Anda di halaman 1dari 15

2.

1 PENGERTIAN

KET : CHACA VIO YOMA

a) Pengertian teori belajar humanistik menurut para ahli

Pendidikan humanistik sebagai nama pemikiran atau teori pendidikan


dimaksudkan sebagai pendidikan yang menjadikan humanisme sebagai pendekatan.
Dalam pengertian atau istilah pendidikan humanistik, kata humanistik sebenarnya
adalah kata sifat yang merupakan pendekatan terhadap pendidikan (Mulkhan, 2002).
Teori humanistik beranggapan bahwa teori belajar apapun, itu baik dan dapat digunakan
asalkan bertujuan untuk memanusiakan manusia yaitu untuk mencapai realisasi diri,
pemahaman diri dan aktualisasi diri, orang belajar secara optimal (Assegaf, 2011).

Knight menuturkan penjelasannya mengenai humanistik, ia menjelaskan Central


to the humanistic movement in education has been a desire to create learning
environment where children would be free from intense competition, harsh discipline,
and the fear of filure. Masalah utama pendidikan humanistik adalah keinginan untuk
menciptakan lingkungan belajar yang membebaskan siswa dari persaingan yang keras,
disiplin tinggi dan ketakutan akan kegagalan. Freire menjelaskan bahwa tidak ada
dimensi humanistik dalam penindasan, juga tidak ada proses humanisasi dalam
liberalisme yang kaku (Freire, 2002).

Muncul pada tahun 1970, teori pendidikan humanistik berbeda dari tiga teori
filosofis, diantaranya: pragmatisme, progresivisme, dan eksistensialisme. Gagasan
utama pragmatisme dalam pendidikan adalah menjaga keterkaitan pengetahuan melalui
kegiatan yang mengubah lingkungan secara sadar (Dewey, 1966).

b) Konsep teori belajar humanistik

Pendidikan humanistik memandang peserta didik sebagai subjek yang bebas


menentukan arah hidupnya. Siswa diarahkan untuk bertanggung jawab penuh atas
kehidupannya sendiri dan kehidupan orang lain. Beberapa pendekatan yang cocok untuk
metode ini antara lain pendekatan dialogis, reflektif, dan ekspresif. Pendekatan dialogis
mengajak siswa berpikir bersama secara kritis dan kreatif. Guru tidak berperan sebagai
pengajar yang hanya memberikan kepada siswa materi yang diperlukan secara utuh,
tetapi guru hanya berperan sebagai penolong dan pembicara.

1
Manusia bertanggung jawab penuh atas hidupnya sendiri dan hidup orang lain.
Pendidikan humanistik menekankan bahwa pendidikan terutama tentang bagaimana
menciptakan komunikasi dan hubungan pribadi antara individu dan antara individu dan
kelompok dalam komunitas sekolah. Orang berkembang secara optimal dan relatif tanpa
hambatan hanya ketika mereka berada dalam suasana penuh cinta, hati yang pengertian
dan hubungan pribadi yang efektif.

Berdasarkan teori humanistik, tujuan dari belajar ialah untuk memahami dan
mempelajari bagaimana memanusiakan manusia. Keberhasilan proses belajar
humanistik dinilai dari bagaimana individu tersebut memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri. Pelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar secara progresif
mampu tampil menjadi individu yang sebaik mungkin. Teori belajar humanistik ini
dikonsepkan agar dapat memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya
(pelajar), bukan dari sudut pandang pengamatnya.

pendidikan humanistik harus menjadi pendidikan yang mencakup lima


kebutuhan manusia. Menurut (Arbayah, 2013) Manusia pada dasarnya memiliki 5
macam kebutuhan yaitu :

1) Physiological needs (kebutuhan psikologi)

2) Safety and security needs (kebutuhan terhadap rasa aman)

3) Love and belonging needs (kebutuhan terhadap rasa kasih sayang dan rasa
memiliki)

4) Esteem needs (kebutuhan terhadap harga diri)

5) Self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri).

