Anda di halaman 1dari 34

KELOMPOK 5 :

DEWI KUSUMAWATI (3415122191)


GITA SULISTIANINGRUM (3415122170)
HELEN THERESIA (3415122182)
NARES WARI (3415120253)
NI WAYAN EVASARI P. (3415120261)

Teori Belajar Humanistik

TEORI PEMBELAJARAN HUMANISTIK


Humanisme lebih melihst pada sisi perkembangan
kepribadian manusia, bagaimana manusia
membangun dirinya untuk melakukan hal-hal
positif.
Kemampuan bertindak positif ini yang disebut
sebagai potensi manusia.
Emosi adalah karakteristik yang sangat kuat yang
tampak dari para pendidik beraliran humanisme.
Salah satu ciri utama pendekatan humanistik yaitu
bahwa yang dilihat adalah perilaku manusia.

TEORI PEMBELAJARAN HUMANISTIK


Psikologi humanisme memberi perhatian atas guru
sebagai fasilitator.
Menurut para penganut teori humanistik, proses
belajar harus bermuara pada manusia.
Teori ini bersifat akletik dan teori apapun dapat
dimanfaatkan asal tujuan untuk memanusiakan
manusia dapat tercapai.

TOKOH DALAM TEORI


BELAJAR HUMANISTIK

KOLB
Kolb membagi tahapan belajar menjadi empat
tahap, yaitu :
Tahap Pengalaman Konkret
Pengalaman Aktif dan Reflektif
Konseptualisasi
Eksperimentasi Aktif
Menutur Kolb, sistem belajar semacam ini terjadi
secara berkesinambungan dan terjadi tanpa
disadari siswa.

HONEY DAN MUMFORD


Berdasarkan teori Kolb, Honey dan Mumford
membuat penggolongan siswa menjadi empat
macam, yaitu :
Tipe Siswa Aktivis
Tipe Siswa Reflektor
Tipe Siswa Teoritis
Tipe Siswa Pragmatis

HABERMAS
Menurut Habermas, sangat dipengaruhi oleh
interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengan
sesama manusia. Dengan asumsi ini, Habermas
mengelompokkan tipe belajar menjadi tiga bagian,
yaitu :
Tipe Belajar Teknis (Technical Learning)
Tipe Belajar Praktis (Practical Learning)
Tipe Belajar Emansipatoris (Emancipatoris
Learning)

BLOOM DAN KRATHWOHL

Kognitif
Apa yang
dikuasai
siswa?

Psikomotor

Afektif

6 TINGKATAN KOGNITIF
Mengingat dan
Menghafal

Menginterpretasikan

Menggunakan konsep
untuk memecahkan
masalah

Pengetahu
an

Pemaham
an

Aplikasi

Analisis

Sintesis

Evaluasi

Menjabarkan suatu
konsep

Menggabungkan
bagian-bagian konsep
menjadi konsep yang
utuh

Membandingkan nilai,
ide, metode

5 TINGKATAN PSIKOMOTOR
Menirukan gerak

Peniruan

Menggunakan konsep
untuk melakukan
gerak

Pengguna
an

Perangkai
an
Melakukan beberapa
gerakan sekaligus
dengan benar

Melakukan gerak
dengan benar

Ketepatan

Naturalisa
si
Melakukan gerak
secara wajar

5 TINGKATAN AFEKTIF
Ingin menerima, sadar
akan adanya sesuatu

Pengenala
n

Aktif berpartisipasi

Merespon
s

Pengorganisasi
an
Menghubungkan nilainilai yang dipercayai

Setia kepada nilai-nilai


tertentu

Pengharga
an

Pengamal
an
Menjadikan nilai-nilai
sebagai pola hidup

REVISI ASPEK KEMAMPUAN KOGNITIF DENGAN MEMILAH DUA


DIMENSI, BERDASARKAN A TAXONOMY FOR LEARNING,
TEACHING, AND ASSESSING (2001)

ARTHUR COMBS (1912 1999)

Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu


Ketidakbisaan bukan berarti bodoh melainkan anak tidak
merasa butuh untuk mempelajarinya (tidak memberikan
kepuasan)
Bagaimana cara terbaik untuk membawa siswa untuk
memperoleh arti bagi pribadinya dari pelajaran tersebut
dan menghubungkannya dengan kehidupan

ARTHUR COMBS (1912 1999)

Persepsi diri dan dunia seseorang seperti dua lingkaran


(besar = dunia, kecil = persepsi diri) memiliki satu titik
pusat

Sehingga hal-hal yang


memiliki sedikit hubungan
dengan diri, akan semakin
mudah dilupakan

ABRAHAM MASLOW

1.
2.

Dalam diri individu ada 2 hal:


Usaha positif untuk berkembang
Kekuatan untuk melawan perkembangan

Self actualization

Esteem
Love/belonging

Safety
Physiological

CARL RANSOM ROGERS


Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu :
a. Kognitif (kebermaknaan)
b. Experimental (pengalaman atau signifikasi)

Kualitas belajar experimental learning mencakup


keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif,
evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek
yang membekas pada siswa.

Guru perlu memerhatikan prinsip pendidikan dan


pembelajaran sebagai berikut :
a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan
yang wajar untuk belajar.
b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang
bermakna bagi dirinya.
c. Mengorganisasikan bahan dan ide baru
sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
d. Belajar yang bermakna dalam masyarakat
modern berarti belajar tentang proses

Sejumlah prinsip dasar humanistik adalah sebagai


berikut :
a. Manusia mempunyai kemampuan belajar secara
alami.
b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi
pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi
dengan maksud-maksud sendiri.
c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam
presepsi mengenai dirinya sendiri dianggap
mengancam dan cenderung ditolaknya.
d. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih
mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila
ancaman dari luar semakin kecil.

e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah,


pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai
cara yang berbeda dan terjadilah proses belajar.
f. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan
melakukannya.
g. Belajar diperlancar bila siswa dilibatkan dalam
proses belajar dan ikut bertanggung jawab dalam
proses belajar itu.
h. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi
siswa seutuhnya merupakan cara yang dapat
memberikan hasil yang mendalam dan lestari.

i. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan,


dan kreativitas lebih mudah dicapai terutama jika
siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengkritik
dirinya dan penilaian dari orang lain merupakan
cara kedua yang penting.
j. Belajar yang paling berguna secara sosial di
dunia modern adalah belajar mengenai proses
belajar, suatu keterbukaan yang terus-menerus
terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam
diri sendiri mengenai proses perubahan itu.

Ciri-ciri guru yang fasilitatif :


a. Merespon perasaan siswa.
b. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan
interaksi yang sudah dirancang.
c. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa.
d. Menghargai siswa.
e. Kesesuaian antara prilaku dan perbuatan.
f.
Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa.
g. Tersenyum pada siswa.

TIGA KONSTRUKSI YANG MENJADI DASAR PENTING


DALAM TEORI HUMANISTIK

Makhluk hidup

Organisme

Realitas
subjektif

Medan
fenomena

Holisme

Konstruksi
dasar teori
humanistik

Kesadaran

Kebutuhan
Diri
Penghargaan
positif

Stagnasi psikis

Dinamika kepribadian menurut Roger :


a. Penerimaan positif (Positive Regrad)
b. Konsistensi dan Kesesuaian diri (Self
Consistensy and Congruence)
c. Aktualisasi diri (Self Actualization)

DAVID MILLS DAN STANLEY SCHER


David Mills dan Stanley Scher (Roberts, 1975)
mengajukan konsep pendidikan terpadu, yakni
proses pendidikan yang mengikutsertakan afeksi
atau perasaan murid dalam belajar.
Tujuan umum dari pendekatan ini adalah
mengembangkan kesadaran murid-murid terhadap
dirinya sendiri dan dunia sekitarnya, serta
meningkatkan kemampuan untuk menggunakan
kesadaran ini dalam menghadapi lingkungan
dengan berbagai cara, menerima petunjuk-petunjuk
internal dan menerima tanggung jawab bagi setiap
pilihan mereka

