Anda di halaman 1dari 70

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(P T K)
“UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI HUKUM BACAAN RA DENGAN METODE INQUIRY
LEARNING MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI KELAS
VI MI AN – NURIYAH KWANYAR BANGKALAN”

Disusun untuk memenuhi tugas Lokakarya PPG dalam Jabatan Tahun 2022
LPTK UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Disusun Oleh :
Kamiluddin, S.Pd.I

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


LPTK UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada
Rasulullah SAW yang telah membimbing umat manusia melalui lembaga
pendidikan terbaik.
Alhamdulillah, Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul:
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
HUKUM BACAAN RA DENGAN METODE INQUIRY LEARNING MATA
PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI KELAS VI MI AN – NURIYAH
KWANYAR BANGKALAN” dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya kami mengucapakan terima kasih kepada :
1. Dr. Adripen, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan /
Ketua LPTK UIN Mahmud Yunus Batusangkar yang telah memberikan
izin serta dukungan secara moral maupun materiil dalam penyelenggaraan
PPG Dalam Jabatan 2022.
2. Dr. Masril, M.Pd., selaku Ketua Tim Pengelola PPG di FTIK UIN Mahmud
Yunus Batusangkar yang telah memberikan layanan dan fasilitas dalam
menempuh kegiatan PPG Dalam Jabatan 2021 ini.
3. Dr. Rahmad Hidayat, M.Ag.,M.Pd selaku dosen pengampu Lokakarya
Penelitian Tindakan Kelas yang telah banyak memberikan bimbingan,
saran, dan motivasi dalam penyusunan Proposal PTK ini.
4. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG dalam Jabatan 2022 yang telah
memfasilitasi dan mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal kami.
Penulis berharap mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi semua
pihak terkait.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. PERMASALAHAN
C. IDENTIFIKASI MASALAH
D. RUMUSAN MASALAH
E. CARA PEMECAHAN MASALAH
F. TUJUAN PENELITIAN
G. MANFAAT PENELITIAN
H. DEFINISI ISTILAH
BAB II KAJIAN TEORI
A. Metode Inquiry Learning
HIPOTESIS TINDAKAN
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian
Prosedur Penelitian
Pelaksanaan Siklus Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
Keabsahan Data
Indikator Keberhasilan
Tim Peneliti
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Siklus 1,2,3
Lampiran 2. Instrumen Observasi
Lampiran 3. Instrumen wawancara
Lampiran 4. Instrumen angket
Lampiran 5. Instrumen field note (catatan lapangan)
Lampiran 6. Instrumen Penilaian Hasil Belajar/test setiap siklus
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan dimadrasah diantaranya adalah melalui  proses

pembelajaran. Dalam menjalankan tugas pendidikan di madrasah Guru 

mempunyai peran  yang  utama dalam  melaksanakan dan menyajikan sebuah

program pembelajaran yang  efektif dan efisien.  Proses pembelajaran yang

efektif dan efisien dapat terlaksana jika persiapan guru matang dan

terprogram dengan maksimal.  Dengan pembelajaran yang efektif dan efisien

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. 

Permasalahan dalam pembelajaran adalah bagaimana cara menyajikan

materi kepada siswa secara baik, sehingga tercipta interaksi edukatif.

Kurangnya perhatian terhadap variasi penggunaan metode mengajar yang

membuat siswa merasa jenuh dan berdampak pada hasil belajar yang kurang

maksimal.

Metode merupakan bagian penting dalam pembelajaran. Metode

merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, pada materi hukum bacaan

ra hasil belajar siswa kelas VI MI. An Nuriyah Kwanyar Bangkalan masih

rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 42 pada semester

ganjil yang masih dibawah KKM sekolah yaitu 70.


Berdasarkan hasil pengamatan, proses pembelajaran yang digunakan di

VI MI. An Nuriyah Kwanyar Bangkalan adalah pembelajaran yang berpusat

pada guru (teacher oriented). Siswa masih belum aktif dalam kegiatan

pembelajaran karena selama pembelajaran guru lebih banyak memberikan

ceramah tentang materi. Sehingga aktivitas yang dilakukan siswa biasanya

hanya mendengar dan mencatat, siswa jarang bertanya atau mengemukakan

pendapat, diskusi antar kelompok jarang dilakukan sehingga interaksi dan

komunikasi antara siswa dengan siswa lainnya maupun dengan guru masih

belum terjalin selama proses pembelajaran.

Menurut keterangan guru al-Quran Hadist kelas VI MI. An Nuriyah

Kwanyar Bangkalan, guru lebih sering menjelaskan materi melalui ceramah,

siswa cenderung pasif, dan aktivitas siswa yang sering dilakukan hanya

mencatat dan menyalin. Siswa masih malu bertanya kepada guru jika

mengalami kesulitan dalam memahami atau menyelesaikan soal yang

diberikan, akibatnya hasil belajar siswa pada materi hukum bacaan ra belum

maksimal.

Berdasarkan masalah tersebut peneliti berpendapat perlunya dilakukan

perbaikan proses pembelajaran pada siswa kelas VI MI. An Nuriyah Kwanyar

Bangkalan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat ikut berperan

aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa saling bertukar

pendapat dalam memahami, mengedintifikasi serta mampu menyelesaikan

soal hukum bacaan ra secara berdiskusi dalam kelompok. Maka diperlukan

model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa selama kegiatan belajar


mengajar. Model pembelajaran yang lebih mendorong keaktifan, kemandirian

dan tanggung jawab dalam diri siswa adalah model pembelajaran Inquiry

Learning. Melalui penerapan model pembelajaran Inquiry Learning

diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi

hukum bacaan ra di kelas VI MI. An Nuriyah Kwanyar Bangkalan. Dengan

diterapkannya metode Inquiry Learning, maka besar harapan penulis agar

hasil belajar siswa bisa mengalami peningkatan, sehingga siswa memiliki

keterampilan yang kreatif dan efektif. Dalam menerapkan metode ini peneliti

menggunakan diskusi kelompok serta penugasan. Diskusi kelompok untuk

memecahkan permasalahan dengan arahan dan bimbingan guru.

Sesuai dengan uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian

dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hukum

Bacaan Ra Dengan Metode Inquiry Learning Mata Pelajaran Al-Qur’an

Hadis Di Kelas VI MI An – Nuriyah Kwanyar Bangkalan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat

diidentifikasikan permasalahan yang dapat mempengaruhi hasil belajar

sebagai berikut :

1. Metode yang digunakan guru kurang bervariasi

2. Pembelajaran hanya berpusat pada guru

3. Rendahnya hasil belajar siswa


C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini akan membahas

maasalah upaya meningkatkan hasil belajar hukum bacaan ra dengan metode

Inquiry Learning di kelas VI. MI. An Nuriyah Kwanyar Bangkalan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini yaitu, Apakah dengan penerapan metode Inquiry Learning

dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang hukum bacaan ra di kelas VI

MI. An Nuriyah Kwanyar Bangkalan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah untuk

untuk meningkatkan hasil belajar siswa p a d a materi hukum

b a c a a n r a dengan menggunakan metode Inquiry Learning.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat memberikan masukan serta informasi secara teori metode Inquiry

Learning pada pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

2. Diharapkan para peserta didik dapat terjadi peningkatan hasil belajar

pada pembelajaran al-Qur’an Hadis

3. Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan baru khususnya proses


pembelajaran dengan metode Inquiry Learning pada pembelajaran Al-

Qur’an Hadis
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Istilah

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan aktifitas atau proses untuk memperoleh

penegetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap dan

mengkokohkan kepribadian (Suyono dan Hartanto, 2011). Kaitannya dengan

pembelajaran di sekolah, belajar merupakan kegiatan siswa dalam

membangun makna dan pemahaman atas suatu materi belajar. Belajar

membutuhakan keterlibatan mental dan aktifitas siswa sendiri sehingga tujuan

belajar tidak akan tercapai jika belajar dimaknai sebagai aktifitas “menrima”

pengetahuan. Aktifitas murida sangat diperlukan dalam kegiatan belajar.

Belajar juga tidak harus melalui pengajaran atau sekedar fokus pada

guru. Tanggung jawab belajar ada pada diri siswa sedangkan guru

bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong Prakarsa,

motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar (Suyono dan Hartanto,

2011). Belajar bertujuan untu memperoleh hasil belajar dan pengalaman

diharapkan menjadi perubahan (peningkatan) bukan hanya pada aspek

kognitif, tetapi juga pada aspek lainnya seperti aspek efektif dan aspek

psikimotor.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan suatu aktifitas untuk memperoleh dan


mengembangkan pengetahuan dengan interaksi aktif Bersama lingkungan

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan pembelajaran merupakan

suatu bentuk upaya pengajar menfasilitasi peserta didik untuk belajar.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemapuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1990).