Sebab manusia memiliki lima kebutuhan tersebut, sehingga

2.2 CIRI-CIRI TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Seperti teori belajar lainnya, teori humanistik juga memiliki ciri-ciri untuk
mengidentifikasi dan membedakan antara teori humanistik denga teori belajar yang lain.
Beberapa ciri-ciri teori belajar humanistik, yaitu:

2
1) Teori belajar humanistik mengutamakan perkembangannya atau kemajuan pada
proses aktualisasi diri pelajar dengan tujuan terciptanya kemampuan
mengeksplorasi diri sendri pada masing-masing indivdu manusia.

2) Penerapannya menjadikan proses sebagai hal yang utama dan menjadi fokus
belajar.

3) Peran aspek kognitif dan juga afektif terlibat dalam proses pembelajarannya.

4) Menjadikan pengetahuan dan pemahaman individu sebagai prioritas.

5) Memprioritaskan pembentukan karakter dan perilaku diri individu.

6) Menerapkan sistem bahwa hanya dirinya sendiri yang memiliki hak untuk mengatur
proses belajar dirinya sendiri.

7) Pembelajaran akan merespons perasaan siswa dan menggunakan ide-ide siswa


untuk melaksanakan interaksi yang sudah direncanakan.

8) Berdialog dan berdiskusi dengan siswa.

9) Menghargai siswa sebagai manusia yang memiliki kebutuhan untuk pribadinya


(tidak dapat digeneralisir).

10) Memiliki kesesuaian antara perilaku dan perbuatan.

11) Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk memantapkan


kebutuhan yang paling penting dari siswa).

2.3 TUJUAN DAN MANFAAT TEORI BELAJAR HUMANISTIK

a) Mengubah sikap, perilaku, dan pola pikir individu yang terlibat

Penerapan teori belajar humanistik dalam kegiatan belajar dilaksanakan dengan


tujuan untuk mengubah perilaku dan pola pikir buruk seorang individu. Dari yang
awalnya memiliki perilaku dan pola pikir yang tidak baik atau buruk menjadi seorang
individu yang berperilaku dan berpola pikir baik, sebab sudah dapat membedakan mana
yang baik dan yang buruk untuk di lakukan.

3
b) Membiasakan individu untuk berlaku secara demokratis, partisipatif, dan humanis

Konsep dari teori belajar humanistik adalah untuk menekankan individu yang
terlibat atau murid mampu membangun dirinya untuk menemukan ilmu dan hal-hal
yang positif untuk dilakukan. Maka dengan menerapkan teori belajar humanistik,
diharapkan individu mampu untuk menanamkan sikap demokratis, partisipatif, dan
humanis.

c) Menjadikan individu agar mudah menghargai perbedaan, kebebasan berpendapat, dan


kebebasan dalam menyatakan ide atau gagasan

Teori belajar humanistik menggunakan ilmu humanisme dalam pengajarannya.


Humanisme adalah paham yang menempatkan manusia sebagai pusat dari segala
realitas dan memandangnya sebagai objek kendali alam semesta. Hal tersebut terjadi
sebab manusia merupakan makhluk mulia di muka bumi yang memiliki keistimewaan
baik dalam pikiran maupun tindakan. Oleh karena itu ilmu humanistik ini akan
menjadikan pelajar memahami bagaimana menghargai individu lain terlepas dari
perbedaan masing-masing masing indivdu. Teori belajar humanistik juga membuat
seorang individu paham menempatkan manusia sebagai mahluk mulia sehingga mereka
akan mampu menghargai kebebasan dan pendapat orang lain.

d) Meningkatkan keinginan atau motivasi belajar individu

Pembelajaran humanistik menimbulkan rasa semangat dan meningkatnya minat


belajar dalam diri siswa, hal tersebut dikarenakan para peserta didik menjalani proses
belajarnya dengan rasa aman dari penilaian pada hasil akhir saja, kedisiplinan belajar
yang terlalu tinggi. Menurut Winkel, 2003 maksud dari motivasi belajar ialah semua
usaha sendiri yang mengarah pada kegiatan belajar, menjamin kesinambungan dalam
kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
diinginkan tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikologis non intelektual yang
berperan dalam mengembangkan semangat belajar seseorang.

