PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
yang merangsang siswa untuk mencintai yang akhirnya mau mempelajari secara
seksama terhadap suatu mata pelajaran.Dalam hal ini pendidik mempunyai peran
yang sangat dominan untuk memilih model pembelajaran yang tepat sesuai
dengan materi yang di sampaikan, karena model pembelajaran yang tepat akan
1
pembelajaran sehingga akan tercapai tujuan yang efektif dan efisien. Para
ahli juga mengatakan bahwa masalah mengajar adalah masalah setiap orang
dalam mengajar oleh karena itu sangatlah dibutuhkan berbagai metode untuk
siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.
Nurlathifah Lengke-lengkese, dinilai rendah dan masih jauh dari yang diharapkan.
Faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya hasil yang dicapai siswa, adalah
kurang menarik bagi siswa, serta kurangnya aktivitas kreatif/paikem yang terjadi
penerus pembangun masa depan yang cerdas, kompeten, kreatif, mandiri, siap
diharapkan perlu adanya metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan
kondisi siswa dalam proses belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas.
Salah satu model pembelajaran yang sering digunakan saat ini adalah
Cooperative Script yang dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh Lorna
Curran.
2
dapat meningkatkan daya ingat siswa adalah pembelajaran dengan model
cooperative script. Dengan meningkatkan daya ingat siswa pada materi yang
97).
Untuk itu, maka guru dituntut agar mampu mengelola kelas dengan baik
dan memperhatikan metode yang tepat yang akan digunakan dalam proses
judul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran SKI Materi Bangsa Arab Pra
Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas VIII MTs. Nurlathifah
B. Rumusan Masalah
belajar SKI materi bangsa arab pra Islam pada siswa kelas VIII semester I di
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pelajaran SKI materi bangsa arab pra Islam pada siswa kelas VIII semester I di
3
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
terkumpul. (Ari Kunto, 2009: 67). hipotesis adalah tindakan merupakan jawaban
sementara terhadap masalah yang dihadapi. (Mulyasa, 2011: 63). Dari kedua
atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah.
metode Cooperative Script dapat diterapkan dengan baik pada mata pelajaran
SKI materi bangsa arab pra Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Script sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
2. Manfaat Praktis
4
b. Meningkatkan motifasi guru dalam memperbaiki strategi pembelajaran
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
suatu proses perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
1991: 2).
yang dihadapi adalah sampai dimana hasil (hasil) belajar yang telah
dicapai. Proses belajar tidak mungkin dicapai begitu saja, banyak faktor
keberhasilan belajar seorang murid, dalam hal ini siswa Kelas VIII MTs.
5
Nurlathifah Lengke-lengkese sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang
dilaksanakan oleh anak itu sendiri. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari dua faktor, yaitu
faktor yang datangnya dari dalam diri individu siswa (internal factor),
dan faktor yang datangnya dari luar diri individusiswa (eksternal factor).
berkelompok.
tersebut.
6
berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai
pendengar
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung, yang
keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara dinamis dan
Lebih lanjut dinyatakan bahwa “belajar adalah proses dimana tingkah laku
2009: 99). Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku, (Slameto, 2002: 2).
seutuhnya”. Kemudian dalam arti sempit, “belajar dapat diartikan sebagai usaha
Dari beberapa pengertian belajar menurut para ahli diatas, maka dapat
dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk
8
secara sengaja, disadari dan perubahan tersebut relative menetap serta membawa
pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan
belajar siswa biasanya ditunjukkan dengan nilai ujian dalam bentuk angka atau
symbol yang diberikan oleh guru dalam suatu mata pelajaran tertentu. Nilai
tersebut merupakan pencerminan hasil usaha kegiatan belajar yang sudah dicapai
dan Zain (2006: 121) mengemukakan bahwa setiap proses belajar selalu
menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai dimana hasil
belajar yang telah dicapai. Proses belajar tidak mungkin dicapai begitu saja,
hasil atau keberhasilan dalam belajar. Pada umumnya hasil atau keberhasilan
9
belajar seorang murid, dalam hal ini siswa kelas VIII MTs. Nurlathifah Lengke-
lengkese sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang dilaksanakan oleh anak
itu sendiri. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran tidak
dapat terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Untuk itu, Syah
terdiri dari dua faktor, yaitu faktor yang datangnya dari dalam diri individu siswa
(internal factor), dan faktor yang datangnya dari luar diri individusiswa (eksternal
factor).
Tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
bagian yaitu faktor intern dan ekstern. Menurut Slameto, (1991: 56), sebagai
berikut :
a. Faktor Intern adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang
1) Faktor jasmaniah
a) Kesehatan
b) Cacat Tubuh
10
belajarnya juga akan terganggu. Jika hal itu terjadi hendaknya ia belajar
2) Faktor Psikologis
adalah:
a) Intelegensi
situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi
akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai intelegensi yang rendah.
b) Perhatian
c) Minat
d) Bakat
e) Motif
11
Dalam proses belajar haruslah di perhatikan apa yang dapat
dengan/menunjang belajar.
f) Kematangan
Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang) jadi
dalam belajar.
g) Kesiapan
belajar dan padanya sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih
baik.
b. Faktor Ekstern.
1) Faktor Keluarga
berupa:
12
Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan
kasih saying, disertai dengan bimbingan orang tua dan bila perlu hukuman
c) Suasana Rumah
rumah yang tenang dan tentram. Didalam rumah yang selain anak
kerasan / betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.
2) Faktor Sekolah
a) Metode Mengajar
belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu
b) Kurikulum
13
c) Relasi Guru dan Siswa
mempelajari sebaik-baiknya.
e) Disiplin Sekolah
f) Alat Pelajaran
alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula
untuk menerima oleh siswa- siswi untuk menerima bahan yang diajarkan.
g) Waktu Sekolah
disekolah. Jika siswa terpaksa masuk sore hari sebenarnya kurang baik.
14
Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan
i) Keadaan Gedung
j) Metode Belajar
Cara belajar yang tepat dan efektif akan mempengaruhi hasil belajar
k) Tugas Rumah
3) Faktor Masyarakat
b) Mess media
15
terhadap siswa, dibaliknya mass media yang jelek juga memberikan
bimbingan dan kontrol yang bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik,
c) Teman bergaul
agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan
Dari sinilah kemudian timbul kesulitan belajar, yang juga dialami oleh
berikut:
dalam diri siswa sendiri. Faktor intern siswa meliputi gangguan atau
16
kekurangmampuan psikofisik siswa yakni:
intelegensi siswa.
ekonomi keluarga.
sekolah yang buruk, kondisi guru serta alat-alat belajar yang buruk,
17
melanda siswa tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis yang bertujuan
dapat ditempuh guru, antara lain yang cukup terkenal adalah Prosedur
tiga macam:
18
bantuan orang tua.
5. Indikator Keberhasilan
KKM mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu sebesar 75 dan suatu
kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85%
Metode Cooperative Script adalah salah satu dari beberapa metode yang
dikemukakan oleh Danserau dan kawan-kawan pada tahun 1985, (Yatim Riyanto,
2009: 284).
kooperatif para siswa dibagi menjadi kelompok- kelompok kecil dan diarahkan
untuk mempelajari materi pelajaran yang ditentukan, dalam hal ini sebagian
19
a. Pembelajaran koopertif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus
2004: 112)
siswa dan saling ketergantungan dalam struktur, tugas, tujun, dan hadiah,
2009: 12).
antara siswa dalam suatu kelompok kecil yang bersifat heterogen untuk mencapai
kesempatan kepada siswa agar dapat terlihat secara aktif dalam proses berfikir
memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan
20
Maka dari itu, pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode
suatu konsep melalui aktivitas sendiri dan interaksinya dengan siswa lain.
