Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ANALISA BAHAN AJAR MODUL 8

AKIDAH AKHLAK
KEGIATAN BELAJAR 4 JURNAL 2 / ARTIKEL “KONSEP KHAUF DALAM TAFSIR AL-MISBAH :
Telaah Atas Pokok-Pokok Pikiran Tasawuf M. Quraish Shihab”
oleh Ikrar (Dosen IAIN Manado) 

a. Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar;

Berikut adalah lima konsep yang dapat ditemukan dalam bahan ajar tersebut:

1. Khauf dan Rajâ': Khauf dan rajâ' adalah dua konsep yang menggambarkan hubungan Allah dengan
manusia. Khauf merujuk pada rasa takut atau ketakutan, sementara rajâ' merujuk pada harapan atau
keyakinan. Konsep ini menunjukkan bahwa manusia memiliki takut terhadap Allah, tetapi juga memiliki
harapan akan rahmat dan kebaikan-Nya.

2. Hubungan Khauf dengan Rabb: Dalam bahan ajar tersebut, penekanan diberikan pada hubungan
antara khauf dan rabb. Rabb merujuk pada Tuhan yang mencurahkan perhatian dan mendidik
manusia. Khauf manusia terhadap Allah harus berada dalam kerangka kasih sayang dan pendidikan-
Nya.

3. Keterkaitan Khauf dengan Konteks Ayat: Penafsiran M. Quraish Shihab menekankan bahwa makna
khauf harus dipahami dalam konteks kalimat atau ayat di mana kata khauf tersebut disebutkan. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman khauf harus berdasarkan konteks Al-Quran secara keseluruhan.

4. Pengaruh Tasawuf: Bahan ajar tersebut juga menyebutkan pengaruh tasawuf dalam pemikiran M.
Quraish Shihab. Tasawuf merupakan cabang dalam Islam yang mengajarkan tentang spiritualitas dan
hubungan manusia dengan Tuhan. Kehidupan Shihab yang dipengaruhi oleh tasawuf mempengaruhi
pemahamannya tentang khauf dan hubungan dengan Allah.

5. Konsep Takut yang Positif dan Negatif: Terdapat pembahasan mengenai dua jenis takut dalam
konteks khauf, yaitu takut yang positif dan negatif. Takut yang positif adalah takut yang berlandaskan
pada pengetahuan tentang kebesaran Tuhan dan dianggap sebagai bentuk takut yang terpuji.
Sementara itu, takut yang negatif adalah takut yang disebabkan oleh ketidakpastian atau rasa cemas
yang dapat mempengaruhi kesejahteraan jiwa manusia.

b. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial;

Kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial sebagai berikut:

o Materi tersebut membahas tentang konsep khauf (takut) dan rajâ' (harapan) dalam hubungan antara
manusia dengan Tuhan. Konteks sosial dalam hal ini adalah bagaimana konsep ini dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
o Pertama, penekanan Quraish Shihab bahwa khauf (takut) harus dipahami dalam konteks hubungan
antara manusia dengan Tuhan yang mencakup kasih sayang dan pendidikan Tuhan terhadap
manusia. Ini dapat dihubungkan dengan realitas sosial di mana rasa takut yang sehat dan benar
terhadap Tuhan dapat mempengaruhi perilaku manusia dalam berinteraksi dengan sesama dan
menjalani kehidupan yang bermakna.
o Selanjutnya, dalam konteks sosial, konsep khauf juga dapat dikaitkan dengan nilai-nilai sosial seperti
etika, moral, dan spiritualitas. Konsep khauf menyangkut aspek sosial, moral, dan spiritual manusia
yang membentuk inti dari pembahasan Al-Quran tentang manusia. Dalam hal ini, pemahaman dan
penghayatan terhadap konsep khauf dapat membantu memperkuat sikap saling menghormati, saling
bertanggung jawab, dan berkeadilan dalam masyarakat.
o Selain itu, dalam konteks sosial, pembahasan mengenai tokoh Quraish Shihab sebagai penafsir Al-
Quran juga memberikan gambaran tentang bagaimana pemahaman dan pemikiran seseorang dapat
berkontribusi dalam kehidupan sosial. Pendidikan dan pemahaman agama yang diperoleh oleh
Quraish Shihab berpengaruh dalam pandangannya terhadap konsep khauf dan rajâ'. Hal ini
menunjukkan pentingnya pendidikan agama yang tepat dan pemahaman yang mendalam terhadap
nilai-nilai spiritual dalam membentuk sikap dan tindakan sosial yang positif.
o Dalam konteks sosial, pemahaman tentang konsep khauf juga dapat membantu individu dan
masyarakat dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian dalam kehidupan. Rasa takut yang
sehat dan benar dapat memotivasi manusia untuk bertindak dengan hati-hati, menghindari perbuatan
yang merugikan, dan mengambil langkah-langkah yang bertanggung jawab dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
o Kontekstualisasi materi tersebut dalam realitas sosial mengarah pada pemahaman bahwa konsep
khauf dan rajâ' memiliki relevansi dalam membentuk sikap, perilaku, dan tindakan sosial yang positif.
Pemahaman yang mendalam terhadap konsep ini dapat membantu individu dan masyarakat dalam
mengembangkan nilai-nilai moral, etika, dan spiritualitas yang menguntungkan dalam berinteraksi
dengan sesama dan menjalani kehidupan yang bermakna.

c. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.

Kontekstualisasi Materi: Dalam pembelajaran bermakna, penting untuk mengaitkan materi


pembelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari atau dengan konteks yang relevan bagi peserta
didik. Dalam kasus ini, materi mengenai khauf (takut) dan rajâ' (harapan) sebagai konsep yang
menggambarkan hubungan antara manusia dan Tuhan disajikan dalam konteks interpretasi M.
Quraish Shihab terhadap Al-Quran. Dengan menghubungkan konsep-konsep ini dengan interpretasi
Al-Quran oleh Quraish Shihab, pembelajaran menjadi lebih relevan dan berarti bagi peserta didik.

1. Penafsiran Kontekstual: Quraish Shihab menekankan bahwa pemahaman terhadap khauf tidak boleh
dipisahkan dari pemahaman terhadap rabb (Tuhan) atau rasa takut manusia terhadap Tuhan haruslah
dalam kerangka perhatian dan pendidikan Tuhan terhadap manusia. Dalam pembelajaran bermakna,
penting untuk melibatkan konteks penafsiran dan memahami bahwa makna sebuah konsep dapat
berubah tergantung pada konteksnya. Dengan mempertimbangkan konteks penafsiran yang
disampaikan oleh Quraish Shihab, pembelajaran menjadi lebih mendalam dan holistik.
2. Penerapan Konsep dalam Kehidupan: Melalui pembelajaran bermakna, peserta didik dapat
menghubungkan konsep-konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dalam konteks
ini, peserta didik dapat merenungkan tentang konsep khauf dan rajâ' dalam hubungan mereka dengan
Tuhan. Mereka dapat merenungkan tentang rasa takut yang tercela dan rasa takut yang terpuji serta
bagaimana konsep-konsep ini dapat memengaruhi sikap dan tindakan mereka dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman: Konsep khauf dan rajâ' dapat dipahami melalui
pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang kebesaran dan kekuasaan Tuhan. Dalam
konteks pembelajaran bermakna, peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
yang lebih luas tentang konsep-konsep ini melalui studi Al-Quran dan penafsiran yang relevan.
Pemahaman yang mendalam ini dapat membantu peserta didik dalam memperluas perspektif dan
mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan Tuhan.

Dengan mempertimbangkan konteks penafsiran, penerapan dalam kehidupan, dan pengaruh


pengetahuan dan pemahaman, pembelajaran bermakna dari materi ini dapat membantu peserta didik
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan mereka dengan Tuhan,
mengembangkan sikap yang lebih baik, dan mengintegrasikan konsep-konsep ini dalam kehidupan
sehari-hari mereka.

Anda mungkin juga menyukai