Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMIKIRAN-PEMIKIRAN DALAM PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : - Dra. Zuwirna, M.Pd.


- Dra. Eldarni, M.Pd

Mata kuliah : Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan

DISUSUN OLEH :

Nesa Monicha (20058107)


Nia Safitri (20058108)
Nining Amelia Putri (20058109)
Nike Maulani (20076058)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan. Makalah ini dapat digunakan sebagai
wahana untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi
tambahan dalam belajar Materi Aliran-Aliran dalam Pendidikan.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya
telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan
Makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang Aliran-Aliran dalam Pendidikan, Amin.

Padang , 26 November 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................................4


B. Rumusan Masalah .....................................................................................................4
C. Tujuan ....................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Pendidikan ................................................................................... 6


B. Macam-macam Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan...........................................6
C. Dua Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia.............................................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial


budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan itulah muncul berbagai
pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan atau yang disebut dengan
aliran-aliran dalam pendidikan. Adanya aliran-aliran dalam pendidikan dan pemikiran-
pemikiran pendidikan dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap manusia selalu
dihadapkan dengan generasi penerus (generasi muda). Pemikiran- pemikiran dalam
pendidikan selalu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yang akan selalu
menimbulkan pro dan kontra, bermula dari pro dan kontra inilah bermunculan suatu
pemikiran-pemikiran yang baru. Pemikiran-pemikiran baru tersebut muncul karena
pemikiran-pemikiran lama yang mengalami perkembangan dan pembaharuan dari masa ke
masa. Hal ini disebabkan pemikiran dari generasi sebelumnya di jadikan bahan diskusi oleh
generasi penerusnya.

Aliran-aliran dalam pendidikan pada umumnya mengemukakan satu gagasan atau


pendapat secara umum mengenai pendidikan. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
dibahas mengenai pengantar aliaran aliran klasik dan macam-macam aliran-aliran klasik yang
nantinya agar kita dapat mengetahui dan memahami berbagai aspek dari aliran- aliran klasik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apa pengertian dari aliran dalam pendidikan?

2. Apa saja aliran-aliran klasik dalam pendidikan?

3. Jelaskan masing-masing alira-aliran klasik dalam pendidikan?

4. Apa aliran pokok pendidikan yang ada di Indonesia?

4
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas,maka tujuan yang diperoleh dari makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian dari aliran dalam pendidikan.

2. Mengetahui macam-macam aliran-aliran dalam pendidikan.

3. Mengetahui penjelasan masing-masing aliran-aliran dalam pendidikan.

4. Mengetahui aliran pokok pendidikan yang ada di Indonesia

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Pendidikan

Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan


dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi
berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikirn terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra
oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan demikian seterusnya.
Agar diskusi berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu aspek dari aliran-alira itu yang harus
dipahami. Oleh karena itu setiap calon tenaga kependidikan harus memahami berbagai jenis
aturan-aturan pendidikan.

Gagasan dan pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan
masyarakatnya. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu selalu mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan iptek.
Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan itu disebut aliran-aliran
pendidikan. Seperti bidang-bidang lainya, pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu
berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu
ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir-pemikir berikutnya, dan karena dialog
tersebut akan melahirkan lagi pemikiran-pemikiran baru dan demikian seterusnya. Pada
setiap aliran pendidikan memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang perkembangan
manusia. Hal ini berdasarkan atas faktor-faktor dominan yang dijadikan sebagai dasar pijakan
bagi perkembangan manusia.

B. Macam-macam Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan

1. Aliran Empirisme

Tokoh aliran ini adalah John Locke ( 1704-1932 ) dengan teori “Tabul Larasa”
yaitu anak lahir didunia bagaikan kertas putih yang bersih, pengalaman empirik yang
diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh besar dalam menentukan perkembangan
anak. Menurut pandangan empirisme pendidikan memegang peranan yang penting
karena dapat menyediakan lingkungan pendidikan kepada anak dan akan diterima oleh
anak sebagai pengalaman.

6
Aliran ini dipandang berat sebelah karena hanya mementingkan peranan
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Sedangkan kemampuan dasar yang
dibawa sejak lahir dianggap tidak menentukan. Faktanya dalam kehidupan sehari-hari
terdapat anak-anak yang berhasil karena bakatnya meski lingkungan sekitar tidak
mendukung, keberhasilan ini disebabkan adanya kemampuan yang berasal dari dalam
diri anak yang berupa kecerdasan, motivasi atau potensi – potensi lainnya meskipun
demikian penganut aliran ini masih pada pendapatnya yang memandang manusia
sebagai makluk yang pasif dan dapat dimanipulasi.

