PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Aditia A Daud
Nim.191012117
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan yang telah diuraikan dalam konteks latar
belakang permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
tantangan yang perlu diperhatikan, yakni:
1. Performa belajar siswa yang menunjukkan tingkat hasil yang
belum optimal, terutama dalam hal pemahaman terhadap materi
mengenai Etika dalam Interaksi Seorang Muslim dengan Orang
Tua dan Pengajar.
2. Adopsi metode pembelajaran yang telah diterapkan masih bersifat
tradisional dan kurang menghadirkan variasi yang memadai.
3. Siswa sering merasa bosan dalam belajar.
B. Pembatasan masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang
masalah dan identifikasi masalah di atas, maka Peningkatan hasil belajar
melalui metode The Learning Cell dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas
VIII MTS Muhammdiyah isimu yang berjumlah 18 siswa. Adapun materi
yang dipilih oleh peneliti adalah hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
Dalam hal ini peneliti akan melakukan tindakan/treatment dalam satu siklus
melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
5
C. Pemecahan masalah
D. Rumusan Masalah
1. Apakah penerapan metode The Learning Cell pada materi Adab seorang
muslim terhadap orang tua dan guru kelas VIII MTS Muhammadiyah
Isimu dapat meningkatkan hasil belajar siswa….?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai permasalahan di atas, peneliti bertujuan untuk mengetahui
Apakah penerapan metode The Learning Cell pada materi Adab seorang
muslim terhadap orang tua dan guru kelas VIII MTS Muhammadiyah
Isimu dapat meningkatkan hasil belajar siswa
F. Manfaat penelitian
A. Landasan Teori
1. Hasil Belajar
3
Teni Nurrita, “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa,” MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah dan Tarbiyah 3, no. 1 (2018): 171.
5
6
4
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 275.
5
Ibid.
7
selalu melibatkan ketiga dimensi ini meskipun dengan penekanan yang berbeda.
Dimensi kognitif cenderung menitikberatkan pada teori, dimensi psikomotorik
menekankan aspek praktik, dan kedua dimensi tersebut selalu melibatkan
dimensi afektif.
1) Rana kongnitif
Ranah kognitif merujuk pada wilayah kegiatan mental (berpusat pada
otak), seperti kemampuan berpikir, memahami, menghafal, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, dan kemampuan dalam mengevaluasi. Sesuai
dengan klasifikasi taksonomi Bloom, segala usaha yang menggambarkan
aktivitas otak termasuk dalam cakupan ranah kognitif. Di dalam ranah kognitif
terdiri dari enam tingkatan proses berpikir, bervariasi dari level paling dasar
hingga puncaknya. Jenis tingkatan ini melibatkan: pengetahuan (knowledge),
pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis),
sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). Prestasi belajar dalam ranah
kognitif menggambarkan perubahan perilaku yang terjadi dalam wilayah
kognisi; hasil pembelajaran kognitif ini bukanlah sekadar kemampuan sendiri,
melainkan perubahan perilaku yang memengaruhi ranah kognitif dalam
berbagai tingkatan.
Menurut Zakiah Daradjat, pencapaian hasil pembelajaran ini terdiri
dari enam tingkat yang disusun secara hirarkis dari yang terendah hingga yang
tertinggi. Pencapaian ini dapat dibagi menjadi dua segmen:
a) Bagian pertama berfokus pada penguasaan dengan mengingat kembali
informasi yang telah diberikan dan dianggap sebagai dasar untuk membangun
pemahaman yang lebih kompleks.
b) Bagian kedua menitikberatkan pada kemampuan-kemampuan intelektual
yang menuntut proses mental untuk merangkai dan mengatur ulang materi yang
ada. Berbagai tingkatan pencapaian dalam aspek kognitif mencakup
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.6
2) Rana Afektif
Menurut David R. Krathwohl, ranah afektif merujuk pada wilayah yang
terkait dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli telah mengemukakan bahwa
6
Zakiah Daradjat, Metodik, 197
8
3) Rana Pisikomotorik
Ranah psikomotor merupakan wilayah yang terkait dengan
kecakapan atau kapabilitas beraksi setelah individu memperoleh suatu
pengalaman pembelajaran khusus. Sesuai dengan pandangan Singer, mata
pelajaran yang masuk dalam kategori mata pelajaran psikomotor adalah
yang lebih berfokus pada pergerakan dan memberikan penekanan pada
tanggapan-tanggapan fisik. Sementara menurut Ryan, penilaian prestasi
belajar dalam ranah psikomotor bisa dilakukan melalui tiga metode,
yakni:
a) melalui pengamatan langsung selama proses belajar-mengajar
(persiapan)
b) setelah proses belajar (proses)
c) beberapa waktu setelah selesai proses belajar mengajar (produk)8
7
Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 1, Desember 2013, Hal 88 – 93
8
Iin Nurbudiyani, Pelaksanaan Pengukuran Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor Pada
Mata Pelajaran memperbaiki
9
9
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2012), 30
10
10
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2012), h.122
11
11
Agus Supriyono, Coopeeratif, hlm. 122
12
d. Adapun Faktor yang medukung penerapan model pembelajaran the learning cell
13
Amelia Risanti, M. Fathoni Jurnal Pendidikan Islam Nusantara Fakultas Agama Islam
Universitas Nurul HudaVolume 01Nomor 012022
14
a. Pengertian adab
b. Posisi perintah menghormati orang tua dan guru dalam Islam menandai
keutamaan agama ini yang memiliki dasar-dasar pemikiran untuk setiap
ajarannya. Termasuk dalam hal ini adalah pendidikan etika anak terhadap kedua
orang tua dan guru. Fakta yang meneguhkan pentingnya penghormatan terhadap
14
0Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif,
(Yogyakarta: Nuansa Aksara Grafika, 2016), h. 90-91
15
Umam B. Karyanto, “MAKNA DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Semantik) | Forum
Tarbiyah” 9, no. 2 (2012): 155–58.
