Penerapan Metode Berpikir, Berkelompok, dan Berbagi (Think Pair And Share) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Penyiapan Media Pembibitan dalam Mata Pelajaran
Pembiakan Tanaman Kelas X ATPH Tahun 2019-2020
ABSTRACT
The objectives of classroom action research is to find out how far the achievement results of
student of class X ATPH SMK Negeri 1 Mootilango after Think, Pair, and Share methods are
applied. This research is a classroom action research conducted in two cycles. The first cycle
conducted four times and the second cycle conducted two times. The research subjects were all
students of class X ATPH consists of 24 students. Data were analyzed using quantitative and
qualitative data. The results concluded that the used of Think, Pair, and Share methods can
improve the performance results of class X ATPH SMK Negeri 1 Mootilango. Student
achievement increased measured by evaluation test of the first and second cycle.
Keywords: Study results, breeding plants in vegetative, the learning methods
I. PENDAHULUAN
1) Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka permasalahannya adalah
menyeluruh, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan metode
berpikir, berkelompok dan berbagi dapat meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik Kelas
X ATPH pada mata pelajaran Pembiakan Tanaman di SMKN 1 Mootilango.
2) Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka salahsatu solusi untuk meningkatkan prestasi hasil
belajar peserta didik Kelas X ATPH pada mata pelajaran Pembiakan Tanaman di SMKN 1
Mootilango dengan metode berpikir, berkelompok dan berbagi.
3) Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi hasil belajar
mata pelajaran Pembiakan Tanaman peserta didik Kelas X ATPH SMKN 1 Mootilango melalui
penerapan metode pembelajaran berpikir, berkelompok dan berbagi.
4) Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain; dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan atau masukan untuk mendapatkan pola pembelajaran yang efektif dalam setiap
proses pembelajaran, sebagai gambaran kepada peneliti sebagai guru tentang keadaan
pembelajaran peserta didik di sekolah sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk
pengembangan ide-ide dalam rangka perbaikan proses pembelajaran dan sebagai bahan referensi
dan pendukung bagi penelitian yang berkaitan dengan metode berpikir, berkelompok dan
berbagi.
II. LANDASAN TEORI
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Berpikir, berkelompok, dan berbagi (Think Pair Share)
Setiap stategi, metode, maupun model pembelajaran, tidak akan ada sesuatu hal yang
sempurna dan dapat digunakan dalam setiap pembelajaran. Setiap jenis pembelajaran pasti
memiliki kelebihan dan kekurangannya. Menurut Kasimmudin (2017) kekurangan dan kelebihan
dari metode berpikir, berkelompok dan berbagi (Think, pair and share) adalah :
a. Kelebihan
1. Meningkatkan daya pikir Peserta didik.
2. Menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respons Peserta didik.
3. Peserta didik menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam mata pelajaran.
4. Peserta didik lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selama diskusi.
5. Peserta didik dapat belajar dari Peserta didik lain.
6. Setiap Peserta didik dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk berbagi atau
menyampaikan idenya.
b. Kekurangan
1. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
2. Lebih sedikit ide yang muncul.
3. Jika jumlah Peserta didik sangat besar maka guru akan mengalami kesulitan dalam
membimbing Peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih.
4. Lebih banyak waktu yang di perlukan untuk presentasikaren kelompok yang banyak.
5. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode berpikir, berkelompok dan
berbagi (Think, pair and share) memiliki beberapa kelebihan di antaranya dapat memudahkan
guru maupun Peserta didik dalam mementuk kelompok, karena setiap kelompok terdiri dari dua
Peserta didik saja. Selain itu Peserta didik dapat lebih lelusa mengemukakan pendapatnya.
Namun, metode berpikir, berkelompok dan berbagi (Think, pair and share) juga memiliki
kekurangan jika kemampuan Peserta didik rendah dan kelompok banyak, metode pembelajaran
ini sulit di terapkan.
2.5 Manfaat pembelajaran metode metode berpikir, berkelompok dan berbagi (Think, pair
and share)
Manfaat Think Pair Share antara lain adalah: 1) memungkinkan Peserta didik untuk
bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain, 2) mengoptimalkan partisipasi Peserta didik
dan 3) memberi kesempatan kepada Peserta didik untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada
orang lain. Kemampuan yang umumnya dibutuhkan dalam strategi ini adalah berbagi informasi,
bertanya, meringkas gagasan orang lain, dan menganalisis (Huda. M, 2013).