Menurut Suprijono (2009) bahwa hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku secara keseluruhan bukan hanya pada salah satu aspek potensi

saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar

Pendidikan tidak dilihat secara fregmentasi atau terpisah melainkan dilihat

secara komprehensif.

Berdasarkan konsep diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa hasil

belajar adalah perubahan tingkah laku yang diwujudkan berupa kemampuan

kognitif, afektif dan psikimotor sebgai hasil interaksi aktif peserta didik

dalam kelompok kerja selama kegiatan belajar mengajar.

3. Al-Quran Hadist

َ ِ‫ ق‬,‫ر ُء‬N‫ يَ ْق‬,‫قَ َرأ‬


Al-Quran Secara etimologi Al-Quran berasal dari kata ً‫را َءة‬N

ً ‫ َوقُرْ آنا‬yang artinya mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dhammu)

huruf-huruf serta kata-kata dari satu bagian ke bagian yang lain secara teratur.

Dikatakan Al-Quran karena ia berisikan inti sari dari semua kitabullah dan

inti sari dari ilmu pengetahuan (Manna Khalil al-Qaththan, Mabahits fi Ulum

Al-Qur’an. 1981)

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Al-Quran


adalah sebuah kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Dengan Al-Quran kita

dapat ilmu pengetahuan seperti yang dikemukakan diatas Al-Quran adalah

inti sari dari ilmu penetahuan. Selain sebagai penyempurna dari kitab-kitab

terdahulu dan intisari ilmu pengetahuan, Al-Quran adalah sebagai Kalam

Allah Swt., dimana kita dapat berdialog dengan Allah Swt. selain dengan

menjalankan sholat, kita dapat membaca Al-Quran sebagai pedoman hidup

kita.

Pengetian Hadist adalah sesuatu yang datang atau sesuatu yang

bersumberkan dari Nabi dan atau disandarkan kepada Nabi. atau dapat

dikatakan bahwa, Hadis merupakan sumber berita yang datang dari Nabi saw

dalam segala bentuk baik berupa perkataan, perbuatan, maupun sikap

persetujuan.

Berdasrkan definisi di atas memberikan kesimpulan, bahwa pengertian

Hadis adalah sesuatu yang datang dari Nabi baik berupa perkataan atau

perbuatan dan atau persetujuan.

4. Tujuan Pembelajaran al-Quran Hadist

Al-Quran Hadist adalah salah satu mata pelajaran di Madrasah

Ibtidaiyah yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-

Quran dan Hadist ddengan benar, serta hafalan surat-surat pendek dalam al-

Quran, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek

tersebeut dan hadist-hadist tentang akhlak terpuji untuk daimalkan dalam

kehidupan sehari-hari. Salah satu ruang lingkup pelajaran al-Quran Hadist


adalah membaca dengan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

5. Tujuan Pembelajaran Ilmu Tajwid

Tujuan ilmu tajwid adalah untuk menjaga lidah dari kesalahan dalam

membaca al-Quran. Kesalahan dalam membaca al-Quran diantaranya :

1) Khata’ Jaly : yaitu kesalahan membaca lafadz-lafadz al-Quran yang

merusak terhadap makna atau menyalahi uruf qurro’ (seperti

hamzah dibaca ain. Dll.). hukum melakukan kesalah ini adalah

haram

2) Khata’ Khafi : yaitu kesalahan membaca lafadz-lafadz al-Quran

yang merusak terhadap makna atau menyalahi uruf qurro’ (seperti

tidak mebaca Idgham, Mad. Dll.). hukum melakukan kesalah ini

adalah Makruh

B. Metode Inquiry Learning

1. Pengertian Metode

Istilah “Metode” berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta

artinya “melalui”, sedangkan hodos artinya “jalan atau cara”. Jadi metode

bisa difahami sebagai jalan yang harus ditempuh atau dilalui untuk mencapai

tujuan tertentu. Jika dikaitkan dengan Pendidikan, maka metode adalah jalan

atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan Pendidikan (Salminawati,

2011).

Menurut Wina Sanjaya (2009) metode adalah cara yang digunakan

untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan

nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berate,
metode digunakan untuk mereaalisasikan setrategi yang telah ditetapkan.

Keberhasilan implementasi setrategipembelajaran sangat tergantung pada

cara menggunakan metode pembelajaran, karena suatu setrategi pembelajaran

hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui metode pembelajaran.

2. Pengertian Metode Inquiry Learning dan ciri-ciri Inquiry

1) Pengertian Metode Inquiry Learning

Inquiry Learning adalah metode pembelajaran yang menutut siswa

untuk mendapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan

keterampilan sebagai wujud adanya perubahan prilaku. Oleh karena itu

proses pembelajaran yang menggunakan metode Inquiry Learning

menuntut keterlibatan secara sistematis, kritis dan logis terhadap sebuan

fenomena sehingga dapat menemukan apa yang diinginkan (Sigit

Mangun Wardoyo, 2013).

Sedangkan Sanjaya mendefinisikan Inquiry Learning sebagai

rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir

kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban

masalah yang ada.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penekanan

metode Inquiry Learning adalah pada proses befikir sistematis, logis

dan analitis untuk memecahkan masalah.

Pendekatan Inquiry dalam mengajar merupakan pendekatan

modern, yang sangat didambakan untuk dilaksanakan dalam setiap

sekolah. Adanya tuduhan bahwa sekolah menciptakan bisu, tidak terjadi


bila pendekatan ini digunakan. Pendekatan Inquiry dapat digunakan

apabila bila syarat-syarat berikut ini dipenuhi :

a. Guru harus terampil memilih perseoalan yang relevan untuk

diajukan kepada kelas (persoalan bersemuber dari bahan pelajaran

yang menantang siswa/problematemik) dan sesuai dengan nalar

siswa.

b. Guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan

situasi belajar yang menyenangkan.

c. Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup

d. Adanya kebebasan siswa untu berpendapat, berkarya dan

berdiskusi.

e. Partisipasi setiap siswa dalam setia kegiatan pembelajaran

f. Guru banyak tidak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan

siswa.

Metode belajar yang bisa dilaksanakan guru dalam pendekatan ini

anatara lain metode diskusi dan pemberian tugas. Diskusi untuk

memecahkan masalah dilakukan oleh sekelompok siswa (anatara 3-5

orang) dengan arahan dan bimbingan guru. Kegiatan ini dapat

dilaksanakan saat kegiatan tatap muka atau pada saat kegiatan

terjadwal. Dengan demikian dalam pendekatan Inquiry model

komunikasi yang digunakan bukan komunikasi satu arah.

2) Ciri-ciri Inquiry Learning

Sanjaya dalam buku Pembelajaran Berbasis Riset menyebutkan


bahwa ciri-ciri Inquiry Learning yaitu (a) metode Inquiry Learning

menekankan kepada aktifitas siwa secara maksimal untuk mencari dan

menemukan (b) aktifitas yang dilakukan oleh siswa dalam metode

Inquiry Learning diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban

sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, (c) metode Inquiry Learning

mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis

(Sigit Mangun Wardoyo, 2013).

Diambil dari beberapa pendapat ahli dapat dismpulkan metode

Inquiry Learning memeliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Penekanan kegiatan pada siswa (selef directed) yang melibatkan

kegiatan untuk meneliti sesuatu dan pemikiran kritis dan analistis

b. Penggunaan bermacam informs sebagai pendukung kegiatan, dan

c. Berakhir dengan kesimpulan sebagai produk akhir dari kegiatan

penemuan tersebut.

3) Kesulitan Belajar Inquiry

Sebagai suatu strategi yang baru, dalam penerapannya Setrategi

Pembelajaran Inquiry (SPI) terdapat beberapa kesulitan, diantaranya :

a. SPI merupakan setrategi pembelajaran yang menekankan pada

proses berfikir yang bersetandarkan dua sayap yang sama penting,

yaitu proses belajar dari hsail belajar. Selama ini guru sudah

terbiasa dengan pola pembeljaran konvensional yang lebih

menekankan pada penyampaian infromasi sehingga sulit untuk

mengubahnya
b. Sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa bahwa belajar

pada dasarnya adalah mnerima meteri pelajaran dari gurusehingga

bagi mereka guru adalah sumber belajar yang utama. Dengan

demikian sulit untuk merubah cara belajar mereka sebgai proses

berfikir. Akibatnya mereka akan mengalami kesulitan manakala

diajak memecahkan suatu persoalan, disuruh bertanya dan

menjawab sebuah pertanyaan.

c. Berhubungan dengan system Pendidikan kita yang dianggap tidak

konsisten. Sitem Pendidikan menganjurkan agar proses

pembelajaran lebih mengarahkan pada proses belajar siswa aktif,

tetapi sitem evaluasi masih berorientasi pada perkembangan aspek

kognitif saja. Dengan demikian guru sebagai pelaksana mengalami

kebingungan.