2.4 PRINSIP-PRINSIP TEORI BELAJAR HUMANISME

A. Prinsip pendidik teori belajar humanistik

4
Terdapat beberapa nilai-nilai positif yang harus diterapkan oleh pendidik atau
guru dalam pendidikan humanis diantaranya:

a) Sebaiknya fasiliator dapat memberikan perhatian kepada penciptaan suasana awal,


situasi kelompok, atau pengalaman kelas. Beberapa ciri-ciri guru sebagai fasilitator
diantaranya adalah:

1) Menanggapi perasaan siswa.

2) Menggunakan ide atau gagasan siswa untuk melakukan interaksi yang


terencana.

3) Berdialog dan berdiskusi dengan siswa.

4) Menghargai siswa.

5) Kesesuaian tutur kata guru.

6) Menyesuaikan dengan keadaan pikiran siswa.

Hal di atas dapat diterapkan dalam pembelajaran baik di dalam kelas


maupun di luar kelas, hal ini dijelaskan lebih detail dalam hasil penelitian.

b) Fasiliator dapat membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan


perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.

c) Pendidik atau guru dapat memercayai keinginan-keinginan dari peserta didik untuk
melaksanakan tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong
yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tersebut.

d) Pendidik mencoba untuk mengatur serta menyediakan sumber-sumber belajar yang


luas dan juga mudah untuk dipahami dan dimanfaatkan para peserta didik untuk
membantu mereka dalam mencapai tujuan.

e) Pendidik harus menempatkan dirinya sebagai suatu sumber yang fleksibel agar
dapat dimanfaatkan oleh kelompok.

f) Pendidik menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas serta menerima


dengan baik isi yang bersifat intelektual serta sikap-sikap perasaan dan juga
mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai baik bagi individual maupun
kelompok.

5
g) Apabila suasana penerimaan kelas telah mantap, fasiliator berangsur-angsur
berperan sebagai seorang siswa yang ikut berpartisipasi, seorang anggota
kelompok, dan juga turut menyatakan pandangannya sebagai seorang individu

h) Pendidik mengambil prakarsanya untuk ikut dalam kelompok, perasaannya, serta


pikirannya dengan catatan tidak menuntut dan tidak memaksanya, tetapi turut andil
secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak peserta didik

i) Pendidik harus waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya


perasaan yang dalam dan kuat selama belajar

j) Peranan sebagai fasiliator, pimpinan harus mencoba mengenali dan menerima


keterbatas-keterbatasan dalam dirinya sendiri.

B. Prinsip-prinsip belajar humanistik

Prinsip-prinsip pendidik yang telah disebutkan sebelumnya diterapkan dengan


tujuan menciptakan rasa aman pada murid dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Apabila semua prinsip telah diterapkan oleh para pendidik dengan teori belajar
humanistik ini maka terciptalah rasa aman pada murid, dengan rasa aman tersebut maka
proses belajar yang dilalui akan lebih mudah dan bermakna.

Selain pada prinsip-prinsip bagi para pendidik teori belajar humanistik, terdapat
pula prinsip yang bukan hanya di terapkan oleh pendidik melainkan seluruh partsipan
kegiatan belajar yang disebut prinsip belajar humanistik. Menurut Carl Rogers, prinsip
belajar humanistik harus mencakup beberapa hal yaitu memiliki keinginan untuk
belajar, belajar bermakna atau berarti, belajar dengan tanpa ancaman, belajar yang
dimulai dari diri sendiri dan belajar dengan perubahan.

1) Memiliki keinginan untuk belajar

Menurut Rogers setiap orang memiliki keinginan alami untuk belajar.


Konsep rasa ingin tahu adalah syarat dasar pendidikan dan pembelajaran dari
perspektif humanistik. Dengan demikian, proses pembelajaran dengan
menggunakan teori ini dapat diterapkan untuk memungkinkan siswa
membangkitkan rasa ingin tahunya, memenuhi minatnya, dan membantu siswa

6
menemukan hal-hal yang bermakna atau penting bagi dirinya sekarang atau di
masa depan.

