Anda di halaman 1dari 18

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PAI MELALUI PENERAPAN METODE QUANTUM


LEARNING
( Penelitian Tindak Kelas Terhadap Siswa Kelas X SMK PIRAMIDA
Rancaekek Kabupaten Bandung )

Proposal Penelitian

Diajukan sebagai pengajuan judul skripsi prodi pendidikan agama islam

Oleh :

HAZMI JAYA KUSUMAH


(118202093)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
Proposal Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA


PELAJARAN PAI MELALUI PENERAPAN METODE QUANTUM
LEARNING
( Penelitian Tindak Kelas Terhadap Siswa Kelas X SMK PIRAMIDA
Rancaekek Kabupaten Bandung )

A. Latar belakang

Dalam pandangan Dedi Mulyasa:1 bahwa pendidikan hakikatnya adalah

proses pematangan kualitas hidup, melalui proses tersebut diharapkan manusia

dapat memahami arti dan hakikatnya hidup. Serta untuk apa dan bagaimana

menjalankan tugas hidup dan kehidupan secara benar. Karena itulah fokus

pendidikan diarahkan pada pembentukan kepribadian unggul dengan menitik

beratkan pada peroses pematangan kualitas logika, hati, akhlak dan keimanan.

Puncak pendidikan adalah tercapainya titik kesempurnaan kualitas hidup.

Bagaimanapun dalam rumusan Undang-undang No 20 Tahun 2013 tentang

sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat (1)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan peroses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengencangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadianya, kecerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara2

Pendidikan tidak pernah terlepas dengan keberadaan seorang pengajar.

Hal ini dikarenakan seorang pengajar memiliki pengaruh besar dalam menentukan

1
Dedi Mulyasa, Pendidikan bermutu dan berdaya saing ( Bandung: Rosda karya. ,2015. Hal 2.

2
Depertemen Agama RI, Undang-undang peraturan pemerintah RI tentang pendidikan Jakarta..
Sekretariat Dirjen Pendidikan Islam, 2006. Hal. 5

1
kualitas pendidikan. Secara umum pengajar adalah pendidik (guru) untuk

pendidikan anak sekolah. Seorang guru atau pengajar harus memiliki kompetensi

yang unggul dalam mendidik, Kompetensi guru adalah perangkat penguasaan

kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat menjadikan kinerjanya

secara tepat dan efektif. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan yang meliputi: Kompetensi

pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional dan Kompetensi

Sosial.

Kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi dari keempat

yang harus dimiliki seorang guru dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Hal

ini dikarenakan kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan

dengan pemahaman peserta didik dan pengelolaan proses pembelajaran.

Kompetensi pedagogik juga berkaitan dengan tentang penguasaan beberapa teori

tentang pendidikan, menguasai bahan ajar, menyusun pelaksanaan pembelajaran,

dan menguasai macam-macam metode pembelajaran.

Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peran penting

dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh

seorang guru. Tugas guru adalah bagaimana ia menyampaikan materi

pembelajaran dengan baik melalui materi komunikasi dalam proses belajar

mengajar yang dilakukan3. pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses

komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia

komunikasi terdiri di mana guru dan peserta didik bertukar pikiran untuk

mengembangkan ide dan pengertian. Pada kegiatan komunikasi sering timbul dan

3
H. Anwar Dan M. Basyiruddin, Media Pembelajaran ( cet. Jakarta Intermasa, 2002). Hal. 1.

2
terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif

dan efisien, antara lain adanya kecenderungan Varibalisme, ketidak siapan peserta

didik, kurangnya minat dan kegiatan dan sebagainya.4

Proses pembelajaran akan berhasil jika materi yang menyenangkan dan

menggairahkan bisa muncul pada diri peserta didik. Dengan adanya situasi

semacam itu peserta didik tidak hanya menunggu apa yang disampaikan guru

tetapi mereka akan cenderung berpartisipasi secara aktif dalam proses

pembelajaran. Sehingga akan memudahkan pendidik dalam menyampaikan

materi. Keaktifan siswa sangat diperlukan karena untuk mengetahui seberapa jauh

mereka memahami materi.

