BAB II
PENALARAN MATEMATIKA
A. Deskripsi Teoritik
siswa.
siswa dan berorientasi pada kebutuhan siswa. Dan untuk karakter kelas
posisi penyelidik).
belajar eksperiensial.
belajar
keterbatasannya sendiri
Matematika
dalam konteks yang lebih praktis. Teori lebih dekat dengan bidang
Suciwati dan Prasetya Irawan seperti yang dikutif oleh DR. C. Asri
pembelajaran.
pengalaman belajarnya.
belajarnya.
kesituasi nyata.
Pembelajaran
b. Siswa tidak aktif dan malas akan merugikan diri sendiri dalam
proses belajar.
i. Siswa berdisiplin.
f. Pendekatan Konvensional
a. Pengertian Kemampuan
seseorang.
b. Pengertian Penalaran
menarik kesimpulan tentang hal khusus yang berpijak pada hal umum
sylogisme
konklusinya bisa benar, tetapi juga bisa salah, karena premisnya masih
Wardhani : 12).
benar.
matematika.
dan diagram
generalisasi
dan hubungan
validitas
induksi matematik.
hubungan
induksi matematik.
a. Tingkat Analisis
24
lain).
b. Tingkat sintesis
c. Tingkat Evaluasi
d. Materi Segitiga
1. Pengertian Segitiga
2. Jenis-jenis segitiga
Segitiga sebarang
25
sama panjang.
panjang
buah sisi yang sama panjang dan tiga buah sudut yang sama
besar.
Segitiga lancip
.
26
Segitiga tumpul
Segitiga siku-siku
- )
segitiga
a) Ketidaksamaan segitiga
(i)
(ii)
(iii)
tersebut.
a) Keliling segitiga
b) Luas Segitiga
adalah
28
dilakukan terdahulu yang ada kaitanya dengan masalah penelitian yang akan
ditemukan satu buah hasil penelitian yang ada kemiripan dengan masalah
bahwa dari analitis data tes uraian didapat rata-rata 32,12 dengan kategori
sebesar 47,22% dari jumlah siswa. Dan pada siklus dua rata-rata
29
presentasi siswa yang mencapai KKM sebesar 75% dari jumlah siswa.
53,71% pada siklus I menjadi 68,39% pada siklus II dan dalam kategori
pendekatan PMRI sudah baik dan sesuai dengan karakteristik PMRI. Hal
keterlaksanaan dari 88,24% pada siklus I menjadi 92,16% pada siklus II.
C. Kerangka Pemikiran
anak harus ekstra keras dan dibutuhkan keseriusan dalam belajar. Matematika
pelajaran yang membuat kepala pusing, pelajaran yang selalu bikin repot
karena setiap ada pelajaran matematika biasanya selalu ada tugas untuk
ketidaksukaan dengan mata pelajaran ini. Oleh karena itu mengingat hal ini
merupakan suatu masalah yang sangat mendasar sekali yang tidak lain
mengenai kesulitan belajar. Siswa merasa tiap kali belajar matematika selalu
sulit dan susah untuk dipecahkan. Hal inilah yang mendasari penulis untuk
Salah satu faktor dari kesulitan itu adalah cara didalam penyampaian
materi kepada para siswa. Seringkali para guru memberikan materi dengan
mungkin kemudian setelah selesai materi guru memberikan soal dan tugas
atau pendekatan yang digunakan adalah Teacher Centered Approach. Hal ini
tanpa disadari memberikan efek jenuh kepada siswa dalam melakukan proses
menjadi menyenangkanuntukbelajarmatematikadanlebihinteraktif.
D. Hipotesis Penelitian