2) Belajar yang memiliki arti

Prinsip pembelajaran yang menarik menjelaskan bahwa siswa belajar


dengan cepat dan berhasil hanya jika materi pembelajaran itu bermakna
baginya. Hal ini kemungkinan besar terjadi jika topik siswa sesuai dengan
kebutuhan dan niat siswa.

3) Belajar dengan tanpa ancaman

Proses belajar akan lebih mudah dilakukan oleh siswa apabila


pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung dalam lingkungan yang
terbebas dari ancaman yang dapat mengganggu atau bahkan membahayakan
siswa.

4) Belajar yang dimulai dengan inisiatif diri sendiri

Prinsip self-initiated learning atau prinsip belajar dengan mengandalkan


inisiatif diri sendiri menjelaskan bahwa belajar lebih berarti dan berarti bagi
siswa apabila prosesnya dimulai dari diri sendiri dan melibatkan perasaan dan
pikiran siswa. Dengan demikian pembelajaran lebih efektif dan membuat siswa
lebih antusias dan bersemangat dalam pembelajaran.

5) Belajar dengan perubahan

Rogers menjelaskan bahwa pembelajaran yang paling bermanfaat bagi


siswa adalah yang berkaitan dengan pembelajaran itu sendiri. Ilmu pengetahuan
sejauh ini telah maju dan berkembang pesat. Oleh karena itu, siswa
membutuhkan nomor individu

2.5 MODEL PEMBELAJARAN HUMANISTIK

Beberapa model pembelajaran humanistik menurut para ahli adalah sebgai berikut:

A. Baharun, 2015:
1) Humanizing of the Classroom

7
Model ini didasarkan pada tiga hal yaitu:

a) Mengalami diri sebagai proses pertumbuhan yang berubah dan


selalu berubah.

b) Mewujudkan konsep diri dan identitas.

c) Mengintegrasikan pikiran dan kesadaran.

2) Active Learning

Merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa lebih banyak


mengakses berbagai informasi dan pengetahuan yang didiskusikan dan dipelajari
dalam proses pembelajaran di kelas serta memiliki berbagai pengalaman yang dapat
meningkatkan kompetensinya. Selain itu, pembelajaran aktif memungkinkan siswa
untuk mengembangkan keterampilan analitis dan sintetik serta merumuskan nilai
baru yang berasal dari temuan analitis mereka sendiri.

B. Arbayah, 2013:
1) Quantum learning

Pembelajaran kuantum mengasumsikan bahwa jika siswa berhasil


memanfaatkan potensi logis dan emosional, mereka akan melihat lompatan tak
terduga dalam kinerja dan hasil yang baik.

2) Accelerated learning

Merupakan model pembelajaran yang dilaksanakn secara cepat,


menyenangkan, dan memuaskan. Model ini menggunakan Somatic, Auditory,
Visual, dan Intellectual (SAVI) sebagai metode patokan guru untuk mengelola
kelas. Seperti yang diungkapkan Dave Meier (SAVI) merupakan sistem yang
lengkap untuk melibatkan indera dan emosi dalam proses pembelajaran, cara belajar
yang alami.

a) Somatic

Somatic artinya ialah kegiatan belajar yang dilakukan dengan


bergerak dan berbuat. Sehingga guru dituntut untuk aktif bergerak dan
berbuat dalam memberikan gambaran pada muridnya. Seperti membuat
tarian atau gerakan yang menggambarkan atau mendeskripsikan sesuatu

8
secara singkat namun jelas agar mempermudah anak untuk mengingat
gambaran akan suatu hal. Untuk menggunakan model belajar somatic
dapat dilakukan seperti berikut :

1. Siswa mendemonstrasikan gerak-gerik hewan yang diketahuinya


dan mendeskripsikan hewan tersebut.

2. Melaksanakan pelatihan belajar aktif (simulasi, permainan belajar,


materi, dan lain sebagainya).

