Anda di halaman 1dari 7

LEMBARAN KERJA MODUL 1

Unit 1

A. Definisi Konsep
1. Tugas guru dalam konteks pendidikan (education) antara lain sebagai:
a. Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan
dan inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan.
b. Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada sasaran didik.
c. Trasnformer (penerjemah) sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam
pribadinya dan perilakunya melalui proses interaksinya dengan sasaran didik.
d. Organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dapat
dipertanggungjawabkan baik secara formal maupun moral.
2. Tugas guru dalam konteks pengajaran (instructional),antara lain sebagai:
a. Planner (perencana) yang harus mempersiapkan apa yang harus dilakukan didalam
proses belajar-mengajar
b. Organizer (pelaksana) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang,
menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan
rencana,
c. Evakuator (penilai) yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan dan
memberikan pertimbangan keberhasilan belajar-mengajar berdasarkan kriteria
yang ditetapkan.
3. Perilaku dalam konteks S-O-R banyak diwarnai oleh pandangan aliran behaviorisme,
dimana pola-pola perilaku dapat dibentuk melalui proses-proses pembiasaan dan
reinforcement dengan mengkondisikan stimulus dalam lingkungan, sehingga
organisme memberikan respon terhadap rangsangan tersebut. Maka, perubahann
perilaku, sangat mungkin terjadi.
4. Perilaku dalam konteks What-Why-How banyak diwarnai oleh pandangan aliran
humanisme yang menekankan bahwa perilaku itu memiliki tujuan, yang berarti aspek
intrinsik dari dalam diri individu merupakan faktor penentu yang paling penting untuk
melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa adanya stimulus. What menunjukkan
kepada tujuan apa yang hendak dicapai dengan perilaku itu. How menunjukkan
kepada jenis dan bentuk cara mencapai tujuan. Sedangkan why menunjukkan
kepada motivasi yang menggerakan terjadinya dan berlangsungnya perilaku.
5. Reinforcement adalah segala bentuk penguatan baik verbal maupun non verbal yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku yang bertujuan untuk memberikan feed
back bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan maupun
koreksi.
6. Perilaku bertujuan (purposive behavior) adalah perilaku yang terarah pada tujuan.
Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respon, tetapi ada
keterkaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai.
7. Perilaku sadar adalah perilaku yang terjadi karena proses yang disadari. Stimulus pada
perilaku sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor ke saraf sensori, dibawa ke
otak untuk selanjutnya diolah oleh otak. Hasil olahan otak berupa tanggapan, kemudian
dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
8. Perilaku spontan adalah perilaku yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa
disadari terlebih dahulu. Perilaku spontan terjadi sangat cepat dan respon terjadi secara
otomatis terhadap stimulus.
9. Stereotype behavior adalah perilaku yang berulang-ulang atau perilaku rutinitas yang
bersumber dari kebutuhan-kebutuhannya
10. Perilaku kognitif adalah perilaku yang menyangkut kemampuan intelektual dan
berfikir individu dari yang termudah sampai yang tersulit.
11. Perilaku afektif adalah perilaku yang menyangkut aspek emosional dan sikap individu.
12. Perilaku konatif adalah perilaku yang menyangkut keterampilan individu, yaitu yang
berfokus pada kerja otot dan perintah syaraf.
13. Tugas-tugas perkembangan (developmental tasks) adalah tugas yang terdapat pada
tahap kehidupan individu, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan
keberhasilan dalam tugas-tugas perkembangan berikutnya apabila tahap kehidupan
tersebut berhasil dijalani. Sedangkan kegagalan dalam menjalani tugas perkembangan
akan mengakibatkan kehidupan tidak bahagia dan kesukaran lain dalam hidupnya
kelak.
14. Conditioning adalah proses penciptaan respon baru dengan cara mengkondisikan
stimulus sebelum terjadinya respon tersebut.
15. Behavior change (perubahan perilaku) adalah perubahan perilaku individu baik karena
kejadian alamiah (natural change) maupun karena direncanakan (planned change),
dan kesediaan untuk berubah terhadap hal-hal baru (readiness to change).
B. Aplikasi Konsep
Konsep
A Pewarisan sistem nilai K Apresiasi