itu juga berasal dari kata ”Cooperation” yang artinya kerjasama, koperasi
persekutuan. Sedangkan kata ”Script” berasal dari kata ”Script” yang berarti
uang kertas, darurat, surat saham sementara dan surat adil sementara. Jadi,
bekerja sama dalam membuat naskah tulisan tangan dengan berpasangan dan
metode belajar diana siswa bekerja berpasangan dan bergantian peran sebagai
dipelajari (Slavin RE, 1982: 88). Dengan kata lain metode Cooperative Script
21
merupakan metode belajar yang membutuhkan kerjasama antar dua orang,
yang mana yang satu sebagai pembicara dan yang satunya sebagai pendengar.
yang menarik bagi siswa, karena siswa akan berbicara dengan lawan bicara secara
langsung dan akan mendapatkan respon langsung dari lawannya dalam membahas
sebuah tema atau materi pelajaran yang diajukan oleh guru. Dalam hal ini guru
membagi siswa menjadi berpasangan dan setiap pasangan akan membahas suatu
tema yang telah diberikan sebelumnya oleh guru dan saling mengutarakan
siswa untuk mencapai tujuan belajar. Pada interaksi siswa terjadi kesepakatan,
belajar yang terjadi benar-benar interaksi dominan siswa dengan siswa. Dalam
memberdayakan potensi
saat ini.
22
2. Langkah-langkah metode Cooperative Script
ringkasan.
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara
g. Penutup.
Setiap metode pasti ada kelebihan dan kekurangannya, demikian pula pada
a. Kelebihan :
b. Kekurangan :
Kalimat sejarah kebudayaan islam terdiri dari tiga kata yaitu, sejarah,
kata tersebut. Kata ”sejarah” dalam bahasa arab berasal dari kata ”syajarah”
yang berarti pohon atau sebatang pohon mulai sejak benih pohon itu sampai
segala hal yang dihasilkan oleh pohon tersebut, atau dengan kata lain sejarah
atau ”syajarah” adalah catatan detail tentang suatu pohon dan diartikan sebagai
catatan detail dan lengkap tentang segala sesuatu. Sedangkan menurut istilah,
sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi dimasa lampau.
Maka dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang
24
1996: 2).
merupakan bentuk jamak dari ”budhi” (budi atau akal). Dengan demikian
kebudayaan keseluruhan dari hasil budi dan karya. Dengan kata lain,
lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi, dan moral,
teknologi.
karya, karsa, dan cipta umat Islam yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran
Islam yang bersumber hukum dari Al-qur’an dan Sunnah Nabi. Sedangkan
Islam, Islam adalah agama yang ajaran- ajarannya diwahyukan Tuhan kepada
manusia melalui Muhammad sebagai Rosul. Datangnya dari Allah, baik dengan
Secara etimologi, Islam memiliki sejumlah derivasi (kata tiruan), antara lain:
sepenuhnya.
b. Salima, berarti selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari cacat/cela.
25
d. Sullam, yang artinya tangga atau alat bantu untuk naik ke atas
dibuktikan dengan sifat taat, tuntuk dan patuh kepada ketentuan- Nya, guna
bebas dari cacat/cela dalam kondisi damai, aman, dan tentram serta
Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya,
karsa, dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam.
Aliyah meliputi:
Madinah.
26
Umar bin Khattab, khalifah Utsman bin Affan, khalifah Ali bin Abi Thalib.
1250M.
1250M-1800M.
sekarang).
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
momen dalam spiral yang menyangkut aspek tersebut, (Arikunto, 2009 : 16)
a. Melihat kondisi ril proses pembelajaran dan hasil ulangan siswa dan
terhadap materi bangsa arab pra islam dalam mata pelajaran SKI.
bulan Juli sampai dengan Oktober yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses
28
C. Subjek Penelitian
menjadi penelitian adalah siswa siswi Kelas VIII MTs. Nurlathifah Lengke-
lengkese.