3. Melaksanakan studi lapangan (tanaman, langit, melalui bayangan,


dan lain sebagainya).

b) Auditory

Auditory artinya belajar dengan mendengar dan berbicara. Salah


satu hal yang dapat dilakukan guru untuk menerapkan metode ini ialah
seperti membuat lagu yang menyenangkan, menarik bagi anak-anak, dan
berisi suatu ilmu yang bisa dengan mudah diingat anak seperti nyanyian
tentang berhitung sederhana, mendeskripsikan bentuk suatu benda, dan
sebagainya.

Berikut adalah beberapa saran dari Dave Meier (2002:96) untuk


meningkatkan penggunaan model belajar auditory:

1. Meminta siswa untuk bekerja secara berpasangan membahas


tentang apa yang baru saja mereka dengar dan pelajari dan
bagaimana mereka akan menerapkannya.

2. Meminta siswa mempraktikkan keterampilan atau


mendemonstrasikan konsep dengan menjelaskan secara detail apa
yang mereka lakukan.

3. Meminta siswa berdiskusi dalam kelompok saat mereka


menemukan solusi untuk masalah.

c) Visual

Model belajar visual menggunakan teknik melihat atau mengamati


dan menggambar. Penerapannya dilakukan dengan cara guru memberikan

9
suatu benda untuk diamati oleh anak didiknya, kemudian guru meminta
anak untuk menggambarkan benda tersebut baik dengan penggambaran di
kertas maupun dengan penggambaran lisan saja (murid menjelaskan secara
lisan mengenai deskripsi atau gambaran terhadap benda yang diamati).
Bentuk visual pembelajaran berupa:

1. Gambar (gambar, lukisan, peta, dan lain-lain).

2. Objek (alat peraga, media, barang kelas)

3. Observasi lapangan (lokasi, kunjungan atau tamasya, dan lain-


lain).

d) Intellectual

Intellectual maksudnya ialah melakukan pembelajaran dengan


teknik memecahkan masalah dan menerangkan. Model belajar ini
dilakukan dengan cara guru meminta anak didiknya untuk menyelesaikan
atau memecahkan suatu permasalahan dengan kemampuan, pemikiran dan
ilmu yang telah mereka dapatkan, setelah peserta didik menyelesaikan
permasalahan yang diberikan, maka guru akan memberikan penjelasan
mengenai bagaimana pemecahan masalah yang benar dan sesuai.

Aspek intelektual pembelajaran dapat dilakukan ketika siswa


berpartisipasi dalam kegiatan seperti:

1. Melakukan pemecahan atau penyelesaian masalah.

2. Mengeluarkan ide atau gagasan kreatif.

3. Menjelaskan perencanaan yang strategis.

4. Mencari informasi dan memilah informasi tersebut.

5. Merumuskan pertanyaan.

1
0
2.6 PENERAPAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK AUD

Untuk menerapkan atau menggunakan teori belajar humanistik ini, berdasarkan pada
beberapa tokoh psikologi pendidikan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Siswa harus dapat memilih apa yang ingin mereka pelajari. Cara yang dapat
dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan percaya bahwa siswa
termotivasi untuk mempelajari materi ketika kebutuhan dan keinginan mereka
terpenuhi.

2. Tujuan pendidikan adalah untuk memotivasi siswa untuk belajar dan mengajari
mereka cara belajar. Siswa perlu memotivasi diri sendiri dan merangsang diri
sendiri untuk belajar secara mandiri.

3. Percaya bahwa nilai tidak relevan dan hanya penilaian belajar mandiri yang
bermakna.

4. Percaya bahwa emosi dan pengetahuan sangat penting dalam proses pembelajaran
dan tidak memisahkan ranah kognitif dan emosional.

5. Menekankan pentingnya menghindari paparan lingkungan bagi siswa untuk belajar


dengan aman. Memberikan kepastian membuat proses belajar menjadi lebih mudah
dan bermakna.

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan teori belajar


humanstik dalam kegiatan pembelajaran berdasarkan pengamatan oleh para ahli:

1. Menentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu.

2. Merancang materi pendidikan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3. Melakukan penilaian awal terhadap kemampuan setiap siswa.

4. Menganalisis topik untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengikuti


pelajaran.

