Oleh
2021
BAB I
PENDAHULUAN
individu. Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 2 : Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
mengajar yang dilaksanakan oleh siswa dan guru yang kemudian akan bermuara
pada pencapaian dari proses pembelajaran itu sendiri. Jadi, jika ingin mendapatkan
.Sehingga pada akhirnya dapat diperoleh interaksi edukatif dengan peran dan
fungsi masing-masing antara guru selaku pengarah, dan siswa selaku subyek
1
Qiqi Yuliati Zakiyah dan Rusdiana, “Pendidikan Nilai (Kajian Teori Dan Praktik Di
Sekolah)”, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), h. 88.
2
Umihidayati, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas V SD
Negeri Paranggi Melalui Metode Tanya Jawab,” Jurnal Kreatif Tadulako Online 6, no. 5 (2015) : 2.
belajar yang seharusnya dibina dan diarahkan supaya meraka mau dan dapat
suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana pertukaran pikiran untuk
mengajar. Tanya jawab dapat dilaksanakan antara guru dengan seluruh siswa,
antara guru dengan sekelompok siswa, atau antara siswa dengan siswa dalam satu
kelas.
Penggunaan metode tanya jawab ini dapat mendorong siswa untuk belajar
lebih giat lagi, dan juga dapat mengarahkan siswa untuk mampu berfikir dan
dan terlatih untuk memcahkan masalah sendiri, karena mereka sudah terbiasa
berperan aktif dalam proses belajar mengajar tersebut. Selain itu juga guru pun
keberhasilannya dalam mengajar, dan seberapa jauh mampu menyerap materi yang
Selain itu, keberhasilan belajar yang ideal bagi siswa dipengaruhi oleh
metode mengajar.
untuk belajar lebih giat agar memperoleh hasil belajar yang ideal yang diwujudkan
pada kemampuan siswa dalam memahami suatu materi yang disampaikan. Saat
mengajar, guru menggunakan beberapa macam metode dan metode yang dipilih
Hal ini dikarenakan metode tanya jawab merupakan metode mengajar dalam
bentuk pertanyaan dari guru yang nantinya harus dijawab oleh siwa atau
sebaliknya baik secara lisan maupun tulisan yang bertujuan agar dapat mengasah
Jika metode ini digunakan dalam proses belajar mengajar secara maksimal
maka siswa akan mencapai pada pencapaian hasil belajar yang ideal dikarenakan
metode tanya jawab ini maka siswa akan merasa kesulitan dalam memahami
materi yang disampaikan. Adapun keunikan metode ini yakni siswa lebih mampu
memiliki banyak pengetahuan karna siswa yang tidak tahu nantinya akan
3
Ihsana El Khuluqo, Belajar dan Pembelajaran (Konsep Dasar Metode Dan Aplikasi Nilai-
Nilai Spiritualitas Dalam Proses Pembelajaran), (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2017), h. 137.
mengadakan penelusuran lebih lanjut dalam rangka belajar kepada berbagai
MAKASSAR”
B. Rumusan Masalah
menjawab pertanyaan guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa kelas
X SMAN 19 Makassar?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis adalah
Indonesia. Selain itu juga penelitianini dapat menambah pengetahuan bagi orang
1. Bagi Guru
dialami oleh siswanya. Di samping itu guru juga akan terbuasa mengadakan
penelitian meskipun lewat proses belajar mengajar yang nantinya akan sangat
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa untuk mengetahui
dalam kelas.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini nantinya akan banyak memberikan pelajaran, pengetahuan,
dengan kemampuan siswa sehingga tujuan dari proses belajar mengajar dapat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Tanya Jawab
Istilah metode mengajar terdiri dari dua kata yaitu “metode” dan
“mengajar”. Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta dan hodos. Meta
berarti “melalui” dan hodos berarti“jalan atau cara”4. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, “metode” adalah cara yang terartur dan terpikir baik-baik
untuk mencapai maksud5. Maka metode dapat di artikan sebagai jalan atau cara
sitematis6.
4
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:2017)hal. 65
5
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :Balai
Pustaka, 1995), hal. 652.
