Sedang
1. Pengertian Permainan Tradisional Lompat Tali
Menurut Anggani Sudono (Virgina, 2007: 1) lompat tali sudah
dimainkan sejak anak usia TK. Jadi sekitar 4-5 tahun karena motorik
kasar mereka telah siap. Cara bermainnya tetap sama, dapat dilakukan
perorangan ataupun berkelompok. Jika hanya bermain seorang diri
anak akan mengikatkan tali pada tiang, batang pohon atau pada
apapun yang memungkinkan, lalu melompatinya. Permainan soliter
dapat juga dengan cara skipping, memegang kedua ujung tali
kemudian mengayunkanmelewati kepala dan kaki sambil
melompatinya. Jika bermain secara kelompok biasanya melibatkan
minimal 3 anak. Diawali dengan gambreng atau hompimpah untuk
menentukan dua anak yang kalah sebagai pemegang kedua ujung tali.
Lalu anak lainnya akan melompati tali tersebut. Aturan permainan
cukup sederhana, bagi anak yang sedang mendapat giliran melompat,
lalu gagal melompati tali maka anak tersebut akan berganti posisi
menjadi pemegang tali. Alat yang dibutuhkan cukup sederhana,
terbuat dari untaian karet gelang yang banyak dijual dipasaran dengan
tali skipping
Berdasarkan dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa permainan lompat tali adalah permainan yang dapat dimainkan
oleh anak pada usia 4-5 tahun, karena kemampuan motorik kasarnya
telah siap. Pada anak tunagrahita sedang motorik kasarnya masih
sangat lemah, maka permainan lompat tali dilakukan guna melatih
motorik kasar agar berkembang lebih baik dan permainan lompat tali
ini dilakukan secara berkelompok yaitu 3 anak, dan 2 masing-masing
memegang ujung talidan anak yang 1 melompati tali tersebut
berfungsi untuk melatih motorik kasar anak termasuk keseimbangan
geraknya.