Anda di halaman 1dari 2

1.

Tiga Konsep yang Saya Temukan:

a. Peningkatan kompetensi Guru secara terus menerus sepanjang kehidupan kerjanya.

Guru adalah faktor utama penentu keberhasilan pelaksanaan pendidikan. Terlebih berkaitan
dengan praktik pembelajaran dikelas.

Apabila guru memiliki kapasitas, kompetensi atau profesionalisme yang tinggi, maka dipastikan
proses pembelajaran dikelas akan bisa dilaksanakan dengan baik.

Demikian juga sebaliknya, apabila guru tersebut memiliki profesionalitas yang rendah, maka
dipastikan proses pembelajaran akan tidak maksimal dan gagal. Sebab pelaksanaan
pembelajaran tidak berjalan sebagaimana mestinya.

b. Pengembangan diri guru Bahasa Arab dalam peningkatan Kinerja dan Karir:

Kondisi era saat ini adalah kondisi yang rawan pengaruh terhadap kualitas pendidikan siswa
sekolah. Kondisi ini bisa diperparah oleh kondisi rendahnya mutu dari Guru Bahasa Arab. Selama
ini, memang masih sangat lekat, bagaimana seringkali Guru Bahasa Arab itu sangat identik
dengan sosok yang kolot, kuno, kampungan, tidak menarik, ala kadarnya, dan dengan istilah
sederhana tidak bermutu.

Kalau dirasakan memang sepertinya tidak adil stigma semacam itu dipake untuk melabeli
seorang Guru Bahasa Arab. Akan tetapi, dari sudut pandang yang positif, kita yang saat ini
menjadi guru Bahasa Arab seharusnya mampu menjadikan hal itu sebagai pelajaran berharga.

Memang tidak dipungkiri, bahwa dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas guru
Bahasa Arab sangat rendah terlebih dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Dan oleh para peneliti, banyak hal yang bisa dijadikan tolok ukur untuk akhirnya menyimpulkan
bahwa guru Bahasa Arab memiliki mutu yang rendah.

c. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB):

Program PKB ini sebagai salah satu alternatif tindakan untuk mersepon situasi terkait kondisi
Guru Bahasa Arab sebagaimana dalam deskripsi diatas. PKB dirancang sebagai bentuk upaya
dalam rangka melakukan perbaikan dan bentuk respon atas rendahnya mutu guru Bahasa Arab.

Pelaksanaan program PKB ini diawali dengan melakukan pemetaan untuk mendapatkan
gambaran atau profil guru Bahasa Arab. Tahap awal dalam kegiatan ini adalah dengan
melakukan Evaluasi diri.

Dimana, proses evaluasi dilaksanakan oleh para guru Bahasa Arab disetiap jenjang satuan
pendidikan. Hasil dari Evaluasi Diri tersebut menjadi gambaran atau profil awal seorang guru.
Hasil Evaluasi Diri tersebut juga diberikan kepada para Guru Bahasa Arab untuk melihat
cerminan pada diri sang Guru.

Dari profil seluruh guru yang ada akan diperoleh gambaran pemetaan. Salah satunya adalah
pemetaan berkaitan dengan kompetensi para Guru Bahasa Arab. Dengan data hasil pemetaan
kompetensi Guru tersebut maka akan bisa dilakukan tindakan untuk melakukan kegiatan-
kegiatan guna memperbaiki tingkat kompetensi yang ada.
Tindakan yang akan dilakukan kemudian dirumuskan dalam program PKB akan dilakukan sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan dan dilakukan secara bertahap serta berkelanjutan. Pada
akhirnya, diharapkan agar kualitas/mutu para Guru PAI bisa meningkat melalui peningkatan
kompetensi inti para Guru PAI.

2. Kontekstualisasi dengan realitas sosial yang ada

Pemaparan video KB 3 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) tidak dipungkiri


merupakan potret riil kualitas guru Bahasa Arab di lapangan. Siswa yang hidup di dalam era generasi
z dengan segala tantangannya, kondisi Guru yang gagap teknologi serta kelemahan Guru dalam
mengambil inisiatif berbeda dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, semuanya adalah fenomena
nyata yang ada sekarang ini sesuai konsep dalam video tersebut.

Dari sini sangat urgen aplikasi PKB ini diterapkan tidak hanya kepada Guru Bahasa Arab, tentunya
untuk seluruh Guru Mapel lainnya yang pastinya menemui fenomena dan kondisi diri guru yang sama.

3. Refleksi:

Analisa ini merupakan suatu bentuk penelitian yang bagus dan menurut saya sangat penting untuk
dikembangkan. Penelitian ini menunjukkan adanya komitmen dan keberanian yang tinggi untuk
melakukan auto kritik.

Suka atau tidak, diakui atau tidak kenyataan bahwa Guru Bahasa Arab masih memliki kekurangan
terutama berkaitan dengan kualitas keprofesian. Penelitian ini bisa menjadi acuan bagaimana kita
harus mau membuka diri atas kekurangan kita sebagai guru Bahasa Arab.

Hari ini, situasi dunia pendidikan yang menghadapi tantangan global sedemikian besar tantangannya.
Guru Bahasa Arab harus bisa tampil secara profesional dan menunjukkan jati diri sebagai sosok yang
diidolakan.

Sebenarnya Guru Bahasa Arab memiliki posisi sangat strategis saat ini, dimana ditengah era saat ini,
Guru Bahasa Arab yang berpotensi dan berkapasitas memegang kendali termasuk bagaimana
membentuk karakter peserta didik khususnya di negara Indonesia yang mayoritas beragama Islam,
yang tertanam dalam dirinya pentingnya bahasa ini baik kapasitasnya sebagai bahasa Agamanya
juga sebagai bahasa Internasional yang masuk dalam bahasa yang paling banyak dituturkan. Oleh
sebab itu, peran-peran guru Bahasa Arab ini tentu sangat ditunggu oleh dunia.

Anda mungkin juga menyukai