Ada 4 masalah pokok yang sangat penting, yang dapat dan harus dijadikan

pedoman untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran agar berhasil sesuai yang

diharapkan sebagai berikut:

1. Spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana

diinginkan sebagai hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Sasaran yang

dituju harus jelas dan terarah. Oleh karena itu, tujuan pengajaran yang

dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami oleh anak

didik. Bila tidak, maka kegiatan belajar mengajar tidak punya arah dan

tujuan yang pasti.

2. Memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan

efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran.

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar

yang dianggap paling tepat dan efektif.


4
0p cit. Hal. 13.

3
4. Menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru

mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk melalui sampai

sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang diberikannya.5

Dari keempat pedoman pelaksanaan pembelajaran di atas, memilih dan

menetapkan metode pembelajaran merupakan hal yang penting disiapkan oleh

seorang guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan

masalah peserta didik akhir-akhir ini karena kurangnya semangat dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, termasuk kurangnya aktivitas belajar peserta didik, seperti

aktivitas membaca, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis, hal ini terjadi

hampir setiap mata pelajaran, termasuk mata pelajaran PAI. Maka memilih

metode pembelajaran merupakan hal yang sangat penting memulai kegiatan

pembelajaran sehingga masalah yang dialami peserta didik di atas bisa teratasi.

Di Vesta and Thompson menyatakan bahwa belajar merupakan tingkah

laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Senada dengan rumusan

tersebut Gage and Berliner juga memberikan definisi yang hampir sama, yakni

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena

pengalaman.6 Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang

bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang

menyangkut nilai dan sikap (afektif).

Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh beberapa faktor

diantaranya : metode pembelajaran. Metode ini diartikan sebagai “suatu cara atau

5
Syaiful Bahri, Aswan Zain, Strategi Belajar mengajar (Cat II, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002).
Hal. 6.
6
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya , 2009), Cet. Ke-5, hal. 156

4
prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu”.7 Metode pembelajaran

dalam kegiatan belajar mengajar merupakan hal yang sangat penting dalam

meningkatkan mutu pembelajaran dan sangat berpengaruh terhadap pemahaman,

keaktifan dan hasil belajar siswa pada sebuah mata pelajaran, karena dengan

metode tersebut guru dapat menciptakan kondisi belajar yang mendukung

pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat

akan menjadikan siswa mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan.

Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata

dan praktis demi mencapai tujuan pembelajaran. 8 Metode quantum learning

merupakan salah satu metode dari banyaknya metode yang ada. Metode quantum

learning merupakan "interaksi-interaksi yang mengeluarkan energi menjadi

cahaya" semua kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam fisika

kuantum adalah masa kali cahaya kuadrat sama dengan energi, atau ditulis dengan

E=me².9 Dengan menggunakan metode quantum learning ini pada mata pelajaran

PAI. Diharapkan mampu meningkatkan semangat dan aktivitas belajar peserta

Didik, karena kelebihan dari metode ini yaitu pembelajaran quantum learning

memusatkan perhatian dan interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar

interaksi biasa.

Adapun manfaat dari Quantum learning adalah:

a. Sikap Positif

7
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009) hal. 55
8
Saur Tampubolo, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Erlangga, 2014) hal. 118
9
Bobbi De Porter, Mike Hernacki Quantum Learning: membiasakan nyaman dan menyenangkan
Bandung Penerbit kaifa 2002 hal. 16

5
b. Motivasi

c. Keterampilan belajar seumur hidup

d. Kepercayaan diri

e. Sukses10

Berdasarkan latar di atas, maka penulis akan fokus kepada implementasi metode

kuantum learning pada pelajaran Pai untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta

didik di kelas X SMK Piramida kabupaten Bandung kecamatan Rancaekek.

Dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

10
Bobi de portwr, Mike Hermacki. Quantum Learning. Membiasakan belajar nyaman dan
menyenangkan. Hal 13.

6
B. Identifikasi Masalah

1. Penerapan sistem belajar dalam sekolah tersebut masih menggunakan

metode belajar yang pada umumnya, sehingga aktivitas belajar dalam

kelas sangat kurang pada mata pelajaran PAI.

