PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu yang harus ditempuh oleh semua orang untuk
pejalanannya. Mulai dari kurikulum awal sampai dengan kurikulum 2013 yang telah
Melihat perkembangan yang ada, maka sudah pasti metode dan strategi mengajar
dalam interaksi kelas mengalami perkembangan. Bahkan sampai dengan saat ini, sudah
sangat banyak metode dan strategi yang dikembangkan untuk mendukung pelaksanaan
perhatian yang besar terhadap kegiatan tersebut. 2 Ketika siswa memiliki minat dalam satu
mata pelajaran tertentu, maka tanpa disuruh siswa tersebut akan memusatkan perhatian
1
F. Thomas Edison, Pendidikan Nilai-nilai Kristiani: Menabur Norma Menuai Nilai (Bandung:
Kalam Hidup, 2018), 15.
2
Roida Eva Flora Siagian, “Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Matematika,” Jurnal Formatif 2 (2): 133, https://journal/lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/
article/download/93/90.
1
2
kepada setiap materi yang disampaikan. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa minat
Selain minat, keaktifan siswa juga merupakan salah satu faktor penting dalam
kegiatan belajar. Keaktifan Siswa merupakan kegiatan atau aktivitas oleh siswa yang dapat
membawa perubahan ke arah yang lebih baik pada diri siswa karena adanya interaksi
antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan. 3 Dari keaktifan siswa,
guru dapat melihat sejauh mana materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan
baik. Ketika siswa mau untuk terlibat aktif dalam kelas, hal tersebut memperlihatkan
bahwa minat dalam diri siswa terhadap pelajaran tersebut muncul. Maka guru perlu
mencari cara untuk meningkatkan keaktifan siswa; keaktifan merupakan motor dalam
kegiatan belajar.4
Guru merupakan salah satu oknum yang berperan penting dalam membangkitkan
minat dan keaktifan belajar siswa, dalam mata pelajaran apapun. Maka kreativitas guru
dalam menyajikan materi bagi murid di dalam ranah pendidikan memiliki peranan yang
sangat penting dalam proses belajar mengajar. Selain itu, kreativitas guru dalam memilih
metode yang digunakan atau dipilih juga harus mampu meningkatkan minat dan keaktifan
Begitu pula halnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen, kreativitas
guru juga dibutuhkan untuk menyajikan materi. Ketika guru paham mengenai cara
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, maka Pendidikan Agama Kristen akan
dapat dengan mudah dipahami dan diterapkan oleh para siswa dalam kehidupan masa kini.
Faktor media pembelajaran merupakan faktor utama, yang memengaruhi hasil belajar
3
Yolanda Dian Nur Megawati, Annisa Ratna Sari, “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun Ajaran 2011/2012,” Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia X, No. 1 (2012): 163, https://journal.uny.ac.id/indx.php/jpakun/article/view/927.
4
Sinar, Metode Active Learning: Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa.
(Yogyakarta: Deepublish, 2018), 9.
3
siswa.5 Pendidik mengatur atau merencanakan metode agar peserta didik banyak terlibat
dalam proses pembelajaran.6 Maka dari itu, guru Pendidikan Agama Kristen pun juga harus
Kristen. Banyak guru Kristen yang masih terpola dengan metode-metode pembelajaran
yang lama, yang akhirnya membuat minat dan keaktifan siswa dalam belajar menjadi
menurun. Meski hanya guru yang mengempu satu mata pelajaran, guru Pendidikan Agama
dianugerahkan merupakan suatu keharusan untuk dapat menjadi berkat bagi siswa yang di
ajar. Hal ini menandakan bahwa kreativitas guru dalam mengeksplorasi metode-metode
untuk membangkitkan minat dan keaktifan siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama
Kristen menjadi suatu hal yang tidak dapat dianggap sepele. Seorang guru yang mau untuk
Pada masa praktik, penulis melihat adanya masalah dalam kurangnya minat dan
keaktifan belajar pada siswa kelas 5 SD GKLB 1 Luwuk pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Kristen. Hal ini nampak pada saat pembelajaran dibawakan oleh guru mata
5
Supardi U. S., Leonard, dkk, “Pengaruh Media Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar Fisika,” Jurnal Formatif 2(1): 71-81, 72), https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/
article/view/86/84.
6
Edison, 127.
7
Binsen S. Sidjabat, Pendidikan Kristen Konteks Sekolah (Bandung: Kalam Hidup, 2018), 61.
