Nama : MAESUN
NIM : 2208112612
A. JudulModul : TEORI BELAJAR HUMANISTIK,KONTRUKTIVISTIK,
DAN TEORI BELAJAR SOSIAL, SERTA PENERAPAN
DALAM PEMBELAJARAN
B. Kegiatan Belajar : (KB 2)
C. Refleksi
Konsep Dasar
PRINSIP-PRINSIP KONSTRUKTIVISME
Secara garis besar, prinsip-prinsip Konstruktivisme yang
diterapkan dalam belajar mengajar adalah:
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid,
kecuali hanya dengan keaktifan murid
sendiri untuk menalar
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga
selalu terjadi perubahan konsep
ilmiah
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi
agar proses kontruksi berjalan lancar.
5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
6. Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya
sebuah pertanyaan
7. Mencari dan menilai pendapat siswa
8. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan
siswa.
Dari semua itu hanya ada satu prinsip yang paling penting
adalah guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan
pengetahuan kepada siswa . siswa harus membangun
pengetahuan didalam benaknya sendiri. Dari uraian tersebut
dapat dikatakan, bahwa makna belajar menurut
konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana peserta
didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa
yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan
konsep dan idea-idea baru dengan kerangka berfikir yang
telah ada dan dimilikinya.
Klasifikasi Belajar
· Reception learning : menerima pembelajaran secara
mudah, artinya guru berperan aktif.
· Rote learning : belajar dengan menggunakan metode
hafalan.
· Constructivisme : peserta didik berperan aktif.
· Kognitif gestal : berlaku networking learning.
Teori belajar konstruktivisme menghasilkan teori gestalt.
Pengalama-pengalaman yang ada dimasa lampau dikaitkan
dengan masa sekarang.
Function of teacher : the modern teacher is a facilitator : a
person who assists student to learn for themselves (Stephen
Walker).
Teori Piaget
· Able to solve cpncrete (hands-on) problems in logical
fashion
· Understands laws of conservation and is able to classify
and seriate
· Understands reversibility
Teori belajar humanistik merupakan sebuah konsep yang utuh
dalam memandang manusia sebagai
mahluk yang unik dan memiliki potensi yang dapat
dikembangkan menajadi seorang manusia yang utuh dan
sempurna.
Teori pembelajaran humanistik merupakan sebuah proses
belajar yang berhulu dan bermuara pada manusia, segala
sesuatunya disandarkan pada nilai kemanusiaan. Pendekatan
sistem pendidikan humanistik menekankan pengembangan
martabat manusia yang bebas membuat pilihan dan
berkeyakinan. Dalam pembelajaran humanistik peranan guru
yang lebih banyak menjadi pembimbing daripada pemberi ilmu
pengetahuan kepada siswa,
Dalam pembelajaran in siswa dituntut untuk lebih aktif dan
semakin meningkatkan potensi dirinya, adapun guru lebih
berperan sebagai pemantau, pembimbing dan mengarahkan.
Dalam pembelajaran humanistik, belajar dipandang signifikan,
jika materi pembelajaran memiliki relevansi dengan kebutuhan
siswa. Dalam konteks ini pembelajaran humanistik
menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan siswa yang
bermuara pada aktualisasi diri.
Aktualisasi diri dalam belajar dapat upaya guru
mengoptimalkan kemampuan siswa untuk berkreasi dan
memperkuat kemampuan dasarnyanya untuk
mengembangakan potensi yang dimilikinya.
Siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses
Daftar materi pada Kb
2 pengalaman belajarnya sendiri. Ketika siswa memahami
yang sulit dipahami
potensi diri, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi
dirinya secara positif.
Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah sebagai
fasilitator, yang memberi perhatian lebih kepada penciptaan
suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas. Di
samping itu, fasilitator melaksanakan tujuan yang bermakna,
mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk untuk
membantu mencapai tujuan mereka, menempatkan dirinya
sebagai suatu sumber yang fleksibel, mengambil prakarsa
untuk ikut serta dalam kelompok.
Dalam Pendidikan Agama Islam berparadigma teori belajar
humanistik bisa digunakan sebagai cara untuk menyampaikan
materi PAI. Penarapan paradigm belajar humanisme dalam
materi PAI dapat dilakukan dengan memberikan alasan-
alasan (bukti-bukti) rasional terhadap ajaran Islam,
memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kritis, kreatif
terhadap materi PAI yang disampaikan, menghubungkan
materi PAI dengan dunia nyata siswa. Penerapan paradigma
Humanistik tidak akan mengurangi nilai-nilai transendental,
melainkan akan menambah pemahaman guru dan peserta
didik tentang pentingnya pengetahuan, sikap dan pengamalan
ajaran Agama Islam.
Dalam materi tersebut tidak disebutkan korelasi antara teori
belajar Humanistik dan teori belajar konstruktivistik. Teori
belajar yang mana yang sesuai dan ada korelasinya dengan
pembelajaran Kurikulum 2013.
Dalam proses pembelajaran PAI yang diterapkan di sekolah
kami selama ini lebih memfokuskan akan nilai Pengetahuan
Daftar materi yang sering
dan sikap hanya sebagian kecil saja proses penerapan Teori
3 mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran Humanistik dilihat dari Sikap dan Konstruktivistik dari
bagaimana keaktifan siswa dalam belajar di kelas dan
penyelesaian tugas-tugas