6
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1995), hal. 201
antara pendidik dan anak didik di dalan proses kebersamaan menuju
cara yang tepat dan ceppat dalam melakukan sesuatu hal, seperti
Merujuk dari beberapa pengertian para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
metode merupakan suatu cara atau jalan yang terarur dan gterencana yang
pelajaran kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran yang ditentukan dapat
Berikut ini beberapa pengertian metode tanya jawab menurut beberapa para
ahli:
1. Menurut Drs. Roestiyah N.K, metode tanya jawab adalah suatu cara
mengajar dimna guru dan siswa aktif bersama, gyry bertanya siswa
7
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:2001)hal. 100-101
8
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1986).
hal. 649
9
Muhammad Thalib, 20 Kerangka Pokok Pendidikan Islam, (Yogyakarta : MU Media, 2001)
hal. 39
memberikan jawaban, siswa mengemukakan pendapat ide baru dan
siswa menjawab atau sebaliknya siswa bertanya pada guru dan guru
guru kepada siswa, tapi dapat pula dari siswa kepada guru12.
tanya jawab adalah suatu tehnik penyampaian pelajaran dimana guru dan siswa
aktif, guru memberikan siswa pertanyaan dan siswa menjawab atau bisa
sebaliknya siswa yang bertanya dan guru yang menjawab. Kegiatan ini dpaar
membuat siswa lebih aktif dan dpat mendorong rasa ingin tahu siswa.
10
Roestiyah, N.K, Didaktik Metodik,(Jakarta : PT. Bina Aksara, 1986), hal 70
11
Soetomo, Dasar-dasar interaksi belajar mengajar, (Surabaya : Usaha Nasional, 1993), hal.
148
12
Syaiful Bahri djamarah, dkk.,Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:2009) hal. 107
13
10Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi(Jakarta:2004) hal. 140
Metode tanya jawab termasuk metode yang digunakan oleh guru dalam
mengajar. Pertanyaan yang tersusun dengan baik dan tehnik pengajuan yang
membangkitkan minta dan rasa ingin tahu siswa terhadap permaslahan yang
sedang dibicarakan, mengembangkan pola piker dan belajar aktif siswa dan
karena metode ini sering dipaki oleh para nabi SAW dan Rasul Allah dalm
metode paling tua di samping metode ceramah, namun efektifitasnya lebih besar
daripda metode lain. Karena, dengan mentode tanya jawab, pengertian dan
mungkin.14
Adapun firman Allah SWT yang berkaitan dengan metode tanya jawab
adalah
ُ َم ال تَ ْعل
َمون ْ ر إِنْ ُك ْن ُت
ِ الِذ ْك
ِّ ل ْ َاسأَلُوا أ
َ ه ْ فَ
14
Armai Arief, Pengantar Ilmu, (Yogjakarta:2006) hal. 141
“Bertanyalah kalian kepada ahlinya jika kalian tidak mengatahui” (QS. Al Nahl :
43)15
Dalam ajaran islam, orang yang berilmu apabila ditanya tentang ilmu
materi, sedangkan evaluasi adalah alat ukur untuk mengukur hasil belajar
siswa.16
siswa .
15
Al-Qur’an dan terjemahnya (Saudi Arabia: Mujamma’ Al Malik Fadh Li Thiba’ At Al
Mush-haf Asy Syarif,1423 H), hal 408
16
Armai Arief, op.cit
3. Menarik perhatian siswa untuk menggunakan pengetahuan dan
pegalaman.
beberapa pertanyaan.
kasar saja dan hanya bisa untuk mengingat kembali apa yang
17
Ramayulis, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1990), hal.
123
untuk mengingat kembali apa yang dapat dipelajarinya atau
yang tepat.
18
Ramayulis,ibid hal 124
Sebagai suatu cara, metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang lain. Begitu juga dengan metode Tanya jawab
mempengaruhinya adalah :
a. Keadaan murid-murid
c. Situasi
metode.
d. Fasilitas
tujuan, karena tujuan itulah yang menjadi tumpuan dan arah untuk
f. Guru
unik, artinya tidak ada dua guru yang memiliki pribadi keguruan
pemilihan sebuah metode yang tepat khususnya dalam metode Tanya jawab
siswa tersebut akan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dalam
berupa materi tentang fiqih yang sesuai dengan pembahasan atau materi yang
akan disampaikan pada saat itu. Berikut ini langkah pnggunaan metode Tanya
sejelas-jelasnya.
