Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

TEORI BELAJAR HUMANISTIK


Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Psikologi Belajar

Dosen Pengampu : Dr. Syarifan Nurjan, MA

Disusun Oleh :
- Ami Yani Nur (20190013)
- Camillia Putri Hasna (21190018)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2023
A. PENDAHULUAN
Teori humanistik merupakan satu dari sebagian ilmu mengenai konsep belajar yang sering
dibahas oleh masyarakat pendidikan untuk melihat dan mengkaji bagaimana teori ini menjelaskan
mengenai tingkah laku belajar, Konsep yang dimiliki oleh teori humanistik adalah bagaimana siswa
dapat berkembang dari bagaimana ia belajar dan memahami dalam belajar, mengedepankan belajar
dari segi isi dan proses yang berorientasi pada siswa sebagai subjek utama belajar. Dari sini siswa
akan berusaha menjadi panutan bagi diri sendiri agar dapat mengarahkan hidup dan kehidupannya
sendiri.
Banyaknya permasalahan yang terjadi saat ini dalam dunia pendidikan yakni siswa yang
kurang mampu dalam memahami materi yang telah diajarkan oleh pengajar lantas harus dipaksa
untuk dapat menerima penyampain materi selanjutnya demi memenuhi target yang telah diciptakan
oleh pengajar, dalam hal inilah psikologi belajar diandalkan dan dapat masuk untuk memberikan
pengetahuan mengenai bagaimana perilaku yang harus diambil dalam mendampingi masa
perkembangan dan pertumbuhan anak dalam menghadapi dunia pendidikan. Terdapat teori – teori
yang esensial yang dapat menjadi acuan dalam memberikan pendidikan yang baik dan tepat agar
siswa dapat meningkatkan juga mengembangkan potensi yang dimiliki siswa sesuai dengan porsinya,
ada banyak hal yang sekiranya perlu diketahui oleh para pengajar dalam hal bagaimana memberikan
ajaran yang dapat efektif sehingga tujuan dalam belajar dapat terpenuhi.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep dasar dari teori humanistik ?
2. Apa yang menjadi prinsip – prinsip dari teori humanistik ?
3. Bagaimana klasifikasi dari teori humanistik ?

