Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BACA TULIS BRAILLE

“Pengelompokan Tulisan Braille”

Dosen Pengampu:

Drs.H.Asep Ahmad Sopandi,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 2:

1. Fitri Ani (20003065)


2. Gaby Jania Yusman (20003066)
3. Qorry Khairal Nis’ati (20003084)

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENGELOMPOKAN TULISAN BRAILLE”. Untaian shalawat dan salam tidak lupa kita
dituturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Kami membuat makalah ini
bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kami yaitu Bapak Drs.H.Asep
Ahmad Sopandi,M.Pd.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu
terselesaikannya tugas makalah ini tentunya bukan semata- mata karena kemampuan saya
sendiri, melainkan karena adanya pihak lain yang terkait membantu. Semoga dengan adanya
makalah ini diharapkan agar pembaca dapat mengetahui lebih banyak lagi ilmu yang dipelajari
dari makalah ini.
Kami dari kelompok 2(Dua) juga tidak lupa meminta maaf jika ada kesalahan atau kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena manusia adalah tempatnya salah dan kesempurnaan
hanyalah milik ALLAH SWT, untuk itu kami meminta kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian terima kasih.

Padang 30 Agustus 2021

Kelompok 2
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4
A. Latar Belakang .......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................4
C. Tujuan ....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................5


A. Huruf-huruf Braille ................................................................................................5
B. Tanda Komposisi dalam Tulisan braille..................................................................6
C. Tanda-tanda baca Braille.........................................................................................6
D. Aturan Pemakaian Tanda-tanda Baca.....................................................................8
BAB III PENUTUP ...................................................................................................9
A. Kesimpulan ............................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................10
C. Daftar Pustaka.........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULAN

A. LATAR BELAKANG

Huruf Braille merupakan sistem tulisan dan cetakan (berdasarkan abjad Latin) untuk para
tunanetra berupa kode yang terdiri dari 6 titik dalam berbagai kombinasi yang ditonjolkan pada
kertas sehingga dapat diraba. Salah satu alat yang digunakan untuk mengetik huruf Braille
adalah Perkins Brailler. Sistem pemakaiannya sangat mirip dengan mesin ketik biasa. Setiap
abjad direpresentasikan oleh keenam titik-titik timbul Braille sehingga jika dirangkai dapat
membentuk kata-kata. Selain kombinasi titik timbul huruf Braille, Perkins Brailler juga
memiliki tombol spasi, tombol backspace untuk menghapus dan tombol spasi per baris.
Layaknya mesin ketik manual, Perkins Brailler memiliki dua sisi alat putar untuk memasukkan
dan mengeluarkan kertas.
Adanya mesin ketik Braille ini memudahkan kaum tunanetra untuk menghasilkan tulisan
serta karya-karya sastra. Namun, hasil keluaran dari mesin ketik Braille adalah suatu naskah
dalam huruf Braille. Hal ini tentu saja menghambat masyarakat awam yang normal untuk
menikmati hasil tulisan tunanetra.
Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem yang mampu mengkonversi tulisan Braille menjadi
suara. Selain dapat membantu masyarakat awam yang normal, kaum tunanetra lain yang ingin
menikmati hasil tulisan tunanetra tersebut juga lebih mudah karena mereka tidak perlu
melakukan pembacaan secara manual.

Penelitian tentang konversi tulisan Braille pernah dilakukan oleh Augustia Muliawati pada
tahun 2011[4] , namun sistem yang dibuat mengkonversi tulisan Braille menjadi tulisan latin.
Sedangkan pada penelitian ini, penulis akan mengembangkan penelitian tersebut menjadi
sebuah sistem yang mampu mengkonversi tulisan Braille menjadi suara.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah yang menjadi acuan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Dapat mengetahui dan memahami huruf-huruf braille
2. Dapat mengetahui dan memahami tanda komposisi dalam tulisan braille
3. Dapat mengetahui dan memahami tanda-tanda baca braille
4. Dapat mengathui aturan pemakaian tanda tanda baca braille

