Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMANMATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

Nama : MAESUN
NIM : 2208112612
A. JudulModul : TEORI BELAJAR HUMANISTIK,KONTRUKTIVISTIK,
DAN TEORI BELAJAR SOSIAL, SERTA PENERAPAN
DALAM PEMBELAJARAN
B. Kegiatan Belajar : (KB 2)

C. Refleksi

PETA KONSEP TEORI BELAJAR HUMANISTIK,KONTRUKTIVISTIK


DAN TEORI BELAJAR SOSIAL
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
A. Konsep Teori belajar Humanistik
Konsep teori belajar Humanistik yaitu proses memanusiakan
manusia, dimana seorang individu diharapkan dapat
mengaktualisasikan diri artinya manusia dapat menggali
kemampuannya sendiri untuk diterapkan dalam lingkungan.
Proses belajar Humanistik memusatkan perhatian kepada diri
peserta didik sehingga menitikberatkan kepada kebebasan
individu. Teori Humanistik menekankan kognitif dan afektif
memengaruhi proses. Kognitif adalah aspek penguasaan ilmu
pengetahuan sedangkan afektif adalah aspek sikap yang
keduanya perlu dikembangkan dalam membangun individu.
Belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Hal yang penting lagi pada
proses pembelajaran Humanisme harus adanya motivasi yang
diberikan agar peserta didik dapat terus menjalani
pembelajaran dengan baik. Motivasi dapat berasal dari dalam
yaitu berasal dari diri sendiri, maupun dari guru sebagai
fasilitator.
B. Karakteristik Teori Humanistik
- Mementingkan manusia sebagai pribadi.
- Mementingkan kebulatan pribadi.
- Mementingkan peranan kognitif dan afektif.
- Mengutamakan terjadinya aktualisasi diri dan self concept.
- Mementingkan persepsual subjektif yang dimiliki tiap
Konsep (Beberapa istilah individu.
1
dan definisi) di KB - Mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah
laku sendiri.
- Mengutamakan insight (pengetahuan/pemahaman).
C. Prinsip teori Humanistik
1. Manusia memiliki kemampuan alami untuk belajar.
2. Belajar menjadi signifikan apabila apa yang dipelajari
memiliki relevansi dengan keperluan mereka.
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi
mengenai dirinya.
4. Tugas belajar dapat lebih diterima dan diasimilasikan
apabila ancaman dari luar itu semakin kecil.
5. Bila ancaman itu rendah terdapat pengalaman siswa dalam
memperoleh cara.
6. Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya.
7. Belajar lancar jia siswa dilibatkan dalam proses belajar.
8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi
hasil yang mendalam.
9. Kepercayaan pada diri siswa ditumbuhkan dengan
membiasakan untuk mawas diri.
10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.

D. Implementasi terhadap Pembelajaran


Dalam teori Humanistik Guru bertindak sebagai Fasilitator,
sehingga disini guru mempunyai banyak tugas diantaranya :
1. memberi perhatian dan motivasi
2. membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-
tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan
kelompok yang bersifat umum
3. Memahami karakteristik siswa
4. mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar
5. Dapat menyesuaikan dirinya bersama siswanya
6. Berbaur dengan siswanya, berkomunikasi dengan sangat
baik bersama siswanya
7. Dapat memahami dirinya dan tentunya agar dapat
memahami siswanya
8. Dalam penerapan teori belajar humanistik proses lebih
diutamakan daripada hasil, dimana proses dari penerapan
teori belajar humanistik antara lain :
9. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
10. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak
belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
11. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan
siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
12. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai
proses pembelajaran secara mandiri.