Di bawah ini tabel data jumlah siswa kelas VIII MTs. Nurlathifah
SISWA
Putra Putri
X.IIS 1 11 25 36
D. Langkah-langkah Penelitian
cukup besar terhadap PTK, karena jenis penelitin ini mampu menawarkan cara
pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa.
PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri
a. Perencanaan (planning)
islam.
29
3) Peneliti menetapkan penggunaan metode Cooperative Script.
akan dilakukan :
dipresentasikan.
Penilaian siswa diperoleh melalui pre test dan post test pada tiap-tiap
siklus, kemudian dibandingkan antara pre test dan post test sehingga
30
Pengumpulan data kegiatan pembelajaran melalui lembar observasi
pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan yang terjadi selama
d. Refleksi (Reflecting)
masalah atau kendala yng muncul dan proses pembelajaran pada siklus
E. Pengumpulan Data
a. Metode Tes
Widoyoko, 2009: 45). Menurut (Acep Yoni, 2012: 58) Tes akan digunakan
belajar siswa, yang diberikan sebelum penelitian (pre test) dan setelah
31
b. Metode Observasi
c. Metode Dokumentasi
untuk mencari data mengenai nilai KKM, nilai prestasi belajar SKI, Proses
belajar Mengajar (PBM) sebelum tindakan serta untuk mencari data tentang
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
penerapan metode.
G. Analisis Data
32
pengamatan aktivitas guru, dan prestasi belajar siswa yang diperoleh selama
BAB IV
A. Proses Penelitian
Penelitian
33
9 Jihan Permoni Suci P 75 Tuntas
10 Khumaya Dhatun Nikmah P 65 Belum Tuntas
11 Kiki Puspita Dewi P 80 Tuntas
12 Layinatussifa P 80 Tuntas
13 Leni Fatmawati P 60 Belum Tuntas
14 Muhammad Farhan Alwani L 70 Belum Tuntas
15 Muhammad Khafid L 70 Belum Tuntas
16 Muhammad Nur Rohim L 60 Belum Tuntas
17 Nalqi Anaftah L - Belum Tuntas
18 Nastiti Handayani P 65 Belum Tuntas
19 Nur’aini P 60 Belum Tuntas
20 Pamela Afniatin P 60 Belum Tuntas
21 Pangestu Agus Wardoyo L 75 Tuntas
22 Rifa’atul Muna P 80 Tuntas
23 Rini Hartatik P 75 Tuntas
24 Roh Hidayah P 60 Belum Tuntas
25 Sri Murti Nurjuwita P 70 Belum Tuntas
26 Sri Sugiyarti P 60 Belum Tuntas
27 Sri Wahyudi L 75 Tuntas
28 Tri Putjiyanti P 85 Tuntas
29 Tri Yani P - Belum Tuntas
30 Widyati Pancarani P 70 Belum Tuntas
31 Yaumul Qur’ini P 80 Tuntas
32 Zidan Syahrur Ramdha L 55 Belum Tuntas
Jumlah 2085
Rata-rata 65,16
a. Perencenaan
34
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai
pembelajaran.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
tercapai
2) Kegiatan Inti
35
d) Penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode Cooperative
Script.
3) Kegiatan Akhir
c. Pengamatan
Observasi terhadap peserta didik dan peneliti dilakukan oleh guru kelas
disediakan.
d. Refleksi
berlangung.
peserta didik
36
4) Banyak siswa yang masih malu-malu dalam mengemukakan
pendapatnya
a. Perencanaan
pembelajaran.
Makkah.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
37
dilanjutkan membaca Asma’ul Husna.
2) Kegiatan Inti
Cooperative Script.
3) Kegiatan Akhir
c. Pengamatan
disiapkan.