2.6 Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang metode Berpikir, berkelompok, dan berbagi (Think Pair Share)
terdahulu pernah dilakukan oleh Giyastutik (2009), hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran melalui metode pembelajaran Berpikir, berkelompok, dan berbagi
(Think Pair Share) mata pelajaran biologi pada peserta didik Kelas VII A tahun pelajaran
2007/2008 dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran biologi Kelas VII A SMP Negeri 3
Karanganyar. Penelitian lain dilakukan oleh Ririn Parlina (2010) yang menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran melalui Metode pembelajaran Berpikir, berkelompok, dan berbagi
(Think Pair Share) mata pelajaran akutansi pada peserta didik Kelas X dapat meningkatkan
aktivitas dan penguasaan materi akutansi Kelas X SMK Muhammadiyah Cawas Kabupaten
Klaten.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah subjek penelitian ini di Kelas
X ATPH SMK Negeri 1 Mootilango tahun pelajaran 2019/2020, dengan objek penelitian
penggunaan metode pembelajaran Berpikir, berkelompok, dan berbagi (Think Pair Share) untuk
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pembiakan Tanaman.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan
yaitu diduga penggunaan metode Berpikir, berkelompok, dan berbagi dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran Pembiakan Tanaman Peserta didik Kelas X ATPH di
SMK Negeri 1 Mootilango.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Seting Penelitian
Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR). Peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan
menentukan rencana tindakan.
3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Mootilango dengan subjek penelitian adalah
peserta didik Kelas X ATPH SMK NEGERI 1 Mootilango berjumlah 24 peserta didik. Waktu
penelitian dilaksanakan akhir semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 (bulan Oktober-November)
sesuai jadwal penelitian.
Tabel 1. Distribusi Ketuntasan Belajar Peserta didik Kelas X ATPH SMK Negeri 1 Mootilango
Pada Siklus I.
5.2 Saran
Sebaiknya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Pembiakan Tanaman:
1) Guru dapat menerapkan metode pembelajaran berpikir, berkelompok, dan berbagi untuk
meningkatkan kualitas belajar pada mata pelajaran Pembiakan Tanaman,
2) Peserta didik diharapkan lebih serius dalam menjalankan metode pembelajaran berpikir,
berkelompok dan berbagi yang diterapkan oleh guru sehingga dapat meningkatkan prestasi
hasil belajar peserta didik dan
3) Kepada peneliti selanjutnya dalam bidang kependidikan khususnya penelitian tindakan
Kelas agar diharapkan dapat meneliti lebih lanjut tentang Metode yang efektif dan efesien
untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik serta motivasi peserta didik dalam belajar
khususnya di SMK Negeri 1 Mootilango.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), h. 38
Kasimmudin, 2017. Penggunaan Model Pengajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 9 Makasar, (Junal Pendidikan Fisika Universitas
Muhammadiyah Makasar,Vol 4,2017), hal.59
Mardianto, 2012. Psikologi Pendidikan, (Medan: Perdana Publishing, 2012), h. 39-40.
Miftahul Huda, 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2013), hal. 206
Miftahul Huda, 2015. Cooperative Learning “Metode, Teknik, Struktur Dan Metode Penerapan”,
(Yogyakarta : PustaPelajar, 2015), hal.132
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim Penyusun Pusat Bahasa (Mendikbud), 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, Ed. 3, cet. 4, 2007), h. 408 & 121.
Trianto, 2014. Mendesain Metode Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014) (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014) hal. 108
Trianto. 2011. Mendesain Metode Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana.
Wartakota, 2015. Kemendikbud Berikan Bantuan Afirmasi ke SMK Jurusan Pertanian [Internet].
Wartakota. [cited 2015 Juli 20]. Available from: http://wartakota.tribunnews.com
Yahya. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (TPS)
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta didik Pada Materi Ciri–Ciri
Makhluk Hidup di SMP Negeri 2 Sakti Kabupaten Pidie. Jurnal Pendidikan
Serambi Ilmu, (on line), Volume 13, nomor 2, September 2012,
(http://www.serambimekkah.ac.id/d ownload/September-2012.pdf jurnal
nasional pembelajaran kooperatif, di akses 28 Januari 2015).