16
Wirawan, Yahya Reka. "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Ekonomi Dan Perilaku Konsumsi Siswa." Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan 3.2
(2017): 147-167.
17
4Idi Warsah and Muhamad Uyun, “Kepribadian Pendidik: Telaah Psikologi Islami,” Psikis:
Jurnal Psikologi Islami 5, no. 1 (2019): 62–73.
15
orang tua sebagai salah satu nilai Islam yang sangat penting setelah iman kepada
Allah Swt. tergambar dalam ayat-ayat Al-Qur'an serta dalam Hadis Rasulullah,
yang berperan sebagai landasan utama dalam ajaran Islam. Ketegasan kewajiban
ini tercermin dari pengulangan Allah dalam menyampaikan pesan berbakti kepada
orang tua, sebagai kelanjutan dari perintah beribadah kepada-Nya, dalam beberapa
ayat Al-Qur'an dan juga dalam Hadis.
۞َو َقَض ٰى َر ُّبَك َأاَّل َتۡع ُبُد ٓو ْا ِإٓاَّل ِإَّياُه َو ِبٱۡل َٰو ِلَد ۡي ِن ِإۡح َٰس ًنۚا ِإَّم ا َيۡب ُلَغَّن ِع نَدَك ٱۡل ِكَبَر َأَح ُدُهَم ٓا َأۡو ِكاَل ُهَم ا َفاَل َتُقل
َّلُهَم ٓا ُأّٖف َو اَل َتۡن َهۡر ُهَم ا َو ُقل َّلُهَم ا َقۡو اٗل َك ِر يٗم ا َو ٱۡخ ِفۡض َلُهَم ا َج َناَح ٱلُّذ ِّل ِم َن ٱلَّر ۡح َم ِة َو ُقل َّرِّب ٱۡر َح ۡم ُهَم ا
َك َم ا َر َّبَياِني َص ِغ يٗر ا
Artinya:
َو َم ٓا َأۡر َس ۡل َنا ِم ن َقۡب ِلَك ِإاَّل ِر َج ااٗل ُّنوِح ٓي ِإَلۡي ِهۖۡم َفَٔۡسُلٓو ْا َأۡه َل ٱلِّذ ۡك ِر ِإن ُك نُتۡم اَل َتۡع َلُم وَن
:Artinya
َو ِإۡذ َأَخ ۡذ َنا ِم يَٰث َق َبِنٓي ِإۡس َٰٓر ِء يَل اَل َتۡع ُبُد وَن ِإاَّل ٱَهَّلل َو ِبٱۡل َٰو ِلَد ۡي ِن ِإۡح َس اٗن ا َو ِذ ي ٱۡل ُقۡر َبٰى َو ٱۡل َيَٰت َم ٰى
َو ٱۡل َم َٰس ِكيِن َو ُقوُلوْا ِللَّناِس ُح ۡس ٗن ا َو َأِقيُم وْا ٱلَّص َلٰو َة َو َء اُتوْا ٱلَّز َكٰو َة ُثَّم َتَو َّلۡي ُتۡم ِإاَّل َقِلياٗل ِّم نُك ۡم
َو َأنُتم ُّم ۡع ِرُضوَن
Artinya :
18
5Nufus, Fika Pijaki, et al. "Konsep Pendidikan Birrul Walidain Dalam QS. Luqman (31): 14
DAN QS. AL ISRA (17): 23-24." Jurnal Ilmiah Didaktika: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran
18.1 (2017): 16-31.