Pada siklus II ini terjadi banyak perubahan baik dari cara guru
menjelaskan materi maupun dari hasil belajar peserta didik sebagai perbaikan
38
d. Refleksi
meningkat.
Hasil dari siklus II peserta didik telah mencapai nilai rata-rata 86.03%,
sehingga meningkat lebih baik dari siklus sebelumnya. Siswa yang tuntas
B. Hasil Penelitian
materi Bangsa Arab Pra Islam pada siswa kelas VIII MTs. Nurlathifah Lengke-
Islam adalah 75. Adapun di bawah ini dipaparkan hasil nilai Sejarah
39
ceramah, sehingga pemahaman siswa kurang dalam proses pembelajaran, hal
ini bisa kita lihat pada data nilai pra siklus. Dari hasil pra siklus diperoleh nilai
siswa pada mata pelajaran SKI sebagai pembanding antara sebelum dan sesudah
Kriteria Minimal (KKM) kelas X.IIS 1 mata pelajaran SKI yaitu 75.
1. Siklus I
40
Tabel 4.3 Nilai Ulangan Pra Siklus
41
26 Sri Sugiyarti 60 Belum Tuntas
27 Sri Wahyudi 75 Tuntas
28 Tri Putjiyanti 85 Tuntas
29 Tri Yani 55 Belum Tuntas
30 Widyati Pancarani 70 Belum Tuntas
31 Yaumul Qur’ini 80 Tuntas
32 Zidan Syahrur Ramdha 55 Belum Tuntas
Rata-rata 65,16
41
19 Nur’aini 50 Belum Tuntas
20 Pamela Afniatin 50 Belum Tuntas
21 Pangestu Agus Wardoyo 85 Tuntas
22 Rifa’atul Muna 50 Belum Tuntas
23 Rini Hartatik 85 Tuntas
24 Roh Hidayah 70 Belum Tuntas
25 Sri Murti Nurjuwita 75 Tuntas
26 Sri Sugiyarti 40 Belum Tuntas
27 Sri Wahyudi 90 Tuntas
28 Tri Putjiyanti 75 Tuntas
29 Tri Yani 60 Belum Tuntas
30 Widyati Pancarani 80 Tuntas
31 Yaumul Qur’ini 90 Tuntas
32 Zidan Syahrur Ramdha 80 Tuntas
Rata-rata 69,84
Dari data nilai siklus I di atas, dapat dikatakan bahwa pada nilai post
test siswa telah meningkat jika dibandingkan saat pre test. Siswa yang
tuntas pada saat pre test sebanyak 10 siswa atau 31,25%, sedangkan
siswa yang tuntas pada saat post test sebanyak 20 siswa atau 62,50%
meningkat 10 siswa atau 31,25%, jika dibandingkan saat pre test. Nilai rata-
rata pada post test adalah 69,84 atau 62,50% naik dari rata-rata kelas saat
b. Refleksi
42
1) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
berpendapat
ramai.
pembelajaran.
pembelajaran.
4) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif dan
efisien.
2. Siklus II
43
metode pembelajaran Cooperative Script, dan juga menutup segala kekurangan
yang ada pada siklus I. Peneliti memfokuskan perhatiannya kepada setiap anak
meminta kepada semua siswa yang belum pernah maju presentasi ke depan
untuk prsesentasi.
