c. Keesaan Tuhan
d. Semua jawaban benar

5. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara ….


a. Sekaligus
b. Semua
c. Berangsur-angsur
d. Dua kali
6. Kitab zabur diturunkan kepada nabi daud AS pada malam kedua belas di
bulan Ramadan berselang … tahun setelah turunnya kitab taurat.
a. 482 tahun
b. 1050 tahun
c. 1000 tahun
d. 100 tahun
7. Kitab injil diturunkan kepada nabi ….
a. Isa AS
b. Musa AS
c. Muhammad SAW
d. Daud AS

8. Surat pertama dalam al-qur’an diturunkan di ….


a. Jabal tursina
b. Hajar aswad
c. Haji wada
d. Gua hira’
9. Segala sesuatu kehidupan manusia dan seluruh isi alam diatur ….
a. Dalam hadist
b. Dalam fiqih
c. Dalam al-qur’an
d. Dalam mujarabat

10. Kitab suci al-qur’an diturunkan kepada nabi ….


a. Muhammad SAW
b. Daud AS
c. Isa AS
d. Musa AS
Lampiran 6

Nama :

Nomor absen :

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!
1. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat ….
a. Munkar
b. Nakir
c. Jibril
d. Mikail
2. Dalam al-qur’an berisi berita gembira bagi orang-orang yang ….
a. Rajin belajar
b. Rajin bekerja
c. Ingkar terhadap Allah
SWT
d. Taat pada ajaran Allah SWT
3. Al-qur’an diturunkan oleh Allah SWT di dua tempat yaitu ….
a. Mekah dan madinah
b. Madinah dan arafah
c. Mekah dn jedah
d. Jedah dan mesir
4. Wahyu al-qur’an yang pertama turun adalah surat al-alaq ayat ….
a. 1 s/d 5
b. 1 s/d 6
c. 1 s/d 7
d. 1 s/d 8
5. Nama lain al-qur’an adalah al-huda yang berarti ....
a. Cahaya
b. Petunjuk
c. Penawar
d. Penjelas
6. Perbedaan antara yang hak dengan yang batil adalah salah satu nama
lain al-qur’an ….
a. Al-huda
b. Al-furqon
c. Az-zikr
d. Al-kitab
7. Al-qur’an terdiri atas … ayat.
a. 6.666
b. 666
c. 66
d. 6
8. Kitab suci al-qur’an disebut suci karena ….
a. Tulisannya
b. Keasliannya
c. Bahasanya
d. Keuntungannya
9. Nama lain al-qur’an yaitu al-mau’izah artinya ….
a. Ajaran/tuntutan
b. Cahaya
c. Petunjuk
d. Penjelas
10. Al-qur’an diturunka kepada nabi Muhammad saw pada tanggal 17
ramadan saat berusia ….
a. 50 tahun
b. 45 tahun
c. 40 tahun
d. 60 tahun
Lampiran 7 Hasil tes formatif siswa pada siklus

Hasil tes formatif siswa pada siklus I

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Any Marsela 70 30 Tidak Tuntas

2 Dian Ayu Retno W. 70 80 Tuntas

3 Dian Putri Amelia 70 70 Tuntas

4 Diki Lorensyah 70 70 Tuntas

5 Eli Novita Sari 70 50 Tidak Tuntas

6 Erwana 70 70 Tuntas

7 Gini 70 50 Tidak Tuntas

8 Giyono 70 50 Tidak Tuntas

9 Nita Lestari 70 30 Tidak Tuntas

10 Novi Elasari 70 30 Tidak Tuntas

11 Nurcholis Masjid 70 50 Tidak Tuntas

12 Rengga Setyawan S. 70 60 Tidak Tuntas

13 Rosa Ananta R. P. 70 40 Tidak Tuntas

14 Ronal Candra A. 70 30 Tidak Tuntas

15 Sulasih 70 50 Tidak Tuntas

16 Widiya Kurniasih 70 20 Tidak Tuntas

17 Yuliana 70 60 Tidak Tuntas

18 Zaenal Abidin 70 70 Tuntas

Rata-rata 50,56
Lampiran 8 Hasil tes formatif siswa pada siklus II

Hasil tes formatif siswa pada siklus II

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Any Marsela 70 50 Tidak Tuntas