19
Rahma Diani, “Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantukan LKS Terhadap Hasil Belajar
Fisika Peserta Didik Kelas XI SMA Perintis 1 Bandar Lampung,” Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
Biruni 5, no. 1 (April 27, 2016): 83–93, https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i1.108
17
َو َو َّص ۡي َنا ٱِإۡل نَٰس َن ِبَٰو ِلَد ۡي ِه َح َم َلۡت ُه ُأُّم ۥُه َو ۡه ًنا َع َلٰى َو ۡه ٖن َو ِفَٰص ُل ۥُه ِفي َعاَم ۡي ِن َأِن ٱۡش ُكۡر ِلي
م َفاَل ُتِط ۡع ُهَم ۖاٞ َو ِلَٰو ِلَد ۡي َك ِإَلَّي ٱۡل َم ِص يُر َو ِإن َٰج َهَداَك َع َلٰٓى َأن ُتۡش َك ِبي َم ا َلۡي َس َلَك ِبِهۦ ِع ۡل
ِر
َو َص اِح ۡب ُهَم ا ِفي ٱلُّد ۡن َيا َم ۡع ُر وٗف ۖا َو ٱَّتِبۡع َس ِبيَل َم ۡن َأَناَب ِإَلَّۚي ُثَّم ِإَلَّي َم ۡر ِج ُع ُك ۡم َفُأَنِّبُئُك م ِبَم ا
ُك نُتۡم َتۡع َم ُلوَن
Artinya:
21
Shihab, Tafsir Al-Misbah:…, 129
19
َح َّد َثَنا َأُبو اْلَو ِليِد َح َّد َثَنا ُش ْع َبُة َقاَل اْلَو ِليُد ْبُن َع ْيَز اٍر َأْخ َبَرِني َقاَل َسِم ْع ُت َأَبا َع ْم ٍرو
الَّش ْيَباِنَّي َيُقوُل َأْخ َبَر َنا َص اِح ُب َهِذِه الَّد اِر َو َأْو َم َأ ِبَيِدِه ِإَلى َداِر َع ْبِد ِهَّللا َقاَل َس َأْلُت
اْلَع َمِل َأَح ُّب ِإَلى ِهَّللا َقاَل الَّص اَل ُة َع َلى َو ْقِتَها َقاَل ُثَّم الَّنِبَّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأُّي
َقاَل اْلِج َهاُد ِفي َس ِبيِل ِهَّللا َقاَل َح َّد َثِني ِبِهَّن َو َلْو َأٌّي َقاَل ِبُّر اْلَو اِلَد ْيِن َقاَل ُثَّم َأٌّي
اْسَتَز ْد ُتُه َلَز اَد ِني
Artinya:
Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Emilia Sentika dan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti adalah penggunaan metode "the learning cell." Dalam
penelitian ini, peneliti menerapkan metode ini pada materi yang berkaitan dengan
aqiqah dan kepedulian kurban, dengan tujuan untuk membangkitkan rasa peduli
dalam masyarakat. Pendekatan ini bertujuan untuk menghadirkan variasi dalam
proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih beragam dan melibatkan
partisipasi aktif serta membantu meningkatkan rasa percaya diri siswa. Di sisi lain,
kesamaannya dengan skripsi ini adalah penggunaan metode "the learning cell" yang
mampu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.22
b. Sebuah skripsi yang di tulis oleh Devi Selvia “Pengaruh Strategi The Learning Cell
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih dikelas VII MTsN 1
Tanggamus”.
Hasil dari penelitian tersebut menunjuhkan Bahwa: Hasil pembelajaran
pada mata pelajaran Fiqih menggunakan Strategi Pembelajaran The Learning Cell
menunjukkan pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
sebelum penerapan Strategi Pembelajaran The Learning Cell. Temuan ini sesuai
dengan hasil perhitungan yang diperoleh dari analisis uji T. Data perhitungan
menunjukkan bahwa nilai sig = 0.000 atau t-table 1.66901 < thitung 11.260,
mengindikasikan bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒. Dengan demikian,
hipotesis Ho ditolak dan Hipotesis Ha diterima, yang mengonfirmasi adanya
22
Emilia Sentika 2019,Skripsi: penerapan metode pembelajaran The Learning Cell dalam
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI di SMPN 14 Seluma.(Link:
http://repository.iainbengkulu.ac.id/3754/ di akses pada 14 mei 2023 jam 11:47)
21
Pengaruh Strategi The Learning Cell Terhadap Hasil Belajar Fiqih Siswa di
MTsN 1 Tanggamus.
Adapun perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Devi Selvia dan
skripsi yang disusun oleh Aditia A Daud adalah fokusnya. Skripsi Devi Selvia
lebih berfokus pada dampak Strategi The Learning Cell terhadap hasil belajar
siswa. Penelitian ini memiliki pendekatan kuantitatif untuk mengukur pengaruh
Strategi The Learning Cell secara lebih rinci. Di sisi lain, skripsi Aditia A Daud
lebih menitikberatkan pada pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.23
5. Kerangka Berfikir
Diskusi penerapan
pemecahan metode The
masalah Learning Cell
Evaluasi awal
Evaluasi Efek Evaluasi Akhir
Permasalahan umum yang sering terjadi di kelas yaitu rendahnya hasil belajar
siswa,pembelajaran terasa monoton, menggunakan metode pembelajaran konvesional.
