Anda di halaman 1dari 5

Tugas 7

ADMINISTRASI DAN SUPERMASI PENDIDIKAN

Dosen pengampu: Tia Ayu Ningrum, M.Pd.


O
L
E
H
Nama: Annisa
NIM: 20003048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
PERMASALAHAN

Rendahnya Mutu Output Pendidikan

Kurangnya sarana pendidikan ini berdampak pada rendahnya output pendidikan itu
sendiri, sebab di era globalisasi ini diperlukan transormasi pendidikan teknologi yang
membutuhkan sarana dan prasaranan yang sangat kompleks agar dapat bersaing dengan
pasar global. Minimnya sarana ini menyebabkan generasi muda hanya belajar secara
teoretis tanpa wujud yang praksis sehingga pelajar hanya belajar dalam angan-angan yang
keluar dari realitas yang sesungguhnya. Ironisnya pemerintah kurang mendukung bahkan
cenderung membiarkan tercukupinya fasilitas pendidikan. Kerusakan sekolah, laboratorium,
dan ketiadaan fasilitas penunjang pendidikan lainnya menyebabkan gagalnya sosialisasi
pendidikan berbasis teknologi ini. Kerusakan sekolah merupakan masalah klasik yang
cenderung dibiarkan berlarut-larut dan celakanya lagi hal ini hanya sekedar menjadi
permainan politik disaat pemilu saja.

PENYEBAB

a. Fasilitas Yang Minim


Volume sarana dan prasarana yang minim masih mejadi permasalahan utama
disetiap sekolah di Indonesia. Terutama di daerah pedesaan yang jauh dari
perkotaan. Kasus seperti ini dapat menimbulkan kesenjangan mutu pendidikan.
Banyak peserta didik yang berada di desa tidak bisa menikmati kenyamanan dan
kelengkapan fasilitas seperti peserta didik di Kota. Oleh karena itu, kualitas
pendidikan di desa semakin kalah bersaing dengan kualitas pendidikan di kota. Selain
itu masih banyak fasilitas yang belum memenuhi mutu standar pelayanan minimal.
Hal seperti ini membuktikan bahwa lembaga pendidikan kurang memfasilitasi bakat
dan minat siswa dalam mengembangkan diri. Akibat ketidak tersedianya fasilitas
tersebut, para pelajar mengalokasiakan kelebihan waktunya untuk hal-hal yang
negatif.
b. Alokasi dana yang terhambat
Banyaknya kasus penyalahgunaan dana adminitrasi sekolah, membuat
sarana dan prasarana sekolah tidak terwujud sesuai dengan harapan, adanya
permainan uang dalam adminitrasi membuat pendidikan semakin tidak cepat
mencapai titik kebehasilan.
c. Perawatan yang Buruk
Ketidak pedulian dari sekolah terhadap perawatan fasilitas yang ada
menjadikan buruknya sarana dan prasarana. Sikap acuh tak acuh dan tidak adanya
pengawasan dari pemerintah, membuat banyak fasilitas sekolah yang terbengkalai.
Ketidaknyamanan menggunakan fasilitas yang ada, akibat kondisi yang banyak rusak,
membuat para pelajar enggan menggunakannya. Kasus seperti ini biasanya terjadi
karena tidak adanya kesadaran dari setiap guru, siswa, dan pengurus sekolah.

SOLUSI

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam memperbaiki anomali-anomali pendidikan
ini antara lain:

• Terorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,


bahkan hingga daerah terpencil sekalipun sehingga tidak terputusnya komunikasi
antara pemerintah pusat dengan daerah.
• Dengan adanya koordinasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah maka
selanjutnya kita dapat meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendidikan. Adapun
sarana dan prasarana pendidikan yang digunakan dalam rangka meningkatkan
output pendidikan tentunya kita harus menaikan cost (harga), menaikkan harga
disini maksudnya adalah meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pendidikan.
Adapun sarana tersebut meliputi sarana fisik dan non fisik.

Sarana fisik

Pemenuhan sarana fisik sekolahan ini meliputi pembanguan gedung sekolahan,


laboratorium, perpustakaan, sarana-sarana olah raga, alat-alat kesenian dan fasilitas
pendukung lainnya. Dalam hal ini tentunya pemerintah memegang tanggung jawab yang
besar dalam pemenuhan ini, karena pemerintah berkepentingan dalam memajukan
pembangunan nasiaonal. Jika sarana belajar ini telah terpenuhi tentunya akan semakin
memudahkan transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sarana non fisik


Sarana non fisik ini diibaratkan software dalam komputer, jika software ini dapat
mengoprasikan perangkat komputer dengan baik maka pekerjaan akan cepat selesai. Begitu
juga dalam pendidikan jika sistem dan pengajarnya bermutu maka akan mempercepat
pembangunan nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

▪ Peningkatan kualitas guru


Kualitas guru harus ditekankan demi berjalannya pendidikan itu sendiri, tugas
guru adalah merangsang kreativitas dan memberi pengajaran secara fleksibel,
artinya berkedudukan seperti siswa yang belajar tidak ada patron client. Peningkatan
mutu ini bukan hanya pada intelektual guru saja, melainkan juga mengembangkan
psikologis guru itu sendiri misalnya dengan memahami karakteristik siswa, psikologi
perkembangan dan sebagainya.Dengan adanya peningkatan ini tentunnya akan
berdampak pada membaiknya output pendidikan. Dikarenakan guru dapat
menempatkan dirinya sebagaimana mestinya dan bersifat fleksibel. Kenakalan
remaja biasanya terjadi justru karena prilaku guru itu sendiri misalnya melakukan
hukuman fisik kepada siswa ataupun penekanan psikologis.
▪ Pembentukan lembaga studi mandiri
Pembentukan lembaga studi mandiri ini berfungsi sebagai wadah
pengembangan kpribadian siswa.Jika lembaga studi ini dapat dibentuk tentunnya
akan memperbaiki kualitas fakultas maupun menambah pengalaman mahasiswa.
References
Apriana, D. (2017). PROBLEMATIKA GURU DARI ASPEK KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 7.

Sugilar. 2010. Kondisi Pengelolaan, Pendidik, dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar Negeri di Provinsi
Banten. Jurnal Pendidikan. Volume 11, Nomor 1: 28-35

Anda mungkin juga menyukai