DOSEN PENGAMPU
Dr. Darmiyati, M.Pd
KELOMPOK 4
Afwan ridani 1710125310004
Ayu lestari 1710125120006
Bramantyo Agung Pribadi 1710125210009
Damayanti 1710125120008
Elena Mutiari Dewi 1710125220014
Jenis-Jenis Gangguan Kesulitan Menulis
Kesulitan
Hakikat
Belajar
Menulis
Menulis
Pengajaran
Remedial Asesmen
Menulis
Hakikat Menulis
Enre (1994: 26) mengatakan bahwa paling tidak kemampuan menulis sangat
penting dalam hal:
1. Menulis menolong seseorang merangsang pemikiran
2. Menulis berarti menghasilkan ide-ide baru
3. Menulis berarti membantu mengorganisasikan pikiran
4. Menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi
5. Menulis membantu seseorang menyerap dan menguasai informasi baru
6. Menulis akan membantu seseorang memecahkan masalah
Tujuan Menulis menurut Hago Hartig (dalam Tarigan, 1984)
merangkum tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Tujuan penugasan.
2. Tujuan alturistik.
3. Tujuan persuasif.
4. Tujuan penerangan.
5. Tujuan pernyataan diri.
6. Tujuan kreatif.
7. Tujuan pemecahan masalah.
Kesulitan Belajar Menulis
Kesulitan belajar menulis atau disgrafia adalah suatu gangguan dalam
mengikuti bentuk pengajaran menulis dan keterampilan yang terkait, seperti
menulis dengan tangan atau menulis permulaan, mengeja, menulis ekspresif,
mendengarkan, berbicara dan membaca. Disgrafia yaitu gangguan belajar di
mana seorang anak kesulitan dalam menulis, kesulitan dalam memegang alat
tulis dan kesulitan memahami simbol, baik berupa huruf, kata maupun
kalimat.
Menulis dengan Tangan atau
Menulis Permulaan
Sebelum memasuki ranah lebih dalam, perlu diketahui bahwa keterampilan
menulis tentunya perlu dimiliki oleh setiap anak, terutama pada anak yang
berada di bangku sekolah dasar. Perkembangan tulisan anak meliputi empat
tahap, yaitu :
Tahap prafenomik : sudah mengenal bentuk huruf tetapi belum bisa
merangkainya menjadi suatu kata.
Tahap Fenomik Awal : sudah mengenal prinsip fenotik, tetapi belum bisa
mengapliklasikannya.
Tahap Nama Huruf : sudah mampu membuat kata sederhana.
Tahap Transisi : sudah mampu menguasai tata tulis, namun belum
konsisten.
Kesulitan belajar menulis sering terkait dengan cara anak memegang pensil.
Ada empat macam cara anak memegang pensil yang dapat dijadikan sebagai
petunjuk bahwa anak berkesulitan belajar menulis, yaitu :
Sudut pensil terlalu besar
Sudut pensil terlalu kecil
Menggenggam pensil (seperti mau meninju)
Menyangkut pensil di tangan atau menyeret pensil.