Anda di halaman 1dari 54

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TELADAN MULIA


ASMA’UL HUSNA KELAS IV DI SD NEGERI SIWAL 01
KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN
SEMARANG TAHUN 2023-2024

Proposal PTK
Disusun untuk memenuhi tugas Lokakarya PPG dalam Jabatan 2023
LPTK Raden Mas Said Surakarta

Disusun Oleh
Nama : Zuni Rara Handayani
Kelas : IF PAI
Dosen Pengampu : Amining Rahmasiwi, M.Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN


KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Seiring dengan berputarnya bumi pada porosnya. Siang berganti malam, malam berganti
pagi. Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penyusun
panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
inayahnya sehingga penyusunan proposal PTK ini dapat terselesaikan.

Sholawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepaada nabi Muhammad SAW dan
para umatnya. amin. Alhamdulillah, setelah melaluli beberapa revisi di tiap babnya. PTK ini telah
selesai dengan lancar sesuai target yang diinginkan.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan para pihak yang telah memberi
informasi dan inspirasi, sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Amining Rahmasiwi, S.Pd,. M.Pd selaku dosen pembimbing yang selalu sabar
dalam membimbing penyusunan proposal penelitian
2. Ibu Siti Rochayati selaku guru pamong yang selalu memberi motivasi dalam
penyelesaian tugas dan penelitian
3. Ibu Supiyah, S.Pd,.SD selaku kepala sekolah SD Negeri Siwal 01 Kecamatan
Kaliwungu
4. Suami serta keluarga yang telah memberikan dukungan dan doanya.
5. Rekan-rekan PPG daljab kelas PAI 1 F UIN raden Mas Said Surakarta.
6. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri Siwal 01 Kecamatan Kaliwungu. yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini.
7. Teman sejawat di lingkungan SD Negeri Siwal 01. yang telah membantu dan
membimbing
Semua jasa dan pengorbanannya tidak mungkin terbalaskan oleh materi, hanya Allah
yang akan membalas kebaikan Dunia dan Akhirat. Amin Yaa Robbal ‘Alamin. Dan semoga
tulisan ini bermanfaat bagi generasi seterusnya untuk senantiasa menciptakan inovasi dan
kreasi dalam pendidikan.

Siwal, 27 Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar...........................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................................1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah.....................................................................................3

C. Tujuan Penelitian.................................................................................................................4

D. Manfaat Penelitian...............................................................................................................4

BAB II KERANGKA TEORI...................................................................................................5

A. Landasan Teori....................................................................................................................5

B. Penelitian terdahulu.............................................................................................................15

C. Hipotesis Penelitian.............................................................................................................16

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................................17

A. Jenis Penelitian....................................................................................................................17

B. Variabel Penelitian...............................................................................................................18

C. Populasi dan Sampel............................................................................................................18

D. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data....................................................................18

E. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis............................................................................22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................................................25

A. Kondisi Obyektif Lokasi Penelitian SDN Siwal 01............................................................25

B. Hasil Penelitian....................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................iii

ii
DAFTAR TABEL

ii
i
DAFTAR GAMBAR

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengertian Pendidikan di sebutkan secara jelas dalam Undang-Undang RI No. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 dan 2 (Sisdiknas, 2003:3). Pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan
secara spiritual keagamaan, pendalaman diri, kepribadian yang berakhlak mulia,
kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Dalam UUD 1945 tertuang Misi Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa yang ditempuh melalui pembelajaraan pembudayaan bangsa dan
masyarakat Indonesia, agar setiap insan Indonesia berpendidikan, berbudaya bangsa dan
masyarakat Indonesia, berpendidikan, berbudaya, cerdas berakar kuat pada moral dan
budaya, serta berkeadilan sosial.
Untuk memaksimalkan potensi-potensi bawaan baik jasmani maupun rohani,
Pendidikan adalah salah satu upaya disesuaikan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
kebudayaan dan masyarakat. Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari faktor pendidikan
yang di terapkan pada bangsa tersebut. Hal ini dikarenakan pendidikan memiliki peran
yang cukup penting dalam upaya menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai
dengan yang di cita-citakan yang tertuang dalam tujuan pendidikan.
Sekolah merupakan tempat terjadinya interaksi antara pendidik dan peserta didik
dalam kegiatan pendidikan yang dilakukan secara sadar, sistematik dan terarah menuju ke
arah perubahan tingkah laku peserta didik sesuai dengan yang diharapkan. Sekolah juga
memegang peran penting dalam terwujudnya tujuan pendidikaan nasional melalui
lembaga pendidikan formal yang disediakan oleh pemerintah.. Sekolah menjadi wadah
untuk membantu peserta didik dalam proses pendewasaannya. Tentunya, seorang
pendidik perlu menguasai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pendidikan agar dapat
menjalankan tugasnya sebagai pendidik terhadap peserta didiknya.
Salah satu kemampuan yang perlu di miliki oleh guru sebagai pendidik adalah
kemampuan pedagogik. Kemampuan pedagogik adalah kemampuan untuk memahami
peserta didik, merancang rencana dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
dan pengembangan peserta didik dalam mengaktualisasikan potensi kemampuan yang

1
dimilikinya. Hal ini telah di atur dalam UU no 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Dengan kompetensi pedagogik yang perlu dimiliki guru, di harapkan mampu
menciptakan suasana belajar yang tidak bersifat demagogik ataupun bersifat monoton
yang dapat berimbas pada menurunnya motivasi peserta didik dalam belajar.
Menurunnya motivasi belajar peserta didik dapat berimbas juga pada menurunnya
prestasi belajar peserta didik.
Djalal (1986) berpendapat “Prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan
siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran”. Di tamahkan oleh Hamalik (2001) bahwa “prestasi belajar adalah perubahan
sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu”.
Kemudian Azwar (1996) melengkapi bahwa “prestasi belajar dapat dioperasionalkan
dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai raport, indeks prestasi studi, angka
kelulusan dan predikat keberhasilan”. Berdasarkan konsep-konsep tersebut dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah gambaran kemampuan siswa yang didapatkan
melalui proses belajar yang ditandai dengan indeks prestasi untuk mencapai tujuan
pembelajaran
Dalam prosesnya, pendidikan perlu mengikui arus perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dengan adanya perubahan dalam dunia
pendidikan, seorang guru juga di tuntut untuk mengasah dan mengeksplorasi kemampuan
dirinya terhadap kemajuan teknologi dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran.
Kemajuan IPTEK ini dapat mempengaruhi pola pikir pendidik dalam membantu
menfasilitasi kebutuhan belajar peserta didiknya dengan memanfaatkan media
pembelajaran. Salah satu media yang dapat diguakan guru untuk menyampaikan materi
ajar adalah Microsoft Power Point.
Penggunaan power point dalam pembelajaran dapat membantu guru dalam
mengembangkan teknik penyampaian materi ajar yang di sampaikan kepada peserta
didik. Di dalam power point, guru dapat menyampaikan materi yang terdapat teori atau
penjelasan dengan tampilan yang menarik. Selain itu, di dalam power point juga, guru
dapat mencantumkan gambar atau video serta desain-desain yang menarik sehingga dapat
menambah minat siswa dalam pembelajaran. Seperti yang telah di sampaikan di atas
bahwa minat siswa akan suatu pembelajaran dapat berdampak pula pada prestasi
belajarnya. Banyak fungsi yang di dapat dari penggunaan power point sebagai media
pembelajaran. Diantaranya: 1) Fungsi atensi, 2) Fungsi Afektif, dan 3) Fungsi Kognitif.
Selain media yang di gunakan dalam pembelajaran, suatu pembelajaran juga dapat

2
di terapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Menurut Glazer (2001)
menyatakan bahwa PBL menekankan belajar sebagai proses yang melibatkan pem-
ecahan

3
masalah dan berpikir kritis dalam konteks yang sebenarnya. Model pembelajaran ini
merupakan sebuah pendekatan pembelajaran dengan menyajikan masalah kontekstual.
Sehingga, dapat merangsang kemapuan kritis dan kemampuan berfikir tingkat tinggi
peserta didik dalam situasi yang dapat ditemukan dalam dunia nyata.
Tujuan Pembelajaran (TP) yang perlu dicapai dalam penelitian ini adalah prestasi
belajar siswa dalam 1.1. Meyakini adanya Allah Maha raja, maha mulia, maha suci, maha
sejahtera, dan maha pemberi keamanan. 1.2. Menjelaskan arti asmaul husna al-Malik, al-
Aziz, al-Quddus, as-Salam dan al-Mu’min. 1.3. Membuat karya berupa kaligrafi Asmaul
husna dan artinya secara mandiri. Dan 1.4. Membiasakan sikap suka menahan diri,
mandiri, cinta kebersihan, menjaga lisan, dan hidup tertib.
Namun, prestasi belajar yang telah di lakukan belum mendapatkan hasil yang
optimal. Masih ada peserta didik yang belum memahami arti asmaul husna al-Malik, al-
Aziz, al-Quddus, as-Salam dan al-Mu’min. Hal ini dikarenakan kendala teknis dan
kendala non teknis. Kendala teknis berkaitan dengan buku pegangan siswa yang belum
dimiliki oleh seluruh siswa dikarenakan keterlambatan pengembalian buku dari siswa
kelas sebelumnya. Sedangkan kendala non teknis adalah adanya siswa yang aktif dan ada
siswa yang cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hal diatas menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa masih kurang
maksimal sehingga di perlukan upaya-upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Maka peneliti akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based
Learning Pada Materi Teladan Mulia Asma’ul Husna Kelas IV di SD Negeri Siwal
01 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun 2023-2024”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah


Berdasarkan paparan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan
fokus penelitian yaitu :
1. Bagaimana Hasil Belajar Siswa Pada Materi Teladan Mulia Asmaul Husna di kelas IV
SDN Siwal 01 sebelum diterapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning ?
2. Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada materi
Teladan Mulia Asmaul Husna di Kelas IV SD N Siwal 01?
3. Bagaimana Hasil Belajar Siswa Pada Materi Teladan Mulia Asmaul Husna di kelas IV
SD N Siwal 01 Raharja setelah diterapkan Model Pembelajaran Problem Based
Learning?

