1 PENGERTIAN
Muncul pada tahun 1970, teori pendidikan humanistik berbeda dari tiga teori
filosofis, diantaranya: pragmatisme, progresivisme, dan eksistensialisme. Gagasan
utama pragmatisme dalam pendidikan adalah menjaga keterkaitan pengetahuan melalui
kegiatan yang mengubah lingkungan secara sadar (Dewey, 1966).
1
Manusia bertanggung jawab penuh atas hidupnya sendiri dan hidup orang lain.
Pendidikan humanistik menekankan bahwa pendidikan terutama tentang bagaimana
menciptakan komunikasi dan hubungan pribadi antara individu dan antara individu dan
kelompok dalam komunitas sekolah. Orang berkembang secara optimal dan relatif tanpa
hambatan hanya ketika mereka berada dalam suasana penuh cinta, hati yang pengertian
dan hubungan pribadi yang efektif.
Berdasarkan teori humanistik, tujuan dari belajar ialah untuk memahami dan
mempelajari bagaimana memanusiakan manusia. Keberhasilan proses belajar
humanistik dinilai dari bagaimana individu tersebut memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri. Pelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar secara progresif
mampu tampil menjadi individu yang sebaik mungkin. Teori belajar humanistik ini
dikonsepkan agar dapat memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya
(pelajar), bukan dari sudut pandang pengamatnya.
3) Love and belonging needs (kebutuhan terhadap rasa kasih sayang dan rasa
memiliki)
Seperti teori belajar lainnya, teori humanistik juga memiliki ciri-ciri untuk
mengidentifikasi dan membedakan antara teori humanistik denga teori belajar yang lain.
Beberapa ciri-ciri teori belajar humanistik, yaitu:
2
1) Teori belajar humanistik mengutamakan perkembangannya atau kemajuan pada
proses aktualisasi diri pelajar dengan tujuan terciptanya kemampuan
mengeksplorasi diri sendri pada masing-masing indivdu manusia.
2) Penerapannya menjadikan proses sebagai hal yang utama dan menjadi fokus
belajar.
3) Peran aspek kognitif dan juga afektif terlibat dalam proses pembelajarannya.
6) Menerapkan sistem bahwa hanya dirinya sendiri yang memiliki hak untuk mengatur
proses belajar dirinya sendiri.
3
b) Membiasakan individu untuk berlaku secara demokratis, partisipatif, dan humanis
Konsep dari teori belajar humanistik adalah untuk menekankan individu yang
terlibat atau murid mampu membangun dirinya untuk menemukan ilmu dan hal-hal
yang positif untuk dilakukan. Maka dengan menerapkan teori belajar humanistik,
diharapkan individu mampu untuk menanamkan sikap demokratis, partisipatif, dan
humanis.
4
Terdapat beberapa nilai-nilai positif yang harus diterapkan oleh pendidik atau
guru dalam pendidikan humanis diantaranya:
4) Menghargai siswa.
c) Pendidik atau guru dapat memercayai keinginan-keinginan dari peserta didik untuk
melaksanakan tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong
yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tersebut.
e) Pendidik harus menempatkan dirinya sebagai suatu sumber yang fleksibel agar
dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
5
g) Apabila suasana penerimaan kelas telah mantap, fasiliator berangsur-angsur
berperan sebagai seorang siswa yang ikut berpartisipasi, seorang anggota
kelompok, dan juga turut menyatakan pandangannya sebagai seorang individu
Selain pada prinsip-prinsip bagi para pendidik teori belajar humanistik, terdapat
pula prinsip yang bukan hanya di terapkan oleh pendidik melainkan seluruh partsipan
kegiatan belajar yang disebut prinsip belajar humanistik. Menurut Carl Rogers, prinsip
belajar humanistik harus mencakup beberapa hal yaitu memiliki keinginan untuk
belajar, belajar bermakna atau berarti, belajar dengan tanpa ancaman, belajar yang
dimulai dari diri sendiri dan belajar dengan perubahan.