B Evaluasi belajar-mengajar L Sikap (Attitudes)

C Perilaku sadar M Keterampilan

D Perilaku spontan (refleks) N Perilaku normatif

E Reinforcement O Tugas perkembangan

F Conditioning P Perubahan perilaku (behaacior change)

G Perilaku bertujuan Q Motivasi

H Perilaku instrumental R Incentives

I Recalling S Need

J Analysis T Achievement

Pernyataan
C 1 Ahmad memperhatikan dengan tekun penjelasan gurunya, yang membuat
catatan dan bertanya bila perlu waktu belajar dikelasnya

A 2 Pak Surya menjelaskan Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa


Indonesia sepanjang masa

G 3 Pak Bino selalu mengadakan pertanyaan-pertanyaan setiap menjelang akhir


jam pelajaran

D 4 Bu Melly menyentakkan tangannya tatkala tersentuh kompor listrik yang


masih panas di ruang PKK
E 5 Pak Dadang tiap pagi selalu memperhatikan kebersihan serta kerapian pakaian
dan bada siswa-siswanya serta memberikan teguran terhadap mereka yang
kurang mengindahkannya

L 6 Hampir tidak ada siswa yang bolos kalau Pak Rohman memberikan pelajaran
Matematika karena mereka sangat menyenanginya

H 7 Si Gentong selalu sopan santun dan bermuka manis kepada gurunya waktu
sebelum lulus tes sumatif dalam pelajaran Bahasa Inggris yang diberikan guru
tersebut, tapi seteah lulus menegur pun hampir tidak pernah selalu bertemu
dengan bekas gurunya

R 8 Tintin tidak pernah melewatkan belajar secara saksama karena ia sangat


berharap untuk menjadi siswa teladan di sekolahnya

P 9 Pak Adjat pada bulan-bulan pertama selalu memperhitungkan kehadiran siswa


sebagai salah satu kriteria penilaian yang akan menentukan kelulusan dalam
mata pelajarannya, tetapi setelah ternyata kehadiran siswa berjalan secara
mantap kriteria itupun tidak ditekankannya lagi

J 10 Cucu dengan cermat berlatih menguraikan berbagai bentuk kalimat ke dalam


subjek, predikat, objek, keterangan dan sebagainya

I 11 Cece berusaha untuk mengingat kembali nama-nama gurunya sewaktu di


Sekolah Dasar

M 12 Hanya dalam beberapa menit saja Pak Furqon dapat membuat beberapa bentuk
konstruksi bangunan dengan sejumlah balok-balok mainannya.

K 13 Siswa kelas III SMP asyik sekali menikmati beberapa lagu yang tengah
diperdengarkan Bu Popon, guru Seni Suara

F 14 Pak Dahlan tentu tidak akan memperkenankan siswa yang tidak mengenakan
seragam sekolah untuk mengikuti upacara bendera tiap hari Senin

B 15 Pak Hendar mencoba menghitung rata-rata nilai prestasi kelas IA dan IB dalam
mata pelajaran IPA
T 16 Pada waktu di dalam pretest, Viona hanya mendapat nilai 4 dalam pelajaran
IPA, tetapi dalam post test ia memperoleh nilai 9

N 17 Dalam bimbingan pak Barnas, siswa kelas III SMP tengah berdisukusi untuk
menyusun acara perpisahan menjelang akhir tahun sekolahnya

O 18 Taufiq tidak pernah ketinggalan membawa dekak-dekaknya setiap ada


pelajaran berhitung (Matematika) tatkala ia masih duduk di kelas 1 SD, tetapi
kini ia tidak pernah membawanya lagi karena telah duduk di kelas 1 SMP
meskipun masih ada pelajaran Matematika juga.