Dari data nilai siklus II diatas dapat dikatakan bahwa nilai semua siswa
sudah mencapai KKM 75, memang ada satu siswa yang belum tuntas KKM hal
itu dikarenakan siswa tersebut tidak masuk sekolah karena sedang sakit. Jumlah
siswa tuntas yang mengikuti sudah mencapai 100%, dan nilai rata-rata siswa
pun juga naik signifikan. Dari sebelumnya pada siklus I didapat nilai rata- rata
siswa sebesar 82,03 kini pada siklus II menjadi 93,12. Ini menunjukkan bahwa
Tabel 4.6 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM di Siklus II
C. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, dari data yang
Sejarah Kebudayaan Islam dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas
VIII MTs. Nurlathifah Lengke-lengkese. Hal ini dapat dilihat dari tabel
19 NU 60 50 85 100
20 PA 60 50 85 100
21 PW 75 85 65 95
22 RM 80 50 90 100
23 RN 75 85 85 100
24 RH 60 70 90 100
25 SM 70 75 85 100
26 SS 60 40 85 100
27 SW 75 90 65 -
28 TP 85 75 90 95
29 TY 55 60 85 95
30 WP 70 80 70 85
31 YQ 80 90 80 100
32 ZS 55 80 90 100
Rata-rata 69,84 82,03 93,12
Keterangan : Nilai – (Siswa tidak hadir)
selalu mengalami peningkatan nilai dari tiap siswa. Pada Pra siklus I siswa yang
tuntas sebanyak 20 siswa atau 62,5% dan terjadi peningkatan pada siklus I
manjadi 27 siswa atau 84,4% , kemudian terjadi peningkatan kembali pada siklus
II yakni menjadi 31 siswa yang tuntas atau 96,8%. Akan tetapi masih ada 1 siswa
yang belum dapat mencapai nilai KKM, dikarenakan siswa tersebut pada saat
pelaksanaan siklus I dan siklus II tidak dapat hadir karena sedang sakit.
47
Berdasarkan informasi yang telah didapat peneliti menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam banyak
yang belum mencapai KKM yang teleh ditentukan yaitu sebesar 75. Selain itu,
Kebudayaan Islam materi Bangsa Arab Pra Islam. Dengan diterapkannya metode
tanggal 4 Agustus 2018. Pada siklus I ini sebagia siswa terlihat aktif mengikuti
pembelajaran yang berlangsung, namun ada juga sebagian siswa yang malah
Dari hasil tes pada siklus I dapat diperoleh hasil peningkatan dari pre test
ke post test. Pada saat pre test siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa atau
31,25% meningkat menjadi 20 siswa atau 62,50%. Dari siklus I ini masih
Cooperative Script sekaligus memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus II.
Dalam pelaksanaan siklus II ini banyak siswa yang sudah mulai aktif dalam
Dari data tes pada siklus II, menunjukkan adanya peningkatan dari siklus
II. Pada saat siklus I siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa atau 7 84,4%
meningkat pada saat siklus II menjadi 31 siswa atau 96,8%. Dari hasil
peningkatan tersebut diketahui bahwa lebih dari 85% siswa sudah berhasil
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran SKI materi Bangsa Arab Pra Islam pada
Pelajaran 2019-2020. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil
belajar siswa dari Pra siklus ke siklus I dan ke siklus II. Pada P r a siklus ini
nilai yang tuntas sesuai KKM sebanyak 20 siswa atau 62,5%. Kemudian pada
siklus I nilai yang tuntas naik menjadi 27 siswa atau 84,4%. Selanjutnya pada
siklus II jumlah siswa yang tuntas sebanyak 31 siswa atau 96,8%. Pencapaian
96,8% ≥ 85% artinya jumlah siswa yang tuntas sudah sesuai dengan kriteria
berhasil.
B. Saran
sebagai berikut:
1. Bagi Guru
50
monoton sehingga hasil pembelajaran dapat lebih maksimal.
2. Bagi Siswa
dan wawasan, baik melalui dari guru maupun dengan cara membaca buku
51
DAFTAR PUSTAKA
Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Gramedia.
Rosdakarya Offset.
Media Grup.
Sardiman. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
52 Edutainment. Yogyakarta: Diva Press.
Sholeh, Hamid, Moh.. 2011. Metode
Sjamsuddin. 1996. Metodologi Sejarah. Jakarta: Balai Pustaka.
Cipta.
Slavin, R.E. 1994. Educational Psychology : Theory and Practice. Third Edition.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. bandung:
Alfabet.
Gramedia.
53