Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA FILM....

| 183

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA FILM


“THE MIRACLE WORKER”
(Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud)

Nur Fauziah Fatawi


Institut Agama Islam Negeri Metro
e-mail: ucizikria@gmail.com

Salysa Nurwidiya
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Metro
e-mail: salysanurwidiya@gmail.com

Abstract

This study aims to determine, analyze and describe the psychological complexity of the main
character in the film "The Miracle Worker" with a focus on the study of id, ego and super ego.
Researcher used Sigmund Freud's psychoanalytic theory to examine the main character
named Hellen Keller. This type of research is a qualitative study with the results of the
analysis presented in a descriptive narrative. The results of this study are the Id in Hellen
Keller is driven by a big desiring to do things like humans in general, like hearing, having
eyes, being able to talk, but they all she could not do, so she felt upset. While her ego has
made her often easy to be angry, difficult to manage, naughty, spoiled, disrespectful, and
sometimes also do anything that makes her happy, even though it is wrong. Her super ego
made her never give up, keep trying when taught through a hand code, and smart because it
can immediately imitate, and envy to be taught knowledge when she also has a good
superego, when Mrs. Sullivan only taught Percy only and Hellen did not.

Keywords; Ego, Id, Personality, super ego

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan kompleksitas


psikologi tokoh utama pada film “The Miracle Worker” dengan fokus kajian id, ego dan super
ego. Peneliti menggunakan teori psikoanalisa Sigmund Freuduntuk mengkaji tokoh utama
yang bernama Hellen Keller. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
dengan hasil analisa yang dipaparkan secara deskriptif naratif. Hasil dari penelitian ini adalah
Id dalam diri tokoh Hellen Keller yaitu didorong keinginan yang begitu besar dalam dirinya
untuk melakukan hal-hal seperti manusia pada umumnyayaitu mendengar, memiliki mata,
dapat berbicara, namun itu semua tak dapat ia lakukan sehingga ia merasa kesal.Sedangkan
ego dalam dirinya telah membuat dirinya sering meluapkan amarah, sulit diatur, nakal, manja,
tidak sopan, dan terkadang juga melakukan hal apapun yang membuatnya senang, meskipun
hal itu salah. Superego dalam dirinya telah membuatnya pantang menyerah, terus mencoba
ketika diajarkannya lewat sandi tangan, dan cerdas karena dapat langsung menirukan, dan iri
untuk diajarkan ilmu ketika nyonya Sullivan hanya mengajarkan kepada Percy saja dan
Hellen tidak.

Kata kunci; Ego, Id, Kepribadian, Super ego


184 | Al-Fathin Vol. 2, Edisi 2 Juli-Desember 2019

Pendahuluan unsur kejiwaan yang sangat kompleks


Secara sederhana Ilmu sastra meru- namun ia tak pantang menyerah untuk
pakan ilmu yang menyelidiki kesusastraan mengenal dunia, dan ini patut untuk
dengan berbagai masalahnya secara ilmiah. 1 dijadikan motivasi, dan menginsiparisi
Sedangkan genre nya ada tiga macam yaitu walaupun memiliki keterbatasan.
puisi, prosa dan drama. Ketiganya adalah Pada film ini diceritakan bagaimana
sebuah hasil karya imajinasi seseorang untuk Hellen Keller seorang anak perempuan kecil
mengungkapkan apa yang dirasakan, yang merasakan gelapnya dunia. Ia men-
dipikirkan dan dialami. Adapun salah satu derita tuna netra, tuna rungu dan tuna
dari ketiga genre tersebut adalah prosa yang wicara,hal inilah yang menjadikan ia
mana Latar belakang pembuatan karya satra memiliki kepribadian yang sangat kompleks,
tersebut dapat berupa pengalaman pribadi ia suka meluapkan amarah, manja, kasar
pengarang atau kenyataan kondisi sosial saat dengan emosi yang tidak terkendali, namun
karya tersebut diciptakan. Dan film ini ia menunjukkan semangat yang luar biasa
dilatarbelakangi perjalanan atau pengalaman untuk mengenal dunia dengan dibantu oleh
hidup seorang Hellen Keller yang gurunya yang bernama Anne Sullivan. Film
merupakan tokoh utama yang ada dalam ini menunjukkan hubungan kedekatan antara
film The Miracle Worker. seorang guru dan seorang murid. Serta
Film “The Miracle Worker”adalah membuktikan bahwa di dunia ini, keter-
film biografi yang disutradarai oleh Nadia batasan tidak menjadi penghalang untuk kita
Tass, diproduksi oleh Walt Disney semua.
Television, film ini dirilis pada tanggal 12 Hellen Keller adalah anak dari
November 2000. Film ini diangkat dari pasangan Arthur Keller dan Katie Keller, ia
pengalaman hidup seorang Hellen Kellerdan memiliki kakak tiri dan adik bayi. Ia sangat
Anne Sullivan, guru pengajarnya. Sebe- dekat dengan ibunya, ia begitu dimanja tapi
lumnya, film ini juga pernah ditayangkan tidak pernah diajarkan berbahasa. Karena
dengan judul yang sama, yakni The Miracle keterbatasannya, yaitu tidak dapat berbicara,
Worker (1962). Film ini memiliki nilai tidak dapat melihat dan juga tidak dapat
positif pada masyarakat dan sangat menarik mendengar, kondisi ini memnyebabkan ia
untuk dikaji, karena didalamnya mengisah- tumbuh menjadi anak yang kasar, pemarah,
kan pengalaman hidupseorang Hellen Keller manja dan emosi yang tidak dapat
dengan segala keterbatasannya dan memiliki dikendalikan. Bahkan beberapa keluarganya
pernah membawanya di beberapa rumah
1
Antilan Purba, Pengantar Ilmu Sastra,
(Medan: USU Press, 2010), Hlm. 2 sakit jiwa, namun rumah sakit tidak dapat
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA FILM.... | 185