4
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa-siswi kelas IV
SD Negeri Siwal 01.
Adapun tujuan penelitian secara khusus adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran
Problem Based Learning pada materi Teladan Mulia Asmaul husna di kelas IV SDN
Siwal 01.
2. Untuk mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada
materi Teladan Mulia Asmaul Husna di Kelas IV SD N Siwal 01.
3. Untuk mengetahui mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model
pembelajaran Problem Based Learning pada materi Teladan Mulia Asmaul husna di
kelas IV SD N Siwal 01
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Mempermudah dalam memahami dan mengingat materi pelajaran.
b. Meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
c. Proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, karena siswa mendiskusikan
untuk membuat pertanyaan secara berkelompok serta disajikan dan mencari
pemecahan masalanya.
2. Bagi Guru
a. Mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa.
b. Mempermudah komunikasi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa.
c. Meningkatkan kompetensi dalam mengatasi permasalahan selama proses
pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas pendidikan dan proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.
b. Bertambahnya bahan untuk memperbaiki pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah).
4. Bagi Peneliti
Untuk mendapatkan hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dalam pembelajaran PAI
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

5
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori

1. Konsep Hasil Belajar Siswa


a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik
yang menyangkut aspek kognitif, efektif dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. (Surawan, 2020: 167).
Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegasi
lagi oleh Nawawi dalam K.Brahim (2007;39) yang menyatakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil
tes mengenal sejumlah materi tertentu(Susanto, 2013:5).
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar, karena belajar
sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif mantap. Untuk mengetahui apakah
hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat
diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993:94),
bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar merupakan proses perubahan berdasarkan pengalaman. Oleh karena
itu, belajar juga dapat dipengaruhi oleh bermacam faktor yang menyelubungi
pembelajarnya. Menurut Parnawi (2019) beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri atas dua kelompok faktor utama, yakni faktor internal dan
eksternal yang akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Faktor Internal
a. Faktor Jasmaniah (fisiologis), Yang termasuk faktor ini antara lain:
penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
2. Faktor Psikologis, Yang termasuk faktor psikologis antara lain:
a. Intelektul (taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar).
b. Non Intelektual (motifasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi psikis, dan
kondisi akibat keadaan sosiokultur).
6
c. Faktor kondisi fisik.
3. Factor Eksternal
a. Faktor pengaturan belajar disekolah (kurikulum, disiplin sekolah, guru,
fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa).
b. Faktor sosial disekolah (sistem sosial, status sosial siswa, dan interaksi guru
dan siswa).
c. Faktor situasional (keadaan politi ekonomi, keadaan waktu dan tempat atau
iklim). (W. S. Winkel, 1983: 43).
Menurut Slameto (1998 : 56) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruh prestasi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi
dua yaitu faktor interen dan faktor eksteren. Secara rinci faktor tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Faktor Intern, Dalam faktor intern diklasifikasikan menjadi beberapa faktor
yaitu:
a. Faktor jasmani meliputi :
1) Faktor kesehatan
Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa, jika
kesehatan sesorang terganggu atau cepat lelah, kurang bersemangat,
mudah pusing, ngantuk. Untuk menjaga kesehatan siswa perlu dianjurkan
mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, serta pola istirahat
dan olahraga ringan yang memungkinkan untuk dilakukan
(Fatturahman, 2010: 95)
2) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurnanya tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta, setengah buta, tuli,
patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain (Slameto, 2003: 55).
2. Faktor psikologis meliputi:
a. Intelegensi
Slameto (2003: 56) mengemukakan bahwa Intelegensi atau kecakapan
terdiri dar tiga jenis anatara lain kecakapan untuk menghapi dan
menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

7
b. Perhatian
Menurut Al-Ghazali dalam Slameto (2003: 56) bahwasannya perhatian
merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa yang bertujuan semata mata
kepada suatu benda atau hal atau sekumpula obyek. Untuk menjamin belajar
yang lebih baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan
yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka
timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar, oleh karena itu
agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan buku pelajaran itu sesuai
dengan hobi dan bakatnya.
c. Minat
Minat adalah sesuatu yang timbul karena keinginan sendiri tanpa adanya
paksaan dari orang lain. Menurut Hilgard yaitu kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminati seseorang diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang
dan dari situlah diperoleh kepuasan (Slameto, 2003: 57).
d. Bakat
Menurut Hilgard dalam Slameto (2003: 57) bakat adalah The capacity to
learn. Dengan kata lain, bakat yaitu kemampuan untuk belajar. Kemampuan
tersebut akan terealisasi pencapaian kecakapan yang nyata sesudah belajar
atau terlatih. Kemudian menurut Muhibbin (2003: 136) berpendapat bahwa
bakat adalah kemampuan ptensial yang dimiliki oleh seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
e. Motivasi
Menurut Slameto (2003: 58) bahwa motivasi erat sekali hubungannya
dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar, di dalam menentukan tujuan
itu dapat disadari tau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu
berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu
sendirisebagai daya penggerak ataau pendorongnya.
f. Kematangan
Menurut Slameto (2003: 58) bahwa kematangan yaitu suatu
tingkah atau fase dalam pertumbuhan seseorang di mana alat-alat tubuhnya
sudah siap melaksanakan kecakapan baru.

8
g. Kesiapan
Kesiapan menurut James Drever yang di kutip Slameto (2003: 59) yaitu
preparedes to respon or react, yang artinya kesediaan untuk memberikan
respon atau reaksi.
Dari pendapat di atas, dapat diartikan bahwa kesiapan siswa dalam proses
belajar mengajar, sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, dengan
demikian prestasi belajar siswa dapat berdampak positif apabila siswa
tersebut mempunyai kesiapan dalam menerima suatu mata pelajaran dengan
baik.
3. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapat dikelompokan
menjadi menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat
(Slameto, 2003: 60) :
a. Faktor keluarga
Faktor lingkungan keluarga ini merupakan salah satu faktor yang
mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perkembangan siswa antara lain
cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, keadaan keluarga,
pengertian orang tua, latar belakang kebudaaan dan suasana rumah. Hal ini
diungkapkan oleh Sutjiwo Wirowodjoyo dalam Slameto (2003: 61) dalam
pernyataanya bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan
utama.
b. Faktor Sekolah
Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
metode belajar, dan tugas rumah.
c. Faktor masyarakat
Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, teman bermain,
bentuk kehidupan masyarakat yang meliputi:
1) Faktor jasmani yang terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh
2) Faktor psikologi yang terdiri atas intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kelemahan

9
2. Konsep Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)
a. Pengertian Model Probem Based Learning (PBL)
Kehidupaan identik dengan menghadapai masalah. Model pembelajaran ini
melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
berorientasi pada masalah autentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang
kemampuan berfikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah
suasana kondusif, terbuka, negosiasi, dan demokratis.
Menurut Duch (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) mengemukakan bahwa
pengertian dari model Problem Based Learning adalah:
“Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasih masalah adalah
model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai
konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan”.
Sedangkan menurut Kamdi (2007:77) berpendapat bahwa: Model Problem
Based Learning diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang didalamnya
melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa
tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari pengetahuan
yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan
memilki keterampilan dalam memecahkan masalah.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning menjadi sebuah pendekatan pembelajaran
yang berusaha menerapkan masalah yang terjadi dalam dunia nyata sebagai
sebuah konteks bagi para siswa dalam berlatih bagaimana cara berfikir kritis dan
mendapatkan keterampilan dalam pemecahan masalah, serta tak terlupakan untuk
mendapatkan pengetahuan sekaligus konsep yang penting dari materi ajar yang
dibicarakan.
b. Karakteristik Model Probem Based Learning (PBL)
Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu (2005) dalam Aris
Shoimin (2014:130) menjelaskan karakteristik dari PBL, yaitu:
1) Learning is student-centered.
Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai
orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme
dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.