4) Keunggulan Metode Inquiry Learning

Sebagaimana dikemukakan para ahli, pembelajaran metode Inquiry

kemungkinan adalah metode yang paling membantu. Selain itu,

memlalui pendekatan metode Inquiry, siswa dikondisikan untuk berfikir

secra kritis dan kreatif, dan untuk mendorong kesimpulannya sendiri

yang didasarkan atas dasar observasi yang dilakukan.

5) Kelemahan Metode Inquiry Learning

Adapun kekurangan pembelajaran yang menggunakan pendekatan

metode Inquiry Learning, dianataranya :

a. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa


b. Sulit dalam merancang pembelajaran oleh karena terbentur oleh

kebiasaan siswa dalam belajar

c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan

waktu yang telah ditentukan. Selama kriteria keberhasilan belajar

ditentukan oleh kemapuan siswa menguasai pembelajaran, setrategi

pembelajaran metode Inquiry akan sulit diimplementasikan oleh

setiap guru.

C. Kajian Pustaka

a. Kajian Terdahulu

Kajian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan

dan selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian

selanjutnya di samping itu kajian terdahulu membantu penelitian dapat

memposisikan penelitian serta menujukkan orsinalitas dari penelitian.

Berikut merupakan kajian terdahulu yang masih terkait dengan tema yang

penulis kaji.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Laelatul Arofiyah, S.Ag., M.Pd.I

(2019) dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul

“Penerapan Metode Inquiry Learningn untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Materi Hukum

Bacaan Idgham Bilaghunnah, Idgham Bigunnah dan Ikfa di Kelas

VIII di MTs Negeri 2 Demak Tahun Pelajaran 2018/2019”


D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian

umtuk mencari jawaban dari permasalahan. Hipotesis dalam penelitian ini

adalah pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry Learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis

materi hukum bacaan ra di kelas VI MI An Nuriyah.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)

adalah penelitian Tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika

pembelajaran berlangsung.

PTK merupaka jembatan untuk mengatsi berbagai masalah kekurang

penelitian dibidang Pendidikan pada umumnya. PTK bertujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK berfokus pada

kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi dialam kelas (Masganti

Sitorus, 2011)

B. Subjek Penelitian

Adapaun subjek penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah 16

siswa Tahun Pelajaran 2022/2023. Adapaun objek dalam penelitian ini adalah

metode Inquiry Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pada

mata pelajar al-Quran Hadist materi hukum bacaan ra dikelas VI MI. An

Nuriyah Kwanyar Bangkalan Jawa Timur.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI An – Nuriyah Morombuh Kwanyar


Bangkalan tahun pelajaran 2022/2023 bulan November - Desember 2022.

D. Teknik Pengumpulan Data

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada seseorang

atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat

perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya.

Aspek psikologis dapat berupa prestasi, hasil belajar, minat, bakat, sikap,

kecerdasan reaksi motorik dan berbagai aspek kepribadian lainnya.

Terdapat dua buah tes yang diberikan kepada siswa yaitu pre-test dan

post-test. Pre-test dibagikan sebelum siswa diberikan tindakan atau sebelum

mempelajari materi dengan metode inquiry learning. Sedangkan post test

dibagikan setelah siswa diberikan tindakan atau mempelajari materi dengan

metode inquiry learning

Sedangkan untuk proses pembelajaran yang dilaksanakan teknik yang

digunakan adalah:

1. Observasi

Dalam penelitian ini terdapat dua pedoman observasi yaitu

observasi keaktifan siswa dan obsevasi pelaksanaan pembelajaran

metode inquiry learning. Observasi keaktifan siswa difokuskan pada

pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada materi

hukum bacaan ra. Sedangkan observasi pelaksaan untuk mengetahui

gejala perubahan yang terjadi saat proses pelaksanaan pembelajaran

dengan metode inquiry learning.


2. Angket

Angket dibagikan dan diisi oleh siswa yang fungsinya untuk

mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika

dengan penerapan model pembelajaran metode inquiry learning.

3. Dokumentasi

Dokumentasi diperoleh dari hasil kuis siswa, lembar observasi,

lembar angket, catatan lapangan, daftar kelompok siswa, dan foto-foto

selama proses pembelajaran.

E. Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi :

a. Tes

Tes yang dilakukan adalah sebagai alat untuk mengukur pemahaman

siswa terhadap materi yang dipelajari. Dalam metode metode Inquiry

dilakukan tes individu untuk mengetahui sejauh mana kepemahaman

yang sudah diserap

b. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Lembar Observasi merupakan lembar yang berisi pedoman dalam

melaksanakan pengamatan didalam kelas, terdiri dari bebrapa butir yang

digunakan pengamat untuk menilai proses pembelajaran. Serta untuk

memonitor dan mengevaluasi setiap Tindakan agar kegiatan observasi

tidak lepas dari konteks permasalahan dan tujuan penelitian.

c. Lembar Kerja Siswa


Lembar kerja siswa merupakan lembar untuk menentukan pengetahuan

dan latihan sesuai dengan komponen dasar yang diterapkan dalam

rencana pembelajaran. Juga memberi pengaruh besar yang positif

terutama kepada anak didik dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajarnya.

F. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah dalam PTK ini memiliki beberapa tahapan. Secara

rinci sebagai berikut :

1. Siklus I

Ada 4 tahapan penting dalam penelitian tindakan kelas, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang dilakukan dalam

penelitian ini. Pada tahap ini dibuat perencanaan dengan Langkah-

langkah berikut:

1) Menelaah kurikulum untuk menentukan kompetensi dasar yang

akan diterapkan pada PTK

2) Mengembangkan skenario model pembelajaran dengan

membuat RPP

3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa

4) Menyusun Lembar Evaluasi


5) Menyiapkan instrumen untuk pengumpulan data

b. Pelaksanaan

Tahap ini adalah tahap pelaksanaan atau penerapan RPP 1 melalui

PTK. Pelaksanaan PTK pada siklus ini dilaksanakan 1 kali dalam

setiap pertemuan. Adapun kegiatan pembelajaran yang dilakukan

adalah

1) Guru melakukan pembukaan dengan salam dan membaca do’a

2) Guru membagi kelompok menjadi 4 kelompok

3) Siswa bersama kelompoknya berdiskusi untuk menyelesaikan

masalah yang ada di LKPD

4) Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya

5) Guru memberi kesempatan kelompok yang lain untuk

menanggapi

6) Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan dengan menayangkan video pembelajaran

7) Memberi penilaian

c. Pengamatan

Pada tahap ini dilakukan bersama dengan tahap pelaksanaan.

Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung dengan penerapan model inquiry

learning. Selama proses pembelajaran berlangsung guru mengamati

proses pembelajaran dengan mengambil dokumentasi.

d. Refleksi
Refleksi ini merupakan suatu kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang sudah dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Setelah melakukan proses pembelajaran, maka

dilakukan refleksi dengan cara sebagai berikut:

1) Menentukan keberhasilan dan kekurangan pada siklus I

2) Melakukan perbaikan pada siklus I jika dirasa perlu adanya

perbaikan

3) Merencanakan siklus II

2. Siklus II

a. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang dilakukan dalam

penelitian ini. Pada tahap ini dibuat perencanaan dengan langkah-

langkah berikut:

1) Menelaah kurikulum untuk menentukan kompetensi dasar yang

akan diterapkan pada PTK

2) Mengembangkan skenario model pembelajaran dengan

membuat RPP

3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa

4) Menyusun Lembar Evaluasi

5) Menyiapkan instrumen untuk pengumpulan data

b. Pelaksanaan

Tahap ini adalah tahap pelaksanaan atau penerapan RPP 2 melalui

PTK. Pelaksanaan PTK pada siklus ini dilaksanakan 1 kali dalam


setiap pertemuan. Adapun kegiatan pembelajaran yang dilakukan

adalah :

1) Guru melakukan pembukaan dengan salam dan membaca do’a

2) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya ada berapa hukum

bacaan ra

3) Guru memberi motivasi kepada siswa untuk selalu membaca al-

Qur’an dengan tajwid dan makharijul huruf yang baik dan

benar.

4) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

5) Guru menayangkan video pembelajaran melalui power point

6) Guru memberi Lembar Kerja yang berisi potongan lafadz dan

siswa di harapkan bisa mengidentifikasi lafadz-lafadz tersebut

kedalam hukum bacaan ra.

8) Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya

9) Guru memberi kesempatan kelompok yang lain untuk

menanggapi

10) Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran

yang sudah dilakukan

11) Guru memberikan salam dan berdoa pada akhir pembelajaran

c. Pengamatan

Pada tahap ini dilakukan bersama dengan tahap pelaksanaan.

Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung dengan penerapan model inquiry


learning. Selama proses pembelajaran berlangsung guru mengamati

proses pembelajaran dengan mengambil dokumentasi.

3. Siklus III

a. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang dilakukan dalam

penelitian ini. Pada tahap ini dibuat perencanaan dengan langkah-

langkah berikut:

1) Menelaah kurikulum untuk menentukan kompetensi dasar yang

akan diterapkan pada PTK

2) Mengembangkan skenario model pembelajaran dengan

membuat RPP

3) Melaksanakan metode pembelajaran Inquiry Learning mata

pelajaran al-Quran Hadist di kelas VI MI. An Nuriyah Kwanyar

Bangkalan

4) Menyusun Lembar Kerja Siswa

5) Menyusun Lembar Evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahapan pelaksaan ini peneliti menggunakan metode Inquiry

Learning yang telah direncanakan sebagai berikut :

1) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran al-Quran Hadist

tentang hukum bacaan ra dalam membaca al-Quran sesuai dengan

kaidah ilmu tajwid

2) Peneliti menjelaskan materi hukum bacaan ra. Yaitu


tafkhim/tebal, Tarqiq/Tipis. Jawazul Wajhain/Boleh tebal dan

tipis dengan metode Inquiry Learning

3) Membagi 3 kelompok

4) Membagikan juz amma dan membuka surat yang telah ditentukan

disetiap kelompok

5) Setiap kelompok mendiskusikan mencari hukum bacaan Ra,

Tafkhim, Tarqiq, Jawazul Wajhain

6) Masing-masing kelompok mengumpulkan temuannya tentang

bacaan ra tafkhim, Tarqiq, Jawazul wajhain

7) Selanjutnya masing-masing kelompok melalui perwakilannya

mempresentasikan hasil temuannya,

8) Peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil kerja siswa-siswi

c. Pengamatan

Peneliti mencatat semua proses yang terjadi dalam Tindakan model

pembelajaran, mendiskusikan tentang tindakan III yang telah

dilakukan, mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara skenario

dengan respon dari peserta didik yang mungkin tidak diharapkan

d. Refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan, hasil lembar kerja dan

evaluasi dari tahapan siklus I dan siklus II diharapakan pada siklus III

ini, upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan

metode Inquiry Learning pada mata pelajaran al-Quran Hadist materi

hukum bacaan ra pada siswa kelas VI MI. An Nuriyah telah sesuai


dan mencapai hasil yang diinginkan sehingga hasil belajar

meningkat.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data yaitu kegiatan

pemilihan data, penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari hasil

catatan lapangan. Penyajian data berupa sekumpulan informasi dalam bentuk

tes naratif yang disusun, diatur dan diringkas sehingga mudah dipahami. Hal

ini dilakukan secara bertahap kemudian dilakukan penyimpulan dengan cara

diskusi bersama mitra kolaborasi. Untuk menjamin pemantapan dan

kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian digunakan

triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber

data yang telah ada (Sugiyono, 2005:83).

1. Analisis Data Observasi Keaktifan Siswa

Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui keaktifan siswa

yang berpedoman pada lembar observasi keaktifan siswa. Penilaian dilihat

dari hasil skor pada lembar observasi yang digunakan. Persentase

diperoleh dari skor pada lembar observasi dikualifikasikan untuk

menentukan seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Untuk setiap siklus persentase diperoleh dari rata-rata

persentase keaktifan siswa pada tiap pertemuan. Hasil data observasi ini

dianalisis dengan pedoman kriteria sebagai berikut :


Presentase Kriteria

90 % - 100 % Sangat tinggi

80 % - 89 % Tinggi

70 % - 79 % Sedang

0 % - 69 % Rendah

Peneliti menggunakan kriteria tersebut karena dalam lembar

observasi terdapat empat kriteria penilaian, sehingga terdapat empat

kriteria keaktifan. Cara menghitung persentase keaktifan siswa (Sugiyono,

2001:81) berdasarkan lembar observasi untuk tiap pertemuan adalah

sebagai berikut:

skor keseluruhan yang diperolehkelompok


Presentase = x 100 %
jumlah kelompok x skor maksimum

2. Analisis Angket Respon Siswa

Angket respon siswa terdiri dari 9 butir pertanyaan dengan butir

pertanyaan positif (+). Penskoran angket untuk butir (+) adalah 4 untuk

jawaban YA dan 1 untuk jawaban TIDAK.

3. Analisis Hasil Belajar Siswa

Hasil tes siswa dianalisis untuk menentukan peningkatan

ketuntasan siswa, nilai individu, skor kelompok dan penghargaan

kelompok. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan data


kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif.

Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif, misalnya

mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan belajar.

Peningkatan ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah bahwa ”siswa

dinyatakan lulus dalam setiap tes jika nilai yang diperoleh ≥ dengan nilai

maksimal 100”. Maka dalam penelitian ini juga menggunakan ketentuan

yang ditetapkan sekolah, untuk menentukan persen (%) ketuntasan siswa

dengan menggunakan perhitungan persen (%) ketuntasan yaitu sebagai

berikut:

jumlaj siswa tuntas


Persen (%) ketuntasan = x 100 %
jumlah siwa

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan digunakan untuk melihat keberhasilan dari

kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki

proses belajar mengajar di kelas.

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dianggap

sudah berhasil apabila terjadi peningkatan kemampuan, dan prestasi siswa

dalam kegiatan pembelajaran mencapai 80 % siswa kelas (kelas yang

diteliti) telah mencapai ketuntasan dengan nilai rata rata 70 berarti telah

memenuhi harapan ideal seperti yang disyaratkan dalam KKM sekolah ≥ 70.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran Inquiry Learning

untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VI.

Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus. Pada setiap siklus terdiri dari 4

langkah pokok yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Hasil penelitian diperoleh hasil yang berupa data yang meliputi hasil

data hasil observasi keaktifan siswa, respon siswa dan data hasil belajar

siswa. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh data dari

lembar observasi siswa mengenai penerapan metode inquiry learning. Selain

itu ada pula tes yang dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai

peningkatan hasil belajar siswa. Untuk penyajian data, peneliti

mengelompokkan menjadi 3 tahapan, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III.

Berikut penyajian data pada setiap siklusnya.

1. Perencanaan Tindakan

Penelitian ini menerapkan model pembelajaran inquiry learning

dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata Pelajaran Qur’an

Hadits Kelas VI MI An Nuriyah Morombuh Kwanyar Bangkalan.

Tujuan yang diharapkan pada pertemuan pertama dalam


pembelajaran adalah meningkat pemahaman siswa dengan menerapkan

Strategi Melalui Model Pembelajaran Inquiry Learning.

Agar tercapai tujuan di atas, peneliti yang bertindak sebagai guru

melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menyusun Instrumen Pembelajaran

b) Menyusun Instrumen Observasi

c) Sosialisasi kepada siswa

d) Melaksanakan tindakan dalam pembelajaran

e) Melakukan refleksi

f) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ke dua berdasar refleksi

siklus pertama

g) Melaksanakan pembelajaran pada siklus kedua

h) Melakukan Observasi

i) Melakukan refleksi pada siklus kedua

j) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ketiga berdasar refleksi

siklus kedua

k) Melaksanakan pembelajaran pada siklus ketiga

l) Melakukan Observasi

m) Melakukan refleksi pada siklus ketiga

n) Menyusun laporan

2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan 3 siklus yang

terdiri dari tiga kali pertemuan.


Waktu yang digunakan setiap kali pertemuan adalah 2 x 35 menit.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 05 - 10 Desember 2022

dan pertemuan kedua pada tanggal 12 - 17 Desember 2022, dan

pertemuan ke tiga 19 – 24 Desember 2022. Penelitian tindakan kelas

dilaksanakan sesuai dengan prosedur rencana pembelajaran dan skenario

pembelajaran.

