PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pembina:
Dr. Zadrian Ardi, M.Pd., Kons.
Oleh :
Mutiara Lofia
NIM. 21035029
Teori belajar sosial adalah teori belajar yang menekankan pengalaman dan perilaku
individu dalam hubungannya dengan situasi sosial. Teori belajar sosial diperkenalkan oleh
Albert Bandura. Konsep dalam teori ini menekankan pada komponen kognitif berpikir,
memahami dan mengevaluasi. Menurut Bandura, orang belajar melalui pengalaman
langsung atau pengamatan (melalui pemodelan). Teori belajar sosial atau teori belajar
observasional adalah teori belajar yang relatif baru dibandingkan dengan teori belajar
lainnya tentang rangsangan, tetapi antar rangsangan juga sebagai akibat dari reaksi yang
timbul. dari interaksi lingkungan dan skema kognitif seseorang. Prinsip dasar belajar
menurut teori ini adalah bahwa apa yang dipelajari individu, terutama dalam pembelajaran
sosial dan moral, adalah melalui peniruan dan peragaan (modeling) pola perilaku.
Pada dasarnya, kata "humanis" adalah istilah yang memiliki banyak arti tergantung
pada konteksnya. Misalnya, humanisme dalam wacana keagamaan berarti
ketidakpercayaan terhadap keyakinan manusia tentang unsur supernatural, nilai-nilai
transendental, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan penalaran. Humanistik, di sisi lain,
berarti kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang tidak suci. Sementara humaniora
di tingkat akademik berfokus pada pengetahuan tentang budaya manusia, seperti studi
klasik tentang budaya Yunani dan Romawi (Roberts, 1975), pendidikan humanistik
berfokus pada pendidikan sebagai pendidikan yang mempromosikan satu pendekatan
humanisme. Dalam istilah kata 'humanistik' pada hakikatnya merupakan kata sifat yang
menggambarkan suatu pendekatan terhadap pendidikan (Mulkhan, 2002).
Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar apapun baik dan dapat
dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu pemcapaianaktualisasi
diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang belajar secara optimal. Penuturan Knight
tentang humanistik adalah “Central to the humanisticmovement in education has been a
desire to create learning environment where childrenwould be free from intense
competition, harsh discipline, and the fear of failure”. Hal mendasar dalam pendidikan
humanistik adalah keinginan untuk mewujudkanlingkungan belajar yang menjadikan
peserta didik terbebas dari kompetisi yanghebat, kedisiplinan yang tinggi, danketakutan
gagal. Freire mengatakan ; “Tidak ada dimensi humanistik dalam penindasan, juga tidak
ada proseshumanisasi dalam liberalisme yang kaku”.
B. PRINSIP PRINSIP BELAJAR MENURUT TEORI BELAJAR SOSIAL DAN
HUMANISTIK
(1) Siswa harus dapat memilih apa yang ingin mereka pelajari. Guru humanis
percaya bahwa siswa termotivasi untuk mempelajari materi ketika itu relevan
dengan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.
(2) Tujuan pendidikan harus memotivasi dan mengajar siswa untuk belajar.
Siswa perlu dimotivasi dan diilhami untuk belajar mandiri.
(3) Pendidik humanistik percaya bahwa nilai tidak relevan dan hanya penilaian
belajar mandiri yang bermakna.
(4) Pendidik humanistik percaya bahwa baik emosi dan pengetahuan sangat
penting dalam proses pembelajaran dan tidak memisahkan domain kognitif dan
emosional.
(5) Pendidik humanistik menekankan pentingnya menghindari pencemaran
lingkungan agar siswa dapat belajar dengan aman. Memberikan kepastian
membuat proses belajar menjadi lebih mudah dan bermakna.
(6) Individu adalah organisme yang aktif dalam proses belajar, bukan wadah
yang diisi oleh orang lain.
4. Mendorong siswa untuk peka terhadap pemikiran kritis dan menafsirkan proses
pembelajaran secara mandiri.
6. Guru menerima siswa apa adanya, mencoba memahami ide-ide mereka, dan
mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas seluruh proses pembelajaran daripada
membuat penilaian preskriptif.
8. Evaluasi akan dilakukan berdasarkan kasus per kasus sesuai dengan kinerja
akademik
DAFTAR PUSTAKA
- Dahar, R. W., (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Depdikbud, Dirjen dikti, P2LPTK.
- Nast, T. P. J., & Yarni, N. (2019). Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Humanistik
Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran.
- Suciati & Irawan, P. (2001). Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta: Depdiknas, Dirjen
PT, PAU.
- Sobur, A. (2003). Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.