Penerapan metode pembelaran The Learning cell di harapkan dapat memecahkan masalah ini.
Caranya dengan melatih guru PAI,kemudian mengaplikasikan secara kolaboratif dengan
peneliti. Hasilnya,di harapkan proses pembelajaran di kelas tidak lagi monoton serta prestasi
belajar siswa juga akan meningkat.
23
6. Hipotesis Tindakan
Adapun tingkat keberhasilan dalam metode the learning cell untuk meningkatkan
kemampuan hasil belajar siswa adalah lebih dari 70% keberhasilan siswa itu dikatakan
katagori baik/skor siswa dari 65-80 skor
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu proses penelitian yang berfokus
pada lingkungan kelas, dimaksudkan untuk mengatasi tantangan pembelajaran yang
dihadapi oleh para pendidik. Tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan hasil
pembelajaran, serta mencoba pendekatan-pendekatan baru dalam upaya peningkatan mutu
dan hasil pembelajaran. PTK bisa dijalankan secara individu atau kolaboratif. PTK
individu merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh satu guru dalam kelasnya sendiri
atau dalam kelas guru lain. Sementara itu, PTK kolaboratif adalah bentuk penelitian di
mana beberapa guru berkolaborasi untuk menyelenggarakan penelitian di kelas masing-
masing, sambil anggota lainnya mengunjungi kelas untuk melakukan pengamatan.24
Kurt Lewin dikenal sebagai tokoh yang pertama kali mengenalkan konsep
penelitian tindakan. Model PTK yang dikemukakan oleh Kurt Lewin terdiri dari empat
elemen utama, yakni perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting). Keempat komponen ini dihubungkan dalam suatu
siklus yang berkesinambungan. Desain konsep Kurt Lewin dapat diperinci dalam gambar
berikut: ACTING
Tindakan
PLANNING OBSERVING
Perencanaan Pengamatan
REFLECTING
Refleksi
INDONESIA Vol. VI No. 1 – Tahun 2008 Hal. 87 - 93 PENELITIAN VI, no. 1 (2008): 87–93.
18
19
B. Setting penelitian
1. Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini akan dijalankan di kelas VIII di MTS
Muhammadiyah Isimu. Alasan pemilihan sekolah ini adalah untuk meningkatkan
pencapaian hasil belajar siswa menggunakan pendekatan The Learning Cell dalam
materi Pendidikan Agama Islam, khususnya topik Adab Seorang Muslim Terhadap
Orang Tua dan Guru.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dalam periode tahun ajaran
2022/2023.
C. Subjek penelitian
Subyek penelitian memiliki peran penting dalam memperoleh data dan informasi yang
diinginkan dalam rangka penelitian. Dalam konteks penelitian ini, subjek penelitian yang
diteliti adalah siswa yang berada di kelas MTS Muhammadiyah Isimu. Penelitian ini
difokuskan pada kelas VIII B pada tahun ajaran 2022/2023. Kelas ini terdiri dari 18
siswa, dengan komposisi 4 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Dalam mengumpulkan data penelitian, teknik yang digunakan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Tes
Tes digunakan sebagai alat untuk menghimpun informasi mengenai prestasi belajar
siswa, termasuk melalui pengujian lisan, tulisan, dan observasi tindakan.. 25 Sebagai
instrumen evaluasi, tes berfungsi sebagai sarana pengukuran yang menghasilkan data
berbentuk nilai atau skor, sehingga peneliti dapat mengevaluasi kemampuan siswa
secara kuantitatif. Pelaksanaan tes ini dilakukan pada akhir setiap siklus.
2. Observasi
Observasi digunakan sebagai metode untuk menghimpun data mengenai aktivitas
belajar siswa dalam proses pembelajaran. Pengumpulan data melalui observasi
Endra Murti Sagoro, “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Berbasis Gamifikasi Akuntansi
25
Pada Mahasiswa Non-Akuntansi,” Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 14, no. 2 (2017).
20
dilakukan dengan cara partisipatif, di mana pengamat turut serta dalam kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh subjek yang sedang diamati. Dalam konteks
penelitian ini, pengamatan bertujuan untuk memperoleh informasi tentang interaksi
antara siswa dan guru selama proses belajar mengajar.26
3. Dokumentasi
Dokumentasi memiliki peran penting dalam mencatat kegiatan yang terjadi antara
siswa dan guru selama proses pembelajaran, yang dapat berupa foto dan video.