menangani Hellen, hingga akhirnya ia mendengar dan berbicara, namun Hellen


dikembalikan ke rumah. masih memiliki jemari ia dapat dari
Melihat kondisi Hellen yang sulit jemarinya. karena menurut Ny. Sullivan
dikendalikan, membuat keluarganya berfikir dengan bahasa, Hellen akan mengerti
untuk mendatangkan seorang guru, dan kejadian yang ada di dunia ini. Setelah
akhirnya orang tuanya meminta bantuan sampai di kediaman keluarga Keller,
dokter Anne Sullivan yang sebenranya Nyonya Sullivan langsung mengadakan
bukan pendidik tapi seorang murid. Anne pendekatan dengan Hellen. Ia sempat
Sullivan adalah seorang murid yang paling dikunci oleh Hellen di dalam kamarnya
cerdas dari The Perkins Institut for The karena Hellen merasa terganggu oleh
Blind, sebuah sekolah ternama di Boston kedatangannya. Namun, hal itu tidak
untuk orang-orang yang memiliki keter- menyurutkan semangat Ny. Sullivan untuk
batasan fisik tak mampu melihat. Sebenar- mengasuh dan mengajar Hellen karena ia
nya Sullivan sendiri pernah mengalami melihat kecerdasan dan potensi besar yang
kebutaan ketika ia berumur 10 tahun, tetapi dimiliki oleh Hellen.
berangsur-angsur pulih seperti sediakala. Proses pelatihan yang dilakukan oleh
Anne Sullivan adalah sosok pendidik nyonya Sulivan tidaklah mudah, tapi perlu
yang sangat menakjubkan, ia mengajarkan usaha yang keras, Ny. Sullivan memulai
Hellen tanpa menyerah, sampai Hellen dengan mengajarkan Hellen bagaimana
mengerti, ia percaya bahwa Hellen bisa. Hal harus bersikap di meja makan, ia menga-
inilah yang menarik perhatian penulis untuk jarkan menggunakan piring sendiri, sendok
mengkaji lebih dalam film ini, khususnya dan garpu yang tepat ada didepannya.
cara dokter Sullivan untuk mengajari Hellen, Namun keadaan di ruang makan menjadi
dengan berusaha memahami kebutuhan berantakan. Karena Hellen menolak, dan
Hellen dan bukan selalu memberikan ngamuk. Sampai Ny Sullivan meminta
keinginan Hellen. Hellen berhak untuk keluarganya untuk meninggalkan mereka
berkomunikasi dengan sesama, Hellen juga berdua di meja makan. Dan ternyata usaha
layak mendapatkan pendidikan yang baik, ini sukses dan Hellen mampu makan
Hellen berhak mengenal dunia, meskipun ia menggunakan piring sendiri, sendok, dan
tak dapat melihat, mendengar, dan berbicara. garpu. Namun kemajuan yang terjadi ini
Hal pertama yang diajarkan Nyonya ternyata tidak memberikan respon positif
Sullivan adalah bahasa. Bahasa beraneka dari keluarga Keller. Keluarga Keller merasa
ragam tidak hanya lisan tapi juga bahasa Ny. Sullivan membuat Hellen tertekan. Hal
isyarat.Meskipun tidak bisa melihat, ni membuat mereka berniat memecat Ny.
186 | Al-Fathin Vol. 2, Edisi 2 Juli-Desember 2019

