Teori belajar humanistik adalah teori pembelajaran yang mengutamakan bagaimana siswa merasa dan
menyadari dirinya sebagai manusia sempurna dengan kelebihannya dan bangga serta bersyukur atas
kelebihan tersebut.
Tujuan utama Teori belajar humanistik sesuai dengan istilahnya yakni humanis (memanusiakan manusia) yaitu membantu
siswa untuk menyadari dirinya sebagai manusia yang istimewa dan unik (tidak harus sama dengan yang lain) yang dengan
kesadaran itu diharapkan mampu mewujudka potensi-potensi hebat yang ada didalam dirinya dan tidak harus meniru atau
mengekor orang lain.
1. Pengertian
Teori belajar humanistik adalah suatu teori belajar yang berupaya untuk memahami perilaku belajar dari perspektif
pelaku, bukan dari perspektif pengamat.
Praktik teori ini adalah pengutamaan pada proses belajar bukan hasil belajar. Konsep yang diusung teori ini adalah
bagaimana memanusiakan manusia (siswa) sehingga mampu memahami diri dan lingkungannya.
Bagi Combs belajar bukanlah sekedar menghafal materi akan tetapi belajar itu bagaimana seseorang bebas
mencari caranya dan dari mana saja asalkan membawa hasil yang baik. Dengan konsep ini maka seorang
pengajar tidak bisa memaksakan bagaimana prosesnya, akan tetapi peserta didiklah yang bebas bagaimana
menentukan caranya sendiri.
Menurut Maslow proses belajar adalah proses yang paling penting yang dilalui oleh peserta didik, yang dengan
proses ini peserta didik akan menemukan dirinya sendiri dan mengaktualisasikan kemampuanya. Dari sini proses
belajar merupakan kunci utama yang harus dilakukan oleh pelaku (siswa) sendiri supaya memahami dirinya
sendiri.
Rogers berpendapat bahwa proses belajar membutuhkan suatu sikap saling menghargai antara pengajar dan
peserta didiknya. Dengan energi posisif ini maka proses belajar akan berjalan dengan baik
Hubermas berpendapat bahwa belajar akan terwujud ketika ada interaksi antara individu dengan
lingkungannya, baik lingkungan alam ataupun lingkungan sosial. Dengan pandangan tersebut beliau membagi
tipe belajar menjadi tiga, yaitu : belajar teknis, belajar praktis dan belajar emansipatoris
3. Prinsip-prinsip Teori belajar Humanistik
e. Kebebasan siswa dalam mengungkapkan pendapat, menentukan pilihannya dan bertanggung jawab atas apa
yang dikerjakannya
f. Sikap adil seorang guru terhadap seluruh siswa tanpa pilih kasih satu dan lainnya.
Yaitu suatu teori belajar yang memberikan kebebasan kepada seseorang yang ada kemauan untuk belajar atau
kebutuhannya dengan bantuan orang lain. Konsepnya adalah bahwa realitas berada didalam pikiran seseorang dan
dia kemudian mengkonstruksinya berdasar pengalaman yang dimilikinya.
Pengetahuan pada hakikatnya bukanlah sesuatu yang semata-mata hadir sebagai ketentuan takdir, akan tetapi ia
hadir karena proses pembentukan. Semakain banyak seseorang dalam berinteraksi dengan sekitarnya maka semakin
banyak pula pengetahuan yang didapatkannya.
Secara pendekatan teori konstruktivisme, konsep proses mendapatkan pengetahuan tidak ditentukan dari satu arah
(dari luar ke dalam diri pelaku/siswa), akan tetapi merupakan hasil dari interpretasi siswa terhadap pengalamannya.
Secara garis besar teori konstrksitivisme menyatakan bahwa proses belajar ditentukan dari perang orang lain. Maka
teori ini juga dikenal sebagai teori konstruksi sosial. Teori ini menekankan bahwa intelegensi manusia berasal dari
lingkungannya, masyarakat, budaya dan tradisinya. Dapat ditegaskan bahwa teori ini berpendapat bahwa perolehan
pengetahuan seseorang terjadi melalui interaksi dengan lingkungan sosial (interpersonal) dan internalisasi dalam diri
(intrapersonal).
a. Pendekatan student centered, yakni guru hanya sebatas sebagai fasilitator yang bertugas memancing siswa
menemukan potensi dirinya sendiri.
b. Proses pembelajaran tidak melihat pada hasil akan tetapi lebih kepada bagaimana siswa mampu menemukan
pemahamannya
c. Kebebasan siswa dalam memanfaatkan pengalaman yang dimilikinya untuk menggali kemampuan kognitifnya
d. Pengaplikasian pembelajaran collaborative, sehingga mendorong siswa menemukan pemahamannya dari akibat
interaksi sosialnya
f. Guru membantu siswa memasukkan informasi baru sehingga menghasilka ilmu pengetahuan baru yang
kemudian mnegkonstruksinya pola pikir baru pada siswa
g. Guru adalah fasilitator kebebasan siswa dalam mencari pengetahuanya tanpa membatasinya dengan
pengetahuan gurunya saja.
a. Konsep/teori/istilah pada modul yang memiliki perbedaan dengan pengetahuan awal Anda (miskonsepsi)
b. Konsep/teori/istilah pada modul yang masih sulit Anda pahami atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut
(sebagai bahan diskusi)
teori konstruktifisme
c. Setelah membaca modul, apa yang Anda harapkan/yang akan Anda lakukan di/pada tempat Anda bekerja
saat ini?
Semoga dapat Menerapkan Teori ini dengan baik
Jurailah, S.Pd.I