Hal ini diyakini juga oleh B.F Skinner ataupun pandangan Behavioral lainnya.
Behaviorisme itu menjadikan perilaku manusia yang tanpa keluar sebagai sasaran
kajiannya dengan tetap menekankan bahwa perilaku itu sebagai hasil belajar semata.
Meskipun demikian banyak ragam dari pandangan behavioral dalam menentukan faktor
paling dominan dalam proses belajar, seperti:

a. Ivan Pavlov (1849-1936) dari rusia dan Jhon B. Watson (1878-1958) dari Amerika
Serikat, yang menekankan pendangannya tentang peranan stimulus respon terhadap
perilaku.

b. Edward L. Thorndike ( 1874- 1949 ) dan B.F Skinner dari Amerika Serikat yang
menyatakan pandangannya bahwa peranan dari dampak atau balikkan dari suatu
perilaku seperti dalam “Opera Conditioning”.

c. N.E. Miller dan J Dollard (1941 ) yang dikembangkan oleh A. Bandura menyatakan
bahwa peranan pengamatan dan imitasi sangat penting dengan “Participant Modeling”.

2. Aliran Nativisme

Schopenhouer filsuf jerman (1788-1800) sebagai tokoh aliran ini berpendapat


bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik maupun buruk. Oleh karenanya
hasil akhir dari sebuah proses pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah
dibawa sejak lahir. Menurut pandangan ini keberhasilan pendidikan ditentukan oleh
anak didik itu sendiri. Dikatakan bahwa yang jahat akan menjadi jahat dan yang
baikakan menjadi baik. Pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan
anak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak itu sendiri, bagi aliran ini
lingkungan tidak akan memberikan arti sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan anak.

7
3. Aliran Naturalisme

Prancis J.J Rousseau (1712-1778) berpendapat bahwa semua anak yang baru
dilahirkan mempunyai pembawaan baik. Pembawaan baik anak akan menjadi rusak
karena dipengaruhi oleh lingkungan. Rousseau berpendapat bahwa pendidikan yang
diberikan orang dewasa malahan dapat merusak pembawaan anak yang baik itu. Aliran
ini juga disebut negativisme, karena berpendapat bahwa pendidik wajib membiarkan
pertumbuhan anak pada alam.

Jadi dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan. Yang dilaksanakan adalah
menyerahkan anak didik ke alam, agar pembawaan baik itu tidak menjadi rusak oleh
tangan manusia melalui proses kegiatan pendidikan itu. J.J Rousseau ingin menjauhkan
anak dari segala keburukan masyarakat yang serba dibuat-buat sehingga anak-anak
yang diperoleh secara alamiah sejak saat kelahirannya itu dapat secara spontan dan
bebas. Ia mengusulkan adanya permainan bebas kepada anak didik untuk
mengembangakan pembawaanya, kemampuan- kemampuannya, dan kecenderungan-
kecenderungannya. Pendidikan harus dijauhnya dari perkembangan anak karena hal itu
dapat menjauhkan anak dari segala hal yang bersifat dibuat – buat dan dapat membawa
anak kembali ke alam untuk mempertahankan segala yang baik. Seperti yang diketahui,
gagasan naturalisme yang menolak campur tangan pendidikan, sampai saat ini tidak
terbukti malahan terbukti sebaliknya pendidikan makin lama makin diperlukan.

4. Aliran Konvergensi

William Stern (1871-1939) berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan


didunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Penganut aliran ini
berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun
faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting. Bakat yang
dibawa anak pada saat lahir akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan
adanya dukungan lingkungan yang susuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya,
lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal
kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk
mengembangkan itu, sebagai contoh, hakikat kemampuan anak manusia berbahasa
dengan kata-kata adalah juga konvorgensi. Pada anak manusia ada pembawaan untuk
berbicara melalui situasi lingkungannya, anak belajar berbicara melalui bahasa tertentu.

8
Lingkunganpun mempengaruhi anak didik dalam mengembangkan pembawaan
bahasanya.

Karena itu tiap anak manusia mula-mula menggunakan bahasa lingkungannya,


misalnya bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa inggris, dan sebagainya. Kemampuan dua
orang anak ( yang tinggal dalam lingkungan yang sama) untuk mempelajari bahasa
mungkin tidak sama. Itu sebabnya oleh adanya perbedaan kuantitas pembawaan dan
perbedaan situasi lingkungan, biarpun lingkungan kedua anak tersebut menggunakan
bahasa yang sama. William Stren berpendapat bahwa hasil pendidikan itu tergantung
dari pembawaan dan lingkungan.