E. Tokoh-tokoh teori humanistik


1. Carl R Roger
2. Arthur Chomb
3. Abraham Maslow
Teori Carl R Rogers didasarkan pada mekanisme belajar
bahwa di dalam diri individu ada dua ciri :
(1) Belajar yang bermakna.
(2) Belajar yang tak bermakna

Teori Arthur Chomb didasarkan pada penggambaran persepsi


diri dalam dunia seseorang seperti dua lingkaran besar dan
kecil yang bertitik pusat pada satu

Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri


individu ada dua hal :
(1) suatu usaha yang positif untuk berkembang.
(2) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.

Teori Belajar Konstruktivisme

Konsep Dasar

Asal kata konstruktivisme adalah “to construct” yang artinya


membangun atau menyusun. suatu teori belajar yang
menekankan bahwa para siswa sebagai pebelajar tidak
menerima begitu saja pengetahuan yang mereka dapatkan,
tetapi mereka secara aktif membangun pengetahuan secara
individual. Menurut Von Glasersfeld (dalam Anggriamurti,
2009) bahwa konstruktivisme adalah salah satu filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita
adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan itu
dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang sewaktu
berinteraksi dengan lingkungannya.

Teori Belajar Konstruktivisme Vygotsky


menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi suatu konsep
perlu memperhatikan lingkungan sosial. Konstruktivisme ini
oleh Vygotsky disebut konstruktivisme social. Ada dua konsep
penting dalam teori Vygotsky yaitu Zone of Proximal
Development (ZPD) dan scaffolding.
Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan kemampuan
pemecahan masalah secara mandiri dan kemampuan
pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau
melalui kerjasama dengan teman sejawat yang lebih mampu.
Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada
siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian
mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk
mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah ia
dapat melakukannya.

PRINSIP-PRINSIP KONSTRUKTIVISME
Secara garis besar, prinsip-prinsip Konstruktivisme yang
diterapkan dalam belajar mengajar adalah:
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid,
kecuali hanya dengan keaktifan murid
sendiri untuk menalar
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga
selalu terjadi perubahan konsep
ilmiah
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi
agar proses kontruksi berjalan lancar.
5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
6. Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya
sebuah pertanyaan
7. Mencari dan menilai pendapat siswa
8. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan
siswa.

Dari semua itu hanya ada satu prinsip yang paling penting
adalah guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan
pengetahuan kepada siswa . siswa harus membangun
pengetahuan didalam benaknya sendiri. Dari uraian tersebut
dapat dikatakan, bahwa makna belajar menurut
konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana peserta
didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa
yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan
konsep dan idea-idea baru dengan kerangka berfikir yang
telah ada dan dimilikinya.

Implikasi Konstruktivisme dalam Pembelajaran


Adapun implikasi dari teori belajar konstruktivisme dalam
pendidikan anak (Poedjiadi, 1999: 63) adalah sebagai berikut:
(1) tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme
adalah menghasilkan individu atau anak yang memiliki
kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan
yang dihadapi, (2) kurikulum dirancang sedemikian rupa
sehingga terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan
keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. Selain itu,
latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan melalui
belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan (3) peserta didik diharapkan selalu
aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi
dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor,
dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk
terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.

Ciri-Ciri Pembelajaran Secara Konstuktivisme


Adapun ciri – ciri pembelajaran secara kontruktivisme adalah:
1. Memberi peluang kepada murid membina
pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia
sebenarnya.
2. Menggalakkan soalan/idea yang dimulakan oleh murid
dan menggunakannya sebagai panduan merancang
pengajaran.
3. Menyokong pembelajaran secara koperatif mengambil
kira sikap dan pembawaan murid.
4. Mengambil kira dapatan kajian bagaimana murid
belajar sesuatu ide.
5. Menggalakkan & menerima daya usaha & autonomi
murid.
6. Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan
murid & guru.
7. Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang
sama penting dengan hasil pembelajaran.
8. Menggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan
eksperimen.