SIKLUS I

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar

observasi pengolaan pembelajaran.

b) Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 05 – 10 Desember 2022 di Kelas VI MI An Nuriyah

Morombuh Kwanyar Bangkalan dengan jumlah siswa 17 orang.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan

belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes

formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data


hasil penelitian pada siklus I. adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.1 :

Hasil Observasi Keaktifan Siswa

SKOR
NO ASPEK PENGAMATAN
1 2 3 4
1 Memperhatikan penjelasan Guru v

2 Mempelajari LKS dengan sungguh-sungguh v

3 Melakukan kegiatan sesuai LKS v

4 Mencatat hasil kegiatan sesuai LKS v

5 Diskusi kelompok tentang hasil kegiatan v

6 Menyusun hasil kegiatan v

7 Mempresentasikan hasil kegiatan kelompok v

8 Menghargai gagasan teman v

9 Menyampaikan gagasan pada kelompok v

10 Mengambil keputusan/ kesimpulan kelompok v

11 Memberi tanggapan pada kelompok lain v

Jumlah Skor 24

Skor Maksimal 44

24
x 100 %=54,54 %
Presentase Hasil Skor 44

Hasil observasi siswa menunjukkan bahwa jumlah skor yang diperoleh

adalah 24 dengan skor maksimalnya adalah 44 dengan nilai yang

diperoleh 54,54% dengan kriteria rendah dan belum mencapai

indikator keberhasilan ≥ 70. Dalam kegiatan pembelajaran didapatkan


hasil belajar siswa pada siklus I yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.2 :

Tabel Distribusi Nilai tes peningkatan hasil belajar siswa pada

materi hukum bacaan ra mata Pelajaran Qur’an Hadits Kelas VI

dengan metode inquiry learning Pada Siklus I

Keterangan
No Nama Siswa Skor
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Arinil Hak 74 √

2 Kaila Nafa Nur Auliya 38 √

3 Amir Fiky 70 √

4 Evi Wulandari 46 √

5 Mufida 54 √

6 Nadiatul Ummah 8 √

7 Hikmatul Muammaroh 54 √

8 Qonitatil Lailih 46 √

9 A.Nauval Ali 38 √

10 Husni Mubarok 31 √

11 Wildanil Auliya 46 √

12 Achmad Fahadillah 15 √

13 Shinta Hoiriyah 46 √

14 Siti Syafa Musarrofah 38 √

15 Alisia Shafa 72 √
16 Sulfikar Amir 31 √

17 Virdil Akbar 46 √

Jumlah Total 17

Jumlah Nilai Keseluruhan 753

Keterangan :

Jumlah siswa yang tuntas : 3 Orang

Jumlah siswa yang belum tuntas : 14 Orang

Klasikal : belum tuntas

Selanjutnya untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa digunakan

rumus sebagai berikut

jumlaj siswa tuntas


Persen (%) ketuntasan = x 100 %
jumlah siwa

Berdasarkan perhitungan nilai siswa pada pembelajaran ini

menunjukkan bahwa total jumlah 17 siswa, sebanyak 3 siswa dinyatakan

tuntas dengan ketentusan 17,64% dan 14 siswa tidak tuntas dengan presentase

82,35%. Nilai rata-rata siswa dapat dilihat dari jumlah nilai seluruh siswa,

yaitu 753 dibagi dengan jumlah seluruh siswa, yaitu 17 siswa dan

memperoleh hasil 44,3.

Berdasarkan hasil nilai tersebut dapat diketahui bahwa peneliti

diharuskan untuk melakukan siklus selanjutnya hingga mencapai kriteria

yang baik atau sangat baik. Karena, perolehan presentase ketuntasan

dikatakan berhasil bila jika memperoleh ≥70%.


c) Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut:

(1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

(2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

(3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.

d) Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus

berikutnya.

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Di mana siswa diajak

untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan

menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi

catatan

3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.

SIKLUS II

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pembelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif 1 dan


alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan

lembar observasi pengolaan pembelajaran.

b) Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan

pada tanggal 12-17 Desember 2022 di Kelas VI MI An Nuriyah

Morombuh Kwanyar Bangkalan dengan jumlah siswa 17 siswa.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan

belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes

formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data

hasil penelitian pada siklus II adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.3 :

Hasil Observasi Keaktifan Siswa

SKOR
NO ASPEK PENGAMATAN
1 2 3 4
1 Memperhatikan penjelasan Guru v

2 Mempelajari LKS dengan sungguh-sungguh V

3 Melakukan kegiatan sesuai LKS V

4 Mencatat hasil kegiatan sesuai LKS V

5 Diskusi kelompok tentang hasil kegiatan V

6 Menyusun hasil kegiatan v

7 Mempresentasikan hasil kegiatan kelompok V


8 Menghargai gagasan teman v

9 Menyampaikan gagasan pada kelompok V

10 Mengambil keputusan/ kesimpulan kelompok V

11 Memberi tanggapan pada kelompok lain v

Jumlah Skor 31

Skor Maksimal 44

31
x 100 %=70,45 %
Presentase Hasil Skor 44

Hasil observasi siswa menunjukkan bahwa jumlah skor yang diperoleh

adalah 31 dengan skor maksimalnya adalah 44 dengan nilai yang

diperoleh 70,45% dengan kriteria sedang dan telah mencapai indikator

keberhasilan ≥ 70. Dalam kegiatan pembelajaran didapatkan hasil

belajar siswa pada siklus II yaitu sebagai berikut :


Tabel 4.4 :

Tabel Distribusi Nilai tes peningkatan hasil belajar siswa pada

materi hukum bacaan ra mata Pelajaran Qur’an Hadits Kelas VI

dengan metode inquiry learning Pada Siklus II

Keterangan
No Nama Siswa Skor
Tuntas
Tidak Tuntas

1 Arinil Hak 74 √

2 Kaila Nafa Nur Auliya 80

3 Amir Fiky 70 √

4 Evi Wulandari 70 √

5 Mufida 60 √

6 Nadiatul 54 √

7 Hikmatul Muammaroh 75 √

8 Qonitatil Lailih 70 √

9 A.Nauval Ali 60 √

10 Husni Mubarok 65 √

11 Wildanil Auliya 70 √

12 Achmad Fahadillah 50 √

13 Shinta Hoiriyah 70 √

14 Siti Syafa Musarrofah 50 √

15 Alisia Shafa 77 √

16 Sulfikar Amir 60 √
17 Virdil Akbar 70 √

Jumlah Total 17

Jumlah Nilai Keseluruhan 1125

Nilai rata-rata 66,17

Keterangan :

Jumlah siswa yang tuntas : 10 Orang

Jumlah siswa yang belum tuntas : 7 Orang

Klasikal : belum tuntas

Berdasarkan perhitungan nilai siswa pada pembelajaran ini

menunjukkan bahwa total jumlah 17 siswa, sebanyak 10 siswa dinyatakan

tuntas dengan ketentusan 58,82% dan 7 siswa tidak tuntas dengan presentase

41,17%. Nilai rata-rata siswa dapat dilihat dari jumlah nilai seluruh siswa,

yaitu 1125 dibagi dengan jumlah seluruh siswa, yaitu 17 siswa dan

memperoleh hasil 66,17.

Berdasarkan hasil nilai tersebut dapat diketahui bahwa peneliti

diharuskan untuk melakukan siklus selanjutnya hingga mencapai kriteria

yang baik atau sangat baik. Karena, perolehan presentase ketuntasan

dikatakan berhasil bila jika memperoleh ≥70%.

c) Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut:


(1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

(2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

(3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.

d) Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini masih

terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan

pada siklus berikutnya.

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Di mana siswa diajak

untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan

menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi

catatan

3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.

SIKLUS III

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari RPP 3, LKPD, soal tes formatif, dan alat-alat pengajaran

yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi

pengolaan pembelajaran.

b) Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan

pada tanggal 19 – 24 Desember 2022 di Kelas VI MI An Nuriyah

Morombuh Kwanyar Bangkalan dengan jumlah siswa 17 orang.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan

belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes

formatif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data

hasil penelitian pada siklus III adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.5 :

Hasil Observasi Keaktifan Siswa

SKOR
NO ASPEK PENGAMATAN
1 2 3 4
1 Memperhatikan penjelasan Guru V

2 Mempelajari LKS dengan sungguh-sungguh V

3 Melakukan kegiatan sesuai LKS V

4 Mencatat hasil kegiatan sesuai LKS V

5 Diskusi kelompok tentang hasil kegiatan V

6 Menyusun hasil kegiatan V

7 Mempresentasikan hasil kegiatan kelompok V

8 Menghargai gagasan teman V

9 Menyampaikan gagasan pada kelompok V

10 Mengambil keputusan/ kesimpulan kelompok V


11 Memberi tanggapan pada kelompok lain V

Jumlah Skor 40

Skor Maksimal 44

40
x 100 %=90,90 %
Presentase Hasil Skor 44

Hasil observasi siswa menunjukkan bahwa jumlah skor yang diperoleh

adalah 40 dengan skor maksimalnya adalah 44 dengan nilai yang

diperoleh 90,90% dengan kriteria sangat tinggi dan telah mencapai

indikator keberhasilan ≥ 70. Dalam kegiatan pembelajaran didapatkan

hasil belajar siswa pada siklus III yaitu sebagai berikut :