Aliran konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan


yang tepat dalam memahami tumbuh kembang manusia. Meskipun demikian, terdapat
variasi pendapat tentang faktor – faktor mana yang peling penting dalam menentukan
tumbuh kembang itu. Seperti yang telah dikemukakan bahwa varias-variasi itu
tercermin antara lain dalam perbedaan pandangan tentang strategi yang tepat untuk
memahami perilaku manusia, seperti strategi disposisional/konstitusional, strategi
phenomenologis, strategi behavioris, strategi psikodinamik/psikoanalik, dan
sebagainya. Demikian pula halnya dalam belajar mengajar, variasi pendapat itu telah
menyebabkan munculnya berbagai teori belajar dan teori model belajar. Sebagai
contoh, dikenal berbagai pendapat tentang model- model mengajar seperti rumpun
mengajar behavioral (umpan model belajar tuntas, model belajar kontrol diri sendiri,
model belajar simulasi, dan model belajar asertif), rumpun model pemrosesan informasi
(model belajar inkuiri, model presentasi kerangka dasar dan model pengembangan
berfikir) dan lain lain.

C. Dua Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia

1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa

Perguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3


Juli 1932 di Yogyakarta selanjutnya mulai didirikan Taman Indria (Taman kanak-kanak)
dan kursus guru, selanjutnya taman muda (Taman SD) disusul Taman Dewasa
merangkap taman guru (mulo kweek school ). Sekarang ini telah dikembangkan sehingga
meliputi taman madya, Prasarjana, dan Sarjana Wiyata. Dengan demikian Taman siswa

9
telah meliputi semua jenjang persekolahan, dari pendidikan prasekolah, pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Perguruan tinggi taman sisiwa mempunyai tujuh asas perjuangan untuk


menghadapi pemerintahan kolonial belanda serta sekaligus untuk mempertahankan
kelangsungan hidup yang bersifat nasional dan demokratis. Ketujuh asas tersebut
biasanya disebut dengan asas 1922 adalah sebagai berikut:

1) Setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri (zelf beschikkingsrech)


dengan mengingat terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.

2) Pengajaran harus memberikan pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir
dan batin dapat memerdekakan diri

3) Pengajaran harus bersandar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri

4) Pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat

5) Untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun bathin


hendaknya diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan apapun dan
dari siapun yang mengikat, baik ikatan secara lahir mapun ikatan secara bathin.

6) Sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus


membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.

7) Dalam mendidik anak perlu adanya keikhlasan lahir maupun bathin untuk
mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-
anak.

2. Pergururaan Pendidikan INS dan Kayu Tanam Asas dan tujuan ruang lingkup

Perguruan Pendidikan INS dan Kayu Tanam antara lain:

a. Berfikir logis dan rasional

b. Keaktifan atau kegiatan

c. Pendidikan masyarakat

d. Memperhatikan pembawaan anak

10
e. Mentang intelektualisme Setelah kemerdekaan Indonesia, Moh Syafei
mengembangkan asas-asas pendidikan INS menjadi dasar-dasar pendidikan Republik
Indonesia. Dasar-dasar tersebut dikembangkan dengan megintegrasikan asas-asas
Ruang Pendidikan INS, sila-sila dari Pancasila.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemikiran tentang pendidikan sejak dulu, kini dan masa yang akan datang terus
berkembang sesuai seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan iptek.
Hasil-hasil dari pemikiran itu disebut aliran dalam pendidikan. Aliran tersebut mempengaruhi
pendidikan diseluruh dunia, termasuk pendidikan di Indonesia. Dari aliran-aliran pendidikan
di atas kita tidak bisa mengatakan bahwa salah satu adalah yang paling baik. Sebab
pengguaannya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi dan kondisinya pada saat itu,
karena setiap aliran memiliki dasar-dasar pemikiran sendiri.

Aliran-aliran pendidikan baru yang berkembang sebenarnya adalah pengembangan


dari keempat aliran-aliran klasik yang ada yaitu, (1) aliran empirisme, (2) aliran Nativisme,
(3) aliran naturalisme, dan (4) aliran konvergensi. Pada dasarnya aliran-aliran pendidikan
kritis mempunyai suatu kesamaan ialah pemberdayaan individu.

Sedangkan di Indonesia ada dua aliran pokok pendidikan yang dominan memberi
warna dalam praktik pendidikan yaitu aliran perguruan taman siswa oleh Ki Hadjar
Dewantara dan aliran pendidikan INS Kayu Taman yang didirikan oleh muhammad syafii.
Kajian tentang berbagai aliran pendidikan itu akan memberikan pengetahuan dan wawasan
historis kepada tenaga kependidikan, yang pada gilirannya kelak dapat memberikan
kontribusi terhadap dinamika pendidikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/coprallzsangalaz/makalah-aliranaliran-dalam-pendidikan

https://12entinfujirahayu.wordpress.com/2011/05/16/aliran-aliran-pendidikan

13

Anda mungkin juga menyukai