Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

Nama : Wasirah
A. Judul Modul : Konsep Pembelajaran Dalam kurikulum Merdeka
B. Kegiatan Belajar : 3 ( Tiga )

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


A. Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran di lakukan dalam rangka mewujudkan tujuan
Pendidikan Nasional sesuai dalam pasal 3 Undang-Undang
No 20 Tahun 2003.Adapun pelajar Pancasila mempunyai
pengaruh yang sangat besar untuk membentuk watakserta
peradaban bangsa supaya menjadi manusia yang beriman
bertakwa kepada Tuhan YME,berahlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi
warga yang demokratif,serta bertanggung
jawab.Untukmewujudkan pelajar Pancasila sangat di
perlukan prinsip sbb:
1.PEMBELAJARAN BERBASIS TINGKAT PENCAPAIAN
PESERTA DIDIK,KEBUTUHAN BELAJAR, KARAKTER
DAN PENEBANGANYA.
Salah satu contoh:Mendukung terbentuknya kesejahteraan
[WELL BEING] peserta didik.Kesejahterahan peserta didik
dapat tercapai apa bila di berikan penanaman
Karakter,pengetahuan,kopetensi yang bermanfaat bagi
keberhasilan.B.menghormati hak anak didik.c.Pembelajaran
Konsep (Beberapa istilah
1 yang menyenangkan.dalam pembelajaran Innklusif.
dan definisi) di KB
Rasionalitas Kurikulum Merdeka yaitu Kurikulum
merupakan salah satu komponen penting dan strategis
dalam penyelenggaraan pendidikan karena kurikulum
menjadi jembatan dan peta jalan yang jelas dan terukur
proses pendidikan Kata ‘Pendidikan’ dan ‘Pengajaran’ itu
seringkali dipakai bersama-sama meskipun penggunaan
seperti itu seringkali kurang tepat. Ki Hajar Dewantara
memberikan batasan yang berbeda antara ‘Pendidikan’
dengan ‘Pengajaran’ (Febriyanti, N., 2021). ‘Pengajaran’
(onderwijs) itu merupakan salah satu bagian dari
pendidikan, bahwa pengajaran itu tidak lain adalah
pendidikan dengan cara memberi ilmu atau sesuatu yang
berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir maupun batin.
Adapun pendidikan (opvoeding) diartikan sebagai ‘tuntunan
dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud pendidikan
yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat, mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia
maupun sebagai anggota masyarakat. Mengenai dasar jiwa
yang dimiliki anak - anak itu, terdapat tiga aliran yang
berhubungan dengan soal daya pendidikan.

• Pertama, aliran yaitu anak yang lahir di dunia itu


diumpamakan seperti sehelai kertas yang belum ditulis,
sehingga kaum pendidik boleh mengisi kertas yang kosong
itu menurut kehendaknya.
• Kedua, aliran negatif, yang berpendapat, bahwa anak
itu lahir ibarat sebagai sehelai kertas yang sudah ditulisi
sepenuhnya, sehingga pendidikan dari siapapun tidak
mungkin dapat mengubah karakter anak.
• Ketiga, aliran convergentie-theorie yang mengajarkan,
bahwa anak yang dilahirkan itu diumpamakan sehelai kertas
yang sudah ditulisi penuh, tetapi semua tulisan-tulisan itu
suram.

Berikut perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia:


1) Rencana Pelajaran 1947
2) Rencana Pelajaran 1952
3) Rencana Pelajaran 1964
4) Kurikulum 1968 5) Kurikulum 1975
6) Kurikulum 1984
7) Kurikulum 1994
8) Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
9) Kurikulum Periode 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan)
10) Kurikulum Periode 2013 (K13)
Kurikulum merdeka merupakan langkah inovasi yang
merupakan hasil
evaluasi terhadap kurikulum 2013 yang masih digunakan di
satuan
pendidikan. Kurikulum merdeka sebagai hasil inovasi
dimaksudkan
menjadi model kurikulum yang baik dan berorientasi masa
depan serta
visioner.
c. Manfaat dan Hal-hal Baru dalam Kurikulum Merdeka
Sebagai pedoman pembelajaran, ada beberapa manfaat
yang didapat dari
pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebagai berikut:
1) Guru tidak mengejar tujuan pembelajaran yang padat
(tidak mengejar
target kurikulum), 2) Guru menitikberatkan pada kebutuhan
dan materi
esensial yang dibutuhkan untuk memperkuat perilaku,
karakter dan
pengetahuan siswa, dan penerapan metode pembelajaran
lebih baik dan
efektif.
Pengertian Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka sebagai sebuah nama kurikulum sekolah
disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi saat menyampaikan kebijakan pendidikan Episode
ke 15 Kebijakan dan Program Merdeka Belajar. Kurikulum
Merdeka sebelumnya bernama kurikulum prototipe yang
merupakan satu model kurikulum yang digunakan dalam
program sekolah penggerak Untuk memahami
kurikulum prototipe terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian
kata prototipe yang berasal kata prototype sebagai kata
pinjaman dan serapan dari kata bahasa Inggris, yaitu prototype.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Online), prototipe
Daftar materi pada KB mengandung arti sebagai suatu model
2
yang sulit dipahami pertama yang dijadikan contoh.

b. Kurikulum Merdeka Bukan Berbasis Konten, Tetapi Berbasis


Kompetensi. Prinsip dasar ini merupakan penegasan dan
kelanjutan dari prinsip yang ada pada kurikulum sebelumnya
(terutama sejak Kurikulum 2004- Kurikulum 2006, dan
Kurikulum 2013 sudah berbasiskompetensi). Artinya, Kurikulum
Merdeka didesain dan dikembangkan, berdasarkan penguatan
kompetensi yang ingin ditumbuhkembangkan dan dicapai
siswa. Yang penting bukan keluasan materi atau seberapa
banyak materi yang diajarkan oleh guru, melainkan pada materi
esensial, relevan, bermakna, dan pada apa yang bisa dilakukan
siswa dengan materi tersebut.
Uraian Miskonsepsi Materi Mata Pelajaran
• Pertama, Kurikulum Merdeka sebagai alat perbaikan di
sekolah dan kelas.
• Kedua, bahwa ada penerapan Kurikulum Merdeka yang
benar/salah secara absolut, benar/salah tidak absolut tetapi
kontekstual. “Kurikulum diterapkan sekolah A berbeda dengan
sekolah B. Kriteria benar/salah penerapan Kurikulum Merdeka
adalah apakah penerapan menstimulasi tumbuh kembang
Daftar materi yang sering karakter & kompetensi anak didik.
3 mengalami miskonsepsi • ketiga yang perlu diperhatikan adalah adanya miskonsepsi
dalam pembelajaran yang menyatakan harus menunggu pelatihan dari pusat
sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka.
• Keempat adalah miskonsepsi terkait proses belajar
menerapkan Kurikulum Merdeka bisa instan, sekali belajar dan
pelatihan langsung bisa dan tuntas. Penting untuk diperhatikan
agar terus melakukan penerapan siklus belajar dan
direfleksikan.

Anda mungkin juga menyukai