Sullivan, namun Ny Sullivan memberi hal itu salah. Superego dalam dirinya telah
pemahaman kepada keluarganya, bahwa membuatnya pantang menyerah, terus
Hellen sangat membutuhkannya. Setelah mencoba ketika diajarkannya lewat sandi
berdiskusi bersama keluarga Keller menye- tangan, dan cerdas karena dapat langsung
tujui Ny. Sullivan untuk tetap mengajar menirukan, dan iri untuk diajarkan ilmu
Hellen dengan caranya sendiri. Ny. Sullivan ketika nyonya Sullivan hanya mengajarkan
juga meminta untuk ia dan Hellen kepada Percy saja dan Hellen tidak.
ditempatkan di rumah yang terpisah dari Ketika telah berakhir waktu yang
keluarga Hellen agar pengajarannya semakin diberikan, Hellen pun kembali dibawa
efektif. Ny. Sullivan mengajarkan kata pulang ke rumah oleh keluarganya. hingga
benda yang ada di sekitarnya dengan tiba saat waktu makan keluarga Keller,
menggunakan sandi tangan. Hellen melempar serbetnya dan kembali
Film ini dengan jelas menceritakan makan dengan kebiasaan lamanya yaitu
tentang perjalanan hidup seorang Hellen memakan dari piring-piring anggota
Keller yang memiliki kekurangan, sehingga keluarga yang makan. Ny. Sullivan yang
berpengaruh terhadap psikologinya, ia melihat hal itu pun kembali bersikeras untuk
tumbuh menjadi anak yang pemarah, manja, meminta waktu tambahan guna mengajar
emosional, kasar dan sulit dikendalikan. Hellen. Di sisi lain keluarga Keller tetap
Film ini mengandung unsur psikologis yang tidak mau memberikan waktu tambahan
kuat. Terutama menyangkut psikologi untuk Ny. Sullivan.
kepribadian Hellen Keller yang dididik oleh Akhirnya Ny. Sullivan membawa
Ny. Sullivan dengan usaha keras. Hellen keluar rumah untuk menuju sumur
Film ini menggambarkan bahwaId pompa yang terletak di depan rumah agar
dalam diri tokoh Hellen Keller yaitu Hellen dapat mengisi air dalam teko yang
didorong keinginan yang begitu besar dalam ditumpahkannya. Selang beberapa waktu,
dirinya untuk melakukan hal-hal seperti dengan sumur pompa dan air tersebut
manusia pada umumnya yaitu mendengar, akhirnya Hellen mampu memahami apa
memiliki mata, dapat berbicara, namun itu yang selama ini diajarkan Ny. Sullivan
semua tak dapat ia lakukan sehingga ia kepadanya. Kata pertama yang dipahami
merasa kesal. Sedangkan ego dalam dirinya adalah “water”, dan diikuti dengan kata-kata
telah membuat dirinya sering meluapkan lainnya karena Hellen meminta Ny. Sullivan
amarah, sulit diatur, nakal, manja, tidak untuk mengajarkannya kembali tentang apa
sopan, dan terkadang juga melakukan hal yang belum ia pahami. Kemudian Hellen
apapun yang membuatnya senang, meskipun pun tumbuh menjadi dewasa serta mampu
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA FILM.... | 187