Tabel 4.6 :

Tabel Distribusi Nilai tes peningkatan hasil belajar siswa pada

materi hukum bacaan ra mata Pelajaran Qur’an Hadits Kelas VI

dengan metode inquiry learning Pada Siklus III

Keterangan
No Nama Siswa Skor
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Arinil Hak 84 √

2 Kaila Nafa Nur Auliya 90 √

3 Amir Fiky 80 √

4 Evi Wulandari 80 √

5 Mufida 70 √

6 Nadiatul Ummah 65 √

7 Hikmatul Muammaroh 85 √

8 Qonitatil Lailih 80 √

9 A.Nauval Ali 70 √

10 Husni Mubarok 70 √

11 Wildanil Auliya 70 √

12 Achmad Fahadillah 67 √

13 Shinta Hoiriyah 75 √

14 Siti Syafa Musarrofah 70 √

15 Alisia Shafa 85 √

16 Sulfikar Amir 69 √
17 Virdil Akbar 80 √

Jumlah Total 17

Jumlah Nilai Keseluruhan 1290

Nilai rata-rata 75,88

Keterangan :

Jumlah siswa yang tuntas : 14 Orang

Jumlah siswa yang belum tuntas : 3 Orang

Klasikal : tuntas

Berdasarkan perhitungan nilai siswa pada pembelajaran ini

menunjukkan bahwa total jumlah 17 siswa, sebanyak 14 siswa dinyatakan

tuntas dengan ketentusan 82,35% dan 3 siswa tidak tuntas dengan presentase

17,64%. Nilai rata-rata siswa dapat dilihat dari jumlah nilai seluruh siswa,

yaitu dibagi dengan jumlah seluruh siswa, yaitu 17 siswa dan memperoleh

hasil 75,88.

Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil

data yang diperloeh peneliti pada saat siklus I, siklus II, dan siklus III. Hasil

penelitian tersebut terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa yang

menunjukkan dari 17 siswa terdapat 14 siswa dinyatakan tuntas dengan

presentase 82,35% dan 3 siswa tidak tuntas dengan presentase 17,64 %.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar

pada proses pembelajaran siklus III.

c) Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik

maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar

dengan menggunakan metode pembelajaran Inquiry Learning.

Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut :

(1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang

belum sempurna, tetapi presentase pelaksanaannya untuk masing-

masing aspek cukup besar.

(2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif

selama proses belajar berlangsung.

(3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

(4) Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan.

d) Revisi Pelaksanaan

Pada siklus III guru telah menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan media juz amma dengan baik dan dilihat dari aktivitas

siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar

sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu

banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya

adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada

dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar

selanjutnya penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode

Inquiry Learning dapat meningkatkan proses belajar mengajar


sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Pembahasan

Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 menunjukkan

hasil sebagai berikut.

Tabel : 4. :

Analisis Hasil Tes Tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam mata
Pelajaran Qur’an Hadits Kelas IVA sebelum dan sesudah diberi
tindakan.
Skor sebelum Skor Skor
Tindakan Setelah Setelah
No Nama Siswa
Siklus I Tindakan Tindakan
Siklus II Siklus III
1 Arinil Hak 74 74 84
2 Kaila Nafa Nur Auliya 38 80 90
3 Amir Fiky 70 70 80
4 Evi Wulandari 46 70 80
5 Mufida 54 60 70
6 Nadiatul Ummah 8 54 65
7 Hikmatul Muammaroh 54 75 85
8 Qonitatil Lailih 46 70 80
9 A.Nauval Ali 38 60 70
10 Husni Mubarok 31 65 70
11 Wildanil Auliya 46 70 70
12 Achmad Fahadillah 15 50 67
13 Shinta Hoiriyah 46 70 75
14 Siti Syafa Musarrofah 38 50 70
15 Alisia Shafa 72 77 85
16 Sulfikar Amir 31 60 69
17 Virdil Akbar 46 70 80
Jumlah Total 753 1125 1290
1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan

pemahaman siswa dengan menerapkan metode Inquiry Learning memiliki

dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat

dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang

disampaikan guru ( ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan III )

yaitu ; 17,64% ; 58,82% ; 82,35%. Pada siklus III ketuntasan belajar

siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran materi hukum bacaan ra dengan metode Inquiry Learning

dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif

terhadap hasil belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya

nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran meningkatkan pemahaman siswa dengan menerapkan

metode Inquiry Learning yang paling dominan adalah siswa

mempresentasikan pelajaran di depan kelas. Jadi dapat dikatakan bahwa

aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan

langkah-langkah penerapan metode Inquiry Learning dengan baik. Hal ini


terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas

membimbing, memberi dorongan dan mengamati siswa dalam

mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan, memberi umpan

balik/evaluasi/tanya jawab di mana presentasi untuk aktivitas di atas cukup

besar.

Dari analisis data di atas bahwa pembelajaran dengan menerapkan

metode Inquiry Learning pada pembelajaran di kelas VI, yang berarti

proses kegiatan belajar mengajar lebih berhasil dan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi hukum bacaa ra mata pelajaran Qur’an

Hadits Kelas VI di MI An Nuriyah Morombuh Kwanyar Bangkalan, oleh

karena itu diharapkan kepada para guru Madrasah dapat melaksanakan

pembelajaran dengan menerapkan aksi berjenjang di Kelas VI.

Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KURIKULUM)

siswa dikatakan tuntas apabila nilai siswa telah mencapai nilai standar

KKM 70. Sedangkan pada penilitian ini, pencapaian nilai ≥70 pada

( siklus 3 ) mencapai melebihi target yang ditetapkan dalam

KURIKULUM yaitu mencapai 90%. Dengan demikian maka dapat

disimpulkan dengan metode Inquiry Learning dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VI MI An Nuriyah Morombuh Kwanyar Bangkalan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasar pembahasan di atas, penulis dapat menyimpulkan hal-hal

sebagai berikut:

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga

siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menerapkan metode Inquiry Learning memiliki

dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di MI An Nuriyah

Morombuh Kwanyar Bangkalan yang ditandai dengan peningkatan

ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu pada siklus I (17,64%),

siklus II (58,82% ), dan siklus III (82,35% ).

2. Penerapan pembelajaran dengan metode Inquiry Learning mempunyai

pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Penerapan pembelajaran dengan metode Inquiry Learning efektif untuk

meningkatkan pemahaman siswa pada materi hukum bacaan ra Kelas VI

yang telah dilaksanakan siswa selama ini, sehingga mereka merasa siap

untuk menghadapi pelajaran berikutnya.

4. Dengan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran siswa lebih

cepat memahami dan menguasai materi pelajaran.


B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses

belajar mengajar di madrasah lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang

optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :

1. Untuk melaksanakan pembelajaran memerlukan persiapan yang cukup

matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang

benar-benar bisa diterapkan dengan menggunakan metode Inquiry Learning

sehingga diperoleh hasil yang optimal. Pemberian penguatan agar siswa

termotivasi untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Sebagai guru professional bisa menerapkan metode-metode pembelajaran

yang efektif demi perbaikan peningkatan pemahaman dan pengetahuan

siswa terhadap materi yang dipelajari menjadi lebih baik dari sebelumnya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan di MI An Nuriyah Morombuh Kwanyar Bangkalan tahun

pelajaran 2022-2023.
DAFTAR PUSTAKA

Ari kunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Pakem.


Yogyakarta: Pustaka Belajar
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Predana Media Group
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
BSNP.

Ghony, Djunaidi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UIN Malang


Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Nefi Darmayanti, Psikologi Belajar, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2009
Ngalimu, Strategi dan Model Pembelajaran, Banjarmasin: Aswaja Pressindo,
2015
Ratnawulan, Elis dan Rusdiana, Evaluasi Belajar, Bandung: CV Pustaka Setia,
2015
Sandu Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015
Syamsidah dan Ratnawati. 2020. Buku Panduan Model Inquiry Learning. Yogyakarta:
CV Budi Utama
Winataputra, U. (2001). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Dapdiknas.