10
2) Autenthic problems from the organizing focus for learning.
Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang autentik sehingga
siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
3) New information is acquired through self-directed learning Dalam proses
pemecahan masalah mungkin saja belum mengetahui dan memahami semua
pengetahuan prasayaratnya sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri
melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya.
4) Learning occurs in small group.
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha
mengembangkan pengetahuan secara kolaboratif, PBL dilaksanakan dalam
kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas
dan penerapan tujuan yang jelas.
5) Teachers act as facilitators.
Pada pelaksanaan PBL, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun
begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan
mendorong mereke agar mencapai target yang hendak dicapai
c. Langkah-langkah Model Problem Based Learning (PBL)
Aris Shoimin (2014:131) mengemukakan bahwa langkah-langkah dalam
model pembelajaran Problem Based Learning adalah sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang
dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah
yang dipilih.
2) Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik,
tugas, jadwal, dll).
3) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah.
4) Guru membantu siswa dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagai tugas dengan
temannya.
5) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

11
d. Kelebihan Model Probem Based Learning (PBL)
Aris Shoimin (2014:132) berpendapat bahwa kelebihan model Problem Based
Learning diantaranya:
1) Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam
situasi nyata.
2) Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui
aktivitas belajar.
3) Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban
siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.
4) Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
5) Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi.
6) Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
7) Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam
kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
8) Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja
kelompok dalam bentuk peer teaching.
e. Kelemahan Model Probem Based Learning (PBL)
Aris Shoimin (2014:132) berpendapat bahwa selain memiliki kelebihan,
model Problem Based Learning juga memilki kelemahan, diantaranya sebagai
berikut:
1) PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru
berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk
pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan
pemecahan masalah.
2) Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan
terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.

3. Konsep Materi Teladan Mulia Asmaul Husna


Materi Teladan Mulia Asmaul Husna ini termasuk kedalam elemen akhlak, terdapat di
Fase B Kelas 4, tepatnya ada di BAB 2.
a. Lima asmaul husna dan artinya.
1) Al-Malik
12
Al-Mālik adalah salah satu nama Allah Swt. yang agung. Al-Mālik berarti

13
Maharaja, Penguasa atas semua makhluk-Nya. Allah Swt. sendiri yang
mengatur segala urusan mahkluk, karena hanya Allah Swt. yang Mahakaya dan
Pemberi rezeki. Dia yang menguasai serta mengatur kehidupan dan kematian
semua makhluk.
2) Al-‘Aziz
Al-‘Azīz adalah nama yang mencerminkan kemuliaan dan kebesaran zatNya.
Allah Swt. mempunyai kedudukan yang Mahatinggi. Dia pemilik tunggal
segala kemuliaan dan Dia yang memberikan kemuliaan kepada siapa saja yang
dikehendaki.
3) Al-Quddus
Al-Quddūs memiliki arti bahwa Allah Swt. adalah Zat yang tersucikan dari
segala macam kekurangan. Allah Swt. adalah satu-satunya sembahan bagi
semua makhluk. Al-Quddūs juga menunjukkan bahwa Allah Swt. Mahasuci
dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Mahasuci dari adanya sesuatu yang
menyerupai-Nya.
4) As-Salam
Al-Quddūs memiliki arti bahwa Allah Swt. adalah Zat yang tersucikan dari
segala macam kekurangan. Allah Swt. adalah satu-satunya sembahan bagi
semua makhluk. Al-Quddūs juga menunjukkan bahwa Allah Swt. Mahasuci
dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Mahasuci dari adanya sesuatu yang
menyerupai-Nya.
5) Al-Mu’min
Al-Mu’min mengandung arti bahwa Allah Swt. adalah Tuhan yang memberi
rasa aman pada seluruh makhluk-Nya. Dialah yang mengayomi dan
menyediakan segala fasilitas bagi hamba-hamba-Nya, sehingga mereka dapat
hidup tenteram. Karena Allah bersifat demikian, maka kitapun harus berusaha
untuk menciptakan keamanan bagi setiap orang di sekeliling kita, seperti
keluarga, tetangga dan teman.
b. Berakhlak dengan lima asmaulhusna
Kalian telah belajar lima Asmaulhusna dan artinya. Sebagian sifat-sifat Allah
Swt. tergambar dalam Asmaulhusna tersebut. Dalam suatu riwayat, Rasulullah
saw. bersabda, “latihlah diri kalian berakhlak dengan akhlak/sifat-sifat Allah”.
Beberapa contoh akhlak untuk meneladani sifat Allah dalam lima Asmaulhusna
al-Mālik, al-Azīz, al-Quddūs, as-Salām dan al-Mu’min antara lain:

14
1) Menahan diri
Menahan diri dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain
merupakan wujud dari kemampuan menguasai diri. Menahan diri dapat
diterapkan dalam banyak hal. Contohnya menahan diri dari membeli sesuatu
yang tidak penting, menahan diri dari bermain yang berlebihan, menahan diri
dari berbuat curang.
Menahan diri adalah cerminan dari kemampuan menguasai diri ketika
hendak berbuat yang buruk atau merugikan orang lain. Ini adalah sebagian
dari akhlak yang meneladani Asmaulhusna Al-Mālik.
2) Mandiri
Mandiri artinya mengerjakan segala sesuatu sendiri tanpa mengandalkan
orang lain. Kebiasaan hidup mandiri harus dimulai sejak dini. Makan sendiri,
mandi sendiri, berpakaian sendiri, menyiapkan alat sekolah sendiri.
Hidup mandiri akan melahirkan anak yang tangguh, optimis dan percaya
diri dalam hidupnya. Ia tidak mudah menggantungkan pekerjaannya kepada
orang lain, baik orang tua, saudara atau teman. Kemandirian akan
mengantarkan seseorang pada derajat kemuliaan. Mulia di hadapan Allah dan
manusia. Mulia di hadapan Allah, sebab ia mengikuti anjuran syariatnya
sebagaimana dicontohkan nabi-Nya. Mulia di hadapan manusia karena orang
lain tidak merasa terganggu dengan sikapnya.
Perilaku mandiri salah satu contoh perbuatan yang meneladani
Asmaulhusna Al-‘Azīz. Dengan mandiri hidup menjadi mulia
3) Cinta Kebersihan
Fitrah manusia suka keindahan dan kebersihan. Sehingga semua manusia
suka hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan. Mencintai kebersihan
diajarkan oleh agama Islam. Di samping juga, memberikan dampak manfaat
bagi kesehatan, baik jasmani dan rohani.
Oleh karena itu, kebersihan merupakan hal yang mendapat perhatian
besar dari agama Islam. Nabi Muhammad Saw. bersabda bahwa kebersihan
sebagian dari iman. Perhatian Islam dapat dibuktikan dengan kewajiban wudu
sebelum salat, anjuran bersiwak, kewajiban mandi, bersuci setelah hadas.
Memperhatikan kebersihan bukan hanya kebersihan badan, pakaian dan
tempat. Namun yang paling penting lagi adalah kebersihan hati. Islam

15
meminta

16
kita untuk menjauhi penyakit hati seperti sombong, dengki, riya, dan bangga
diri.
Kebiasaan hidup bersih merupakan akhlak terpuji yang meneladani
Asmaulhusna Al-Quddūs. Setiap saat kita harus berusaha menjaga kebersihan
diri, lingkungan dan alam sekitar
4) Menjaga Lisan
Pernahkah kalian merasakan bahagia sebab kata-kata santun dari
temanmu? Atau pernahkah kalian sakit hati karena kata-kata temanmu pula?
Demikianlah manfaat dan bahaya lisan. Kadang ia membuat orang
senang hati dan di lain waktu membuat orang sakit hati. Maka jagalah lisan
agar selalu menyenangkan bukan menyakitkan.Hati-hatilah berbicara!
Pikirkan untung ruginya sebelum terucap menjadi kata-kata! Lalu untuk apa
sebaiknya lisan digunakan?
Gunakanlah lisan untuk berzikir, membaca Al-Qur’an, menasehati dalam
kebaikan, mengajarkan ilmu dan amal salih lainnya sesuai tuntunan. Jauhkan
dari dosa-dosa lisan seperti adu domba, fitnah, gibah, mencela membuka aib
seseorang. Kita harus selalu menjaga lisan dari perkataan yang menyakiti hati
orang lain. Dengan demikian berarti kita telah membuat orang lain tenteram
dan damai. Inilah salah satu perilaku yang meneladani Asmaulhusna As-
Salām.

5) Hidup Tertib
Apa yang kalian rasakan jika anak-anak berbicara waktu upacara
bendera? Apa yang akan terjadi bila anak-anak menyeberang jalan dengan
sembarangan tanpa melihat rambu?
Bagaimana keadaan suatu pertandingan bila penonton membuat
kekacauan dengan melemparkan botol ke lapangan? Suasana tidak aman,
takut dan marah akan meliputi suasana batin setiap orang jika ketertiban tak
diindahkan. Kepatuhan pada aturan harus dibiasakan. Di manapun kita berada
dan kapanpun waktunya. Ketika kalian berada di rumah, sekolah, masjid atau
tempat lainnya, maka ikutilah aturan! Inilah kunci mewujudkan rasa aman di
tengah masyarakat. Mengikuti aturan inilah yang disebut tertib. Menciptakan
ketertiban sehingga membuat orang lain merasa aman merupakan salah satu
teladan dari Asmaulhusna Al-Mu’min.