C. TUJUAN

Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen di mata kuliah “BACA TULIS BRAILLE”
dan untuk menambah wawasan serta mengetahui dan memahami materi yang berkaitan dengan
tulisan braille.
BAB II
PEMBAHASAN

A .HURUF-HURUF RAILLE

A B C D E F G H I J

a b c d e f g h i j
Nomor titik huruf-huruf di atas adalah sebagai berikut.
A = titik 1
B = titik 1-2
C = titik 1-4
D = titik 1-4-5
E = titik 1-5
F = titik 1-2-4
G = titik 1-2-4-5
H = titik 1-2-5
I = titik 2-4
J = titik 2-4-5
Sepuluh huruf berikutnya ( k hingga t ) dibentuk dengan menambahkantitik 3 pada
kesepuluh huruf pertama sebagai berikut.

K L M N O P Q R S T

k l m n o p q r s t

u = titik 1-3-6
v = titik 1-2-3-6
w = titik 2-4-5-6
x = titik 1-3-4-6
y = titik 1-3-4-5-6
z = titik 1-3-5-6
B. TANDA KOMPOSISI DALAM TULISAN BRAILLE

Tanda komposisi adalah tanda khusus yang tidak terdapat dalam tulisan awas
(tulisan biasa). Tanda ini dimaksudkan untuk mengubah “tampilan” karakter braille.
Tanda komposisi itu mencakup tanda capital, tanda kursif, tanda angka, dan tanda pugar.
Karakter Braille yang dibubuhi tanda komposisi ini akan mempunyai fungsi lain atau
tampilan yang berbeda. Tanda komposisi diperlukan mengingat keterbatasan
kemungkinan konfigurasi Braille. (Ingat, sebuah kerangka Braille hanya dapat membentuk
sebanyak-banyaknya 63 konfigurasi karakter). Di samping itu, sebuah huruf Braille
bersifat “baku dan kaku”. Artinya, bentuk dan ukuran besarnya tidak dapat divariasikan.
Bandingkan dengan huruf awas yang dapat divariasikan ukurannya, bentuknya atau
tampilannya. Misalnya, di computer andamempunyai lebih dari 100 pilihan font,
ukurannya dapat diperkecil ataupun diperbesar, dicetak miring, digarisbawahi, dll. Hal
seperti itu tidak dimungkinkan pada tulisan Braille kecuali dengan membubuhkan tanda
lain – tanda komposisi. Dalam kegiatan belajar ini anda akan diperkenalkan pada dua
tanda komposisi, yaitu tanda capital dan tanda kursif, sedangkan dua tanda komposisi
lainnya akan diperkenalkan pada kegiatan belajar berikutnya.

Tanda Kapital ,(titik 6)


Sebuah huruf Braille akan dianggap sebagai huruf capital apabila dibubuhi tanda
capital.

- Tanda capital diletakkan langsung di depan huruf yang akan dijadikanhuruf


capital.

Contoh:

,bandung

Bandung
Pada contoh di atas,titik 6 mendahului huruf b, sehinggamenbubahnya
menjadi B capital.

- Apabila seluruh kata ditulis dengan huruf capital, dua tanda capital
dibubuhkan langsung di depan kata itu.
Contoh:

,,tvri dan ,,rri

TVRI dan RRI


Pada contoh di atas, semua huruf pada kata “TVRI” dan “RRI” menjadi
huruf capital karena di depannya ada dua tanda capital.
- Ketentuan tentang penggunaan tanda kapital di atas berlaku juga pada
penulisan angka Romawi.
Contoh:

,I ,,ii ,,iii

I II III

Tanda Kursif .(titik 4-6)


- Tanda kursif dipergunakan untuk menunjukkan bahwa kata yang berada di
belakangnya perlu mendapat perhatian khusus sebagaimana halnya kata-
kata yang dicetak miring (italic), dicetak tebal (bold), atau digarisbawahi.
Tanda kursif diletakkan langsung di depan kata yang perlu mendapatperhatian
khusus itu.
Contoh:

,sekali .merdeka tetap .merdeka

sekali merdeka tetap merdeka

Pada contoh di atas, tanda kursif (titik 4-6) diletakkan langsung didepan huruf
“m” dari kata “merdeka”.

