JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM-P/PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
2019
(............................................)
NIM. ....................................
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping
(............................................)
NIDN. ..................................
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran biologi yang yang berlangsung saat ini menuntut siswa untuk
melakukan aktifitas berpikir dengan penanaman konsep menganmbil masalah yang
berhubungan dengan materi yang dia jarkan (Mulyasa, 2008).
Namun dari kenyataan yang ada proses pembelajaran biologi di nilai belum
maksimal dengan terdapat beberapa kendala / masalah diantaranya proses
pembelajaran terkesan kaku dan pasif. Jumlah dan juga siswa pada umunya kurang
mengajukan pertanyaan atau rendahnya keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar.
Berdasarkan temuan diatas (kenyataan di lapangan) jika kondisi ini dibiarkan dan
tidak mendapatkan perhatian khusus maka akan menimbulkan dampak buruk yaitu
terjadinya pembelajaran biologi yang kurang maksimal sehingga hasil belajar tidak
meningkat secara optimal dan juga rendahnya pemahaman siswa pada materi
terntentu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang
akan dibahas dalam program ini adalah :
Apakah terdapat peningkatan hasil belajar maupun minat belajar siswa SMA N 1
Eris terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif beserta metode
problem solving?
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Bagi penulis
Digunakan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan di
pendidikan perkuliahan.
Menambah wawasan berpikir tentang pengaruh model pembelajaran
kooperatif beserta metode problem solving dalam pembelajaran serta
upaya solusinya.
2. Bagi sekolah
Dapat dijadikan pertimbangan bagi para guru dalam menentukan model
maupun metode pembelajaran yang efisien dan efektif.
Memberikan sumbangsih terhadap keberlanjutan proses belajar mengajar
yang optimal.
3. Bagi pihak lain
Menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi dan acuan bagi
peningkatan kualitas pendidikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajara Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan
paham konstruktivisme (Isjoni, 2009:14). Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Pembelajaran kooperatif menurut Etin Solihatin (2007: 4)
adalah suatu perilaku bersama dalam membantu diantara sesama dalam struktur kerja
sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana
keberhasilan kerja dipengaruhi oleh setiap anggota kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru (Agus Suprijono, 2009:54). Berdasarkan hal itu pembelajaran
kooperatif secara umum dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru
menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan
informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah.
Menurut Sunal dan Haas (Isjoni & Mohd. Arif Ismail, 2008) bahwa model
pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan atau serangkaian strategi yang khas
dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama
berlangsungnya proses pembelajaran.
Definisi lain menurut Parker (Miftahul Huda, 2011: 29) kelompok kecil
kooperatif sebagai suasana pembelajaran di mana para siswa saling berinteraksi
dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai
tujuan bersama. Siswa harus aktif dalam proses pembelajaran baik secara individu
maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif akan berhasil dengan tercapainya
tujuan. Siswa dapat belajar dengan senang dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Roger dan David Johnson (Anita Lie, 2005:31) berpendapat bahwa untuk
mencapai hasil yang maksimal, lima unsur gotong royong harus diterapkan, sebagai
berikut:
1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang
bersama”.
2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik
lain dalam kelompoknya, selain itu tanggung jawab terhadap diri sendiri
dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka memiliki tujuan yang sama.
4) Para siswa membagi tugas dan berbagai tanggung jawab diantara para
anggota kelompok.
5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
Metode problem solving adalah suatu metode bcrpikir dan memecahkan masalah.
Dalam hal ini siswa dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diminta untuk
memecahkannya. Dalam 'bahasa perencanaan', masalah adalah perbedaan antara
kondisi yang ada (objektif) dengan kondisi yang diharapkan.
Problem solving adalah suatu proses belajar mengajar yang berupa penghilangan
perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang di peroleh dengan yang
diinginkan, (Pranata, 2005 : 3). Sejalan dengan pendapat tersebut Prawiro (1986 : 36)
mengatakan bahwa problem solving adalah metode mengajar dengan jalan
menghadapkan siswa pada suatu masalah yang harus dipecahkan oleh siswa sendiri
dengan mengarahkan segala kemampuan yang ada pada diri siswa tersebut.
Langkah-langkah Pembelajaran Problem Solving
Menurut Polya (2002 : 27) memberi empat langkah pokok cara pemecahan
masalah, yaitu :
1. memahami masalahnya,
1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari
siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kualitatif, yaitu
suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu
sistem pemikiran, fenomena / gejala-gejala kehidupan.
a. Observasi / Survey
b. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab
langsung kepada narasumber. Narasumbernya adalah beberapa guru di SMA N 1 Eris
yang dapat memberikan banyak imformasi yang kami butuhkan.
c. Studi Literature
Mencari informasi dari buku, jurnal, paper, artikel dan Internet guna
mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang akan kita teliti, sehingga
dapat dijadikan pembanding dari hasil penelitian kita.Selain itu studi literature juga
dapat membantu mempertajam / memperjelas perumusan masalah dan tujuan
penelitiannya
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal–hal yang
dapat dijadikan sebagai bukti otentik .
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal hal yang
variable yang berupa catatan tertulis dapat di pertanggung jawabkan sebagai alat
bukti yang resmi. Dokumen tersebut dapat berupa hal-hal atau variable yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan
sebagainya. Dokumentasi merupakan salah satu alat pengumpul data tertulis yang
dapat peneliti melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang di perlukan peneliti.
Data tertulis sangatlah di butuhkan untuk menjadikan peneliti ini menjadi lengkap
dan valid.
Foto merupakan salah satu sumber informasi yang bias dijadikan data dalam
penelitian ini. Ada dua kategori foto dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yangdi
hasilkan orang dan foto yang di hasilkan oleh peneltiti sendiri. Studi dokumentasi
pada penelitian ini di peroleh dari catatan mengenai penerapan pembelajaran
koopertif beserta metode problem solving di SMA N 1 Eris.
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan selama peneliti
berada di lapangan dan setelah pencarian data di lapangan. Analisis yang
dilakukan oleh peneliti di lapangan adalah sebagai berikut:
4. Tabulasi data
5. Penyimpulan data.
BAB IV
A. Biaya Kegiatan
Tabel 1. Biaya kegiatan yang dibutuhkan
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
a. Sewa Komputer
b. Sewa Kamera
a. Literatur
b. Paket Internet
c. Tinta Printer
3 Perjalanan ....................
a. Transportasi
b. Konsumsi
4 Lain-lain: ....................
Jumlah
B. Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Bahri Syaiful dan Zain, Aswan, 2010. Strategi Belajar Mengajar .
Jakarta:Rineka Cipta.
LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima resikonya.
Hormat saya:
Frangklin Barapa
LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima resikonya.
Mengetahui