menjadi seorang pengacara terkenal mes- ego. Kemudian dilakukan interpretasi secara
kipun banyak memiliki keterbatasan. deskriptif yaitu dengan gambaran dan
Tema tentang psikologi kepribadian penafsiran serta uraian tentang data yang
tokoh utama Hellen Keller akan dianalisis telah terkumpul. Adapun metode analisis
dengan menggunakan teori psikologi sastra yang digunakan adalah model analisis yang
dengan psikoanalisis Sigmund Freud yang merujuk pada tiga tahapan yaitu (1) reduksi
meliputi id, ego dan superego. Teori data, (2) penyajian data (3) penarikan
psikologis Sigmund Freud lebih menekan- ksimpulan.
kan aspek bawah sadar, yakni kehidupan
Teori Sigmund Freud
seseorang yang dipenuhi oleh berbagai
Teori psikoanalisis merupakan sebuah
konflik dan tekanan. Permasalahan pokok
teori yang dicetuskan oleh Sigmund Freud.
yang akan ditampilkan dalam penelitian ini
Teori ini dimanfaatkan untuk mengung-
adalah permasalahan psikologis kejiwaan
kapkan berbagai gejala psikologis di balik
seorang Hellen Keller yang ada dalam film
gejala bahasa2 dan juga penjelajahan ke
The Miracle Worker.
dalam batin atau kejiwaan untuk mengetahui
Metode Penelitian lebih jauh tentang seluk beluk manusia yang
Untuk menganalisa film The Miracle unik ini merupakan sesuatu yang merang-
Worker, penelitian ini dapat digolongkan ke sang.3 Menurut Freud, kehidupan jiwa
dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar
ini Film The Miracle Worker merupakan (conscious), bawah sadar (preconscious),
objek penelitian. Untuk itu penelitian ini dan tidak sadar (unconscious).
termasuk jenis penelitian dokumen Alam sadar adalah apa yang anda
(documentary research). Penulis meneliti sadari pada saat tertentu, penginderaan
film The Miracle Worker sebagai objek langsung, ingatan, persepsi, pemikiran,
penelitian yang dipandang dari sisi psi- fantasi, dan perasaan yang anda miliki. Alam
kologi, bagaiamana psikologi kepribadian bawah sadar adalah apa yang kita sebut
yang dimiliki tokoh utama Hellen Keller. dengan saat ini dengan “kenangan yang
Adapun pendekatan dalam penelitian ini sudah tersedia”(available memory). Adapun
menggunakan pendekatan psikoanalisis.
Peneliti menggunakan teknik catat 2
Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, dan
Teknik Penelitian Sastra (Yogyakarta: Pustaka
dalam mencari data yang dibutuhkan untuk Pelajar, 2006), hlm. 4
3
mengungkapkan kepribadian tokoh Hellen Yuana Agus Dirgantara, Pelangi Bahasa
Sastra Dan Budaya Bahasa Indonesia, Kumpulan
Keller yang dilihat dari id, ego, dan super Apresiasi Dan Tanggapan (Yogyakarta:
Garudhawaca, 2012), hlm. 136
188 | Al-Fathin Vol. 2, Edisi 2 Juli-Desember 2019

bagian terbesar dan paling aktif adalah alam berperilaku agresif terhadap kekasih yang
tidak sadar (unconsciuous mind). Bagian ini dicintainya. Dalam hal ini, Freud percaya
mencakup segala sesuatu yang tidak kita bahwa pada id ada dorongan yang mencari
sadari tetapi mendorong perkataan, perasaan, eksprisi pemuasan dalam realitas eksternal.
dan tindakan kita. Semua ciri ketidaksadaran berlaku
Freud mengemukakan bahwa struktur buat id karena id merupakan sistem yang
kepribadian manusia mengandung tiga tidak disadari. Seperti; amoral, tidak
komponen yang disebut id (tidak sadar), ego terpengaruh oleh waktu, tidak mem-
(tidak sadar, pra sadar, sadar), dan superego pedulikan realitas, tidak menyensor diri
(tidak sadar, prasadar, sadar)4. sendiri, dan dapat bekerja atas dasar prinsip
kesenangan (pleasure principle). Dalam cara
1. Id
kerjanya id memerlukan sistem lain yang
Id adalah sumber dari segala energi
dapat menghubungkannya dengan realitas.
psikis. Dimana jiwa seorang bayi yang baru
Oleh karena itu, timbullah sistem baru dalam
lahir ke dunia ini hanya terdiri dari id. Id
jiwa yaitu ego. Dimana sumber energi ego
berisi impuls-impuls yang berasal dari
itu berasal dari id.
kebutuhan-kebutuhan biologis sehingga
seluruh tingkah laku bayi dikendalikan oleh 2. Ego
impuls-impuls ini5. Ego memiliki tujuan dalam kebe-
Id dalam kepribadian manusia juga radaannya yaitu dalam rangka membantu
dianggap sebagai bagian paling primitif dan manusia mengadakan kontrak dengan
orisinal. Dimana id merupakan ‘gudang’ realitas. Dimana fungsi utama ego ialah
penyimpanan kebutuhan-kebutuhan yang menerjemahkan id dan menghadapi realitas.
mendasar pada diri manusia. Seperti; makan, Misalnya, seorang bayi merasa lapar maka
minum, istirahat, agresivitas ataupun untuk memuaskan rasa laparnya ini si bayi
rangsangan seksualitas. Insting-insting harus belajar menyesuaikan antara bayangan
dalam id ini dapat bekerja secara bersamaan tentang makanan dengan makanan yang
dalam situasi yang berbeda yang berfungsi sesungguhnya. Dalam hal ini egolah yang
untuk mempengaruhi perilaku seseorang. berperan dengan cara membedakan antara
Misalnya: seseorang dapat saja marah dan objek yang ada pada pikiran dan objek yang
4
Alfian Rokhmansyah, Studi dan Pengkajian
ada pada dunia nyata6.
Sastra Perkenalan Awal Terhadap Ilmu Sastra Ego bekerja menurut prinsip realitas.
(Yogyakarta: GRAHA ILMU, 2014), hlm. 161
5
Hanik Mahliatussikah, “Analisis Kisah Nabi Ego juga bekerja untuk mengorganisasikan
Yusuf dalam Al Qur’an Melalui Pendekatan
Interdisipliner Psikologi Sastra”. Jurnal of Arabic
6
Studies. Vol. 1 No. 2, ARABI 2016, hal. 76 Alfian Rokhmansyah, op. cit. hlm. 163
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA FILM.... | 189