2. Tingkat aktivitas belajar peserta didik dalam kategori kurang aktif

terhadap materi peljaran PAI.

3. Metode yang di gunakan masih kurang efektif

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa dengan metode Quantum

Learning pada mata pelajaran PAI di kelas X SMK Piramida?

2. Bagaimana belajar PAI dengan penerapan metode Quantum Learning

di kelas X SMK Piramida?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui peningkatan aktivitas siswa dengan metode

Quantum Learning pada mata pelajaran PAI di kelas X SMK Piramida

2. Untuk Mengetahui belajar PAI dengan penerapan metode Quantum

Learning di kelas X SMK Piramida

E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang peneliti harap dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran

serta dapat menambah khazanah pengetahuan, pemahaman, dan

wawasan mengenai implementasi quantum learning untuk

7
meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peneliti pada khususnya dan

bagi pembaca pada umumnya.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi peserta didik, memberikan motivasi dan informasi tentang

metode pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan

sehingga pesertadidik dapat memecahkan permasalahan dan

mengamalkan atau mengaitkan apa yang tidak mereka pelajari

dalam kehidupan sehari-hari

b. Bagi peserta didik, hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai wawasan dan memperkaya khazanah

keilmuan dan kegiatan pembelajaran.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangsih yang berarti dalam rangka meningkatkan kualitas

pembelajaran sehingga dapat menjadikan SMK Piramida

sebagai lembaga pendidikan yang dinamis dan kreatif serta

berdaya sering.

d. Bagi peneliti, mendapatkan pengalaman secara langsung terkait

pengimplementasikan metode kuantum learning dan

memberikan bekal bagi peneliti sebagai guru atau pendidik

pendidikan agama Islam (PAI) kelak yang siap melaksanakan

tugas sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman

F. Kerangka Berfikir

Dalam pembelajaran quantum learning diyakini akan adanya

keberagaman. Salah satu konsep dasar dan metode ini adalah belajar itu

8
harus mengasyikkan dan berlangsung dalam suasana gembira sehingga

pintu masuk untuk informasi baru lebih besar dan terekam dengan baik11

Teori kuantum learning itu berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov,

seorang pendidik gambar kalangan Bulgaria yang bereksperimen dengan

apa yang disebutnya sebagai "suggestology" atau "sugestopedia" pada

prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil

situasi belajar, dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif

ataupun negatif,12 beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan

sugesti positif adalah mendudukkan murid secara nyaman, memasang

musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu,

menggunakan poster-poster untuk memberikan kesan besar sambil

menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik

dalam seni pengajaran sugesti.

Pembelajaran quantum bersandar pada suatu, konsep yaitu

"bawalah dunia peserta didik ke dunia guru dan antarkan pula dunia guru

ke dunia peserta didik. Hal ini berarti bahwa langkah pertama seorang

guru dalam kegiatan proses belajar mengajar dan memahami atau

memasuki dunia peserta didik sebagai kegiatan pembelajaran. Tindakan ini

akan memberikan peluang pada guru yang mengajar, menonton dan

memudahkan kegiatan peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengaitkan apa yang akan diajarkan

11
Janawi, Metodologi Dan Pendekatan Pembelajaran Yogyakarta, ombak 2013 Hal. 220-221
12
Miftahul A’la , Quantum learning Jogjakarta; Diva Pness. 2010 Hal. 109

9
guru dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari

kehidupan sehari-hari13

Proses metode pembelajaran quantum learning perlu dipelajari

karakteristik sebagai berikut:

1. dalam quantum individu menjadi pusat perhatiannya sehingga

potensi anak didik dapat berkembang maksimal.

2. pembelajaran quantum lebih bersifat konstruktif di samping

menekankan pentingnya peran lingkungan pembelajaran yang

efektif dan optimal dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

3. Pembelajaran quantum mensinergikan faktor potensi individu

dengan lingkungan fisik dan psikis dalam konteks pembelajaran

lingkungan dan kemampuan potensi anak didik sama pentingnya.