19
Zakiah Daradjat,dkk.Metodologi Pengajaran Agama Islam,( Jakarta : PT Bumi Aksara,
2008), Hal. 138-143
2. Guru harus menyelidiki apakah metode tanya jawab satu-satunya
pelajaran baru.
dihafalkan siswa.
tidak.
diterima
dengan,
Mengemukakan suatu fakta yang dikutip dari buku,
argumentasi
kebenarannya.20
agar pelaksanaan metode Tanya jawab menjadi efektif dan berjalan sesuai yang
diajukan siswa.21
20
Ramayulis, op.cit hal. 124-135
21
Pranang Jumantoro, “Metode Pembelajaran” dalam
http://pranang.blogspot.com/2013/02/penggunaan-metode-tanya-jawab.html, diakses 20 April 2021
Dari langkah-langkah perencanaan diatas dapat diketahui pertama-tama
guru harus menentukan topik atau materi yang akan digunakan dalam
guru akan mulai menyusun pertanyaan yang akan akan digunakan dan
pertanyaan tersebut haruslah sesuai dengan topic yang telah ditentukan. Dan
Dalam hal ini perlu diketahui bahwa dalam menyusun pertanyaan ada
beberapa hal yang harus diperhatikan agar tujuan diadakanya metode Tanya
menjadi suatu alat komunikasi yang ampuh antara guru dan siswa.berikut ini
22
Aina Mulyana, “Pendidikan Kewarganegaraan” dalam
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/04/metode-tanya-jawab-dan-prinsip.html, diakses 21 April
2021
b. Kata-kata yang dipergunakan untuk menyusun pertanyaan
murid.
murid.
murid.
Tanya jawab.
1. Guru menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus
(TPK)
keraguan selamanya.
masalah saja.23
proses pelaksanaan metode Tanya jawab bertujuan agar siswa lebih aktif selain
itu guru juga berperan penting karena guru yang mengendalikan pelaksanaan
tersebut agar berjalan lancer selain itu penggunaan metode Tanya jawab ini
23
Pranang Jumantoro, “Metode Pembelajaran” dalam
http://pranang.blogspot.com/2013/02/penggunaan-metode-tanya-jawab.html, diakses 22 April 2021
meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
umum tentang sifat berbagai metode, seorang guru akan lebih mudah
menetapkan metode yang paling baik atau sesuai dalam situasi dan kondisi
pembelajaran yang khusus, dari sekian banyak metode tidak ada satupun yang
dianggap paling baik dan paling cocok untuk selalu digunakan. Karena semua
a. Kelebihan
jawab memiliki kelebihan misalnya kelas akan lebih hidup karena partisipasi
siswa lebih aktif dan berusaha mendengarkan pertanyaan yang diberikan oleh
guru dengan baik dan mencoba untik memmberikan jawaban yang tepat
sehingga siswa akan menerima pelajaran dengan aktif berpikir, tidak pasif
beberapa ahli :
monolog.
Tanya jawab apabila digunakan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam
24
Winarno surakhmad, Pengantar interaksi belajar mengajar (Bandung : Tarsito, 1982), hal
101-102
25
Hendayat Soetopo, Pendidikan dan pembelajaran (Malang : UMM Press, 2005), hal. 155
proses belajar mengajar situasi dan kondisi kelas akan berubah menjadi lebih
hidup dan siswa akan aktif selain itu motivasi belajar siswa akan meningkat.
Hal ini dimaksudkan agar siswa menjadi lebih berani untuk menjawab
b. Kelemahan
jawaban siswa belum tentu tepat . Berikut kelamahan metode Tanya jawab menurut
beberapa ahli :
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, segi kelemahan metode
menyelesaikannya.
26
Abu Ahmadi. dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Pustaka Setia, 2005) hal. 56
Dari pendapat diatas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa
kelemahanyang terdapat pada metode Tanya jawab ini tidak cukup berarti bila
dapat tetap dipergunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Dan guru
B. Bahasa Indonesia
1) Sebelum kemerdekaan
2) Sesudah kemerdekaan
sangat strategis sehingga sering dilalui kapal yang berlayar dari asia timur
Earl, dalam Jurnal of the Indian Arhipelago and Eastern Asia,vol IV bulan
februari 1850, halaman 17. Dalam majalah itu di sebutkan dua istilah, yaitu
(india) dan nesos (pulau, kepulauan) yang berarti kepulauan india (Indian
pemersatu berbagai suku bangsa, dan alat perhubungan antar daerah dan
antar budaya.