aspek-aspek id dan memberi arah bagi mencari kesenangan sedangkan superego


impuls-impuls individu. Menurut Freud, ego mencari kesempurnaan (perfection) 9.
memiliki fungsi untuk memilih rangsangan Freud dalam bukunya menjabarkan
yang harus dipuaskan, bagaimana, dan bahwa superego ini sebagai proses inter-
kapan memuaskannya. Selain bekerja atas nalisasi individu tentang nilai-nilai moral
dasar prinsip realitas ego juga bekerja atas yang ada pada masyarakat. Nilai-nilai moral
dasar proses berpikir sekunder sehingga inilah didapatkan seorang individu melalui
dalam menghadapi realitas ego meng- orang tuanya, yakni berupa perilaku-perilaku
gunakan logika7. apa saja yang pantas untuk dilakukan dan
Dengan demikian jelas berbeda antara perilaku apa saya yang tidak pantas untuk
id dengan ego. Kalau id dikuasai prinsip dilakukan dalam situasi tertentu. Superego
kesenangan sedangkan ego dikuasai oleh ini memiliki sifat positif dalam mengontrol
prinsip kenyataan (reality principle). dorongan-dorongan id pada individu, akan
Kenyataan yang dimaksud ini adalah apa tetapi ia juga memiliki implikasi yang
yang ada8. negatif. Sebagai contoh misalnya, ada
seorang anak yang ditekankan oleh orang-
3. Superego
tuanya bahwa seks itu adalah sesuatu yang
Superego merupakan sistem moral dari
menjijikan dan tabu untuk dilakukan.
kepribadian. Dalam sistem ini berisi nilai-
Sehingga akibatnya, ketika dewasa sang
nilai sosial, norma-norma budaya, dan tata
anak ini menjadi takut untuk mendekati
cara yang telah diserap ke dalam jiwa.
lawan jenisnya dan ia tidak dapat
Superego itu merupakan perkembangan dari
membentuk hubungan yang lebih dekat
ego yang sewaktu-waktu dapat melepaskan
dengan siapapun10.
diri dari ego. Karakteristik superego sama
Dengan demikian, maka seperti halnya
dengan id, dalama artian super ego tidak
id superego pun bersifat irasional. Oleh
terpengaruh oleh waktu dan tempat, tidak
karena itu apapun yang dituntut oleh
memiliki sensor diri, dan memiliki energi
superego harus dipenuhi secara sempurna
sendiri. Superego juga mengabaikan realitas.
dan jangan berlebihan. Karena sejatinya hal
Akan tetapi, dalam hal fungsinya superego
apapun yang dilakukan secara berlebihan
bertentangan dengan id. Kalau id berprinsip
maka akan berdampak buruk.

7
Sarlito Wirawan Sarwono, loc. cit.
8
Stefanus Rodrick Juraman, “Naluri
Kekuasaan Sigmund Freud”. Jurnal Studi
9
Komunikasi. Vol. 1 Ed. 3, November 2017, hal. 282- Sarlito Wirawan Sarwono, loc. cit
10
283. Alfian Rokhmansyah, op. cit. hlm. 164
190 | Al-Fathin Vol. 2, Edisi 2 Juli-Desember 2019

Pembahasan terus bicara namun Hellen tak bisa


Setelah film The Miracle Worker mendengarnya.
dicermati dengan seksama, penulis akan b. Ingin memiliki mata
mendeskripsikan dan menjelaskana aspek Hal ini dapat diketahui lewat
kepribadian tokoh utama yaitu Hellen Keller perkataan Nyonya Kate (ibunya
dalam film “The Miracle Worker” ber- Hellen) ketika Hellen mencopoti
dasarkan teori kepribadian psikologi kancing baju bibi Evelyn, “Dia ingin
Sigmund Freud.Pada tahap pembahasan boneka...Dia ingin punya mata
struktur kepribadian Sigmund Freud, seperti bonekanya..”
dikelompokkan berdasarkan masing-masing
struktur kepribadian seperti Id, Ego dan
Super Ego.

