0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
121 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas beberapa teori mengenai kreativitas, yaitu teori D'Bono tentang tingkat perkembangan berpikir kreatif, teori belahan otak mengenai fungsi otak kiri dan kanan dalam berpikir kreatif, teori psikodinamik dan psikoanalitis mengenai pengaruh alam bawah sadar dalam kreativitas, serta teori berfikir bisosiatif tentang cara kerja pikiran manusia dengan mengasosiasikan informasi.
Dokumen tersebut membahas beberapa teori mengenai kreativitas, yaitu teori D'Bono tentang tingkat perkembangan berpikir kreatif, teori belahan otak mengenai fungsi otak kiri dan kanan dalam berpikir kreatif, teori psikodinamik dan psikoanalitis mengenai pengaruh alam bawah sadar dalam kreativitas, serta teori berfikir bisosiatif tentang cara kerja pikiran manusia dengan mengasosiasikan informasi.
Dokumen tersebut membahas beberapa teori mengenai kreativitas, yaitu teori D'Bono tentang tingkat perkembangan berpikir kreatif, teori belahan otak mengenai fungsi otak kiri dan kanan dalam berpikir kreatif, teori psikodinamik dan psikoanalitis mengenai pengaruh alam bawah sadar dalam kreativitas, serta teori berfikir bisosiatif tentang cara kerja pikiran manusia dengan mengasosiasikan informasi.
2023 Teori-Teori Kreativitas A. Teori D’Bono De Bono dalam Barak & Doppelt (2000) mendefinisikan 4 tingkat pencapaian dari perkembangan ketrampilan berpikir kreatif, yaitu kesadaran berpikir, observasi berpikir, strategi berpikir dan refleksi berpikir. De Bono (1992:33) mengatakan bahwa berpikir adalah sejenis permainan yang terpampang pada layar pikiran dari pengalaman masa lalu atau yang akan datang. Lebih lanjut De Bono mengatakan berpikir tidak lain adalah peristiwa nonmateri dalam pikiran. Pandangan De Bono tersebut berpikir merupakan proses mental dan pengolahan data oleh diri sendiri berlangsung tanpa memandang ada hasil atau tidak, berlangsung ketika menghadapi suatu situasi. B. Teori Belahan Otak Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Para pakar kreativitas, misalnya Clark (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan Otak (Hemisphere Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere). Otak belahan kiri mengarah kepada cara berfikir konvergen (convergen thinking), sedangkan otak belahan kanan mengarah kepada cara berfikir menyebar (difergent thinking).17 Jadi kreativitas berhubungan dengan kecerdasan kognitif seseorang didalam berpikir untuk menemukan ide-ide kreatif. C. Teori psikodinamik Teori psikodinamik menyatakan bahwa kreativitas berasal dari alam bawah sadar dan dapat diungkapkan melalui manifestasi yang disebut simbolisasi. Menurut teori ini, kreativitas dipengaruhi oleh konflik dan ketegangan dalam diri seseorang, yang muncul dari konflik antara dorongan-dorongan tak sadar dengan kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai sosial yang diinternalisasi. Salah satu konsep penting dalam teori psikodinamik yang berkaitan dengan kreativitas adalah sublimasi. Sublimasi adalah proses di mana energi yang dihasilkan oleh dorongan- dorongan tak sadar dialihkan ke dalam aktivitas kreatif yang lebih sosial dan diakui secara sosial. Menurut teori ini, kreativitas dapat menjadi cara untuk mengatasi ketegangan dan kecemasan yang muncul dari konflik antara dorongan-dorongan tak sadar dan kebutuhan- kebutuhan sosial. Teori psikodinamik juga mengemukakan bahwa kreativitas dapat dianggap sebagai bentuk self-ekspresi dan pemahaman diri. Dalam konteks ini, kreativitas dapat membantu seseorang untuk mengungkapkan pengalaman tak sadar mereka melalui simbolisasi, yang pada gilirannya dapat membantu mereka memahami dan memproses pengalaman mereka dengan lebih baik. Namun, teori psikodinamik juga dihadapkan pada beberapa kritik terkait generalisasi dan validitas dari teori ini dalam menjelaskan kreativitas. Beberapa kritikus mengatakan bahwa teori ini tidak cukup mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti lingkungan dan pengalaman yang dapat mempengaruhi kreativitas, serta terlalu fokus pada pengaruh dorongan-dorongan tak sadar dalam menciptakan kreativitas. D. Teori Psikoanalitik Berikut tokohtokohnya: 1. Sigmund Freud Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan (defence mechanism) menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi. 2. Ernest Kris Ernest kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi juga sering muncul dalam tindakan kreatif. 3. Carl Jung Carl Jung juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, maka akan timbul penemuan teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia. E. Teori berfikir bisosiatif Teori berfikir bisosiatif atau associative thinking theory adalah teori psikologi yang menyatakan bahwa pikiran manusia bekerja dengan cara mengaitkan atau mengasosiasikan informasi yang diterima dari lingkungan. Teori ini berpendapat bahwa pikiran manusia secara alami cenderung untuk membuat hubungan atau asosiasi antara informasi yang diterima, sehingga memudahkan seseorang dalam mengingat informasi tersebut. DAFTAR REFERENSI: Heldanita, H. (2018). Pengembangan Kreativitas Melalui Eksplorasi. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 3(1), 53-64. Maulana, I., & Mayar, F. (2019). Pengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini Di Era Revolusi 4.0. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3), 1141-1149. Mayar, F., Roza, D., & Delfia, E. (2019). Urgensi Profesionalisme Guru PAUD dalam Mengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3), 1112- 1119. Sabri, I., & Yanuartuti, S. (2023). TEORI KREATIVITAS DAN PENDIDIKAN KREATIVITAS. Penerbit Lakeisha. Setiawan, D., Hardiyani, I. K., Aulia, A., & Hidayat, A. (2022). Memaknai kecerdasan melalui aktivitas seni: analisis kualitatif pengembangan kreativitas pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 4507-4518.