B. KAJIAN TEORI
1. Konsep Dasar Humanistik
Teori belajar humanistik adalah teori yang menyatakan bahwa manusia berhak mengenali
dirinya sendiri sebagai langkah untuk belajar, sehingga diharapkan mampu mencapai aktualisasi
diri. Itulah mengapa, teori ini beranggapan bahwa proses belajar dinilai lebih penting daripada
hasil belajar itu sendiri. Oleh karena itu, kecenderungan teori humanistis dalam belajar adalah
dengan mendorong individu pembelajar menjadi mandiri dan independen. Tidak hanya seperti
pada paham konstruktivisme yang ingin siswa membangun pengetahuannya sendiri saja, namun
siswa sebagai manusia harus mampu mempertanggungjawabkan pembelajaran mereka sendiri
pula sebagai manusia yang memang memiliki kebutuhan untuk melangsungkan,
mempertahankan, dan mengembangkan hidupnya melalui potensi-potensi yang mereka miliki.
Namun dalam kehidupan aslinya teori ini sebenarnya sangat sulit untuk diterjemahkan kedalam
langkah – langkah yang praktis dan konkret, terdapat beberapa uraian yang menjelaskan
mengenai teori humanistik :
a. Teori belajar menurut S. Bloom Kratwohl
Menurut S. Bloom belajar adalah proses berkembangnya kemampuan yang mencangkup
kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan afektif (kontrol diri) dan kemampuan
psikomotor (skill). Perkembangan kognitif berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, kemampuan kognitif merupakan sebuah hasil dari belajar. Kemampuan
dasar yang dimaksudkan Bloom dalam hal ini ialah: 1. Kemampuan dasar dalam ranah
kognitif berupa pengetahuan, pemahaman, penerapan analisis, sintesis, evalusasi. 2.
Kemampuan dasar dalam ranah afektif adalah pengenalan, tanggapan, penghargaan, dan
pengalaman. 3. Kemampuan dasar dalam ranah psikomotor adalah gerakan reflek, gerakan
dasar, gerakan wajar, gerakan terampil, gerakan komunikatif. Dalam hal ini maka akan
mempermudah bagi guru atau pengajar untuk merumuskan tujuan pembelajaran agar dapat
diukur atau diamati proses perkembangannya.
b. Teori belajar menurut Kolb
Dalam teori belajar menurut Kolb terdapat 4 tahapan dalam belajar yang pertama
pengalaman konkret dalam pengalaman konkret peserta didik hanya sebatas ikut dan
mengalami sebuah peristiwa tanpa tau apa yang terjadi dalam peristiwa tersebut, kedua
pengamatan kreatif dan reflektif ialah secara perlahan peserta didik akan mulai
memperhatikan terhadap suatu peristiwa yang terjadi dan mulai berfikir untuk dapat
memahami, ketiga konseptual adalah dalam mencapai tahap ini peserta didik dapat
membuat sebuah angan – angan atau kesimpulan mengenai sebuah peristiwa, keempat
eksperimen aktif dalam tahap ini peserta didik dapat membuat sebuah tindakan atau
menerapkan suatu aturan umum pada situasi baru.
c. Teori belajar menurut Honey dan Humford
Teori yang dibawa oleh Honey dan Humford ini merujuk pada teori yang sama dengan
Kolb, mereka menggolongkan siswa pada 4 jenis type. 1. Aktifis, ciri ini sering dijumpai
dengan peserta didik sering ikut dalam kegiatan atau pengalaman – pengalaman baru.
Menyukai metode belajar yang mampu mendorong seseorang untuk menemukan hal – hal
baru. 2. Reflektor merupakan type peserta didik yang sangat berhati – hati dalam mengambil
keputusan dan sangat penimbang dalam menghitung keputusannya. 3. Teoretis adalah ciri
peserta didik yang bersikap kritis, suka menganalisis, tidak menyukai pendapat atau
penilaian subjektif/ spekulatif. 4. Pragmatis adalah type terakhir yang ada dalam teori
belajar menurut Bloom yang merupakan ciri peserta didik yang sangat setuju dengan hal –
hal yang memiliki nilai – nilai praktis dalam artian kurang menyukai sesuatu hal yang
berbau teori.
d. Teori belajar menurut Hebermas
Kunci dalam belajar adalah sebuah komunikasi, baik dalam segi lingkungan (alam) maupun
dengan sesama manusia (sosial). Dalam konsep belajar Hebermes membagi konsep menjadi
tiga macam tipe: (a). Belajar teknis (tetcnical learning) Menunjukkan bagaimana peserta
didik belajar berinteraksi dengan alam sekitar, ia berusaha menguasai dan mengelola
pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan. (b). Belajar praktis (practical learning)
Berinteraksi dengan ruang – ruang disekitarnya, pada tahap ini pemahamanya atas alam
sekitar selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia. (c). Belajar emansipasi Berusaha
menunjukkan bahwa dalam belajar berusaha mencapai pemahaman dan kesadarab yang baik
tentang perubahan kultural dari suatu lingkungan.
2. Prinsip – Prinsip Teori Humanistik
Pada prinsipnya, tujuan teori belajar humanistik adalah memanusiakan manusia, sehingga
seorang individu bisa lebih mudah dalam memahami diri dan lingkungannya untuk mencapai
aktualisasi diri. Jika merujuk pada tujuan ini, seorang pendidik harus mampu mengarahkan
(menjadi fasilitator) tanpa ikut campur terlalu mendalam pada proses pengendalian diri peserta
didik, sehingga diharapkan bisa tercapai tujuan pembelajaran.
3. Klasifikasi Teori Humanistik
Adapun pengertian belajar humanistik menurut beberapa ahli sebagai berikut:
1. Abraham Maslow. Menurut Maslow, belajar merupakan serangkaian proses yang harus dilalui
untuk mengaktualisasi dirinya. Pada kegiatan belajar, diharapkan seorang individu bisa
memahami dirinya dengan baik.
2. Carl Rogers. Menurut Rogers, pada proses belajar dibutuhkan sikap saling menghargai dan tanpa
prasangka antara individu yang sedang belajar dan pihak yang memberi pembelajaran.
3. Arthur Combs. Menurut Arthur Combs belajar merupakan kegiatan yang bisa dilakukan di mana
saja dan menghasilkan sesuatu bagi dirinya. Combs yang merupakan salah satu tokoh yang ikut
berperan pada sejarah teori belajar humanistik mengatakan bahwa pada kegiatan belajar,
seseorang bahkan guru sekalipun tidak boleh memaksakan sesuatu hal yang tidak disukai oleh
individu yang bersangkutan.
Adapun manfaat belajar teori yaitu mampu mengubah sikap atau perilaku individu, dari yang
awalnya tidak baik karena belum mengetahui menjadi baik. Membiasakan individu untuk berlaku
secara demokratis, partisipatif, dan humanis. Mampu menjadikan individu sebagai insan yang
mudah menghargai perbedaan, kebebasan berpendapat, dan kebebasan dalam menyatakan
ide/gagasan. Mampu meningkatkan keinginan belajar individu.
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Proses pembelajaran dinilai efektif bila peserta didik memahami dirinya dan lingkungan
sekitarnya. Kecenderungan teori humanistis dalam belajar adalah dengan mendorong individu
pembelajar menjadi mandiri dan independen. Tidak hanya seperti pada paham konstruktivisme
yang ingin siswa membangun pengetahuannya sendiri saja, namun siswa sebagai manusia harus
mampu mempertanggungjawabkan pembelajaran mereka sendiri pula sebagai manusia yang
memang memiliki kebutuhan untuk melangsungkan, mempertahankan, dan mengembangkan
hidupnya melalui potensi-potensi yang mereka miliki.
DAFTAR PUSTAKA
Buku psikologi belajar

2. DAFTAR HADIR
NO NAMA TANGGAL PRESENTASI REVISI TTD
PEMBUATAN MAKALAH MAKALAH
MAKALAH

Anda mungkin juga menyukai