Klasifikasi Belajar
· Reception learning : menerima pembelajaran secara
mudah, artinya guru berperan aktif.
· Rote learning : belajar dengan menggunakan metode
hafalan.
· Constructivisme : peserta didik berperan aktif.
· Kognitif gestal : berlaku networking learning.
Teori belajar konstruktivisme menghasilkan teori gestalt.
Pengalama-pengalaman yang ada dimasa lampau dikaitkan
dengan masa sekarang.
Function of teacher : the modern teacher is a facilitator : a
person who assists student to learn for themselves (Stephen
Walker).
Teori Piaget
· Able to solve cpncrete (hands-on) problems in logical
fashion
· Understands laws of conservation and is able to classify
and seriate
· Understands reversibility
Teori belajar humanistik merupakan sebuah konsep yang utuh
dalam memandang manusia sebagai
mahluk yang unik dan memiliki potensi yang dapat
dikembangkan menajadi seorang manusia yang utuh dan
sempurna.
Teori pembelajaran humanistik merupakan sebuah proses
belajar yang berhulu dan bermuara pada manusia, segala
sesuatunya disandarkan pada nilai kemanusiaan. Pendekatan
sistem pendidikan humanistik menekankan pengembangan
martabat manusia yang bebas membuat pilihan dan
berkeyakinan. Dalam pembelajaran humanistik peranan guru
yang lebih banyak menjadi pembimbing daripada pemberi ilmu
pengetahuan kepada siswa,
Dalam pembelajaran in siswa dituntut untuk lebih aktif dan
semakin meningkatkan potensi dirinya, adapun guru lebih
berperan sebagai pemantau, pembimbing dan mengarahkan.
Dalam pembelajaran humanistik, belajar dipandang signifikan,
jika materi pembelajaran memiliki relevansi dengan kebutuhan
siswa. Dalam konteks ini pembelajaran humanistik
menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan siswa yang
bermuara pada aktualisasi diri.
Aktualisasi diri dalam belajar dapat upaya guru
mengoptimalkan kemampuan siswa untuk berkreasi dan
memperkuat kemampuan dasarnyanya untuk
mengembangakan potensi yang dimilikinya.
Siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses
Daftar materi pada Kb
2 pengalaman belajarnya sendiri. Ketika siswa memahami
yang sulit dipahami
potensi diri, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi
dirinya secara positif.
Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah sebagai
fasilitator, yang memberi perhatian lebih kepada penciptaan
suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas. Di
samping itu, fasilitator melaksanakan tujuan yang bermakna,
mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk untuk
membantu mencapai tujuan mereka, menempatkan dirinya
sebagai suatu sumber yang fleksibel, mengambil prakarsa
untuk ikut serta dalam kelompok.
Dalam Pendidikan Agama Islam berparadigma teori belajar
humanistik bisa digunakan sebagai cara untuk menyampaikan
materi PAI. Penarapan paradigm belajar humanisme dalam
materi PAI dapat dilakukan dengan memberikan alasan-
alasan (bukti-bukti) rasional terhadap ajaran Islam,
memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kritis, kreatif
terhadap materi PAI yang disampaikan, menghubungkan
materi PAI dengan dunia nyata siswa. Penerapan paradigma
Humanistik tidak akan mengurangi nilai-nilai transendental,
melainkan akan menambah pemahaman guru dan peserta
didik tentang pentingnya pengetahuan, sikap dan pengamalan
ajaran Agama Islam.
Dalam materi tersebut tidak disebutkan korelasi antara teori
belajar Humanistik dan teori belajar konstruktivistik. Teori
belajar yang mana yang sesuai dan ada korelasinya dengan
pembelajaran Kurikulum 2013.
Dalam proses pembelajaran PAI yang diterapkan di sekolah
kami selama ini lebih memfokuskan akan nilai Pengetahuan
Daftar materi yang sering
dan sikap hanya sebagian kecil saja proses penerapan Teori
3 mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran Humanistik dilihat dari Sikap dan Konstruktivistik dari
bagaimana keaktifan siswa dalam belajar di kelas dan
penyelesaian tugas-tugas

Anda mungkin juga menyukai