LA
MPI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I

Sekolah : MI An Nuriyah
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadis
Kelas/Semester : VI/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (2JP)

A. Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan hukum bacaan tafkhim, tarqiq dan jawazul


wajhain
4.3 Mempraktikkan hukum bacaan tafkhim, tarqiq dan jawazul
wajhain dalam membaca Al-Quran

B. Indikator Pembelajaran
1. Mampu membaca al-Qur’an sesuai kaidah Ilmu Tajwid.
2. Mampu melafazkan huruf Ra yang dibaca Tafkhim.
3. Mampu melafazkan huruf Ra yang dibaca Tarqiq.
4. Mampu melaflkan huruf Ra yang dibaca Jawazul Wajhain.
5. Mampu membaca huruf Ra dalam ayat-ayat al-Qur’an.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan hukum bacaan ra dengan benar. Serta dapat menemukan
contoh hukum bacaan ra dalam ayat-ayat Al-Quran.

D. Model/Metode Pembelajaran
Model/Pendekatan Pembelajaran : Inquiry Learning
Metode pembelajaran : pemecahan masalah, diskusi,
tanya jawab, penugasan

E. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Uraian Kegiatan


Pendahuluan  Mengucapkan salam.
 Membaca doa sebelum memulai pelajaran.
 Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik menyiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
 Guru mengaitkan materi sebelumnya (Apersepsi)
 Guru memberi motivasi agar semangat belajar
dan membaca Al-Quran.
 Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan hari ini dan tujuan serta
manfaatnya.
Inti Penyajian masalah
 Guru  bertanya kepada siswa bagaimana cara
membedakan dalam membaca huruf ra.
 Guru meminta peserta didik menuliskan
informasi yang diketahui dari masalah tersebut
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Guru membentuk kelompok yang heterogen
 Dengan bantuan lembar kerja, guru membimbing
siswa merumuskan masalah dan menyusun
hipotesis
Membimbing penyelidikan kelompok
 Guru membimbing siswa melakukan investigasi
sesuai petunjuk pada lembar kerja  untuk
membuktikan hipotesis.
 Guru membimbing siswa mengumpulkan
informasi dan berdiskusi untuk menjawab
rumusan masalah.
Menyajikan hasil karya
 Siswa menyusun laporan sementara hasil
investigasi dan pemecahan masalah.
 Siswa melakukan presentasi untuk
mengemukakan hasil investigasi.
 Guru membimbing kegiatan tanya jawab
Evaluasi pemecahan masalah
 Guru membimbing siswa menjawab rumusan
masalah dan melakukan konfirmasi materi
hukum bacaan ra.
 Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban dari
rumusan masalah.
 Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka.
Penutup  Peserta didik diminta menyimpulkan tentang
bagaimana membaca huruf ra.
 Dengan bantuan LCD proyektor, guru
memberikan materi tentang hukum bacaan huruf
ra.
 Guru memberi umpan balik peserta didik dalam
proses dan hasil pembelajaran dengan cara
memberi pertanyaan lisan.
 Guru mengakiri pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam.
F. Alat/Media Belajar
1. LCD Proyektor
2. Lembar Penilaian

G. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian Sikap Penilaian Penilaian


Pengetahuan Keterampilan
Penilaian sikap rasa ingin Tes tulis : soal uraian Penilaian keterampilan
tahu, berpikir kritis dan dalam menerapkan
tanggung jawab saat konsep dan strategi
menganalisis masalah. pemecahan masalah
Bekerja sama dalam serta komunikasi saat
kegiatan kelompok . presentasi melalui
lembar observasi. 

H. Instrumen Penilaian
1. Hukum bacaan ra dibedakan berdasarkan ....
2. Huruf ra dibaca tebal disebut ....
3. Huruf ra yang dapat dibaca tebal maupun tipis disebut ....
4. D‫ن‬D‫و‬D‫ َع‬D‫ر‬Dْ Dِ‫ ف‬dibaca ....
5. Huruf isti’la ada ....

Mengetahui, Bangkalan, 14 November 2022


Kepala MI. An Nuriyah Guru al-Quran Hadist

KAMILUDDIN, S.Pd.I KAMILUDDIN, S.Pd.I


NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP II)

Sekolah : MI An Nuriyah
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadis
Kelas/Semester : VI/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (2JP)

A. Komptensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama Islam yang
dianutnya
2. Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta cinta tanah air
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya dirumah, sekolah, dan temapat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan factual dan konseptual dalam bahasa yang
jelas, sitematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam Gerakan
mencerminkan anak sehat, dan dalam Tindakan yang mencerminkan
prilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar

1.3 Menerima keutamaan membaca Al-Qur'an dengan cara yang baik dan
benar sesuai kaidah kaidah Ilmu Tajwid
2.3 Menjalankan sikap tanggungjawab dalam berperilaku
3.3 Menerapkan hukum bacaan tafkhim, tarqiq dan jawazul wajhain
4.3 Mempraktikkan hukum bacaan tafkhim, tarqiq dan jawazul wajhain
dalam membaca Al-Quran
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi hukum bacaan Ra Rafkhim. (C1)
2. Mengidentifikasi hukum bacaan Ra Tarqiq. (C1)
3. Mengidentifikasi hukum bacaan Ra Jawazul Wajhain. (C1)

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan dapat :
1. Dapat menjelaskan hukum bacaan ra dengan benar. (C1)

E. Materi Pembelajaran
Hukum pembacaan ra

F. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Tanya-jawab, diskusi kelompok, Inquiry
Learning

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Uraian Kegiatan


Pendahuluan  Mengucapkan salam.
 Membaca doa sebelum memulai pelajaran.
 Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik menyiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
Apersepsi
 Guru menanyakan pembelajaran sebelumnya
yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.
1. Ada berapa hukum bacaan ra?
 Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan hari ini dan tujuan serta
manfaatnya.
Inti Menanya
Guru memotivasi peserta didik bertanya, misalnya
 Mengapa al-Quran harus dibaca dengan benar
sesuai dengan tajwid dan makharijul khurufnya?
Mengamati
 Peserta didik diminta mengamati hukum bacaan
yang dijelaskan pada ilmu tajwid, contohnya
hukum bacaan ra.
Mengumpulkan informasi
 Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok
 Guru memberikan Lembar Kerja yang berisi
tentang lafadz Al-Qur’an
 Peserta didik mendiskusikan jawabannya dengan
mengidentifikasi semua lafadz dengan dibagi
menjadi 3 hukum bacaan
Mengkomunikasikan
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya
 Peserta didik yang lain menanggapi hasil
presentasi temannya
Penutup  Berdoa untuk mengakhiri kegiatan belajar
 Mengucap salam

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilain Sikap
 Observasi aktifitas peserta didik saat mengumpulkan data,
menganalisis, dan membuat simpulan.
 Observasi sikap peserta didik saat diskusi kelas.
2. Penilain Pengetahuan
 Tes Tulis : Essay
Contoh instrument untuk penilaian

Pada ayat berikut terdapat hukum bacaan ……

D‫ر‬D‫ج‬D‫ف‬D‫ل‬D‫ ا‬D‫ع‬D‫ل‬D‫ط‬D‫ م‬D‫ي‬D‫ ه‬D‫م‬D‫ال‬D‫س‬


a. Idzhar syafawi
b. Ra’ tafkhim
c. Ra’ tarqiq
d. Jawazul wajhain

Sumber Belajar
Buku al-Quran hadist kelas VI MI, Proyektor, Power point

Mengetahui, Bangkalan, 14 November


2022
Kepala MI. An Nuriyah Guru Mapel al-Quran Hadist

KAMILUDDIN, S.Pd.I KAMILUDDIN, S.Pd.I


NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MI An Nuriyah
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadis
Kelas/Semester : VI/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (2JP)

I. Kompetensi Inti

KI. 1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


K1. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air.
KI. 3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain.
KI. 4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

J. Kompetensi Dasar

1.3 Menerima keutamaan membaca al-Qur`an dengan cara yang baik dan benar sesuai
kaidah-kaidah Ilmu Tajwid.
2.3 Menjalankan sikap tanggungjawab dalam berperilaku.
3.3 Menerapkan hukum bacaan tafkhim, tarqiq dan jawazul wajhain.
4.3 Mempraktikkan hukum bacaan tafkhim, tarqiq dan jawazul wajhain
dalam membaca al-Qur’an.

