A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta diklat mampu:
1. Menjelaskan pengertian perilaku individu
2. Menjelaskan karakteristik perilaku anak autis
3. Menjelaskan pendekatan Multidisipliner dalam mengelola perilaku anak
autis
4. Menjelaskan penggunaan pendekatan ABA dalam mengelola perilaku
anak autis
Kegiatan Inti
Kegiatan
Awal
Sesi 2
Ice Breaker
Sesi 3
Sesi 4
Kegiatan
Akhir
D. Prosedur Pembelajaran
- Tanya jawab
ICE BREAKER
- Tanya Jawab
- Fasilitator melaksanakan penguatan
Sesi 4 (75 menit)
tentang langkah-langkah penggunaan
pendekatan ABA dalam mengelola perilaku
anak autis.
ICE BREAKER
E. Evaluasi
1. Pretes (bersamaan dengan materi lainnya di awal diklat).
2. Lembar pengamatan partisipasi/ keaktifan.
3. Tugas kelompok.
4. Postes (bersama dengan materi lain di akhir diklat)
G. Daftar Bacaan
American Psychiatric Association. 2000. Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorder. Washington DC : APA
Davison, Gerald C. 1998. Abnormal Psychology. New York : John Wiley and
Sons. Inc
http://www.autisme.or.id/berita/article.php?article_id=68
http://harry.sufehmi.com/archives/2006-10-17-1302/
2. Terapi Biomedik
Berdasarkan temuan dari berbagai penelitian dalam bidang biologis, serta
bukti-bukti yang didapat dari pemeriksaan laboratorium, maka terjadi perubahan
paradigma dalam penanganan gangguan sprktrum Autisme. Paham yang sudah
banyak diakui saat ini adalah bahwa GSA adalah sindrom yang komplek yang
didsari atas adanya gangguan fisiolosis serta biokimia yang mempengaruhi hasil
akhir dalam gangguan kognitif, prilaku dan emosionalnya mak gangguan
biologisny harus dibenahi. Ini merupakan filosofi dari terapik biomedik
(Sasanti,2004:3).
Terapi biomedik meliputi:
a. Rehabilitasi Dasar
Cermati kelainan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6-18 bulan,
adakah kelainan kelainan pada usia ini.Misal, apakah bayi bias bertatapan
mata dengan orang lain, adakah bagian kaki atau tabgan yang mngalami
kelainan sulit digerakkan, bagaimana kemampuannya menelengkup,
merangkak, ataupun berdiri. Bila ditenggarai bayi usia ini mengidap autisme,
maka lakukan perawatan dan pelatihan yang terpogram sesuai dengan target
pemulihan yang hendak dicapai. Misalnya, bila gerak kaki atau tangan tak
wajar, maka kegiatan perawatan dan pelatihan diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan anak menggerakkan kaki dan tangan sewajar dan
senormal mungkin. Tindakan perawtan dan pemulihan terarah pada otot yang
menglami kekakuan (spastic) atau pada otot yang sangat lemas (hypotonic),
atau pada otot yang gerakkannya tidak terkendali (athetoid).
Perhatikan juga kemampuan anak beraksi dan berinteraksi dengan
lingkungan, misalnya terhadap suara, sinar dan kemampuan memperhatikan
dan meniru ucapan atau panggilan.Umumnya pada usia 12-14 bulan anak
sudah mmpu berjalan dan bercakap-cakap, meski masih cadel. Ada kasus
dimana anak mengalami keterlmbatan berbicara, antara lain dikarenakan
gangguan pada ogan pendengaran dan mengalami kesulitan menelan.
Penanganan dini dan tepat mempermudah usaha rehabilitasi yang
memulihkan kesehatan anak sehingga terlepas dari kelainan kelainan fungsi
organ tubuh yang bila gagl dpat menimbulkan cacat permanen.
b. Rehabilitasi Fungsional
A. Petunjuk Umum
1. Kerjakan tugas-tugas dalam lembar kerja (LK ) yang sudah
disediakan!
2. Setiap LK dikerjakan dalam kelompok masing-masing.
3. LK terdiri atas 2, yakni LK -01 dan LK-02
4. Hasil penyusunan LK tersebut hendaklah dipresentasikan di depan
kelas, peserta yang manilla boleh memberikan masukan untuk
penyempurnaan LK tersebut.
B. Jenis LK
1. LK 01- Tugas mengidentfikasi karakteristik perilaku anak autis
2. LK 02- Tugas mengidentifikasi langkah-langkah penanganan
masalah perilaku anak autis.
Waktu: 30 menit
Langkah-langkah kegiatan:
A. Fasilitator
1. Fasilitator membagi peserta diklat ke dalam 3 kelompok;
2. Mengidentifikasi karakteristik perilaku anak autis,
didasarkan pada pengalaman kasus-kasus pembelajaran anak autis
B. Peserta Diklat
1. Peserta diklat dalam kelompoknya bekerja untuk
mengidentifikasi karakteristik perilaku anak autis.
2. Peserta diklat bekerja dengan menggunakan format
identifikasi masalah dan menyalin ke dalam kertas koran.
3. Perwakilan setiap kelompok menyajikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas dengan menggunakan media flipchart.
4. Setelah semua kelompok selesai melaporkan hasil
kerjanya, fasilitator bersama-sama dengan peserta diklat menyimpulkan
kegiatan tersebut.
Waktu: 30 menit
Langkah-langkah Kegiatan:
A. Fasilitator
1. Fasilitator membagi peserta diklat ke dalam 3 kelompok;
2. Mengidentifikasi langkah penanganan perilaku anak autis
B. Peserta Diklat
1. Peserta diklat dalam kelompoknya bekerja untuk
mengidentifikasi langkah-langkah penanganan perilaku anak autis;
2. Peserta diklat bekerja dengan menggunakan format
langkah-langkah penanganan perilaku anak autis.
3. Perwakilan setiap kelompok menyajikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas dengan menggunakan media flipchart.
4. Setelah semua kelompok selesai melaporkan hasil
kerjanya, fasilitator bersama-sama dengan peserta diklat menyimpulkan
kegiatan tersebut.
Cara Berinteraksi
Sosial Emosional
Penulis:
Agus Irawan Sensus, M.Pd.
NIP. 132 302 310