6
menemukan hal-hal yang bermakna atau penting bagi dirinya sekarang atau di
masa depan.
Beberapa model pembelajaran humanistik menurut para ahli adalah sebgai berikut:
A. Baharun, 2015:
1) Humanizing of the Classroom
7
Model ini didasarkan pada tiga hal yaitu:
2) Active Learning
B. Arbayah, 2013:
1) Quantum learning
2) Accelerated learning
a) Somatic
8
secara singkat namun jelas agar mempermudah anak untuk mengingat
gambaran akan suatu hal. Untuk menggunakan model belajar somatic
dapat dilakukan seperti berikut :
b) Auditory
c) Visual
9
suatu benda untuk diamati oleh anak didiknya, kemudian guru meminta
anak untuk menggambarkan benda tersebut baik dengan penggambaran di
kertas maupun dengan penggambaran lisan saja (murid menjelaskan secara
lisan mengenai deskripsi atau gambaran terhadap benda yang diamati).
Bentuk visual pembelajaran berupa:
d) Intellectual
5. Merumuskan pertanyaan.
1
0
2.6 PENERAPAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK AUD
Untuk menerapkan atau menggunakan teori belajar humanistik ini, berdasarkan pada
beberapa tokoh psikologi pendidikan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Siswa harus dapat memilih apa yang ingin mereka pelajari. Cara yang dapat
dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan percaya bahwa siswa
termotivasi untuk mempelajari materi ketika kebutuhan dan keinginan mereka
terpenuhi.
2. Tujuan pendidikan adalah untuk memotivasi siswa untuk belajar dan mengajari
mereka cara belajar. Siswa perlu memotivasi diri sendiri dan merangsang diri
sendiri untuk belajar secara mandiri.
3. Percaya bahwa nilai tidak relevan dan hanya penilaian belajar mandiri yang
bermakna.
4. Percaya bahwa emosi dan pengetahuan sangat penting dalam proses pembelajaran
dan tidak memisahkan ranah kognitif dan emosional.
1
1
7. Mendorong siswa untuk memahami pentingnya pengalaman selama belajar.
Seperti teori belajar lainnya, teori belajar humanistik juga memiliki kelebihan dan
kekurangan yang juga penting untuk diketaui sebelum menerapkan atau menggunakan teori
belajar ini. Berikut kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik:
d) Membangun pola pikir individu yang cerdas dan pemikiran yang luas, serta
sikap atau perilaku yang baik.
1
2
d) Pendekatan menggunakan teori belajar humanistik ini tidak efisien jika
diterapkan secara terus menerus sebab akan menimbulkan rasa malas belajar
pada siswa karena kurangnya penilaian pada hasil akhir dan hanya
mengandalkan inisiatif siswa saja.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Teori belajar humanistik adalah teori humanisasi dimana seorang individu (siswa)
dapat mengeksplorasi dan menerapkan keterampilannya pada lingkungannya. Menurut teori
belajar humanis, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan seseorang, dimana belajar
dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dalam belajar,
siswa harus berusaha untuk secara bertahap mewujudkan dirinya sebaik mungkin. Jika teori
tersebut diterapkan, siswa diharapkan mampu meningkatkan prestasi akademiknya. Belajar
adalah buah dari belajar. Dengan demikian, dengan peningkatan keberhasilan akademik,
dapat dikatakan bahwa belajar itu berhasil dan disertai dengan perubahan pada diri siswa.
1
3
Melalui cara belajar yang humanis ini, siswa dapat membiasakan diri untuk
mengembangkan pemikirannya sendiri dan menganalisa apa yang tidak baik dan apa yang
baik untuk pembelajarannya.
1
4
c) individu Menjadi mudah menghargai perbedaan, kebebasan berpendapat,
dan kebebasan dalam menyatakan ide atau gagasan
e) Munculnya rasa aman pada siswa dari penilaian pada hasil akhir saja,
kedisiplinan belajar yang terlalu tinggi.
1
5