17
B. Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitan terdahulu yang relevan dengan PTK yang saya buat, diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ariyani B & Kristin F pada tahun 2021 tentang “Model
Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa
SD”. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh informasi bahwa adanya peningkatan
hasil belajar siswa dari yang 8,9% mengalami peningkatan menjadi 83,3% diperoleh
rata rata peningkatan dengan sebesar 30%.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yunnita pada tahun 2017 tentang “Upaya
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Problem Based Learning”. Dari hasil penelitian ini diperoleh informasi bahwa adanya
peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I 32,75% menjadi 34,80% pada siklus
II, dan adanya peningkatan pada hasil belajar siswa dari 72,22% dengan kriterian
belum tuntas menjadi 82,88% pada siklus II dengan kriteria tuntas.
3. Penerlitian yang dilakukan oleh Khusnainah pada tahun 2023 tentang “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Model Pembelajaran
Problem Based Learning Pada peserta didik kelas VII di SMP N 2 Imogiri”. Dari hasil
penelitian ini diperoleh informasi bahwa adanya peningkatan prestasi belajar siswa
Siklus I pertemuan 1 persentase prestasi belajar mencapai 8 peserta didik atau 29,13%
peserta didik yang tuntas dan ada 21 peserta didik atau 72,41% peserta didik yang
belum tuntas sedangkan pertemuan 2 persentase prestasi belajar mencapai 10 peserta
didik atau 34,48% peserta didik yang tuntas dan ada 19 peserta didik atau 65,86%
peserta didik yang belum tuntas. Siklus II pertemuan 1 persentase prestasi belajar
mencapai 24 peserta didik atau 82,76% peserta didik yang tuntas dan ada 5 peserta
didik atau 17,24% peserta didik yang belum tuntas sedangkan pertemuan 2 persentase
prestasi belajarmencapai 26 peserta didik atau 89,66% peserta didik yang tuntas dan
nada 3 peserta didik atau 10,34% peserta didik yang belum tuntas.
4. Penelitian ini dilakukan oleh Wahyuni pada tahun 2023 tentang “Penerapan Model
PBL Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Etos Kerja Kelas XII
IPA 1 SMA N 1 Kasongan”. Dari hasil penelitian ini diperoleh informasi bahwa
adanya peningkatan, Hal ini dapat dilihat pada Siklus I, dari 15 siswa yang tuntas
sebanyak 9 siswa (56,25%) dan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa (73%).
Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa (85,6%) dan yang
belum tuntas sebanyak 2 siswa (0%). Jadi, setelah diadakan Siklus II hasil belajar
siswa meningkat sebesar 12,6

18
%.

19
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan penelitian dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
“Jika model pembelajaran Problem Based Learning diterapkan pada mata pelajaran
PAI dan Budi Pekerti materi Teladan Mulia Asmaulhusna, maka diduga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa”.

20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) karena penelitian ini
dilakukan dikelas dan bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan
jalan merancang, melaksanakan, merefleksikan tindakan dalam suatu siklus. Menurut
Wijaya Kusumah (2010:9) “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
guru dikelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan
tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya
sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat”.
Sedangkan menurut Kunandar (2010:5) mengungkapkan “Penelitian tindakan
kelas adalah suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus
sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan
jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses
pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
penelian yang dilakukan dikelas yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dan aktifitas belajar sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik dengan
jalan merancang, melaksanakan, merefleksikan tindakan dalam suatu siklus.
Pada Penelitian Tindaka Kelas yang saya lakukan ini menggunakan 2 jenis data
penelitian, yaitu:
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yaitu data berupa angka. Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil
penyebaran lembar tes materi teladan mulia asmaul husna terdiri dari 10 butir soal
PG pada setiap siklus yang mana diasumsikan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
2. Data Kualitatif.
Data kualitatif digunakan agar peneliti dapat mengetahui gambaran proses
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran PAI
dan Budi Pekerti materi Teladan Mulia asmaul husna yang diperoleh dari hasil
lembar observasi aktivitas siswa terdiri dari 4 butir instrumen dan hasil lembar
observasi aktivitas guru terdiri dari 16 butir instrumen.

21
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas (Independent
variable) dan variabel terikat (Dependent Variable)
1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan variabel
perlakuan yang akan dinilai efeknya. Dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Problem Based Learning.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat pada penelitian ini adalah
hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Materi Teladan
Mulia Asmaul Husna pada Fase B Kelas 4 SD Negeri Siwal 01.
C. Populasi dan Sampel
Jumlah populasi yang ada di SD Negeri Siwal 01 berjumlah 66 siswa, sedangkan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini terfokus pada kelas 4 yang berjumlah 10
siswa.
D. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis
Jenis data yang saya gunakan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
2. Sumber
Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 172) yang dimaksud sumber data dalam
penelitian adalah dari mana data tersebut didapatkan. Untuk mempermudah
mengidentifikasi sumber data dalam penelitian ini penulis mengklasifikasikan:
a. Primer.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 4 yang
berjumlah 10 siswa diantaranya 6 siswa laki-laki dan 4 siswi perempuan.
b. Sekunder.
Sumber data sekunder pada penelitian ini adalah Kepala SD Negeri Siwal 01
beserta rekan guru.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
untuk mencapai tujuan penelitian. Seorang peneliti biasanya memiliki dugaan
berdasarkan teori yang mereka gunakan sebelum melakukan penelitian; dugaan ini
disebut hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, seorang peneliti
harus mengumpulkan data untuk diteliti secara lebih mendalam.
Variabel yang ada dalam hipotesis menentukan proses pengumpulan data.
Sampel yang telah ditentukan sebelumnya digunakan untuk mengumpulkan data.

22
Bahkan jika data tidak diolah, mereka tidak akan berguna bagi penerimanya. Data
dapat berupa suara, gambar, angka, huruf, bahasa, simbol, bahkan keadaan.
Selama kita dapat menggunakannya untuk melihat lingkungan, objek, kejadian,
atau konsep, maka semua hal tersebut disebut data.
Teknik pengumpulan data yang saya lakukan dalam penelitian ini melalui 3
cara, yaitu:
a. Tes
1) Pengertian Tes
Tes adalah cara atau metode untuk menentukan kemampuan siswa
menyelesaikan tugas tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan suatu
keterampilan atau pengetahuan. Tes adalah salah satu bentuk
asesmen.Tes terdiri atas himpunan pertanyaan/soal yang harus dijawab
siswa, digunakan untuk mendapatkan informasi atau mengukur
kemampuan siswa atau kemajuan belajar siswa.
2) Jenis-Jenis Tes
a) Tes Tulis
Tes tertulis dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada
penggunaan kertas dan pencil sebagai instrumen utamanya, sehingga
tes mengerjakan soal atau jawaban ujian pada kertas ujian secara
tertulis. Tes ini menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk
tertulis.
Tes tertulis pada umumnya tidak bisa digunakan secara efektif untuk
mengevaluasi keterampilan psikomotorik siswa. Akan tetapi tes
tertulis dapat mengevaluasi prinsip-prinsip yang menyertai
keterampilan termasuk keterampilan kognitif, afektif dan
psikomotorik. Biasanya soal yang diberikan adalah soal bentuk
uraian (essay) dan soal bentuk objektif.
Kelebihan Tes Tulis adalah :
1) Penyusunan soal lebih mudah
2) Biaya penyusunan soal lebih murah
Kelemahannya adalah :
1) Biaya penggandaan mahal
2) Tingkat kecurangan siswa agak tinggi jika soal tes tertulis
berupa pilihan ganda, apalagi jika pengawas tidak ketat saat

23
mengawasi

24
pelaksanaan tes.
3) Waktu pelaksaan ujian harus ditambah 5 s.d 15 menit untuk
pengisian biodata peserta tes
b) Tes Lisan
Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka
antara guru dan murid. Tes ini menuntut jawaban dari peserta
didik dalam bentuk lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban
dengan kata-katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan atau perintah
yanag diberikan.
Kelebihan
1) Dapat mengetahui langsung kemampuan peserta didik dalam
mengemukakan pendapatnya secara lisan
2) Tidak perlu menyusun soal-soal secara terurai, tetapi cukup
mencatat pokok-pokok permasalahannya saja
3) Kemungkinan peserta didik akan menerka jawaban dan spekulasi
dapat dihindari
Kelemahan
1) Membutuhkan waktu yang cukup lama
2) Seringnya muncul unsur subjektifitas
3) Tingkat stresnya lebih tinggi dari pada ujian tulis, sehingga siswa
yang tidak kuat mentalnya, sering gagal dalam ujian. Butuh
kosentrasi tingkat tinggi
c) Tes Berbasis Komputer
Tes berbasis komputer dalam pelaksanaannya lebih menekankan
pada penggunaan komputer sebagai instrumen utamanya. Selain
pengawas, dalam pelaksanaannya membutuhkan proktor dan teknisi
Kelebihan Tes Berbasis Komputer adalah:
1) Tidak mengeluarkan biaya dalam penggandaan soal
2) Tingkat kecurangan siswa dapat diminimalisir, karena soal bisa
diacak oleh komputer, sehingga soal antara siswa yang satu
dengan yang lainnya tidak sama.
3) Skor perolehan siswa dapat langsung diperoleh setelah siswa
mensubmit /meyelesaikan jawabannya
4) Hemat waktu 15 menit, karena tidak ada kegiatan untuk mengisi

25
biodata.
5) Hasil analisis soal juga bisa dilakukan dengan cepat.
Kelemahannya adalah :
1) Penyusunan soalnya agak sulit dan membutuhkan waktu dan
proses yang agak lama
2) Biaya penyusunan soal lebih mahal.
3) Memerlukan fasilitas internet, sehingga sekolah yang tidak
mempunyai jaringan internet tidak bisa melakukan tes ini
Adapun dalam penelitian ini yang saya gunakan adalah Tes Tertulis
berupa Pilihan Ganda sebanyak 10 soal.
b. Observasi
1) Pengertian Observasi
Menurut Margono, 1997: 158, observasi diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat
terjadi/ berlangsungnya peristiwa.
2) Pengelompokan Observasi
Berdasarkan jenisnya observasi dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Observasi Langsung, adalah observasi yang dilakukan dimana
observer berada bersama objek yang diselidiki.
b) Observasi Tidak Langsung, adalah observasi yang dilakukan tidak
pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti, misalnya
dilakukan melalui film, rangkaian slide atau foto.
Menurut Vredenbreght, observasi dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:
a) Observasi Partisipasi
b) Observasi Saja
c) Observasi Terbatas
d) Partisipasi Terbatas
3) Keterbatasan Observasi
a) Tergantung pada kemampuan pengamatan & mengingat
b) Kelemahan dalam pencatatan
c) Banyak kejadian/keadaan objek yang sulit diobservasi terutama yang
menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia.
d) Seringkali ditemukan observee yang bertingkah laku baik karena tau