2 Dian Ayu Retno W. 70 90 Tuntas

3 Dian Putri Amelia 70 80 Tuntas

4 Diki Lorensyah 70 80 Tuntas

5 Eli Novita Sari 70 90 Tuntas

6 Erwana 70 80 Tuntas

7 Gini 70 40 Tidak Tuntas

8 Giyono 70 40 Tidak Tuntas

9 Nita Lestari 70 80 Tuntas

10 Novi Elasari 70 70 Tuntas

11 Nurcholis Masjid 70 70 Tuntas

12 Rengga Setyawan S. 70 90 Tuntas

13 Rosa Ananta R. P. 70 60 Tidak Tuntas

14 Ronal Candra A. 70 60 Tidak Tuntas

15 Sulasih 70 80 Tuntas

16 Widiya Kurniasih 70 90 Tuntas

17 Yuliana 70 80 Tuntas

18 Zaenal Abidin 70 80 Tuntas

Rata-rata 72,78
Lampiran 9 Hasil tes formatif siswa pada siklus III

Hasil tes formatif siswa pada siklus III

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Any Marsela 70 70 Tuntas

2 Dian Ayu Retno W. 70 90 Tuntas

3 Dian Putri Amelia 70 80 Tuntas

4 Diki Lorensyah 70 90 Tuntas

5 Eli Novita Sari 70 80 Tuntas

6 Erwana 70 100 Tuntas

7 Gini 70 60 Tidak Tuntas

8 Giyono 70 70 Tuntas

9 Nita Lestari 70 80 Tuntas

10 Novi Elasari 70 80 Tuntas

11 Nurcholis Masjid 70 80 Tuntas

12 Rengga Setyawan S. 70 80 Tuntas

13 Rosa Ananta R. P. 70 70 Tuntas

14 Ronal Candra A. 70 70 Tuntas

15 Sulasih 70 90 Tuntas

16 Widiya Kurniasih 70 90 Tuntas

17 Yuliana 70 90 Tuntas

18 Zaenal Abidin 70 90 Tuntas

Rata-rata 81,67
Lampiran 10 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I

LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Guru : MUSARAPAH, S.PD.I
Nama SD : SD Negeri 2 MONTALLAT II
Kelas :V
Materi : Menyebutkan nama-nama Kitab Allah SWT
Hari/Tanggal : Senin, 17 September 2018

Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan


yang sesuai dengan indikator pengamatan.

Tingkat Kemampuan
No Aspek yang dinilai Jumlah
1 2 3 4

1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 2

2 Melakukan apersepsi √ 2

Membimbing siswa merumuskan √ 3


3
masalah

Membimbing siswa dalam √ 3


4
pembelajaran

5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 2

Membimbing siswa dalam √ 2


6
melaporkan hasil diskusi

Melaksanakan model pembelajaran √ 2


7
kooperatif tipe TAI

Menggunakan media dan alat peraga √ 2


8
secara efektif dan efisien.

9 Mengelola waktu secara efisien √ 2

10 Melakukan refleksi √ 2
Jumlah skor = 22 , kategori: B

Kriteria Penilaian :

31-40 = A

21-30 = B

11-20 = C

1-10 = D

MONTALLAT II, 17 September 2018


Observer

Siti Jubaidah, S.Pd


NIP 19800813 200701 2 009
Lampiran 11 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II

LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Guru : MUSARAPAH, S.PD.I
Nama SD : SD Negeri 2 MONTALLAT II
Kelas :V
Materi : Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab
Allah.
Hari/Tanggal : Senin, 24 September 2018
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan
yang sesuai dengan indikator pengamatan.

Tingkat Kemampuan
No Aspek yang dinilai Jumlah
1 2 3 4

1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 3

2 Melakukan apersepsi √ 2

Membimbing siswa merumuskan √ 2


3
masalah

Membimbing siswa dalam √ 3


4
pembelajaran

5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 2

Membimbing siswa dalam √ 3


6
melaporkan hasil diskusi

Melaksanakan model pembelajaran √ 2


7
kooperatif tipe TAI

Menggunakan media dan alat peraga √ 2


8
secara efektif dan efisien.

9 Mengelola waktu secara efisien √ 2

10 Melakukan refleksi √ 2
Jumlah skor = 23 , kategori: B

Kriteria Penilaian :

31-40 = A

21-30 = B

11-20 = C

1-10 = D

MONTALLAT II, 17 September 2018


Observer

Siti Jubaidah, S.Pd


NIP 19800813 200701 2 009
Lampiran 12 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus III

LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN SIKLUS III
Nama Guru : MUSARAPAH, S.PD.I
Nama SD : SD Negeri 2 MONTALLAT II
Kelas :V
Materi : Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir.
Hari/Tanggal : Senin, 01 Oktober 2018
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan
yang sesuai dengan indikator pengamatan.