DAVID MILLS DAN STANLEY SCHER

Fungsi guru dalam pendekatan terpadu adalah


untuk lebih membebaskan murid dari
ketergantungan kepada guru, dengan tujuan akhir
mengembangkan responsibilitas murid untuk
belajar sendir

ALDOUS HUXLEY
Huxley (Roberts, 1975) menekankan adanya pendidikan
non-verbal yang juga harus diajarkan kepada siswa
Hal-hal yang diajarkan bersifat diluar materi
pembelajaran, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran
seseorang.
Kurikulum dalam proses pendidikan ini harus berorientasi
pada pengembangan potensi, dan ini melibatkan semua
pihak, seperti guru, murid maupun para pemerhati
ataupun peneliti dan perencana pendidikan

KELEBIHAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK


1. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi
pembelajaran yang bersifat pembentukan
kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan
analisis terhadap fenomena sosial.
2. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa
merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar
dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap
atas kemauan sendiri.
3. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,
tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur
pribadinya sendiri secara bertanggung jawab tanpa
mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar
aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.

KEKURANGAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK


1. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya
akan ketinggalan dalam proses belajar.
2. Siswa tidak aktif dan malas belajar akan merugikan
diri sendiri dalam proses belajar

D. APLIKASI TEORI HUMANISTIK DALAM


PEMBELAJARAN
Aplikasi

teori humanistik lebih menunjuk pada


ruh atau spirit selama proses pembelajaran
yang mewarnai metode-metode yang
diterapkan.
Pembelajaran berdasarkan teori humanistik
ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi
pembelajaran yang bersifat pembentukan
kepribadian, hati nurani, perubahan sikap,
dan analisis terhadap fenomena sosial.
Indikator keberhasilan aplikasi ini adalah
siswa merasa senang, bergairah, berinisiatif

E. IMPLIKASI TEORI BELAJAR


HUMANISTIK
1. Guru sebagai fasilitator.
2. Guru memercayai adanya keinginan dari masing-masing
siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna
bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang
tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
3. Guru mencoba mengatur dan menyediakan sumbersumber untuk belajar yang paling luas dan mudah
dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai
tujuan mereka.

4. Guru menempatkan dirinya sebagai suatu sumber yang


fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
5. Guru harus tetap waspada terhadap ungkapanungkapan yang menandakan adanya perasaan yang
dalam dan kuat selama belajar.
6. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan
harus mencoba mengenali dan menerima keterbatasanketerbatasan dirinya.

F. PANDANGAN DAN KRITIK HUMANISME

1. Pandangan Humanisme
a. Behaviorisme bersifat mekanis,
mementingkan masa lalu, berbeda
dengan aliran humanistic. Menurut
aliran humanistic, individu cenderung
mempunyai kemampuan atau keinginan
untuk berkembang dan percaya pada
kodrat biologis dan cirri-ciri lingkungan
tidak menekankan pada tingkah laku
yang tampak dan menggunakan metode

b.
Psikoanalisis
adalah
aliran
humanistik yang tidak menyetujui sifat
pesimisme. Dalam aliran humanistik,
individu memiliki sifat yang optimistik,
dan apabila psikoanalisis Freud
menekankan pada masa lalu, dalam
behaviorisme percaya pada kodrati
individu.
Manusia
berkembang
dengan potensi yang dimilikinya, tidak
mengabaikan potensi seperti aliran

2. Kritik Terhadap Teori


Humanistik
Teori humanistik terlalu optimistik secara naf dan gagal
untuk memberikan pendekatan pada sisi buruk dari sifat
alamiah manusia.
Teori humanistik seperti halnya teori psikodinamik, tidak
bisa diuji dengan mudah
Banyak konsep dalam psikologi humanistik, seperti orang
yang telah berhasil mengaktualisasikan dirinya, ini masih
buram dan subjektif.
Psikologi humanistik mengalami pembiasan terhadap
nilai individualis.
Teori humanistik ini dikritik karena sukar digunakan

Anda mungkin juga menyukai