26
diobservasi.
e) Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan
tertentu sehingga kalau terjadi gangguan yang tiba-tiba observasi
tidak dapat dilakukan.
4) Kelebihan Observasi
a) Observasi sangat mudah dilaksanakan
b) Metode pengamatan langsung mampu menjawab atau memenuhi rasa
ingin tahu seseorang, sehingga pada akhirnya proses yang sudah
dilalui memberikan makna atau nilai tersendiri.
c) Dengan metode pengamatan langsung bisa menjadi bukti dan tidak
adanya manipulasi.
d) Observasi bisa membuat seseorang lebih termotivasi dan juga
memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar.
e) Metode ini bisa digunakan sebagai alat penyelidikan.
5) Kekurangan Observasi
a) Pengamat membutuhkan waktu untuk menunggu tindakan tertentu.
b) Terdapat beberapa data yang tidak bisa dilakukan dengan observasi,
misalnya rahasia pribadi seseorang.
c) Kecenderungan seseorang yang sedang diobservasi untuk berperilaku
atau bersikap sesuai dengan yang diharapkan pengamat.
c. Dokumentasi
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan
langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan
data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan
analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan
menjadi dua, yakni:
1) Dokumen primer, adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
2) Dokumen sekunder, adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh
laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.
E. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
Setelah semua data yang diperlukan diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah

analisis data. Data-data yang diperoleh dari penelitian untuk menggambarkan keadaan

27
peningkatan prestasi belajar siswa pada setiap siklus, dan untuk menggambarkan

keberhasilan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada

mata pelajaran PAI dan Budi pekerti materi Teladan Mulia Asmaul Husna.

1. Analisis Tes Hasil Belajar


Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengungkap data hasil belajar. Tes
yang digunakan adalah berupa soal tentang materi Teladan Mulia Asmaulhusna
pada Fase B Kelas 4. Soal yang digunakan berbentuk pilihan ganda dengan tiga
alternatif jawaban, hanya ada satu jawaban yang benar dan skor untuk jawaban
benar adalah 10 untuk jawaban salah adalah 0.
Total nilai yang akan didapatkan siswa apabila mampu menjawab seluruh soal
(10 soal) adalah 10 x 10= 100 dan nilai terendah yang akan didapatkan apabila
siswa tidak mampu menjawab satupun soal dari 10 soal adalah 0 x 10 = 0.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Data
yang diperoleh akan dianalisis dan dipersentase yaitu data kuantitatif dari prestasi
belajar mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi Teladan Mulia Asmaul Husna.
Hasil perolehan data ini akan dianalisis pada setiap siklus, agar dapat diketahui
ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning. Teknik analisis data yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Jumlah nilai per siswa
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100
Jumlah siswa
Keterangan :
Skor Predikat Klasifikasi
90-100 A SB (Sangat Baik)
71-89 B B (Baik)
61-70 C K (Kurang)
0-60 D SK (Sangat Kurang)
2. Analisis Lembar Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru pada saat
proses pembelajaran. Alat bantu yang dipakai berupa lembar observasi guru dan
lembar observasi siswa yang dibuat berdasarkan aspek-aspek pembelajaran literasi
sains dalam upaya meningkatkan sikap berfikir ilmiah siswa. Observasi yang
dilakukan melibatkan satu observer untuk melihat aktivitas siswa dan guru, serta

28
satu mitra untuk merekam dan memotret berjalannya proses pembelajaran,
sehingga dosen fokus untuk melakukan tindakan sesuai skenario pembelajaran.
Analisis Lembar Observasi diperoleh dari skor total atau skor akhir hasil
observasi. Skor yang diberikan adalah Ya = 1 dan Tidak = 0
Setiap butir item pertanyaan memiliki skor maksimal 1. Skor maksimal Ideal
diperoleh dengan cara mengalikan jumlah item pernyataan sebanyak 22
pernyataan untuk aktivitas guru dan 24 pernyataan untuk aktivitas siswa, sehingga
diperoleh skor maksimal ideal 100.
Untuk mengetahui skor akhir aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru pada
saat pembelajaran dilakukan perhitungan menurut Djamarah Syaiful Bachri
(2010:426) sebagai berikut :
∑𝑋
𝑆𝐴 = 𝑥 100%
𝑁
Keterangan :
SA : Skor Akhir
∑X : Jumlah seluruh skor yang diperoleh
N : Jumlah skor masksimal
Hasil perhitungan skor akhir aktivitas siswa dan guru dapat diinterpretasikan
dengan menggunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel Kriteria Aktivitas Belajar
Skor Akhir Kriteria
<20% Sangat Tidak Baik
20% - 40% Kurang Baik
40% - 60% Cukup
60% - 80% Baik
> 80% Sangat Baik
3. Analisis Lembar Dokumentasi
Teknik analisis dokumentasi adalah teknik pengambilan data dari sumber tertuis
oleh peneliti dalam ranga memperoleh yang mendukung untuk dianalisis.
Instrumen ini saya peroleh melalui penelitian terhadap benda-benda tertulis seperti
buku, catatan harian, dll.

29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Obyektif Lokasi Penelitian SD Negeri Siwal 01
Penelitian ini bertempat di SD Negeri Siwal 01 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Semarang. Sekolah ini memiliki jumlah siswa 66 orang siswa, 33 orang siswa laki-laki
dan 33 orang siswi perempuan. Bangunan di SD Negeri Siwal 01 ini terdiri dari 6
ruangan untuk aktivitas belajar mengajar, 1 ruangan kepala sekolah, +ruang guru, 1
ruangan gudang, 1 ruang UKS, 1 ruangan kantin, 1 ruangan musholah, 3 ruangan toilet
siswa dan 2 ruangan toilet guru.
Adapun jumlah tenaga pendidik (Guru) dan penjaga berjumlah 11 orang terdiri
dari guru 10 orang, serta ditambah 1 orang penjaga sekolah. Guru guru ini memiliki
tingkat akademik berbeda-beda
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV di SD Negeri
Siwal 01. Pelaksanaan ini dimulai pada tanggal 25 Februari 2023.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil belajar siswa pada materi Teladan Mulia Asmaul Husna sebelum
diterapkan Model Problem Based Learning (PBL).
Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diterapkannya model Problem
Based Learning (PBL) pada Fase B kelas 4 di SD Negeri Siwal 01, peneliti
melakukan pra siklus dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik berupa
soal sebanyak 10 pertanyaan . Adapun hasil belajar siswa pada pra siklus dapat di
lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Hasil Belajar Siswa sebelum diterapkan Model Problem Based Learning (PBL)
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. Ahmad Zidan F. 70 60 Belum tuntas
2. Apriliansyah 70 60 Belum tuntas
3. Aqilla Ajeng 70 50 Belum tuntas
4. Raihan Raif Anaqie 70 50 Belum tuntas
5. Nasyifa Dwi N 70 50 Belum tuntas
6. Hanafi 70 40 Belum tuntas

30
7. Risa Oktrya V. 70 70 Tuntas
8. Riski Wardana 70 50 Belum tuntas
9. Tegar Bayu P. 70 80 Tuntas
10. Yunita Eka S 70 80 Tuntas

Jumlah 590

Rata-Rata 59

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 40
Nilai rata-rata dari hasil sebelum tindakan adalah dengan nilai terendah 40 dan
nilai tertinggi 80. Siswa mendapat nilai dibawah 70 ada 7 siswa dan 3 siswa yang
mendapat nilai di atas 70. Jika dihitung berdasarkan persentase ketuntasan belajar
maka hanya 30 % siswa yang tuntas.
Maka, dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah sehingga
harus dilakukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi Teladan Mulia Asmaul
Husna Fase B Kelas 4 dengan menggunakan model Problem Based Learning yang
akan dilakukan 2 siklus dalam 2 pertemuan.

2. Gambaran Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Model Problem Based


Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa pada materi Teladan
Mulia Asmaul Husna.

Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 1x


pertemuan. Dengan demikian proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak 2
pertemuan. Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 25 Juli
2023 menjelaskan tentang Lima asmaul husna dan artinya.
a. Siklus I
Proses pengamatan ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, proses
ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas guru dan aktivitas siswa
yang sedang melakukan pembelajaran menggunakan model Problem Based
Learning. Dari hasil pelaksanaan pengamatan aktivitas guru dan siswa, bisa
dilihat pada tabel berikut:

31
Tabel 4.2
Lembar Hasil Observasi Guru Siklus I
KETERANGAN
NO PROSES PEMBELAJARAN YA TIDAK
1. Guru membuka pembelajaran dengan membaca salam,

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
2. Guru mengintruksikan salah satu peserta didik untuk
memimpin berdo’a dilanjut dengan membaca surat 
pendek.
3. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk menyanyikan

salah satu lagu wajib nasional
4. Guru mengecek konsentrasi peserta didik dengan melakukan

ice breaking
5. Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik berupa
pertanyaan pemantik terhadap materi yang akan dipelajari 
pada hari ini untuk mengetes kemampuan awal siswa.
6. Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi

hari ini untuk kehidupan sehari-hari.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mekanisme

pembelajaran.
8. Guru mengajar dengan model pembelajaranProblem Based
Learning (PBL)

a. Guru bertanya mengenai permasalahan tentang berdo’a
sesuai dengan pengalaman peserta didik.
b. Guru menayangkan secara singkat materi yang akan

dipelajari dengan power point.
c. Guru menyampaikan permasalahan yang akan

diselesaikan dalam LKPD.
d. Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok dan

membagikan LKPD

32
e. Guru memastikan peserta didik untuk melakukan

tugasnya dalam diskusi dan mengerjakan LKPD
f. Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam
pengumpulan data dan informasi selama proses 
penyelidikan
g. Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan diskusi 
h. Guru memantau dan membimbing dalam pengisian

LKPD hasil diskusi untuk siap dipresentasikan
i. Guru membimbing presentasi setiap kelompok yang
sedang tampil dan memotivasi kelompok lainnya

untuk memberikan penghargaan serta masukan
kepada
kelompok yang sedang tampil.
j. Guru memberikan penguatan atau evaluasi hasil
diskusi yang disampaikan oleh setiap kelompok. 

9. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang sudah



dilaksanakan
10. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 
11. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk mengerjakan soal

post test.
12. Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik

mengenai pembelajaran dipertemuan berikutnya
13. Guru menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah dan

salam.
Jumlah 17 5
Persentase 77% 23%
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa persentase yang didapat dari
seluruh aktivitas guru yang dilaksanakan itu mendapat persentase 77% sehingga
berada pada kategori Baik dan yang tidak dilaksanakan mendapat persentase
sebanyak 23% maka perlu ada peningkatan lagi pada pertemuan berikutnya.
Adapun aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus 1 dengan
menggunakan model problem based learning pada materi Teladan Mulia Asmaul
husna dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.3
Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus I
KETERANGAN
NO PROSES PEMBELAJARAN YA TIDAK
1. Peserta didik menjawab salam dan menjawab tes

kehadiran siswa
2. Peserta didik membaca do’a dan membaca surat

pendek bersama-sama.

33
3. Peserta didik menyanyikan salah satu lagu wajib

nasional bersama-sama.
4. Peserta didk melakukan ice breaking sesuai intruksi 
guru.
5. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru mengenai 
apersepsi.
6. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik materi 
yang akan dipelajari pada hari ini.
7. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran dan 
mekanisme pembelajaran.
8. Peserta didik belajar menggunakan model
pembelajaranProblem Based Learning (PBL)
a. Peserta didik menjawab pertanyaan mengenai 
permasalahan tentang berdo’a sesuai dengan
pengalaman mereka.
b. Peserta didik mengamati penjelasan singkat guru

tentang materi asmaul husna dan artinya.
c. Peserta didik menyimak cara pengisian LKPD. 
d. Peserta didik duduk secara berkelompok yang
sudah ditentukan dan menerima LKPD yang 
dibagikan oleh guru.
e. Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya

dalam pengisian LKPD
f. Peserta didik secara aktif berkontribusi pada
pengisian LKPD dengan mencari berbagai sumber 
informasi.
g. Peserta didik bertanya megenai permasalahan yang

belum difahami
h. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan
diskusi untuk mendapatkan solusi dari

permasalahan yang ada dan memaparkan hasil
diskusinya.
i. Peserta didik bersama kelompoknya mengisi
LKPD sehingga solusi dari permasalahan yang

diberikan pada setiap kelompok siap
dipresentasikan
j. Setiap kelompok peserta didik melakukan
presentasi hasil pengisian LKPD didepan kelas 
secara bergantian
k. Peserta didik memberikan tanggapan dan apresiasi

terhadap kelompok yang presentasi
l. Peserta didik mengevaluasi hasil diskusi

kelompok secara bersama-sama.

34
9. Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai apa
yang telah difahami dan belum difahami peserta didik 
dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan.
10. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil

pembelajaran
11. Peserta didik mengerjakan soal post test yang dibagikan

guru.
12. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang

aktivitas pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
13. Peserta didik membaca hamdalah dan menjawab salam 
Jumlah 19 5
Persentase 79% 21%
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa persentase yang didapat dari
seluruh aktivitas siswa yang dilaksanakan itu mendapat persentase 79% sehingga
berada pada kategori Baik dan yang tidak dilaksanakan mendapat persentase
sebanyak 21% maka perlu ada peningkatan lagi pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran, Observasi aktivitas guru
dan aktivitas siswa dalam KBM dari siklus I maka dapat direfleksikan hal-hal
sebagai berikut:
 Refleksi bagi guru diantaranya:
a. Diawal pembelajaran sebaiknya guru memberikan motivasi kepada siswa,
agar siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran dan antusias untuk
mengikuti pembelajaran.
b. Dalam mengorientasikan siswa pada masalah seharusnya disajikan sebuah
permasalahan yang konkret yang mudah anak anak fahami, sehingga
pembelajaran yang akan dilakukan lebih bisa anak-anak mengerti.
c. Didalam pembelajaran sebaiknya menggunakan media yang menarik
perhatian siswa, agar siswa bisa terfokus pada apa yang guru jelaskan.
d. Diakhir pembelajaran seharusnya guru melakukan refleksi dari kegiatan
yang sudah dilaksanakan, contohnya dengan bertanya kenapa siswa apakah
pembelajaran hari ini menyenangkan? Apa yang kalian dapatkan dari
pembelajaran hari ini?
 Refleksi untuk siswa siantaranya:
a. Dikegiatan pembelajaran siswa harus fokus pada materi yang akan
diajarkan, dengan diawali mangamati sebuah gambar/tayangan atau
pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan kemudian
35
36
siswa menjawab pertanyaannya.
b. Siswa memperhatikan penjelasan singkat materi yang akan diajarkan pada
materi hari tersebut.
c. Siswa memberikan tanggapan kepada kelompok lain yang sedang
mempresentasikan hasil diskusisnya.
d. Siswa melakukan evaluasi secara bersama –sama dari hasil diskusi
kelompok yang telah dikerjakan.
b. Siklus II
3. Hasil belajar siswa pada materi Teladan Mulia Asmaul Husna setelah
diterapkan Model Problem Based Learning (PBL).
a. Siklus I
Hasil belajar siswa setelah menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) yang diukur dari hasil pengetahuan pada siklus I, dapat dilihat dari
tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil Belajar Siswa setelah diterapkan Model Problem Based Learning (PBL)
Siklus I

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan


1. Ahmad Zidan F. 70 65 Belum tuntas
2. Apriliansyah 70 75 Tuntas
3. Aqilla Ajeng 70 75 Tuntas
4. Raihan Raif Anaqie 70 65 Belum tuntas
5. Nasyifa Dwi N 70 65 Belum tuntas
6. Hanafi 70 55 Belum tuntas
7. Risa Oktrya V. 70 70 Tuntas
8. Riski Wardana 70 65 Belum tuntas
9. Tegar Bayu P. 70 85 Tuntas
10. Yunita Eka S 70 90 Tuntas

Jumlah 710

Rata-rata 71,00

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 55

37
Dari hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I. Nilai rata-rata 71 adalah
dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90 diantaranya 5 siswa mendapat
nilai dibawah 75 dan 5 siswa yang mendapat nilai di atas 75. Jika dihitung
berdasarkan persentase ketuntasan belajar maka hanya 50 % siswa yang tuntas.
Dapat disimpulkan bahwa hasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Budi
Pekerti itu ada pada kategori baik. Maka dari itu, untuk menyempurnakan
penelitian ini maka diadakan siklus II dalam rangka meningkatkan hasil belajar
siswa Fase B Kelas IV di SD N Siwal 01 pada mata pelajaran PAI dan Budi
Pekerti Materi Teladan Mulia Asmaul Husna melalui model PBL.
Hasil belajar seluruh siswa dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
Rentang Jumlah Rata-
No. Kategori Frekue Persentas e
nilai nsi nilai rata
1. Amat Baik 90-100 1 10% 90 90
2. Baik 80-89 1 10% 85 85
3. Cukup 70-79 3 30 % 220 73,3
4. Kurang < 70 5 50 % 315 62,4

Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat melalui diagram :


Hasil Evaluasi Siklus Pertama

10%
10%

50%

30%

90-100 80-89 70-79 < 70

Gambar 4.1 diagram analisis dan data hasil evaluasi siklus pertama

38
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Aktivitas Guru dan Siswa
SIKLUS
Aktivitas
Siklus I Siklus II
Guru 77%
Siswa 79%
Hasil persentase sementara di siklus I, hasil aktivitas siswa sebesar 79%
dengan kategori baik, dan aktivitas guru sebesar 77% dengan kategori
Baik, Sehingga perlu adanya peningkatan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan siklus pertama, diperoleh
peningkatan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti materi Indahnya Saling Menghargai dengan model Problem
Based Learning (PBL) yang dapat digambarkan dalam diagram berikut:

Perbandingan pra siklus dan siklus 1


8
7
6
5
4
3
2
1
0
90-100 80-89 70-79 <70

Pra siklus siklus 1

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus Pertama
Berdasarkan diagram 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai pada
rentang < 70 menurun sebanyak 20 % (2 orang), siswa yang mendapat nilai pada rentang
70-79 mengalami peningkatan 10 % (1 orang), siswa yang mendapat nilaipada rentang
80-79 sama 10 % (1 orang), siswa yang mendapat nilaipada rentang 90-100 mengalami
peningkatan 10 % (1 orang). Selain itu, rata-rata kelas mengalami peningkatan yang
sebelumnya hanya 59, pada siklus pertama menjadi 71. Selanjutnya, peneliti berdiskusi
bersama rekan sejawat dan menemukan beberapa kekurangan yang harus di evaluasi agar
dapat ditindak lanjuti pada siklus kedua.

