PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
tujuan yang ingin dicapai, guru sebagai pengajar, peserta didik sebagai
1
2
Pelajaran kimia merupakan bagian dari sains atau Ilmu Pengetahuan Alam
yang meliputi banyak konsep kimia. Peserta didik dituntut untuk lebih memahami
peserta didik sulit dalam mempelajari kimia. Hal ini didukung beberapa fakta di
dalam kelas antara lain: (1) kurangnya keaktifan peserta didik dalam proses
yang ditujukan untuk guru, (2) Kurangnya perhatian peserta didik pada materi
yang diajarkan, (3) Adanya keterbatasan buku paket yang dapat menunjang dalam
(Mandra, 2012).
Hasil observasi awal dan wawancara yang diperoleh dari guru mata
pelajaran kimia SMA Negeri 14 Bone, pelajaran kimia merupakan mata pelajaran
lintas minat yang masih tergolong rendah. Selain itu, proses pembelajaran yang
didik bosan, tidak aktif dalam proses pembelajaran karena guru hanya mentransfer
ilmu. Sementara itu, hasil belajar peserta didik yang didapatkan dari proses
3
pembelajaran seperti ini sangat mengecewakan, hasil belajar peserta didik tidak
penurunan hasil belajar, berdasarkan hasil observasi, bahwa sebanyak 75% dari 32
kontruktivisme yang dinilai berpotensi untuk digunakan oleh para guru kimia
peserta didik untuk bekerja sesama peserta didik dalam tugas-tugas terstruktur,
sehingga dengan adanya sistem ini, peserta didik lebih berperan aktif dalam
2009).
Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu Two Stay Two Stray.
Melalui pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray diharapkan peserta
kelompok lain. Sejalan dengan hal tersebut, Lie (2008: 61) juga mengungkapkan
bahwa dalam struktur Two Stay Two Stray memberi kesempatan kepada kelompok
untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Melalui teknik
4
Two Stay Two Stray ini, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
didik bertugas sebagai penerima tamu dari kelompok lain (Stay) dan dua peserta
didik bertugas untuk bertamu ke kelompok lain (Stray). Mereka berdiskusi atau
bekerja sama membuat laporan suatu peristiwa dengan tema tertentu yang
disampaikan guru. Setelah selesai, dua peserta didik (Stray) dari masing-masing
kelompok akan bertamu ke kelompok lain. Dua peserta didik (Stay) yang tinggal
kepada tamu mereka. Peserta didik yang menjadi tamu (Stray) mohon diri dan
kembali ke kelompok mereka sendiri. Mereka melaporkan hal yang didapat dari
kelompok lain, kemudian peserta didik membuat laporan tentang hasil diskusi
tersebut. Melalui penerapan metode ini, banyak hal positif yang bisa diperoleh.
Salah satunya guru dapat mengefektifkan waktu pembelajaran karena dua peserta
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS)
terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada kelas X MIA 1 SMA Negeri
B. Rumusan Masalah
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) yang dapat meningkatkan aktivitas
5
dan hasil belajar peserta didik pada kelas X MIA 1 SMA Negeri 14 Bone pada
C. Tujuan Penelitian
Two Stray (TS-TS) yang meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik
pada kelas X MIA 1 SMA Negeri 14 Bone pada materi pelajaran ikatan kimia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
2. Bagi Sekolah