Penggunaan video dalam dokumentasi tidak hanya mendukung pengumpulan data
yang lebih mendalam, tetapi juga memberikan dukungan dalam analisis dan
peningkatan proses pembelajaran melalui tinjauan ulang rekaman video. Hal ini
memungkinkan untuk mengidentifikasi area perbaikan dan merencanakan langkah-
langkah untuk siklus pembelajaran berikutnya guna mencapai peningkatan hasil
belajar yang lebih baik.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian, yang juga dikenal sebagai alat ukur, memiliki peranan sentral
dalam suatu studi ilmiah. Tahap penyusunan instrumen menjadi aspek krusial dalam
proses metodologi penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat yang memfasilitasi
pengumpulan data yang esensial. Sugiyono mengungkapkan bahwa instrumen
penelitian adalah“suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati”.27
Maka dalam hal ini instrument yang di gunakan oleh peneliti antara lain:
1. Soal tes
a. Tes Uraian
Tes uraian merupakan jenis evaluasi di mana siswa diminta untuk merespons
pertanyaan yang telah disusun dengan cara menyusun jawaban secara terstruktur.
Dalam format ini, siswa mengorganisasikan gagasan mereka sendiri untuk setiap
pertanyaan yang diberikan. Penggunaan tes uraian memiliki nilai yang signifikan
26
Febrian Widya Kusuma and Mimin Nur Aisyah, “Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi
Ips 1 Sma Negeri 2 Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012,” Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 10,
no. 2 (2012): 43–63.
27
Sugiyono, 2013, hlm. 148
21
Tabel 3.1
Kisi kisi soal evaluasi
Subino. 1987. Kontruksi dan Analisis Tes Suatu Pengantar kepada Teori Tes dan
29
Dalam penelitian ini, digunakan dua jenis lembar observasi. Pertama, lembar observasi
yang dirancang untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja guru dalam proses
pembelajaran. Kedua, lembar observasi yang difokuskan untuk menilai tingkat
partisipasi siswa dalam lingkungan pembelajaran. Rincian lebih lanjut terkait ciri-ciri
khusus dari masing-masing jenis lembar observasi ini dijelaskan di bawah ini:
a. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi mengenai partisipasi siswa digunakan dengan tujuan untuk
mengumpulkan informasi yang menggambarkan kinerja individu siswa selama
23
Tabel 3.1
Lembar Observasi Siswa
Pengamat
NO Indikator/Aspek Yang Diamati Skor Penilaian Skor
1 2 3 4
1. Siswa merespon Apresepsi/Motivasi.
2. Siswa mendengarkan saat tujuan
pembelajaran di sampaikan.
3. Siswa memusatkan perhatian pada
materi pembelajaran.
4. Siswa antusias ketika diperkenalkan
dan dijelaskan pengertian hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru
dengan benar.
5. Siswa Mendeskripsikan pengertian
hormat dan patuh kepada orang tua
dan guru dengan benar.
6. Siswa bertanya jawab dengan teman
sebangku tentang materi hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru
7. Siswa memberi tanggapan saat guru
mengecek pemahaman.
8. Siswa mengerjakan dengan tertip saat
dilaksanakan tes evaluasi tertulis
perorangan oleh guru.
9. Siswa merespon kesimpulan materi
pembelajaran yang disampaikan
guru.
10. Menyimpulkan hasil
24
Skor perolehan
Tabel 3.2.
Lembar Observasi Guru
Motivasi
2 Kegiatan inti
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran sesuai
25
Dengan merujuk kepada lembar observasi yang disajikan di atas, maka lembar
observasi mengamati aktivitas guru dapat dilihat pada rumus sebagai berikut:
F
𝑃= X 100%...................................................
N
Keterangannya, P adalah prosentase yang akan dicari, sedangkan F merupakan skor
yang diperoleh dari hasil observasi, N adalah jumlah skor ideal (jumlah aspek yang
diobservasi, yakni 18 aspek dikalikan 4), dan 100 adalah bilangan tetap.
F. Indikator kinerja
Dibawah ini adalah indicator-indikator yang menjadi petunjuk prestasi tercapai dalam
meningkatkan pencapaian hasil belajar yang dapat dikenali oleh siswa saat terlibat dalam
proses pembelajaran:
G.Prosedur tindakan
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
yang melibatkan serangkaian siklus yang disesuaikan dengan kebutuhan. Tiap siklus
terdiri dari empat (4) tahapan yang dilakukan secara berurutan, yaitu:
1. perencanaan,
2. Pelaksanaan,
3. pengamatan,
4. refleksi.
1. Siklus 1
28
a. Perencanaan
Sebelum melakukan tindakan peneliti merencanakan penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi aqiqah dan kepedulian kurban
menumbuhkan kepedulian umat kelas VIII
b. Pelaksanaan
Pada pertemuan awal, peneliti melaksanakan aktivitas sesuai dengan rencana
pembelajaran yang melibatkan empat indikator yang harus dicapai oleh siswa. Tahap-
tahap kegiatan terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup. Pada siklus I, pada
pertemuan kedua, guru melanjutkan kegiatan yang telah dimulai sebelumnya dengan
fokus pada tiga indikator yang mencakup tahapan pendahuluan, inti, dan penutup.