C. Penjelasan Skematik Beberapa Konsep Utama


1. Gambarkan tugas-tugas instruksional seorang guru, sebelum, selama, dan sesudah
proses belajar mengajar secara skematik!

Tahap I Tahap II Tahap III

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi


Instruksional Kegiatan Instruksional Instruksional

Keterangan:
a. Tahap I adalah tugas guru sebelum proses belajar mengajar yaitu sebagai planner
(perencana) yang harus mempersiapkan apa yang harus dilakukan didalam proses
belajar-mengajar
b. Tahap II adalah tugas guru selama proses belajar mengajar yaitu sebagai organizer
(pelaksana) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang,
menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan rencana
c. Tahap III adalah tugas guru sesudah proses belajar mengajar yaitu sebagai
evakuator (penilai) yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan dan
memberikan pertimbangan keberhasilan belajar-mengajar berdasarkan kriteria
yang ditetapkan.

2. Buat gambaran skematik mekanisme perilaku dalam konteks S-OR dan berikan
penjelasan dengan contoh untuk perilaku sadar dan perilaku spontan!
a. Perikaku Sadar
O

W S r e R W

Keterangan:
W = Lingkungan (world)
S = Stimulus
r = Receptors
O = Organisme
e = Effectors
R = Respon

Perilaku sadar adalah perilaku yang terjadi karena proses yang disadari. Stimulus (S)
yang berasal dari lingkungan (W) diterima oleh reseptor (r). Selanjutnya organisme
(O) mengolah stimulus tersebut untuk di olah di otak. Hasil olahan otak dibawa oleh
efektor (e) berupa respon (R).
Contoh perilaku sadar: Ketika sedang proses belajar-mengajar salah seorang siswa
meminta izin kepada guru untuk mencuci muka ke belakang (toilet) dikarenakan
mengantuk.
b. Perilaku Spontan

W S O R W

Perilaku spontan adalah perilaku yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa
disadari terlebih dahulu. Perilaku spontan terjadi sangat cepat dan respon terjadi secara
otomatis terhadap stimulus.
Contoh: Pada proses belajar mengajar guru melemparkan penghapus papan tulis
kepada salah seorang siswa dikarenakan tidak memperhatikan penjelasannya, secara
spontan siswa tersebut menghindar agar tidak terkena lemparan penghapus.

3. Buat gambaran skematik mekanisme perilaku dalam konteks What-Why-How dengan


penjelasan disertai contoh dalam kegiatan belajar mengajar.

Kebutuhan Aktivitas Tujuan dihayati


Dorongan
dirasakan dilakukan (Perceived
timbul
(Instrumental goals/incentives
(Felt needs) (Motivation)
behavior) )
Perilaku dalam konteks What-Why-How menekankan bahwa perilaku itu memiliki
tujuan, yang berarti aspek intrinsik dari dalam diri individu merupakan faktor penentu
yang paling penting untuk melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa adanya
stimulus. What menunjukkan kepada tujuan apa yang hendak dicapai dengan
perilaku itu. How menunjukkan kepada jenis dan bentuk cara mencapai tujuan.
Sedangkan why menunjukkan kepada motivasi yang menggerakan terjadinya dan
berlangsungnya perilaku.
Contoh: Setelah lulus SMA Fanji bercita-cita menjadi seorang polisi. Oleh
karena itu, Fanji rutin melakukan latihan fisik dan belajar lebih giat daripada
biasanya agar dapat diterima di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK).
Menurutnya, menjadi polisi adalah tugas yang mulia.
What = cita-cita menjadi polisi
How = rutin melakukan latihan fisik dan belajar lebih giat agar dapat diterima di
STIK
Why = menjadi polisi adalah tugas yang mulia.

Anda mungkin juga menyukai