1. Analisis struktur kepribadian Id


Aspek id yang terdapat dalam tokoh
Hellen Keller yaitu
Potongan percakapan yang ada
a. Kesal karena tidak bisa mendengar
dalam film tersebut menggambarkan
Hal ini dapat diketahui lewat per-
bahwa id Hellen yang begitu ingin
cakapan antara Percy dengan teman
memiliki mata seperti bonekanya.
perempuannya.
Karena keinginan id nya yang begitu
Percy: “Kenapa dia memasukkan
besar inilah yang kemudian men-
jarinya ke mulutku?”
dorong Hellen untuk mencopoti
Anak kecil perempuan: “Dia kesal
kancing baju bibinya dan kemudian
karena kau terus bicara dan dia tak
ia letakkan di mata bonekanya. Ia
bisa dengar”.
pun terlihat bahagia melakukan hal
itu, sehingga melihat tingkah Hellen
bibi pun membiarkannya.
c. Ingin berbicara
Hal ini dapat diketahui lewat
perkataan Nyonya Kate (ibunya
Id yang nampak pada kutipan
Hellen) kepada Tuan Arthur
percakapan diatas adalah kekesalan
(ayahnya Hellen), “Apa kau ingin
pada diri Hellen terhadap Percy yang
menguncinya di loteng seperti anak
nakal lainnya? Dia ingin bicara..”
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA FILM.... | 191

Kate saat Hellen menjatuhkan tempat


tidur adiknya, “Oh, Bayinya!
Hellen..Dengar, jangan lakukan hal
seperti itu lagi. Ok!” dan kemudian
ditimpali oleh kakak tirinya, yaitu

Melalui kutipan perkataan Nyonya James: “Kenapa? Dia hanya

Kate di atas, Hellen Keller mela- melakukan hal yang membuatnya

kukan hal-hal yang salah dan sulit senang”.

diatur itu karena didorong oleh Kutipan perkataan di atas, menun-

keinginan id dalam dirinya yang jukkan bahwa ego Hellen yang

begitu besar untuk bicara namun ia membuatnya untuk melakukan hal

tak mampu. apapun yang membuatnya senang,


meskipun hal itu salah.
2. Analisis struktur kepribadian Ego
a. Mencelakai Percy dan teman perem-
puannya
Hal ini dapat diketahui saat Percy
berteriak dan memukul lonceng
pertanda bahaya: “Tolong! Tolong!
Helen mencoba membunuh kami, dia c. Sulit diatur
mencoba membunuh kami lagi!” Hal ini dapat diketahui lewat
perkataan Kapten Keller kepada
Nyonya Kate, “Jika tak mau
mengirim Helen ketempat jauh..
Pastikan temukan cara untuk
mengaturnya”.
Kutipan perkataan di atas, menun-
jukkan ego Hellen yang diluapkan
dengan amarahnya sehingga ia tak
segan mencoba mencelakai Percy
dan teman perempuannya tersebut.
b. Melakukan hal apapun yang mem- Kutipan perkataan di atas, menun-
buatnya senang hal ini dapat jukkan bahwa Hellen memiliki ego
diketahui lewat perkataan nyonya sulit diatur hingga membuat Kapten
192 | Al-Fathin Vol. 2, Edisi 2 Juli-Desember 2019