Setelah tahapan siklus I, dilakukan evaluasi melalui tes hasil belajar untuk mengukur
tingkat pencapaian siswa setelah pelaksanaan tindakan tersebut.
c. Observasi
Pada tahap pengamatan atau observasi, peneliti melakukan pengamatan terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran yang dijalankan oleh siswa.
d. refleksi,
Pada tahap ini, evaluasi dilakukan terhadap data yang telah terkumpul, baik yang
diperoleh dari peneliti maupun dari guru, untuk mengidentifikasi kelebihan yang perlu
dipertahankan serta kekurangan yang perlu diatasi. Siswa juga diminta memberikan
pendapat mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. Data-data ini
menjadi acuan dalam perencanaan siklus berikutnya. Jika belum terdapat perbaikan
yang signifikan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan, maka proses dapat
dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Χ = ΣΧ
ΣN
Keterangan:
χ = nilai rata-rata
ΣΧ = jumlah semua nilai siswa
ΣN = jumlah siswa
2. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar Kategori ketuntasan belajar yang digunakan
yaitu secara perorangan dan secara klasikal.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN
B. Hasil penelitian
Tindakan kelas siklus I pertemuan ke-1 (2x35 menit)
1. Persiapan
Pada tahap pertama pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I, telah
disiapkan rangkaian perangkat pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
c. Kegiatan akhir
Tabel: 4.1
Lembar Observasi Guru
Motivasi
2 Kegiatan inti
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang ingin
dicapai
Menunjukan penguasan materi pelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai
alokasi waktu
Menumbuhkan partisipasi peserta
didik dalam kelas
Menunjukan sikap terbuka kepada
responden anak
Menumbuhkan kecerian dan antusiame
dalam belajar
Menggunakan Bahasa lisan dan tertulis
secara jelas baik dan benar
Peserta didik dibagi dalam beberapa
kelompok dan diberikan tugas untuk
berdiskusi tentang hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru Secara
bergantian masing-masing kelompok
mempresentasikan hasilnya dan
kelompok lainnya
memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
Peserta didik melaksanakan kegiatan
yang ada di kolom “Aktivitas Siswa 2”
mencermati materi tentang hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru
34
35
3 Kegiatan Akhir
Guru dan Siswa menyimpulkan
pembelajaran dan Refleksi dengan
tanya jawab
Guru memberikan penugasan sebagai
evaluasi
Guru melakukan penilayaan (tes) akhir
kepada siswa
Memberikan penghargaan
pembelajaran selanjutnya
Guru memotivasi siswa untuk lebih
giat belajar
Memberikan tugas pr sesuai pelajaran
yang di pelajari
Guru menutup pelajaran dengan doa
dan salam
Jumlah poin KBM yang di lakukan 28 2
Sebagai berikut:
Presentasi 28 x 100% = 93,33%
30
Meskipun begitu, data hasil observasi yang tercatat dalam tabel secara
keseluruhan mencerminkan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik,
lingkungan kondusif, dan tujuan pembelajaran tercapai. Ini menunjukkan
adanya perkembangan dalam kemampuan guru dalam mengelola kelas.
tabel berikut:
Tabel: 4.2
Pengamat
NO Indikator/Aspek Yang Diamati Skor Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1. Siswa merespon Apresepsi/Motivasi. 4
2. Siswa mendengarkan saat tujuan 3
pembelajaran di sampaikan.
3. Siswa memusatkan perhatian pada 3
materi pembelajaran.
4. Siswa antusias ketika diperkenalkan 5
dan dijelaskan pengertian hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru
dengan benar.
5. Siswa Mendeskripsikan pengertian 3
hormat dan patuh kepada orang tua
dan guru dengan benar.
6. Siswa bertanya jawab dengan teman 3
sebangku tentang materi hormat dan
37
Tabel 4.3 :
Tes hasil belajar siswa materi adab seoarang muslim terhadap
guru dan orang tua
38
Dari informasi yang tertera dalam tabel di atas, dapat diamati bahwa
rata-rata nilai dari hasil tes formatif siswa mencapai 70%, yang
mengindikasikan bahwa nilai tersebut berada di bawah standar ketuntasan
39
belajar yang ditetapkan. Karena hal ini, perlu adanya tindakan lanjutan
pada pertemuan kedua dalam siklus I untuk mengatasi situasi tersebut.
1. Persiapan
Dalam pertemuan awal dari siklus I tindakan kelas, telah disusun perangkat
pembelajaran yang terdiri dari hal-hal berikut:
a. Penyusunan rencana pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) dengan kompetensi dasar pelaksanaan shalat dengan
keterampilan yang baik dan lancar.