Tingkat Kemampuan
No Aspek yang dinilai Jumlah
1 2 3 4

1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 3

2 Melakukan apersepsi √ 3

Membimbing siswa merumuskan √ 3


3
masalah

Membimbing siswa dalam √ 3


4
pembelajaran

5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 4

Membimbing siswa dalam √ 3


6
melaporkan hasil diskusi

Melaksanakan model pembelajaran √ 3


7
kooperatif tipe TAI

Menggunakan media dan alat peraga √ 2


8
secara efektif dan efisien.

9 Mengelola waktu secara efisien √ 3

10 Melakukan refleksi √ 3
Jumlah skor = 31 , kategori: A

Kriteria Penilaian :

31-40 = A

21-30 = B

11-20 = C

1-10 = D

MONTALLAT II, 17 September 2018


Observer

Siti Jubaidah, S.Pd


NIP 19800813 200701 2 009
Lampiran 13 Lampiran Dokumentasi
==::t~,., K,silembagaan
E~TERIAN AGAMA
SEKOLAH TlNGGl AGAMA ISLAM l\EGERI (STAIN)
MONTALLAT
.II. Tentara Pelajar 01 Teip.(0298) 123706,323433
!
Fax323433 Montallat 5072 l
Websire : w11·w.srni11~r?la1itrn.n~,id E-mail : administrasi@stainsalaliga.ac.id

LE:vIBAR KOKSUL TASI PTK")


: AT.I.K t~tTi:JP.:( .
:i:-.)~rnm Studi : Pendidikun Guru MI (PG Ml)/ Lain-Jain ..
· .::H PTK : :Pf;~i_,\;,~~ A. J ltN !1.A}lJ, .. .fW~ .~IJ~~ t:.TA!~ .. .f.~ .1:.1J.'1H!V!...~~-~.1P.(l':-.~.1:! . .A§~.~:~ . !~L.A.f"!
.
.M..~. .rn~i 1.r<ifr~ tc:J:A.P~ r T.~.~. :-:.. r !l'A~
1 ~.~.~1.r.l. . f\e.~f.1.\-.1,.!.1 P~!".!?tWA..~~t.:J
.
. ~~ P.~~AT. !f T!F~ I<l1 •.• (If tJ.M.. N !.!~:IT.P... ..1.r'{l?.l.Y.L0.!:1.~~.r.?/!!!9N.. ) !~~. J1.~ Y
Pernbimbing .
.xsiste» Pcmbimbing .S.~.f.~.l:\.tf Pfli.ti.~ N ~.?f~.r ~ f~~.f'!:(()N... ~~$.~P.1F.-~ ~~:r.9.\.:~.~, T~!1.~~ .. J.Q i, ?
.
.................................................................................................................. .
: .f.~.r:.c;,tr~.l)f24 .M:'.".'l .1N ,.. YI. :.t~
..
........ .. .... .........................................................................................................
\'o. Harl/Tan , al I lsi Konsultusi
t· II S QtaSQ, t B - G·.JO< i pe.(l.:}CU vc,n JCJclUI

:J • 1enlll, 9 -9 ·.JDIJ I pre po501


! i
,3. {< abu,,1J-.9 ·.'l013 R.;vt ~ pre po~o.(
8,4rt, ii

4 . j umat 18-5 -Joi~

P., AB V

t · · /(.Clmu , IJ • tJ-~<:X~ - P.e. v1 Yi- 13.4.B /LI, Iv, cf.an v

;.

*) Lem bar konsultasi ini harus dibawa setiap berkonsultasi dengan pernbimbing/asisten pen~imbing.

Sal~tiga, .~ .-. -!.~~~- ':!.~~... ~~!f.


Pembimbing
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
MONTALLAT
JI, Tentara Pelafar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax323.433 Salatlga 50721
Website: www.stainMontallat.ac.id E-mail: administrasi@stalnMontallat.ac.id
Nomor : Sti.24/K-1/TL.Ol/m.20,4'2018 12 September 2018
Lamp
Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada
Yth. Kepala SDN 2
MONTALLAT II di
BARITO UTARA

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menerangkan bahwa :


Nama NIM : MUSARAPAH, S.PD.I
Mahasiswa : NIP 19850404 201101 2 042
Jurusan : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STArN) Montallat
Program Studi : Tarbiyah
: Pendidikan Guru MI (PGMI) .