Keller hilang kesabaran. Sehingga


kapten Keller berfikir bagaimana
cara mengatasi Hellen yang demikian
sulit diatur dan dikendalikan.
d. Tempramen
Hal ini dapat diketahui lewat
perkataan Hellen ketika di ruang
keluarga, “Unh.. Aahh!” lalu kemu-
dian ia marah-marah dengan
menghancurkan apapun yang ada di
sekitarnya. Ini terlihat pada potongan
gambar di bawah ini, bahwa ketika Berdasarkan kutipan di atas, Hellen
makan malam bersama Hellen selalu meluapkan rasa emosionalnya me-
berputar untuk mengambil makanan lalui ego tempramennya ketika
dari piring-piring anggota keluar- keinginannya tidak terpenuhi
ganya, dan langsung ia comot e. Nakal
menggunakan tangannya, melihat Hal ini dapat diketahui lewat per-
keadaan seperti ini, Ny Sullivan kataan Nyonya Sullivan saat Hellen
mencoba untuk mengajari etika menguncinya di kamar, “Hellen!
makan bersama, dengan mendudukan Biarkan aku keluar, anak nakal”.
Hellen di kursinya dan mengam-
bilkan sendok untuknya supaya ia
menggunakan sendoknya untuk
mengambil makanan dari piringnya
sendiri. Namun Hellen justru
ngamuk, sampai ia pecahkan barang-
Kutipan perkataan diatas, menun-
barang yang ada disekitarnya dan
jukkan bahwa ego Hellen kemudian
Ny. Sullivan sulit untuk mengen-
mendorongnya untuk berbuat nakal
dalikan.
dengan mengunci Nyonya Sullivan
di kamar. Ini terjadi di hari pertama
Ny. Sullivan sampai di kediaman
keluarga Keller, ketika Ny. Sullivan
pertama kali kali ingin mencoba
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA FILM.... | 193

mengenal Hellen namun Hellen g. Manja


seperti merasa terganggu dengan Hal ini dapat diketahui lewat
kehadiran orang baru, sehingga ia perkataan Nyonya Sullivan di ruang
diam-diam jalan menuju pintu dan makan, “Tidak, bukan begitu. Aku
mengunci Ny. Sullivan dari luar. tau dia hanya marah dan sikap manja
f. Pemarah yang buruk”.
Hal ini dapat diketahui lewat
perkataan Nyonya Sullivan kepada
Nyonya Kate tentang Hellen, “Kau
lihat itu? Aku mengeja “pen”.Dia
mengeja “cake”. Dia akan tahu jika
aku bias jelaskan perbedaannya.
Otaknya tidaklah lemah, Mrs. Keller. Melalui kutipan perkataan diatas,
Helen cerdas… dan pemarah”. akan nampak bahwa ego yang
dimiliki Hellen adalah sikap
manjanya yang buruk sehingga ia
terbiasa meluapkan amarahnya de-
ngan berguling-guling jika ia tidak
mendapatkan apa yang diingin-
kannya. Dan kejadian ini tidak akan
terjadi jika, seluruh anggota keluar-
Kutipan percakapan di atas menun-
ganya membiarkan apa yang ia
jukkan bahwa Hellen memiliki ego
kehendaki. Ini menunjukkan bahwa
pemarah. Ny. Sullivan berkata
seluruh keluarganya memanjakan
seperti itu kepada ibu Hellen, karena
dia, dengan membiarkan Hellen
ia melihat, ketika ia memberikan
berbuat apa semaunya. Tapi dengan
barang ia harus mengeja dulu nama
kehadiran Ny. Sullivan, ia ingin
barang tersebut. ia langsung dapat
supaya Hellen tidak manja.
menirukan ejeen tersebut dengan
h. Menusuk tangan Nyonya Sullivan
tangannya. Namun, ketika Ny.
dengan pena
Sullivan tidak cepat memberikan
Hal ini dapat diketahui lewat per-
barang tersebut Hellen seketika
kataan Nyonya Sullivan kepada
langsung marah.
Nyonya Kate, “Kenapa dia mendapat
hadiah setelah menusukku?”.
194 | Al-Fathin Vol. 2, Edisi 2 Juli-Desember 2019

etika makan bersama yang baik di


meja makan.
j. Menyentak
Hal ini dapat diketahui lewat
perkataan Nyonya Sullivan kepada
Nyonya Kate, “Serahkan Helen
Pada saat Hellen menusuk tangan
padaku atau dia akan tetap
Ny. Sullivan ia mendapat hadiah
menyentak.. tolong!”
permen oleh ibunya, karena Hellen
marah lagi dan sulit dikendalikan
sehingga ibu Hellen memberikan
permen untuk menenangkan ia
sesaat.
i. Tidak Sopan
Hal ini dapat diketahui lewat Kutipan perkataan di atas, meng-
percakapan Nyonya Kate kepada isyaratkan bahwa Hellen memiliki
Nyonya Sullivan ketika berada di ego menyentak jika ia masih tetap
ruang makan. dimanjakan keluarganya.

