Anda di halaman 1dari 5

RESUME

Dosen Pengampu :

Dr. Damri, M. Pd.

Disusun Oleh :

Rila Kasih Adhona (19003095)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Aspek-Aspek Manajemen Pendidikan Khusus

Pendidikan inklusif adalah layanan pendidikan yang berupaya untuk


memenuhi kebutuhan akan pendidikan semua anak tanpa membedakan suku, ras,
status sosial, ekonomi, kondisi fisik, mental, dan emosi dan laian-lain dalam
seting yang sama. Pengertian ini membawa konsekuensi secara konseptual tidak
ada dikotomi pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa. Dalam prakteknya
sudah berjalan berpuluh-puluh tahun justru dikotomi inilah yang berjalan, dengan
demikian menimbulkan banyak kontroversi dalam mengimplementasikan
pendidikan inklusif. Aspek-apek yang berkaitan dengan pelaksanaan manajemen
pendidikan khusus, yaitu (Sunant, 2011):

1. Penyesuaian kurikulum.
Penyesuaian kurikulum dalam rangka implementasi pendidikan
inklusif di Indonesia pertama-tama yang harus diperhatikan adalah
mengubah orientasi kurikulum dari subject center oriented ke child center
oriented. Child center oriented lebih menekankan pada pemenuhan
kebutuhan siswa darai pada materi yang harus dikuasai oleh siswa. Di
samping itu, pendidikan inklusif menuntut juga penyesuaian kurikulum
dalam hal waktu penguasaan terhadap sejumlah bahan pengajaran. Artinya
kecepatan siswa untuk menguasai suatu materi pengajaran tidak harus
sama dan disesuaikan dengan kemampuan siswa masing-masing secra
individu. Dengan penyesuaian semacam ini dimungkinkan siswa ada yang
lebih cepat dibandingkan kawannya untuk menyelesaikan materi tertentu
dan sebaliknya ada anak yang lebih lambat dalam menguasai bahan
pengajaran.
2. Pembelajaran.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku
ke arah yang labih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor
yang mempengaruhinya, baik factor internal yang datang dari dalam
individu, maupun faktor eksternal yang datang dari luar lingkungan.
Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah
mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan
perilaku bagi peserta didik. Dalam pengajaran dengan pendekatan individu
diperlukan tiga langkah kegiatan utama yaitu, asesmen ( assesment),
intervensi (intervention), dan evaluasi (evaluation).
3. Tenaga pendidik.
Perencanaan tenaga pendidik khusus diawali dengan mendata
kebutuhan guru bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Kemudian pihak
sekolah mengajukan kebutuhan guru ke dinas pendidikan. Hal ini sesuai
dengan aturan Permendiknas Nomer 70 Tahun 2009 pasal 10 ayat 1
menyatakan bahwa, “Pemerintah kabupaten/kota wajib menyediakan
paling sedikit 1 orang guru pembimbing khusus pada satuan pendidikan
yang ditunjuk untuk menyelenggarakan pendidikan inklusif”.
4. Sarana dan prasarana pendidikan.
Tujuan pengelolaan saran dan prasarana pendidikan secara umum
adalah memberikan fasilitas dan pelayanan secara profesional dibidang
sarana dan prasarana disekolah dalam rangka tersosialisasinya proses
pendidikan disekolah secara efektif dan efisien (Prastyawan, 2016).
5. Biaya pendidikan.
Biaya pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost), biaya tidak
langsung (indirect cost), biaya pribadi (private cost), biaya masyarakat
(social cost), (monetary cost) dan (nn monetary cost). Biaya pendidikan
juga meliputi biaya satuan pendidikan, biaya penyelenggaraan atau
pengelolaan pendidikan, dan biaya pribadi peserta didik (W. P, 2013).

Manajemen pendidikan adalah sebuah proses yang dilaksanakan secara


sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran
serta mencapai tujuan pendidikan dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dengan menggunakan sumber daya manusia dan
sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi pokok
manajemen pembelajaran adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengawasan (Daroni et al., 2018). Adapun aspek-aspek atau bidang kajian
dalam manjemen pendidikan khusus / pendidikan luar biasa, diantaranya yaitu :

1. Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan
penyusunan jadwal, pembuatan kalender akademik dan penyusunan proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan suatu lembaga pendidikan.
2. Manajemen kesiswaan atau peserta didik
Manajemen Peserta Didik atau Pupil Personnel Administration adalah
penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta
didik, mulai dari masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut
dari suatu sekolah.
3. Manajemen sarana dan prasarana
Manajemen sarana merupakan segenap proses penataan yang bersangkutan
dengan pengadaan, penyalahgunaan dan pengelolaan saran pendidikan
agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
4. Manajemen personalia kependidikan atau tenaga pendidik
Manajemen kependidikan adalaah suatu rangkaian atau kegiataan menata
tentang kependidikan mulai dari merencanakan, membina hingga
pemutusan hubungan kerja agar dapat menyelenggarakan secara efektif
dan efisien.
5. Manajemen keuangan atau pembiayaan
Manajemen keuangan merupakan suatu kegiatan yang berkenaan dengan
penataan, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di suatu
lembaga sekolah atau lembaga pendidikan.
6. Manajemen tatausahaan
Manajemen tatausaha yaitu segenap proses kegiatan menghimpun
(menerima), mencatat, mengelola, mengandakan, mengirim dan
menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan suatu lembaga.
7. Manajemen humas
Manajemen humas adalah suatu bentuk usaha sebuah lembaga untuk
menjalin hubungan timbal balik dengan masyarakat secara seimbang dan
saling membutuhkan dukungan.
8. Dan Manajemen layanan khusus
Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya dibuat untuk
mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi
kebutuhan khusus siswa di sekolah.Manajemen layanan khusus di sekolah
ditetapkan dan diorganisasikan untukmemudahkan atau memperlancar
pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah.

Sumber :

Daroni, G. A., Solihat, G., & Salim, A. (2018). Manajemen Pendidikan Khusus di
Sekolah Luar Biasa Untuk Anak Autis. Kelola: Jurnal Manajemen
Pendidikan, 5(2), 196–204. https://doi.org/10.24246/j.jk.2018.v5.i2.p196-
204

Prastyawan. (2016). MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN.


6.

Sunant, J. (2011). Manajemen Pendidikan Inklusif. Jurnal Asesmen Dan


Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus, 10(2), 184–200.

W. P, F. (2013). Pembiayaan Pendidikan: Suatu Kajian Teoritis. Jurnal


Pendidikan Dan Kebudayaan, 19(4), 565.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v19i4.310

Anda mungkin juga menyukai