Dalam rangka penyelesaian studi Program S.I di STArN Montallat, diwajibkan


memenuhi salah satu persyaratan yang berupa pembuatan PTK.

Adapun judul PTKnya adalah :


PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATER! IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI . (TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION) KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2
MONTALLAT II
KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2018
.

Dengan Pembimbing: FATCHURROHMAN, M.Pd


Untuk penyelesaian PTK tersebut, kami mohon Bapak/lbu memberi izin kepada mahasiswa
tersebut untuk mengadakan penelitian guna memperoleh data atau keterangan dan bahan yang
diperlukan di SDN 2 MONTALLAT II Kabupaten BARITO UTARA. Mulai 16 September 2018 s.d
selesai.
Kemudian atas pemberian izin Bapak/lbu, kami sampaikan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

tua,
,u Ketua Bidang Akademik
1'_ . ' .

~
DAFTAR NILAI SKK

Nama : MUSARAPAH, S.PD.I

P.A : Dra. Djamiatul Islamiah, M.Ag.

NIM : NIP 19850404 201101 2 042

Progdi : PGMI

No Jenis kegiatan Pelaksanaan Jabatan nilai


1. OPAK 18-20 Agustus 2009 Peserta 3
2. Pelatihan Emotional 21 Agustus 2009 Peserta 3
Spiritual Intelligence
Quotient (ESIQ)

3. UPT Perpustakaan 25-29 Agustus 2009 Peserta 3

4. Pelatihan Karya Tulis 11 Oktober 2011 Peserta 3


Ilmiah (PKTI) “ Karya
Tulis Ilmiah Sebagai
Salah Satu Langkah
Membangun Budaya
Ilmiah Mahasiswa”
(HMJ)

5. Seminar Nasional 6 Juni 2012 Peserta 6


“Pendidikan
Multikultural Sebagai
Pilar Karakter Bangsa”
(HMJ)
6. Seminar Nasional 21 April 2012 Peserta 6
“Tren Bisnis Berbasis
Multimedia Dan
Teknologi Informatika
Sebagai Wujud Pasar
Modern” (KOPMA-
FATAWA)
7. Senimar Nasional 26 Maret 2018 Peserta 6
“Ahlussunnah
Waljamaah Dalam
Perspektif Islam
Indonesia” (DEMA)
8. Seminar Nasinal 20 Juni 2011 Peserta 6
Pendidikan “Realisasi
Pendidikan Karakter
Bangsa Dalam
Kurikulum Pendidikan
Nasional” (HMJ)

9. Praktikum Pelatihan 21 Januari-4 Februari Peserta 3


TOEFL bagi 2012
Mahasiswa Jurusan
Tarbiyah Angkatan
2009 Program Studi :
PGMI
10 Praktikum Pelatihan 21 Januari-4 Februari Peserta 3
ILAIK Bagi Mahasiswa 2012
Jurusan Tarbiyah
Angkatan 2009
Program Studi : PGMI
11. Seminar “Heal The 19 Maret 2011 Peserta 3
World With Voluntary
Service” (CEC)
12. Seminar Nasional 1 Juni 2018 Peserta 6
Poltik “Peran Nyata
Mahasiswa Dalam
Menyikapi Perpolitikan
Indonesia” (SENAT)
13. Pentas seni dan 2 Februari 2018 Panitia 3
perpisahan
mahasiswaPPL STAIN
Montallat (M Ma’arif
global blotongan
Montallat).
JUMLAH 54

Montallat, 11 Januari 2014


Mengesahkan,
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan

H. Agus Waluyo, M. Ag.


NIP. 19750111 200003 1001
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut:

1. Nama : MUSARAPAH, S.PD.I

2. Nip : 19850404 201101 2 042

3. Tempat, Tanggal Lahir : BARITO UTARA, 04 Juni 1989

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia

7. Alamat : MONTALLAT II RT 01/03 Kecamatan


Montallat Kabupaten Barito Utara

8. Riwayat Pendidikan:

a. SDN 01 MONTALLAT II, lulus tahun 2001


b. SMP N 1 wonosegoro, lulus 2004
c. SMA N 1 Karanggede, lulus tahun 2007
d. S1 Kependidikan Islam STAIN Montallat

Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Montallat, 11 Desember 2018


Penulis,

MUSARAPAH, S.PD.I
NIP 19850404 201101 2 042

Anda mungkin juga menyukai