Tujuan pembelajaran:
1) menjelaskan pengertian adab kepada orang tua dan guru
2) mengidentifikasi contoh perilaku adab kepada orang tua dan guru
40
a. Kegiatan awal
1) Guru memberi salam dan memulai pembelajaran dengan membaca
do’a
2) Mengabsen siswa
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan
4) Guru melakukan appersepsi untuk mengingatkan kembali pengetahuan
prasarat bagi siswa dengan metode Tanya jawab dan pemberian tugas
b. Kegiatan inti
1) Guru menjelaskan konsep pentingnya hormat kepada orang tua dan
guru dalam islam
2) Guru menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang
menekankanpentingya hormat kepada orang tua dan guru
3) Guru menyajikan contoh-contoh kongret dari kehidupan sehari-hari
yang menujukan sikap hormat-menghormati dan sopan santun
terhadap orang tua dan guru.
4) Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk membahas materi tersebut.
5) Guru memberikan umpan balik dan pemahaman yang tepat kepada
siswa
c. Kegiatan akhir
1) Guru mengajak siswa untuk merenungkan dan menyimpulkan
pelajaran hari ini
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan
berdiskusi terkait pembelajaran.
3) Guru memberikan tugas refleksi kepada siswa, yaitu menuliskan tiga
komitmen dalam menjalankan sikap hormat-menghormati dan sopan
santun terhadap orang tua dan guru
41
Tabel 4.4
Lembar observasi guru
Motivasi
2 Kegiatan inti
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang ingin
dicapai
memberikan tanggapan.
Guru memberikan penjelasan
tambahan dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang
materi tersebut
Peserta didik melaksanakan kegiatan
yang ada di kolom “Aktivitas Siswa 3“
Mencermati materi tentang hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru
dilanjutkan mendiskusikan materi
tersebut.
Secara bergantian masing-masing
kelompok mempresentasikan hasilnya
dan kelompok lainnya
memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
Guru memberikan penjelasan
tambahan dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang
materi tersebut
44
3 Kegiatan Akhir
Guru dan Siswa menyimpulkan
pembelajaran dan Refleksi dengan
tanya jawab
Guru memberikan penugasan sebagai
evaluasi
Guru melakukan penilayaan (tes)
Memberikan penghargaan
Sebagai berikut:
Presentasi 30 x 100% = 100%
30
tabel berikut:
Tabel : 4.5
Pengamat
NO Indikator/Aspek Yang Diamati Skor Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1. Siswa merespon Apresepsi/Motivasi. 4
2. Siswa mendengarkan saat tujuan 3
pembelajaran di sampaikan.
3. Siswa memusatkan perhatian pada 5
materi pembelajaran.
4. Siswa antusias ketika diperkenalkan 5
dan dijelaskan pengertian hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru
dengan benar.
5. Siswa Mendeskripsikan pengertian 5
hormat dan patuh kepada orang tua
dan guru dengan benar.
6. Siswa bertanya jawab dengan teman 3
sebangku tentang materi hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru
7. Siswa memberi tanggapan saat guru 4
mengecek pemahaman.
8. Siswa mengerjakan dengan tertip saat 4
dilaksanakan tes evaluasi tertulis
perorangan oleh guru.
9. Siswa merespon kesimpulan materi 3
pembelajaran yang disampaikan
guru.
10. Menyimpulkan hasil 4
46
Total 40
Berdasarkan data observasi tersebut di atas di persentasikan
akhtivitas siswa dalam KBM sebagai berikut:
Tabel : 4.6
Tes hasil belajar siswa materi adab seoarang muslim terhadap
guru dan orang tua
9. Nasya arif 85 80 90
10. Desi riyanti abas 90 80 85
11. Nur fadila harun 90 80 90
12. Dea kaharu 90 85 90
13. Maggfira R badu 85 80 85
14. Ramla adam 90 80 85
15. Amelia kai 85 80 85
16. Billy rifai 100 90 90
17. Mohammad J adam 85 80 85
18. Mohammad ikram 85 80 85
lasandou
Jumlah 1500 1385 1450
Rata – rata 87,5 81,11 86,38
Jumlah Rata-rata 85%
Dari data yang tertera pada tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata nilai
hasil tes formatif siswa mencapai 85%, yang menunjukkan peningkatan dan
sudah melebihi standar yang ditetapkan. Namun, meskipun demikian, masih
ada ruang untuk lebih meningkatkan nilai ini guna mencapai hasil yang lebih
baik.
positif pada peningkatan partisipasi dan interaksi siswa dalam proses belajar
mengajar, seperti dapat diamati pada:
a) Hasil tes siswa pada siklus ke I pertemuan ke-2 nilai rata-rata 85%
C. Pembahasan
Tabel
Hasil KBM Siklus dalam PTK
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi atas pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I, termasuk
pertemuan pertama dan kedua, dapat diambil kesimpulan berikut ini: Melalui
pendekatan pembelajaran dengan metode the learning cell, terjadi peningkatan yang
signifikan dalam kemampuan belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Dari sisi peran guru, aktivitas guru dalam proses pembelajaran memiliki hasil yang
positif dengan persentase rata-rata siklus I pertemuan pertama mencapai 93,33%
dan siklus I pertemuan kedua mencapai 100%.