5. Desain ruang belajar untuk mahasiswa.

6. Memberikan pertolongan, pendampingan atau bimbingan agar siswa dapat belajar


secara aktif.

1
1
7. Mendorong siswa untuk memahami pentingnya pengalaman selama belajar.

8. Membimbing konseptualisasi pengalaman yang diperoleh dari hasil belajar.

9. Membimbing siswa untuk menerapkan pembelajaran yang diperoleh dalam


kehidupan sehari-hari.

10. Evaluasi pembelajaran.

2.7 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Seperti teori belajar lainnya, teori belajar humanistik juga memiliki kelebihan dan
kekurangan yang juga penting untuk diketaui sebelum menerapkan atau menggunakan teori
belajar ini. Berikut kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik:

A. Kelebihan teori belajar humanistik

a) Mampu meningkatkan minat belajar siswa.

b) Membentuk perubahan kepribadian, sikap, sifat, dan perilaku kearah yang


positif dan sesuai dengan hati nurani.

c) Meningkatkan kemampuan kreativitas pada individu

d) Membangun pola pikir individu yang cerdas dan pemikiran yang luas, serta
sikap atau perilaku yang baik.

e) Mampu memberikan pengalaman baru dan menarik pada setiap individu.

f) Membantu individu untuk mencapai aktualisasi diri.

B. Kekurangan teori belajar humanistik

a) Kegiatan pembelajaran yang menggunakan teori belajar humanistik memiliki


kemungkinan menjadikan siswa serang yang individualis.

b) Apabila selama proses pembelajaran berlangsung murid tidak menunjukkan


niat atau inisiatif untuk belajar maka kegiatan pembelajaran dinilai gagal.

c) Sebab tenaga pendidik hanya sebagai fasilitator, menjadikan tenaga pendidik


kekurangan peran.

1
2
d) Pendekatan menggunakan teori belajar humanistik ini tidak efisien jika
diterapkan secara terus menerus sebab akan menimbulkan rasa malas belajar
pada siswa karena kurangnya penilaian pada hasil akhir dan hanya
mengandalkan inisiatif siswa saja.

e) Memiliki potensi menimbulkan kesenjangan antara satu murid dengan murid


lainnya disebabkan oleh munculya perbedaan yang signifikan terhadap antar
murid.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Teori belajar humanistik adalah teori humanisasi dimana seorang individu (siswa)
dapat mengeksplorasi dan menerapkan keterampilannya pada lingkungannya. Menurut teori
belajar humanis, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan seseorang, dimana belajar
dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dalam belajar,
siswa harus berusaha untuk secara bertahap mewujudkan dirinya sebaik mungkin. Jika teori
tersebut diterapkan, siswa diharapkan mampu meningkatkan prestasi akademiknya. Belajar
adalah buah dari belajar. Dengan demikian, dengan peningkatan keberhasilan akademik,
dapat dikatakan bahwa belajar itu berhasil dan disertai dengan perubahan pada diri siswa.

Pendidikan humanistik memandang peserta didik sebagai subjek yang bebas


menentukan arah hidupnya. Siswa dibimbing untuk bertanggung jawab penuh atas
kehidupannya sendiri dan kehidupan orang lain. Dalam pendidikan humanistik, guru tidak
berperan sebagai guru yang hanya memberikan materi yang dibutuhkan siswa secara
keseluruhan, tetapi guru hanya berperan sebagai penolong dan mitra dialog. Inti dari teori
humanistik ini adalah bahwa baik siswa maupun guru sama-sama fokus pada pembelajaran,
di mana siswa menemukan sendiri cara dan sistem pembelajarannya. Sedangkan guru
menjadi penolong yang dapat membimbing siswa menemukan sistem pembelajarannya
tanpa menghambat pembelajaran selanjutnya.

1
3
Melalui cara belajar yang humanis ini, siswa dapat membiasakan diri untuk
mengembangkan pemikirannya sendiri dan menganalisa apa yang tidak baik dan apa yang
baik untuk pembelajarannya.