3. Analisis struktur kepribadian


Superego
a. Cerdas
Hal ini dapat diketahui lewat
percakapan antara James dan Nyonya
Sullivan ketika ia mengajari Hellen
Nyonya Kate: “Mrs. Annie.. Hellen
untuk meniru kata-kata “Doll” yang
biasanya memang makan dari piring
diajarkannya lewat sandi kata dan
kami”.
Hellen langsung mampu meniru-
Nyonya Sullivan: “Aku takut tak bias
kannya.
dengan hal itu.”
James: “Oh, dia bias meniru sesuatu
Kutipan perkataan Nyonya Kate di
rupanya… Seperti seekor monyet
atas, mengisyaratkan bahwa Hellen
kecil”.
memiliki ego tidak sopan karena ia
Nyonya Sullivan: “Monyet yang
terbiasa makan dari piring anggota
cerdas..”
keluarganya. Melihat hal itu Ny.
Sullivan ingin mengajarkan Hellen
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA FILM.... | 195

Nyonya Sullivan hanya mengajarkan


Percy saja dan Hellen tidak.
d. Baik
Hal ini dapat diketahui lewat pujian
Nyonya Sullivan kepada Hellen,
“Oh, gadis yang baik. Dia lebih baik
b. Terus mencoba lapar daripada makan tanpa sendok.”
Hal ini dapat diketahui lewat
perkataan Nyonya Kate ketika di
ruang makan, “Kau lihat, dia terus
mencoba sampai mendapatkan
keinginannya”.

Kutipan perkataan di atas, menun-


jukkan bahwa Hellen memiliki
superego baik sehingga ia lebih baik
lapar daripada makan tanpa meng-
gunakan sendok.

c. Iri untuk diajarkan ilmu e. Terus belajar

Hal ini dapat diketahui lewat Hal ini dibuktikan saat Hellen sudah

perkataan Nyonya Sullivan ketika mampu mengerti konsep sandi

mengajari Percy tentang sandi kata, tangan yang diajarkan gurunya (Ny.

“Tidak..Aku mengajari Percy. Ooh, Sullivan), ia terus meminta kepada

kauiri.” gurunya untuk mengajarkan sandi


tangan tentang semua kata benda
baru yang tidak diketahuinya.

Kutipan perkataan di atas, menun-


jukkan bahwa Hellen memiliki sikap
superego iri untuk diajarkan ilmu
karena ia begitu kesal dan berusaha
melepaskan tangan Percy ketika
196 | Al-Fathin Vol. 2, Edisi 2 Juli-Desember 2019

Kutha Ratna, Nyoman. 2004. Teori, Metode,


dan Teknik Penelitian Sastra. Yogya-
karta: Pustaka Pelajar.

Mahliatussikah, Hanik. ARABI 2016


“Analisis Kisah Nabi Yusuf dalam Al
Qur’an Melalui Pendekatan Inter-
disipliner Psikologi Sastra”. Jurnal of
Arabic Studies. Vol. 1 No. 2

Simpulan Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan


Berdasarkan hasil analisis di atas, Pengkajian Sastra Perkenalan Awal
Terhadap Ilmu Sastra . Yogyakarta:
maka dapat disimpulkan bahwa Hellen GRAHA ILMU
Keller sebagai tokoh utama dalam film “The
Rodrick Juraman, Stefanus. November
Miracle Worker” memiliki beberapa kepri- 2017“Naluri Kekuasaan Sigmund
Freud”. Jurnal Studi Komunikasi. Vol.
badian id, diantaranya yaitu; ingin bisa
1 Ed. 3
mendengar, ingin memiliki mata, ingin
Sarlito Wirawan Sarwono, loc. Cit
bicara. Hellen juga memiliki banyak
kepribadian ego, seperti; mencelakai teman
Percy, menjatuhkan barang-barang yang ada
di sekitarnya, nakal, pemarah, tidak sopan
santun, manja, sulit diatur, mudah kesal, dan
tempramen. Selain itu, Hellen juga memiliki
beberapa kepribadian superego, seperti;
cerdas, iri untuk diajarkan ilmu, dan terus
belajar.
Dari 3 kepribadian diatas maka dapat
ditarik hasil perbandingan antara id, ego, dan
superego menjadi 3: 9: 3. Dengan demikian,
maka kepribadian yang lebih dominan yang
dimiliki oleh Hellen adalah superego.

Daftar Pustaka
Agus Dirgantara, Yuana. Pelangi Bahasa
Sastra Dan Budaya Bahasa Indonesia,
2012 Kumpulan Apresiasi dan Tang-
gapan. Yogyakarta: Garudhawaca,

Purba, Antilan. 2010. Pengantar Ilmu


Sastra, Medan: USU Press.

Anda mungkin juga menyukai