39
DAFTAR PUSTAKA
Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar- Ruzz Media.
Hardiyanti, Sri. "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS V SDN 10 MORAMO
KABUPATEN KONAWE SELATAN." PhD diss., IAIN KENDARI, 2022.
Mahmud. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Pustaka Setia.

Mas’ud Hasan Abdul Dahar, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),
20.
Mu’awanah, “Hubungan Keaktifan Guru Dalam Mengajar Motivasi Berprestasi Dengan
Prestasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif Bakung Udan Awu Blitar”, Realita,
1 (Januari 2004), 243.
Sadirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2010), 20.
Sugiyanto, N.I., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Oleh Guru PAI dan BK
dalam membentuk karakter siswa di SMA PGRI Purwoharjo Banyuwangi Tahun
Pelajaran 2021/2022. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Oleh Guru
PAI dan BK dalam membentuk karakter siswa di SMA PGRI Purwoharjo Banyuwangi
Tahun Pelajaran 2021/2022.
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedure Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2010), 231-232.
S. Nasutiojn, Didaktik Asas-Asas Mengajar (Bandung : Jemmars, 1986), 38-39.
Zakiah Darajat. 1989. Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Aguna.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/view/36230
https://ejournal.unib.ac.id/jppb/article/view/3158
http://al-khos.org/index.php/AlKhos/article/view/75
https://e-proceedings.iain-palangkaraya.ac.id/index.php/PPGAI/article/view/1422
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Anik%20Widiastuti,%20S.Pd.,%20M.Pd./P
ENELITIAN%205%20DATA%20TEKNIK%20PENGUMPULAN%20DATA%20&%20INS
TRUMEN%20PENELITIAN.pdf
https://informatika.uc.ac.id/2016/02/2016-2-18-metode-pengumpulan-data-dalam-penelitian/

iii
Penyusunan Instrumen PTK
1. Instrumen Tes
 Soal Pra Siklus
Petunjuk Pengerjaan : Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar dan
tepat!
1. Nomor ayat dari surah al-Hujurat yang berisi tentang keragaman manusia adalah ....
a. 15
b. 18
c. 13
2. Yang menjadikan manusia mulia disisi Allah adalah ...
a. Kekhilafan
b. Kesabaran
c. Ketaqwaan
3. Allah merupakan penguasa semua makhluknya dan memiliki kewenangan mutlak
untuk mengatur dan memutuskan kepentingan seluruh makhluk tanpa butuh bantuan
yang disebut…
a. Al-Malik
b. Al-'Aziz
c. Al-Quddus
4. Allah merupakan Zat yang tersucikan dari segala macam kekurangan. Bacaan Asmaul
Husna yang menyebutkannya adalah….
a. As-Salam
b. Al-Quddus
c. Al-Mu'min
5. Nama yang mencerminkan kemuliaan dan kebesaran zatNya. Allah Swt. mempunyai
kedudukan yang Mahatinggi disebut….
a. Al-Malik
b. As-Salam
c. Al-'Aziz
6. Perhatikan tulisan bahasa Arab di bawah.Nama-nama Allah salah satunya adalah yang
tertulis dibawah yaitu….
a. Al-Mu'min
b. As-Salam
c. Al-Quddus
7. Allah memiliki asmaul husna as-Salam, yang artinya....
a. Maha Menyelamatkan
b. Maha Suci
c. Maha Memelihara Kemanan
8. Allah SWT adalah Tuhan yang memberi rasa aman pada seluruh makhluk-Nya. oleh
karena itu, Allah SWT memiliki asmaul husna ....
a. Al-Malik
b. Al-'Aziz
c. Al-Mu'min
9. Teman sekelas kita memiliki keyakinan dan agama yang berbeda, maka sikap kita
adalah….
a. Menghargai
b. Memusuhi
c. Mengikuti
10. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku, agama, dan adat istiadat, maka kita harus
hidup … .
a. Rukun
b. Bertengkar
c. Bersaing
 Soal Siklus I
Soal Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1
Materi : Teladan Mulia Asmaul Husna
Sub Materi : Lima Asmaul Husna dan Artinya
Petunjuk Pengerjaan : Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban
yangbenar dantepat!
1. Berdo’a dengan menyebut asmaul husna sangat dianjurkan, sesuai
dengan firman Allah terdapat dalam surat ….
a. Q.S.Al-Maidah : 80
b. Q.S.Al-A’raf : 180
c. Q.S.Al-Baqarah : 18
2. Yang menjadikan manusia mulia disisi Allah adalah ...
a. Kekhilafan
b. Kesabaran
c. Ketaqwaan
3. Allah merupakan penguasa semua makhluknya dan memiliki kewenangan
mutlak untuk mengaturdan memutuskan kepentingan seluruh makhluk
tanpa butuh bantuan yang disebut…
a. Al-Malik
b. Al-'Aziz
c. Al-Quddus
4. Allah merupakan Zat yang tersucikan dari segala macam kekurangan.
Asmaul Husna yang dengan pernyataan diatas adalah….
a. As-Salam
b. Al-Quddus
c. Al-Mu'min
5. Nama yang mencerminkan kemuliaan dan kebesaran zat-Nya. Allah Swt.
mempunyai kedudukan yang Mahatinggi disebut….
a. Al-Malik
b. As-Salam
c. Al-'Aziz
6. Perhatikan tulisan bahasa Arab di bawah, Nama-nama Allah salah
satunya adalah yang tertulis dibawah yaitu….
‫ا ْل ُم ْؤ ِمن‬
a. Al-Mu'min
b. As-Salam
c. Al-Quddus
7. Allah memiliki asmaul husna as-Salam, yang artinya....
a. Maha Menyelamatkan
b. Maha Suci
c. Maha Memelihara Kemanan

8. Allah SWT adalah Tuhan yang memberi rasa aman pada seluruh makhluk
- Nya. oleh karena itu,Allah SWT memiliki asmaul husna ....
a. Al-Malik
b. Al-'Aziz
c. Al-Mu'min
9. Teman sekelas kita memiliki keyakinan dan agama yang berbeda, maka
sikap kita adalah … .
a. Menghargai
b. Memusuhi
c. Mengikuti
10. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku, agama, dan adat istiadat,maka
kita harus hidup … .
a. Rukun
b. Bertengkar
c. Bersaing
11. Kita dapat mengenal kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui nama-
namanya yang paling baik. Nama-nama yang paling baik tersebut dikenal
dengan istilah…
a. Asmaul husna
b. Syahadatain
c. Nama-nama Rasul
12. Al Aziz merupakan salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah
Subhanahu Wa Ta'ala yang berarti Maha Perkasa. Salah satu cara
meneladani Asmaul Husna ini adalah…
a. Melerai teman yang berselisih
b. Menjaga hati dan lisan
c. Pantang menyerah dalam menghadapi ujian
13. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita meneladani asmaul husna al-
Malik. Berikut cara meneladani asmaul husna al-Malik adalah ….
a. Menjadi pemimpin yang bijaksana dan amanah
b. Menjadi pemimpin yang sombong
c. Menjadi pemimpin yang iri dan dengki
14. Asmaul Husna berasal dari 2 kata, yaitu “Al Asma” Yang memiliki arti
nama- nama dan “Al Husna” yang memiliki arti yang paling bagus atau
bagus. Asmaul Husna adalah nama-nama terbaik atau paling baik. Jumlah
dari Asmaul Husna ini ada…
a. 89
b. 99
c. 109
15. Dari 99 Asmaul Husna kita telah mempelajari 5 Asmaul Husna yaitu Al
Malik, Al Aziz, Al Quddus, As-Salam, dan Al Mu'min. Asmaul Husna Al
Malik mencakup seluruh sifat keagungan, kekuasaan, dan keluasan ilmu. Al
Malik artinya Allah SWT...
a. Maha Pemberi Rasa Aman
b. Maha Merajai
c. Maha Mulia
16. Selain menjaga kebersihan diri, (lahiriyah) meneladani Asmaul Husna Al
Quddus dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan hati yaitu dengan
cara…
a. Menghindari sifat iri dan dengki
b. Berbohong
c. Melakukan perbuatan khianat
17. Al Mu’min artinya Maha Pemberi Keamanan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala
memberikan keamanan bagi seluruh makhluk-Nya. Berikut cara meneladani
Asmaul Husna Al Mu’min adalah…
a. Tidak mengganggu orang lain
b. Membantu orang lain
c. Kuat dan tabah menghadapi ujian
18. Melerai teman yang berselisih dan selalu menciptakan suasana damai dan
rukun ketika bersama teman, keluarga dan orang lain. Merupakan contoh
meneladani sifat Asmaul Husna…
a. Al-Mumin
b. Al-Aziz
c. As-Salam
19. Tidak ada satu manusia yang dapat menandingi kesucian Allah Subhanahu
Wa Ta'ala; Namun kita harus berusaha menjaga kesucian diri kita terutama
saat akan melaksanakan salat yaitu dengan cara…
a. Wudhu
b. Mandi
c. Berenang
20. Membersihkan masjid adalah salah satu contoh meneladani Asmaul Husna…
a. Al-Malik
b. Al-Mumin
c. Al-Quddus

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Keterangan :
Skor Predikat Klasifikasi
90-100 A SB (Sangat Baik)
71-89 B B (Baik)
61-70 C K (Kurang)
0-60 D SK (Sangat Kurang)
 Kisi Kisi Soal dan Kunci Jawaban
KISI-KISI SOAL DAN KUNCI JAWABAN PAI DAN BP
MATERI : TELADAN MULIA ASMAUL HUSNA
SUB MATERI : LIMA ASMAUL HUSNA DAN ARTINYA
LEVEL NO KUNCI
NO INDIKATOR SOAL KOGNITIF SOAL JAWABAN KET.