yang dipakai secara luas dan dijunjung tinggi. Adanya sebuah bahasa
Nasional oleh semua suku bangsa yang ada, perpecahan itu dapat
28
Cahyani, Isa. Pembelajaran Bahasa Indonesia. (Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia.2013). hal 40
1) Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
kemampuan berbahasa.
pada aspek komunikasi dan aplikasi. Yang harus diajarkan adalah Bahasa
lebih mendekati apa yang dikemukakan John Dewey dengn konsep learning
by doing. Hal ini sesuai dengan paradigma pembelajaran kita yang harus
C. Kerangka Berfikir
1. Pembelajaran Matematika di SD
peserta didik untuk berfikir logis juga kritis dalam menyelesaikan masalah
pada peserta didik agar berusaha mencari pengalaman tentang matematika agar
rumus saja akan tetapi dapat mengerti pula cara mengaplikasikannya dalam
bertahap dari konsep yang sederhana menjadi konsep yang lebih kompleks.
30
Aunurrahman. Op.cit hal 20
Peserta didik SD berada pada tahap perkembangan kognitif yang berbeda
yang dikembangkan oleh piaget peserta didik SD sebagian besar berada pada
Sekolah Dasar sendiri dapat dilihat dalam Kurikulum 2013, mata pelajaran
peserta didik.
karya ilmiah.
31
Rahmi Fuadi et all, Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Penalaran Matematis
Melalui Pendekatan Kontekstual, Jurnal Didaktika Matematika.
a. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pengukuran.
5. Gaya Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar dan tak
dapat terpisahkan dari semua kegiatan dalam menuntut ilmu, kegiatan belajar
32
Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2016), h. 189-190
kita lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan kita tidak terbatasi oleh
ruang dan waktu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologis
ini memiliki pengertian bahwa belajar merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus serta respons, sesorang dapat dikatakan berhasil apabila telah belajar
Konsep pembelajaran jika dilihat dari sudut pandang agama Islam tak lain
keadaan fitrah atau suci, Allah memberi potensi yang bersifat jasmaniah dan
tingkah lakunya berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup manusia tidak
lain adalah hasil dari belajar karena seseorang yang hidup dan bekerja menurut
apa yang telah di pelajarinya. Belajar itu bukan hanya sekedar pengalaman
semata namun belajar adalah suatu proses bukan suatu hasil oleh karena itu,
33
Ma’asShobirin, Belajar&Pembelajaran di SekolahDasar, (Semarang: Fatawa Publishing,
2018), h. 12.
34
Ihsana El Khuluqo, BelajardanPembelajaranKonsepDasar, (Jakarta: PustakaPelajar, 2017), h. 2
belajar berlangsung aktif dan integratif dengan menggunakan bentuk perbuatan
meliputifisiologi dan psikologis dan faktor eksternal yang meliputi faktor sosial
a. Faktor Internal
1) Aspek Fisiologis
minuman yang bergizi selain itu mereka harus mengikuti pola istirahat
dan olahraga ringan yang terjadwal. Yang termasuk dalam faktor jamani
2) Aspek Psikologis
35
NurulHidayah, HubunganAntaraMotivasiBelajar Dan KemampuanMembacaPemahamanSiswaKelas
V Madrasah IbtidaiyahNegeri 2 Bandar Lampung Tahun 2016/2017. TERAMPIL, Vol 3, No.2,
Desember 2016.
36
Ma’asshobirin, Ibid
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
b. Faktor Eksternal
1) Faktor keluarga
2) Faktor sekolah
3) Faktor masyarakat.38
3.Tujuan Belajar
peningkatan bukan hanya pada aspek kognitif saja namun pada aspek lainnya
juga, selain itu tujuan belajar lainnya adalah untuk memperoleh hasil belajar
belajar karena tujuan menjadi sebuah rujukan dalam seluruh aktifitas belajar,
ketiga ranah ini harus berkembang atau berubah selama proses belajar
belajar harus ditetapkan terlebih dulu, menurut Sutadi kegunaan dari tujuan
belajar ialah:
malah gagal.39
Secara bahasa istilah gaya dalam bahasa Inggris yaitu style yang berarti
corak, mode atau gaya. Menurut Dr. Rita Dunn gaya belajar adalah cara dimana
a. Setiap manusia memiliki kekuatan, akan tetapi tiap orang memiliki kekuatan
c. Apabila ada seseorang yang berada di lingkungan yang sesuai dengan ciri
serta karakternya maka dia akan memperoleh prestasi yang lebih tinggi,
sementara itu untuk score optitude test nilai yang lebih tinggi diperoleh di
dalam pengajaran.