2. Dari sisi siswa, tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran menunjukkan
keaktifan dan antusiasme yang cukup tinggi. Aktivitas siswa secara keseluruhan
mengalami peningkatan, dimana pada siklus I pertemuan pertama mencapai 70%,
dan pada siklus I pertemuan kedua meningkat menjadi 80%.
3. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yang berdampak pada materi
adab seorang muslim terhadap orang tua dan guru. Hal ini terlihat dari hasil tes
belajar siswa, dimana pada siklus I pertemuan pertama, hasil belajar masih sekitar
70%, namun meningkat pada siklus I pertemuan kedua dengan rata-rata nilai 85%,
yang melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan.
B. Saran
2. Siswa perlu mengikuti tahapan kerja yang sistematis dalam menyelesaikan tugas-
tugas, sehingga setiap langkah mencerminkan pemahaman mereka.
3. Model pembelajaran The Learning Cell menjadi alternatif yang efektif terutama
dalam mengajarkan materi adab terhadap orang tua dan guru. Model ini dapat
mempercepat pemahaman siswa terhadap materi dan berpotensi meningkatkan
hasil belajar siswa.
4. Pihak sekolah dan para pendidik perlu memberikan dukungan dalam hal fasilitas
pembelajaran dan memberikan kebebasan bagi guru dalam mengelola proses
pembelajaran..
DAFTAR PUSTAKA
Agus Supriyono, Coopeeratif Learning, Teori Dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013, Cet X), hlm. 122
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2012), h.122
Amelia Risanti, M. Fathoni Jurnal Pendidikan Islam Nusantara Fakultas Agama Islam
Universitas Nurul HudaVolume 01Nomor 012022
aIdi Warsah and Muhamad Uyun, “Kepribadian Pendidik: Telaah Psikologi Islami,” Psikis:
Jurnal Psikologi Islami 5, no. 1 (2019): 62–73.
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2012), 30
Devi Selvia 2018, Skripsi: Pengaruh Strategi The Learning Cell Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih dikelas VII MTsN 1 Tanggamus (Link:
http://repository.radenintan.ac.id/5492/1/SKRIPSI%20FULL_DEVI
%20SELVIA_NPM%201411010046.pdf di akses pada 14 mei 2023 jam 11:47)
51
52
Emilia Sentika 2019,Skripsi: penerapan metode pembelajaran The Learning Cell dalam
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI di SMPN 14 Seluma.(Link:
http://repository.iainbengkulu.ac.id/3754/ di akses pada 14 mei 2023 jam 11:47)
Febrian Widya Kusuma and Mimin Nur Aisyah, “Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi
Siswa Kelas Xi Ips 1 Sma Negeri 2 Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012,” Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia 10, no. 2 (2012): 43–63.
HR. Ahmad 20722, at-Turmudzi 1605, dan dishahihkan al-Albani di akses di internet pada 11
mei 2023 pukul 16:13 WITA. Link https://konsultasisyariah.com/23725-makna-
anak-tergadaikan-dengan-aqiqahnya.html
HR.Imam Ahmad dan Ashhabu sunan dan disahehkan oleh At- Trimidzi di akses di internet
pada 11 mei 2023 pukul 16:13 WITA. Link https://brainly.co.id/tugas/20318734
HR.Al-Baihaqiy di akses di internet pada 11 mei 2023 pukul 16:13 WITA. Link
https://pantiyatim.or.id/aqiqah-waktu-yang-tepat-untuk-melaksanakan-
kewajiban-aqiqah/
Iin Nurbudiyani, Pelaksanaan Pengukuran Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor Pada
Mata Pelajaran Memperbaiki
Linda Dwi Astuti, “Implementasi Metode The Learning Cell Untuk Meningkatkan
KeaktifanDan Prestasi Belajar Ips Siswa Kelas VIII D SMPN 3 Kalasan”,
(Universitas Negeri Yogyakarta: 2015), h.14
53
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an (Jakarta:
Lentera Hati, 2006),
Nufus, Fika Pijaki, et al. "Konsep Pendidikan Birrul Walidain Dalam QS. Luqman (31): 14
DAN QS. AL ISRA (17): 23-24." Jurnal Ilmiah Didaktika: Media Ilmiah Pendidikan
dan Pengajaran 18.1 (2017): 16-31
OHisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif,
(Yogyakarta: Nuansa Aksara Grafika, 2016), h. 90-91
Quran word
Rahma Diani, “Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantukan LKS Terhadap Hasil Belajar
Fisika Peserta Didik Kelas XI SMA Perintis 1 Bandar Lampung,” Jurnal Ilmiah
Pendidikan Fisika Al-Biruni 5, no. 1 (April 27, 2016): 83–93,
https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i1.108
Subino. 1987. Kontruksi dan Analisis Tes Suatu Pengantar kepada Teori Tes dan
Pengukuran. (Jakarta: Depdikbud). Hal 79
Dokumentasi