4. Pembelajaran quantum memusatkan perhatian pada interaksi yang

bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi mata.

5. Pembelajaran quantum sangat menekankan pada interaksi

pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.

6. pembelajaran quantum learning sangat berorientasi pada

kewajaran proses pembelajaran

7. Pembelajaran quantum sangat menekankan ke bermutu proses.

8. Pembelajaran kuantum memiliki keterpaduan dan kesesuaian.

keduanya membuahkan keberhasilan pelajaran

13
Made Wena, Strategi Pembelajaran inovatif, konterporer suatu tinjauan konseptual oprasional
Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2010. hal. 160-161.

10
9. Pembelajaran quantum memusatkan perhatian pada pemberdayaan
keterampilan hidup.
10. Pembelajaran quantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai
bagian penting proses pembelajaran.
11. Pembelajaran quantum mengutamakan keberagaman dan
kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.
12. Pembelajaran quantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan
pikiran dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMK Piramida

Kabupaten Bandung hendaknya pendidik menggunakan alternatif pembelajaran

yang berpusat siswa yaitu untuk pembelajaran yang menyenangkan dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlihat aktif serta baik memahami

mata pelajaran. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas X SMK Piramida adalah kuantum

learning. Quantum quantum learning dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan baik makna bagi siswa sehingga siswa dapat memperoleh

hasil belajar yang baik. Dengan menumbuhkan minat dan motivasi siswa sehingga

siswa dapat terlihat aktif dalam pembelajaran PAI serta terciptanya suasana

pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna hal ini akan berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa.

11
Berikut adalah bagian kerangka berpikir demikian yang ditunjukkan pada

gambar berikut:

METODE QUANTUM LEARNING

Langkah - Langkah
Metode Quantum Learning

Kerangka Perencanaan Metode Quantum Learning


Tumbuhkan
Alami
Namai
Demostrasikan
Ulangi
Rayakan

Tujuan
Kegiatan Yang
Dilakukan Untuk mengetahui
Aktivitas peserta
Tahap Perencanaan
didikpada pembelajaran
Tahap Pelaksanaan
PAI sebelum dan
Tahap Pengamatan
sesudah implementasi
Refleksi Dan
metode Quantum
Evaluasi
Learning

Aktivitas Belajar Peserta Didik

Kelas X SMK Piramida

12
G. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban perkiraan atau jawaban sementara terhadap

rumusan masalah dalam penelitian, yang di mana rumusan masalah penelitian itu

telah di nyatakan bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2017).

Berdasarkan uraian pada deskripsi teori di atas yang telah penulis

paparkan maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 = ada pengaruh penggunaan metode quantum learning terhadap hasil

belajar pai siswa kelas X SMK Piramida Rancaekek Bandung.

Ho = tidak ada pengaruh penggunaan metode quantum learning terhadap hasil

belajar pai siswa kelas X SMK Piramida Rancaekek Bandung.

Sedangkan variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas (X): metode pembelajaran quantum learning.

b. Variabel terkait (y): Hasil belajar sisawa

H. Hasil Penelitian Terdahulu

Sebelum penelitian ini di mulai, telah ada beberapa penelitian yang di

lakukan oleh peneliti sebelumnya yang relavan. Hal ini menjadi bahan telaah

bagi penulis untuk mendapatkan bahan pemikiran yang kritis, beberapa

penelitian tersebut diantaranya :

1. Penelitian yang di buat oleh Farhani, Ratih Alya (2021) Penerapan

Metode Kuantum Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi

Matematis Dan Math Self Efficacy Siswa: Penelitian Kuasai

13
Exsperimen Di SMP Islam Al Azhar 36 Bandung, Sarjana Thesis UIN

Sunan Gunung Djati Bandung.

2. Penelitian Yang di buat oleh Paridah, Iis Nenden (2022) Pengaruh

model quantum learning berbantu media teka teki silang (TTS)

erhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.