Jadi gaya belajar adalah suatu cara pendekatan belajar yang berbeda-beda
yang dimiliki pada tiap anak. Gaya belajar merupakan cara termudah yang
diterimanya, bila peserta didik sudah menemukan gaya belajar yang cocok bagi
dirinya maka itu dapat menjadi kunci keberhasilan peserta didik dalam
40
EstiIsmawati, FarazUmaya, BelajarBahasa Di KelasAwal(Yogyakarta: Anggota IKAPI, 2017), h. 183
kepercayaan yang digunakan siswa untuk membantu dalam proses belajar pada
Ada beberapa tipe gaya belajar yang harus dicermati oleh pendidik
diantaranya yaitu: gaya belajar visual (visual learner), gaya belajar autitif
(audiotory learner) dan gaya belajar kinestetik (tactual learner). Gaya belajar
perpaduan dari ketiganya sangat baik tetapi pada saat tertentu peserta didik
Tipe ini merupakan salah satu gaya belajar yang mungkin dimiliki oleh
peserta didik, bagi seseorang yang gaya belajarnya visual yang memegang
yang berkaitan dengan pelajaran tersebut atau dengan cara menunjukkan alat
41
Ihsana El Khuluqo, Ibid
Pelajar tipe ini perlu melihat bahasa tubuh dan ekspresi wajah guru
agar dapat memahami dengan benar isi pelajaran, biasanya mereka akan
mendengarnya, ingat wajah namun lupa nama dan meraka juga biasanya
memiliki imajinasi yang berkembang dengan baik. Tipe gaya belajar visual
5) Menyukai tempat belajar yang tenang, jauh dari gangguan yang dapat
menimbulkan kebisingan.
Jadi tipe gaya belajar visual adalah pembelajaran lebih mudah diingat
menyerap cepat ke otak dengan cara melihat dan memperhatikan objek yang
sedang dipelajarinya
belajar ini dapat belajar lebih cepat dengan cara menggunakan diskusi verbal
bermakna kecuali kalau sudah didengarkan oleh mereka, pelajar model ini
biasanya peserta didik ini lebih menyukai tempat yang sunyi untu dapat
42
EstiIsmawati, FarazUmaya, Ibid
1) Ikut serta dalam diskusi atau debat dalam kelas.
mereka.
dan melakukan tindakan. Peserta didik yang seperti ini sulit untuk duduk
43
EstiIsmawati, Ibid
44
27Rusman, et, al, PembelajaranBerbasisTeknologiInformasi Dan
KomunikasiMengembangkanProfesionalitas Guru. (Jakarta: GrafindoPersada , 2015), h. 34
Pembelajaran tipe kinestetik dapat belajar dengan baik melalui
dapat belajar dengan baik apabila mereka terlibat langsung ataupun aktif
melalui bergerak, menyentuh dan melakukan, peserta didik sulit untuk duduk
kebutuhan akan aktifitas gerak dan eksplorasi. Peserta didik yang memiliki
poster.