- Apabila teks yang “dikursif” itu terdiri dari tiga kata atau lebih, maka dua
tanda kursif diletakkan di depan kata pertama, dan satu tanda kursif
diletakkan di depan kata terakhir dari teks tersebut.
Contoh:

..sekali merdeka tetap .merdeka

sekali merdeka tetap merdeka

Pada contoh di atas, dua tanda kursif diletakkan langsung di depan kata
“sekali” (yang merupakan kata pertama dari teks itu), dan satu tanda kursif lainnya
diletakkan di depan kata “merdeka” (kata terakhir dari teks yang dicetak miring).

- Apabila sebuah teks ditulis dengan huruf capital dan tanda kursif
sekaligus, maka tanda kursif dituliskan lebih dahulu, sedangkan tanda
capital dituliskan langsung di depan kata yang bersangkutan.
Contoh:

.,demi .negara .,,ri

Demi negara RI

C. TANDA-TANDA BACA BRAILLE

4 1 2 3 8 6 8 0 7 7 - / ' 59 99 '''

. , ; : ? ! “ “ ( ) - / „ ± * …

Nomor titik untuk tanda-tanda di atas adalah sebagai berikut.

Tanda titik = titik 2-5-6


Tanda koma = titik 2
Tanda titik koma = titik 2-3
Tanda titik dua= titik 2-5
Tanda Tanya= titik 2-3-6
Tanda seru = titik 2-3-5
Tanda kutip buka = titik 2-3-6
Tanda kutip tutup = titik 3-5-6
Tanda kurung (kurung buka dan kurung tutup)= titik 2-3-5-6
Tanda hubung= titik 3-6
Tanda garis miring = titik 3-4
Tanda apostrof = titik 3
Tanda lebih kurang = titik 2-6 3-5 (dua petak)
Tanda bintang = titik 3-5 3-5 (dua petak)
Tanda ellipsis = titik 3 3 3 (tiga petak)

D. ATURAN PEMAKAIAN TANDA-TANDA BACA BRAILLE

1) Tidak seperti dalam tulisan awas, tanda kutip buka dan kutip tutup dalam Braille
mempunyai bentuk yang berbeda.
2) Di pihak lain, Braille tidak membedakan bentuk tanda kurung tutup dan kurung buka.
Di samping itu, perlu dicatat bahwa tanda kurung dalam matematika mempunyai bentuk
yang berbeda.
3) Dalam tulisan awas, tanda elipsis sama dengan tiga buah tanda titik, sedangkan dalam
Braille, tanda ellipsis sama dengan tiga buah tanda apostrof.
1. 4) Tanda Tanya dan tanda kutip buka mempunyai bentuk yang sama. Yang
membedakannya adalah posisinya dalam teks. Tanda Tanya selalu berada pada akhir
teks, sedangkan tanda kutip buka selalu berada pada awal teks.
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Huruf Braille merupakan sistem tulisan dan cetakan (berdasarkan abjad Latin) untuk
para tunanetra berupa kode yang terdiri dari 6 titik dalam berbagai kombinasi yang
ditonjolkan pada kertas sehingga dapat diraba. Salah satu alat yang digunakan untuk
mengetik huruf Braille adalah Perkins Brailler. Sistem pemakaiannya sangat mirip dengan
mesin ketik biasa. Setiap abjad direpresentasikan oleh keenam titik-titik timbul Braille
sehingga jika dirangkai dapat membentuk kata-kata. Selain kombinasi titik timbul huruf
Braille, Perkins Brailler juga memiliki tombol spasi, tombol backspace untuk menghapus
dan tombol spasi per baris. Layaknya mesin ketik manual, Perkins Brailler memiliki dua sisi
alat putar untuk memasukkan dan mengeluarkan kertas.

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

le.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031-
DIDI_TARSIDI/BMP_Braille_Tarsidi_PLB/5_Modul2_Braille_Dasar_Rev.pdf
Braille, A., Komposisi, T., & Baca, T. (n.d.). Modul 2 Braille Dasar : 31–53

Anda mungkin juga menyukai