Sarjana thesis , UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

3. Penelitian Yang di buat oleh Millaty Istiqomah (2014) Penerapan

metode quantum learning untuk meningkatkan hasil belajar kognitif

siswa pada mata pelajaran SKI (Penelitian Tindakan Kelas Di MI Al

Misbah Cipadung Kelas IV Pokok Bahasan Peristiwan Isra Mi’raj

Nabi Muhamad SAW), Diploma Thesis UIN sunan Gunung Djati

Bandung

4. Penelitian yang di buat oleh Mubarok, Zaky (2018) Penggunaan

metode quantum learning dengan gaya belajar VAK (Visual Auditory

Kinestetic) hubungan nya dengan hasil belajar PAI materi haji dan

umroh: penelitian pada siswa RPLX di SMK Muhamaddiyah 2 Cibiru

Bandung, Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bobbi, De Porter Dan Mike Hermaihi, Quantum Learning: membiasakan Belajar


Nyaman Dan Menyenangkan, Bandung :Kaifa, 2002
E. Mulyasa, Praktik penelitian Tindakan Kelas, Bandung, Rosdakarya.2015
Aris, Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta,
Ar-Ruzz Media
Nana Sudjana, Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran, Bandung Fakultas
Ekonomi Vi, 1990
Dedi Mulyasa, Pendidikan bermutu dan berdaya saing ( Bandung: Rosda
karya. ,2015. Hal 2.
Depertemen Agama RI, Undang-undang peraturan pemerintah RI tentang
pendidikan Jakarta.. Sekretariat Dirjen Pendidikan Islam, 2006. Hal. 5

H. Anwar Dan M. Basyiruddin, Media Pembelajaran ( cet. Jakarta Intermasa,


2002). Hal. 1.
H. Anwar dan M. Basyiruddin, Media pembelajaran, Hal. 13.
Syaiful Bahri, Aswan Zain, Strategi Belajar mengajar (Cat II, Jakarta:
PT.Rineka Cipta, 2002). Hal. 6.
Saur Tampubolo, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Erlangga, 2014) hal. 118
Bobbi De Porter, Mike Hernacki Quantum Learning: membiasakan nyaman dan
menyenangkan Bandung Penerbit kaifa 2002 hal. 16
Bobi de portwr, Mike Hermacki. Quantum Learning. Membiasakan belajar
nyaman dan menyenangkan. Hal 13.
Janawi, Metodologi Dan Pendekatan Pembelajaran (Yogyakarta, ombak 2013)
Hal. 220-221
Miftahul A’la , Quantum learning Jogjakarta; Diva Pness. 2010) Hal. 109
Made Wena, Strategi Pembelajaran inovatif, konterporer suatu tinjauan
konseptual oprasional Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2010.) hal. 160-161.
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya , 2009), Cet. Ke-5, hal. 156
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2009) hal. 55

15
OUTLINE

IMPLEMENTASI METODE QUANTUM LEARNING PADA KELAS X

SMK PIRAMIDA DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

PAI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Rumusan Masalah

1.4 Tujuan Menelitian

1.5 Kegunaan Menelitian

1,6 Kerangka Berfikir

1.7 Hasil Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Tinjauan tentang Hasil belajar

2.1.2 Prinsip-prinsip Quantum Learning

2.1.3 Aspek-aspek Quantum Learning

2.1.4 Langkah-langkah Pembelajaran Quantum Learning

2.1.5 Kerangka Rancangan Belajar Quantum Learning

2.1 6 Manfaat Quantum Leaarning

2.1.7 Quantum Learning pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam

2.2 Hasil Penelitian Yang Relavan

2.3 Kerangka Berfikir

16
2.4 Hipotesis Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subjek Dan Objek Penelitian

3.2 Lokasi Dan waktu Penelitian

3.3 Desain Dan Prosedur Penelitian

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.5 Instrumen Penelitian

3.6 Teknik Dan Analisis Data

3.7 Indikator Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi metode Quantum Learning pada mata pelajaran PAI di kelas

X SMK Piramida

4.2 Peningkatan aktivitas belajar PAI di kelas X SMK Piramida

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

17

Anda mungkin juga menyukai