seksama.45
6. Jenis Kelamin
kelamin berarti yang memiliki ciri, sifat jasmani atau rohani yang membedakan
dua makhluk sebagai betina dan jantan atau perempuan atau laki-laki. Sedangkan
kelamin sendiri maksudnya adalah alat pada tubuh manusia, binatang dan
sebagainya untuk mengadakan keturunan, jadi jenis kelamin dapat diartikan ciri
atau sifat jasmani yang membedakan antara perempuan atau laki-laki yang dapat
menunjukkan peran sebagai sosok yang tangguh, percaya diri, berorientasi pada
menunjukkan peran yang lemah lembut, sopan, patuh dan pandai mengurus rumah
tangga.46
45
EstiIsmawati, Ibid
46
RetnoPuspito Sari et al, PengungkapanDiriMahasiswaTahunPertamaUniversitasDiponegoroDitinjau
Dari JenisKelamin Dan HargaDiri, JurnalPsikologiUniversitasDiponegoro
Menurut Nasarudin Umar jenis kelamin diartikaan sebagai pembedaan yang
nampak antara pria dan wanita dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Prijono
menegaskan konsep ini merujuk pada pemahaman identitas, peran, fungsi, pola
dibesarkan.47 Definisi gender jika ditinjau secara biologis, pria adalah manusia
yang memiliki zakar apabila sudah dewasa memiliki jakun dan ada yang berkumis,
sedangkan wanita ialah manusia yang bisa menstruasi, hamil, melahirkan serta
menyusui. Sedangkan secara sosiologis pria dan wanita dibedakan atas peran yang
dijalani dalam lingkungan, tradisi dan budaya yang ada. Jenis kelamin
banyak mengandung serotonin yang membuatnya lebih bersikap tenang, selain itu
juga memiliki oksitosin yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain dua
mereka memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menganalisis masalah dan
mempelajari matematika.49
7. Kerangka Berfikir
konsep merupakan proses yang terdiri dari kemampuan untuk menerangkan serta
yang lebih luas dan memadai juga mampu memberikan uraian juga penjelasan
yang lebih kreatif. Gaya belajar peserta didik adalah kombinasi dari bagaimana
didapatnya, gaya belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga gaya belajar yaitu: 1)
gaya belajar visual, 2) gaya belajar aodiotorial dan 3) gaya belajar kinestetik.
Adanya pengkategorian gaya belajar tersebut tidak berarti bahwa peserta didik
hanya memiliki salah satu karakteristik gaya belajar tertentu sehingga tidak dapat
49
Zubaidah Amir MZ, Perspektif Gender DalamPembelajaranMatematika, Marwah, Vol. 12 No. 1 (Juni
2013)
50
CicihJuarsih, Dirman, KarakteristikPesertaDidik(Jakarta: RinekaCipta, 2014) h. 99
Laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan dalam memecahkan
belakang masalah yang telah dijabarkan, maka kerangka berpikir dalam penelitian
Peserta Didik Kelas V Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Gaya Belajar.
8. Hipotesis Penelitian
51
Sugiyono, MetodePenelitianPendidikan(Bandung: Alfabeta, 2017) h. 91.
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bersifat deskriptif dengan pendekatan survei yang bersifat kualitatif. Hal yang
matematis siswa kelas V SD 183 Marannu Kab. Wajo ditinjau dari Multiple
C. Sumber Data
mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data
1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk memberikan data dari
2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan
cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah
lineratur, buku-buku, serta dokumen. Data yang dikumpulkan dari tangan kedua
atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis adalah
sumber data primer dan sekunder. Dimana sumber data primer adalah data yang
yaitu pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi; kedua, penetapan fokus
dikemukakan52
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
52
Moleong (2004:93-94)
53
Yusuf (2014: 144)
54
Arikunto (2013:81)
mewakili populasi tersebut.55 Peneliti dapat menyimpulkan, sampel adalah
sebagian dari populasi yang dapat mewakilkan seluruh populasi itu sendiri.
probability sampling di mana teknik ini memberikan peluang yang sama bagi
stiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.56 Teknik
memperhatian strata yang ada dalam populasi itu. 57 Adapun prosesnya yaitu
dengan cara undian untuk memilih kelas yang akan di jadikan sampel. Setelah
dilakukan pengundian Kemudian kelas yang terpilih sebagai kelas yang akan
55
Yusuf (2014: 150)
56
Sugiyono (2016: 84)
57
Sugiyono (2016: 84)
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),
1. Observasi
kebenarannya.
2. Wawancara (interview)
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. 59
Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
tertentu.
58
Sugiyono (2016: 193-194)
59
Sugiyono (2008: 246)
a. Reduksi data
berlangsung. Secara teknis, pada kegiatan reduksi data ini data-data yang
analisis data”,
b. Penyajian data
dalam matriks analisis data akan disajikan kedalam bentuk teks naratif.
c. Penarikan kesimpulan
teknis proses penarikan kesimpulan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan
teori yang disusun dalam bab tinjauan pustaka usul penelitian ini, ataupun teori-
peneliti menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yakni
dengan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul
dan sebagainya, yang dituangkan dalam kesimpulan yang masih bersifat tentatif