4
pelajaran, banyak murid yang kabur dari kelas dan tidak kembali, bahkan ada yang tetap di
kelas tetapi hanya bermain dan sama sekali tidak mendengarkan penjelasan. Setelah
sekolah tersebut, penulis melihat bahwa hal tersebut diakibatkan oleh metode yang
digunakan pada saat pembelajaran PAK monoton dan membuat siswa bosan, sehingga
pembelajaran aktif dengan strategi reconnecting, salah satu metode yang dapat digunakan
untuk mengajar Pendidikan Agama Kristen ketika penulis dipercayakan untuk mengajar
kelas 5. Dalam metode pembelajaran aktif, ada banyak strategi yang dapat digunakan agar
siswa mampu menangkap pelajaran dengan baik dan menambah minat dan keaktifan dalam
proses pelaksanaannya. Dalam strategi pembelajaran ini, dituntut keaktifan siswa yang
pembelajaran aktif. Strategi ini selain mengedepankan siswa untuk dapat mereview
kembali setiap pembelajaran yang telah dipelajari di kelas, juga dapat membuat siswa lebih
aktif menggali infomasi dan mengembangkan opini pribadi. Sri Maryanti dalam skripsinya
menjelaskan bahwa
8
Sri Maryanti. “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Aktif
Dengan Strategi Reconnecting Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Padang Mutung Kecamatan
Kampar Kabupaten Kampar,” (Skripsi S.Pd,: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2011), 1,
http://repository.uin-suska.ac.id/1035/.
5
Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa salah satu keunggulan dari strategi
pembelajaran reconnecting adalah membuat siswa mengingat kembali materi yang telah
diajarkan. Hal ini akan membuat siswa lebih memahami pelajaran yang sudah lewat,
sehingga materi yang guru ajarkan tidak berlalu begitu saja. Dengan menggunakan strategi
ini, minat dan keaktifan siswa terhadap pelajaran PAK pun dapat bertambah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Endah Tri Winarsih, dapat dilihat
reconnecting mampu meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam proses belajar
Peningkatan respons dan keaktifan siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran aktif
reconnecting menandakan bahwa strategi ini merupakan salah satu strategi yang dapat
diterapkan juga dalam Pendidikan Agama Kristen. Minat belajar siswa harus juga
ditumbuhkan dalam mata pelajaran ini, dan keaktifan siswa dapat mendukung terjadinya
dihadapi dalam kegiatan belajar.10 Ketika siswa aktif, maka muncul rasa kepercayaan diri
di dalam siswa untuk mengemukakan pendapat. Siswa yang aktif akan membuat guru
ketergantungan dengan strategi pembelajaran. Melihat dari permasalahan yang ada, maka
9
Endah Tri Winarsih, “Peningkatan Respon dan Keaktifan Siswa pada Pembelajaran Matematika
melalui Strategi Pembelajaran Reconnecting (PTK Bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap di MTs Negeri
Karanggede Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011),” (Skripsi S.Pd, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2011), 1, http://eprints.ums.ac.id/13811.
10
Esy Widyastuti, Sri Adi Widodo, “Hubungan Antara Minat Belajar Matematika Keaktifan Siswa
dan Fasilitas Belajar di Sekolah dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas X SMK Se-Kecamatan
Umbulharjo,” Prosiding Seminar Nasional Etomatnesia, (Yogyakarta: 2018), 876, http://jurnal/ustjogja.ac.id/
index/php/etnomatnesia/article/view/2431.
6
satu jalan keluar atau alternatif pandangan bagi pembaca yang menghadapi permasalahan
Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi pokok masalah
yang di bahas dalam tulisan ini adalah: sejauh manakah strategi pembelajaran aktif
reconnecting meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa kelas 5 SD GKLB 1 Luwuk?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
strategi pembelajaran aktif reconnecting meeningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian karya ilmiah ini sebagaimana yang diharapkan oleh
pembelajaran aktif reconnecting untuk meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa.
Kedua, melalui karya ilmiah ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi guru-guru
untuk dapat menerapkan dan memilih strategi yang tepat demi meningkatkan minat dan
Metode Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan
masalah yang ada di dalam kelas. Dan juga menerapkan atau mempraktikkan metode
yang berkaitan dengan strategi pembelajaran reconnecting untuk peningkatan minat dan
Ketiga, membagikan angket pre-test dan post-test untuk mendapatkan hasil persepsi
Batasan Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis hanya berfokus kepada siswa kelas 5 SD
reconnecting untuk meningkatkan minat dan keaktifan belajar PAK siswa di kelas tersebut.
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya ilmiah ini terdiri atas lima bab, yang akan
Bab pertama, bagian ini membahas latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan
pembelajaran aktif reconnecting, minat dan keaktifan belajar, pengertian minat, indikator
minat, pengertian keaktifan, indikator keaktifan, pengertian belajar, pengaruh minat dan
8
keaktifan dalam belajar, pengaruh strategi pembelajaran reconnecting terhadap minat dan
keaktifan.
penelitian, visi dan misi SD GKLB 1 Luwuk, jenis penelitian, populasi, sampel, teknik
Bab keempat, analisis hasil penelitian, analisis hasil penelitian dan pembahasan,
kesimpulan analisis.