K. Indikator (IPK)

4.3.1 Melafalkan huruf Ra yang dibaca tafkhim. (C1)


4.3.2 Melafalkan huruf Ra yang dibaca tarqiq. (C1)
4.3.3 Melafalkan huruf Ra yang dibaca jawazul wajhain. (C1)
4.3.4 Menemukan contoh hukum bacaan ra dalam ayat-ayat al-Qur’an. (C4)

L. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pemebelajaran dilakukan, diharapkan peserta didik mampu
untuk;
1. Dapat mempraktekkan bacaan hukum ra dalam al-Qur'an surah pendek
pilihan. (C3)
2. Dapat menemukan contoh hukum bacaan ra dalam ayat-ayat al-
Qur’an. (C4)

M. Materi Pembelajaran
1. Hukum bacaan ra
2. Cara membaca bacaan ra
3. Contoh hukum bacaan ra

N. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : Tanya-jawab, diskusi kelompok,
Inquiry Learning
O. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Uraian Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam. 15 Menit
 Membaca doa sebelum memulai
pelajaran.
 Mengecek kehadiran peserta didik
dan meminta peserta didik
menyiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
 Guru memberi motivasi agar semangat
belajar dan membaca Al-Qur’an.
 Guru menyampaikan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan hari
ini dan tujuan serta manfaatnya.
Apersepsi
 Guru mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pembelajaran yang
akan dilakukan :
- Apa saja hukum yang kalian ketahui
didalam ilmu tajwid?
- Kenapa kita harus belajar ilmu tajwid?
Inti Penyajian masalah 45 Menit
 Guru  bertanya kepada siswa bagaimana
cara membedakan dalam membaca
huruf ra.
 Guru meminta peserta didik menuliskan
informasi yang diketahui dari masalah
tersebut
Mengorganisasi peserta didik untuk
belajar
 Guru membentuk kelompok yang
heterogen. Setiap kelompok di bagikan
Juz Amma dengan materi surah yang
berbeda.
Kelompok 1 surah Al-Qari’ah
Kelompok 2 surah Al-A’la
Kelompok 3 surah Quraisy
 Dengan bantuan Lembar Kerja, guru
membimbing siswa merumuskan
masalah dan menyusun hipotesis
Membimbing penyelidikan kelompok
 Guru membimbing siswa melakukan
investigasi sesuai petunjuk pada lembar
kerja  untuk membuktikan hipotesis.
(TPACK)
 Guru membimbing siswa
mengumpulkan informasi dan
berdiskusi untuk menjawab rumusan
masalah. (TPACK)
Menyajikan hasil karya
 Siswa menyusun laporan sementara
hasil investigasi dan pemecahan
masalah.
 Siswa melakukan presentasi untuk
mengemukakan hasil investigasi.
 Guru membimbing kegiatan tanya
jawab
Evaluasi pemecahan masalah
 Guru membimbing siswa menjawab
rumusan masalah dan melakukan
konfirmasi materi hukum bacaan ra.
 Guru bersama siswa menyimpulkan
jawaban dari rumusan masalah.
 Guru membantu peserta didik untuk
melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka.
Penutup  Peserta didik diminta menyimpulkan 10
tentang bagaimana membaca huruf ra. Menit
 Guru memberi umpan balik peserta
didik dalam proses dan hasil
pembelajaran dengan cara memberi
pertanyaan lisan.
 Guru mengakiri pembelajaran dengan
berdoa dan mengucapkan salam.

P. Alat/Media Belajar
3. LCD Proyektor
4. Juz Amma
5. Buku Buku Pedoman Guru Mapel al-Qur’an Hadis MI, Kelas 6,
Kemenag RI, 2019
6. Buku Siswa Mapel al-Qur’an Hadis KMA 183 MI, Kelas 6, Kemenag RI,
2019
7. Lembar Penilaian

Q. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian Sikap Penilaian Pengetahuan Penilaian Keterampilan


Penilaian sikap rasa ingin Tes tulis : soal uraian Penilaian keterampilan dalam
tahu, berpikir kritis dan menerapkan konsep dan strategi
tanggung jawab saat pemecahan masalah serta
menganalisis masalah. komunikasi saat presentasi
Bekerja sama dalam melalui lembar observasi. 
kegiatan kelompok .

R. Instrumen Penilaian
6. Ayat ‫ َمطْلَ ِع الْ َف ْج ِر‬  ٰ ‫ َحىَّت‬ ‫ َساَل ٌم ِه َي‬pada ayat tersebut terdapat hukum
bacaan ……………
7. Ayat  ﴿ ‫ َْأم مَلْ ُتْن ِذ ْر ُه ْم اَل يُْؤ ِمنُو َن‬ ‫َأَأنْ َذ ْرَت ُه ْم‬ ‫ين َك َفُروا َس َواءٌ َعلَْي ِه ْم‬ ِ َّ ‫ِإ‬
َ ‫﴾ َّن الذ‬  pada
ayat tersebut terdapat hukum bacaan ……………
8. Ketika membaca al-Quran tidak menggunakan hukum tajwid,
hukumnya …………..
9. Ketika membaca al-Quran harus menerapakan ilmu tajwid.
Diantaranya ra harus dibaca tipis. Apa syaratnya ra dibaca tipis?
10. Ketika membaca al-Quran harus menerapakan ilmu tajwid.
Diantaranya ra harus dibaca tebal. Apa syaratnya ra dibaca tebal?

Keterangan : Total Skor = 20


Jawaban sesuai dan tepat skor 2
Jawaban tidak sesuai / tepat skor 1
Tidak dijawab skor 0
Skor = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ x 100
Total Skor
Keterangan: Nilai 90 – 100 = A Nilai 80 – 89 = B Nilai 0 – 79 = C

Mengetahui, Bangkalan, 14 November 2022


Kepala MI. An Nuriyah Guru al-Qur’an Hadist

KAMILUDDIN, S.Pd.I KAMILUDDIN, S.Pd.I


INSTRUMEN PENELITIAN

TES TULIS
Nama Siswa :
Hari/Tanggal :
Kelas : VI (Enam)
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadis
Materi : Hukum Bacaan Ra

1. Hukum membaca ra terbagi dalam … bagian.


2. Huruf dibaca tarqiq apabila ….
3. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Ra' sukun sebelumnya kasrah dan setelahnya huruf isti'la
2) Ra’ sukun karena waqaf dan sebelumnya ya’ sukun
3) Ra' sukun sebelumnya hamzah washal
4) Ra' sukun sebelumnya kasrah
Keadaan huruf Ra’ yang dibaca tafkhim ditunjukkan oleh nomor ....
4. Hukum huruf Ra’ pada kata (‫ ) َكبِي ٌر‬yang dibaca waqaf adalah ....
...‫اِرْ ِج ِع ْي ِإلَى َرب ِِّك‬ .5
Kedua hukum huruf Ra’ pada penggalan di atas secara berurutan adalah
....
ٍ ‫ )قِرْ طَا‬adalah tafkhim karena ....
6. Hukum huruf Ra’ pada kata (‫س‬
7. Huruf ra yang dibaca waqaf dan didahului oleh huruf berharakat kasrah
dibaca ….
8. Cara membaca bacaan ra tarqiq yaitu ….
9. Pada ra sukun didahului kasrah diikuti sad dibaca ….
10. Berikan contoh bacaan yang mengandung ra' tafkhim dan ra' tarqiq
INSTRUMEN OBSERVASI SISWA

                        Hari/Tanggal   :
                        Kelas               :
                        Materi              :
                        Nama Guru     :

SKOR
NO ASPEK PENGAMATAN
1 2 3 4
1 Memperhatikan penjelasan Guru  

2 Mempelajari LKS dengan sungguh-sungguh  

3 Melakukan kegiatan sesuai LKS  

4 Mencatat hasil kegiatan sesuai LKS   

5 Diskusi kelompok tentang hasil kegiatan   

6 Menyusun hasil kegiatan  

7 Mempresentasikan hasil kegiatan kelompok  

8 Menghargai gagasan teman  

9 Menyampaikan gagasan pada kelompok  

10 Mengambil keputusan/ kesimpulan kelompok  

11 Memberi tanggapan pada kelompok lain   

Pengamat,
                                                                                               

                                                                                                           
Kamiluddin, S.Pd.I
INSTRUMEN RESPON SISWA

                        Nama Siswa               :…………………………………..


                        Kelas                           :…………………………………..
                        Hari/Tanggal               :…………………………………..

NO URAIAN YA TIDAK
Apakah  kamu merasa senang selama mengikuti kegiatan    
1
pembelajaran ini ?

2 Apakah  kamu merasa senang terhadap materi pelajaran?    

Apakah  kamu merasa senang menggunakan Lembar kerja    


3
siswa (LKS)?
Apakah  kamu merasa senang Suasana Belajar di Kelas    
4
ini?
Apakah  kamu merasa senang cara penyajian materi oleh    
5
guru?

6 Apakah  kamu merasa sulit  mengikuti pembelajaran ini?    

7 Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi kamu ?    

8 Apakah pembelajran ini baru bagi kamu?     

Apakah kamu menginginkan pokok bahasan yang lain    


9
menggunakan model pembelajaran inquiry learning?

JUMLAH    

                                                        

Nama Siswa,

_______________

Anda mungkin juga menyukai