KEMUNGKINAN PERTANYAAN + JAWABAN


1. Cara menerapkan teori belajar humanistik agar menjadi menyenangkan bagi
anak :
a) dengan menjadikan diri sebagai fasilitator anak, yaitu dengan
mendengarkan keluh kesah anak terhadap proses pembelajarannya, dan
mencari solusi alternatif penyelesainnya
b) mencari tahu minat dan bakat anak dan mengarahkan anak untuk
mendalami bakat dan minatnya
c) memberikan materi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak,
sehingga anak tidak mengalami tekanan selama kegiatan pembelajaran
2. perbedaan teori humanistik dengan teori belajar lainnya :
 Teori humanistik itu mengupayakan untuk mengerti tingkah laku belajar
menurut pandangan siswa dan bukan dari pandangan pengamat. 
 Teori Konstruktivistik sebagai suatu teori yang bersifat
kompleks. Konstruktivisme sendiri berhubungan dengan filsafat, psikologi,
sosiologi, sains, dan pendidikan
  teori belajar behavioristik hanya melihat motivasi manusia sebagai sebuah
usaha untuk memenuhi fisiologis manusia.
 Peranan pendidik menurut teori belajar kognitif adalah sebagai pembimbing
untuk mengembangkan potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan peserta didik secara aktif amat
dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu
mengkaitkan pengetahuan baru dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki.
 Humanistik : Pendidik hanya berperan sebagai fasilitator yang berupaya menciptakan
kondisi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif.
3. Implikasi teori belajar humanistik :
a) Munculnya perubahan pada sikap,sifat,dan pola pikir siswa yang
mengalami pembelajaran dengan teori belajar humanistik ke arah yang
lebih positif dan pemikiran yang lebih dewasa sesuai hati nurani

b) individu Menjadi terbiasa untuk berperilaku dan bersikap secara


demokratis, partisipatif, dan humanis

1
4
c) individu Menjadi mudah menghargai perbedaan, kebebasan berpendapat,
dan kebebasan dalam menyatakan ide atau gagasan

d) Meningkatkanya keinginan atau motivasi belajar individu

e) Munculnya rasa aman pada siswa dari penilaian pada hasil akhir saja,
kedisiplinan belajar yang terlalu tinggi.

4. Implementasi teori belajar humanistik :


a) Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
b) Menentukan materi pembelajaran.
c) Mengidentifikasi kemampuan belajar peserta didik.
d) Mengidentifikasi topik-topik Collage yang memungkinkan peserta didik aktif
terlibat dan mengalami pembelajaran.
e) Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media belajar.
f) Membimbing peserta didik untuk memahami hakikat makna dari pengalaman
belajarnya.
g) Pembimbing peserta didik membuat konseptualisasi pengalaman belajarnya.
h) Membimbing peserta didik untuk dapat mengaplikasikan konsep-konsep situasi
nyata.
i) Evaluasi proses dan hasil belajar.
5. Pengertian pendekatan dialogis, reflektif, dan ekspresif.
a) Pendekatan dialogis mengajak peserta didik untuk berpikir bersama secara
kritis dan kreatif. Pendidik tidak bertindak sebagai guru melainkan fasilitator
dan partner dialog;
b) pendekatan reflektif mengajak peserta didik untuk berdialog dengan dirinya
sendiri
c) pendekatan ekspresif mengajak peserta didik untuk mengekspresikan diri
dengan segala potensinya (realisasi dan aktulisasi diri). Dengan demikian
pendidik tidak mengambil alih tangungjawab, melainkan sekedar membantu
dan mendampingi peserta didik dalam proses perkembangan diri, penentuan
sikap dan pemilahan nilai-nilai yang akan diperjuangkannya.
6. Pengertian aktualisasi diri
aktualisasi diri adalah proses untuk menjadi segala sesuatu yang seseorang mampu.
7. keterkaitan teori belajar humanistik dengan teori lainnya
memikiki tujuan yang sama. yaitu mencerdaskan peserta didik dalam segala aspek.
dan sama sama bertujuan untuk mengubah pola pikir,sikap, dan perilaku peserta didik
agar levi he arah positif

1
5

Anda mungkin juga menyukai