Menyebutkan nama surat dan ayat yang


1. C1 1 B PG
berisi tentang asmaul husna
Menganalisis orang yang mulia
2. C4 2 C PG
dihadapan Allah SWT
Disajikan narasi tentang Allah penguasa
alam semesta, kemudian peserta didik
3. C4 3 A PG
memilih asmaul husna yang sesuai
dengan narasi tersebut
Disajikan sebuah narasi tentang Allah
Maha Zat yang suci, kemudian peserta
4. C4 4 B PG
didik memilih asmaul husna yang sesuai
dengan narasi tersebut
Disajikan sebuah narasi tentang Allah
Maha Zat yang mulia, kemudian peserta
5. C4 5 C PG
didik memilih asmaul husna yang sesuai
dengan narasi tersebut
Menyebutkan asmaul husna sesuai
6. C1 6 A PG
dengan tulisan arab yang ada pada soal
Menyebutkan arti dari asmaul husna as-
7. C1 7 A PG
Salam
Disajikan sebuah narasi tentang Allah
Maha Zat yang memberi keamanan,
8. C4 8 C PG
kemudian peserta didik memilih asmaul
husna yang sesuai dengan narasi tersebut
Disajikan sebuah narasi tentang adanya
perbedaan keyakinan dalam satu kelas,
9. C4 9 A PG
kemudian peserta didik memilih sikap
yang harus dilakukan
Disajikan sebuah narasi tentang
kekayaan budaya dan agama di
10. C4 10 A PG
Indonesia, kemudian peserta didik
memilih sikap
yang harus dilakukan
Disajikan sebuah narasi tentang nama-
11. nama allah yang baik, kemudian peserta C4 11 A PG
didik menentukan pengertian
Menyebutkan cara meneladani asmaul
12. C1 12 C PG
husna al-‘Aziz
Menyebutkan cara meneladani asmaul
13. C1 13 A PG
husna al-Malik
Disajkan sebuat narasi tentang asmaul
14. husna dan artinya, kemudian peserta C4 14 B PG
didik menyebutkan jumlah asmaul husna
Disajikan sebuah narasi tentang A-
15. Malik, kemudian peserta didik C4 15 B PG
menyebutkan arti dari asmaul husna al-
Malik
Menjelaskan cara menjaga kebersihan
16. C2 16 A PG
hati
Menyebutkan cara meneladani asmaul
17. C2 17 A PG
husna al-Mu’min
Disajikan sebuah narasi tentang melerai
teman yang berselisih, kemudian peserta
18. C4 18 C PG
didik menyebutkan asmaul husna yang
terkait
Menjelaskan cara menyucikan diri
19. C2 19 A PG
ketika sholat
Disajikan sebuah narasi tentang menjaga
kebersihan masjid, kemudian peserta
20. C2 20 C PG
didik menyebutkan asmaul husna yang
terkait

Keterangan :
Jawaban Betul =1
Jawaban Salah =0

Nilai Akhir : Jumlah skor yang diperoleh x100


20
2. Instrumen Lembar Observasi Siswa dan Guru
Lembar observasi yang digunakan yaitu:
a. lembar observasi Siswa. Adapun formatnya sebagai berikut:
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar Observasi respon siswa dalam keterlaksanaan model problem based learning terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa pada materi Teladan Mulia Asmaul Husna

KETERANGAN
NO PROSES PEMBELAJARAN YA TIDAK
1. Peserta didik menjawab salam dan menjawab tes kehadiran siswa
2. Peserta didik membaca do’a dan membaca surat pendek bersama-
sama.
3. Peserta didik menyanyikan salah satu lagu wajib nasional bersama-
sama.
4. Peserta didk melakukan ice breaking sesuai intruksi guru.
5. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru mengenai apersepsi.
6. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik materi yang akan
dipelajari pada hari ini.
7. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran dan mekanisme
pembelajaran.
8. Peserta didik belajar menggunakan model pembelajaranProblem
Based Learning (PBL)
a. Peserta didik menjawab pertanyaan mengenai permasalahan
tentang berdo’a sesuai dengan pengalaman mereka.
b. Peserta didik mengamati penjelasan singkat guru tentang materi
asmaul husna dan artinya.
c. Peserta didik menyimak cara pengisian LKPD.
d. Peserta didik duduk secara berkelompok yang sudah ditentukan
dan menerima LKPD yang dibagikan oleh guru.
e. Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya dalam pengisian
LKPD
f. Peserta didik secara aktif berkontribusi pada pengisian LKPD
dengan mencari berbagai sumber informasi.
g. Peserta didik bertanya megenai permasalahan yang belum
difahami
h. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan diskusi untuk
mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada dan
memaparkan
hasil diskusinya.
i. Peserta didik bersama kelompoknya mengisi LKPD sehingga
solusi dari permasalahan yang diberikan pada setiap kelompok
siap dipresentasikan
j. Setiap kelompok peserta didik melakukan presentasi hasil
pengisian LKPD didepan kelas secara bergantian
k. Peserta didik memberikan tanggapan dan apresiasi terhadap
kelompok yang presentasi
l. Peserta didik mengevaluasi hasil diskusi kelompok secara
bersama-sama.
9. Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai apa yang telah
difahami dan belum difahami peserta didik dalam pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
10. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
11. Peserta didik mengerjakan soal post test yang dibagikan guru.
12. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
13. Peserta didik membaca hamdalah dan menjawab salam
Jumlah
Persentase

b. Lembar Observasi Guru. Pengisian lembar ini dilakukan oleh teman sejawat atau
guru senior sebagai observer. Hal-hal yang akan di nilai adalah kesesuaian antar
perencanaan yang telah di buat dan tercantum dalam Modul Ajar dengan aktivitas
pelaksaan yang dilakukan guru.
KETERANGAN
NO PROSES PEMBELAJARAN YA TIDAK
1. Guru membuka pembelajaran dengan membaca salam, menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran
2. Guru mengintruksikan salah satu peserta didik untuk memimpin
berdo’a dilanjut dengan membaca surat pendek.
3. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk menyanyikan salah satu
lagu wajib nasional
4. Guru mengecek konsentrasi peserta didik dengan melakukan ice
breaking
5. Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik berupa pertanyaan
pemantik terhadap materi yang akan dipelajari pada hari ini untuk
mengetes kemampuan awal siswa.
6. Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi hari ini
untuk kehidupan sehari-hari.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mekanisme
pembelajaran.
8. Guru mengajar dengan model pembelajaranProblem Based Learning
(PBL)
a. Guru bertanya mengenai permasalahan tentang berdo’a sesuai
dengan pengalaman peserta didik.
b. Guru menayangkan secara singkat materi yang akan dipelajari
dengan power point.
c. Guru menyampaikan permasalahan yang akan diselesaikan
dalam LKPD.
d. Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok dan
membagikan LKPD
e. Guru memastikan peserta didik untuk melakukan tugasnya dalam
diskusi dan mengerjakan LKPD
f. Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan
data dan informasi selama proses penyelidikan
g. Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan diskusi
h. Guru memantau dan membimbing dalam pengisian LKPD hasil
diskusi untuk siap dipresentasikan
i. Guru membimbing presentasi setiap kelompok yang sedang
tampil dan memotivasi kelompok lainnya untuk memberikan
penghargaan serta masukan kepada kelompok yang sedang
tampil.
j. Guru memberikan penguatan atau evaluasi hasil diskusi yang
disampaikan oleh setiap kelompok.

9. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang sudah dilaksanakan


10. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
11. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk mengerjakan soal post test.
12. Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik mengenai
pembelajaran dipertemuan berikutnya
13. Guru menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah dan salam.
Jumlah
Persentase
Untuk mengetahui skor akhir aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru pada
saat pembelajaran dilakukan perhitungan menurut Djamarah Syaiful Bachri
(2010:426) sebagai berikut :

∑𝑋
𝑆𝐴 = 𝑥 100%
𝑁
Keterangan :
SA : Skor Akhir
∑X : Jumlah seluruh skor yang diperoleh
N : Jumlah skor masksimal
Hasil perhitungan skor akhir aktivitas siswa dan guru dapat diinterpretasikan
dengan menggunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel Kriteria Aktivitas Belajar
Skor Akhir Kriteria
<20% Sangat Tidak Baik
20% - 40% Kurang Baik
40% - 60% Cukup
60% - 80% Baik
> 80% Sangat Baik

Anda mungkin juga menyukai