Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Konsep Dasar Ulumul Hadis


B. Kegiatan Belajar : (Macam-Macam Hadis)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


MACAM-MACAM HADIS

PEMBAGIAN HADIS DITINJAU DARI KUANTITAS PERIWAYAT

Lafzdi

Mutawatir

Maknawi

Hadis ditinjau dari


kuantitas perawi
Masyhur

Ahad Aziz

Gharib
Konsep (Beberapa
1 istilah dan definisi) di 1. Hadis Mutawatir
KB Secara etimologi mutawâtir berarti al-mutatâbi` berarti, yang
datang kemudian, beriring-iringan, atau beruntun.

Secara terminologi definisinya :

Hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah orang


banyak dari sejumlah orang banyak pula yang
mustahil menurut tradisi mereka sepakat bohong.

Hadis mutawâtir memberi faedah ilmu dharûrî artinya


pengetahuan secara yakin dan pasti kebenarannya, oleh
karena itu ia wajib diamalkan.
4 kriteria Hadis mutawâtir :
Jumlah yang
banyak Mustahil Sandaran
Periwayat
disetiap sepakat Panca
nya banyak
tingkatan berdusta indera
sanad

2. Hadis Ahad

Hadis âhâd memberi faedah ilmu nazharî, artinya ilmu yang


diperlukan penelitian terlebih dahulu.
Hadis âhâd inilah yang memerlukan penelitian secara cermat
apakah para perawinya adil atau tidak, dhabith atau tidak,
sanadnya muttashil (bersambung) atau tidak dan menentukan
kualitas hadisnya.
Hadis Ahad terbagi 3 :
1. Hadis Masyhur
2. Hadis Aziz
3. Hadis Gharib

Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Hadis


Pembagian HAdis
berdasarkan
kualitas

Shahih Hasan Dhaif

Lidzatihi Lighairihi Lidzatihi Lighairihi

1. Hadis Shahih : Hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan


perawi yang adil dan dhabit dan tidak ada syadz dan illat
2. Hadis Hasan : Hadis Hasan adalah Hadis yang bersambung
sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil, kurang sedikit ke-
dhâbith-annya, tidak ada keganjilan (syâdz), dan tidak ada `illat.
3. Hadis Dha`if : Hadis yang tidak memenuhi sebagian atau semua
persyaratan Hadis Hasan atau Shahih, misalnya sanad-nya
tidak bersambung (muttashil), para perawinya tidak adil dan
tidak dhâbith, terjadi keganjilan baik dalam sanad atau matan
(syâdz) dan terjadinya cacat yang tersembunyi (`illah) pada
sanad dan matan.

Kriteria Hadis Shahih


Tidak ada
Tidak ada illah
syadz
Perawi yang
dhabith

Perawi yang adil

Sanad
bersambung

Hukum Hadis Dhai`if :


1. Hadis Dha`if tidak dapat diamalkan secara mutlak baik
dalam keutamaan amal (fadhâil al-a`mâl)
2. Hadis Dha`if dapat diamalkan secara mutlak baik dalam
fadhâil al-a`mâl atau dalam masalah hukum (ahkam),
pendapat Abu Dawûd dan Imam Ahmad.
3. Hadis Dha`if diamalkan dalam fadhâil al-a`mâl,
mau`izhah, targhîb (janji-janji yang menggemarkan), dan
tarhîb (anjaman yang menakutkan) bukan masalah halal
dan haram, jika memenuhi beberapa persyaratan

7 tingkatan, dari tingkat yang tertinggi sampai dengan


tingkat yang terendah, yaitu:
1) Muttafaq `alayh, (disepakati al Bukhari dan Muslim),
2) diriwayatkan oleh al- Bukharî saja,
3) diriwayatkan oleh Muslim saja,
4) diriwayatkan orang lain memenuhi persyaratan al-
Bukharî dan Muslim,
5) diriwayatkan orang lain memenuhi persyaratan al-
Bukharî saja, 6) diriwayatkan orang lain memenuhi
persyaratan Muslim saja,
7) dinilai shahih menurut ulama Hadis selain al-Bukharî
Muslim dan tidak mengikuti persyaratan keduanya, seperti
Ibn Khuzaymah, Ibn Hibban, dan lain-lain.

Kontekstualisasi Nilai Moderasi Beragama dalam Macam-macam


Hadis

Berdasarkan tinjauan kualitas sanad, ada jenis hadis shahih, hasan,


dan dhaif. Hal ini menunjukkan keberagaman jenis hadis.
Keberagaman merupakan hal yang sulit dihindari dan tidak bisa
dibantah kehadirannya. Inilah yang disebut dengan keberagaman
dalam kehidupan. Dalam menghadapi keberagaman kita harus
bersikap toleran dengan mengedepankan nilai-nilai moderasi
beragama.
Daftar materi pada
2 KB yang sulit Pembahasan hadis dhaif dan pembagiannya
dipahami

Daftar materi yang


sering mengalami
3 Hadis Aziz dan Hadis Gharib
miskonsepsi dalam
pembelajaran

MACAM-MACAM HADIS
Peta Konsep

Mutawatir

Pembagian Hadis
Dilihat Dari
Jumlah Periwayat
Ahad

Macam-Macam
Hadis
Shahih

Pembagian Hadis
Dilihat Dari Sisi Hasan
Kualitas Hadis

Dha’if

Anda mungkin juga menyukai